Anda di halaman 1dari 8

JURNAL VOICE OF MIDWIFERY

Artikel Penelitian

Volume 9 Nomor 2 September 2019 Halaman 849 - 856

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT

FACTORS RELATED TO THE USE OF THE IMPLANT


CONTRACEPTION TOOL
1
Yusnidar, 2Andi Kasrida Dahlan, 3Andi Sitti Umrah
1,2,3
Universitas Muhammadiyah Palopo
Alamat Korespondensi : yusnidar556@yahoo.com,2Idhamatahari09@gmail.com, 3andiumrah89@gmail.com
1

ABSTRACT ABSTRAK
Bacground : Contraception is an Latar belakang : Kontrasepsi
attempt to prevent pregnancy. These efforts merupakan upaya untuk mencegah terjadinya
can be temporary and can be permanent. kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara
Contraception is also a technique that uses dapat pula bersifat permanen. Kontrasepsi juga
tools, medication for calculation and surgery merupakan teknik yang memakai alat, obat
with the aim of suggesting or limiting cara perhitungan dan operasi dengan tujuan
pregnancy untuk menyarankan atau membatasi
kehamilan.
Objective: find out the factors Tujuan : mengetahui faktor – faktor
associated with the use of implant yang berhubungan dengan penggunaan alat
contraception. kontrasepsi implant.
Metode : Jenis penelitian cross
Method: Type of cross sectional Study , sectional study, data dianalisis menggunakan
with Chi – Square and coreksion fisher’s uji Chi – Square dengan koreksi fisher’s exact
exact test test.
Result: here is a relationship between Hasil : ada hubungan antara
education and implant contraception with a pendidikan dengan kontrasepsi implant
value of p = 0.002 (α <0.05), there is a dengan nilai p = 0.002 (α <0,05), ada
relationship between knowledge with implant hubungan antara pengetahuan dengan
contraception with a value of p = 0.002 (α kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.002 (α
<0.05), there is a relationship between family <0,05), ada hubungn antara dukungan
support and implant contraception with a keluarga dengan kontrasepsi implant dengan
value p = 0.001 (α <0.05). nilai p = 0.001 (α <0,05)
Conclusion: there is a relationship Simpulan : ada hubungan antara
between education, knowledge, family support pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga
with implant contraception. dengan kontrasepsi implant.

Keywords : Education, Knowledge, Family Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan,


Support Dukungan Keluarga

849● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


PENDAHULUAN anak idel, sehat, berkependidikan,

Indonesia merupakan negara yang sejahtera, berkebutuhan dan terpenuhi hak-

mempunyai jumlah penduduk terbesar di hak reproduksinya melalui pembangunan

ASEAN. Besarnya jumlah penduduk ini kebijakan penyediaan layanan

terkait dengan tingginya angka promosifasilitas, perlindungan, informasi

pertumbuhan penduduk. Indonesia dimasa kependudukan dan keluarga serta

lalu utamanya dipengaruhi oleh tingkat penguatan kelembagaan dan jaringan KB

kelahiran. Meskipun tingkat kelahiran (Wijnsastro H, 2009).

sudah dapat diturunkan namun secara Berdasarkan hasil rekapitulasi

absolute jumlah penduduk Indonesia pencatatan dan pelaporan BKKBN

masih akan terus bertambah (BKKBN, Sulawesi Selatan tahun 2012, pencapaian

2010). akseptor KB baru adalah 99,18% dari

Sejalan dengan proyeksi populasi perkiraan permintaan masyarakat. Untuk

jumlah penduduk dunia bulan Agustus metode kontrasepsi yang paling banyak

tahun 2011 mencapai 6 miliyar jiwa. digunakan adalah suntikan sebanyak

Penduduk dunia yang mencapai urutan 118.820 peserta, pil sebanyak 94.259

pertam yaitu Republik Rakyat Cina, negara pesert, implant sebanyak 19.119 peserta,

ini banyak menggunakan alat kontrasepsi kondom sebanyak 16.986 peserta, serta

kondom 14,3%, India menggunakan alat IUD sebanyak 3.824 eserta (Agusyanti,

kontrasepsi pil 15,9%, Amerika Serikat 2015).

