Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH APLIKASI TIKTOK @VMULIANA TERHADAP

PERILAKU MAHASISWA/I BROADCASTING 2020


UNIVERSITAS MERCU BUANA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Broadcasting

Disusun Oleh:

VIDYA WIDYAWATI

44120010039

PROGRAM STUDI BROADCASTING


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................8
1.4.1 Manfaat Akademis.............................................................................8
1.4.2 Manfaat Praktis..................................................................................8
1.4.3 Manfaat Teoritis.................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................9


2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................9
2.2 Kajian Teori.............................................................................................14
2.2.1 New Media.......................................................................................14
2.2.2 Media Sosial.....................................................................................15
2.2.3 Tik Tok.............................................................................................17
2.2.4 Konsep Perilaku...............................................................................18
2.2.5 Teori Uses and Effect.......................................................................20
2.2.6 Khalayak..........................................................................................21
2.3 Hipotesis Penelitian.................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................24


3.1 Paradigma Penelitian...............................................................................24
3.2 Tipe Penelitian.........................................................................................25
3.3 Metode Penelitian....................................................................................25
3.4 Populasi dan Sampel...............................................................................26
3.4.1 Populasi............................................................................................26
3.4.2 Sampel..............................................................................................26
3.4.3 Teknik Penarikan Sampel................................................................26
ii

3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi konsep........................................27


3.5.1 Definisi Konsep................................................................................27
3.5.2 Operasionalisasi Konsep..................................................................28
3.6 Teknik Pengumpulan Data......................................................................28
3.6.1 Data Primer......................................................................................29
3.6.2 Data Sekunder..................................................................................29
3.7 Instrumen Pengumpulan Data.................................................................29
3.8 Validitas dan Reliabilitas.........................................................................30
3.8.1 Uji Validitas.....................................................................................30
3.8.2 Uji reliabilitas...................................................................................31
3.9 Uji Regresi...............................................................................................32
3.10 Uji Hipotesis............................................................................................32
3.11 Teknis Analisa Data................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................9


Tabel 3.1 Skala Likert............................................................................................33
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, maka teknologi juga semakin


berkembang. Mulai dari tayangan televisi, media sosial dan internet. Semua
berlomba-lomba untuk menyajikan segala sesuatu yang baru yang diminati
oleh berbagai kalangan. Kini, konten video banyak juga tersebar di media
sosial di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Dapat dikatakan pertumbuhan
konten video sendiri ditunjang dengan kemajuan dari kecepatan internet
sehingga dapat diunggah ke internet dengan cepat. Banyak platform maupun
aplikasi yang menyediakan dukungan pembuatan video dengan hal menarik
pada pengguna smartphone.

Salah satunya terdapat pada aplikasi Tik-Tok yang berasal dari Negeri
Tirai Bambu. Di Indonesia, aplikasi yang sedang menjadi perbincangan
hangat dan sedang banyak diminati oleh berbagai jenis kalangan adalah
aplikasi Tik-Tok. Meskipun aplikasi Tik-Tok sedang naik turun di Indonesia,
namun aplikasi ini sudah memiliki penggguna yang sangat banyak. Awalnya
aplikasi Tik-Tok sendiri menggunakan bahasa Mandarin, namun sekarang
sudah tersedia bahasa Inggris di toko aplikasi sehingga dapat dinikmati oleh
pengguna smartphone di Indonesia. Tik-Tok sendiri mempunyai pengertian
aplikasi yang memberikan special effect unik dan menarik yang dapat
digunakan oleh penggunanya dengan mudah sehingga dapat membuat video
pendek dengan hasil yang keren serta dapat membuat video pendek dengan
hasil yang keren serta dapat 2 dipamerkan kepada teman-teman atau pengguna
lainnya. Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik yang
banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya dengan tarian,
gaya bebas, dan masih banyak lagi sehingga mendorong kreativitas
penggunanya menjadi content creatore.
2

Dengan dapatnya aplikasi Tik-Tok membuat kreator video yang menarik,


membuat segala jenis kalangan masyarakat mengapresiasikan diri dan gaya
mereka dengan membuat video lucu, video unik, video menarik dan berbagai
macam lainnya. Melalui pengamatan penulis, yang paling banyak
menggunakan aplikasi Tik-Tok dan selalu aktif membuat video adalah para
remaja. Mereka mengapresiasikan apa yang ada dalam diri mereka melalui
video-video yang mereka buat. Ada yang membuat video perorangan, duo
bahkan squad atau beramai-ramai dengan teman-teman, keluarga dan lain
sebagainya. 1Bahwa banyaknya pengguna yang menggunakan Tik Tok di
seluruh dunia membuat Tik Tok semakin di gemari oleh mahasiswa. Sehingga
media sosial Tik Tok sebagai media hiburan bagi mereka dan mengikuti trend.
Mahasiswa yang menonton Tik Tok pikiran mahasiswa akan berubah hal yang
negatif menjadikan positif. Karena aplikasi Tik Tok membuat mereka merasa
senang dan terhibur dengan aplikasi Tik Tok, membuat mahasiswa merasa
aplikasi Tik Tok sangat berguna disaat mahasiswa merasa suntuk, stress,
bosan dan tidak ada kerjaan. Bahkan mereka bisa tertawa bahagia jika sedang
menggunakan Tik Tok. Dengan begitu aplikasi Tik Tok merupakan hal yang
sangat berguna bagi mahasiswa.

Apalagi saat sekarang ini dunia dilanda oleh Covid-19 seluruh orang
khususnya pemerintah Indonesia menganjurkan untuk melakukan 4
pembatasan sosial/sosial distancing merupakan salah satu langkah pencegahan
dan pengendalian Covid-19 yang menganjurkan seluruh orang untuk di rumah
saja dan seluruh sekolah ditutup guna mengurangi interaksi sesama manusia
untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona. Membuat semua
orang yang aktifitas banyak di luar rumah di kerjakan di rumah. Tetapi dibalik
itu malahan dengan membuat konten Tik Tok membuat orang semakin malas
dalam mengerjakan hal yang lain terutama bagi pelajar. Apalagi saat sekarang
ini pembelajaran di rumah menggunkan e-learning maka banyaknya waktu

1
Sitorus, F. G. (2018). Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok.
3

senggang yang dilewati oleh para mahasiswa habis menggunakan aplikasi Tik
Tok di bandingkan belajar.

Fenomena yang terjadi di lapangan berdasarkan hasil wawancara dengan


NS mengatakan “saya mengetahui Tik Tok dari teman, karena melihat mereka
bermain Tik Tok sepertinya asik dan saya ikut dengan mereka bermain Tik
Tok dan mendowload aplikasinya. Lama kelamaan saya menyukai aplikasi ini
dan menjadikan aplikasi Tik Tok sebagai hobi baru. Apabila saya merasa
jenuh, suntuk dan tidak ada kerjaan saya habiskan waktu bermain Tik Tok.
Dengan membuat konten video Tik Tok saya merasa diri saya terbantu dengan
permasalahan yang ada. Saya merasa dengan membuat Tik Tok beban di
pikiran saya menjadi hilang, sehingga saya menggunakan aplikasi Tik Tok
karena aplikasi Tik Tok sangat membantu saya dalam menghilangkan
kejenuhan saya di rumah”. Sehingga Tik Tok sangat merajalela dikalangan
mahasiswa pada saat sekarang ini apalagi di masa Covid 19 yang belajar
dirumah yang berpeluang sekali untuk bermain Tik Tok.

