Anda di halaman 1dari 160

MODUL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS


8 (KURIKULUM 2013)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Materi IPS
Dosen Pengampu: Lusty Firmantika, M.Pd

Oleh:

Syamsul Huda (19130029)


Indana Nida'an Khofia (19130035)

Nurul Azizah (19130041)


Khofifah Indah Laksono (19130045)

Ayu Rahmawati (19130048)


Farrel Luth Fauzan (19130049)

Muhammad Daffa Firzatullah (19130055)


Dahlia Khoirina Rosyada (19130057)
Sabita Aprista Hapsari (19130064)

Muhammad Adib Asyhari (19130075)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Terima kasih kami
ucapkan kepada dosen pengampu yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan modul yang berjudul perkembangan bangsa Indonesia dari awal kemerdekaan
sampai masa reformasi.

Kami meminta maaf karena kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak sekali kesalahan dan kekurangan didalamnya, sehingga saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan penulisan makalah ini.

Kami berharap semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Dan kami berharap isi makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada siapa saja yang membaca makalah ini.

Terima kasih.

Wassalaamualaikum wr.wb.

Malang, November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR (2)


DAFTAR ISI (3)
BAB I: INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN NEGARA ASEAN
A. Mengenal Negara-Negara ASEAN (4)
B. Interaksi Antarnegara-negara ASEAN (11)
C. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara
ASEAN (22)

BAB II: PENGARUH INTERAKSI SOSIALTERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN


KEBANGSAAN
A. Mobilitas Sosial (39)
B. Pluralitas Masyarakat Indonesia (49)
C. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial (61)

BAB III: KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN ANTARRUANG PENGARUHNYA


TERHADAP EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DI INDONESIA DAN ASEAN
A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu
Perekonomian (73)
B. Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan Internasional (90)
C. Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia (96)
D. Pendistribusian Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional (108)

BAB IV: PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN DAN


TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN
A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia (116)
B. Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan (130)
C. Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan (154)

3
BAB I
INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN NEGARA ASEAN
PETA KONSEP

Kondisi Fisik dan


Mengenal Negara- Nonfisik (Sosial,
negara ASEAN Ekonomi, Politik,
Budaya) Negara-
negara ASEAN

Kerja Sama ASEAN


Interaksi Keruangan Dibidang Ekonomi
dalam kehidupan Interaksi Antarnegara-
negara ASEAN Sosial Budaya dan
negara ASEAN Pendidikan

Faktor yang
Memengaruhi
Pengaruh perubahan Interaksi: 1. Faktor
dan interaksi Alam 2. Faktor Ilmu
keruangan antar Pengetahuan dan
negara-negara Teknologi 3. Faktor
ASEAN Kegiatan Ekonomi 4.
Faktor Konversi
Lahan

4
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 :Menghargai dan menghayat i ajaran
agama yang dianutnya
KI-2 :Menghargai dan menghayat i perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
.
K-3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunyatentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
K-4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, danmengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dannegara-negara
ASEANyang diakibatkan faktor alam dan manusia (teknologi,ekonomi, pemanfaatan lahan,
politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungankehidupan ekonomi, sosial, budaya,
politik.
3.1.2 Menjelaskan makna kerja sama, bentuk-bentuk kerja sama, dan upaya meningkatkan
kerja sama antarnegara ASEAN;
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruangdi
Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan faktor alam danmanusia (teknologi,
ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnyaterhadap keberlangsungan kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, politik.
4.1.3. Keterampilan melaksanakan diskusi dan presentasi tentang interaksi antarnegara-
negara anggota ASEAN

5
C. TUJUAN PEMELAJARAAN
Melalui model pembelajaran bermain peran (Role Playing ), dan pembelajaran luar ruangan
(Outdoor Learning ) diharapkan peserta didik dapat
i. menganalisis pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap kehidupan
di negara-negara ASEAN secara kritis.
ii. menjelaskan upaya peningkatan kerja sama di antara negara-negara ASEAN secara
tepat.
iii. mencontohkan bentuk kerja sama Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya
di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan secara tepat.
iv. mendeskripsikan faktor yang memengaruhi kerja sama antarnegara-negara ASEAN
secara tepat.

6
Syamsul Huda 19130029
A. Mengenal Negara-Negara ASEAN

ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang beranggotakan
negara-negara di Asia Tenggara. Negara-negara ASEAN sebagian besar memiliki wilayah
laut dengan luas sekitar 5.060.100 km². Adapun luas wilayah daratannya ± 4.817.000 km².
Hasil laut memberikan sumbangan cukup besar bagi pendapatan masyarakat di negara-
negara ASEAN. Di antara anggota-anggota ASEAN lainnya, hanya Laos yang tidak memiliki
laut.Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra dan dua benua. Dua
samudra tersebut yaitu Hindia dan Pasifik, sedangkan dua benua yaitu Asia dan Australia.

ASEAN terletak di 28°LU-11°LS dan 93°BT-141°BT. Dengan letak tersebut, batas sebelah Utara
adalah China, Selatan dengan Australia, Timur dengan Papua Nugini, dan Barat dengan
Bangladesh dan India.

Berkat letak geografis negara ASEAN, sumber daya alam di wilayah ini beranekaragam.
Misalnya, untuk fauna terdapat gajah, badak, harimau, hingga kera berjambul.Kemudian, dari
alam kawasan ini dianugerahi dengan kandungan potensi tambang yang besar, seperti minyak
bumi. Adapun, beberapa negara yang memiliki tambang tersebut adalah Indonesia, Malaysia,
Myanmar, dan Brunei Darussalam.Selain minyak bumi, ada juga pertambangan nikel, batu barat,
bauksit, tembaga, hingga gas alam.

Letak geografis negara ASEAN menyebabkan di kawasan ini sebagian besar memiliki iklim
tropis sehingga hanya ada dua musim di wilayah ini, yakni kemarau dan penghujan.
Musim penghujan terjadi pada periode Oktober hingga Februari. Saat itu posisi matahari berada
di langit belahan bumi selatan. Kondisi tersebut mengakibatkan belahan bumi selatan, khususnya
Australia, lebih banyak memperoleh panas matahari daripada benua Asia dan tekanan udaranya
rendah.

Dampaknya angin bergerak dari benua Asia ke Australia. Angin dari benua Asia akan berbelok
saat melintasi Khatulistiwa. Proses ini menyebabkan kemunculan angin monsun barat.Angin ini
melewati Samudera Pasifik, Samudera Indonesia dan Laut Cina Selatan membawa banyak uap
air. Pergerakan angin monsun barat ke negara kawasan ASEAN menyebabkan curah hujan tinggi
terutama di wilayah barat. Sebaliknya terjadi saat musim kemarau.

7
ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967di Bangkok, Thailand. ASEAN diprakarsai lima negara,
yaitu Indonesia, Malaysia,Filipina, Singapura, dan Thailand. Saat ini, ASEAN beranggotakan 10
negara, yaituIndonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,
Vietnam,Laos, Myanmar, dan Kamboja. Berikut profil Negara-negara ASEAN.

1.Indonesia
 Nama resmi : Indonesia
 Ibu kota : Jakarta
 Pemerintahan : Republik
 Kepala Negara : Presiden
 Kepala pemerintahan : Presiden
 Bahasa utama : Bahasa Indonesia
 Agama utama : Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, dan Konghuchu
 Suku bangsa : Dari hasil sensus 2010, jumlah suku bangsa ± 1.128.
 Penduduk : 255,7 juta jiwa tahun 2015
 Mata uang : Rupiah
 Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945
 Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
2.Brunei Darussalam
 Nama resmi : Negara Brunei Darussalam
 Ibu kota : Bandar Seri Begawan
 Pemerintahan : Kesultanan
 Kepala Negara : Sultan
 Bahasa utama : Melayu (resmi), Inggris, Tiongkok
 Agama utama : Islam (resmi), Buddha, Kristen
 Rakyat : Bangsa Melayu
 Penduduk, th. 2015 : 0,4 juta jiwa
 Mata uang : Dollar Brunei
 Lagu kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
 Hari kemerdekaan : 1 Januari 1984
3.Filipina
 Nama resmi : Republik Filipina (Republica de Filipinas)
 Ibu kota : Manila
 Pemerintahan : Republik
 Badan Legislatif : Dewan Nasional
 Penduduk, th. 2015 : 103 juta jiwa
 Bahasa : Filipino atau tagalog (resmi), Inggris (resmi), Cebuano,Ilocano, dialek lokal.
 Agama : Katolik Roma, Protestan, Islam, Buddha.
 Satuan Mata Uang : Peso
8
 Lagu kebangsaan : Lupang Hinirang.
 Hari kemerdekaan : 12 Juni 1988, The American Friendship Day: 4 Juli 1948
4.Kamboja
 Nama resmi : Republik Rakyat Kampuchea
 Ibu kota : Phnom Penh
 Pemerintahan : Republik Komunis
 Kepala negara : Presiden (Dewan Negara)
 Kepala pemerintahan : Ketua Dewan Menteri (Perdana menteri)
 Badan legislatif : Majelis Nasional
 Penduduk, th. 2015 : 15,4 juta jiwa
 Bahasa : Khmer (resmi), Perancis
 Agama : Buddha Theravada
 Rakyat : Bangsa Kampuchea atau Kamboja
 Mata uang : Rie
5.Laos
 Nama resmi : Republik Demokratik Rakyat Laos
 Ibu kota : Vientiane
 Pemerintahan : Republik Komunis
 Kepala Negara : Presiden
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
 Badan legislatif : Dewan Nasional
 Bahasa utama : Lao (resmi), Perancis, Inggris
 Agama utama : Buddha, animisme
 Rakyat : Orang Lao atau Bangsa Lao
 Penduduk, th. 2015 : 6,9 juta jiwa
 Mata uang : Kip
 Hari kemerdekaan : 2 Desember 1975
 Lagu kebangsaan : Pheng Kat Lao (lagu nasional Lao)
6.Malaysia
 Ibu kota : Kuala Lumpur
 Bahasa : Melayu (resmi), Cina, Tamil, Inggris
 Agama : Islam (resmi), Kong Hu Cu, Tao, Buddha, Hindu, Kristen
 Pemerintahan: Monarki Konstitusional
 Kepala negara:Yang Dipertuan Agong Sultan Abdul Halim Muadzam Shah
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri, Najib Tun Razak
 Penduduk, th. 2015: 30,8 juta jiwa
 Satuan mata uang: Ringgit atau Dollar Malaysia (MS)
 Lagu kebangsaan : Negaraku
 Hari kemerdekaan: 31 Agustus 1957
9
7.Myanmar
 Nama resmi : Republik Sosialis Uni Myanmar
 Ibu kota : Yangon (dulu Rangon)
 Pemerintahan : Republik
 Kepala negara : Presiden
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
 Badan legislatif : Dewan rakyat
 Bahasa : Myanmar (resmi), Inggris, dialek lokal
 Hari kemerdekaan : 4 Januari
 Agama : Buddha, Islam, Hindu, Kristen dan kepercayaan animisme
 Penduduk, th. 2015 : 52,1 juta jiwa
 Lagu kebangsaan : Kaba Makye (Tanah Negaraku yang Bebas)
 Jumlah penduduk : ± 55 juta jiwa (2014)
 Mata uang : Kyat
8.Singapura
 Republik Singapura
 Ibu kota : Singapura
 Penduduk, th. 2015 : 5,5 juta jiwa
 Bahasa : Melayu (resmi), Cina (resmi), Tamil (resmi), Inggris(resmi)
 Agama : Buddha, Tao, Konghucu, Hindu, Islam, Kristen
 Pemerintahan : Republik
 Kepala negara : Presiden, sekarang Tony Tan Keng Yam
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri, sekarang Lee Hsien Loong
 Satuan Mata Uang : Dolar Singapura (S $)
 Lagu kebangsaan : Majulah Singapura
 Hari kemerdekaan : 9 Agustus 1965
9.Thailand
 Nama resmi : Muang Thai atau Prathet Thai/Kerajaan
 Ibu kota : Bangkok
 Penduduk, th. 2015 : 65,1 juta jiwa
 Bahasa : Thai (resmi), Inggris, Cina, Melayu, bahasa-bahasa suku
 Agama : Buddha (resmi), Islam, Kristen, animisme
 Pemerintahan : Kerajaan Konstitusional
 Kepala negara : Raja Bhumibool Adulyadej
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri, saat ini Prayuth Chan-ocha
 Satuan Mata Uang : Bath Thailand
 Lagu kebangsaan : Pleng Chard Thai
10.Vietnam
 Nama resmi : Cong Hoa Xa Hol Chu Viet Nam (Republik SosialisVietnam)
10
 Ibu kota : Hanoi
 Pemerintahan : Republik Komunis
 Kepala Negara : Ketua Dewan Negara
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
 Bahasa utama : Vietnam (resmi), selain itu digunakan bahasa Prancis, Cina,Inggris, Khmer
 Agama utama : Buddha (Buddha), Kong Hu Chu, Kristen dan Islam
 Rakyat : Disebut bangsa Vietnam
 Penduduk, th. 2015 : 91,7 juta jiwa
 Mata uang : Dong.
 Hari kemerdekaan : 2 Juli 1976
 Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca

B. INTERAKSI ANTARNEGARA-NEGARA ASEAN

1. PENGERTIAN , FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KERJASAMA

a. Pengertian

Hubungan antarnegara ASEAN semakin diperlukan seiring dengan bermunculannya


kebutuhan baru yang berbeda-beda dari tiap-tiap negara anggota. Kebutuhan tersebut mencakup
bidang sosial, politik, ekonomi, maupun bidang lainnya yang menuntut setiap Negara berperan
aktif dengan melakukan kerja sama antarnegara maupun dengan dunia internasional secara
keseluruhan.

Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah


yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Terutama bagi negara-
negara yang berada pada kawasan yang berdekatan (region). Contohnya, Association of South
East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat
kawasan atau region. Dapat disimpulkan bahwa kerja sama adalah menjalin hubungan antara dua
negara atau lebih demi mencapai suatu kesepakatan

b. Faktor Pendorong

1) Kesamaan dan Perbedaan Sumber Daya Alam ASEAN

Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja sama
antarnegara. Misalnya, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama
yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).Oleh karena itu
perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Contohnya
adalah bagaimana Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Sebaliknya Indonesia juga
11
mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhan beras yang sangat
tinggi

2) Kesamaan dan perbedaan wilayah (kondisi geografis)

Karena kesamaan letak geografis, beberapa negara di suatu kawasan pada umumnya mengadakan
kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara yang terletak
di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN.

c. Faktor Penghambat

1) Perbedaan Ideologi

Meskipun memiliki banyak kemiripan dalam budaya, tetap terdapat beberapa perbedaan ideologi
di antar negara-negara ASEAN. Hal ini dalam keadaan ekstrimnya dapat menghambat kerja
sama. Meskipun begitu, sejauh ini faktanya, hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri
dari kerja sama antarnegara ASEAN.

2) Konflik dan peperangan

Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antara Negara akan
mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja sama. Misalnya bagaimana
Myanmar kali ini sedang mengalami pergolakan di dalam negerinya. Militernya melakukan
kudeta terhadap pemerintah terpilih yang ditunjuk oleh rakyat secara demokratis. Hal tersebut
membuat PBB dan ASEAN terpaksa memberikan sanksi yang menghambat kerjasama
Antarnegara.

3) Kebijakan protektif

Suatu negara dapat menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri
dan meningkatkan daya saing. Misalnya, tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat
mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya..Dampak kebijakan ini
berpotensi mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang
harmonis. Suatu negara harus mempertimbangkan dengan matang mengenai hal ini. Misalnya
membuat proporsi seimbang antar angka impor, ekspor, dan produksi sendiri.

12
Contohnya, kita memang seharusnya tidak ketergantungan mengimpor beras. Oleh karena itu
selain harus lebih gencar memproduksi beras sendiri, Indonesia juga harus memberikan
komoditas ekspor yang lebih kuat pada negara langganan impor kita.

4) Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara

Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam
kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat
menghambat kerja sama yang harmonis.

2.BENTUK-BENTUK KERJASAMA (SOSIAL, POLITIK, BUDAYA, PENDIDIKAN DAN


PERKEMBANGANNYA)

a.Bentuk Kerjasama Bidang Sosial & Budaya

Kerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta
kerukunan dan kemajuan bersama. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya ASEAN
dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).Beberapa bentuk kerja sama di
bidang sosial budaya negara-negara anggota ASEAN antara lain sebagai berikut:

1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan


rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2) membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3) menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan
badan badan internasional yang bersangkutan;
4) pengembangan sumber daya manusia;
5) peningkatan kesejahteraan;
6) program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7) pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8) penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism
Agreement (ATA); dan
9) penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games (Tim Kemdikbud,
2017, hlm. 47)

b.Bentuk Kerjasama Bidang Politik & Keamanan


13
Kerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta
kerukunan dan kemajuan bersama. Dalam bidang ini negara-negara ASEAN menyepakati adanya
ZOPFAN, traktat persahabatan dan kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia), dan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asian
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF).Selain itu, kerja sama dalam bidang politik, menciptakan
ASEAN Regional Forum (ARF) untuk membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian
ASEAN. Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan keamanan adalah sebagai berikut:

1) Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in
Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di
bidang pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5) Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi
internasional.
6) Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan
antarparlemen.

c. Bentuk Kerjasama Bidang Pendidikan

Kerja sama bilateral maupun multilateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh negara-
negara ASEAN demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan
meningkatnya daya saing internasional. Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam
bidang pendidikan:

1) ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012),


dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education
and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei
Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
2) Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan
pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi
14
bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan
kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan
negara berkembang.
3) Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di
negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan
Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang.
4) Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara.
Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.

3.PENGARUH KERJASAMA BIDANG EKONOMI, SOSIAL, POLITIK, BUDAYA DAN


PENDIDIKAN TERHADAP KEHIDUPAN DI ASEAN

A.Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Terhadap Keberlangsungan


Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN.

Pengaruh perubahan ruang dan Interaksi antarruang terhadap keberlangsungan kehidupan


ekonomi di negara-negara ASEAN berdampak positif. Salah satu contoh pengaruhnya dalam
bidang ekonomi adalah para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di
kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015.

Kesepakatan tersebut dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat dan dapat menyaingi
Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat
dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar
tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke
negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti
dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang
tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang

tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya. Kondisi tersebut menuntut semua penduduk
di Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN. MEA
membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap
penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam
menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terbuka

15
berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi semakin luas dan
bersaing bebas antarnegara ASEAN.