menggunakan alat kontrasepsi suntik Data tahun 2017 di kabupaten

13,6%, diusul negara Asia yang Bone sebanyak 33.784 akseptor KB atau

menggunakan alat kontrasepsi suntik 32,43%. Penggunaan suntikan paling

31,2% (Anonim, 2010). banyak yaitu 43,23%, pil sebanyak

Program KB Nasional membangun 36,66%, implant sebanyak 11,43%,

setiap keluarga Indonesia untuk memiliki kondom sebanyak 2,95% dan IUD

850● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


sebanyak 2,715% (Dinkes kab. Bone, pendidikan, pengetahuan, dan dukungan

2017). keluarga.

Data di Puskesmas Lamurukung


METODE PENELITIAN
kab. Bone tahun 2018 periode Januari-
Penelitian ini dilakukan di
oktober menunjukkan dari 446 peserta
Puskesmas Lamurukung Kecamatan
yang menggunakan alat kontrasepsi suntik
Lamuru Kabupaten Bone. Waktu
sebanyak 165 (36,03%) peserta, pil
penelitian dilakukan pada tanggal 15
sebanyak 113 (24,67%) peserta, IUD
November s/d 30 Desember 2018.
sebanyak (16,59%) peserta, kondom
Penelitian ini menggunakan survey analitik
sebnak 60 (13,1%) peserta, implant
dengan pendekatan cross sectional.
sebanyak 32 (6,99%) peserta.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Dari data-data yang ada diatas
semua akseptor KB di Puskesmas
menunjukkan bahwa kontrasepsi implant
Lamurukung dengan jumlah sebanyak 36
masih kurang diminati dibandingkan
orang. Teknik pengambilan sampel yaitu
dengan kontrasepsi lainnya, hal ini dapat
accidental sampling yaitu akseptor yang
dilihat dari kurangnya akseptor implant.
datang dilayani diwilayah uskesmas
Berdasarkan data yang peneliti
Lamurukung pada saat penelitin
peroleh dari Puskesmas Lamurukung
berlangsung. Jumlah sampel sebanyak 36
tentang penggunaan alat kontrasepsi
orang.
Implant maka peneliti tertrik untuk
Dalam penelitian ini yang di
mengetahui faktor-faktor yang
gunakan adalah data primer yang diperoleh
berhubungan dengan penggunaan lat
dengan menggunakan kuesioner yang
kontrasepsi Implant di Puskesmas
dibagikan pada responden untuk diisi
Lamurukung Kabupaten Bone, adapun
sendiri.
factor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan alat kontrasepsi implant yaitu

851● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


Analisis data yang digunakan yaitu Tabel 2 menunjukkan 36 responden yang

Univariat dan analisis Bivariat dengan di teliti, sebanyak 29 (80,6%) responden

menggunakan uji Chi-Square jika P < α dengan tingkat Pendidikan tinggi dan 7

maka Ho ditolak, P < α maka Hα (19,4%) responden dengan tingat

ditrerima. Pendidikan rendah.

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 3.


Distribusi Frekuensi responden
Karateristik akseptor menurut Pengetahuan
Presentase
Tabel 1. Pengetahuan Jumlah
(%)
Distribusi Frekuensi Responden Cukup 22 61,1
menurut Golongan Umur Kurang 14 38,9
Presentase Jumlah 36 100
Umur Jumlah
(%) Sumber : Data primer 2018.
<20 tahun 12 33,3
21-30 tahun 20 55,6 Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
>30 tahun 4 11,1
Jumlah 36 100 36 responden yang diteliti, responden yang
Sumber : Data primer 2018.

memiliki pengetahuan cukup sebesar 22


Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
(61,1%).
36 responden yang diteliti, terbanyak pada
Tabel 4.
umur 21 – 30 tahun yaitu 20 (55,6%). Distribusi Frekuensi responden
menurut Dukungan Keluarga
Dukungan Presentase
Jumlah
Keluarga (%)
Analisis Univariat
Ya 24 66,1
Tidak 12 33,3
Tabel 2.
Jumlah 36 100
Distribusi Frekuensi Responden Sumber : Data primer 2018.
Menurut Pendidikan
Presentase
Pendidikan Jumlah Table 4 menunjukkan bahwa dari
(%)
Tinggi 29 80,6
Rendah 7 19,4 36 responden,, responden yang memiliki
Jumlah 36 100
Sumber : Data primer 2018. dukungan keluarga sebesar 24 (66,1%).

852● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


Analisis Bivariat
Tabel 6.
Hubungan antara Pendidikan dengan Kontrasepsi Implant
Pendidikan Kontrasepsi Implant
ya tidak Jumlah P
n % n % n %
Tinggi 25 86,2 4 13,8 29 100
Rendah 1 14,3 6 85,7 7 100 0,000
Total 26 72,2 10 27,8 36 100
Sumber : Data primer 2018.
Sedangkan dari 7 responden yang
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari
pendidikan rendah, 1 (14,3%) yang
29 responden yang memiliki pendidikan
memakai implant dan 6 (85,7) tiak
tinggi, 25 (86,2%) yang memakai implant
memakai implant.
dan 4 (13,8%) tidak memakai implant.

Tabel 7.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Kontrasepsi Implant
Pengetahuan Kontrasepsi Implant
ya tidak Jumlah P
n % n % n %
Cukup 20 90,9 2 9,1 22 100
Kurang 6 42,9 8 57,1 14 100 0,000
Total 26 72,2 10 27,8 36 100
Sumber : Data primer 2018.
Sedangkan dar i 14 responden yang
Tabel 7 menunjukkan bahwa dari
pengetahuan kurang, 6 (42,9%) yang
22 responden yang memiliki pengetahuan
memakai implant dan 8 (57,1) tiak
cukup, 20 (90,9%) yang memakai implant
memakai implant.
dan 2 (9,1%) tidak memakai implant.

Tabel 8.
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kontrasepsi Implant
Dukungan Kontrasepsi Implant
Keluarga Ya Tidak Jumlah
P
N % n % n %
Ya 23 95,8 1 4,2 24 100
Tidak 3 25,0 9 75,0 12 100 0,000
Total 26 72,2 10 27,8 36 100
Sumber : Data primer 2018.

853● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 24 semakin baus pendidikan seseorang maka

responden yang mendapat dukungan semakin bagus pola pikirnya terutama

keluarga, 23 (95,8%) yang memakai terkait dengan kontrasepsi tersebut.

implant dan 1 (4,2%) tidak memakai Penelitian ini sejalan dengan

implant. Sedangkan dari 12 responden penelitian yang dilakukan oleh Kasmiati

yang tidak mendapat dukungan keluarga, 3 (2010) dalam penelitiannya mengatakan

(25,0%) yang memakai implant dan 9 bahwa adanya hubungan antara pendidikan

(75,0) tidak memakai implant. dengan kontrasepsi implant hal ini

Berdasarkan hasil penelitian terdapat disebabkan karena adanya factor malas

36 jumlah responden, dimana 29 yang sering muncul pada ibu tersebut

responden yang pendidikannya tinggi, sehingga tidak mau menggunkan

sebanyak 25 (86,2%) responden yang kontrasepsi implant.

menggunakan kontrasepsi implant, hal ini Berdasarkan pengetahuan, dari 36

disebabkan karena tingkat keinginan yang responden terdapat 22 responden yang

tinggi untuk menggunakan alat kontrasepsi pengetahuan cukup, sebanyak 20 (90,9%)

tersebut, dan sebanyak 4 (13,8%) responden yang menggunakan kontrasepsi

responden yang tidak menggunakan implant, hal ini disebabkan karena semakin

kontrasepsi implant, hal ini disebabkan baik pengetahuan seseorang mka semakin

karena adanya faktor malas yang sering baik pula tingkat pemahaman mengenai

muncul pada ibu – ibu tersebut sehingga kontrasepsi tersebut, dan sebanyak 2

tidak mau mnggunakan kontrasepsi (9,1%) responden yang tidak

implant. menggunakan kontrasepsi implant, hal ini

Hal ini sesuai dengan pendapat disbabkan karena ada kontrasepsi yang

Hartanto H (2006) mengatakan bahwa lain yang biasanya digunakan.