Remaja sangat bergantung pada media sosial dan tidak bisa dilepaskan
dari pandangan narsis dan kekinian, media sosial seakan sudah menjadi candu
bagi mereka, segala hal yang berbentuk kegiatan ataupun aktivitas, pikiran dan
perasaan seringkali di unggah oeh remaja melalui media sosialnya. Selain itu
remaja menggunakan media sosial tentunya dengan berbagai motivasi, bukan
hanya untuk berbagi informasi dan inspirasi saja tetapi untuk menjadi salah
satu ajang menunjukan kreativitas, pencitraan diri dan mengekspresikan diri
baik dalam bentuk tulisan, foto, maupun video, selain itu penggunaan media
sosial dapat digunakan untuk menunjukan eksistensi diri dikalangan
lingkungan pergaulannya. Eksistensi diri merupakan suatu usaha manusia
untuk mencari dan memahami arti kehidupan bagi dirinya yang diyakini
sebagai sebuah bentuk dari nilai batiniah yang paling utama, dimana tidak ada
satu orang atau individu pun atau sesuatu yang dapat memberi pengertian
tentang arti dan maksud dari kehidupan seseorang tersebut, jadi setiap manusia
4

harus menemukan cara sendiri untuk menghadapi kondisi dan lingkungan


sekitar.

Apabila orang lain menganggap individu eksis, maka keberadaan individu


tersebut sudah dianggap dan dapat diperhitungkan oleh orang-orang
disekitarnya. Maka dari itu, eksistensi biasanya dijadikan acuan sebagai ajang
pembuktian diri bahwa kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dapat berguna
dan mendapat nilai yang baik dimata orang lain. begitu juga yang rasakan oleh
remaja pengguna aplikasi Tik Tok, mereka akan membentuk konsep diri yang
sesuai dengan keingininnya untuk membentuk eksistensi diri kepada orang
lain. Dalam penggunaannya, aplikasi Tik Tok memiliki muatan positif,
misalnya sebagai ajang hiburan, satu seni, mengimplementasikan dan
mengeksistensi diri untuk memberikan kepuasan bagi dirinya sendiri maupun
orang lain, selain itu dengan menggunakan aplikasi Tik Tok penggunannya
dapat mengeluarkan kreativitas dan bakat yang dimiliki misalnya seperti
bernyanyi, dubbing, membuat konten-konten seru yang unik sampai dapat
menjadikan seorang sebagai influencer seperti artis, selebgram, youtuber dan
lainnya. Sayangnya popularitas Tik Tok tidak hanya membawa dampak positif
saja tetapi membawa dampak negatif juga, yang disebabkan oleh kurangnya
konsep diri dari individu itu sendiri, misalnya dalam penggunaan baju yang
sexy dan joget dengan goyangan yang erotis dan tidak pantas untuk dilakukan,
ironisnya banyak penggunanya khususnya remaja yang mencoba untuk
mengikuti hal tersebut, ini dilakukan untuk menjadi pusat perhatian kemudian
menjadi viral. Banyak pengguna yang menggunggah video sejenis tanpa
menyadari bahwa video yang ditiru bukanlah hal yang pantas untuk ditiru dan
apabila tidak dikontrol dengan baik maka bisa menjadi kenakalan.

Kepopuleran Tik Tok tidak hanya memberikan sarana hiburan baru bagi
pengguna internet, tapi juga telah merekonstruksi standar kecantikan baru
utamanya bagi Generasi Z. Dalam sebuah artikel yang dimuat dalam Vice
yang ditulis oleh Raisin Lanigan [ CITATION Rai191 \l 1033 ] mengungkapkan
bahwa pengguna Instagram dan blog telah beralih ke Tik Tok untuk
5

mendapatkan kiat gaya, inspirasi estetika, dan tutorial kecantikan. Jika


Instagram memberikan seperangkat standar kecantikan untuk Generasi
Milenial, Tik Tok melakukan hal yang sama untuk Generasi Z dengan cara
yang lebih mendukung dan menarik. Lanigan mendeskripsikan gadis-gadis
pengguna Tik Tok dengan gadis yang menggunakan rok tenis A-line, T-shirt
berlapis dengan turtleneck lengan panjang, menguncir rambut, kaus kaki di
atas lutut, dan beberapa riasan kreatif yang serius seperti hidung dan pipi
tampak merah merona, riasan mata eyeliner cair digunakan untuk
menyempurnakan model cat eye setajam silet, gambar hati atau bintang di
tulang pipi yang tinggi. Lanigan menyebutnya dengan E-Girl.

Fenomena standar kecantikan yang direkonstruksi dan diredefinisi oleh


pengguna Tik Tok yang mayoritas Generasi Z juga diulas tajam oleh Adrienne
Matei (Matei 2019) dalam The Guardian. Apabila Lanigan menyebutnya E-
Girl, Matei menyebutnya softgirl. Gadis pengguna Tik Tok akan dianggap
cantik apabila menggunakan jepit rambut, menggunakan warna-warna yang
lembut, memakai mom’s jeans, bibir mengkilap, dan secara keseluruhan
bertemakan dreamy, rambut dikuncir, menggunakan pastel, riasan bintik-
bintik di pipi, gambar awan atau hati di wajah, serta pipi yang dicat merona
dan hidung yang memerah. Standar kecantikan Tik Tok sangat berbeda dan
tidak pernah ada sebelumnya di media lain. Hal itu disebabkan karena aplikasi
Tik Tok yang mendukung proses editing dan filter yang tidak dimiliki
kebanyakan media sosial lain seperti Instagram, Twitter, atau Facebook.
Sedangkan aplikasi berbagai video atau sunting video lainnya tidak secara
spesifik membentuk karakter cantik atau lucu yang khusus yang coraknya
berbeda dari media lainnya. Media sosial, sebagaimana Tik Tok juga berperan
di dalamnya, secara perlahan berkembang menjadi media yang
mempresentasikan anak laki-laki dan perempuan untuk mendefinisikan
“kesempurnaan” dan “kecantikan” yang telah dimulai dari penghargaan diri
mereka sendiri (self-esteem). Anak yang beranjak remaja, khususnya
perempuan, telah mengalami masalah citra tubuh (body image) dan
6

penerimaan penampilan yang harus diterima orang lain dengan cukup serius.
Menurut Matei [ CITATION Adr191 \l 1033 ] , pada usia muda anak mulai
memperhatikan tubuh orang lain dan membandingkan dengan dirinya sendiri.
Mereka mulai berpikir untuk mengubah diri mereka. Dengan media sosial
anak mendapatkan pengalaman melihat gambar dan unggahan lainnya
mengenai gambaran kecantikan yang ideal. Fenomena yang kemudian muncul
adalah tindakan body shaming. Body shaming adalah bentuk dari tindakan
mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri seseorang [ CITATION Del19 \l
1033 ]. Salah satu video Tik Tok yang mengandung pandangan body shaming
adalah unggahan akun Tik Tok bernama @afifahriyad. Videonya tersebut
menunjukkan sebuah komentar dari seorang netizen yang mengomentari fisik
adiknya, komentar tersebut berbunyi “mirip cm adeknya krg dirawat aja, kalo
rambutnya dilurusin sm sering handbodyan, mirip sm kknya, sm2”.2