B.Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Terhadap Keberlangsungan


Kehidupan Sosial di Negara-Negara ASEAN

Pengaruh kerja sama ASEAN di bidang sosial menimbulkan kepedulian antarsesama dan
kegiatan saling membantu untuk memastikan keutuhan sosial masyarakat negara-negara Asia
Tenggara. Hal ini diperlukan karena kondisi dan status sosial masyarakat Asia Tenggara yang
berbeda dan hidup berdampingan terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan
kepentingan.

Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi
sekat-sekat kepentingan. Contohnya, pada Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar yang
mencari perlindungan membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan
Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia
perahu. Menyikap hal tersebut, ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima
untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini
berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi
ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan
empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.

C.Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Terhadap Keberlangsungan


Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN

Kebudayaan adalah salah satu di antara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke
tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan
Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan peranan kebudayaan
terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas ASEAN” tanggal 19-20 April
2014, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama,
dan jati diri bersama. Seiring dengan perjalanan selama 47 tahun, kerja sama budaya ASEAN
telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor
yang penting bagi pembangunan komunitas ASEAN secara berkesinambungan. Banyak kegiatan
hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN,
Perkemahan Pemuda ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN. Beberapa aktivitas lain yang
dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan ASEAN antara lain
sebagai berikut.
16
1) Festival Budaya ASEAN (FBA)

Festival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat,tanggal 29 Juni 2013.
Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand,
Myanmar, Laos, Vietnam dan tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang
memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga
merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN.
Bagi Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.

2) Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN

Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara ASEAN yang
diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan
menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun
demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada pembinaan mental dan
spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, persaudaraan dan
persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga, serta kepedulian terhadap
masyarakat.Kegiatan ini sudah beberapa kali berlangsung : tahun 2010 di Sambas, tahun 2012 di
Makassar, dan yang akan datang pada tahun 2017 di Kabupaten Siak. Kegiatan ini turut
mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi Bangsa Serumpun Indonesia – Malaysia –
Brunei Darussalam. Selain itu, turut serta mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur
kepada genersai muda Indonesia – Malaysia – Brunei Darussalam, serta memperkuat komitmen
terhadap suksesnya pendidikan, mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan
memperkenalkan budaya daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik.

3) Industri Musik

Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah menjadi salah satu
cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di manapun. Di Asia Tenggara, jenis
musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut.
Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya
menunjukkan hal tersebut. Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia diklaim
oleh Malaysia. Mahkamah Internasional mengabulkan klaim Malaysia tersebut. Pengaruh
putusan Mahkamah Internasional menjadi pelajaran agar Indonesia lebih tertib dan tegas lagi
dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-pulau terluar. Saat ini,
Kepulauan Spratly masih menjadi objek sengketa negara Vietnam, Filipina, dan Tiongkok.
Thailand dan Kamboja juga bersengketa terkait batas wilayah di Kuil Preah Vihear. Kasus Pulau
17
Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh kepada Singapura.
Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu wilayah tersebut
terkadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila
terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus mengupayakan penyelesaian
melalui cara diplomasi.

D. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Terhadap Keberlangsungan


Kehidupan Politik di Negara-Negara ASEAN

Perubahan dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik baik antar
negara maupun antar masyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara
lain:

1) Sengketa Perbatasan Wilayah

Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus
Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan
Pulau Pedra Branca. Kasus Natuna diawali klaim sepihak oleh Tiongkok tahun 2009 melalui
gambar sembilan titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan, dan
dengan cara itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh
perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas
Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut. Tiongkok juga tidak pernah
menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar
potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI dikerahkan untuk menjaga perairan
Natuna, yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia. Bagi ASEAN, kasus
tersebut menjadi perhatian tersendiri. Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun
peraturan terkait sistem rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.

 Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya


adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang
terdiri dari serikat pekerja, organisasi non pemerintah, organisasi pekerja migran dan
akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan
konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen
ASEAN yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana
ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
 Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
(Migran)(ADWA): Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan
18
pekerja rumah tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di
tingkat regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi
kesetaraan hak asasi manusia dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah
tangga di Asia.

2) Pekerja Migran

Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya
pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya
disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan. Beberapa kasus pekerja migran
yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya
murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran

E.Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Terhadap Keberlangsungan


Kehidupan Pendidikan di Negara-Negara ASEAN

Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala
terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu
pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang
pendidikan. Kualitas pendidikan dan lulusan yang kompeten mengubah paradigma pendidikan di
setiap negara. Objek pelajaran, metode pembelajaran, dan guru yang kompeten menjadikan
masyarakat negara-negara ASEAN terutama pelajar akan mengakses informasi dan belajar untuk
meningkatkan pendidikannya. Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN,
pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan
reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan. Contohnya, meningkatkan mutu pendidik baik
bagi dosen atau guru melalui proses sertifikasi, akreditasi, standarisasi pendidikan, peningkatan
gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik yang profesional.

4. Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEAN

Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun


melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus
ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politik keamanan, ekonomi, dan
sosial budaya. Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan,
konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan
kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja
sama. Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach)

19
dalam berbagai sektor (multisektor). Dalam pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN akan
bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan,
ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam memperkuat daya saing kawasan,
ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan
hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara
anggotanya di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup.

Dalam bidang politik dan keamanan, ASEAN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan
publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan masyarakat madani (civil
society) dalam pengambilan keputusan. Masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman
budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, serta mewariskan
sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, dan makmur kepada generasi penerus.

Pertemuan ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 16- 19 Oktober 2012
telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN
Women’s Partnership for Environmental Sustainability.

Deklarasi tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan:

a.Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;

b.Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan

c.Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk


perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya, AMMW menugaskan
ASEAN Commission on Women (ACW) untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut melalui
kolaborasi dan koordinasi dengan badan sektoral terkait, seperti ASEAN Senior Officials
Meeting on Environment (ASOEN) dan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM).

Dengan berperan dalam kerja sama ASEAN, Indonesia selayaknya dapat meningkatkan daya
tawarnya. Dalam pilar politik dan keamanan, secara historis Indonesia adalah pendiri ASEAN
sehingga secara politis mempunyai pengaruh yang kuat. Selain itu, militer Indonesia diyakini
masih yang terkuat di ASEAN. Pilar sosial budaya menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan sumber daya manusia yang banyak dengan usia produktif yang meningkat. Secara
kultural, Indonesia memiliki kebudayaan yang paling banyak dan beragam di antara negara-

20
negara ASEAN sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Pada pilar ketiga, yaitu ekonomi,
pertumbuhan Indonesia masih yang tertinggi dan produk kreatif yang dihasilkan memiliki daya
saing yang cukup bagus. Dalam pilar ekonomi ini, koperasi dapat dijadikan suatu program yang
menarik karena sektor menengah ke bawah adalah salah satu komponen penunjang ekonomi.

Kalian sebagai penerus bangsa harus melangkah lebih jauh lagi dengan pembenahan tiap-tiap lini
pilar. Pembenahan itu meliputi pembenahan struktur politik, kekuatan penegak hukum dan
militer, penyatuan visi dan semangat kultural, pembenahan kesejahteraan sosial, dan juga
penguatan ekonomi dan daya saing produk kita.

LATIHAN SOAL
1. Letak astronomis negara-negara ASEAN yakni
2. Kerja sama antarnegara dilakukan alasannya yakni
3. Jelaskan alasan negara-negara Asia Tenggara perlu mengandalkan kolaborasi
ekonomi
4. . Bagaimana tugas teknologi komunikasi dalam interaksi antarruang di negara-
negara ASEAN
5. Berikan referensi bahwa iklim sanggup memengaruhi perubahan ruang dan
interaksi antar ruang.

21
Indana Nida’an Khofia 19130035
C. PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI KERUANGAN TERHADAP
KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN

Kompetisi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi
gotong royong) santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mengolah, menyajikan dan menalar dalam rana konkret (menggunakan mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1.3 Menganalisis pengaruh perubahan perubahan ruang dan interaksi keruangan terhadap
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik.
Tujuan Pembelajaran
Melalui PBL (Problem Based Learning) peserta didik diharapkan dapat menganalisis
pengaruh perubahan perubahan ruang dan interaksi keruangan terhadap keberlangsungan
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik.

22
PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI KERUANGAN TERHADAP
KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN
Aspek Sejarah
Adanya interaksi antar negara-negara ASEAN pada masa lalu, memberikan pengaruh
terhadap segala aspek masyarakat hingga saat ini. Dengan adanya interaksi ini, para pendiri
ASEAN berkeinginan untuk dapat menciptakan perdamaian, kesejahteraan, keamanan, dan
kestabilan di wilayah Asia Tenggara. Di sisi lain juga didasari karena wilayah Asia Tenggara
dihadapkan oleh situasi rawan konflik pada tahun 1960 an. Diantaranya yaitu terdapat konflik
antar negara di Asia Tenggara yang dapat berakibat pada terganggunya stabilitas dan
terhambatnya pembangunan dalam negeri. Ditambah dengan adanya perebutan pengaruh
ideologi dari negara pembesar yang turut mengacaukan situasi pada era tersebut.

Seiring berjalannya waktu para anggota ASEAN berinisiatif untuk memperkuat interaksi
di dalamnya dengan membentuk Masyarakat ASEAN. Pembentukan ini didasari karena
negara-negara ASEAN terdampak adanya pengaruh krisis ekonomi pada tahun 1997. Adanya
Masyarakat ASEAN diharapkan mampu untuk menciptakan daya ketahanan ekonomi yang
kuat. Selain itu juga dilatarbelakangi karena banyaknya kemunculan isu-isu global seperti
perdagangan narkoba, masalah kelestarian lingkungan, terorisme, dan kejahatan lintas batas
yang berakibat pada terganggunya kestabilan di kawasan ASEAN.

Masyarakat ASEAN secara resmi didirikan pada tahun 2003 saat acara 9th ASEAN Summit
di Bali. Dalam Masyarakat ASEAN terdapat tiga pilar yang dijadikan pedoman arah, yaitu
pilar politik-keamanan, pilar ekonomi dan pilar sosial budaya. Selanjutnya
diselenggarakannya Kuala Lumpur Declaration On The ASEAN 2025: Forging Ahead
Together yang mengadopsi dari KTT ke 27 ASEAN di Kuala Lumpur pada 31 Desember
2015 yang mengharapkan penerapan secara penuh untuk mengonsolidasi ketiga pilar tersebut
dan memperdalam integrasi di Masyarakat ASEAN.

Dilihat dari perkembangan waktunya, pembentukan Masyarakat ASEAN didasari dengan


adanya interaksi antar negara-negara ASEAN. Dimana pada awal pembentukannya banyak
dari negara tersebut mengalami krisis ekonomi dan terdapat berbagai isu-isu global. Namun
seiring berjalannya waktu adanya interaksi di negara-negara ASEAN tidak hanya
dilatarbelakangi oleh persoalan ekonomi ataupun isu-isu global saja akan tetapi terdapat
keinginan untuk memperkuat interaksi antar negara-negara ASEAN mencakup hampir di
segala bidang kehidupan. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat pengaruh terhadap
kehidupan negara-negara ASEAN hingga saat ini.
23
Aspek Ekonomi
Dalam menjaga hubungan internasionalnya, para negara anggota ASEAN menerapkan
ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk memperluas kegiatan ekonomi antar negara. Seperti
di negara Thailand yang memiliki banyak produsen beras dapat mengekspor produknya ke
berbagai negara anggota ASEAN tanpa adanya pembebanan pajak dan sebaliknya. Selain itu
adanya kegiatan produksi suatu produk oleh negara ASEAN dapat dipasarkan dengan mudah
ke berbagai negara-negara anggota ASEAN lainnya. Seperti kegiatan produksi barang
elektronik oleh negara Singapura yang dapat diperoleh dan mudah dipasarkan di kawasan
negara anggota ASEAN. Sehingga semakin banyak pilihan konsumsi baik dilihat dari segi
harga ataupun kualitas produk. Adanya kerja sama dan interaksi antar negara ASEAN ini
mampu mendorong perubahan kerja sama ekonomi yang mana akan lebih ketat dengan
pesaing dari luar negeri.
Di sisi lain pada proses distribusi barang maupun jasa menjadi lebih luas jangkauannya
akibat adanya kerja sama ASEAN ini. Dimana melalui distributor barang ataupun jasa oleh
produsen dapat sampai ke konsumen (masyarakat). Dalam mendistribusikan barang atau jasa,
para distributor perlu adanya teknologi yang mampu mempermudah dan memperpendek jarak
dan waktu. Tentu saja dalam proses distribusi perkembangan teknologi mempunyai peran
penting guna mempermudah jalannya kegiatan ekonomi yang berimbas pada perolehan
keuntungan yang jauh lebih besar.
Kegiatan distribusi tidak terlepas dengan adanya ekspor dan impor yang dilakukan oleh
dua negara atau bahkan lebih. Sehingga membentuk suatu interaksi antar ruang suatu negara
dengan negara lainnya di ASEAN. Dapat dilihat bahwa dibentuknya AFTA dapat
memberikan peluang kepada masyarakat di negara anggota ASEAN untuk menjadi produsen,
distributor, ataupun menjadi konsumen barang atau jasa dari luar negeri.
Aspek Sosiologi
Manusia sebagai pelaku dalam masyarakat tentu terlibat dengan kegiatan dan interaksi
antar negara. Interaksi masyarakat muncul ketika adanya keterbukaan, ketergantungan dan
ketertarikan antara suatu negara dengan negara lainnya. Selain itu interaksi juga terjadi
dengan tatap muka langsung maupun dengan penggunakan media komunikasi. Mereka tidak
perlu jauh-jauh datang ke suatu negara guna bertemu secara langsung. Namun dapat
dilakukan dengan media komunikasi sebagai perantara interaksi seperti penggunaan
handphone. Tanpa disadari bahwa kehidupan sosial masyarakat antar negara telah berubah
karena adanya pengaruh dari interaksi tersebut.

24
Seiring berkembangnya waktu, interaksi antarruang tidak hanya dilakukan melalui tatap
muka melainkan dapat diperantarai dengan media komunikasi. Interaksi ruang jauh lebih
intensif bila menggunakan media komunikasi dimana dapat mempersingkat jarak dan waktu.
Hal ini dapat berpengaruh pula pada interaksi budaya antar masyarakat yang semakin sering
terjadi. Perkembangan komunikasi inilah yang mampu menyebar luaskan informasi bahkan
budaya dalam waktu singkat. Jika melihat ke masa lalu sangatlah berbeda dengan sekarang,
perkembangan komunikasi belum semaju sekarang dimana dulu untuk berkomunikasi satu
sama lain perlu menggunakan surat yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai
ke tujuan. Namun adanya perkembangan ini juga berpengaruh pada berkurangnya intensitas
interaksi sosial secara langsung atau tatap muka antar masyarakat.

Selain itu, adanya interaksi budaya antar masyarakat juga didorong karena adanya
perkembangan teknologi terutama teknologi transportasi. Di masa lalu masyarakat
mengalami kesulitan untuk melakukan pertemuan dengan jarak yang jauh. Dibutuhkan
waktu dan tenaga yang begitu banyak untuk menemui masyarakat lainnya. Namun sekarang
telah berubah, hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sehingga
menciptakan interaksi antar budaya masyarakat dengan begitu mudah pula. Tanpa disadari
perubahan tata kehidupan masyarakat telah berubah akibat adanya perkembangan teknologi
transportasi. Dimana pesawat bukan lagi transportasi mewah dan mahal namun sekarang
dapat dipergunakan layanannya dengan mudah, murah, dan cepat. Kapal laut yang dulunya
hanya dijadikan sarana transportasi telah berubah yang mana sekarang dapat juga dijadikan
tempat wisata. Selain itu beragamnya transportasi darat yang mampu memberikan alternatif
berjalanan bagi masyarakat ke berbagai daerah.

Peristiwa perkembangan budaya dari suatu masyarakat yang jauh sekali pun dapat dengan
mudah dapat disaksikan dan diterima oleh masyarakat di kawasan yang berbeda. Budaya
tersebut kemudian mempengaruhi budaya masyarakat yang menyaksikannya ataupun
menggabungkan budaya yang telah ada dengan budaya baru. Contoh interaksi antarruang
dalam kehidupan budaya adalah trend cara berpakaian masyarakat Malaysia dapat dengan
cepat ditiru oleh banyak masyarakat di negara ASEAN lainnya. Contoh lainnya, santapan
negeri Thailand telah lama banyak ditiru dan mempengaruhi masakan masyarakat di
berbagai negara. Di beberapa negara ASEAN, rekayasa jaringan lalu-lintas transportasi darat
sudah sangat canggih. Singapura dan Thailand lain mengembangkan jaringan transportasi
darat bawah tanah. Sehingga budaya suatu negara pun dengan mudah masuk ke berbagai
negara lainnya di kawasan ASEAN.
25
Aspek Geografi
Negara anggota ASEAN memiliki kondisi alam yang bisa dibilang relatif homogen dan
saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga adanya interaksi diantara negara-negara
ASEAN tidak terelakan. Interaksi ini terjadi di berbagai bidang kehidupan yang dijembatani
adanya kerja sama yang saling menguntungkan. Terjadinya interaksi antara negara-negara
ASEAN didorong oleh beberapa faktor, diantaranya faktor iklim, geologi dan ketersediaan
sumber daya alam.

a. Faktor iklim
Adanya perubahan penggunaan lahan dan perilaku manusia yang mampu
mempercepat pemanasan global, berakibat pada perubahan iklim yang tidak dapat
diprediksi di negara-negara ASEAN. Lambat laut perubahan iklim ini dapat
mengakibatkan terjadi bencana alam yang disebabkan karena kerusakan faktor-faktor
iklim.

Negara-negara anggota ASEAN bekerja sama untuk menanggulangi terjadi bencana


alam di kawasan Asia Tenggara. Contoh kerja sama ASEAN dalam menanggulangi
bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015,
Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat
pemadam kebakaran. Selain itu ketika Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan
tahun 2014, Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu pemasokan sembako
dan lain-lainnya.

b. Faktor geologi
Tumbukan lempeng identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gurung di
kawasan negara-negara ASEAN dikenal dengan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Pergerakan lempeng yang bertumbukkan mengakibatkan terjadinya bencana geologis,
seperti gempa bumi. Apabila terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut,
gempa bumi dapat menimbulkan bencana tsunami.

c. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam


Terdapat berbagai perbedaan ketersediaan sumber daya alam di negara-negara
ASEAN. Sebagai contoh, hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya
alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Negara-negara ASEAN yang kaya
dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi
berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan
26
kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-
masing negara.

