Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Konseling GUSJIGANG

Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

LAYANAN INFORMASI KARIR MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM


MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARIR

Richma Hidayati
Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP Universitas Muria Kudus
e-mail : richmahidayati@yahoo.com

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel Peserta didik akan selalu dihadapkan dengan sejumlah alternatif,
Diterima April 2015
baik yang berhubungan kehidupan pribadi, sosial, belajar
Disetujui Mei 2015
Dipublikasikan Juni 2015 maupun kariernya. Mereka sering mengalami kesulitan untuk
Kata Kunci: mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang
Layanan Informasi harus dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam memahami
Karir, Pemahaman diri yang berkaitan dengan karirnya dan pengambilan keputusan
Karir
yang berhubungan dengan rencana-rencana karier yang akan
dipilih untuk masa depannya. Kesulitan-kesulitan untuk
Keywords:
Career Information mengambil keputusan karier dapat dihindari ketika siswa
Service, Career memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang
Knowledge berhubungan dengan dunia kariernya. Karena itu mereka perlu
mendapatkan layanan informassi karir, bimbingan dan
pendampingan secara penuh supaya memperoleh pemahaman
yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik
dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan
serta kelemahan yang ada dalam dirinya dan tidak salah dalam
menentukan karir yang dipilihnya.
Abstract
Learners will always be faced with a number of alternatives,
both of which relate personal life, social, learning and career.
They often find it difficult to take a decision in determining
which alternative to choose. One is the difficulty in
understanding themselves with regard to his career and decision
making related to career plans for the future will be selected.
Difficulties to take career decisions can be avoided when the
student has a sufficient amount of information about matters
relating to the career world. Therefore they need to get the
service informassi career, guidance and assistance in full in
order to obtain a sufficient understanding of the conditions and
characteristics of himself, both of talents, interests, ideals,
different strengths and weaknesses that exist within himself and
not wrong in determining career chosen.

© 2015 Universitas Muria Kudus


ISSN 2460-1187

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

PENDAHULUAN keputusan untuk kepentingan siswa itu


Ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri.
berkembangan sangat pesat dan menuntut Individu memerlukan berbagai
individu untuk memilih karier yang informasi, baik untuk kehidupan sehari-
sesuai dengan minat, kemampuan dan hari sekarang maupun untuk perencanaan
sesuai dengan harapan. Sehingga semua kehidupan dan masa depannya. Informasi
berlomba-lomba memperoleh karier yang ini dapat diperoleh dari berbagai sumber
hanya berorientasi pada pemenuhan dari media lisan melalui perorangan,
kebutuhan ekonomi. Pemilihan dan media tertulis dan grafis, melalui sumber
penentuan karir individu sebenarnya formal, nonformal dan informal sampai
untuk memenuhi kepuasan dalam dengan media elektronik melalui sumber
hidupnya dan juga sebagai jalan untuk teknologi yang lebih tinggi.
memperoleh aktualisasi diri. Pada era Peserta didik akan selalu
globalisasi ini semakin banyak peluang dihadapkan dengan sejumlah alternatif,
dan tantangan untuk pemilihan dan baik yang berhubungan kehidupan
penentuan karir, apabila terjadi kesalahan pribadi, sosial, belajar maupun kariernya.
dalam pemilihan dan pemutusan karier, Mereka sering mengalami kesulitan
maka karier yang akan diperoleh pun untuk mengambil keputusan dalam
tidak sesuai yang diharapkan. Oleh menentukan alternatif mana yang harus
karena itu, bimbingan dan konseling yang dipilih. Salah satunya adalah kesulitan
terkait denganlayanan in formasi karier dalam pengambilan keputusan yang
perlu digiatkan kembali mengingat berkenaan dengan rencana-rencana karier
peluang dan tantangan yang akan yang akan dipilihnya. Kesulitan-kesulitan
dihadapi peserta didik nantinya dan untuk mengambil keputusan karier dapat
supaya peserta didik juga memperoleh dihindari ketika siswa memiliki sejumlah
pemahaman karier serta menentukan informasi yang memadai tentang hal-hal
alternatif pilihan karier yang tepat. yang berhubungan dengan dunia
Layanan informasi marupakan kariernya. Karena itu mereka perlu
salah satu jenis layanan dalam bimbingan mendapatkan bimbingan dan
konseling di sekolah yang amat penting pendampingan guna memperoleh
untuk membantu peserta didik agar dapat pemahaman yang memadai tentang
terhindar dari berbagai masalah yang berbagai kondisi dan karakteristik
dapat mengganggu terhadap pencapaian dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-
perkembangan siswa, baik yang cita, berbagai kekuatan serta kelemahan
berhubungan dengan diri pribadi, sosial, yang ada dalam dirinya. Tidak cukup
belajar ataupun kariernya. Melalui hanya memahami diri tetapi juga harus
layanan informasi diharapkan para disertai dengan pemahaman akan kondisi
peserta didik dapat menerima dan yang ada dilingkungannya, seperti
memahami berbagai informasi, yang kondisi sosio-kultural, pasar kerja,
dapat dipergunakan sebagai bahan persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan,
pertimbangan dalam pengambilan serta hal-hal lainnya yang bertautan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