Media sosial memberikan manfaat yang sebesar untuk menunjang kegiatan


sehari-hari anak. Anak dapat belajar mengelola waktu dengan efektif,
mengembangkan kemampuan seni dan memaknai pesan kontekstual, dan
berkomunikasi mengenai informasi yang jelas dengan khalayak. Media sosial
juga membantu anak-anak yang memiliki keterbatasan untuk berkomunikasi
secara langsung dengan teman mampu berkomunikasi dengan baik melalui
internet, membantu anak yang berkebutuhan khusus tetap terhubungan dengan
teman-temannya, dan anak-anak yang sakit yang harus tinggal di rumah untuk
tetap terkoneksi dengan temanteman sekolahnya untuk berbagi tugas
pelajaran. Namun, media sosial memudahkan orang asing yang tidak
bertanggung jawab mendapatkan akses informasi pribadi anak, seperti alamat
tinggal, nomor telefon, bahkan menghampiri rumah anak secara langsung.
Sampai saat ini isu akses informasi pribadi anak dari ketidakamanan masih
belum mendapatkan solusi yang akurat. Dampak buruk lainnya seperti
perilaku pelecehan dan persekusi yang dilakukan di media sosial. Rendahnya
2
Islamiyah, H. (2020). PENGARUH INTENSITAS MENGGUNAKAN TIK TOK
TERHADAP PERILAKU BODY SHAMING ANAK . Volume 11 No. 2 Desember 2020.
7

regulasi diri (selfregulation) yang masih dimiliki anak memungkinkan


timbulnya tekanan antar teman sebaya (peer pressure), cyber-bullying,
cyberstalking, percakapan yang mengandung cyberharrasment, eksperimen
seksual, membeberkan serangan pribadi di publik, serta aksi agresi verbal
lainnya yang terjadi di media sosial. Pelanggaran norma lainnya yang terjadi
pada anak melalui media sosial adalah perilaku rasisme, seksisme, dan
homophobia.3

Berdasarkan uraian di atas aplikasi Tik Tok yang banyak di gunakan dan
trending di kalangan mahasiswa, sehingga menyebabkan banyak dari kalangan
mahasiswa terpengaruh dengan aplikasi Tik Tok dan berdampak pada proses
perkuliahan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
“PENGARUH APLIKASI TIKTOK @VMULIANA TERHADAP
PERILAKU MAHASISWA/I BROADCASTING 2020 UNIVERSITAS
MERCU BUANA” dengan harapan melakukan penelitian ini penulis mampu
menjawab masalah bagaimana mengetahui perilaku terhadap mahasiswa/I
Broadcasting 2020 Universitas Mercu Buana yang menonton Tik Tok
@vmuliana dalam mengikuti proses perkuliahan, menyelesaikan tugas.
Sehingga permasalahan mahasiswa yang berhubungan dengan Tik Tok bisa
diminimalisir.

2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan dari


masalah ini adalah “Apakah ada pengaruh aplikasi Tik-Tok @vmuliana
terhadap perilaku mahasiswa/I Broadcasting 2020 Universitas Mercu
Buana?”.

3.1 Tujuan Penelitian


3
Islamiyah, H. (2020). PENGARUH INTENSITAS MENGGUNAKAN TIK TOK
TERHADAP PERILAKU BODY SHAMING ANAK . Volume 11 No. 2 Desember 2020.
8

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yakni untuk mengetahui


seberapa besar pengaruh aplikasi Tik-Tok @vmuliana terhadap perilaku
mahasiswa/I Broadcasting 2020 Universitas Mercu Buana.

4.1 Manfaat Penelitian

1.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini dapat disumbangkan kepada Broadcasting UMB


khususnya jurusan Ilmu Komunikasi mengenai pengaruh aplikasi Tik-Tok
@vmuliana pada penelitian bagi Mahasiswa.

2.1 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat diharapkan memberi masukan kepada


berbagai pihak khususnya kepada lembaga-lembaga yang terkait dalam hal
pendidikan dan pada masyarakat khususnya Mahasiswa.

3.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan untuk menerapkan ilmu yang didapat


penulis selama menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Broadcasting UMB
serta memperkaya wawasan penulis.
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama/ Fokus/ Teori/ Konsep Hasil Penelitian Perbedaan dengan
Judul Rumusan & Metode Penelitian Ini
Penelitian Masalah Penelitian
1. Pengaruh Berdasarkan hal Metode Berdasarkan hasil Pada penelitian kali ini
Penggunaan tersebut peneliti penelitian kali penelitian dapat uji validitas
Aplikasi ingin membuat ini menjelaskan hasil dari menggunakan degree
TikTok rumusan masalah menggunakan variabel X dan variabel of freedom (df) dengan
Terhadap yaitu apakah ada metode Y. penelitian ini perhitungan sebesar df
Kepercayaan pengaruh antara kuantitatif. berfokus pada pengaruh = n-2 (100-2 = 98)
Diri Remaja penggunaan Bungin penggunaan media dengan nilai
di Kabupaten aplikasi TikTok berpendapat, social TikTok terhadap signifikansi sebesar 0,1
Sampang terhadap penelitian kepercayaan diri remaja menggunakan SPSS
Kepercayaan Diri kuantitatif di Kabupaten Sampang. yang menunjukkan 10
remaja di melihat suatu Jika dikaitkan dengan pertanyaan pada
Kabupaten fenomena teori uses and variabel X yakni
Sampang. sebagai gratification, setiap Media Sosial TikTok
perilaku sosial pengguna dapat terlibat ditemukan hasil bahwa
yang dapat secara aktif maupun r hitung ≥ r tabel (r
diukur, diamati pasif dalam memilih tabel=0,1654).
dan media yang bermanfaat
dikonsepkan bagi dirinya.
yang ada pada
masyarakat.
Sedangkan
paradigma
yang
digunakan kali
ini yakni
paradigma
10