Daftar barang tambang yang dimiliki oleh negara-negara ASEAN ditunjukkan dalam
tabel berikut.
 Indonesia: Minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak
 Malaysia: Bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi
 Filipina: Tembaga, nikel, emas,timber, seng, kobalt, batu bara, krom, mangan
 Singapura: –
 Thailand: Timah, mangan Brunei
 Darussalam: Minyak bumi dan gas alam
 Vietnam: Batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom, fosfat Laos Timah, briket
batu bara, besi, tembaga, emas, gibs, belerang
 Myanmar: Timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, mangan, tungsten, emas,
batu mulia, batu giok
 Kamboja: Bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emas
Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Sumber daya alam hayati dan
nonhayati lainnya dapat dijumpai di negara-negara ASEAN. Tidak semua sumber daya yang
diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam
dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini merupakan
bentuk pengaruh adanya interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu dalam aspek geografi ini juga berpengaruh pada konversi lahan pertanian ke
industri dan pemukiman terhadap perubahan ruang dan interaksi antarruang. Konversi lahan
pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang, seperti
negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di
pinggir kota. Biasanya, pemilik perusahaan mendirikan industri di sana karena beberapa
alasan, di antaranya sebagai berikut.
1) Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan
strategis tersebut merupakan lahan pertanian.
2) Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.
3) Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah.

27
4) Industri dibangun dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang
baik.
5) Faktor sosial dan budaya hukum waris. Konversi lahan pertanian menjadi industri
mengakibatkan petani “terusir” dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya,
petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem
dan tak bertanah. Kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris
yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan
pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan pertanian.
Penggunaan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara
industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan yang
tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian. Berbagai masalah akan
timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
1) Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian
menurun.
2) Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah
atau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara.
3) Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.
Terkait terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan permukiman bukan menjadi
rahasia lagi dimana seperti yang telah diketahui bahwa permukiman menjadi kebutuhan
pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area permukiman yang dibutuhkan juga
semakin luas. Kondisi ini terjadi juga di negara-negara anggota ASEAN. Konversi lahan
pertanian menjadi permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN.
Konversi lahan pertanian menjadi permukiman pasti akan menimbulkan dampak, sama
seperti konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya, selalu berdampak negatif
apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun dampak negatifnya itu
adalah sebagai berikut.
1) Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin
kecil.
2) Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3) Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4) Berkurangnya lahan resapan air.
Konversi lahan identik dengan perubahan kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat
dicegah karena kebutuhan manusia akan ruang tidak dapat dihindari. Mencegah konversi

28
lahan bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, konversi lahan
pertanian harus tetap terjadi. Meskipun demikian, kita harus mengawasi konversi lahan yang
terjadi, jangan sampai mengganggu keseimbangan alam, ekosistem, dan kelangsungan hidup
sebagian warga negara.

29
EVALUASI PEMBELAJARAN
Soal Pilihan Ganda
1. Organisasi kerja sama ekonomi di wilayah Asia Tenggara adalah….
a. ASEAN
b. OPEC
c. APEC
d. AFTA

2. Berikut ini yang bukan merupakan upaya meningkatkan kerja sama diantara negara-
negara ASEAN berupa pilar Masyarakat ASEAN yang terdiri dari tiga pilar yaitu….
a. Politik-keamanan
b. Ekonomi
c. Pendidikan
d. Sosial-budaya

3. Kebutuhan tiap-tiap negara ASEAN berbeda-beda di segala bidang dan terus mengalami
perkembangan misalnya di bidang politik, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Kondisi
ini berpengaruh pada….
a. Meminta bantuan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya
b. Suatu negara berperan aktif untuk melaksanakan kerja sama dengan negara lain
c. Berusaha meningkatkan pemenuhan kebutuhan secara mandiri
d. Meningkatkan daya saing untuk mencegah pengaruh dari luar negeri

4. Filipina merupakan negara peringkat kedua (setelah Amerika Serikat) dalam hal
penggunaan energi geotermal sebagai pembangkit listrik. Pengelolaan geotermal di
Filipina ini jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Padahal, Indonesia juga memiliki
potensi energi geotermal yang sangat tinggi. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi
adalah….
a. Topografi di Indonesia sangat beragam
b. Cadangan energi fosil di Filipina yang lebih sedikit
c. Indonesia cenderung meningkatkan penggunaan energi fosilnya
d. Tidak ada pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia

30
5. Nelayan ikan dengan skala besar yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara
memanfaatkan data cuaca, suhu, arah angin untuk mencari ikan di lautan.
Fenomena ini berkaitan dengan faktok yang mempengaruhi interaksi antarruang yaitu….
a. Faktor geologi
b. Faktor ketersediaan sumber daya
c. Faktor iklim
d. Faktor teknologi

6. Perubahan kehidupan masyarakat ASEAN pada aspek sosial karena perkembangan


teknologi transportasi dan komunikasi adalah…
a. Kerja sama negeri semakin mudah
b. Terjadi akulturasi budaya baik secara sadar dan tidak sadar
c. Perubahan pada nilai dan norma
d. Penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang yang semakin luas

7. Perubahan kehidupan masyarakat ASEAN aspek budaya karena perkembangan teknologi


transportasi dan komunikasi adalah…
a. Gangguan keamanan antar negara ASEAN
b. Perubahan pada nilai dan norma
c. Barang-barang impor semakin mudah didapat
d. Meningkatkan penggunaan transportasi massal untuk mengurangi kemacetan

8. Konversi lahan untuk pertanian menjadi lahan untuk industri banyak terjadi di pinggiran
kota. Pada umumnya, pemilik perusahaan mendirikan di tempat itu karena…
a. Harga lahan pertanian lebih murah daripada lahan terbangun
b. Lahan pertanian lebih subur daripada lahan di tengah kota
c. Lahan dimiliki perseorangan sehingga mudah untuk dibeli
d. Letak lahan yang jauh dari polusi tanah, air, dan udara

9. ASEAN mulai menerapkan AFTA dalam wilayahnya. Secara ekonomis, pemberlakuan


AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas.
Contoh kegiatan ekonomi yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah…
a. Petani bisa meningkatkan hasil produksinya dengan menggunakan teknologi canggih

31
b. Perubahan sektor pertanian menjadi sektor industri
c. Peningkatan jumlah konsumsi pangan di negara-negara ASEAN
d. Produsen beras seperti Thailand bisa mudah mengekspor beras ke Singapura

10. Konversi lahan pertanian menjadi pemukiman akan membawa pengaruh berikut ini,
kecuali…
a. Kehilangan mata pencaharian bagi para petani dan buruh tani
b. Hilangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)
c. Berkurangnya lahan resapan air
d. Meningkatnya taraf kehidupan masyarakat

11. Seiring laju pertumbuhan penduduk yang meningkat dalam suatu negara, pelaksanaan
konversi lahan tidak dapat terhindarkan. Hal ini disebabkan oleh …
a. Lahan pertanian yang kian menyusut
b. Sistem tebang pilihpada lahan kehutanan
c. Kebutuhan manusia akan ruang yang selalu bertambah
d. Harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung

12. Salah satu pengaruh adanya perubahan yang terjadi pada penduduk di setiap negara
ASEAN karena adanya perkembangan bidang teknologi dan informasi khususnya dalam
bidang ekonomi adalah….
a. Meningkatkan pendapatan negara dari pajak
b. Turunnya harga barang impor
c. Semakin bernilainya produk-produk dalam negeri karena kemudahan ekspor
d. Semua jawaban benar

13. Penerapan AFTA akan berpengaruh secaar langsung pada tatanan usaha produksi di
dalam negeri, salah satunya adalah….
a. Persaingan kegiatan ekonomi akan lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar
negeri secara langsung
b. Pilihan barang konsumsi yang semakin banyak
c. Harga produk luar negeri yang semakin terjangkau
d. Kebebasan dalam memilih barang

32
14. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Impor beras juga pernah dilakukan
Indonesia ke Thailand. Kerja sama tersebut didasari oleh faktor….
a. Kebijakan perlindungan produsen dalam negeri
b. Perbedaan sumber daya alam
c. Kepentingan beberapa negara
d. Kesamaan kondisi geografi

15. Perhatikan contoh di bawah ini.


1) Penggunaan monorel kereta jurusan Bandung-Jakarta
2) Kemacetan yang panjang di Johor, Malaysia
3) Penggunaan hutan sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Jawa
4) Pembangunan transportasi bawah tanah di Thailand
5) Alih lahan dari permukiman menjadi kawasan bandar udara

Manakah pernyataan yang menunjukkan pengaruh negatif dari interaksi antarnegara-


negara ASEAN yang menimbulkan perubahan di bidang transportasi ?
a. 1,2, dan 4
b. 1,3, dan 5
c. 2,3, dan 5
d. 3,4, dan 5

Kunci Jawaban

14. B
1. D 15. C
2. C
3. B
4. B
5. C
6. A
7. B
8. A
9. D
10. D
11. C
12. D
13. A
33
BAB II
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL DAN KEBANGSAAN

Peta Konsep

1. Pengertian Mobilitas Sosial


2. Bentuk-bentuk Mobilitas
Sosial
3. Faktor-faktor Pendorong dan
Penghambat Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
4. Saluran-saluran Mobilitas
Sosial
5. Dampak Mobilitas Sosial

1. Perbedaan Agama
Pengaruh Interaksi 2. Perbedaan Budaya
Sosial terhadap 3. Perbedaan Suku Bangsa
Pluralitas
Kehidupan Sosial 4. Kualitas Penduduk dan
dan Kebangsaan Pergerakan Nasional
5. Perbedaan Pekerjaan
6. Potensi Pluralitas Masyarakat
Indonesia

1. Konflik dalam Kehidupan


Konflik dan Integrasi
Sosial
2. Integrasi Sosial

34
Kompetensi Inti (KI)
K.I. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
K.I. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
K.I. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkanrasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial 1. Mendeskripsikan pengertian mobilitas
dalam ruang yang berbeda terhadap sosial
kehidupan sosial dan budaya serta 2. Mengidentifikasi bentuk bentuk
pengembangan kehidupan kebangsaan. mobilitas sosial
3. Mengidentifikasi faktor-faktor
pendorong dan penghambat mobilitas
sosial
4. Menentukan saluran-saluran mobilitas
sosial
5. Menganalisis dampak mobilitas sosial
terhadap kehidupan
1. Mendeskripsikan pengertian Pluralitas
masyarakat
2. Mengidentifikasi perbedaan agama di
Indonesia
3. Mengidentifikasi perbedaan budaya pada
masyarakat Indonesia
4. Menganalisis Perbedaan suku bangsa
5. Menganalis Perbedaan pekerjaan
6. Menentukan peran dan fungsi
keragaman budaya
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang 1. Membuat mind mapping mobilitas
pengaruh interaksi sosial dalam sosial

35
ruang yang berbeda terhadap 2. Membuat laporan hasil identifikasi
kehidupan sosial dan budaya serta mobilitas sosial di sekitar tempat
pengembangan kehidupan tinggal
kebangsaan.
1. Membuat poster tentang kerukunan
umat beragama di Indonesia
2. Merancang ide/gagasan dalam bentuk
laporan agar terjalin kerukunan suku
bangsa di Indonesia

36
PETA KOMPETENSI

Mengidentifikasi Menentukan
bentuk mobilitas saluran-saluran
sosial mobilitas sosial

Mendeskripsikan Membuat Membuat laporan


pengertian mind hasil identifikasi
mobilitas sosial mapping mobilitas sosial di
mobilitas sekitar tempat
tinggal

Mengidentifikasi
Menganalisis
faktor-faktor
dampak mobilitas
pendorong dan
sosial terhadap
penghambat
kehidupan
mobilitas sosial

37
Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengeksplorasi beberapa aktivitas, siswa dapat mendeskripsikan pengertian


mobilitas sosial dengan tepat
2. Setelah membandingkan gambar mobilitas sosial, siswa dapat mengidentifikasi bentuk
bentuk mobilitas sosial dengan benar
3. Setelah memperhatikan gambar Bhineka Tunggal Eka Ananda dapat mendeskripsikan
pengertian Pluralitas masyarakat dengan tepat
4. Setelah mencari gambar tempat ibadah Ananda dapat mengidentifikasi perbedaan agama di
Indonesia dengan cermat
5. Setelah aktivitas mengamati gambar Ananda dapat mengidentifikasi perbedaan budaya
pada masyarakat Indonesia dengan tepat

38
MOBILITAS SOSIAL

PRAWACANA

Perubahan status yang terjadi merupakan bagian dari mobilitas sosial. Manusia
merupakan makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, manusia selalu mengalami perubahan
demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu
berupaya memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya. Untuk meningkatkan
status sosial, salah satu cara yang dilakukan manusia adalah dengan melakukan mobilitas sosial.
Mobilitas sosial tidak bisa dipisahkan dari status yang dimiliki oleh seseorang. Status sosial
biasanya berhubungan dengan jabatan, keturunan, dan pendidikan. Proses mobilitas sosial akan
berdampak pada perubahan struktur sosial dan hubungan antar individu. Mobilitas sosial tidak
hanya mencakup perpindahan dari status rendah ke status tinggi (kenaikan status sosial). Tetapi
mobilitas sosial juga mencakup perpindahan dari status tinggi ke status rendah (penurunan status
sosial).

A. Pengertia Mobilitas Sosial

Jika dilihat secara bahasa, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis” yang
berarti mudah dipindahkan atau banyak gerak. Artinya mobilitas adalah pergerakan atau
perpindahan status satu ke status yang lain, baik itu perubahan ke status yang lebih baik (naik)
maupun ke status yang lebih rendah (turun) dan ada juga tidak terjadi perubahan status namun
hanya perpindahan aktivitas atau tempat saja. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
mobilitas sosial merupakan perpindahan status dalam stratifikasi sosial atau pelapisan sosial di
masyarakat. Perubahan dalam mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktur sosial yang
meliputi hubungan antarindividu dalam kelompok dan antara individu dengan kelompok. Baik
mobilitas individu maupun kelompok sama-sama memiliki dampak sosial. Keduanya membawa
pengaruh bagi perubahan struktur. Seorang individu dalam lingkungan masyarakat mengalami
perubahan kedudukan sosial dari satu lapisan ke lapisan yang lain, ketingkat yang lebih tinggi
maupun ke tingkat yang lebih rendah. Pergerakan sosial atau mobilitas sosial dalam
mempertahankan hidup merupakan suatu hal atau tindakan yang manusiawi hal ini dikarenakan
manusia selalu menginginkan yang terbaik dalam kehidupannya.

B. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

39
Mobilitas sosial merupakan perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok
ke status sosial yang lain dalam masyarakat. Hasil perpindahan status sosialnya bisa menjadi
lebih tinggi, lebih rendah, bahkan tetap sederajat. masyarakat dengan kelas sosial yang bersifat
terbuka merupakan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, sedangkan
masyarakat yang berkelas sosial tertutup memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah. Hal ini
mengingat pada masyarakat dengan kelas sosial tertutup sangat sedikit sekali, bahkan tidak
memungkinkan terjadinya perpindahan anggota dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Secara
umum bentuk mobilitas sosial terbagi menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal. Lebih jelas
perhatikan peta konsep berikut

a. Sosial Climbing
(Peningkatan)
Mobilitas Sosial
Vertikal
b. Sosial Sinking
(Penurunan)
Mobiltas Sosial
a. Mobilitas
Antarwilayah
Mobilitas Sosial
Horizontal
b. Mobilitas
Antargenerasi

Gambar 1.1.1 Peta Konsep Mobilitas Sosial

Sistem lima kasta utama yang menggambarkan posisi kehidupan seseorang.terdiri dari:

1. Kasta Brahma,yaitu golongan pendeta yang memberikan rohani atau menjadi panutan
untuk menunju jalan kebenenaran intinya kasta ini yang mengatur urusan religi
2. Kasta Kstaria, yaitu golongan bangsawan yang kaya,tentara dan prajurit kerajaan.
3. Kasta Waisya,yaitu golongan pedagang dan petani-petani
4. Kasta sudra, yaitu golongan rakyat jelata
5. Paria, golongan yang tidak memiliki kasta,pekerjaan mereka cendrung berprofesi sebagai
budak,gelandangan, dan peminta-peminta.
C. Fakto-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

40
Seseorang melakukan mobilitas sosial tentunya ada alasan tertentu yang menjadi faktor
pendorong atau sebaliknya. Dalam dunia modern, banyak negara berupaya agar dapat
meningkatkan mobilitas sosial, karena mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang
menjadi lebih berbahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang paling
cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial para
individu berbeda, maka mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai
kedudukan sosial yang lebih tinggi. Faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial antara
lain

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

a. Motivasi
Setiap individu pasti memiliki keinginan tidak hanya memiliki cara hidup yang baik,
tetapi juga ingin memperbaiki sikap sosialnya. Dalam sistem terbuka ada kemungkinan
untuk mencapai status apapun. Keterbukaan ini memotivasi orang untuk bekerja keras
dan memperbaiki keterampilan sehingga seseorang dapat mencapai status sosial yang
lebih tinggi.
b. Prestasi (Achievement)
Prestasi dapat mengacu terjadinya mobilitas sosial. Contohnya, performan positif anda
yang tidak terduga ketika muncul di depan umum.
c. Pendidikan (Education) Pendidikan tidak hanya membantu seorang individu untuk
memperoleh pengetahuan tetapi juga sebagai kunci untuk menuju prospek kerja yang
lebih tinggi.
d. Keahlian dan Pelatihan (Skills and Training)
Setiap masyarakat membuat ketentuan untuk memberikan keterampilan dan pelatihan
untuk generasi muda. Masyarakat tidak hanya memberikan status sosial yang lebih tinggi,
tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dan hak lainnya kepada orang-
orang yang memiliki pelatihan tersebut. Keterampilan dan pelatihan memudahkan dalam
perbaikan posisi, ini menyebabkan mobilitas sosial.
e. Migrasi
Migrasi juga dapat mempermudah terjadinya mobilitas sosial. Orang-orang bermigrasi
dari satu tempat ke tempat yang lain karena ada faktor-faktor yang mendorongnya. Suatu
tempat tertentu mungkin tidak memiliki peluang dan fasilitas yang memadai. Oleh karena
itu, masyarakat dipaksa untuk bermigrasi ketempat lain untuk mendapatkan mata
pencaharian yang layak bagi mereka.

