Anda di halaman 1dari 6

NAMA : GUNTUR FAJAR ALAMSYAH

PRODI : S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


NIM : 48202.01.20003
SALEP
 ADALAH SEDIAAN SETENGAH PADAT YANG MUDAH
DIOLESKAN DAN DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT LUAR
 BAHAN OBAT HARUS LARUT ATAU TERDISPERSI SECARA
HOMOGEN DALAM DASAR SALEP YANG COCOK
1. Menurut Ansel ,1989
Preparat setengah padat untuk pemakaian luar . Salep dapat
mengandung obat atau tidak mengandung obat ,yang disebutkan
terakir dikatakan sebagai dasar salep (basis ointment) dan digunakan
sebagai pembawa dalam salep .
2. Bahan obat harus larut/terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang
cocok
3. FI III : sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar.
4. FI IV: sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada
kulit atau selaput
 PERSYARATAN
1. Pemerian : Tidak boleh berbau tengik
2. Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung
obat keras atau narkotik,kadar bahan obat adalah 10 %
3. Dasar salep, harus memenuhi kualitas dasar salep yang baik yaitu :
 Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu & kelembaban & harus bebas
dari inkompatibilitas selama pemakaian
 Lunak,halus & homogen
 Mudah dipakai
 Dasar salep yang cocok
 Dapat terdistribusi secara merata
 Homogenitas,jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok,harus ,menunjukan susunan yang
homogen
 Penandaan, pada etiket harus tertera “obat luar
PENGGOLONGAN SALEP

1. MENURUT KONSISTENSI SALEP


a. Unguenta: salep yang mempunyai konsistensi seperti
mentega,tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah
dioleskan tanpa memakai tenaga
b. Krim (cream) : Salep yang banyak mengandung air,
mudah diserap kulit,suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air
c. Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50 % zat
padat (serbuk) berupa salep tebal karena merupakan
penutup/pelindung bagian kulit yang diolesi
JENIS JENIS SALEP
 Salep epidermik (salep penutup), salep ini berguna
untuk melindungi kulit,menghasilkan efek lokal, &
untuk meredakan rangsangan/anestesi lokal,tidak
diabsorpsi,kadang-kadang ditambahkan antisepeik
atau adstringensia.
Dasar salep yang cocok adalah dasar salep senyawa
hidrokarbon
 Salep endodermik, salep yang bahan obatnya
menembus ke dalam kulit,tetapi tidak melalui
kulit,terabsorpsi sebagian dan digunakan untuk
melunakan kulit atau selaput lendir. Dasar salep
yang terbaik adalah minyak lemak
 Salep diadermik, salep yang bahan obatnya
menembus ke dalam tubuh melalui kulit untuk
mencapai efek yang diinginkan. Misalnya salep salep
mercuri, iodida,belladona dll.
Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum
cacao
MENURUT DASAR SALEPNYA
a) Salep hydropfobik : salep yang tidak suka air atau salep
yang dasar salepnya berlemak,tidak dapat dicuci
dengan air misalnya campuran lemak lemal-lemak,
minyak lemak,malam
b) Salep hydrofilik, salep yang suka air atau kuat menarik
air,biasanya memliki dasar salep tipe m/a
KETENTUAN UMUM CARA PEMBUATAN SALEP
1. Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak
dilarutkan ke dalamnya jika perlu dengan pemanasan
2. Jika tidak ada peraturan lain,bahan-bahan yang larut
dalam air dilarutkan dalam air asalkan jumlah air yang
digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep,
dan jumlah air yang dipakai, dikurangkan dari basis
salepnya.
3. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat
larut dalam lemak dan iar harus diserbukkan lebih
dahulu,kemudian diayak dengan pengayak no 60
4. Campuran salepnya yang dibuat dengan cara dicairkan
harus digerus sampai dingin
Cara pembuatan salep Menurut “ F. Van Duin “
Ada dua cara : pencampuran dan pelelehan.
Aturan umum salep.
1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan
didalamnya, bila perlu dengan pemanasan rendah.
2. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar
salep mampu mendukung/menyerap air tersebut,
dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu
ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
3. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih
dahulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan
no.100
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka
campuran tersebut harus diaduk sampai dingin.
CARA PELEBURAN / PELELEHAN
Biasanya tidak hanya satu macam basis, campuran
basis salep dilelehkan bersama-sama, didinginkan,
diaduk sampai membeku.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Perbedaan titik lebur basis yang besar
Basis dgn TL tinggi dilelehkan terlebih dahulu,
kmudian basis dgn TL rendah ditambahkan kedalam
lelehan tsb.  jk bersama2  larut
2. Basis bertipe emulsi
pelelehan, kemudian proses emulsifikasi
3. Basis tidak campur dgn air
dilelehkan bersama2 diatas penangas air (70-
75⁰C).
4. Basis larut dalam air
larutkan dulu dalam air yang terdapat dalam
resep, kemudian panaskan 70-75⁰C. bahan lainnya
dicampur tersendiri. Kemudian bahan lain dimasukkan
kedalam lelehan, suhu dipertahankan 5-10⁰C,
didingikan sambil diaduk terus.

Anda mungkin juga menyukai