positivisme
yang bebas
nilai serta
memiliki
penilaian yang
subjektif yang
mana melihat
suatu
fenomena
berdasarkan
hal-hal yang
tampak.
(Bungin, 2017)
2. Pengaruh apakah terdapat Sebagaimana Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil
Aplikasi hubungan yang penelitian menunjukkan bahwa pengujian hipotesis
TikTok signifikan antara kuantitatif, mahasiswa yang diperoleh nilai
Terhadap penggunaan maka analisis menggunakan aplikasi koefisien korelasi
Ekspresi aplikasi Tiktok deskriptif Tiktok di kalangan hubungan penggunaan
Komunikasi terhadap ekspresi kuantitatif mahasiswa UIN Sunan aplikasi Tiktok dengan
Mahasiswa komunikasi digunakan Ampel Surabaya pengaruh penggunaan
Universitas Mahasiswa untuk tergolong sedang dengan Tiktok
Islam Negeri Universitas Islam memberikan pengaruh penggunaanya perilaku dalam
(UIN) Sunan Negeri (UIN) deskripsi terhadap ekspresi ekspresi komunikasi
Ampel Sunan Ampel tentang komunikasi yang sedang mahasiswa sebesar
Surabaya Surabaya di masing-masing juga. Secara umum 0,637 dengan tingkat
Tahun 2020 Universitas Islam pertanyaan. terdapat hubungan yang signifikansi sebesar
Negeri (UIN) dengan teknik signifikan antara 0,000 (p<0,05). Jika
Sunan Ampel korelasi. penggunaan aplikasi nilai p<0,05 maka Ho
Surabaya. Menurut Tiktok dengan pengaruh ditolak dan Ha
Darmadi, penggunaan Tiktok diterima. Hasil tersebut
teknik korelasi terhadap ekspresi memberikan hasil
adalah suatu komunikasi mahasiswa bahwa terdapat
penelitian yang UIN Sunan Ampel hubungan yang
dilakukan Surabaya. Dari berbagai signifikan antara
11

dengan penelitian yang telah penggunaan aplikasi


mengumpulka dilakukan bahwa Tiktok dengan
n sejumlah perilaku narsisme pengaruh penggunaan
data untuk cenderung Tiktok
mengetahui mengunggulkan dirinya, perilaku dalam
serta merasa dirinya ekspresi komunikasi
menentukan merupakan artis Tiktok mahasiswa.
ada tidaknya termasuk mahasiswa
hubungan UIN Sunan Ampel 2020
antara dua yang menggunakan
variabel atau Tiktok.
lebih guna
mengukur
seberapa
besarnya
tingkat
hubungan
kedua variabel
yang diukur
tersebut.
3. Pengaruh Seberapa pengaruh Metode Hasil penelitian dan Hasil penelitian
Penggunaan penggunaanaplikasi penelitian yang pembahasan diatas dapat menunjukkan daya
Aplikasi TikTok terhadap digunakan diambil kesimpulan tarik berpengaruh
TikTok perilaku kecanduan adalah dengan bahwa hasil pengujian secara signifikan
Terhadap pada ilmu pendekatan hipotesis sub variable terhadap perilaku
Perilaku komunikasi di kuantitatif dan pertama, ditemukan kecanduaan
Kecanduan Universitas lebih banyak bahwa intensitas mahasiswa. Besarnya
Mahasiswa Singaperbangsa menggunakan berpengaruh signifikan pengaruh daya tarik
Karawang. metode terhadap tingkat perilaku terhadap perilaku
pengumpulan kecanduan mahasiswa kecanduan mahasiswa
data, seperti Prodi Ilmu Komunikasi adalah 18,9%, hal
angket, Angkatan 2018-2019 tersebut menunjukkan
wawancara, Universitas bahwa daya tarik
angket, focus Singaperbangsa didalam aplikasi
12

group Karawang. Sub variabel TikTok baik itu musik,


discussion, intensitas berpengaruh efek kamera, video,
analisis isi signifikan terhadap dan aktris berpengaruh
kuantitatif, perilaku kecanduan besar terhadap perilaku
dokumentasi, mahasiswa karena nilai kecanduan responden
teknik signifikansi tersebut dan pada variabel ini
visualisasi, dan lebih kecil dari taraf 5% pernyataan kuesioner
sebagainya yaitu 0,000 < 0,05 dan yang mendapatkan
tergantung juga Ttabel 4,603 > 1,99 respon sangat baik
pada objek dan ini bisa dilihat dari adalah pada musik dan
penelitian besarnya angka efek dalam aplikasi
mana yang persentase koefisien TikTok sangat menarik
sedang diteliti. determinasi parsial pada sehingga membuat
variabel ini yaitu 25,8%. responden terkesan.
Dengan demikian sub
variabel intensitas
penggunaan aplikasi
TikTok berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku kecanduan
mahasiswa prodi Ilmu
Komunikasi.
4. Pengaruh Rumusan masalah Jenis penelitian Hasil penelitian Informasi digunakan
Pemanfaatan yang diajukan yang diperoleh peneliti peneliti dalam
Media Sosial dalam penelitian ini digunakan berdasarkan menanggapi rumusan
TikTok yaitu adakah adalah pembelajaran yang permasalahan serta
Terhadap pengaruh dari penelitian dilakukan dalam dua kelengkapan pengujian
Keterampilan pemanfaatan media eksperimen, kali pertemuan secara hipotesis yakni
Berbicara sosial tik tok dengan daring. Hasil “terdapat pengaruh
Siswa Kelas terhadap menggunakan keterampilan berbicara dalam pemanfaatan
IV SDN keterampilan pendekatan siswa dapat terlihat media sosial tik tok
TROSOBO berbicara siswa kuantitatif pengaruh yang terhadap keterampilan
II kelas IV SD. melalui teknik signifikan, hal tersebut berbicara siswa kelas
pre- nampak pada IV”
13

experimental kemampuan berbicara


design. siswa menjadi lebih
baik.
5. Pengaruh Untuk mengetahui Penelitian ini Penelitian ini dilakukan Durasi dari intensitas
Media Sosial adakah pengaruh menggunakan dengan kalangan penggunaan media
TikTok dari penggunaan metode generasi Z aktif sosial tiktok tidak
Terhadap media sosial kuantitatif, pengguna media sosial berpengaruh terhadap
Kreativitas khususnya tiktok merupakan tiktok di indonesia kreativitas berpikir
Berpikir terhadap kreativitas bentuk sebagai respondennya. pada generasi Z.
Generasi Z berpikir pada penelitian data melakukan analisis data Durasi yang
generasi Z. digital berupa menggunakan media menunjukan hasil tidak
angka serta penghitungan IBM berpengaruh terhadap
analisis yang SPSS statistics versi 26, kteativitas berpikir
dipakai ialah dengan menguji analisis dikarenakan nilai
statistik regresi linear sederhana signifikan lebih besar
[ CITATION sebagai bahan dari 0,05 dan untuk

Sug13 \l 1033 ]. perhitungan untuk nilai Thitung lebih

Dengan menentukan hasil dari kecil dari Ttabel yakni

metode analisis penelitian ini. Diketahui Thitung 1,053 < Ttabel

yang dipakai variabel media sosial 1,988 dan nilai

yaitu dengan tiktok sebagai variabel signifikasi (sig) 0,115

model regresi independen serta > 0,05. kesimpulannya

merupakan variabel kreativitas bahwa H0 diterima dan

suatu metode berpikir merupakan H1 ditolak yang

atau tata cara variabel dependen. artinya tidak

statistik yang berpengaruh signifikan

mengamati untuk kreativitas

suatu pengaruh berpikir.

antara variabel
terikat Y serta
serangkaian
variabel bebas
X [ CITATION
Hij16 \l 1033 ]
14

