Anda di halaman 1dari 20

JURNAL

PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA


TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS
PADARINCANG TAHUN 2013

Disusun Oleh :

NURHAYATI
20.11.000.199

PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI


PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM)
JAKARTA 2013
PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS
PADARINCANG TAHUN 2013

Nurhayati1, dr.H.Yovsyah2,
1,
Puskesmas Padarincang Kabupaten Serang,2 Universitas Indonesia,
e-mail: 1indradafie@Gmail.com , 2yopy@ui.ac.id/yopi@ui.edu

ABSTRAK

Imunisasi dimaksudkan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar terhindar dari penyakit
dengan memberikan vaksin dalam tubuhnya. Kondis bayi yang rentan akan penyakit akan sulit di duga
mengidap suatu penyakit, serta ketidak kemampuanya kondisinya. Hal ini menjadi alasan untuk
memberikan imunisasi dasar yang lengkap kepada bayi, dan penelitian ini adalah mencari pengaruh
antara pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap status imunisasi dasar anak balitanya yang
berusia 12-23 bulan.Pada masing-masing variable diukur dengan 3 sampai 5 indikator, kecuali
pengetahuan peneliti menempatkan nya sebagai variabel manifase. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross sectional, yaitu arah melintang dengan menggunakan sampel 63 responden
di Puskesmas seKecamatan Padarincang. Dan alat pengumpulan data adalah instrumen kuisioner
dengan model pertanyaan tertutup. Sedang teknik analisis menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan analisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi softwaresmart
PLS dan Special Package for Statistis Science (SPSS).Hasil penelitian menunjukan penge tahuan,
sikap, dan dukungan keluarga memiliki pengaruh terhadap status imunisasi dasar, dengan nilai
menunjukan model hasil analisis dapat menjelaskan 74,82% keragaman data dan mampu mengkaji
fenomena yang dipakai dalam penelitian, sedangkan 25,18% dijelaskan komponen lain yang tidak ada
dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan, Imunisasi

ABSTRACT

Immunization is intended to provide immunity to the baby to avoid the disease by giving the
vaccine in the body. Kondis baby vulnerable to disease will be difficult to guess a disease, as well as
the lack of his ability condition. This is the reason to give a complete basic immunization for infants,
and this research is to find the influence of the knowledge, attitudes, and family support for basic
immunization status of children aged 12-23 months toddler. In each of the variables measured by 3 to
5 indicators, except the researcher puts his knowledge as a variable manifase. The method used in this
study is cross-sectional, ie the transverse direction by using a sample of 63 respondents in PHC
seKecamatan Padarincang. And data collection tool was a questionnaire instrument model closed
questions. Moderate analysis technique using a quantitative approach to the analysis using Structural
Equation Modeling (SEM) with smartPLS software applications and statistical Special Package for
Science (SPSS). The results showed the knowledge, attitudes, and family support has an influence on
the immunization status of the base, with the value of the results of the analysis showed the model can
explain 74,82% variability of data and is able to examine the phenomenon used in the study, while
25,18% of other components that are not described in this study.