dengan dunia kerja. Sehingga para dan memiliki makna mendalam


peserta didik dapat mengambil keputusan (meaningfull). Pemilihan dan penetuan
yang terbaik tentang kepastian rencana jenis materi dan media informasi yang
karier yang akan ditempuhnya. tidak didasarkan kepada kebutuhan dan
Pemberian layanan informasi karir masalah peserta didik akan cenderung
sangat memerlukan kekreatifan guru tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa
bimbigan dan konseling dalam akan menjadi kurang partisipatif dan
mengembangkan layanan yang diberikan kooperatif dalam mengikuti kegiatan
kepada peserta didik dan dalam layanan. Materi informasi yang lengkap
membantu peserta didik mengatasi dan akurat sangat membantu siswa untuk
permasalahan yang dihadapi. Kreatif lebih tepat dalam mempertimbangkan dan
dalam penggunaan media maupun kreatif memutuskan pilihan kariernya.
dalam membuat materi layanan dan Karena hal itulah layanan
kreatif dalam memberikan layanan informasi karir sangat penting bagi
kepada peserta didik. Tak jarang materi peserta didik. Peserta didik yang
layanan informasi karir hanya sebatas memperoleh layanan informasi karir
pemberian informasi dan tanya jawab. mendapatkan informasi dan pemahaman
Metode yang berulang-ulang memang lebih baik tidak hanya tentang dunia karir
memudahkan konselor dalam yang bisa mereka raih tapi juga mengenai
memberikan layanan namun upaya pemahaman mereka akan dirinya sendiri
seperti ini menimbulkan kejenuhan yang menyangkut karir mereka dan
peserta didik dalam menerima dan bagaimana mereka bisa mengembangkan
memahami materi layanan. Peserta didik diri dalam karirnya sesuai dengan
akan mengalami kebosanan, dan efek dari kemampuan yang mereka miliki.
kebosanannya adalah tidak
memperhatikan dan tidak mengindahkan PEMBAHASAN
materi layanan, bahkan mengacuhkannya. Layanan Informasi Karir
Padahal materi layanan yang diberikan Layanan informasi merupakan
konselor kepada peserta didik akan layanan yang memungkinan peserta didik
membantu mereka dalam menentukan menerima dan memahami berbagai
karir siswa nantinya. Berbagai bentuk informasi (seperti; informasi belajar,
informasi yang disampaikan akan pergaulan, karier, pendidikan lanjutan).
memberikan gambaran tentang informasi Tujuan layanan informasi adalah
karir yang akan mendukung dalam setiap membantu peserta didik agar dapat
keputusan yang diambil siswa. mengambil keputusan secara tepat
Tiap-tiap individu adalah unik dan tentang sesuatu, dalam bidang pribadi,
dalam penanggannya tidak boleh sosial, belajar maupun karier berdasarkan
disamaratakan. Materi informasi yang informasi yang diperolehnya yang
diberikan kepada siswa hendaknya memadai.
disesuaikan dengan kebutuhan dan Pada hakekatnya, informasi karir
permasalahan siswa, sehingga benar- merupakan salah satu bentuk pelayanan
benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dalam bimbingan karir yang berisikan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