2.2 Kajian Teori


2 New Media

Eksistensi new media saat ini ternyata membawa sisi positif dan
sisi negatif jika kita lihat dari keunggulan new media tersebut. Sisi
positifnya adalah dengan keunggulan yang dimiliki oleh new media,
masyarakat saat ini begitu dimanjakan dalam berkomunikasi dan mencari
informasi yang dibutuhkan. Namun sisi negatifnya adalah dengan
kemudahan yang dimiliki oleh new media, masyarakat bisa mengalami
ketergantungan. Ketergantungan tersebut bisa saja berupa tidak lepasnya
pandangan mata seseorang pada smartphone-nya, entah itu browsing,
ataupun sibuk chatting di media sosial seperti Facebook, Blackberry
Messenger, Whatsapp, LINE, Path, Instagram dan sebagainya. New
media juga dinikmati oleh masyarakat dunia, artinya masyarakat dunia
yang menggunakan new media memungkinkan kegiatan komunikasi
berlangsung. Melalui komunikasi di sosmed maka terjadi pertukaran
nilai-nilai atau pun norma, bahkan nilai budaya luar, yang apabila tidak
dapat disaring oleh nilai dan norma atau budaya lokal masyarakat
tersebut, bisa saja menerima nilai-nilai, norma luar, sehingga nilai dan
4
norma lokal bisa luntur.
Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup
kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang
digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki
karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat,
interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media
yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan
4
Puspita, Y. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi
dan Transaksi. Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3, Desember 2015: 203 - 212 .
15

smartphone dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah


web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang
menggunakan komputer sebagai medianya. New media adalah sebuah
media yang memfasilitasi interaksi antara pengirim dan penerima
[ CITATION Dan03 \l 1033 ]. Teknologi komputer dan internet adalah
hal yang mendasari munculnya istilah new media. Secara sederhana new
media berasal dari kata “new” yang berarti baru dan “media” yang berarti
alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada
penerima [ CITATION Mul07 \l 1033 ]. New media adalah sebuah
bentuk konvergensi atau penggabungan media konvensional dengan
media digital. Keunggulan new media adalah sifatnya yang realtime,
dimana masyarakat dapat mengakses informasi dan layanan yang cepat,
kapan dan dimana saja selama mereka terkoneksi dengan perangkat
terkomputerisasi dan jaringan internet. 5

3 Media Sosial

Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan
“sosial” “Media” diartikan sebagai alat komunikasi. Sedangkan kata
“sosial” diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan
aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini
menegaskan bahwa pada kenyataanya, media dan semua perangkat lunak
merupakan “sosial” atau dalam makna bahwa keduanya merupakan produk
dari proses sosial. 6 Dari pengertian masing-masing kata tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa media social (Social Networking) adalah sebuah media
online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
5
Puspita, Y. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi
dan Transaksi. Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3, Desember 2015: 203 - 212 .

6
Mulawarman, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta
Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan . Buletin
Psikologi 2017, Vol. 25, No. 1, 36 – 44 .
16

dan menciptakan isi meliputi blog, social network atau jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content"
[ CITATION Fun18 \l 1033 ] . Berdasarkan pendapat di atas bahwa media sosial
merupakan media yang paling banyak di gunakan pada saat sekarang ini.
Rata-rata di seluruh dunia orang sudah menggunakan media sosial untuk
kepentingan dirinya. Dengan media sosial membuat orang menjadi mudah
bersosialisasi atau berinteraksi jarak jauh tampa tatap muka dengan orang
lain secara online. Tidak berkomunikasi saja, semua informasi-informasi
dari informasi nasional hingga internasional tersedia di media sosial.

Berikut adalah definisi dari media sosial :

a) Menurut Mandiberg, media sosial adalah media yang mewadahi kerja


sama diantara pengguna yang menghasilkan konten (unser-generated
content)
b) Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan
alat untuk meningkatkan kemapuan pengguna untuk berbagi (to share),
bekerja sama (to cooperate) diantara pengguna dan melakukan
tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka
institusional maupun organisasi.
c) Body menjelaskan media sosial sebagai kempulan perangkat lunak
yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,
berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi
atau bermain. Media sosial meliki kekuatan pada user-generated
content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh
editor sebagaimana di institusi media sosial.
17

d) Menurut Van Dijk dalam [ CITATION Nas15 \l 1033 ] media sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi penggunaan yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas mapun berkolaborasi. Karena
itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang
menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan
sosial [ CITATION Rul181 \l 1033 ]
e) Dari berbagai definisi media sosial di atas yang dimaksud dengan
media sosial adalah alat perantara bagi setiap orang untuk
mengespresikan dirinya dan berkomunikasi antar sesama. Media sosial
yaitu alat komunikasi bagi setiap orang dekat maupun jauh. Media
sosial juga merupakan alat untuk berbagi segala informasi dan
wawasan-wawasan yang luas. Media sosial saat sekarang ini sudah
banyak digunakan baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan
lansia. Media sosial bisa dikatakan menjadi peluang dan bisa juga
dikatakan menjadi bahaya yang luar biasa dikalangan masyarakat.
Media sosial pun banyak berbagai macam bentuknya dari Whatsapp,
Facebook, Instagram, Game, LINE, Twitter, MiChat, Likee, SnapChat,
CocoFun dan Tik Tok, maupun media sosial lainya.

4 Tik Tok

Aplikasi Tik Tok adalah aplikasi sosial media online berbasis video
yang memberikan special effects unik dan menarik yang dapat di gunakan
oleh penggunanya dengan mudah sehingga dapat membuat video pendek
dengan hasil yang keren serta dapat di pamerkan kepada teman-teman atau
pengguna lainya. Menurut pendapat diatas aplikasi Tik Tok memiliki
banyak efek yang unik dan menarik mempermudah pengguna untuk
membuat konten vidio Tik Tok yang mereka inginkan. Dengan demikian
banyak orang tertarik untuk mencoba membuat konten yang unik dengan
aplikasi Tik Tok. Tik Tok merupakan aplikasi media sosial terbaru yang
memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagai video menarik,
berinteraksi dikolom komentar maupun chat pribadi. Aplikasi Tik Tok juga
18

sangat mudah menggunakanya dan disanalah seseorang bisa menciptakan


konten yang bagus dan unik [ CITATION Dem17 \l 1033 ] Berdasarkan
pendapat di atas aplikasi baru yang banyak penggunanya yaitu aplikasi Tik
Tok, karna di aplikasi Tik Tok mahasiswa bisa berintraksi dengan orang
yang tidak kita kenal. Pembuatan konten video pendek pada aplikasi Tik
Tok yang waktunya hanya 30 detik bisa menghasilkan video dengan
berbagai macam aplikasi edit yang kekinian yang menggabungkan video
dengan musik-musik yang menarik tentunya dengan musik yang terbaru,
kekinian. Kebanyakan musik yang di pakai oleh pengguna yaitu musik-
musik DJ. Adapula musik yang menjiwai si pembuat video, yaitu dengan
lagu-lagu mellow bagi orang yang lagi patah hati, kecewa diselingkuhin dan
juga sedih karena permasalahan di rumah. Mereka membuat dengan kreasi
dan acting yang tidak kalah menarik.