Keywords :knowledge, attitude, support, vaction


Pendahuluan 2007 sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka
ini lebih rendah dibandingkan AKABA tahun 2002-
Millenium Development Goals (MDGs) di
sepakati sebagai acuan ataupun strategi mencapai
derajat sehat, dan pencapaian goal yang ke
empat adalah menurunkan angka kematian,
dimana status mortalitas dan mobalitas menjadi
ukuran sebuah derajat kesehatan daerah.
Sepanjang tahun antara 1998-2003 angka
kematian bayi cukup tinggi terjadi pada angka 46
per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia tertinggi
di ASEAN.1.
Derajat kesehatan di Indoensia di tentukan
banyak factor, yang mempengaruhi pada kejadian
mordibitas, mortalitas dan status gizi, sehingga
disusun strategi untuk menurunkan angka kematian
mati.Angka kematian bayi dan Infant Mortality
Rate dalam dua dasawarsa terakhir ini
menunjukan penurunan yang bermakna, yaitu
apabila tahun 1971 sampai 1980 memerlukan
sepuluh tahun untuk menurunkan AKB dari 142
menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup dan hanya
dalam kurun waktu lima tahun, yaitu tahun 1985
sampai 1990 Indonesia berhasil menurunkan
AKB dari 71 menjadi 54 dan bahkan dari data
tahun 2001 telah menunjukan angka 48 per
1000 kelahiran hidup. tahun 2007 sebesar 34 per
1000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
menurun jika dibandingkan dengan AKB tahun
2002-2003 yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran
hidup1.
Penurunan tersebut diikuti dengan angka
kematian balita atau AKABA yang telah
mencapai 56 per 1000 kelahiran hidup. Prestasi
yang gemilang tersebut tidak lain karena
penggunaan teknologi tepat guna selama ini,
yaitu memanfaatkan dengan baik kartu menuju
sehat untuk memantau secara akurat tumbuh
kembang anak, peningkatan pemberian ASI
serta pemberian imunisasi pada anak balita
sesuai program pengembangan imunisasi (PPI)
yaitu dengan BCG, Polio, Hepatitis B, DPT dan
Campak, bahkan pada tahun 1990 Indonesia
telah mencapai “Universal Child Imunnization
(UCI)” dengan cakupan sebesar 90% pada anak
balita. Ditambah lagi dengan gerakan PIN
(Pekan Imunisasi Nasional) terhadap penyakit
polio pada tahun 1995-1997 secara berturut-turut
serentak diseluruh tanah air1.
Selain Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA) juga sangat penting,
karena menggambarkan peluang untuk meninggal
pada fase antara kelahiran dan sebelum berumur
5 tahun. BPS menyebutkan AKABA pada tahun
1
2003 yaitu sebesar 46 per 1000 kelahiran rutin di Negara berkembang yaitu: BCG, DPT,
hidup. Statistik menunjukkan bahwa lebih Polio, Campak, dan Hepatitis B3.
dari 70% kematian balita disebabkan diare, Setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta
penumonia, campak, malaria, dan malnutrisi1. kematian bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta
WHO memperkirakan, separuh dari bayi lahir mati akibat tidak mendapatkan
kematian yang terjadi pada bayi adalah imunisasi. Kelompok yang paling penting untuk
diakibatkan oleh batuk rejan, sepertiganya mendapatkan
polio, dan seperempat disebabkan oleh imunisasi adalah bayi mencegah penyakit
campak. Setiap tahun 1,7 juta anak meninggal dan balita karena polio. Untuk mengukur
di seluruh dunia disebabkan oleh berbagai mereka yang paling keberhasilan upaya
penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah peka terhadap kesehatan yang
oleh berbagai vaksin yang sudah tersedia. Di penyakit dan ibu-ibu digunakan adalah
Indonesia sekitar 34.690 bayi meninggal hamilserta wanita polio3 yaitu ketika bayi
setiap tahunnya karena penyakit yang dapat usia subur. Pada telah mendapatkan
dicegah dengan imunisasi. tahun 2000 penduduk imunisasi polio
Imunisasi adalah suatu cara untuk indonesia berjumlah sebanyak 3 dosis3.
meningkatkan kekebalan seseorang secara 210 juta jiwa dengan Didalam
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila proporsi jumlah anak kebijakan program
kelak seseorang tersebut terpajan pada dibawah usia 18 tahun imunisasi
antigen serupa, tidak terjadi penyakit Dalam masih merupakan penyelenggaraan
kaitannya dengan tujuan Sistem Kesehatan golongan penduduk imunisasi dilaksanakan
Nasional (SKN), imunisasi merupaka bentuk yang sangat besar oleh Pemerintah,
intervensi kesehatan yang sangat efektif yaitu 77.808.000 swasta, dan masyarakat
dalam upaya menurunkan angka kematian (37,05%) dan jumlah dengan
bayi dan balita. Departemen Kesehatan telah anak balita sebanyak mempertahankan prinsip
mencanangkan Pengembangan Program 21.967.000 (10,4%)2. keterpaduan antara pihak
Imunisasi (PPI), yang menganjurkan agar Imunisasi terkait, mengupayakan
semua anak mendapat imunisasi terhadap 7 merupakan salah satu pemerataan jangkauan
macam penyakit, yakni tuberculosis, difteri, upaya yang dilakukan pelayanan imunisasi,
pertusis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis untuk mencegah mengutamakan kualitas
B2. kematian pada bayi pelayanan yang
Program imunisasi telah terbukti dengan memberikan bermutu. Adapun
sebagai salah satu paya kesehatan vaksin.Imunisasi yang strategi program
masyarakat yang sangat penting. Program ini wajib diberikan pada imunisasi yaitu
telah menunjukan keberhasilan yang luar biasa bayi adalah imunisasi memberikan akses
dan merupakan usaha yang sangat hemat HB 0, DPT, HB, pelayanan kepada
biaya dalam mencegah penyakit menular. polio, BCG, dan masyarakat, membangun
Iminisasi juga telah berhasil menyelamatkan campak.BCG kemitraan dengan
banyak kehidupan dibandingkan dengan seringkali digunakan jejaring, menjamin
upaya kesehatan masyarakat lainnnya. sebagai cerminan ketersediaan dan
Program ini merupakan intervensi kesehatan proporsi anak-anak kecukupan vaksin
yang paling efektif, yang berhasil yang dilindungi dari peralatan rantai vaksin
meningkatkan angka harapan hidup. Sejak bentuk tuberkulosis dan alat suntik,
penetapan The Expanded Program on yang parah selama 1 menerapkan sistem
Immunization (EPI) oleh WHO, cakupan tahun pertama Pemantauan Wilayah
imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hidupnya, dan juga Setempat (PWS),
hingga mendekati 80% diseluruh dunia. digunakan sebagai pelayanan imunisasi
Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian salah satu indokator dilaksanakan oleh
akibat campak, tetanus neonatorum dan akses ke pelayanan tenaga
pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio kesehatan. Selain profesional/terlatih,
yang dapat dicegah setiap tahunnya. BCG, imunisasi polio pelaksanana sesuai
Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah juga sangat penting standar, memanfaatkan
direkomendasikan EPI sebagai imunisasi yang bertujuan untuk perkembangan metode
2
dan teknologi yang yang Dapat dasar lengkap Imunisasi (PD3I).
efektif berkualitas Dicegah Dengan pada bayi orang tua yang tidak
dan efisien, serta Imunisasi (PD3I). Provinsi Banten membawa bayi dan
meningkatkan suatu desa atau tahun 20112 balita mereka untuk
advokasi fasilitasi kelurahan telah adalah 84,4%, diimunisasi ada
dan pembinaan. mencapai target drop out rate kemungkinan bayi
Sesuai UCI apabila lebih DPT/HB 1 dan balita mereka
dengan Permenkes dari 80 % bayi Campak sebesar 5,9% dapat tertular PD3I.
1
Nomor 741 / didesa atau . Hal itu sebenarnya
Menkes / Per / VII / kelurahan tersebut Menurut tidak perlu terjadi
2008 tentang mendapat hasil pencapaian karena penyakit-
Standar Pelayanan imunisasi lengkap. imunisasi dasar penyakit tersebut
Minimal (SPM) Imunisasi bulan Januari bisa dicegah dengan
terdapat dalam dasar lengkap sampai Desember imunisasi. Oleh
pelayanan merupakan salah 2012 di Puskesmas karena itu, untuk
kesehatan dasar satu program Padarincang mencegah balita
dinyatakan bahwa pemerintah yang Kabupaten Serang, menderita beberapa
Universal Child memiliki daya didapatkan data Hb penyakit yang
Immunization (UCI) ungkit besar 0 sebesar 71,5% berbahaya, imunisasi
harus mencapai dalam dari target 75 %, pada bayi dan balita
target 100 %. menurunkan BCG sebesar harus lengkap serta
Pencapaian UCI angka kematian 90,9% dari target 98, diberikan sesuai
pada dasarnya bayi di Indonesia. Polio 1 sebesar 92,8 jadwal. Upaya
merupakan proksi % dari imunisasi perlu terus
Hasil data dan
terhadap cakupan informasi, target 98%, DPT HB ditingkatkan untuk
imunisasi lengkap 1 sebesar 81,4% dari mencapai tingkat
diketahui bahwa
pada sekelompok target population
cakupan imunisasi
bayi. Bila cakupan 98%, Polio 2 sebesar immunity (kekebalan
dasar lengkap
UCI dikaitkan 81,6% target 95%, masyarakat) yang
pada bayi di
dengan batasan DPT HB 2 tinggi sehingga PD3I
Indonesia tahun
suatu wilayah sebesar 88,1% dari dapat dikendalikan.
2010 baru sebesar
tertentu, berarti target 95%, Polio 3 Dengan kemajuan
53,8%, sedangkan
dalam wilayah sebesar 77,2 ilmu pengetahuan
yang tidak
tersebut % dari target dan teknologi, upaya
lengkap sebesar
tergambarkan 93%, DPT HB 3 imunisasi dapat
33,5%, dan yang
besarnya tingkat sebesar 83,4% semakin efektif,
tidak diimunisasi
kekebalan dari target 93%, bermutu, dan
sebesar 12,7% 1.
masyarakat atau Polio 4 sebesar efesien1.
Sedangkan
bayi terhadap 79,4% dari target Beberapa
cakupan imunisasi
penularan Penyakit 90%, faktor yang diduga
dasar lengkap
Campak sebesar 74,1% berkaitan dengan
pada bayi di
dari target 90% 5. kelengkapan
Provinsi Banten
Pentingnya imunisasi pada bayi,
tahun 2011 baru
pemberian antara lain adalah
sebesar 48,8%,
imunisasi dasar pengetahuan ibu
sedangkan yang
dapat dilihat dari tentang imunisasi.
tidak lengkap
banyaknya balita Teori perilaku dari
sebesar 38,6%,
yang meninggal Green
dan yang tidak
akibat Penyakit mengemukakan
diimunisasi
yang Dapat bahwa
sebesar 12,6%.
Dicegah Dengan
Sedangkan
persentase pengetahuan sebagai yang berkontribusi
cakupan imunisasi faktor predisposisi terhadap perilaku