sejumlah data, fakta yang dapat kurang sesuai dengan kenyataan


menggambarkan keadaan diri sesorang, lingkungan hidup (readjustive use) dan
dengan segala potensinya, ruang lingkup untuk dihubungkan dengan data tentang
pendidikan dan pekerjaan serta saluk diri sendiri supaya dapat diambil
beluk persyaratannya dan hubungan ketentuan yang mantap (synthesis use).
keduanya. Informasi karir tidak hanya Berdasarkan penjelasan diatas
hanya merupakan objek faktual, tetapi namapak bahwa layanan informasi karir
sebagai kemampuan proses psikologis diberikan untuk membekali siswa dengan
untuk mentransformasikan informasi itu pengetahuan dan pemahaman tentang
yang dikaitkan dengan pilihan dan tujuan berbagai hal yang berguna untuk
hidup di masa datang. Kandungan dari mengenali diri, merencanakan dan
informasi karir adalah suatu pelayanan mengembangkan pola kehidupan sebagai
karir yang berusaha membantu individu siswa dan anggota masyarakat, sehingga
untuk merencanakan, memutuskan dan pemahaman yang diperoleh melalui
merencanakan masa depan yang akan informasi karir digunakan sebagai bahan
dijalaninya. acuan dalam meningkatkan kegiatan dan
Winkel (2005: 623) Layanan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita
informasi adalah layanan bimbingan dan dalam penyelengaraan kehidupan sehari-
konseling yang memungkinkan siswa hari dalam pengambilan keputusan.
(klien) menerima dan memahami Bidang Bimbingan Karir
berbagai informasi seperti onformasi Bimbingan karir juga merupakan
pendidikan dan informasi jabatan yang salah satu bidang dalam bimbingan dan
dapat dipergunakan sebagai bahan konseling yang ada di sekolah. Menurut
pertimbangan dan pengambilan Winkel (2005: 114) bimbingan karir
keputusan untuk kepentingan siswa. adalah bimbingan dalam mempersiapkan
Winkel (2005:318) juga mengemukakan diri menghadapi dunia kerja, dalam
pandangannya bahwa : informasi yang memilih lapangan kerja atau jabatan
disajikan kepada siswa dan kemudian /profesi tertentu serta membekali diri
diolah oleh siswa, membantu untuk supaya siap memangku jabatan itu, dan
mengenal alternative-alternatif yang ada dalam menyesuaikan diri dengan
dan variasi kondisi yang berlaku berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan
(information use), untuk menyelidiki yang dimasuki. Bimbingan karir juga
semua kemungkinan dalam dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
pilihan,tindakan dan bentuk penyesuaian kebutuhan perkembangan peserta didik
diri (exploratory use), untuk yang harus dilihat sebagai bagaian
memantapkan keputusan yang sedikit integral dari program pendidikan yang
banyak sudah diambil (assurance diintegrasikan dalam setiap pengalaman
use),untuk mengecek ketelitian dan belajar bidang studi.
kesesuaian pengetahuan yang sudah Bimbingan karir merupakan
dimiliki (evaluative use), untuk mendapat aktivitas yang dilakukan konselor
tilikan terhadap rencana, gagasan dan diberbagai lingkup dengan tujuan
keinginan yang kurang realities dan menstimuli dan memfasilitasi

