Anda di halaman 1dari 11

“PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFA’ RASYIDIN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu :

Ibnu Khaldun Nawaji, M.Pd.

Disusun Oleh :

Bintang Pramudya Mahendra

M. Farhan Ramadhan

Jihan Mumtaz Syakira

Salma Ar Raufa Diniyati

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) ISLAMIC VILLAGE

TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang dengan rahmat serta izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam juga tidak lupa kami
ucapkan untuk Nabi yang telah membawa kebaikan serta cahaya untuk kita semua yaitu
Rasulullah SAW. juga kepada para sahabat, pengikut dan orang-orang yang berada dijalan-
Nya hingga akhir zaman.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Teknologi
Pendidikan. Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karna itu, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbingdan juga rekan
rekan yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak dengan melimpahkan rahmat,
berkah dan karunia-Nya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di makalah ini. Baik
dari segi isi maupun penulisan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan dan pembelajaran untuk kami dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan kabaikan bagi semua pihak yang
membaca dan memahami karya ini.

Tangerang,

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C. Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. 6

B. Peran guru................................................................................................................................7

C. Peran guru dalam pembelajaran..............................................................................................8

BAB III.........................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................13

Simpulan....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia ynag beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan
sosok yang mampu menjadi tumpuan proses pendidikan itu berlangsung. Guru
merupakan sosok yang dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sebagai tenaga
profesional yang bertugas dalam mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi para peserta didik sehingga sosok guru dibutuhkan
dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, banyak guru yang lalai akan peranannya dalam dunia pendidikan.
Seperti beberapa kasus guru yang melakukan tindakan kurang pantas, misalnya merokok
dihadapan peserta didiknya maupun dilingkungan beliau mengajar. Tindakan seperti
kasus tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang guru mengiingat istilah Guru “Digugu
dan Ditiru”. Sudah sepantasnya guru memberi contoh tindakan yang baik bagi peserta
didiknya agar tindakan beliau dapat ditiru dan diterapkan oleh peserta didik yang
diampunya.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat
menjadi seorang guru. Selain syarat, profesi guru juga dituntut untuk memiliki peran
sertanya dalam dunia pendidikan. Beberapa peran guru adalah: 1) seabagai pengajar; 2)
sebagai pendidik; 3) sebagai pembimbing dan 4) sebagai tenaga profesional. Untuk
melaksanakan peran guru tersebut, guru harus memperhatikan bagaimana dia
mengimplementasikan perannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam

4
makalah ini kami penulis akan membahas mengenai syarat sesorang disebut sebagai guru
dan apa saja peran guru dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Syarat menjadi Guru ?
2. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pengajar ?
3. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pendidik ?
4. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pembimbing ?
5. Bagaimana Peran Guru Sebagai Tenaga Profesional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui syarat menjadi guru
2. Untuk mengetahui peran guru sebagai pengajar
3. Untuk mengetahui guru sebagai pendidik
4. Untuk mengetahui guru sebagai pembimbing
5. Untuk mengetahui guru sebagai tenaga profesional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq (11-13 H / 632-634 M)

Namanya iala Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamimi. Di zaman pra islam bernama
abdullah ibnu ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuksalah
seorang sahabat yang utama. Julukannya Abu Bakar (bappak Pemagi) karena dari pagi-
pagi betul memeluk agama islam, gelarnya ash-Shiddiq karena ia selalu membenarlan
Nabi dalam berbagai peristiwa, terutama Isra’ Mi’raj. Jadi Nabi Muhammad Sering kali
menunjukannya untuk mendampinginya disaat penting atau jika berhalangan, dan sebagai
pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan.1

Ketika Nabi Muhammad wafat, Nabi tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan
menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat islam setelah beliau wafat. Beliau
tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk
menentukannya.

Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat dan jenazahnya belum dimakamkan,
sejumlah tokoh muhajirin dan ashar berkumpul dibalai kota bani Sa’idah, Madinah.
Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah
cukup alot karena masing-masing pihak, baik muhajirin maupun anshar, sama-sama
merasa berhak menjadi pemimpin umat islam. Namun dengan semangat ukhuwah
islamiyah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar terpilih. Rupanya semangat keagamaan Abu
Bakar yang tinggi mendapat penghargaan yang tinggi pula dari umat islam, sehingga
masing-masing pihak menerima membaiatnya.2

Sepak terjang pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidato Abu Bakar ketika
ia diangkat menjadi khalifah. Secara lengkap pidatonya sebagai berikut :

1
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam.
hal. 51.
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah
Islamiyyah II, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cetakan keenambelas 2004. hal. 35.