3
seseorang. tidak disadari 6. tidak mendapat diberikan (obyek),
Pengetahuan adalah Pengetahuan imunisasi dengan (2) sikap merespon,
hasil tahu setelah merupakan modal lengkap. Hal ini tidak yaitu memberikan
seseorang dasar bagi ibu dalam akan terjadi bila ibu jawaban apabila
melakukan berperilaku. Adanya memiliki pengetahuan ditanya, mengerjakan
penginderaan reaksi samping yang baik tentang dan
terhadap sesuatu imunisasi (RSI) yang reaksi samping
.4
hal . sering menyertai imunisasi. menyelesaikan tu
Pengetahuan imunisasi. Membuat Faktor penting yang
merupakan justified ibu kadang takut yang kedua yang diberikan,memberik
true believe. untuk membawa dapat mempengaruhi an jawaban apabila
Seorang individu anaknya diimunisasi kelengkapan imunisasi ditanya,
membenarkan lengkap. Padahal pada bayi adalah sikap mengerjakan dan
(justifies) kebenaran sebagian besar vaksin ibu. Sikap adalah menyelesaikan
atas dalam imunisasi kecenderungan untuk tugas yang
kepercayaannya mempunyai bertindak, dan sikap diberikan sikap
berdasarkan patofisiologi yang menggambarkan menghargai, (3)
observasinya jelas atau dapat setuju atau tidak sikap menghargai,
mengenai dunia. diterangkan, berkaitan setuju terhadap yaitu mengajak
Jadi bila seseorang dengan susunan sesuatu obyek4. orang lain untuk
menciptakan vaksin, karakteristik Adapun beberapa mengerjakan atau
pengetahuan, ia responden, atau indikator yang mendiskusikan
menciptakan merupakan bagian berkaitan dengan dengan orang lain
pemahaman atas dari proses sikap antara lain terhadap suatu
suatu situasi baru pembentukan adalah : (1) sikap masalah, dan (4)
dengan cara antibodi.Reaksi lokal menerima, yaitu orang sikap bertanggung
berpegang pada maupun sistemik yang (subyek) mau dan jawab, yaitu
kepercayaan yang tidak diinginkan dapat memperhatikan bertanggung jawab
telah dibenarkan. terjadi pasca stimulus yang atas segala sesuatu
Dalam definisi ini, imunisasi. Sebagian yang telah
pengetahuan besar reaksi samping dipilihnya dengan
merupakan imunisasi hanya ringan segala resiko. Ibu
konstruksi dari seperti demam dan bisa yang bersikap
kenyataan, hilang dengan positif dan setuju
dibandingkan sendirinya. Demam dengan adanya
sesuatu yang benar yang tinggi sering imunisasi bayi,
secara abstrak. membuat ibu maka akan
Penciptaan khawatir. Apalagi meningkatkan
pengetahuan tidak pada bayi bila peluangnya untuk
hanya merupakan kenaikan suhu tubuh membawa anaknya
kompilasi dari fakta- terjadi secara tiba – diimunisasi secara
fakta, namun suatu tiba bisa lengkap8.
proses yang unik menimbulkan Faktor lain
pada manusia yang komplikasi berupa yang juga cukup
sulit kejang. Reaksi yang penting adalah
disederhanakan atau berat bisa terjadi adanya dukungan
ditiru. Penciptaaan meskipun jarang7. keluarga. Di
pengetahuan Menurut data kemukakan bahwa
melibatkan di atas, terlihat bahwa salah satu fungsi
perasaan dan sistem ketakutan ibu keluarga dalam
kepercayaan (belief terhadap reaksi yang bidang kesehatan
sistems) dimana di timbulkan setelah adalah adanya
perasaan atau sistem imunisasi dapat pemberian dukungan,
kepercayaan itu bisa menyebabkan anak
4
baik dukungan penyuluhan, dan Kabupaten Serang diwilayah
emosi, dukungan dari yang terdiri dari Kabupaten Serang
instrumen, keluarga dan 30 Puskesmas HB0 (57,5%), BCG
dukungan oranglain, maka yang ada (67,9%), polio 1
penilaian, akan terjadi (61,6%), DPT HB 1 mengindikasikan bahwa
maupun adanya stimulus (61,6%), polio 2 kelengkapan imunisasi
dukungan yang mendorong (74,3%), DPT dasar untuk masing-
informasi. untuk timbulnya HB 2 (74,3%), polio 3 masing sasaran di
Kesemuanya itu perubahan (65,3%), DPTHB 3 Puskesmas masih
akan perilaku8. (65,3%), rendah. Hasil
berpengaruh Hasil polio 4 (65,7%), wawancara pendahuluan
terhadap perilaku imunisasi di campak (71,9%), dengan 5 orang ibu
ibu dalam Kabupaten Di wilayah yang memiliki anak usia
membawa Serang, persentase kerja Puskesmas 12-23 bulan, diperoleh
anaknya untuk anak balita yang Padarincang tahun informasi 2 orang
diimunisasi mendapatkan 2011 data cakupan diantaranya tidak
secara lengkap3. imunisasi dasar imunisasi dasar masih memberikan imunisasi
Peran seperti dan rendah karena secara lengkap kepada
seorang ibu persentase balita menepati urutan ke 26. bayinya, alasan yang
pada program yang Menurut data dari dikemukakan adalah
imunisasi mendapatkan Pemantauan Wilayah karena ibu kurang
sangatlah imunisasi lengkap Setempat (PWS) paham tentang manfaat
penting karena di Kabupaten mulai bulan Januari masing-masing jenis
pada umumnya Serang sebesar sampai Desember imunisasi, dan keluarga
tanggung jawab (19,9%) balita tahun 2011 di juga cenderung kurang
untuk mengasuh yang Puskesmas memperhatikan dan
anak diberikan mendapatkan Padarincang mendukung kelengkapan
pada orang tua imunisasi dasar didapatkan data pemberian imunisasi ini,
khususnya ibu, tidak lengkap bahwa cakupan sehingga imunisasi
untuk itu sebesar (62,2%) imunisasi HB 0 lengkap juga tidak
penelitian dan balita yang sebesar 50,4% dari dapat diberikan kepada
imunisasi yang tidak sama sekali target 70%, BCG bayi.
dilakukan diimunisasi sebesar 83,5% dari Sebagian besar
adalah terhadap sebesar (17,7%). target 90,%, polio 1 masyarakat di Desa
ibu-ibu yang Dari data diatas sebesar 75,2% dari beranggapan bahwa
mempunyai dapat dilihat target 98%, DPT HB 1 setelah bayi/balita
bayi/balita. bahwa masih sebesar diimunisasi akan terjadi
Perilaku banyak balita di 77,2% target 98%, panas sehingga ibu-ibu
manusia adalah Kabupaten Serang polio 2 sebesar 83,2% yang mempunyai bayi
suatu keadaan yang status dari target enggan
yang seimbang imunisasi dasarnya 95%, DPT HB 2 mengimunisasikan
antara kekuatan masih belum sebesar 77,2% dari anaknya, karena setelah
pendorong lengkap9. target 95%, diimunisasi bukannya
(driving forces) Data yang polio 3 sebesar 78,2% sehat malah sakit, hal
dan kekuatan diperoleh dari dari target 93%, DPT ini disebabkan karena
penahan laporan tahunan HB 3 kurangnya
(restrining program sebesar 77,2% dari penyebarluasan
forces). Dengan imuninisasi Dinas target 93%, polio 4 informasi tentang
adanya kekuatan Kesehatan sebesar 87% dari imunisasi terutama di
pendorong, Kabupaten Serang target 90%, campak daerah pedesaan yang
seperti halnya didapatkan data, sebesar 78,3% dari jauh dari jangkauan
adanya bahwa pada tahun target 90%10. pelayanan kesehatan.
pemberian 2012 di Dinas Hasil informasi Pentingnya pemberian