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

perkembangan karir seseorang terfokus. Dengan demikian peserta didik


disepanjang usia bekerjanya. Aktivitas ini dapat dipersiapkan dan dibantu untuk
meliputi bantuan dalam perencanaan merencanakan hari depannya dan lebih
karir, pengambilan keputusan dan termotivasi dalam belajar demi mencapai
penyesuaian diri. cita-citanya. Hal ini seperti dijelaskan
Winkel (2004: 631) menjelaskan oleh Winkel (2010: EDKZD ³UDJDP
pengertian karier yang mencakup seluruh bimbingan karir berkaitan erat dengan
aspek kehidupan seseorang,yang dalam komponen bimbingan penempatan
hal ini meliputi tiga aspek yakni (a) peran (placement), yang mencakup semua
hidup (life role), misalnya sebagai usaha membantu peserta didik
pekerja, anggota keluarga, anggota merencanakan masa depannya selama
masyarakat, (b) lingkungan hidup (life masih di sekolah dan setelah tamat,
setting) misalnya dalam keluarga, memilih program studi lanjutan sebagai
sekolah, lingkungan pekerjaan, (c) persiapan kelak memegang jabatan
peristiwa kehidupan (life event), WHUWHQWX ´
misalnya saat masuk pekerjaan, Tujuan Layanan Informasi Karir
perkawinan, pindah tugas, kehilangan Tujuan layanan informasi adalah
pekerjaan,mengundurkan diri dari suatu membantu peserta didik agar dapat
pekerjaan mengambil keputusan secara tepat
Gottfredson dalam Brown (2007: tentang sesuatu, dalam bidang pribadi,
56) menjelaskan pandangannya mengenai sosial, belajar maupun karier berdasarkan
pemilihan karier: Gottfredson believes informasi yang diperolehnya yang
that the major thrust of choosing a career memadai. Prayitno (2004: 260),
is to establish a social identity based on mengungkapkan ada tiga alasan utama
the choice. People develop cognitive mengapa pemberian informasi perlu
maps of occupations that are organized diselenggarakan:
along the dimentions of a) membekali individu dengan
masculinity/femininity of the occupations, berbagai pengetahuan tentang
the prestige of the occupations and fields lingkungan yang diperlukan untuk
of work. memecahkan masalah yang
Penjelasan tersebut menunjukkan dihadapi berkenaan dengan
bahwa dorongan utama untuk memilih lingkungan sekitar, pendidikan,
karier adalah untuk membangun identitas jabatan, maupun sosial budaya.
sosial berdasarkan pada pilihan yang Dalam masyarakat yang serba
ditetapkan. Individu mengembangkan majemuk dan semakin kompleks,
peta kognitif pekerjaan berdasarkan pengambilan keputusan yang dapat
dimensi maskulinitas atau feminitas dari dipertanggungjawabkan sebagian
pekerjaan, prestise pekerjaan dan bidang terletak di tangan individu itu
pekerjaan. Melalui bimbingan dan sendiri. Dalam hal ini, layanan
konseling karir di sekolah, peserta didik informasi berusaha merangsang
dapat memperoleh layanan informasi individu untuk dapat secara kritis
karir yang lebihterencana, sistematis, dan mempelajari berbagai informasi