41
f. Industrialisasi
Revolusi industri mengawali suatu sistem sosial yang baru di mana orang diberi status
sesuai dengan kemampuan dan pelatihan mereka. Industrialisasi mengakibatkan produksi
massal pada harga yang lebih murah. Hal ini memaksa para pengrajin dari pekerjaan
mereka. Dalam mencari pekerjaan, mereka bermigrasi ke kota-kota industri.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

a. Perbedaan kepentingan
b. Faktor perbedaan jenis kelamin (gender) Di masyarakat tradisional masih dijumpai
adanya ketidaksetaraan gender, dimana perempuan dianggap kurang mampu melakukan
sesuatu dan laki-laki lebih pantas. Contoh perempuan hanya sebagai pendamping suami
yang pekerjaannya hanya menggurus rumah tangga. Sikap tersebut menyebabkan
perempuan menjadi sulit melakukan mobilitas sosial.
c. Faktor diskriminasi kelas perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau
kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas,
seperti ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
d. Faktor kemiskinan
e. Faktor perbedaan RAS dan Agama f. Faktor pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
D. Saluran Mobilitas Sosial

Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang
disebut sirkulasi sosial (sosial circulation). Saluran-saluran tersebut adalah:

a. Angkatan bersenjata
Dalam sistem militer angkatan bersenjata atau kepolisian memiliki aturan sendiri. Bagi
prajurit yang memiliki kemampuan lebih akan memperoleh kenaikkan pangkat, begitu
juga sebaliknya bagi prajurit yang melanggar maka akan diturunkan pangkatnya. Berarti

42
dalam angkatan bersenjata juga akan terjadi mobilitas sosial, baik vertikal naik maupun
vertikal turun.
Gambar 1.1.2 Seorang Polisi dipecat

b. Lembaga-lembaga keagamaan
Pada umumnya, agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama
di mata Tuhan. Ajaran ini pada hakikatnya untuk permasalahan keyakinan dan ketaatan
namun dalam kehidupan bermasyarakat tujuannya adalah untuk mengajak orang-orang
yang berada pada lapisan bawah untuk termotivasi untuk menaikkan derajatnya dalam
stratifikasi di masyarakat. Contohnya Ajaran Nabi Besar Muhammad SAW yang
mengajarkan umat Muslim untuk berusaha karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib
seseorang apabila orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri.
Jelaslah sudah bahwa agama juga mengajarkan untuk melakukan mobilitas sosial di
masyarakat.
c. Lembaga-lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan yang paling sering digunakan untuk melakukan mobilitas vertikal
naik. Motivasi seseorang untuk bersekolah selain menjadi pandai juga untuk merubah
nasib. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan biasanya seseorang
diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat. Hal ini karena masyarakat
sangat menghargai seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi karena dianggap
memiliki kemampuan bekerja dan pola piker yang lebih baik, contohnya pegawai negeri,
dokter, guru dan profesi lainnya.
d. Organisasi-organisasi politik, ekonomi, dan keahlian
Organisasi politik, ekonomi, atau organisasi dengan keahlian tertentu terkadang menjadi
jembatan seseorang untuk meraih prestise tertentu di masyarakat. Contohnya, Ketua
Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentu memiliki prestise yang berbeda dibandingkan
dengan dokter biasa.
e. Perkawinan
Tidak bisa dipungkiri di masyarakat kadang ada yang melakukan perkawinan karena
melihat harrta seseorang. Hal ini sangat berkaitan dengan mobilitas sosial pada seseorang.
Orang yang menikahi pria atau wanita yang kaya dianggap akan mengubah statusnya
mejadi lebih tinggi lagi. Sehingga melalaui perkawinan, mobilitas sosial vertikal naik
sering terjadi meski terkadang juga tejadi mobilitas sosial turun karena sesorang yang
menikah dengan orang yang berasal dari lapisan sosial di bawahnya akan mengalami
43
mobilitas vertikal turun. Contohnya seseorang yang memiliki kasta brahmana menikah
dengan kasta sudra maka ia akan kehilangan kasta asalnya
E. Dampak Mobilitas Sosial Terhadap Kehidupan

Apakah dampak terjadinya mobilitas sosial? ada 3 (tiga) kemungkinan mobilitas sosial, yakni
ke bawah, ke atas, dan ke samping. Karena itulah, Ananda perlu memahami bahwa dampak
terjadinya mobilitas sosial bersifat positif dan negatif. Ketika seorang individu atau kelompok
yang mengalami mobilitas sosial dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, maka
individu tersebut dapat memperoleh hal-hal positif dalam konsekuensi mobilitas sosialnya,
seperti:

a. Peluang mobilitas adalah kesempatan bagi individu maupun kelompok individu untuk
lebih maju.
b. Mengalami kebahagiaan, kepuasan, dan kebanggaan.
c. Kesempatan mobilitas sosial akan mendorong orang untuk mau bekerja keras serta
mengejar prestasi dan kemajuan agar dapat meraih kedudukan yang diinginkan.

Dan sebaliknya ketika seorang individu atau kelompok yang mengalami mobilitas sosial tidak
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, maka individu tersebut akan memperoleh hal-
hal negatif dalam konsekuensi mobilitasnya, seperti :

a. Kecemasan akan terjadinya penurunan status apabila terjadi mobilitas menurun.


b. Keretakan hubungan antar anggota kelompok primer.
c. Ketegangan saat mempelajari peran baru dari jabatan yang meningkat.

Mobilitas sosial juga memberikan dampak, baik dampak positif ataupun dampak negatif, yaitu :

1) Dampak Positif
a. Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau untuk maju, karena terdapat
kesempatan untuk pindah strata.
b. Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial dalam masyarakat kearah
yang lebih baik. Contohnya adalah perubahan dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industry.
c. Meningkatkan Integrasi Sosial, Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya
hidup, nilainilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status
sosial yang baru sehingga tercipta integrasi social
2) Dampak Negatif
a. Terjadinya Konflik
44
Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk
mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau
kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan
kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul
dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik.
Contoh perjuangan di dalam partai politik dan antarpartai politik. Semua partai politik
berjuang salah satunya untuk memperoleh kekuasaan. Kondisi ini tentu menimbulkan
persaingan yang kadang memunculkan konflik. Ananda tentu masih ingat peristiwa
Gerakan 30 September 1965. Peristiwa tersebut merupakan salah satu dampak negatif
dari ambisi mereka, jabatan, atau kekuasaan yang lebih tinggi. Karena itulah, setiap
perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif. Dengan
demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil atau gagal dalam usaha
melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan.
b. Gangguan Psikologis
Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada
saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan
tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun
karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah. Individu yang
mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal
tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan
melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya. Contoh: darah tinggi, asam
lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan gangguan
psikologis. Gangguan psikologis seperti di atas tentu tidak akan terjadi pada individu
yang lapang dada menerima keadaan, dan kemudian bertekad untuk berubah.
F. Aspek-Aspek dalam Mobilitas Sosial
a. Aspek Sosiologi
Dalam mobilitas sosial aspek sosiologi yang ada dalam pembahasan ini adalah
keterkaitannya individu satu dengan individu lainnya. Seseorang hidup tidak akan
pernah bisa lepas dari pertolongan dari orang lain. Setiap individu juga memiliki
hubungan yang akan mempengaruhi dalam individu lainnya. Oleh karena itu,
keberhasilan seseorang dapat dipastikan melalui pengaruh dari orang lain.
b. Aspek Ekonomi

45
Dari mobilitas sosial, dengan adanya kenaikan ataupun penurunan dalam
perekonomian seuatu individu. Aspek ekonomi tersebut juga dapat menjadi
perubahan dari suatu mobilitas, seperti mobilitas sosial vertikal naik ataupun turun.
c. Aspek Sejarah
Mobilitas sosial dari dulu sudah ada keterkaitannya dengan sejarah. Dengan mobilitas
sosial kita akan mengerti siapa saja yang hidup sebelum-sebelum kita.
d. Aspek Geografi
Semakin suatu individu bermukin di tempat yang lebih dekat dengan pusat kota, maka
semakin beragam perkerjaan yang mereka tekuni sedari awal. Kata lain dari hal
tersebut adalah masyarakat yang bersifat homogen. Begitu juga sebaliknya, jika
seseorang tinggal jauh dari pusat kota, maka perkerjaan yang mereka tekuni seragam
atau tidak bersifat homogen.

Mengerjakan Tugas

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Amati masing masing gambar di atas , isi kolom berikut


disesuaikan dengantujuan pembelajaran !

Apa yang Ananda sudah Apa yang Ananda Apa yang ananda
ketahui? belum ketahui? ingin ketahui?

46
Untuk menjawab hal –hal yang ingin ketahui, carilah berbagai
sumber informasi antara lain
a. Baca majalah dan surat kabar terkait suku bangsa indonesia
b. Buka internet dengan alamat
https://www.studiobelajar.com/mobilitas-sosial/

2. Agar ananda lebih jelas kerjakan kolom berikut berdasarkan gambar di atas!
Gambar Bentuk Mobilitas sosial Penjelasan
A
B
C
D

A. Latihan
Kerjakan latihan di bawah ini!
1. Jelaskan apa pengertian dari mobilitas sosial?
2. Sebutkan bentuk-bentuk mobilitas sosial!
3. Berikan contoh mobilitas sosial vertical yang terjadi di masyarakat,
berikanalasan mengapa bisa terjadi mobilitas tersebut.
4. Sebutkan 5 faktor pendorong seseorang melakukan mobilitas sosial!
5. Sebutkan 4 faktor penghambat seseorang melakukan mobilitas sosial!

B. Rubrik Penilaian/Kunci Jawaban/Pedoman Penskoran


Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban skor

1 pengertian dari mobilitas sosial 5

perpindahan posisi atau kedudukan seseorang atau kelompok orang


dari satu lapisan ke lapisan lainnya.

47
2 bentuk-bentuk mobilitas sosial 15

a. Mobilitas Horizontal adalah pergerakan atau perubahan status


individu yang sederajat sehingga tidak mengakibatkan
perpindahan lapisan sosial.
b. Mobilitas Vertikal adalah perpindahan individu atau objek dari
suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat.
c. Mobilitas Lateral adalah pergerakan individu atau kelompok
dari satu wilayah ke wilayah lain dan secara tidak langsung
mengubah status sosial seseorang.
d. Mobilitas Struktural adalah perpindahan yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, urbanisasi,
peperangan, atau peristiwa lain yang menyebabkan perubahan
struktur dan kelompok dalam masyarakat.
e. Mobilisasi Antargenerasi adalah perpindahan status sosial dalam
dua generasi atau perbedaaan status sosial yang dicapai
seseorang berdasarkan status sosial yang telah dicapai orang
tuanya.
f. Mobilisasi Intragenerasi adalah pergerakan status sosial dalam
satu generasi yang sama.
g. Mobilisasi Intergenerasi adalah pergerakan status sosial yang
terjadi pada lebih dari dua generasi.

3 contoh mobilitas sosial vertical yang terjadi di masyarakat 10


Contoh posisi naiknya status individu (sosial climbing) adalah
seorang guru menjadi kepala sekolah. Contoh posisi turunnya status
individu (sosial sinking) adalah seorang pejabat dipecat dan divonis
hukuman penjara karena kasus korupsi.

48
PLURALITAS

Bangsa Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda
namun tetap satu. Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya Indonesia bersatu walaupun memiliki
pemikiran dan kepercayaan yang berbeda-beda. Banyak pluralitas yang terdapat dalam negara ini
seperti suku, budaya, ras dan agama. Dalam kemajemukan yang bervariasi ini seharusnya
Indonesia tetap memiliki satu tujuan dan hidup rukun. Saling menghargai antara sesama umat
manusia adalah sebuah keharusan. Hal ini berkaitan demi terciptanya keharmonisan dalam
kehidupan.

Dengan keharmonisan tersebut diharapkan tidak terjadi perselisihan didalam sebuah


kelompok yang dapat memicu kerugian yang lebih besar seperti perang antara satu kelompok
dengan kelompok yang lain. Tapi ada satu hal hal yang penting yaitu mengenai saling
menghargai. Sebuah pemahaman yang posisinya akan sangat memengaruhi pola pikir seseorang.
Meskipun cara menyikapi dari masing-masing keyakinan ini tentu berbeda. Misalnya umat
nasrani boleh mengucapkan selamat kepada umat lain dalam memperingati hari besarnya. Hal ini
karena tidak ada larangan di dalam ajaran tersebut untuk melakukannya, sementara agama lain
kemungkinan akan berbeda. Cara toleransi umat muslim adalah dengan membiarkan dan tidak
menganggu kegiatan ibadah agama lain yang mereka yakini, untukmu agamamu dan untukku
agamaku.

Gambar 1.2.1 Bhineka Tunggal Ika

A. Pengertian Pluralitas

Kata pluralitas, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada 2 kata yang ditemukan
yaitu Plural dan Pluralis. Plural memiliki makna: jamak; lebih dari satu. Pluralis memiliki makna:
49
bersifat jamak (banyak). pluralitas, yang memiliki arti adalah paham yang berkaitan dengan
mentoleransi segala adanya keanekaragaman yang meliputi peradaban, agama, pikiran,
perbedaan agama serta adanya perbedaan budaya. Jadi Pluralisme dapat dipahami sebagai suatu
paham/ajaran/keyakinan yang menerima keanekaragaman sebagai suatu fakta/realitas.
Pemahaman tentang pluralitas, pada dasarnya saling menghargai dalam memandang perbedaan.
Dengan saling menghargai tersebut diharapkan akan tercapainya saling toleransi yang
mengantarkan kepada masyarakat yang harmonis. Misalnya orang muslim dan non-muslim yang
mendiami suatu wilayah. Perbedaan diantara keduanya disikapi dengan saling menghargai
perbedaan yang ada diantara keduanya. Menghargai disini tentunya berdasarkan ajaran masing-
masing, bagaimana disetiap ajaran menyikapi orang berbeda keyakinan. Setiap agama memiliki
ajaran masing-masing dengan tata cara sesuai keyakinan.

B. Perbedaan Agama di Indonesia

Pluralitas agama adalah suatu keragaman agama yang terkumpul dalam suatu masyarakat
tertentu. Seseorang bisa disebut manusia yang berpluralitas (agama) jika dapat berinteraksi positif
dalam lingkungan kemajemukan dalam agama tersebut. Dengan kata lain, dalam pluralitas
agama, tiap pemeluk agama dituntut untuk mengakui adanya berbagai agama. Artinya, tidak
mungkin bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Lebih dari itu, tiap pemeluk agama tidak
hanya mengakui adanya perbedaan agama, tapi juga memahami dan menghormati perbedaan
tersebut sehingga memunculkan suatu persatuan yang kuat dalam suatu masyarakat tersebut.

Gambar 1.2.2 Pluralias Agama

Pluralitas Agama sangat penting dan harus dipahami dan diwujudkan secara benar dan tepat oleh
setiap orang. Indonesia merupakan negara pluralistik, dengan kekayaan dalam perbedaan suku,
agama, ras, antar golongan yang saling melengkapi, mendukung, menjaga, melindungi dan
menghormati serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Di sisi lain dengan perbedaan ini

50
tidak menutup kemungkinan mengancam keutuhan dan kebersamaan serta dapat menciptakan
konflik. Karena itulah kita perlu memahami dan menyadari pluralitas secara benar, sehingga
dapat mengelola perbedaan untuk kemajuan.

C. Perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia

Indonesia kaya akan berbagai macam suku bangsa dan kebudayaan daerah. Adanya kekayaan
budaya tersebut sering kali tidak diimbagi dengan sikap toleransi dan empati oleh tiap-tiap suku
bangsa. Hal ini menyebabkan munculnya kesalahpahaman yang berujung pada terjadinya
konflik. Apabila konflik ini tidak segera dipadamkan, akan dapat membahayakan persatuan dan
kesatuan bangsa kita. Oleh karena itu, keutuhan bangsa Indonesia harus tetap terjaga. Kita harus
lebih awal mengetahui dampak positif ataupun negatif dari keberagaman budaya Indonesia.
Keberagaran itu sendiri sering disebut dengan pluralitas budaya.

Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat dengan adanya kenyataan bahwa bangsa
Indonesia terdiri dari bermacam suku bangsa dan etnik dengan kebudayaannya masing-masing.
Kebudayaan yang berbeda satu sama lain tersebut hidup di bawah naungan Negara Indonesia.
Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam. Misalnya, kebudayaan di daerah Jawa, Bali,
Sumatra, dan sebagainya. Berikut ini uraian mengenai contoh-contoh kebudayaan.

Contoh kebudayaan di Indonesia adalah masyarakat yang menempati pulau Jawa, yaitu
kebudayaan local masyarakat Jawa, kebudayaan local masyarakat Sunda, kebudayaan local
masyarakat Badui, atau kebudayaan local masyarakat Tengger.

Gambar 1.2.3 kebudayaan Sulawesi Selatan

Dengan adanya pluralitas budaya, maka kita memahami perasaan kebersamaan. Adanya
perbedaan tidak harus membuat masyarakat berpisah, justru itu menjadi hal yang dapat dijadikan
dasar untuk bersatu . Paham multikulturalisme merupakan antisipasi terhadap berbagai konflik
social dengan latar belakang perbedaan budaya. Multikulturalisme lebih cenderung sebagai
paham atau ideology yang menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap

51
perbedaan budaya adalah hal yang wajar didalam suatu wilayah. Multikulturalisme mengajarkan
hidup ditengah-tengah perbedaan.

Mengerjakan Tugas
1. Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: https://www.google.com/search?q=keragaman+budaya&tbm=isch&ved

2. Tulis kolom di bawah ini dengan jawaban yang jelas tentang


gambar di atassesuai dengan tujuan pembelajaran?

Apa yang Ananda Apa yang belum kalihan Apa yang ananda ingin
ketahui? ketahui? ketahui

Untuk menjawab dari hal- hal yang ananda ingin


ketahui, carilah dari berbagaisumber antaralain
dengan cara
a. membaca buku paket siswa halaman 99-133
b. carilah di internet
https://ips.pelajaran.co.id/pluralitas-
masyarakat-indonesia/
c. majalah atau surat kabar yang sesuai materi

3. Carilah sumber informasi tentang keragaman budaya yang ada


di Indonesiadan isi kolom di bawah ini!