informasi, Kesehatan tersebut
5
imunisasi dasar pada imunisasi dasar untuk pencapaian penelitian
bayi yang bila tidak pada balita target imunisasi menggunakan
diberikan atau dasar lengkap. crosssectional
lengkap, karena
diberikan tapi tidak Berdasarka (belah melintang)
penyakit ini dapat
lengkap akan n latar belakang dimana pengukuran
dicegah dengan
berdampak pada tersebut, maka penelitian
imunisasi (PD3I).
angka kematian rumusan masalah dijelaskan pada
Orang tua yang
bayi/balita terbukti pada penelitian ini variable eksogen
tidak membawa adalah
pada tahun 2011 bayi dan balita adalah belum
terdapat kasus diketahuinya pengetahuan, dan
mereka untuk sikap sedangkan
kejadian luar biasa diimunisasi ada pengaruh
campak yang terjadi pengetahuan, variabel endogen
kemungkinan adalah dukungan
di wilayah kerja akan tertular sikap, dan
Puskesmas dukungan keluarga keluarga dan status
PD3I. Upaya imunisasi balitanya.
padarincang yang imunisasi perlu terhadap status
terdiri dari 56 orang imunisasi dasar Pemilihan lokasi ini
terus ditingkatka secara sengaja
anak yang terkena untuk mencapai pada balitanya
(purposive) dengan
campak, sedangkan tingkat usia 12 -23 bulan
pertimbangan untuk
pada tahun yang Population di wilayah kerja
dapat
sama terdapat kasus immunity Puskesmas
mempermudah
kematian difteri (kekebalan Padarincang dalam
yang terjadi pada masyarakat) yang Kabupaten Serang pengumpulan data
balita usia 57 bulan, tinggi sehingga tahun 2013. mengingat lokasi
walaupun kematian PD3I dapat tersebut tempat
kasus difteri hanya dikendalikan. Metode peneliti bekerja.
satu balita disini Dengan kemajuan Mengingat faktor
Penelitian
sudah menunjukan ilmu pengetahuan kendala peneliti
menggunakan
angka kejadian luar dan teknologi, seperti keterbatasan
metode penelitian
biasa (KLB), yang upaya imunisasi waktu, biaya dan
survey dan study
sebetulnya hal ini dapat semakin kasus dengan kemampuan
tidak akan terjadi efektif, bermutu pendekatan peneliti.
bila pemberian dan efisien1. penelitian Populasi dan
Untuk kuantitatif, sampel penelitian
meningkatkan artinya dalam adalah ibu yang
upaya pemberian penelitian ini memiliki balita dan
imunisasi dasar menekankan pada tinggal
pada bayi dan analisa secara dilingkungan
balita pada tahun statistik deskriptif Puskesmas
dengan type Padarincang.
2012 di disusunlah
explanatory Metoda
terobosan-
Researh yaitu pengukuran baik
terobosan yang
untuk untuk variabel
sangat efektif
menjelaskan eksogen mupun
yaitu swiping
pengaruh endogen, yang
imunisasi dasar dipakai dalam
disetiap desa yang pengetahuan,
sikap, dan penelitian ini
dilakukan setiapa menggunakan skala
dukungan
tiga bulan sekali interval, sedangkan
keluarga terhadap
setelah dilakukan teknik
status imunisasi
evaluasi pengukuranya
balitanya. Desain
pencapaian
program imunisasi menggunakan pada status imunisasi
dasar, hal ini akan Semantic differential, balitanya di ukur
sangat membantu yang mempunyai melalui sumber data
skala 5 pointsedang tertulis yaitu
6
menggunakan KMS berhenti jika telah metode atau 58,7% pada
yang di miliki tercapai kondisi resampling, kelompokan usia,
balita ibu yang konveragen. memungkinkan sedangkan pada
menjadi responden. Pendugaan parameter berlakunya data kelompok SLTP
Pada skala ini sifat di dalam PLS terdistribusi yaitu sebesar 33
positif diberi nilai meliputi 3 hal, yaitu : bebas atau 52,4%. Pada
paling besar dan (1)Weight estimate (distribution free) tahap pengujian
sifat negatif di beri yang digunakan tidak kedua, yaitu
nilai paling kecil untuk menghitung memerlukan pengujian bivariat,
tetap data variable laten, asumsi distribusi digunakan
dipertahankan, (2) Path estimate normal, serta pengujian Chi
demikian juga yang menghubungan tidak Square dengan
prinsip antar variabel laten memerlukan tingkat signifikansi
menggabungkan dan estimasi sampel yang α = 5% dan hasil
positif -negatif dan loading antara besar nya pada setiap
negatif - positif. variable laten dengan (direkomendasika variabel
Teknik indikatornya, (3) n sampel menunjukan nilai
analisa data dalam Mean dan parameter minimum 30) 2. Pvalue> 0,005. Hal
penelitian ini lokasi (nilai konstanta ini menunjukan
menggunakan regresi, intersep) Hasil bahwa variabel
Structural Equation untuk indikator dan Penelitian penelitian tidak
Model (SEM) variabel laten, (4) menggunakan berhubungan
dengan Partial Evaluasi Goodness of analisis dengan
Least Square Fit. Goodness of Fit pemodelan SEM karakteristik
(PLS), adapun Model di ukur dimana responden.
langkah- menggunakan R2 perhitungan di Setelah itu
langkahnya variabel laten bantu dengan dilakukan tahap
pertama dependen dengan software smart ketiga yaitu
merangcang model interprestasi yang PLS. Proses pengujian hipotesis
structural atau sama dengan regresi. analisa di dengan dua
menggambarkan Q2 predictif lakukan melalui pengukuran,
hubungan antar relevance untuk 3 tahapan, yaitu pengukuran outer
variabel laten model structural pengujian model dan
berdasarkan pada mengukur seberapa univariat dengan pengukuran inner
substansi teori, baik nilai observasi mengelompokan model, dilakukan
setelah itu dihasilkan oleh model karakterstik dengan bantuan
merancang model dan juga estimasi responden, dan software smart
pengukuran (outer parameternya, (5) dilanjutkan pada PLS. Hasil
model) atau model Pengujian Hipotesis tahapan pengukuran pada
pengukuran yang (β, ү, dan λ) mengujian outer model dengan
mendifnisikan dilakukan dengan bivariat hingga indikator reflektif
hubungan antara metode resampling, pada tahapan yang dievaluasi
variabel. (Bootstrap). Statistik akhir yaitu dengan convergent
Metode uji yang digunakan pengujian dan discrimant
pendugaan adalah statistic t atau hipotesis dengan validity dari
parameter uji t. Penerapan dua pengukuran, indikatornya, dan
(estimasi) di dalam yaitu pengukuran composite reability
PLS adalah metode outer model dan untuk blok
kuadrat terkecil pengukuran indikator.
(last square inner model. Sedangkan outer
methods), Proses Berdasarka model dengan
perhitungan n pada hasil formatif indikator
dilakukan dengan karakteristik dievaluasi
cara iterasi, dimana responden, di berdasarkan
iterasi akan dapat angka 37 substantive
7
contentnya, dari ukuran m
yaitu dengan weight tersebut b
membandingka hasil pengukuran a
n besarnya outer model dari r
relativeweight penelitian ini
dan melihat adalah sebagai :
signifikansi berikut:
1