5 Konsep Perilaku

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti


pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang
mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu
sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya
atau disebut dengan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan [ CITATION
Not97 \l 1033 ]

Menurut WHO, yang dikutip oleh [ CITATION Not93 \l 1033 ], perubahan


perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1) Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang


dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya
ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.
2) Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi,
karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3) Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to
change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi
19

atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian


orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi
lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan
untuk berubah yang berbeda-beda.

Tim ahli WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu


berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :

1) Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah


pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lainlain.
2) Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting bagi
kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita
contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti :
guru, kepala suku dan lain-lain.
3) Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas
misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan.
Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif
maupun negatif.
4) Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan
sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu
pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah
salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan
mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. Dari uraian
tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku.
Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat
berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.

Perilaku yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan


yang optimal juga. Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan,
kebiasaan pribadi atau masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak yang
mengarah kepada upaya pribadi atau masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dari masalah kesehatan. Pola kelakuan/kebiasaan yang berhubungan
20

dengan tindakan promotif, preventif harus ada pada setiap pribadi atau
masyarakat. Perilaku dapat dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir,
bersikap dan sebagainya) [ CITATION Not971 \l 1033 ]. Untuk memberikan
respon terhadap situasi di tersebut. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa
tindakan).

6 Teori Uses and Effect

Teori uses and effects merupakan sintesis antara pendekatan uses and
gratifications dan teori tradisional mengenai effects. Konsep use
(penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari
pemikiran ini karena pengetahuan mengenai penggunaan media yang
menyebabkan, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan
tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan media massa
dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti exposure yang semata-mata
menunjuk pada tindakan mempresepsi. Dalam konteks lain pengertian
tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana ini terkait
harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi, fokus dari teori ini lebih
kepada pengertian yang kedua. Maka teori uses and effects merupakan
sebuah teori yang menjelaskan mengenai hubungan antara komunikasi
massa yang disampaikan melalui media massa, yang menimbulkan sebuah
effects bagi pengguna dari media massa tersebut. Contoh dari teori usess
and effects dapat dilihat dari kebiasaan seseorang menonton atau
mendengarkan media massa dalam keseharian seorang individu, misalnya
kebiasaan orang menonton drama korea yang menimbulkan sebuah effects
dari apa yang dilihat.

Dalam uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya


ditentukan oleh kebutuhan individu, sementara pada uses and effects,
kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
penggunaan media. Harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses
kepada media, akan membawa individu kepada keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa.
21

Asumsi dasar pada penggunaan media terhadap model uses and


gratifications terbagi menjadi 3 variabel yaitu:

a) Jumlah waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang


digunakan dalam menggunakan media.
b) Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis isi media yang
dipergunakan.
c) Hubungan, dimensi ini menyajikan prihal hubungan antara individu
konsumen media dengan isi media yang di konsumsi atau dengan
media secara keseluruhan.

7 Khalayak

Khalayak adalah terminologi yang menurut [ CITATION Ros03 \l 1033 ]


jauh lebih kompleks untuk dipahami. Kompleksitas ini tak lain karena
khalayak bukanlah benda dan bukanlah penerima konten dengan apa adanya
saja. Khalayak melibatkan pengertian manusia itu sendiri yang tidak sekadar
dilihat dalam bentuk jumlah atau angka-angka, tetapi ada berbagai aspek
seperti psikologi, sosial, dan politik yang setiap orang berbeda walau dalam
satu kelompok/komunitas bahkan keluarga yang sama. Secara sederhana,
kata khalayak atau audiensi yang diterjemahkan dari kata “audience” secara
sejarah berasal dari kata audire yang berarti mendengar dalam Bahasa
Yunani. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, khalayak diartikan salah
satunya sebagai “kelompok tertentu dalam masyarakat yang menjadi sasaran
komunikasi”. Namun, dapat dikatakan bahwa mendekati konsep tentang
khalayak lebih mudah melalui karakter khalayak itu sendiri dibandingkan
melalui sebuah definisi yang baku. Mengapa? Karena manusia yang dalam
konteks ini melekat kata khalayak (audiences) terhadapnya selalu
mengalami perkembangan, tidak statis tapi tidak selamanya dinamis, kadang
pasif dan juga dengan kemajuan teknologi khalayak menjadi aktif. Hal ini
terkait juga dengan persepsi khalayak yang dalam beberapa riset disebutkan
bahwa persepsi khalayak terhadap sebuah konten muncul dalam proses
22

kognisi yang terstrukturasi dan terkadang sangat ekspresif [ CITATION Wil09 \l


1033 ].

Konsep khalayak ia adalah suatu term yang diaplikasikan pada


realitas yang makin beragam dan kompleks. Istilah ini, karenanya, memiliki
banyak makna tambahan selain makna intinya. Makna intinya adalah
sekelompok orang yang diberi, dan memerhatikan, pesan komunikasi yang
diproduksi seseorang dan dimaksudkan untuk disampaikan kepada mereka
agar dipahami, dirasakan, dan direspons dengan cara-cara tertentu
[ CITATION Sch16 \l 1033 ]

Teori tentang khalayak media secara garis besar dimulai dari sebuah
proposisi tentang bagaimana mendefinisikan karakteristik dari media itu
sendiri yang secara kenyataannya khalayak itu bersifat remote, teratomisasi
(anggota yang secara fisik terpisah-pisah dan tidak mengenal satu dengan
yang lain), dan tidak diketahui oleh pembuat pesan dalam komunikasi
massa, dan timbal balik (feedback) dari khalayak itu sendiri bersifat tipis,
parsial, dan terstruktur [ CITATION Ste09 \l 1033 ].
23

2.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis 0 : Tidak ada hubungan antara pengaruh aplikasi tiktok @vmuliana
terhadap perilaku mahasiswa/I Broadcasting 2020 Universitas
Mercu Buana
Hipotesis 1 : Adanya hubungan antara pengaruh aplikasi tiktok @vmuliana
terhadap perilaku mahasiswa/I Broadcasting 2020 Universitas
Mercu Buana
24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara


mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang
berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen
(dalam Mackenzie & Knipe, 2006) menyatakan bahwa paradigma adalah
kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang
berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Sedangkan Baker (dalam Moleong, 2004: 49) mendefinisikan paradigma
sebagai seperangkat aturan yang (1) membangun atau mendefinisikan batas-
batas; dan (2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-
batasitu agar berhasil.

Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & Knipe, 2006) membatasi


paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian.
Berdasarkan definisi diatas, dapat kita tarik benag merahnya bahwa
paradigma ialah suatu konsep, metode dan kaidah-kaidah aturan-aturan yang
dijadikan suatu kerangka kerja pelaksanaan dalam sebuah penelitian.