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

berkaitan dengan hajat hidup akibat dari keputusan. Tujuan pemberian


perkembangannya; informasi karir menurut Winkel (2005:
b) memungkinkan individu dapat 316 ) bukan hanya agar sisiwa membekali
PHQHQWXNDQ DUDK KLGXSQ\D ´ dirinya dengan pengetahuan dan
NHPDQD GLD LQJLQ SHUJL ´ 6\DUDW pemahaman untuk saat sekarang ini
dasar untuk dapat menentukan arah saja,melainkan pula supaya mereka
hidup adalah apabila ia mengetahui menguasai dan memahami cara-cara
apa (informasi) yang harus memperbaharui dan merevisi bekal ilmu
dilakukan serta bagaimana pengetahuan yang akan datang atau
bertindak secara kreatif dan dikemudian hari. Layanan pemberian
dinamis berdasarkan atas informasi informasi merupakan usaha vital dalam
yang diberikan itu. Individu keseluruhan program bimbingan yang
diharapkan dapat membuat rencana terencana dan terorganisir.
dan keputusan tentang masa Untuk itu, secara khusus tujuan
depannya serta bertanggung jawab informasi karir dalam layanan bimbingan
atas rencana dan keputusan yang karir di sekolah sebagai berikut:
dibuatnya itu; 1. Agar siswa memiliki informasi yang
(c) setiap individu adalah unik. memadai baik informasi tentang
Keunikan itu akan membawakan dirinya maupun informasi tentang
pola-pola pengambilan keputusan lingkungan, dan bantuan untuk
dan bertindak yang berbeda-beda membuat pilihan secara tepat.
disesuaikan dengan aspek-aspek 2. Untuk menilai kemampuan persepsi
kepribadian masing-masing diri dan minat seseorang terhadap
individu. Pertemuan antara persyaratan pekerjaan yang aktual.
keunikan individu dan variasi 3. Untuk mengidentifikasi dan dan
kondisi yang ada di lingkungan dan memperkenalkan ketrampilan-
masyarakat yang lebih luas, ketrampilan kerja yang diperoleh.
diharapkan dapat menciptakan 4. Mengembangkan kesadaran diri dan
berbagai kondisi baru baik bagi kepercayaan diri dalam
individu yang bersangkutan mengantisipasi individu memilih
maupun bagi masyarakat, yang kelompok jabatan.
semuanya itu sesuai dengan 5. Mengembangkan apresiasi terhadap
keinginan individu dan masyarakat. keperluan semua pekerjaan
Dengan demikian akan terciptalah danpentingnya mereka terlibat dalam
dinamika perkembangan individu masyarakat
dan masyarakat berdasarkan 6. Mengembangkan ketrampilan
potensi positif yang ada pada diri individu kaitannya diantara nilai-
individu dan masyarakat. nilai pribadi dan pengaruh yang
Tujuan informasi karir adalah lainnya yang bermakan pada
untuk membantu pengembangan pemilihan pekerjaan.
pemahaman diri dan penerimaan diri 7. Belajar untuk menerapkan proses
untuk perkembangan kesadaran akan pengambilan keputusan terhadap

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

identifikasi pribadi dari suatu relevan dengan karir keguruan tersebut,


pemilihan pekerjaan yang bersifat dan (f) mengenal keterampilan,
tentative kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
8. Melibatkan dalam seleksi antisipasi kenyamanan dalam suatu karir sangat
pekerjaan atau peran didasarkan atas dipengaruhi oleh kemampuan dan minat
sikap nilai-nilai pendidikan dan yang dimiliki. Oleh karena itu, setiap
kesadaran pekerjaan individu. individu perlu memahami kemampuan
9. Untuk memberikan pemahaman yang dan minatnya, dalam bidang pekerjaan
mendalam terhadap lapangan apa individu tersebut mampu dan
pekerjaan. berminat terhadap pekerjaan tersebut.
10. Menyiapkan teknik-teknik khusus Layanan Informasi Karir Membantu
untuk membantu dalam memenuhi Peserta Didik Dalam Pemilihan Karir
kebutuhan segera setelah Layanan informasi karir pada
meninggalkan sekolah. dasarnya merupakan layanan yang
Menurut Yusuf dan Nurihsan memberikan data atau fakta kepada siswa
(2010: 15) memaparkan tujuan tentang dunia pekerjaan/jabatan/karir.
bimbingan dan konseling yang terkait Informasi karir ini menurut Winkel &
dengan aspek karir, yaitu: (a) memiliki Hastuti (2010: PHQFDNXS ³Vemua
pemahaman diri (kemampuan dan minat) data mengenai jenis ± jenis pekerjaan
yang terkait dengan pekerjaan, (b) yang ada di masyarakat (field of
memiliki sikap positif terhadap dunia occupation), mengenai gradasi posisi
kerja. Dalam arti mau bekerja dalam dalam lingkup suatu jabatan (level of
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa occupation), mengenai persyaratan tahap
rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan jenis pendidikan, mengenai sistem
dan sesuai dengan norma agama, (c) klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek
memiliki kemampuan untuk membentuk masa depan berkaitan dengan kebutuhan
identitas karir, dengan cara mengenali riil masyarakat akan jenis/corak
ciri-ciri pekerjaan, kemampuan SHNHUMDDQ WHUWHQWX ´ Bimbingan karir
(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sebagai suatu hubungan one to one atau
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, kelompok kecil antara seorang konseli
dan kesejahteraan kerja, (d) memiliki dan seorang konselor dengan tujuan
kemampuan merencanakan masa depan, membantu konseli mengintegrasikan dan
yaitu merancang kehidupan secara menerapkan pemahaman diri dan
rasional untuk memperoleh peran-peran lingkungan untuk membuat keputusan ±
yang sesuai dengan minat, kemampuan, keputusan dan penyesuaian ±
dan kondisi kehidupan sosial ekonomi, penyesuaian karir yang lebih tepat.
(e) dapat membentuk pola-pola karir, Pemahaman yang diperoleh
yaitu kecenderungan arah karir. melalui layanan informasi digunakan
Apabila seorang siswa bercita-cita sebagai bahan acuan dalam
menjadi seorang guru, maka siswa mengembangkan cita - cita,
tersebut senantiasa harus mengarahkan menyelenggarakan kehidupan sehari-hari
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang secara efektif dan mengambil keputusan.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