G
a
m
b
a
r

Gambar : 1 M
Gambar Outer Model Penelitian o
d
Berdasarkan terhadap e
hasil pengukuran konstruk yang l
tersebut, diketahui tidak sesuai
ada korelasi tersebut. Pada P
konstruk berada gambar tampak e
pada posisi lebih kontruk HB O n
kecil dari pada dan campak e
ukuran kontruk tidak l
lainnya. Hal itu mengukura dari i
menunjukan kontruk latenya, t
bahwa konstruk dengan di i
laten memprediksi tandai nilai di a
ukuran pada bawah 0,50, dan n
bloknya kurang setelah
dari pada ukuran dilakukan Hasil keluarga, dan
pada blok lainnya. trimming pada pengujian outer 0,741161 untuk
Sehingga harus kedua kontruk model pada tiap variabel sikap,
dilakukan proses tersebut, di variabel dengan
trimming dapat hasil indikatornya
sebagai berikut: menghasilkan CFA
dengan nilai alfa
0,54-0,94 dan nilai T
6,5-109,78. GOF
measurement model
memberikan hasil
pada nilai AVE
masing- masing
variabel di atas
akarnya, yaitu
dengan nilai
0,459986 untuk
variabel status
G imunisasi dan
a 0,728330 untuk
variabel dukungan
8
sedangkan nyatakan reabel bootstrappingse diperoleh
pada variabel dan banyak sampai koefisien regresi
pengetahuan menunjukkan nilai 200 kali. sebanyak 200
adalah nilai GOF outer Estimasi (jumlah sampel
dengan nilai model memiliki koefisien untuk
1. Pada lamda >0,5 regresi akan bootstrspping)
pengujian untuk semua dilakukan sehingga
composite indikator pada terhadap regresi mendapatkan
reabiliti dan masing-masing pada63 nilaiseperti yang
alpha variabel (0,77- observasi tertera dalam
cronbachs 1,00) Nilai dilakukan gambar model
juga validitas dan beberapa kali penelitian berikut
memiliki realibilitas juga sehingga ini:
angka di atas tinggi (lebih
r tabel besar dari yang
sehingga disyaratkan)
seluruhnya di sehingga
proses pembacaan dapat dilanjutkan untuk