6
“Wahai manusia sungguh aku telah memangku jabatan yang kamu kerjakan, padahal aku
bukan orang yang terbaik diantara kamu. Apabila aku melaksanakan tugasku dengan
baik, bantulah aku, dan jika aku berbuat salah, luruskanlah aku. Kebenaran adalah suatu
kepercayaan, dan kedustaan adalah suatu penghianatan. Orang yang lemah diantara kamu
adalah orang yang kuat bagi ku sampai aku memenuhi hak-haknya, dan orang kuat
diantara kamu adalah lemah bagi ku hingga aku mengambil haknya, Insya Allah.
Janganlah salah seorang dirimu meninggalkan jihad. Sesungguhnya kaum yang tidak
memenuhi panggilan jihad maka Allah akan menimpakan suatu kehinaan. Patuhlah
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan RasulNya, sekali-kali janganlah kamu
menaatiku. Dirikanlah Shalat, semoga Allah merahmati kamu”.3

Masa awal pemerintahan Abu Bakar banyak diguncang oleh pemberontakan orang-orang
murtad yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan enggan membayar zakat, karena hal
inilah khalifah lebih memusatkan perhatiannya memerangi para pemberontak, maka
dikirimlah pasukan untuk memerangi para pemberontak ke yamamah, dalam insiden itu
banyak para hufazhil quran yang mati syahid kemudian karena khawatir hilangnya Al-
Quran sayyidina Umar mengusulkan pada khalifah untuk membukukan Al-Quran,
kemudian untuk merealisasikan saran tersebut diutuslah Zaid Bin Tsabit untuk
mengumpulkan semua tulisan Al-Quran, pola pendidikan khalifah Abu Bakar masih
seperti Nabi, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikannya.4

Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.
Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam tubuh umat islam, Abu Bakar
juga mengembangkan wilayah keluar Arab.

Dalam kepemimpinannya, Abu Bakar melaksanakan kekuasaannya sebagaimana pada


Rasulullah, bersifat sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat di
tangan Khalifah. Meskipun demikian, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun
demikian, seperti juga Nabi Muhammad, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat
besarnya bermusyawarah.5

3
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008. hal. 70.
4
Hanun Asrohah, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Wacana Ilmu, 2001. hal. 36.
5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. Hal. 36.

7
B. Khalifah Umar Ibnu Khattab (13-23 H / 634-644 M)

Dilahirkan 12 tahunsetelah kelahiran Rasulullah SAW. Ayahnya bernama khattab dan


ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang
menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna
kulitnya coklat kemerah-merahan. Beliau dibesarkan dalam lingkungan Bani Adi, salah
satu kaum dari suku Quraisy. Beliau adalah khalifah kedua didalam islam setelah Abu
Bakar Ash Shiddiq.6

Sewaktu masih terbaring sakit, khalifah Abu Bakar secara diam-diam melakukan tinjauan
pendapat terhadap tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan sahabat mengenai pribadi yang
layak untuk menggantikannya. Pilihan beliau jatuh pada Umar ibn Al-Khattab.7

Khalifah kedua itu dinobatkan sebagai khalifah pertama yang sekaligus memangku jabtan
panglima tertinggi pasukan islam, dengan gelar khusus amir al-mukminin (panglima
orang-orang beriman).8

Pada masa Umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan
wilayah islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa Umar bin
Khattab meliputi semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir.

Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar bin Khattab wafat, beliau ditikam
ketika sedang melakukan shalat subuh oleh seorang majusi yang bernama Abu Lu’luah,
budak milik Al-Mughirah bin Syu’bah diduga ida mendapat perintah dari kalangan
majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi Muhammad SAW dan Abu
Bakar Ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.9

Umar dikenal sesorang yang pandai dalam menciptakan peraturan, karena tidak hanya
memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada. Khalifah umar
juga telah menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu denan menjamin hak
yang sama bagi setiap warga negara.

Khalifah umar terkenal seseorang yang sederhana bahkan ia membiarkan tanah dari negri
jajahan untuk dikelola oleh pemiliknya bahkan melarang kaum muslimin untuk
memilikinya, sedangkan para prajurit menerima tunjangan dari Baitul Mal, yaitu
dihasilkan dari pajak.10

A. Peran Guru dalam Pembelajaran


6
Mufrad, Kisah hidup Umar bin Khattab, Jakarta: Zaman, 2008. hal. 17-18.
7
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 52.
8
Philip K. Hitti, Hisory Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002. hal. 222.
9
Sulton Adi, Umar bin Khattab, Bandung: Fitrah, 2010. hal. 99.
10
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban islam. hal. 54.

8
B.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama
guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan
untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru
sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru
sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai didaktikus,
guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru
sebagai mediator, guru sebagai evaluator.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Djaramah Syaiful Bahra dan Zain Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta.
Haidir dan Salim, 2012, Strategi Pembelajaran, Medan : Perdana Publishing.
Moh Uzer Usman, 2011, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,.
Nata Abuddin. 2009, Perspektif islam tentang strategi pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenedia
Group.
Syamsu Yusuf dan Nani Sugandhi, 2012, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali Press.
Wina Sanjaya, 2011, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
http://arindaningtyas.blogs.uny.ac.id/2017/11/21/makalah-peran-guru-dalam-proses-
pembelajaran/

11

Anda mungkin juga menyukai