Layanan informasi ini sangat penting, kesulitan dalam pengambilan keputusan


mengingat bahwa siswa yang yang berkenaan dengan rencana-rencana
menghadapi suatu kesulitan sering karier yang akan dipilihnya kelak.
membutuhkan informasi tentang Mereka dihadapkan dengan sejumlah
lingkungannya. Layanan informasi pilihan dan permasalahan tentang rencana
bertujuan untuk membekali individu kariernya. Diantaranya, mereka
dengan berbagai hal yang berguna untuk mempertanyakan, dari sejumlah jenis
mengenal diri, merencanakan dan pekerjaan yang ada, pekerjaan apa yang
mengembangkan pola kehidupan sebagai paling cocok untuk saya kelak setelah
pelajar, anggota keluarga, dan menamatkan pendidikan.
masyarakat. Pemahaman yang diperoleh Konselor memiliki tugas,
melalui layanan informasi digunakan tanggung jawab, wewenang dalam
sebagai bahan acuan dalam meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling
kegiatan dan prestasi belajar, terhadap siswa, terkait dengan
mengembangkan cita-cita, pengembangan diri siswa yang sesuia
menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
dan mengambil suatu keputusan. dan kepribadian siswa di sekolah/
Kreatifitas guru dalam menyiapkan madrasah. Salah satu tugas konselor
materi layanan sangatlah penting dan yaitu, membantu siswa mengembangakan
pemilihan media yang akan karir yaitu bidang pelayanan yang
digunakanpun akan menunjang dalam membantu siswa dalam memahami dan
memberikan informasi. Disini konselor menilai informasi, serta memilih dan
tidak sekedar menyampaikan informasi mengambil keputusan.
karena proses bimbingan dan konseling Kesulitan-kesulitan untuk
merupakan proses komunikasi artinya mengambil keputusan karier akan dapat
didalamnya terjadi proses penyampaian dihindari manakala siswa memiliki
pesan dari seseorang (sumber pesan) sejumlah informasi karir yang memadai
kepada seseorang atau sekelompok orang tentang hal-hal yang berhubungan dengan
(penerima pesan) (Nursalim, 2010: 12). dunia kariernya. Untuk itulah, mereka
Menurut Super dalam Winkel seyogyanya dapat dibimbing guna
(2005: 634) pemahaman karier adalah memperoleh pemahaman yang memadai
membantu pribadi untuk tentang berbagai kondisi dan karakteristik
mengembangkan kesatuan dan gambaran dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-
diri serta peranannya dalam dunia kerja. cita, berbagai kekuatan serta kelemahan
Individu dalam kehidupannya akan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini,
dihadapkan dengan sejumlah alternatif, tentunya tidak cukup hanya sekedar
baik yang berhubungan kehidupan memahami diri. Namun juga harus
pribadi, sosial, belajar maupun kariernya. disertai dengan pemahaman akan kondisi
Namun, adakalanya Individu mengalami yang ada dilingkungannya, seperti
kesulitan untuk mengambil keputusan kondisi sosio-kultural, pasar kerja,
dalam menentukan alternatif mana yang persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan,
seyogyanya dipilih. Salah satunya adalah serta hal-hal lainnya yang bertautan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