Gambar 3 :
Gambar Inner ModelAwal Penelitian
padapengaruh langsung dan tidak langsung
Berdasark 1,667
an pada hasil di < 1,96 Sehingga
atas, ada dua dilakukan
jalur yang tidak pengulangan
memenuhi angka bootstrapping
signifikan pada ulang, dan peneliti Gambar 4 :
nilai α = 0,05 melakukan Gambar Inner Model
(1,96), yaitu jalur Akhir Penelitian
sikap terhadap padapengaruh langsung
status imunisasi dan tidak langsung
dengan nilai
1,177<1,96, dan Berdasarkan α = 0,05 (1,96).
jalur dukungan pada hasil di atas, Evaluasi dengan
keluarga terhadap seluruh jalur telah loadings Factor
status imunisasi memenuhi angka dilakukan untuk
dengan angka signifikan pada nilai menilai signifikansi
9
konstruk laten berkorelasi, variabel pada Struktural Model
dengan sedangkan LV
konstruknya, yaitu Direc Indirec
pengetahuan Variable Total
correlation t t rho
dengan terhadap sikap rho
membandingkan mengalami
nilai r-statistik Pengetahuan 0,517577 0,416 0,012 0,428
signifikan
masing-masing dengan hasil sikap 0,522545 0,183 - 0,183
konstruk laten perhitungan dukungan
dengan nilai α = keluarga 0,508469 0,251 0,165 0,416
5,002 sehingga
0,05 (1,96). nilai ini jauh Total 1,027
Berdasarkan lebih besar dari Sumber: pengolahan data penelitian 2013
pada hasil inner t hit (5,002 > Berdasarkan b. Pengetahuan, sikap
model tersebut 1,96) pada tabel tersebut di atas, dan dukungan
diatas, pengaruh sikap dapat di tarik keluarga terhadap
menunjukan terhadap status kesimpulan bahwa status imunisasi
bahwa dukungan imunisasi total pengaruh ή2 = ξ1* γ1 + ή1.β +
keluarga dengan angka langsung antara ξ2* γ3 + ξ2
berpengaruh (2,190 > 1,96) pengetahuan, sikap, η2= ξ1*0,416 +
terhadap sikap sedangkan dan dukungan ή1.0,183β + ξ2* 0,251
dengan nilai t pengaruh antara keluarga terhadap + ξ2
sebesar 134,728 pengetahuan status imunisasi
dan signifikan terhadap status dasar di Puskesmas Selanjutnya
pada 5% (thit > imunisasi seKecamatan dihitung nilai (Q²)
1,96), dukungan adalah 13,308. Padarincang adalah sebagai berikut :
keluarga terhadap Dari hasil berjumlah 43,855%, Q² = 1 - (1-R1²) (1 -
status imunisasi perhitungan ini dengan nilai R R2²)
berpengaruh hipotesis yang Squere sebesar = 1 – (1-( 0,439158)²)
dikarenakan nilai t yang diajukan 43,91%. Sedangkan (1-(0,846392)²)
hit lebih besar dari oleh peneliti besaran pengaruh = 1 – (1-(0,19286) (1-
nilai t tab (3,199 > dalam masing-masing (0, 716379)
1,96) sehingga penelitian berdasarkan = 1- (0,80714*
hubungan antara pengaruh antara pengaruh langsung 0,283621)
dua variabel ini pengetahuan, dan tidak langsung = 1- (0,228922)
dukungan adalah angka = 0,771078 = 77,10%
43,91% untuk Galat Model = 100%
keluarga, dan
pengaruh langsung, - 77,10 %
sikap terhadap
dan angka 1,847% =
status imunisasi
untuk pengaruh
balitanyadi
tidak langsung. 2
terima.
Secara 2
Adapun ,
matematis, bentuk
besaran persamaan struktural 9
pengaruh maka dapat dibuat
langsung dan persamaan model %
tidak langsung matematiknya .
masing-masing sebagai berikut:
variabel dapat a. Pengetahuan, Hal tersebut
dijelaskan dukungan menunjukan model
sebagai berikut: keluarga,terhadap hasil analisis dapat
sikap menjelaskan 77,10%
Tabel: 1 ήI = ξ1* γ2+ ξ2* γ4+ keragaman data dan
Nilai pengaruh langsung dan tidak ζ1 mampu mengkaji
Langsung ke Variabel perilaku kunjungan 1= ξ1*0,068* ξ2 * fenomena yang dipakai
dengan T Statistik pada Hubungan Antara 0,903+ ξ1 dalam penelitian,
10
sedangkan 22,9% Imunisasi dapat memiliki TBC, Difteria,
dijelaskan adalah kekebalan Tetanus, batuk
komponen lain pemberian tubuh yang rejan,
yang tidak ada kekebalan baik jauh Poliomyelitis,
dalam penelitian tubuh terhadap dengan Campak,
ini. suatu penyakit imunisasi. Hal Hepatitis B.
dengan ini tidak dapat Karena penyakit
Diskusi memasukkan di salahkan, tersebut diatas
Kondisi bayi sesuatu ke namun berbahaya,
yang tampak sehat dalam tubuh imunisasi yang pemberian
seringkali belum agar tubuh di buat sebagai imunisasi dengan
tentu memiliki tahan terhadap vaksin produk cara penyuntikan
kekebalan yang penyakit yang biologis yang kuman/antigen
baik terhadap sedang terbuat dari murni
serangan penyakit mewabah atau kuman, menyebabkan
yang berbahaya, berbahaya bagi komponen akan menjadi
sehingga butuh seseorang. kuman sakit. Maka untuk
penanganan extra Imunisasi (bakteri, virus, itu diperlukan
ketika penyakit berasal dari kata atau riketsia) pembuatan suatu
menghampirinya. imun yang atau racun jenis vaksin dari
Hal ini menjadi berarti kebal kuman (toxoid) kuman yang telah
alasan kenapa atau yang telah dilemahkan atau
imunisasi bagi resisten.Imunisa dilemahkan dimatikan terlebih
bayi sangat si terhadap atau dimatikan dahulu sehingga
penting, imunisasi suatu penyakit dan akan tidak
yang di artikan hanya akan menimbulkan membahayakan
oleh Depkes RI memberikan kekebalan dan tidak akan
sebagai suatu kekebalan atau spesifik sacara menimbulkan
tindakan untuk resistensi pada aktif terhadap penyakit1.
memberikan penyakit itu penyakit Walaupun
kekebalan dengan saja, sehingga tertentu akan imunisasi bisa
cara memasukan untuk terhindar lebih dapat diberikan kepada
vaksin kedalam dari penyakit bekerja dan orang dewasa
tubuh manusia. lain diperlukan sangat sekalipun, namun
Tidak imunisasi membantu bayi pada umumnya
menyimpang dari lainnya11. dalam menolak bayi usia 0
pernyataan Depkes Bayi penyerangan bulan hingga
RI, Umar pun tanpa imunisasi penyakit. usia 23 tahun
memberikan lengkap atau Ada atau 2 tahun
pengertian tidak di beberapa jenis adalah yang
khawatirkan penyakit yang menjadi target
akan sulit dalam dianggap dari Dinas
menolak berbahaya bagi Kesehatan.
penyakit yang anak, yang Mengingat
menyerangnya, pencegahannya pemberian vaksin
mengingat dapat kekebalan
kurangnya dilakukan dipandang lebih
kekebalan dengan efektif bila di
tubuh yang pemberian berikan pada bayi,
dimiliki. imunisasi. dengan alasan
Walaupun Diantara bayi sangat rentan
seringkali ada penyakit yang terhadap penyakit
klaim, bahwa berbahaya dibanding orang
dengan ASI(air tersebut adalah dewasa. Depkes
susu ibu) bayi penyakit Cacar, RI sendiri
11
mentarget seperti Hepatitis vaksin kekebalan, sebesar nilai CI
kan bayi B sebanyak 4 akan timbul setelah 95% sehingga
dengan kali, BCG adanya pengetahuan, hasil penelitian
imunisasi sebanyak 1 seorang ibu akan signifikan antara
dasar, yaitu memberikan pengetahuan
kali, Polio tindakan ini pada vaksin /imunisasi dengan pemerian
sebanyak 4 kali, akhirnya akan secara lengkap atau imunisasi. Dalam
DPT sebanyak 3 berakibat pada tidak sama sekali penelitian ini pun
kali, Campak keinginan ibu untuk sangat erat kaitannya peneliti
sebanyak 1 kali, melakukan imunisasi dengan pengetahuan menganilisa
sehingga pada bayi nya dengan ibu tentang sebanyak 63
berdasarkan pada membawa bayi ke iminusasi itu sendiri, orang sampel di
peraturan Depkes tempat pusat dari apa itu dapat hanyak
ini, indikator status kesehatan. senada imunisasi, kenapa sebanyak 60%
imunisasi adalah dengan Green, bayi harus di berikan yang
terpenuhinya pengetahuan akan imunisasi, bahan apa mendapatkan
macam imunisasi, berdampak pada yang di gunakan imunisasi dasar
yaitu: Hepatitis, timbulnya respon dalam proses yang lengkap, dan
BCG, Polio, DPT, yang bersifat imunisasi itu dan berdasarkan pada