pendidikn seseorang dapat berpengaruh

terhadap penggunaan kontrasepsi implant,

854● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


Menurut teori Galsir A (2006) Berdasarkan dukungan keluarga,

mengatakan bahwa pengetahuan adalah dari 36 responden terdapat 24 responden

apa yang tlah kita ketahui yang mampu yang mendapat dukungan keluarga,

diingat oleh setiap orang setelah sebanyak 23 (95,8%) responden yang

mengalami, menyaksikan, mengamati, atau mnggunakan kontrasepsi implant, hal ini

diajr sejak lahir sampai dewasa, khususnya disebabkan karena adanya factor yang

setelah ia diberi pendidikan seperti sering mendorong untuk melakukan

penyuluhan. Pengethuan yang cukup penggunan kontrasepsi implant. Dan

tentang keluarga berencana sangat sebanyak 1 (4,2%) responden yang tidak

tergantung pada informasi, baik melalui menggunakan kontraspsi implant, hal ini

penyuluhan maupun media massa lain disebabkan karena factor lain yang data

serta kemmpuan dalam menyerap dan mempengaruhi untuk melakukan

menginterpretasikan informasi tersebut. kontrasepsi implant seperti kontrasepsi

Pengetahuan yang memadai tentang alat lain yang biasanya digunakan contohnya

kontrasepsi akan memudahkan dalam pil dan suntik.

pemilihan metode kontrasepsi yang tepat. Menurut Lauwrence Green

Penelitian ini sejalan dengan yang menyatakan bahwa periaku terbentuk dari

dilakukan oleh Suzetta P. (2012) dalam tiga factor, yaitu factor prediposisi, factor

penelitiannya mengatakan adanya pendukung, factor pendorong. Dukungan

pengaruh antara pengetahuan dengan keluarga terutama dari suami termsuk

kontrasepsi implant, hal ini disebabkan factor pendorong yang ikut menetukan

karena tingkat pengetahuan dapat terjadinya perilaku pada istri. Dpat

mempengaruhi seeorang alam disimpulkan bahwa semakin besar peran

menggunakan kontrasepsi implant suami mengenai penggunaan implant pada

tersebut. istri maka semakin besar pula penggunaan

implant pada istri.

855● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019


SIMPULAN REFERENCES

Berdasarkan hasil penelitian yang Anonim. (2010). Informasi Pelayanan

telah dilakukan didapatkan bahwa adanya Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.

hubungan antara pendidikan dengan BKKBN. (2010). Buku Panduan Praktis

penggunaan alat kontrasepsi implant, Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :

adanya hubungan antara pengetahuan PT. Bina Pustaka Sarwono

dengan penggunaan alat kontrasepsi Parwirohardjo.

implant, adanya hubungan antara Agusyanti. (2015). Profil Kesehatan

dukungan keluarga dengan penggunaan Sulawesi Selatan 2014. Makassar :

alat kontrasepsi implant. Dinkes Prov. Sulawesi Selatan.

Dinkes Kabupaten Bone. (2017). Data


UCAPAN TERIMA KASIH /
Kesehatan Kabupaten Bone. Bone :
ACKNOWLEDGEMENT
Dinkes Bone.
Peneliti mengucapkan terima kasih
Galsir A. (2006). Keluarga Berencana dan
kepada ayahanda, ibunda, dan suami
Kesehatn Reproduksi. Jakarta :
sebagai penyedia dana, motivator selama
EGC.
penelitian. Ucapan terima kasih kepada
Hartanto H. (2006). Keluarga Berencana
responden Puskesmas Lamurukung yang
Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
telah bersedia berpartisipasi dalam
Sinar Harapan.
penelitian serta pegawai/staff Puskesmas
Kasmiati. (2010). Pengaruh Pendidikan
Lamurukung yang sudah banyak
terhadap pemakaian kontrasepsi
membantu selama berlangsungnya
Implant. Makassar : Stikes Mega
penelitian.
Rezky Makassar.

Suzetta P. (2012). Pengaruh Penggunaan

Kontrasepsi Implant Terhadap Ibu

Hamil. Kendari : Poltekkes Kendari

856● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 9 No. 2 September 2019

Anda mungkin juga menyukai