52
Bagaimana Apa peran
Beberapa contoh Mengapa terjadi Ananda menjaga pemerintah dalam
suku bangsa di perbedaan keragaman menjaga keragaman
Indonesia budaya? budaya? budaya?

53
Latihan
Kerjakan latihan di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian pluralisme budaya?
2. Lakukan analisis perbedaan agama di Indonesia?
3. Jelaskan Keragaman budaya di Indonesia adalah akibat letak geografisnya!
4. Sebutkan minimal 3 upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga
keragamanbudaya yang ada di Indonesia!
5. Keragaman budaya ini memberikan dampak positif bagi sektor
pariwisata, jelaskan mengapa demikian!

Rubrik Penilaian/Kunci Jawaban/Pedoman Penskoran


Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban skor


1 Pengertian pluralisme budaya 10
Keadaan budaya yang majmuk (dengan pengertian bahawa mereka
hidup bersama secara toleransi) Istilah ini juga digunakan untuk
menggambarkan satu dasar yang menggalakkan kesedaran dan
penerimaan budaya alternatif.
2 Berbedanya keyakinan dan cara pandang seseorang terhadap Tuhannya. 10
Namun, setiap agama yang ada, harus saling toleransi dan menghargai
satu sama lain, serta tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.

3 Keragaman budaya di Indonesia adalah akibat letak geografisnya 10


Letak geografis Indonesia memengaruhi keragaman kebudayaan di
Indonesia karena letak Indonesia yang strategis di jalur perdagangan
dunia menyebabkan banyak budaya asing yang masuk seiring
perdagangan dan mempengaruhi budaya di Indonesia.
4 3 upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keragaman budaya yang 10
ada di Indonesia
Mencintai dan menghargai keragaman sosial budaya
Toleransi terhadap teman yang budayanya berlainan
Keinginan untuk melestarikan budaya

54
5 Keragaman budaya ini memberikan dampak positif bagi sektor 10
pariwisata
keberagaman seni dan budaya yang ada di Indonesia banyak sekali
menarik perhatian dari turis mancanegara untuk datang ke Indonesia
dengan tujuan berwisata sekaligus mengenal atau mempelajari
kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan semakin banyaknya turis-
turis mancanegara yang berdatangan ke Indonesia, akan dapat
meningkatkan devisa negara. Hal tersebut tentu saja sangat berpengaruh
terhadap kemajuan negara Indonesai.

Pedoman Penskoran

Nilai yang diperoleh 50x100

55
D. Menganalisis Perbedaan Suku Bangsa

Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan


dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas
suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan
budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis. Indonesia kaya akan budaya yang
beraneka ragam, budaya indonesia ini dihasilkan oleh suku-suku bangsa di Indonesia yang
berjumlah ratusan dengan segala corak budayanya yang berbeda satu sama lain. Tetapi perbedaan
ini di ikat oleh tali persatuan dalam satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Negara Indonesia adalah
negara kepulauan. Pulau-pulau itu membentang dari Sabang sampai Merauke. Dahulu, orang
Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama. Yaitu bangsa Yunan. Kemudian mereka
berpencar. Karena berada di tempat yang letaknya terpisah-pisah oleh alam baik gunung, hutan,
laut maupun sungai, maka terbentuklah berbagai suku bangsa. Suku bangsa tersebut memiliki
adat istiadat danbudaya yang berbeda satu dengan yang lain. Lebih jelasnya Berikut ini adalah
daftar nama suku-suku bangsa di Indonesia dikelompokkan berdasarkan provinsi dimana mereka
tinggal.

Tabel 2.1 Persebaran Suku Bangsa di Indonesia


No. Provinsi Nama Suku
Nangroe Aceh Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame,
1
Darussalam Simeleuw, dan Pulau
Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak
2 Sumatera Utara
Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali,
3 Sumatera Barat
Caniago, Sikumbang, dan Gusci
Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, danLaut,
4 Riau
dan Bunoi
5 Riau Kepulauan Melayu, Siak, dan Sakai
Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan
6 Jambi
Bajau
Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang,
7 Bengkulu
dan Lembak
Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah,
8 Sumatera Selatan Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay,
Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau
Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui
9 Lampung
Abung, dan Pasemah
10 Bangka Belitung Bangka, Melayu, dan Tionghoa

56
11 Banten Baduy, Sunda, dan Banten
12 DKI Jakarta Betawi
13 Jawa Barat Sunda
14 Jawa Tengah Jawa, Karimun, dan Samin
15 D.I. Yogyakarta Jawa
16 Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger, dan Osing
17 Bali Bali Aga dan Bali Majapahit
Nusa Tenggara Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu,
18
Barat Tarlawi, dan Sumba
Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima,
Nusa Tenggara
19 Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende,
Timur
Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-
20 Kalimantan Barat
Pontianak, Punau, Ngaju, dan Mbaluh
Kalimantan Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan
21
Tengah Katingan
Kalimantan Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba,
22
Selatan Melayu, Banjar, dan Dayak
Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan,
23 Kalimantan Timur
Punan, dan Bugis
24 Sulawesi Selatan Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar
Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung,
25 Sulawesi Tenggara
Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
26 Sulawesi Barat Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore,
27 Sulawesi Tengah Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan
Balatar
28 Gorontalo Gorontalo
Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir,
29 Sulawesi Utara Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
30 Maluku Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
31 Maluku Utara Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan
32 Papua Barat Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentani
33 Papua Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati
Latihan
Kerjakan latihan di bawah ini!
1. Jelaskan mengapa terjadi Perbedaan suku bangsa di Inddonesia!
2. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan pekerjaan di dalam masyarakat!
3. Sebutkan peran dan fungsi keragaman budaya!
4. Jelaskan peran dan fungsi keragaman tari tarian di Indonesia!
57
5. Apa yang kalian ketahui tentang batik yang menjadi pakaian khas Indonesia?
Rubrik Penilaian/Kunci Jawaban/Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban skor


1 Terjadi Perbedaan suku bangsa di Indonesia karena 10
faktor geografis sebagai negara kepulauan. Keragaman terjadi juga
karena letak Indonesia di jalur pelayaran perdagangan dunia,
sehingga interaksi dengan budaya bangsa lain menjad erat.
2 Terdapat perbedaan pekerjaan di dalam masyarakat 5
karena perbedaan kondisi alam dan karena setiap orang punya
kelebihan juga keunggulan di bidang masing-masing
3 peran dan fungsi keragaman budaya 5
1. Sebagai daya tarik bangsa asing
2. Mengembangkan kebudayaan nasional
3. Tertanamnya sikap toleransi
4. Saling melengkapi hasil budaya
5. Mendorong inovasi kebudayaan
4 Teran dan fungsi keragaman tari tarian di Indonesia 15
Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah yang tersebar di
seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut, menggambarkan
keberagaman budaya Indonesia. Kekayaan kesenian berupa tarian
daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan, baik domestik
maupun mancanegara.
Tarian daerah bukan hanya sekedar tarian untuk dilihat, tetapi
didalamnya mengandung makna sangat penting bagi bangsa
Indonesia. Tarian daerah merupakan ekspresi jiwa seniman
Indonesia masa lalu, dan menggambarkan nilai-nilai penting yang
dapat menjadi inspirasi dan teladan masyarakat masa sekarang. Seni
tari Indonesia, tidak lepas dari pesan-pesan nilai moral dan
keagamaan, sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
5 batik yang menjadi pakaian khas Indonesia 15
Batik telah menjadi salah satu identitas bangsa. Batik merupakan
kerajinan kain yang digambar dengan motif-motif khusus yang
indah, unik dan khas dan sangat diminati sejak jaman dahulu kala
hingga saat ini.

58
Skor: 50x100

59
DAFTAR PUSTAKA

Mukminan dkk .2017. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas


VIII. Jakarta:Kemdikbud,
Supardi, Tri Worosetyaningsih, 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta. Bumi Aksara

60
KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Kompetensi Dasar Indikator
Siswa mampu:  Mengidentifikasikan jenis, faktor, dan
3.2. Menganalisis pengaruh interaksi sosial saluran mobilitas melalui diskusi yang
dalam ruang yang berbeda terhadap menghasilkan peta konsep, bagan,
kehidupan atau bahan tayang sehingga menarik
sosial dan budaya serta pengembangan untuk dipresentasikan di depan kelas.
kehidupan kebangsaan.  Mengidentifikasi pluralitas kehidupan
4.2. Menyajikan hasil analisis tentang sosial budaya masyarakat Indonesia
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang dalam bentuk tabel berdasarkan
berbeda terhadap kehidupan sosial dan agama, budaya, suku bangsa,
budaya serta pengembangan kehidupan pekerjaan hasil pengamatan kondisi di
kebangsaan sekitar sekolah.
 Mengidentifikasi jenis konflik dengan
mengumpulkan berbagai kasus yang
diperoleh dari berbagai media,
kemudian diselidikan faktor-faktor
pendorong dan penghambat
munculnya konflik
 Menganalisis jenis integrasi dengan
mengumpulkan berbagai kasus yang
diperoleh dari berbagai media,
kemudian diselidikan faktor-faktor
pendorong dan penghambat integrasi
nasional.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari uraian pada tema ini, kalian diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap mobilitas sosial.
2. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pluralitas.
3. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap integrasi dan konflik.

KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


A. Konflik
61
1. Pengertian konflik
Konflik dapat diartikan sebagai adanya perbedaan pendapat anatar dua pihak yang kemudian
memunculkan pertengkaran atau pertikaian untuk mempertahankan pendapat masing masing
pihak. Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai pengertian konflik yaitu :
a. Menurut Gillin Dan Gillin, konflik ialah proses sosial di mana individu atau kelompok
mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara
kekerasan.
b. Menurut Stoner dan Wankel Konflik organisasi adalah suatu perbedaan pendapat
diantara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam suatu organisasi yang muncul
dari kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang langka atau aktivitas
kerja atau dari kenyataan bahwa mereka mempunyai status, tujuan, nilai, atau
pandangan yang berbeda. Para anggota organisasi atau sub unit yang berbeda
pendapat berupaya untuk memenangkan kepentingan atau pandangannya masing-
masing

2. Faktor penyebab konflik


Konflik tentunya memiliki beberapa faktor pemicu timbulnya. Berikut beberapa penjelasannya :
a. Adanya perbedan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, karena
setiap manusia unik, dan mempunyai perbedaan pendirian, perasaan satu sama lain.
Perbedaan pendirian dan perasaan ini akan menjadi satu faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial seorang individu tidak selalu sejalan
dengan individu atau kelompoknya.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbedabeda, individu sedikit banyak akan terpengaruh oleh pola pemikiran dan

62
pendirian kelompoknya, dan itu akan menghasilkan suatu perbedaan individu yang
dapat memicu konflik.
c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, individu memiliki latar
perasaan, pendirian dan latar belakang budaya yang berbeda. Ketika dalam waktu
yang bersamaan masing-masing individu atau kelompok memilki kepentingan yang
berbeda. Kadang, orang dapat melakukan kegiatan yang sama, tetapi tujuannya
berbeda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
d. Faktor terjadinya konflik juga dapat disebabkan karena perubahan-perubahan nilai
yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim
dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak,
perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada
masyarakat pedesan yang mengalami industrialisai yang mendadak akan
memunculkan konflik sosial, sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang
biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat
industri.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong royongan berganti menjadi nilai kontrak kerja
dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser
menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai
kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pamanfaatan waktu yang
cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan
istirahat dalam dunia industri. Perubahanperubahan ini jika terjadi secara cepat dan mendadak,
akan membuat kegoncangan proses-proses sosial dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya
penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan
masyarakat yang sudah ada.

3. Akibat Konflik
Konflik memiliki dampak baik positif ataupun negative, berikut adalah dampak positif dari
konflik :
a. Aspek-aspek kehidupan di masyarakat yang belum jelas atau masih belum selesai
ditelaah dapat diperjelas dengan adanya konflik.
b. Perkembangan zaman memaksa masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan yang
ada. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai,

63
serta hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
c. Dalam konflik antar kelompok, sebenarnya konflik berfungsi efektif dalam
meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang berselisih dengan
kelompok lain.
d. Adanya konflik membuat setiap individu atau kelompok yang terlibat harus
mengandalkan diri sendiri untuk memenangkan konflik tersebut atas individu atau
kelompok lain. Karena itu, konflik juga merupakan jalan untuk mengurangi
ketergantungan antarindividu dan kelompok.
e. Ketika ada perubahan-perubahan sosial di masyarakat, konflik dapat membantu
menghidupkan kembali norma-norma lama maupun menciptakan norma-norma baru
agar tercipta harmoni dan keteraturan dalam masyarakat tersebut.
f. Konflik juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat yang terlibat.
g. Ketika pihak-pihak yang terlibat sama-sama kuat, konflik pun dapat memunculkan
sebuah kompromi baru agar setiap pihak mendapat apa yang diinginkan dengan
konsekuensi yang disepakati bersama.
h. Memperjelas aspek kehidupan yang belum tuntas.
i. Penyesuaian kembali norma dan nilai.
j. Meningkatkan solidaritas.
k. Mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok.
l. Penyeimbang kekuatan-kekuatan yang ada.
m. Dapat memunculkan kompromi baru.

Dampak negatif konflik :


a. Memicu rusaknya hubungan antar individu dan kelompok.
b. Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
c. Berubahnya kepribadian para individu yang terlibat, baik yang mengarah pada hal-hal
positif maupun negatif.
d. Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang kalah.
e. Rusaknya hubungan antarindividu dan kelompok.
f. Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
g. Berubahnya kepribadian para individu yang terlibat.
h. Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang kalah.

64
4. Cara menangani konflik
a. Mediasi
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), mediasi adalah upaya penyelesaian konflik oleh pihak
ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Pihak ketiga sifatnya tidak memihak
salah satu pihak yang berkonflik, tetapi mencoba mempertemukan dan mendamaikan kedua belah
pihak yang berkonflik.
Tugas utama pihak ketiga adalah menyelesaikan konflik secara damai. Pihak ketiga hanya
sebagai penasihat dan tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan
terhadap penyelesaian konflik. Sekalipun nasihat-nasihat piha ketiga tersebut tidak mengikat
pihak-pihak yang terlibat konflik, tetapi mediasi terkadang menghasilkan penyelesaian yang
cukup efektif.
b. Konsiliasi
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), konsiliasi merupakan suatu usaha untuk
mengendalikan konflik dengan menggunakan lembaga-lembaga tertentu agar pihak yang
berkonflik dapat berdiskusi mengenai persoalan yang dipertentangkan. Sebagai contohnya, di
suatu perusahaan ada pertikaian antara buruh dan pengusaha. Kemudian, Departemen Tenaga
Kerja mempertemukan pihak buruh dan pengusaha untuk duduk bersama menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi, sehingga tercapai suatu kesepakatan damai.

c. Negosiasi
Dalam penyelesaian konflik sosial di masyarakat, juga dapat dilakukan melalui proses negosiasi.
Negosiasi merupakan merupakan suatu interaksi sosial antara pihak-pihak yang terlibat untuk
saling menyelesaikan perbedaan agar mencapai kata sepakat. Dalam proses ini, kedua pihak yang
berkonflik melakukan pembicaraan dalam bentuk tawar-menawar mengenai syarat-syarat untuk
mengakhiri konflik.
d. Arbitrasi
Arbitrasi merupakan suatu upaya menyelesaikan konflik yang dilakukan melalui pihak ketiga
dengan memberikan keputusan yang harus ditaati dan diterima oleh kedua belah pihak yang
sedang berkonflik. Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau badan berwenang. Apabila
tidak dapat menentukan pihak ketiga, maka pemerintah akan menunjuk pengadilan sebagai pihak
ketiga.
e. Stalemate

65
Apabila kedua belah pihak memiliki kekuatan seimbang, kemudian berhenti pada suatu titik dan
tidak saling menyerang, maka upaya ini disebut stalemate. Keadaan ini terjadi karena kedua belah
pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.
f. Konversi
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), konversi (conversion) merupakan upaya penyelesaian
konflik yang dilakukan dengan salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian
dari pihak lain.
g. Ajudikasi
Ajudikasi merupakan upaya menyelesaikan konflik yang dilakukan melalui lembaga pengadilan.
Penyelesaian konflik menurut ajudikasi dilakukan melalui jalur hukum.
B. Integrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, integrasi adalah pembauran sesuatu
yang berbeda hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi Sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat, yang meliputi perbedaan kedudukan
sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem, nilai dan norma menjadi satu kesatuan.
1. Faktor terbentuknya integrasi
a. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhankebutuhan mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
c. nilai dan norma.
d. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
2. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
a. Adanya homogenitas, semakin tinggi tingkat homogennya, dimana memiliki norma,
dan perilaku yang sama, maka semakin cepat juga terjadinya integrasi sosial.
b. Besar atau kecilnya kelompok, dimana semakin kecil suatu kelompok atau semakin
sedikit anggotanya maka semakin cepat integrasinya,
c. Mobilitas daerah atau wilayah, semakin tinggi mobilitas suatu daerah atau wilayah,
maka akan semakin lambat integrasinya.
d. Komunikasi, apakah komunikasinya sudah efektif atau belum, sehingga pesan yang
disampaikan dapat sampai dengan baik, dan tidak terjadi kesalahpahaman. Semakin
efektif komunikasi nya maka semakin tinggi integritasnya.
3. Bentuk-bentuk integrasi sosial
a. Integrasi normatif

66
Integrasi normatif merupakan integrasi yang diakibatkan dari adanya kesepakatan bersama dalam
menentukan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b. Integrasi fungsional
Integrasi fungsional merupakan integrasi yang terjadi akibat adanya fungsi-fungsi tertentu
didalam masyarakat, dimana setiap kelompok mempunyai fungsinya masing-masing, sehingga
masyarakat berintegritas karena saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Hal ini biasanya terjadi akibat perbedaan kondisi geografis setiap wilayah, dimana memiliki
kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda.
c. Integrasi Koersif
Integrasi koersif merupakan integrasi yang terjadi berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa, dimana adanya pihak lain (yang berkuasa atau berwenang) yang mendorong terjadinya
integrasi atau dengan paksaan.
4. Proses integrasi
a. Asimilasi, yang memiliki arti adanya pembauran atau percampuran antara dua budaya
sehingga memunculkan sebuah budaya yang baru namun ciri khas kebudayaan asli
telah luntur
b. Akulturasi, memiliki arti adanya percampuran antara dua budaya tanpa
menghilangkan ciri khas budaya asli.
5. Faktor-faktor pendorong integrasi sosial
a. Adanya sikap saling menghargai dan toleransi antarindividu dan kelompok.
b. Adanya sikap terbuka terhadap perubahan,
c. Adanya kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk sosial akan selalu
membutuhkan orang lain.
d. Terjadinya kontak dengan kebudayaan lain secara intensif.
Aspek Politik
Permasalahan dalam bidang politik juga dapat berkembang menjadi konflik. Contoh nyata yang
ada di Indonesia seperti saat hendak dilaksanakannya pemilu. Sering sekali terjadi konflik antara
pendukung caleg satu dengan yang lainnya yang menganggap bahwa caleg A lebih baik dari caleg
B ataupun sebaliknya. Dikutip dari beritasatu.com ketua Papua Resource Center (PRC),
Amiruddin Al Rahab mengungkapkan bahwa konflik dan kekerasan terjadi karena dipicu oleh
tiga hal, yaitu suasana yang diciptakan oleh para kandidat kepala daerah dan dibiarkan oleh
penyelenggara, aturan yang tidak jelas dan tegas, serta pelaksana yang tidak konsisten. Secara
umum pemicu atau penyebab timbulnya konflik dalam bidang politik adalah sebagai berikut:
1. Ideologi Partai Politik

67
2. Terlembaganya Kepemimpinan Partai yang Personal dan Oligarkis
3. Koalisi Partai yang Cair
4. Inefektivitas Aturan Hukum Formal
5. Kombinasi Sistem PR Terbuka, Sistem Pemilu Langsung dan Sistem Multipartai Ekstrim
Ternyata timbulnya konflik juga memiliki dampak baik positif ataupun negatif. Dampak positif
dari timbulnya konflik seperti, adanya rekonfigurasi struktural partai yang berdampak pada
terbukanya kesempatan politik baru bagi politisi serta pada terpecahnya kebuntuan dominasi
kekuasaan oleh elit tertentu. Kemudian untuk dampak negatif dari konflik politik adalah
terganggunya rekrutmen dan kaderisasi partai, tidak terlembaganya partai, kinerja electoral yang
terganggu, serta kemunduran dalam transisi demokrasi.

Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi mampu menimbulkan konflik contohnya saja, kemiskinan yang juga
masih menjadi masalah di Indonesia. Jika masalah kemiskinan tidak segera diselesaikan bisa
berkembang menjadi konflik. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan bebereapa kebijakan
guna memberantas kemiskinan apalagi pada masa pandemic seperti saat ini. Persoalan
kemiskinan merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan sistematis. Peningkatan
kesejahteraan rakyat melalui program-program ekonomi yang komprehensif menjadi
keniscayaan dengan mengandalkan potensi yang ada di daerah. Distribusi pendapatan yang
timpang merupakan potensi konflik yang harus segera diselesaikan. Penciptaan lapangan kerja
merupakan salah satu solusi yang harus ditempuh guna meminimalkan potensi konflik dalam
masyarakat.
Aspek Pendidikan
Pada bidang pendidikan konflik dapat menjadi bahan ajar untuk siswa siswi di sekolah. Dengan
adanya penyampaian mengenai konflik diharapkan siswa dapat menghindari dan tidak terlibat
dalam kasus konflik.
Aspek Sosial Budaya
Perbedaan suku atau ras yang kemudian berkembang menjadi konflik bahkan peperangan.
Beberapa penyebab terjadinya konflik antar suku di Indonesia sebagai berikut :
 Primordialisme
Primordialisme merupakan paham kesetiaan yang dibawa sejak lahir pada suku bangsa,agama
maupun adat istiadatnya. Pada hubungan antar suku bangsa, sikap primordialisme terwujud

68
dalam tindakan yang selalu mengunggulkan dan membela suku bangsanya walaupun dengan cara
kekerasan.
 Kesenjangan Ekonomi
Dalam hubungan antar suku bangsa kesenjangan ekonomi dapat dilihat dalam pola relasi
masyarakat pendatang dan pribumi di sebuah daerah. Masyarakat pendatang merasa jauh dari
tempat asalnya, sehingga mereka akan berjuang dan bekerja lebih keras, sementara masyarakat
pribumi merasa sudah nyaman dengan keadaannya sehingga tidak perlu bekerja keras. Dari kerja
keras yang dilakukan masyarakat pendatang , mereka ada dalam kondisi tingkat ekonomi yang
lebih tinggi sehingga memperoleh kehidupan yang lebih baik dibanding masyarakat pribumi .
Hal inilah yang sering kali menyebabkan kecemburuan dan mengakibatkan munculnya konflik.
 Perbedaan Keyakinan (Agama)
Identitas suku terkadang diidentikkan dengan keyakinan terhadap agama tertentu. Fanatisme
keagamaan yang melekat dalam identitas kesukuan ini menjadi hal yang cukup ampuh dalam
melahirkan konflik, baik berupa konflik fisik dan verbal, maupun berupa konflik simbolik.
 Perbedaan orientasi nilai budaya
Orientasi nilai budaya yang dimiliki setiap suku bangsa dapat membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda. Perbedaan tersebut di sebabkan oleh orientasi nilai budaya yang berbeda yang menjadi
pedoman bagi masyarakat untuk berperilaku. Hal inilah yang menyebabkan perilaku dan sikap
yang berbeda dari masyarakat yang berbeda budaya. Jika perbedaan ini tidak dibarengi dengan
toleransi dan pemahaman antar budaya maka konflik biasanya tidak dapat dihindari
 Perbedaan Kepentingan individu
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh
sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki
kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi
untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat menyangkut
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Serta dapat terjadi antar individu dari suku bangsa
yang berbeda, yang dapat memperbesar cakupan konflik dengan melibatkan komunitas mereka
masing-masing.
 Prejudice yang berlebihan
Prejudice dapat diartikan sebagai sikap yang mencurigai keberadaan etnis tertentu karena
dianggap membahayakan posisi dan keamanan etnisnya. Dalam hubungan antar suku bangsa,
sikap prejudice yang berlebihan dapat menyebabkan ketersinggungan bagi etnis tertentu. Apabila
sikap ini tertanam kuat pada setip etnis, maka akanmenyebabkan hubungan yang tidak harmonis
dan dapat berkembang menjadi konflik terbuka antar suku bangsa
69
 Strereotip negatif pada etnis tertentu
Hubungan antar suku bangsa dapat berjalan secara tidak harmoni apabila terdapat sterotipe
negatif yang dilekatkan dari satu suku bangsa terhadap suku bangsa lainnya. Stereotipe negatif
adalah sikap yang memberikan cap atau label yang negatif terhadap suku bangsa tertentu.
Stereotipe ini biasanya akan digeneral kan pada semua warga suku bangsa itu, hal inilah yang
membuat ketidaknya manan bagi suku bangsa yang dilabelkan negatif, sehingga dapat
menimbukan perselisihan atau konflik antar suku bangsa.
Aspek Sejarah
Selama lebih dari dua puluh tahun Lewis A. Coser tetap terikat pada model sosiologi dengan
tertumpu kepada struktur sosial. Pada saat yang sama dia menunjukkan bahwa model tersebut
selalu mengabaikan studi tentang konflik sosial. Berbeda dengan beberapa ahli sosiologi yang
menegaskan eksistensi dua perspektif yang berbeda (teori fungsionalis dan teori konflik), coser
mengungkapkan komitmennya pada kemungkinan menyatukan kedua pendekatan tersebut.
Akan tetapi para ahli sosiologi kontemporer sering mengacuhkan analisis konflik sosial, mereka
melihatnya konflik sebagai penyakit bagi kelompok sosial. Coser memilih untuk menunjukkan
berbagai sumbangan konflik yang secara potensial positif yaitu membentuk serta
mempertahankan struktur suatu kelompok tertentu. Coser mengembangkan perspektif konflik
karya ahli sosiologi Jerman George Simmel.
Seperti halnya Simmel, Coser tidak mencoba menghasilkan teori menyeluruh yang mencakup
seluruh fenomena sosial. Karena ia yakin bahwa setiap usaha untuk menghasilkan suatu teori
sosial menyeluruh yang mencakup seluruh fenomena sosial adalah premature (sesuatu yang sia-
sia). Memang Simmel tidak pernah menghasilkan risalat sebesar Emile Durkheim, Max
Weber atau Karl Marx. Namun, Simmel mempertahankan pendapatnya bahwa sosiologi bekerja
untuk menyempurnakan dan mengembangkan bentuk- bentuk atau konsep- konsep sosiologi di
mana isi dunia empiris dapat ditempatkan. Penjelasan tentang teori konflik Simmel sebagai
berikut:
 Simmel memandang pertikaian sebagai gejala yang tidak mungkin dihindari
dalam masyarakat. Struktur sosial dilihatnya sebagai gejala yang mencakup pelbagai
proses asosiatif dan disosiatif yang tidak mungkin terpisah- pisahkan, namun dapat
dibedakan dalam analisis.
 Menurut Simmel konflik tunduk pada perubahan. Coser mengembangkan proposisi dan
memperluas konsep Simmel tersebut dalam menggambarkan kondisi- kondisi di mana
konflik secara positif membantu struktur sosial dan bila terjadi secara negatif akan
memperlemah kerangka masyarakat

70
Latihan Soal
1. Di bawah ini merupakan penyebab terjadinya konflik sosial yaitu....
a. Adanya persamaan tujuan
b. Perbedaan kebudayaan dan situasi yang saling bertolak belakang
c. Persamaan status
d. Persamaan kepentingan
2. Cara menyelesaikan konflik dengan dibantu lembaga tertentu disebut …
a. Konsiliasi
b. Bargaining
c. Kompromi
d. Mediasi
3. Konflik yang terjadi pada tawuran pelajar atau mahasiswa muncul karena...
a. Degradasi moral
b. Solidaritas sosial
c. Kecemburuan sosial
d. Subkultur menyimpang
4. Berikut ini yang bukan penyebab konflik yaitu...
a. Perbedaan usia dan tempat lahir
b. Perbedaan latarbelakang budaya
c. Antarindividu
d. Perbedaan kepentingan
5. Pada awalnya konflik terjadi karena adanya....
a. Keselarasan
b. Perbedaan
c. Persaingan
d. Persamaan
6. Sebutkan 2 dampak negatif konflik !
7. Jelaskan pengertian konflik !
8. Sebutkan 3 penyebab terjadinya konflik antar suku di Indonesia !
9. Berikan contoh nyata konflik dalam bidang ekonomi !

71
10. Apa saja hal yang menjadi pemicu timbulnya konflik politik saat pemilu ?
Kunci jawaban
1. b. Perbedaan kebudayaan dan situasi yang saling bertolak belakang
2. a. konsiliasi
3. b. Solidaritas sosial
4. a. Perbedaan usia dan tempat lahir
5. b. Perbedaan
6. - Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang kalah.
- Rusaknya hubungan antar individu dan kelompok.
7. Adanya perbedaan pendapat anatar dua pihak yang kemudian memunculkan pertengkaran
atau pertikaian untuk mempertahankan pendapat masing masing pihak.
8. – Primordialisme
- Kesenjangan ekonomi
- Perbedaan keyakinan
9. Permasalahan kemiskinan yang menjadi masalah nasional di Indonesia. Kemiskinan
dapat berkembang menjadi konflik. Peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program-
program ekonomi yang komprehensif menjadi keniscayaan dengan mengandalkan
potensi yang ada di daerah. Distribusi pendapatan yang timpang merupakan potensi
konflik yang harus segera diselesaikan. Penciptaan lapangan kerja merupakan salah satu
solusi yang harus ditempuh guna meminimalkan potensi konflik dalam masyarakat.
10. - Ideologi Partai Politik
- Terlembaganya Kepemimpinan Partai yang Personal dan Oligarkis
- Koalisi Partai yang Cair
- Inefektivitas Aturan Hukum Formal
- Kombinasi Sistem PR Terbuka, Sistem Pemilu Langsung dan Sistem Multipartai
Ekstrim

72
BAB III
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN ANTARRUANG SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP KEGIATAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DI INDONESIA DAN
ASEAN

73
Ayu Rahmawati 19130048
Sub-Bab A: Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi
dalam Suatu Perekonomian
A. Kompetensi Inti (KI):
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi


gotong royong) santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4: Mengolah, menyajikan dan menalar dalam rana konkret (menggunakan mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD):

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

3.3 Menganalisis keunggulan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan penawaran
serta teknologi, dan pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi,
sosial, dan budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN.

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan dan keterbatasan ruang dalam permintaan
dan penawaran serta teknologi, dan pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi
kegiatan ekonomi, sosial, budaya, di Indonesia dan negara-negara ASEAN.

C. Tujuan:
1. Menjelaskan keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan, penawaran,
teknologi (dalam aspek Geografi, Ekonomi, Sosial, Sejarah, dan Sosiologi).

74
2. Menjelaskan pengertian pelaku ekonomi (dalam aspek Geografi, Ekonomi, Sejarah, dan
Sosiologi).
3. Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam perekonomian (dalam aspek Geografi,
Ekonomi, Sejarah, dan Sosiologi).

D. Peta Konsep

Keunggulan dan Keterbatasan


Antarruang serta Peran Pelaku
Ekonomi dalam Suatu
Perekonomian

Keunggulan dan Keterbatasan


Antarruang dalam permintaan,
penawaran dan teknologi,
Pengertian Pelaku Ekonomi,
Peran Pelaku Ekonomi dalam
Perekonomian

Geografi Ekonomi Sejarah Sosiologi

75
E. Uraian Materi
1. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi

Barang dan jasa yang dibutuhkan manusia sebagian besar dihasilkan oleh manusia,
dan hanya sebagian kecil yang disediakan langsung oleh alam. Oleh karena itu, manusia
harus melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasa disebut dengan
istilah produksi. Salah satu yang menjadi alasan adanya interaksi antarruang adalah
perbedaan potensi dan sumber daya alam yang dimiliki. Sumber daya alam memiliki
fungsi dan peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia hidup dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Tanpa tersedianya berbagai
macam sumber daya alam di bumi ini, manusia akan kesulitan memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.

Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia
mempunyai kekayaan alam yang cukup banyak. Di daratan, suhu dan curah hujan yang
tinggi memungkinkan penduduknya menanam berbagai macam barang pertanian dan
perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin tersedianya air untuk kepentingan
budidaya perikanan darat. Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai yang
sangat panjang. Potensi ikan di Indonesia cukup banyak. Di samping itu, ditemukan pula
berbagai jenis bahan tambang di dasar laut. Di sepanjang pesisir juga terdapat kekayaan
alam berupa terumbu karang, rumput laut, dan tentu saja keindahan alam yang dapat
dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Indonesia memiliki terumbu karang terluas
di dunia. Terumbu karang Indonesia tidak hanya luas, tetapi juga beraneka ragam dalam
hal sumber daya hayatinya. Selain kekayaan laut, tanah, dan air, Indonesia juga memiliki
banyak sumber daya mineral dan hasil hutan, seperti;

 Hutan

 Minyak bumi

 Batu bara

 Gas alam

 Emas

 Nikel

 Timah

 Tembaga
76
 Marmer

 Gas alam

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber
daya alam yang tersebar di Indonesia memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan
manusia. Itu semua merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia, yang mengakibatkan
munculnya penawaran beberapa produk hasil produksi Indonesia, serta munculnya
permintaan negara lain atas produk Indonesia. Adanya penawaran dan permintaan akan
produk mengakibatkan munculnya aktivitas perdagangan.

Persebaran sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda.
Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang. Akan tetapi, daerah lain
juga dapat dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini dapat terjadi
karena perbedaan keadaan geografis masing-masing daerah. Setiap daerah di Indonesia
memiliki sumber daya alam yang beranekaragam. Ada yang memiliki kelapa sawit, ada
juga yang memiliki emas. Perbedaan potensi inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya
permintaan dan penawaran, yang menimbulkan aktivitas perdagangan.

Perbedaan potensi daerah ini juga menyebabkan perbedaan keunggulan masing-


masing daerah. Perbedaan potensi daerah bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap
daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Sebagai contoh, Lampung
memproduksi kopi, sedangkan Jawa Barat memproduksi beras. Lampung dapat
77
memproduksi kopi secara efisien dan murah. Demikian pula, Jawa Barat dapat
memproduksi beras secara efisien. Dengan demikian, Lampung memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi kopi dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, perdagangan kedua daerah akan saling
menguntungkan jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran
sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi dalam dan antarruang berupa
kegiatan perdagangan. Masing-masing daerah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan,
tetapi juga mendapat keuntungan dari produksi yang menjadi unggulan daerahnya. Untuk
kepentingan tersebut diperlukan kerja sama antardaerah mengingat adanya perbedaan dan
keterbatasan sumber daya alam yang ada di setiap daerah. Diharapkan suatu daerah dapat
menyokong daerah lain yang kekurangan. Hal ini juga dapat mempererat integrasi
antardaerah di Indonesia, yang pada gilirannya menghasilkan persatuan dan kesatuan.

Aktivitas perdagangan akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk
menghasilkan produk perlu dilakukan kegiatan produksi, yang merupakan salah satu
kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi akan berjalan jika ada pelaku-pelaku yang
menjalankan kegiatan ekonomi.

2. Pengertian Pelaku Ekonomi

Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi. Ada 4


(empat) pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga keluarga/konsumen, rumah tangga
perusahaan/produsen, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri. Keempat
pelaku tersebut berperan penting dalam menggerakkan perekonomian negara sesuai
dengan peran masing-masing. Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi
terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga
dinamakan rumah tangga konsumen (RTK). Pihak yang melakukan kegiatan produksi
yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kepentingan orang
lain dinamakan rumah tangga produsen (RTP). Selain pihak yang menghasilkan dan
mengonsumsi barang dan jasa, ada pihak yang bertugas untuk mengatur, mengendalikan,
serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian, yang disebut rumah
tangga pemerintah. Hasil produksi sebagian disalurkan ke pembeli dalam negeri, sebagian
lagi dijual ke masyarakat luar negeri. Hal ini menimbulkan arus barang dan jasa dari
dalam negeri ke luar negeri, yang disebut ekspor.

Selain kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri, ada pula kegiatan membeli
barang dan jasa dari negara-negara lain. Arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri
78
ke dalam negeri disebut impor. Orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekspor dan
impor disebut rumah tangga luar negeri. Jadi, pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga
keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar
negeri. Setelah kalian memahami pelaku ekonomi, kalian dapat memahami peran dari
masing-masing pelaku ekonomi. Untuk dapat memahami peran masing-masing pelaku
ekonomi, ikuti secara seksama uraian materi berikut.

3. Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian


a) Peran Rumah Tangga Keluarga/Rumah Tangga Konsumen (RTK)

Rumah tangga keluarga atau sering disebut sebagai rumah tangga konsumen
merupakan pelaku ekonomi yang menjalankan peran sangat penting di dalam kegiatan
ekonomi. Rumah tangga konsumen adalah kelompok masyarakat yang melakukan
kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga
konsumen membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan.
Jadi, barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumen. Rumah tangga konsumen memiliki dua
peran, yaitu sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi, yang meliputi
penyediaan lahan, tenaga kerja, modal, dan keahlian. Ketika konsumen membeli barang
dan jasa dari produsen, konsumen berkewajiban membayar barang dan jasa yang diterima.
Oleh karena itu, rumah tangga keluarga atau konsumen harus memiliki pendapatan.
Pendapatan rumah tangga keluarga diperoleh dari penggunaan faktor produksi yang
dimilikinya. Pendapatan rumah tangga keluarga terdiri atas;

 Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah
menyewakan tanahnya kepada perusahaan.

 Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan
produksi.

 Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena
telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan
produksi.

 Laba/keuntungan (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga
karena telah memberikan kontribusi berupa tenaga dan pikirannya dalam
mengelola perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.

79
Pendapatan yang diterima rumah tangga keluarga berupa sewa, upah/gaji, bunga
dan keuntungan tersebut akan dibelanjakan kepada perusahaan melalui pembelian barang
dan jasa yang mereka butuhkan. Pendapatan yang diterima rumah tangga perusahaan dari
penjualan barang dan jasa akan digunakan untuk membayar balas jasa rumah tangga
keluarga karena telah meminjamkan faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat di sini bahwa ada interaksi antara rumah tangga
keluarga dan rumah tangga perusahaan yang menyebabkan terjadinya aliran arus uang
dan arus barang atau jasa. Dari kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa peran rumah tangga
konsumen adalah sebagai;

 Pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk


memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 Pemasok faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk melakukan


proses produksi.

Untuk lebih memperjelas apa saja peran rumah tangga konsumen, simak uraian
berikut!
Rumah tangga keluarga/konsumen menjalankan peran yang pertama, yakni sebagai
konsumen, dengan cara mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produsen. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen dijual kepada konsumen.
Konsumen membayar barang dan jasa tersebut dengan uang dari hasil penggunaan faktor
produksi yang mereka pinjamkan ke rumah tangga perusahaan. Pertemuan permintaan
barang dan jasa dari konsumen dengan penawaran barang dan jasa dari produsen terjadi
di pasar output atau pasar produk. Contoh pasar output atau produk adalah minimarket,
pasar tradisional, bengkel, lembaga bimbingan belajar.
Peran yang kedua dari rumah tangga konsumen adalah sebagai penyedia faktor
produksi bagi rumah tangga produsen. Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input
atau pasar faktor produksi. Salah satu contoh pasar input adalah pasar tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap perusahaan.
Untuk menciptakan barang dan jasa dibutuhkan berbagai macam faktor produksi. Secara
umum, faktor produksi dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu alam (lahan), modal,
tenaga kerja, serta kewirausahaan.
Untuk lebih memperjelas tentang faktor produksi, jawablah pertanyaan berikut.
Apakah ada saudara atau tetangga kalian yang bekerja di sebuah perusahaan atau pabrik?
Jika ada, gaji atau upah yang mereka peroleh merupakan balas jasa atas penggunaan faktor

80
produksi yang mereka berikan dalam bentuk penawaran faktor produksi tenaga kerja.
Untuk mempermudah pemahaman kalian, faktor produksi akan diuraikan satu per satu
mulai dari alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Berikut ini adalah 3 faktor
produksi;

 Pertama, faktor produksi alam. Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang
disediakan oleh alam untuk digunakan sebagai faktor pendukung produksi barang
dan jasa. Pemilik lahan berperan sebagai pemasok faktor produksi alam kepada
perusahaan. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat balas jasa berupa sewa atas
faktor produksi yang ditawarkan.

 Faktor produksi yang kedua adalah modal. Faktor produksi modal tidak selalu
berwujud uang. Faktor produksi modal terdiri atas barang modal dan uang. Barang
modal dapat berupa mesin, gedung, serta alat-alat yang digunakan untuk
kepentingan produksi. Rumah tangga konsumen yang meminjamkan faktor
produksi modal dalam bentuk uang akan memperoleh balas jasa berupa bunga.

 Faktor produksi yang ketiga adalah faktor produksi tenaga kerja. Faktor produksi
tenaga kerja adalah faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia. Rumah
tangga konsumen yang memiliki faktor produksi tenaga kerja akan memperoleh
balas jasa berupa upah atau gaji.

 Faktor produksi yang keempat adalah keahlian/kewirausahaan. Kewirausahaan


merupakan suatu kemampuan mengatur, mengorganisasikan, serta mengambil
risiko dalam menjalankan suatu usaha. Keistimewaan dari kewirausahaan terletak
pada kreativitas dan inovasi. Pelaku kewirausahaan adalah seorang wirausahawan.
Rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi kewirausahaan akan
mendapat balas jasa berupa keuntungan/laba.

b) Peran Rumah Tangga Perusahaan/Rumah Tangga Produsen (RTP)

Rumah tangga perusahaan atau biasa disebut sebagai produsen merupakan pelaku
ekonomi yang berperan sebagai penyedia barang dan jasa bagi konsumen. Perusahaan
mengorganisasikan berbagai faktor produksi yang disediakan konsumen, kemudian
melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang. Hasil produksi ini kemudian
dijual atau ditawarkan di pasar. Rumah tangga produsen di Indonesia dikelompokkan
menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
Koperasi. Dalam perekonomian, rumah tangga perusahaan berperan sebagai produsen

81
sekaligus pengguna faktor produksi. Adapun penjelasan dari masing-masing peran
tersebut akan dipaparkan dalam uraian di bawah ini.

Peran pertama dari rumah tangga perusahaan adalah memproduksi barang/jasa.


Barang/jasa yang dihasilkan perusahaan kemudian ditawarkan kepada konsumen atau
pembeli. Pada subbab sebelumnya, kalian sudah mengetahui salah satu peran rumah
tangga konsumen, yaitu sebagai penyedia faktor produksi. Faktor produksi yang
disediakan oleh rumah tangga konsumen digunakan oleh rumah tangga perusahaan. Ini
merupakan peran rumah tangga perusahaan yang kedua, yaitu sebagai pengguna faktor
produksi. Contoh: sebuah pabrik tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja untuk
menjahit produk mereka; maka, rumah tangga perusahaan menggunakan faktor produksi
berupa tenaga kerja yang ditawarkan oleh rumah tangga keluarga atau konsumen. Sebagai
balas jasa atas faktor produksi ini, rumah tangga produsen memberikan upah atau gaji
pada rumah tangga konsumen. Selain faktor produksi tenaga kerja, rumah tangga
perusahaan juga menggunakan faktor produksi lahan, modal, dan faktor produksi
keterampilan atau kewirausahaan yang dipinjamkan oleh rumah tangga keluarga. Atas
penggunaan faktor produksi tersebut, rumah tangga perusahaan memberikan balas jasa
berupa sewa, bunga, dan bagian dari keuntungan yang diperoleh rumah tangga
perusahaan.

c) Peran Rumah Tangga Pemerintah

Rumah tangga pemerintah merupakan salah satu pelaku ekonomi. Pemerintah


memiliki tiga peran penting, yaitu sebagai regulator, konsumen, dan produsen.

1) Pengatur atau Regulator dalam Perekonomian

Pemerintah berperan sebagai pengatur atau regulator dalam perekonomian suatu


negara. Perekonomian harus diatur sehingga perekonomian dapat menyejahterakan
masyarakat secara adil dan merata. Regulasi dan aturan yang dibuat oleh pemerintah
antara lain berupa pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri sehingga mampu
bersaing dengan produk dari luar. Peran lain pemerintah adalah menentukan besarnya
pajak. Dengan adanya aturan tentang pajak progresif, orang yang kaya dipungut pajak
yang tinggi, orang yang miskin dipungut pajak yang rendah, bahkan orang yang sangat
miskin tidak dipungut pajak tetapi malah disubsidi. Selain itu, apakah di sekitarmu
terdapat toko swalayan atau minimarket? Kewenangan pemberian izin pendirian swalayan

82
atau minimarket tersebut ada pada pemerintah. Kewenangan pemberian izin itu
mencerminkan peran pemerintah sebagai regulator atau pengatur.

2) Konsumen

Seperti halnya rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah juga memiliki
peran sebagai konsumen. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengatur, pemerintah
membutuhkan sarana dan prasarana penunjang, yang dibeli dari rumah tangga
perusahaan/produsen. Contohnya, kantor dinas pendidikan, untuk menjalankan
aktivitasnya sehari-hari, membutuhkan kertas, printer, dan tinta. Untuk itu, pemerintah
harus membeli ke perusahaan atau produsen.

3) Produsen

Selain sebagai konsumen, pemerintah juga berperan sebagai produsen. Dalam


menjalankan perannya sebagai produsen, pemerintah memproduksi barang atau jasa. Pada
subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumah tangga produsen di negara kita salah
satunya berbentuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara). BUMN adalah badan usaha yang
dimiliki oleh pemerintah. Maka, pemerintah juga berperan sebagai rumah tangga
produsen. Contoh Badan Usaha Milik Negara adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan
PLN (Perusahaan Listrik Negara).

d) Peran Rumah Tangga Luar Negeri

Pada era abad XXI ini, perekonomian yang tidak berhubungan dengan negara lain
menjadi hal yang mustahil. Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian terlihat
nyata dalam perdagangan internasional. Contoh perdagangan internasional: Indonesia
mengekspor produk tekstil ke negara Jepang, dan Jepang mengekspor kendaraan bermotor
ke Indonesia. Dengan transaksi tersebut terbentuklah kerja sama antara Indonesia dan
masyarakat Jepang (masyarakat luar negeri).

Pengembangan Materi

A. Aspek Geografi

Dalam aspek geografis, Indonesia berada diantara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia, serta terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik. Hal ini menjadi keuntungan bagi masyarakat Indonesia, karena Indonesia

83
memiliki daerah yang banyak gunungnya dan memungkinkan masyarakat untuk bisa
menanam berbagai tanaman di tanah Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam yang ada di
Indonesia seperti tambang, hasil laut, pertanian dan sebagainya yang bisa dijadikan
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini adalah keunggulan
antar ruang yang ada di Indonesia.

Dalam hal ini Indonesia masih memiliki beberapa keterbatasan antar ruang dalam
segi geografisnya. Dimana Indonesia masih belum memiliki teknologi yang memadai
dalam mengolah hasil alam yang ada Indonesia secara maksimal. Hal ini menjadi
keterbatasan karena Indonesia membutuhkan teknologi yang bagus dalam mengolah
potensi hasil alam agar bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih maju lagi.

B. Aspek Ekonomi

Dalam aspek ekonomi, Indonesia memiliki kegiatan ekonomi khususnya produksi


yang sangat beragam karena dikaruniai oleh Tuhan sumber daya yang cukup banyak dan
beragam di setiap daerah. Akan tetapi, tidak ada daerah yang sanggup memenuhi semua
kebutuhannya dari daerahnya sendiri. Sering kali, produk-produk tertentu didatangkan
dari daerah lain.

Hal itu disebabkan keragaman sumber daya antardaerah. Ada daerah yang
kelebihan produk tertentu, ada juga daerah yang kekurangan. Hal ini akan menimbulkan
terjadinya permintaan dan penawaran akan suatu barang tertentu tergantung pada
kebutuhan masing-masing daerahnya.

Kegiatan ekonomi akan berjalan jika ada pelaku-pelaku yang


menjalankan kegiatan ekonomi, yang meliputi rumah tangga keluarga, rumah tangga
perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri. Selain itu, kegiatan
ekonomi akan terjadi jika didukung teknologi yang memadai. Dengan teknologi yang
memadai, hasil produksi akan meningkat, yang berdampak pada timbulnya penawaran.
Dengan demikian, perbedaan teknologi yang dimiliki oleh suatu daerah akan
menimbulkan keunggulan dan keterbatasan suatu daerah akan suatu produk.

Keunggulan dan keterbatasan suatu daerah yang disebabkan karena potensi daerah
akan timbul permintaan dan penawaran serta perdagangan.

84
C. Asepek Sosiologi

Ternyata perbedaan antar ruang juga mempengaruhi aspek sosiologi dalam


masyarakat. Bisa dilihat bila hubungan antar masyarakat di desa dengan masyarakat di
kota sangatlah berbeda. Masyarakat desa memiliki rasa pertalian hubungan yang sangat
erat, warganya selalu menyapa, saling membantu, dan antar warga sangat erat pertalian
saudaranya. Sedangkan masyarakat kota lebih tertutup, tidak saling mengenal satu sama
lain dengan erat, gotong royongnya rendah, bahkan ada masyarakat kota yang tidak
mengenal dengan tetangganya.

Kemudian dalam aspek budaya, bisa dilihat bahwa budaya masyarakat yang ada
di Indonesia itu bergantung pada karakteristik keruangan yang ditempat tinggali.
Misalkan, budaya yang dimiliki masyarakat pesisir dengan masyarakat yang ada di daerah
pegunungan sangatlah berbeda. Jadi perbedaan budaya antar masyarakat bisa di sebabkan
oleh perbedaan antar ruang di Indonesia.

D. Aspek Sejarah

Pada saat masa prasejarah kegiatan ekonomi masih sangatlah sederhana. Awalnya
pada saat masa prasejarah masyarakat Indonesia masih berburu hewan dan
mengumpulkan buah, sayur, serta biji-bijian. Kemudian, masyarakat berkembang dan
mulai mengenal sistem barter dimana masyarakatnya saling bertukar barang dalam
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Setelah bertahun-tahun lamanya, masyarakat
semakin berkembang dan populasi manusia juga semakin bertambah yang menjadikan
sistem barter tidak bisa digunakan kembali. Kemudian, manusia semakin berevolusi dan
bisa menciptakan uang atau alat tukar yang bisa dijadikan untuk membantu manusia
dalam membeli kebutuhan hidupnya.

Pada masa modernisasi ini teknologi sudah semakin berkembang, dimana uang
yang biasanya dalam bentuk barang saat ini uang bisa disimpan dan digunakan melalui
aplikasi yang ada di gadget. Hal ini menunjukkan bahwa manusia bisa sangat berkembang
dengan memanfaatkan teknologi yang sangat canggih dalam memenuhi kebutuhan sehari-
harinya.

85
F. Rangkuman
1. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.
2. Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan
waktu tertentu.
3. Pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan perekonomian baik konsumsi, distribusi, maupun produksi.
4. Pelaku ekonomi terdiri dari 4 macam, yaitu rumah tangga keluarga, masyarakat,
perusahaan, dan pemerintah.
5. Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah selera konsumen, penghasilan, harga
barang pengganti, harga barang pelengkap, perkiraan harga di masa yang akan datang,
jumlah konsumen dan intensitas kebutuhan konsumen.
6. Faktor yang mempengaruhi penawaran adalah harga input, teknologi, pajak dan subsidi,
perkiraan harga di masa yang akan datang dan jumlah produsen.
7. Faktor yang mempengaruhi pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi dapat
dipengaruhi oleh SDA, SDM, modal, penghasilan, pajak, subsidi, kebijakan, tenaga kerja,
dan lain sebagainya.

86
EVALUASI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Salah satu keunggulan desa bila dibandingkan dengan wilayah perkotaan yang berakibat
pada permintaan masyarakat kota akan keunggulan tersebut adalah…
a. Jasa c. Produk Elektronik
b. Produk Pertanian d. Perdagangan

Jawaban: B
2. Dalam kegiatan ekonomi, paara pelaku ekonomi seperti rumah tangga keluarga (RTK)
menyediakan factor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga perusahaan,
yaitu…
a. Tenaga Kerja dan Alam c. Barang-barang produksi dan keahlian
b. Gaji dan produk barang d. Fasilitas umum dan jasa-jasa

Jawaban: A
3. Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian adalah..
a. Memberikan subsidi pupuk kepada para petani
b. Memungut pajak kepada konsumen dan produsen
c. Melakukan kegiatan Ekspor Impor
d. Membangun sarana dan prasarana penunjang

Jawaban: C
4. Lampung bisa memproduksi kopi secara efisien dan murah dan Jawa Barat bisa
memproduksi beras secara efisien. Kemudian kedua daerah melakukan perdagangan
antar daerah.
Faktor yang menjadi pendorong terjadinya perdagangan antar daerah pada deskripsi di
atas adalah …
a. Keunggulan komparatif c. Keunggulan ekonomi
b. Keunggulan mutlak d. Keunggulan pertanian

Jawaban: C
5. Balas jasa yang bisa didapatkan oleh rumah tangga keluarga karena menyewakan
tanah yang dimilikinya kepada perusahaan disebut …
a. Wage c. Profit
b. Interest d. Rent

Jawaban: D

87
Farrel Luth Fauzan 19130049

Sub-Bab B: Perdagangan Antar Daerah atau Antar Pulau dan Perdagangan Internasional

Sub-Bab C: Penguatan Ekonomi dan Agrikulutur di Indonesia

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi


gotong royong) santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mengolah, menyajikan dan menalar dalam rana konkret (menggunakan mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompentensi Dasar

3.3 Memahami keunggulan dan keterbatasan ruang dalam penawaran permintaan, teknologi serta
pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, budaya di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN.

4.3 Menyajikan keunggulan dan keterbatasan ruang dalam penawaran permintaan, teknologi serta
pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, budaya di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN.