dengan dunia kerja. Sehingga pada SIMPULAN DAN SARAN


gilirannya siswa dapat mengambil Kesimpulan
keputusan yang terbaik tentang kepastian Layanan informasi ini sangat
rencana karier yang akan ditempuhnya penting, mengingat bahwa siswa yang
kelak. menghadapi suatu kesulitan sering
Dalam hal ini konselor diharapkan membutuhkan informasi tentang
paham dan jeli dengan keadaan yang lingkungannya. Layanan informasi
terjadi pada siswa sehingga dalam bertujuan untuk membekali individu
pemberian pelayanan informasi karir dengan berbagai hal yang berguna untuk
tidak saja pada saat menjelang tamat mengenal diri, merencanakan dan
sekolah. Konselor memiliki tugas, mengembangkan pola kehidupan sebagai
tanggung jawab, wewenang dalam pelajar, anggota keluarga, dan
pelayanan bimbingan dan konseling masyarakat. Pemahaman yang diperoleh
terhadap siswa, terkait dengan melalui layanan informasi digunakan
pengembangan diri siswa yang sesuia sebagai bahan acuan dalam meningkatkan
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kegiatan dan prestasi belajar,
dan kepribadian siswa di sekolah/ mengembangkan cita-cita,
madrasah. Salah satu tugas konselor menyelenggarakan kehidupan sehari-hari
yaitu, membantu siswa mengembangakan dan mengambil suatu keputusan.
karir yaitu bidang pelayanan yang Saran
membantu siswa dalam memahami dan 1. Konselor hendaknya lebih kreatif
menilai informasi, serta memilih dan dalam memberikan layanan informasi
mengambil keputusan. karir.
Pelaksanakan pelayanan layanan 2. Layanan informasi karir yang
informasi karir diharapkan memiliki diberikan konselor tidak hanya sebatas
upaya dalam setiap penyampaian layanan pada karir dalam bidang studi tapi juga
informasi karir, Konselor lebih kreatif karir untuk masa depan peserta didik
dalam menyajikan bahan layanan. Karena sesuai dengan kemampuan yang
pemberian layanan informasi yang hanya dimiliki.
disampaikan secara metode ceramah 3. Konselor dalam memberikan layanan
sudah sering kali digunakan dan informasi karir hendaknya bisa
cenderung membuat siswa bosan dan memberikan pemahaman lebih kepada
mengabaikan. Metode yang dilaksanakan peserta didik akan karirnya dan
konselor hendaknya variatif dan sesuai membantu pribadi peserta didik untuk
dengan materi layanan informasi karir mengembangkan kesatuan dan
yang sesuai kebutuhan siswa sehingga gambaran diri serta peranannya dalam
membuat ketertarikan dan pemahaman dunia kerja.
tentang informasi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Brown. 2007. Career Information,
Career Counseling and Career

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus
Jurnal Konseling GUSJIGANG
Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187

Development ninth Edition.Buston. Nursalim, M. 2010. Media Bimbingan


Pearson Education Inc. dan Konseling. Unesa University
Press.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan
Konseling. Padang: Universitas Winkel dan Hastuti, Sri. 2005.
Negeri Padang. Bimbingan dan Konseling di
institusi Pendidikan. Yogyakarta:
_______. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan
Media Abadi
dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta. Yusuf, S & Nurihsan, A.J. (2006).
Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus

Anda mungkin juga menyukai