Paradigma Positivisme merupakan aliran filsafat yang dinisbahkan/


bersumber dari pemikiran Auguste Comte seorang filosof yang lahir di
Montpellier Perancis pada tahun 1798, ia seorang yang sangat miskin,
hidupnya banyak mengandalkan sumbangan dari murid dan teman-temannya
antara lain filosof Inggris John Stuart Mill (juga seorang ahli ekonomi), ia
meninggal pada tahun 1857. 7Pemikiran-pemikirannya cukup berpengaruh
yang dituangkan dalam tulisan-tulisannya antara lain Cours de Philosophie
Positive (Kursus filsafat positif) dan Systeme de Politique Positive (Sistem
politik positif).

7
Muslim, M. (2018). StafPengajar pada Progam Ilmu Komunikasi, FISIB, Universitas Pakuan.
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016
25

Pandangan paradigma ini didasarkan pada hukum-hukum dan prosedur-


prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat deduktif,berjalan dari hal yang
umum dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan bersifat sepesifik; ilmu
dianggap nomotetik, yaitu didasarkan pada hukum-hukum yang kausal yang
universal dan melibatkan sejumlah variable. Paradigma positivitis pada
akhirnya melahirkan pendekatan kuantitatif.

3.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe eksplanatif. Menurut Bungin


(2010) penelitian eksplanatif dimaksudkan untuk menjelaskan suatu
generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan,
perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Karena itu
penelitian ini menggunakan sampel dan hipotesis. Pada penelitian eksplanatif
peneliti tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tapi mencoba
menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan
kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan
hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3 Metode Penelitian

Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


survey yakni metode penelitian survey dengan menggunakan kuisioner
sebagai instrumen pengumpul datanya. Tujuannya untuk memperoleh
infromasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi
tertentu. Dalam survey proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat
sangat terstruktur dan mendetail sebagai inetrumen utama untuk mendapatkan
informasi dari sejumlah 100 responden yang diasumsikan mewakili populasi
secara spesifik.8

3.4 Populasi dan Sampel


8
Adiyanta, FCS. (2019). Administrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 4,
November 2019
26

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek/objek yang akan diteliti. Populasi


merupakan total dari seluruh objek atau individu yang akan diteliti yang
mana memiliki jumlah dan sifat yang jelas dan lengkap. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa/i Broadcasting 2020
pada Universitas Mercu Buana.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi


tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa/i
Broadcasting 2020 pada Universitas Mercu Buana.

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam mencari sampel digunakan Rumus Slovin, Rumus Slovin


adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah minimal sampel
dalam suatu sensus yang telah selesai, dimana tujuan utama dari sensus
adalah untuk memperkirakan proporsi populasi. Dengan rumus sebagai
berikut:

n= N/(1+Ne^2 )

n = sampel

N = populasi

e = margin of error

Berdasarkan rumus diatas, penelitian ini menggunakan jumlah


populasi yaitu …… pelanggan dan nilai error 10% = 0,1.
27

N
n=
1+ N e 2
n= ❑
2
1+()(0,1)

n= ❑
1+() ( 0,01 )

n= ❑
1+¿ ¿
n= ❑

n=¿.
Dari hasil akhir perhitungan di atas, banyak sampel dalam penelitian
ini adalah menjadi 100 mahasiswa/i Broadcasting 2020 pada Universitas
Mercu Buana.

3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi konsep

3.5.1 Definisi Konsep

Menurut Umar (2004:51), konsep adalah seperangkat teori yang


berhubungan dengan objek.9 Konsep dibuat dengan mengelompokkan dan
mengelompokkan objek-objek tertentu yang memiliki sifat yang sama. Oleh
karena itu, istilah ini merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu dan dapat digunakan untuk menggambarkan fenomena yang berbeda
yang memiliki sifat atau sifat yang sama.

1. Pengaruh aplikasi tiktok @vmuliana

Dampak aplikasi tiktok @vmuliana meliputi frekuensi, atensi atau


perhatian serta ketertarikan mahasiswa/i Broadcasting 2020 Universitas
Mercu Buana

2. Perilaku mahasiswa/i Broadcasting 2020 Universitas Mercu Buana

Program studi Broadcasting (Penyiaran) menyiapkan lulusan dengan


kemampuan akademis dan profesional di bidang televisi yang meliputi
9
Arsyad umar, 2004. Pengetahuan Sosial. Jakarta. Erlangga
28

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pemberitaan


dan produksi non berita (feature, dokumenter, majalah udara, kuis,
tayangan musik dan lain-lain) yang menekankan pada pemanfaatan
teknologi dan berwawasan kewirausahaan.

3.5.2 Operasionalisasi Konsep

Menurut Sugiyono (2012:31)10 definisi operasional adalah penentuan


konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang
dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang
sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Jadi, dapat disimpulkan operasional adalah definisi yang didasarkan


atas sifat-sifat variabel yang diamati. Operasional mencakup hal-hal penting
dalam penelitian yang memerlukan penjelasan. Operasional bersifat
spesifik, rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-
variabel penelitian dan hal-hal yang dianggap penting.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa quisioner /


survey adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan kepada responden yang di isi sesuai dengan pertanyaan yang ada.

Kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang di lakukan dengan


membaca buku, majalah atau literature lain yang berhubungan dengan
penelitian.

3.6.1 Data Primer

Menurut V. Wiratna (2011: 106) data primer adalah data yang


dikumpulkan dan diperoleh secara langsung dari responden dengan

10
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
29

menggunakan angket. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan


cara menyebarkan angket kepada mahasiswa/i broadcasting 2020
Universitas Mercu Buana yang mengikuti aplikasi tiktok @vmuliana.

3.6.2 Data Sekunder

Menurut V. Wiratna (2011 : 106) data sekunder adalah data yang didapat
dari catata, buku, majalah, internet, buku-buku sebagai teori, majalah, dsb.
Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber
yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data

Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variable satu dengan


variable lain. Variable yang di pengaruhi disebut variable tergantung atau
dependen, sedangkan variable yang mempengaruhi disebut variable bebas
atau variable independen. Uji regresi ada 2 yaitu: Regresi Linear Sederhana
dan Regresi Linear Berganda, disini penulis menggunakan Regresi Linear
Sederhana. Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini
adalah quisioner. (V.Wiratna Sujarweni, 2014:144)11

Regresi linear sederhana yaitu regresi yang memiliki satu variable


dependen dan satu variable independent. Model persamaan regresi linier
sederhana sebagai berikut:

Y= a+bX+e

Dengan keterangan:

Y = variable tidak bebas (dalam peneliitian ini adalah pengaruh


aplikasi tiktok @vmuliana)

X = Variabel bebas (dalam penelitian ini adalah perilaku mahasiswa/i


Broadcasting 2020 Universitas Mercu Buana)

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
11

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


30

a = nilai intercept (konstan)

b = koefisien arah regresi

3.8 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa


kuesioner tersebut dijumlahkan untuk mengetahui ukuran pengaruh aplikasi
tiktok @vmuliana terhadap perilaku mahasiswa/i broadcasting 2020
Universitas Mercu Buana. Melalui instrumen ini dilakukan uji validitas dan
reabilitas sehingga dapat dipertanggung jawabkan pemakaiannya.