dan Campak dan tindakan, karena lain sebagainya. pengetahuan
Untuk pengetahuan walaupun banyak ternyata lemah,
mendapatkan merupakan sebuah juga ibu yang hanya apalagi didukung
imunisasi ini ibu 4
stimulus . sekedar ikut-ikutan oleh tingkat
dapat membawa Di jelaskan, dalam memberikan pendidikan yang
bayi ke posyandu dengan pengetahuan, imunisasi kepada tinggi pada level
ataupun seseorang akan bayinya. SLTP sebanyak
puskesmas. Bayi membenarkan suatu Sejalan 33 orang atau
akan di anggap objek, hal ini dengan hasil 52,4%. Sehingga
memiliki status dikarenakan penelitian Purnama dalam penelitian
imunisasi yang pengetahuan et. all dalam ini dapat
lengkap bila bayi memiliki justified penelitiannya disimpulkan ada
mendapatkan true believe. Ibu tentang pengaruh pengaruh antara
seluruh imunisasi dengan pengetahuan pengetahuan pengetahuan
dasar yang telah di yang baik tentang terhadap sikap terhadap status
tetapkan oleh pentingnya imunisasi dalam pemberian imunisasi dasar.
Depkes. bayi, akan imunisasi tetanus Pengetahua
Pengetahuan menimbulkan reaksi pada 266 orang ibu, n merupakan
bila di hubungkan untuk memberikan dengan rata-rata usia modal dasar bagi
dengan status imunisasi pada 35 tahun di dapat ibu dalam
imunisasi bayi, bayinya sehingga ibu hasil nilai berperilaku.
dapat diartikan akan semaksimal Adanya reaksi
sebagai hasil tahu samping
yang di dapat mungkin imunisasi (RSI)
melalui proses, yang sering
dalam kondisi memberikan menyertai
yang sadar kelengkapan imunisasi.
dikarenakan imunisasi tersebut2. Membuat ibu
melakukan Mendasari kadang takut
pengindraan pada beberapa untuk membawa
terhadap obyek, paparan tentang anaknya
sehingga pengetahuan, maka diimunisasi
mempengaruhi tindakan seseorang lengkap. Padahal
pada perilaku atau dalam memelihara sebagian besar
tindakan. Melalui kesehatan bayi nya vaksin dalam
pemikiran dan dengan memberikan imunisasi
12
mempunyai Hasil samping pada pengetahuan
patofisiologi penelitian ini hasil penelitian merupakan modal
yang jelas didukung oleh tersebut, dalam melakukan
atau dapat pendapat asumsi peneliti, aktivitas
diterangkan, Lawrence bahwa
berkaitan Green dalam tertentu, adapun bila pengalaman yang
dengan bukupendidikan seseorang memberikan pengaruh
susunan perilaku melakukan sesuatu dinamik atau terarah
vaksin, kesehatanperila tanpa ada terhadap respon
karakteristik ku seseorang pengetahuan di individu pada semua
responden, dipengaruhioleh dalamnya, biasanya objek dan situasi yang
atau 3 faktor antara akan setengah- berkaitan dengannya.
merupakan lain, setengah, sehingga Sikap adalah
bagian dari factorpredisposi bila ibu tidak keadaan mental dan
proses si, faktor memahami benar saraf dari kesiapan
pembentukan pendukung, apa itu imunisasi, yang diatur melalui
antibodi. factorpendoron walaupun ibu pengalaman yang
Reaksi lokal g. Pengetahuan memberikan memberikan pengaruh
maupun adalah salahsatu imunisasi tersebut, dinamik atau terarah
sistemik yang faktor namun tidak akan terhadap respon
tidak predisposisi mencapai individu pada semua
diinginkan yangmempenga kelengkapan yang objek dan situasi yang
dapat terjadi ruhi atur oleh Depkes. berkaitan dengannya8.
pasca perilaku Sehingga mendasari Senada yang
imunisasi. manusiadisampi hal tersebut akan dipaparkan pendapat
Sebagian ng faktor lain mempengaruhi diatasdi artikan pula
besar reaksi seperti kekuatan atau bahwa sikap sebagai
samping sikapmasyaraka power penggerak ibu suatu pola perilaku,
imunisasi t terhadap apa dalam diri maupun tendensi atau kesiapan
hanya ringan yang dari luar dan sangat antisipatif, predisposisi
seperti akandilakukan, berperan mencapai untuk menyesuaikan
demam dan kepercayaan, status imunisasi diri dalam situasi
bisa hilang tradisi, dasar tersebut dan sosial, atau secara
dengan sistem,nilai dari secara ilmiah di sederhana, sikap adalah
sendirinya. masyarakat buktikan melalui respon terhadap stimuli
Demam yang sebagai hasil perhitungan sosial yang telah
tinggi sering pemudahorang statistik sebesar terkondisikan. Dalam
membuat ibu dalam 13,308, angka ini penelitian ini, sikap
khawatir. berperilaku. terbukti lebih besar diukur oleh empat
Apalagi pada Perilaku dari angka t tabel indicator, yaitu
bayi bila jugadipengaruhi dalam konstanta keyakinan,
kenaikan oleh faktor (5%) yaitu sebesar mempertimbangkan,
suhu tubuh pendukungdala 1,96. dan tanggung jawab13.
terjadi secara m hal ini adalah Sikap Dalam hasil
tiba – tiba tersedianya merupakan reaksi analisa penelitian ini
bisa fasilitaskesehata atau respon pula di buktikan
menimbulkan n dan faktor seseorang yang dengan hasil penelitian
komplikasi pendorong masih tertutup dengan angka t-statistik
berupa (perankader terhadap suatu sebesar 2,190 > 1,96
kejang. atau petugas stimulus atau objek, sehingga hipotesa ini
Reaksi yang kesehatan sehingga sikap juga terbukti ada pengaruh
berat bisa dalammenggera di artikan sebagai antara sikap dengan
terjadi kkan keadaan mental dan status imunisasi dasar
meskipun imunisasi)4. saraf dari kesiapan dengan nilai korelasi
jarang7. Di yang diatur melalui sebesar 0,183.
13
Berdasarkan Banyakn pada tempat dibawah
pada asumsi ya informasi organisme suatu atap dalam
peneliti, bahwa yang masuk menghasilkan keadaan saling
sikap yang baik berkaitan sebuah respon ketergantungan7.
akan merespon tentang reflexive, Dukungan
informasi yang imunisasi dasar Operant keluarga
sampai kepada pada bayi, dan respon atau mempengaruhi
individu,baik banyak nya pro instrumental status imunisasi
berupa instruksi dan kontra, hal respons. dasar ini
maupun berbentuk ini wajar karena Respon dibuktikan
pemberitahuan, kurangnya reflexive ini dengan hasil
sehingga akan pengetahuan dapat berupa penelitian angka
merespon dan akan tentang hal kenyamanan t-statistik sebesar
berbentuk pada tersebut. kondisi 3,199
tindakan. Namun sering psikologis >1,96, dan nilai
Mengingat kali tidak hanya individu. Hal korelasi yang di
imunisasi masih hanya ini didasari hasilkan adalah
banyak yang pro berdasarkan padapendapat 0,251. Sehingga
dan kontra pada bahwa fungsi dukungan keluaga
sehingga perlu ada pengetahuan, dukungan yaitu ini berpengaruh
penyikapan yang dukungan sebagai terhadap status
baik agar tidak keluarga, baik dukungan imunisasi dasar
salah dalam bentuk informasional, pada bayi.
memahaminya. informasi, sebagai Mendasari
instruksi, dukungan hal tersebut,
bahkan yang instrumental, asumsi peneliti,
amat dan sebagai dukungan
berpengaruh dukungan keluarga sebagai
adalah yang emosional, lingkungan sosial
berbentuk sedangkan ibu, tempat
emosional kecemasan berdiskusi dalam
karena merupakan tukar pikiran,
berbentuk sebuah terutama dalam
dukungan yang perilaku hasil hal yang
timbul dari respon berkaitan dengan
berdasarkan atau reaksi permasalahan
pada psikologis seseorang tentang anak.
seseorang. Oleh terhadap Dukungan
karenanya ibu stimulus keluarga dapat
yang (rangsangan berbentuk binaan
mendapatkan dari luar)12. komunikasi saat
dukungan baik Menurut kunjungan di
berbentuk Departemen Puskemas
informasi, Kesehatan RI ataupun pada saat
emosional, keluarga pertemuan,
maupun adalah unit melakukan
instrument akan terkecil dari sharing
dapat masyarakat pengalaman
menetralisir yang terdiri dalam
gangguan kepala memberikan
psikologisnya. keluarga dan imunisasi kepada