Berikut ini uji validitas dan uji realibilitas tersebut:

3.8.1 Uji Validitas

Uji korelasi pearson (data rasio) bertujuan untuk menguji hubungan


antara dua variable yang berdata rasio ataupun data kuantitatif yaitu data
yang berisi angka sesungguhnya (saat mengambil data langsung dalam
bentuk angka missal data penjualan). Untuk mengetahuui terdapat hubungan
atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikan dan seberapa besar hubunganya
dapat dilihat dengan nilai r. (V.Wiratna Sujarweni,2014:139) 12

n ∑ xy −( ∑ x )( ∑ y )
r
√¿ ¿¿

Keterangan:
r = Koefisien korelasi pearson
X = Skor item pertanyaan
Y = Skor total item pertanyaan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument
3.8.2 Uji reliabilitas

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
12

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


31

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner apakah sudah
reliabel jika jawaban dalam kuesioner stabil dari waktu ke waktu. Jika
terdapat jawaban yang acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliable.
Dalam pengolahan data di program SPSS, uji realibitas instrumen
dapat dilakukan dengan menggunakan Crobbach’s alpha dengan
persamaan di bawah ini:
kr
r=
[ 1+ ( k−1 ) r ]
Dimana :

ɑ: Koefisien Alpha Cronbach

r: rentang korelasi antar item

k: Jumlah item valid

l: bilangan konstan

Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut sudah di reliable


dilakukan pengujian realibilitas kuesioner dengan bantuan computer program
SPSS. kriteria penilaian uji realibilitas adalah:

- Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikasi 50%
atau 0,5 maka kuesioner tersebut reliable.

- Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikasi 50%
atau 0,5 maka kuesioner tersebut tidak reliable

3.9 Uji Regresi

Analisis Regresi adalah analisis yang mengukur pemgaruh variable


bebas terhadap variable terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan satu
variable bebas (X) dan variable terikat (Y), yangdinamakan analisis regresi
linier sederhana dengan rumus Y= a+bX.

3.10 Uji Hipotesis


32

Uji Hipotesis pada dasarnya untuk menunjukan seberapa jauh


pengaruh antar satu variabel independen terhadap variabel dependen.

1. Merumuskan hipotesis (tingkat kepercayaan 5%)


a. Jika nilai Sig. < probabilitas 0,05, maka adanya pengaruh variabel
kualitas pelayanan (X1) dan fasilitas X2) berpengaruh terhadap
variabel kepuasan pelanggan (Y) atau hipotesis diterima, sebaliknya
b. Jika nilai Sig. > probabilitas 0,05, maka tidak adanya pengaruh
variabel kualitas pelayanan (X1) dan fasilitas (X2) berpengaruh
terhadap variabel kepuasan pelanggan (Y) atau hipotesis ditolak.

2. Berdasarkan perbandingan nilai T hitung dengan T tabel


a. Jika nilai T hitung > T tabel, Artinya kualitas pelayanan (X1) dan
fasilitas (X2) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) atau
hipotesis diterima, sebaliknya
b. Jika nilai T hitung < T tabel, Artinya kualitas pelayanan (X1) dan
fasilitas (X2) tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) atau
hipotesis ditolak.

3.11 Teknis Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara
mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada untuk
mengggambarkan fenomena yang terjadi. Dalam mengolah dan
menganalisis data menggunakan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2004 : 86)13, skala Likert digunakan untuk


mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Melalui pengumpulan dan pengolahan data dari
kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan
dengan cara sebagai berikut :

13
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
33

Tabel 3.1 Skala Likert


No Keterangan Nilai Skala
1 Sangat Suka 5
2 Suka 4
3 Kurang Suka 3
4 Tidak Suka 2
5 Sangat Tidak Suka 1

Untuk memperkuat analisis penelitian ini dilakukan pula uji statistik


melalui SPSS 21. Uji yang dilakukan adalah uji Pearson, untuk mengetahui
seberapa besar korelasi antara variabel (X) yaitu pengaruh aplikasi tiktok
@vmuliana (Y) perilaku mahasiswa/i broadcasting 2020 Universitas Mercu
Buana.
DAFTAR PUSTAKA

Adiyanta, FCS. (2019). Administrative Law & Governance Journal. Volume 2


Issue 4, November 2019
A. Hijriani., K. Muludi., E. A. Andini,. (2016). Implementasi Metode Regresi
Linier Sederhana pada Penyajia Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih
PDAM WAY Rilau Kota Bandar Lampung dengan Sistem Informasi
Geofgrafis,. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11, No. 2, ISSN. 1858-
4853, September 2016.
Arsyad umar, 2004. Pengetahuan Sosial. Jakarta. Erlangga

Danaher, P.J., Wilson, I and Davis, R. (2003). A Comparison of Online and


Offline
Consumer Brand Loyalty, Marketing Science.
Deriyanto, D. dan F. Qorib. 2018. Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tungga dewi Malang terhadap Penggunaan Aplikasi TikTok. Jurnal Ilmu
Sosial dan Politik,Vol. 7, No.2, ISSN 2442-6962.
Fauziah, Y. R. (n.d.). Konsep Diri Remaja Pengguna Aplikasi Tik Tok di Kota
Bandung. Ilmu Komunikasi, Ilmu Sosial dan Politik, Universitas
Komputer Indonesia.
Fuchs, C. (2008). Internet and society, social theory in the information age.
Geofani, Dela. (2019). “Pengaruh Cyberbullying Body Shaming Pada Media
Sosial Instagram Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di
Pekanbaru.” Jom Fisip 6: 2–6.
Islamiyah, H. (2020). Pengaruh Intensitas Menggunakan Tik Tok Terhadap
Perilaku Body Shaming Anak . Volume 11 No. 2 Desember 2020.
Lanigan, Raisin. (2019). “How TikTok Is Changing Beauty Standards for Gen Z –
i-D.” In Vice.
Matei, Adrienne. 2019. “TikTok’s Soft Girls: Could a Hyper-Cute Aesthetic Be a
Symbol of Empowerment.” In The Guardian.
Mulawarman, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya
Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan . Buletin Psikologi 2017,
Vol. 25, No. 1, 36 – 44 .
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta :
Kencana Prenadamedia Group.
Puspita, Y. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi
dan Transaksi. Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3, Desember 2015: 203 –
212
R. W. Wilson, F. J. (2009). Contribution of Fish to the Marine Inorganic Carbon
Cycle. Science 323.
Sitorus, F. G. (2018). Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok

Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.


Yogyakarta: Andi Offset
Soekidjo Notoatmodjo. 1997. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan dalam Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Sterling, C. H. (Ed.). (2009). Encylopedia of Journalism. Los Angeles: SAGE


Publications Inc.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Madison Ave, NY: Roudledge.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wilde, O. (2013). The Nightingale and the Rose (Chinese Edition) .

Zaputri, M. (2021). Dampak Kecanduan Media Sosial Tik Tok Terhadap Perilaku
Belajar Mahasiswa Bimbingan dan Kionseling Iain Batusangkar

Anda mungkin juga menyukai