Hal ini beberapa orang bayi, karena
disebabkan yang adanya
karena stimulus terkumpul dan keseimbangan
akan sampai tinggal disuatu emosi ataupun
14
kondisi spikis pendorong atau maupun tindakan maupun negatif,
dipengaruhi pendukung dalam pikirannya. yang
adanya pada diri Pengetahuan didapat berhubungan
dukungan seseorang berdasarkan dengan objek
keluarga dalam pengindraan psikologis. Objek
seringkali bertindak. seseorang melalui psikologis disini
menjadi Dengan panca indranya meliputi: simbol,
sebuah memberikan sehingga terjadi kata-kata, slogan,
kekuatan imunisasi proses pengenalan, orang, lembaga,
kepada penalaran, yang ide dan
bayi/anak lebih imunisasi dari pada menghasilkan sebagainya.
banyak kerugiannya, maka sebuah kesimpulan Mendasari
manfaatnya dari penting memberikan ataupun hasil tahu, hal tersebut, maka
pada kerugiannya. imunisasi dasar hal ini dapat di dukungan
Imunisasi dapat secara lengkap gunakan seseorang keluarga akan
mencegah kepada bayi nya. Hal dalam mengambil mempengaruhi
penyakit dimasa ini karena status tindakan ataupun pada sikap ibu
depan sebagai imusasi dasar akan di bersikap. Hal ini dalam
contoh hepatitis B, capai bila ibu artinya, ibu yang memberikan
dengan memiliki sikap yang memiliki imunisasi, secara
diberikannya baik terhadap pengetahuan yang ilmiah telah di
imunisasi ini pada imunisasi tersebut, baik tentang buktikan dalam
bayi dapat dan sikap akan imunisasi akan penelitian dengan
mencegah kejadian timbul bila ada bersikap menerima, di dapat hasil
penyakit hepatitis pengetahuan yang atau menolak hasil perhitungan
pada umur cukup tentang tentang imunisasi ini di dapat
produktif. tersebut. Sehingga tersebut, sehingga angka t-statistik
Pemberian vaksin pengetahuan sangat akan di capai dua sebesar 134,728 >
tetanus, minimal berpengaruh terhadap option, lengkap atau 1,96 dengan nilai
harus diberikan sikap ibu dalam tidak lengkap korelasi sebesar
lima kali seumur memberikan pemberian 0,903.
hidup, untuk imunisasi dasar imuniasasi pada Disamping
mencegah hampir kepada bayinya, bayinya. asumsi peneliti
100% tetanus dalam hasil Sikap masih bahwa manusia
neonatorum. pengujian berupa alam pikiran, sebagai mahluk
Dengan pemberian pengetahun terhadap belum dalam bentuk sosial yang sangat
imunisasi dasar di sikap di dapat hasil perilaku ataupun bergantung pada
berikan pada usia angka t-statistik tindakan, sehingga oranglain dan
0-11 bulan sesuai sebesar 5,002 > akan mudah di tidak bisa hidup
jadwal yaitu 0-7 1,96, dan nilai pengaruhi oleh sendiri maka
hari hepatitis B korelasi nya adalah informasi yang adanya dukungan
(HB 0), usia 1 0,068. Sehingga timbul di dalam keluarga akan
bulan BCG dan penelitian ini terbukti maupun diluar berperan dalam
polio 1, usia 2 blan dengan parameter pikiran memberikan
DPT HB 1 dan 10% pada konstanta seseorang.Ada sebuah bantuan
polio 2, usia 3 1,96. batasasn sikap yang positif
bulan DPT HB 2 Berdasarkan sebagai tingkatan terhadap sebuah
polio 3, usia 4 pada asumsi peneliti, kecenderungan yang stimulus kepada
bulan DPT HB 4 bahwa adanya bersifat positif seseorang tentang
dan polio 4, serta pengetahuan adanya sebua
usia 9 bulan seseorang akan perilaku. Namun
diberikan campak. mendukung perilaku akan
Mendasari seseorang melakukan timbulk berawal
pentingnya sesuatu tindakan baik dari penerimaan
pemberian tindakan nyata sikap terlebih
15
dahulu. 1.Tenaga 4. Departemen Bandung. PT
Sehingga kesehatan Kesehatan RI, Remaja
adanya senantiasan Buku Acuan Rosdakarya, 2003.
pengetahuan memberikan Pelatihan 11. Friedman,M.Bowd
akan dukungan baik Imunisasi Dasar en,V.r.Jones,E.G.K
berpengaruh bersifat moril, Bagi epera watan
terhadap spirit kepada pelaksanaan
Keluarga, Teori
sikap ibu bidan pelaksana, Imunisasi,
dalam dengan cara Departemen dan Praktik, Edisi 3
memberikan membina Kesehatan RI, EGC, Jakarta,
imunisasi. hubungan dan 2009. 1998.
Berdas komunikasi yang 5. Departemen 12. Profil Puskesmas
arkan pada baik antara bidan Kesehatan RI, Padarincang Kab.
hasil temuan dan keluarga Manajemen Serang. Tahun
tersebut, pasien, baik terpadu Balita 2012.
maka melalui Sakit, 13. Lathan H dan Iman
penelitian ini posyandu Departemen Gozali, Partial
dapat ataupun di Kesehatn RI, Least Square
disimpulkan puskesmas 2008. Konsep, metode
status secara 6. Azwar, S. Sikap 2012. Dan Aplikasi
imunisasi khususnya. 2. Manusia, Teori Menggunakan
lengkap dasar Memotivasi ibu dan Program Warp
akan di capai untuk Pengukurannya, PLS 2.0. Semarang:
bila ibu memberikan Yogyakarta: Badan Penerbit
memiliki imunisasi dengan Pustaka Universitas
pengetahuan, baik dan lengkap Pelajar,2007. Diponegoro.
sikap, dan dengan 7. Ali, Zaidin, 14. Azwar, S. Sikap
dukungan penjelasan yang Dasar Dasar Manusia, Teori dan
keluarga, dan mudah di Pendidikan Pengukurannya,
hal tersebut mengerti Keseh atan Yogyakarta:
menunjukan mengingat latar Masyarakat dan Pustaka
model hasil pendidikan promosiKesehata Pelajar,2007.
analisis dapat mereka yang n, Ja karta: CV. 15. Anwar, C.
menjelaskan masih rendah. Trans Info Pelaksanaan
74,82% Media, 2010. Imunisasi Hepatitis
keragaman Daftar Pustaka 8. Notoatmodjo, B dengan
data dan 1. Departemen Ilmu Kesehatan Menggunakan Alat
mampu Kesehatan Masyarakat. Suntik Uniject dan
mengkaji RI, Penerbit Rineka Alat Suntik Sekali
fenomena Manajemen Cipta. Jakarta, Pakai
yang dipakai terpadu 2003.
dalam Balita Sakit, 9. Saifuddin, dkk
penelitian, Departemen Buku Acuan
sedangkan Kesehatn RI, Nasional,
25,18% 2008. Pelayanan
dijelaskan 2. WHO. Kesehatan
komponen Pedoman Maternal dan
lain yang Hidup Sehat. neonatal. Jakarta:
tidak ada UNICEF. EGC 2001.
dalam 2002 10. Effendi, Onong
penelitian ini. Uchjana, Ilmu
3. Friedman, Keluarga, Teori Komunikasi
M.Bowden, dan Praktik, Teori dan
V.r.Jones,E.G. Edisi 3 EGC, Praktek. Cetakan
Keperawatan Jakarta, 1998. kesembilan belas.
16
(Disposabl Kesehatan Faktor –
e) di Masyarakat faktor Yang
Kabupaten Fakultas Ilmu Mempengaru
Bantul. Keolahragaan hi Ketidak
Tesis. Universitas patuhan Ibu
Universitas Negeri Terhadap
Indonesia. SemarangHttp://L Pelaksanaan
Jakarta, ib.Unnes.Ac.Id, Imunisasi
2001. 19. Ghozali I. Pada Balita
16. Departeme Structural di Desa
n Equation Blumbungan
Kesehatan Modeling Kecamatan
RI, Buku Metode Tawangman
Acuan Aternatif ggu
Pelatihan dengan Kabupaten
Imunisasi Partial Least Karanganyar
Dasar Bagi Square (PLS). , Surabaya:
pelaksanaa Semarang: Badan Skripsi
n Penerbit UNDIP Fakultas
Imunisasi, 2006. Kesehatan
Departeme 20. Hasan, Masyarakat
n Imunisasi UMS. 2009.
Kesehatan dan 24. Umar,
RI, 2009. Buah Imunisasi
17. Depkes RI, Hati Mengapa
Profil Anda.http://w Perlu?.Jakart
Kesehatan ww.sahabatn a : PT.
Provinsi estle.co.id Kompas
Banten Jakarta, Media
2013, 2008. Nusantara,
Kementrian 21. Hidayat, 2006.
Kesehatan A.Aziz 25. Suparyanto
Jakarta. Alimul Konsep
2013. Pengantar Pengetahuan
18. Elly ilmu . Blog.
Istriyati, Kesehatan Diakses
Faktor- anak untuk tanggal 04
Faktor pendidikan Januari 2013.
Yang kebidanan.
Berhubung Jakarta :
an Dengan Salemba
Kelengkap Medika,
an 2008.
Imunisasi 22. Hidayat,
Dasar 2007.
Pada Bayi Metode
Di Desa Penelitian
Kumpulrej Kebidanan
o dan Teknik
Kecamatan Analisis.
Argomulyo Edisi
Kota ke-1, Jakarta:
SalatigaJur Salemba
usan Medi
Ilmu 23. Maryani,I,
17

Anda mungkin juga menyukai