Indeks Pencapaian Kompetensi

3.3.4 Mendeskripsikan pengertian perdagangan antardaerah/ antarpulau

3.3.5 Mengidentifikasi tujuan perdagangan antarpulau

3.3.6 Mengidentifikasi faktor pendorong dan manfaat perdagangan antarpulau/antar daerah

3.3.7 Menganalisis model penguatan ekonomi maritim.

3.3.8 Menganalisis model penguatan agrikultur.


88
4.3.1 Menyajikan hasil telaah terkait tujuan perdagangan antarpulau

4.3.2 Menyajikan hasil telaah terkait faktor pendorong dan manfaat perdagangan
antarpulau/antar daerah

4.3.3 Keterampilan melaksanakan diskusi dan presentasi tentang penguatan ekonomi maritim
dan agrikultur di Indonesia.

Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui perdangangan antar daerah atau pulau dan antar negara


2. Mengetehui manfaat dan berbagai faktor perdagangan
3. Memahami tujuan perdagangan
4. Mengetahui penguatan ekonomi maritim
5. Mengetahui penguatan agrikultur
6. Memahami berbagai macam strategi dan kebijakan ekonomi maritim dan agrikultur

89
Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan Internasional

Keunggulan masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan potensi daerah yang satu
dengan potensi daerah yang lain. Perbedaan potensi daerah juga bisa terjadi karena perbedaan
teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Keuntungan dari pertukaran
sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap kegiatan
ekonomi, sosial, budaya dan perdagangan di Indonesia dan ASEAN. Perdagangan antardaerah
atau antarnegara akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk,
diperlukan kegiatan ekonomi berupa aktivitas produksi. Aktivitas produksi akan menghasilkan
produk. Produk apa yang dihasilkan bergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu
daerah.

1. Perdagangan dan Perdagangan Antardaerah/Antarpulau


 Pengertian Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa
berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan. Perdagangan
antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/ lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu
daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan
bersama.
 Tujuan Perdagangan Antarpulau
1) Memperoleh Keuntungan
Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk
memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga
beli dengan harga jual. Jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan
diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.
2) Memperluas Jangkauan Pasar
Perdagangan sampai ke luar daerah atau luar pulau dapat memperluas
jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah
konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak dan
tersebar di berbagai daerah.
 Faktor Pendorong dan Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1) Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
Faktor pendorong perdagangan antardaerah antara lain perbedaan faktor
produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam.

90
2) Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga antardaerah juga
mendorong terciptanya perdagangan antardaerah.
 Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1) Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
Manfaat dari perdagangan antardaerah atau antarpulau antara lain
menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen. Perbedaan
kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah akan menyebabkan
barang hasil produknya pun berbeda. Dengan adanya perdagangan antardaerah
atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk yang tidak diproduksi di
tempat tinggalnya.
2) Meningkatkan produktivitas
Pemasaran produk yang makin meluas akan menyebabkan permintaan atau
pemesanan terhadap produk menjadi meningkat. Hal ini akan mendorong
produsen meningkatkan produksi sehingga meningkatkan produktivitas.
3) Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan
menyebabkan produsen butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada
lowongan kerja tambahan. Selain itu, perdagangan lintas daerah juga akan
memunculkan unit-unit usaha baru, seperti jasa kirim, perluasan transportasi,
dan sebagainya.
2. Perdagangan Antarnegara
 Pengertian dan ruang Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau sering disebut perdagangan internasional
merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara
dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Masyarakat yang
dimaksud dapat berupa individu, kelompok, lembaga, pemerintah suatu negara
dengan negara lain.
 Aktivitas Perdagangan Antarnegara
1) Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri.
Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini disebut
eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk memperoleh
keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan

91
alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti
Dollar. Mata uang asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah pada bank
dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut
sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk
membiayai impor.
2) Impor
Impor merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau
badan yang melakukan impor disebut importir. Seorang importir membayar
barang yang ia beli dengan mata uang asing. Importir dapat menukarkan uang
rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri. Selanjutnya,
digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
 Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor
1) Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor
Pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang
ekspor. Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa
kemudahan mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada produsen
barang ekspor. Fasilitas dapat berupa pemberian bantuan teknologi, pelatihan
inovasi produk, bantuan kredit dengan bunga rendah. Hal ini akan menjadikan
produsen menjadi semangat untuk berproduksi. Harga faktor produksi yang
murah dapat menurunkan harga jual sehingga dapat meningkatkan daya saing
perusahaan.
2) Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir karena nilai tukar
Rupiah yang stabil terhadap mata uang asing akan mempermudah para
eksportir untuk menghitung biaya produksi produk ekspornya. Dengan
kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan harga
produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat
keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.
3) Membuat Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian mengenai perdagangan internasional telah banyak dilakukan oleh
beberapa negara. Perjanjian ini mencakup kesediaan masing-masing
negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang, sehingga
masing-masing negara memperoleh keuntungan. Penjual atau eksportir
mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut.

92
Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi
kriteria sesuai perjanjian.
4) Meningkatkan Promosi
Dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional,
promosi menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan promosi dapat berupa
kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya
yang dapat berfungsi sebagai promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan
oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat
menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.
 Faktor pendorong ekspor
1) Keadaan Pasar Luar Negeri
Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat
memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih
banyak dari pada penawaran, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila
penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga cenderung turun.
Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan atau
menurunkan ekspornya.
2) Keuletan Eksportir untuk Menangkap Peluang Pasar
Seorang eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan peluang pasar.
Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran
yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi
pemasaran.
3) Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik Suatu Negara
Bidang ekonomi, sosial, dan politik merupakan bidang yang terkait satu sama
lain. Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan
terpengaruh.
 Manfaat Perdagangan Antarnegara
1) Memperoleh Keuntungan
Manfaat dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Dengan adanya
spesialisasi, yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat
menghasilkan produk dengan efisien. Perdagangan antarnegara
menyebabkan produsen bersemangat memaksimalkan produktivitas mereka
tanpa khawatir kelebihan produknya tidak akan terjual. Sebab, mereka dapat
menjualnya ke luar negeri.

93
2) Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di dalam Negeri
Setiap negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara
lain, sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula. Banyak faktor yang
memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain kondisi geografi, iklim,
penguasaan teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara
dapat bertukar hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negara mereka.
3) Menjalin Persahabatan Antarnegara
Jalinan persahabatan antarnegara menjadi hal yang sangat penting di era
globalisasi. Adanya perdagangan antarnegara akan lebih memudahkan
terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik di bidang ekonomi akan
memengaruhi hubungan di bidang yang lain, seperti pendidikan, kesehatan,
sosial, serta kemanusiaan.
4) Transfer Teknologi Modern
Untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Maka, pada umumnya importir
memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan
mempercepat terjadinya transfer teknologi modern.
 Faktor-Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara
 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi.
 Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi,
 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara
lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.
 Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara
1) Peluang Perdagangan yang Lebih Luas

94
Pada perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke
negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan
antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antardaerah atau pulau
dalam lingkup satu negara. Jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang
Indonesia tidak bisa memiliki mobil, orang Amerika belum dapat makan
pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film Hollywood, dan lain
sebagainya.
2) Adanya Kedaulatan Bangsa
Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/
jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya
di sini. Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan
secara bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.
3) Penggunaan Kurs Tukar
Dalam melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan
kurs tukar yang berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang
hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga
membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan
kelancaran aliran mata uang ini.

95
Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia
1. Penguatan Ekonomi Maritim
Untuk mendukung ketersediaan komoditas perdagangan antarnegara/internasional perlu
upaya peningkatan ekonomi maritim. Sebab, sektor ini merupakan unggulan yang
dimiliki Indonesia.
 Potensi Ekonomi Maritim Indonesia
Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang
dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber
daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Ekonomi maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi
yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya,
pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar dan letaknya strategis (berada
di persilangan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) serta posisi Indonesia
sebagai negara kepulauan terbesar di dunia seharusnya menjadi kekuatan penting
yang dapat dimaksimalkan pengembangannya. Banyaknya kekayaan yang
terkandung di laut secara utuh baik di dalam, di dasar maupun di atas permukaan
laut merupakan potensi ekonomi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi
perekonomian nasional. Berbagai kekayaan laut ini sebenarnya telah dieksploitasi
dan dimanfaatkan sejak dahulu hingga sekarang, baik melalui metode produksi
yang tradisional maupun berbasis teknologi.
 Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN
Keprihatinan terhadap sektor kelautan nasional mengharuskan adanya kebijakan
strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai sub-sektor
kelautan. Pembangunan ekonomi maritim ingin menjadikan kekayaan potensi
kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastruktur yang
berkualitas terutama di sektor kemaritiman. Dengan demikian, iklim bisnis dan
investasi maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi
maritim akan membawa industri pada kebutuhan akan sumber daya manusia
kemaritiman dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman
yang unggul dan modern. Jika proses ini dapat berlangsung, maka pembangunan
ekonomi maritim dipastikan akan dapat membawa masyarakat ke arah
kemakmuran. Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai empat
tujuan, yakni:

96
 Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
 Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para
nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang
berskala kecil.
 Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
 Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.

Lalu, kondisi ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari:

1) Sektor Pelayaran
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan
infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum
begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal
nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya
sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat
ini belum berkembang. Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai
cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luar negeri lainnya.
Pelayanannya masih belum efisien dan belum produktif. Daya saing sumber
daya manusia di sektor pelayaran masih relatif rendah.
2) Sektor Perikanan
Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia
menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian,
kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah.
Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih sangat kurang.
3) Sektor Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat mempunyai efek berganda
yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat,
mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri (devisa). Selain itu,
pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-
bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda
dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh.

Ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun
terakhir telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan strategis dimana fenomena maritim dunia telah
97
muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang
memiliki wilayah teritorial berupa laut. Seperti telah diketahui bahwa kawasan
Asia tenggara lebih dibatasi oleh wilayah perairan, dimana batas negaranya pun
masih saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat
penggalian sumber daya alam yang akan digunakan untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan
sektor ekonomi andalan di negara ASEAN.

 Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia


Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma
pembangunan nasional, dari pembangunan berbasis daratan (land-based
development) menjadi pembangunan berbasis kelautan (ocean-based
development). Hal ini akan memacu berbagai produk kebijakan publik,
infrastruktur, dan sumber daya finansial yang terintegrasi menunjang
pembangunan kelautan. Melalui perubahan basis pembangunan dari basis daratan
ke lautan, maka pelabuhan, armada pelayaran (transportasi laut) akan lebih maju
dan efisien. Semua produk dari pertanian tanaman pangan, hortikultur,
perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan tambang dan mineral, dan manufaktur
akan lebih berdaya saing karena biaya logistik akan lebih murah dan pergerakan
barang lebih cepat.
Di samping itu, memacu percepatan pengembangan infrastruktur dan
ketersambungan maritim, membangun tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik,
industri perkapalan, diyakini akan mengurangi inefisiensi ekonomi nasional dan
meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Konektivitas maritim juga akan
memberikan jaminan kesatuan ekonomi dan menekan perbedaan harga serta
kesenjangan ekonomi antarwilayah. Selain itu, dalam pengembangan ekonomi
maritim, juga telah disiapkan kerangka regulasi yang sesuai dengan semua pihak.
Karena regulasi tiap negara di ASEAN sangat berbeda-beda, maka diperlukan
harmonisasi regulasi. Menjelang pemberlakuan MEA, mengatasi masalah sektor
perikanan menjadi sebuah keharusan. Kendala kita menghadapi MEA sekarang
ini sesungguhnya bukan pada aspek perikanan itu sendiri tetapi lebih kepada aspek
pemberdayaan terutama pemberdayaan nelayan karena nelayan sebagai pelaku
utama perikanan. Jika nelayan tidak juga beranjak dari kemiskinan, maka
produktivitas menangkap ikan menurun, dampaknya pendapatan akan turun.
2. Penguatan Agrikultur di Indonesia
98
Ekonomi agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan
memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber
daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang
sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Agrikultur
dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk
lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Upaya peningkatan perekonomian sebaiknya diusahakan dengan peningkatan berbagai
sektor. Salah satunya dari sektor agrikultur atau pertanian. Mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang sangat banyak, sektor penghasil pangan harus diusahakan agar dapat
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengembangan
agrikultur antara lain berupa pemberian subsidi pupuk serta benih. Hal ini dimaksudkan
agar faktor produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun
terjangkau. Selain itu, pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk pertanian
dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu rendah.
 Potensi Agrikultur di Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki
potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang
berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah-
buahan dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-
rempah dan Bahan Bakar Nabati (BBN). Indonesia merupakan negara agraris
yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor
pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi
iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul,
seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain.
Sektor pertanian di Indonesia merupakan kontributor besar dalam pendapatan
nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan
baku industri. Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan
melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat.
Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya
bangsa dan penyeimbang ekosistem.
 Peran Agrikultur di Indonesia

99
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tanahnya subur.
Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian
sebagai petani. Pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam
perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk
menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu, agrikultur juga
berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan
agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain:
potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan
nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya
penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya
dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di
pedesaan. Potensi pertanian Indonesia besar, namun pada kenyataannya sampai
saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin.
 Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Pengembangan di bidang agrikultur di Indonesia mempunyai beberapa hambatan,
antara lain sebagai berikut.
1) Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil
2) Modal terbatas
3) Penggunaan teknologi masih sederhana
4) Sangat dipengaruhi musim
5) Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga
6) Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah
7) Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar
sehingga akan merugikan petani
8) Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian
9) Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani

Pembangunan pertanian di masa mendatang bukan hanya untuk memecahkan masalah-


masalah yang ada, melainkan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Oleh karena itu,
pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-
produk pertanian yang berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mengembangkan
pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.

3. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

100
 Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan peningkatkan sistem budidaya di sektor pertanian
yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di
Indonesia.
 Distribusi Pupuk Secara Merata
Strategi yang kedua ini, berupa distribusi pupuk secara merata di seluruh wilayah
Indonesia. Langkah yang ditempuh dalam strategi ini adalah petanidiminta
menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama
satu tahun. Dengan cara ini pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk
selama satu tahun sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan
kebutuhan petani.
 Perbaikan Irigasi
Pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan.
Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk
pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik.

Strategi lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian adalah melakukan


pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian, serta
pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat Indonesia. Mutu sumber daya manusia yang mampu memberikan konsultasi
bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan
bentuk dukungan bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya di sektor pertanian.
Tanpa adanya dukungan, akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang akan beralih
ke sektor-sektor lain yang lebih menarik. Strategi selanjutnya adalah mempersiapkan
sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan
tenaga kerja Indonesia. Jalan, pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang dapat
mempercepat pertumbuhan di sektor ini. Sarana tersebut akan mempermudah distribusi
hasil panen serta distribusi faktor produksi bagi petani.

Pembahasan Terhadap Aspek Sosial, Geografi, Ekonomi, Sejarah Perdagangan dan


Agrikultur

 Aspek Sosial dan Agrikultur


Dalam perdagangan dan agrikultur aspek sosial sangat penting karena dalam
lingkupnya berisikan manusia yang banyak antara satu sama lain dan saling
berkaitan dalam kegiatan satu sama lainnya. Seperti dalam perdagangan dalam
101
melakukan kegiatan transaksi perlu adanya kedua belah pihak yang bernegosiasi
dahulu sebelum adanya transaksi. Lalu, dalam agrikultur juga sama demikian
contoh dalam kegiatan bertani melibatkan banyak lingkungan sosial antara
manusia satu dengan yang lainnya dalam proses pertanian tersebut.
 Aspek Geografi
Dalam perdagangan dan agrikultur aspek geografi memiliki kaitan dengan apa
yang akan dilakukan dalam kegiatannya, serta apa yang akan dilakukna di dalam
kegiatan memperjual belikan barang.
A. Perdaganngan jika dilihat dari kondisi geografisnya, maka jika perdagangan
berada diadaerah seperti pesisir laut sudah pasti tidak jauh dari perdagangan
ikan, lalu jika di daerah pegunungan maka sudah pasti berkebun dan
perdagangan yang dilakukan juga hasil dari kebun, sedangkan di daerah
sekitar kaki gunung atau dataran rendah biasanya ditanamin padi, dan sudah
pasti perdangan hasil dari sawah yakni beras.
B. Agrikultur jika dilihat dari kondisi geografisnya, maka jika dilihat dari
ketinggian tertentu dalam struktur tanah,kondisi cuaca,iklim, dan suhu
terdapat tanaman tertentu yang hanya dapat tumbuh subur.
Zona iklim panas: Ketinggian 0-700 meter, suhu rata-rata tahunan lebih 22
derajat celsius. Jenis tanaman padi, jagung, tebu dan kelapa. Zona iklim
sedang: Ketinggian 700-1.500 meter, suhu rata-rata tahunan antara 15-22
derajat celsius. Jenis tanaman kopi, teh, kina dan karet. Zona iklim sejuk:
Ketinggian 1.500-2.500 meter, suhu rata-rata tahunan 11-15 derajat celsius
(cocok tanaman holtikultura). Zona iklim dingin: Ketinggian 2.500-4000
meter, suhu rata-rata tahunan 11 derajat celsius. Tanaman yang tumbuh lumut.
Zona iklim salju tropis: Ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut,
di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.

102
C. Aspek Ekonomi Perdangan dan Agrikultural
Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis. Aspek Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana
perdagangan berkembang yang tentunya impactnya positif terhadap
pendapatan yang diperoleh. Bukan hanya itu sumber daya manusia (SDM)
juga harus sesuai dengan keadaaan tempat kita menjalankan sebuah
perdagangan karena peningkatan ekonomi berpengaruh terhadap hal tersebut.
Dalam segi perdagangan jika dilihat dalam ekonomi kurang lebih sebagai
salah satu bentuk mata pencaharian yang paling umum ditemukan mulai dari
tingkat lingkungan sampai tingkat internasional sekalipun. Lalu, pada
agrikultur, jika dilihat dari sisi ekonomi banyak sekali warga desa yang
bermata pencaharian pada berbagai bidang dalam agrikultur, komoditas
agrikultur ini masih ada hubungannya dengan perdagangan yang akan
dilakukan pada hasil dari agrikultur itu sendiri.
D. Aspek Sejarah Perdagangan dan Agrikultur
Perdagangan berasal zaman prasejarah, ketika orang-orang mulai menukar
barang dan jasa satu sama lain ketika pada masa itu belum tercipta uang.
Sejarah perdagangan jarak-jauh dimulai pada sekitar 150.000 tahun yang lalu.
Semua bahan yang digunakan untuk pembuatan perhiasan diperdagangkan
dengan Mesir sejak ~ 3000 SM. Sedangkan, Sejarah pertanian adalah bagian
dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat

103
mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian
memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian
mendorong kemunculan peradaban.

104
LATIHAN SOAL
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar dan tepat, jangan lupa berdoa sebelum
mengerjakan, selamat mengerjakan !!!
1. Jelaskan pengertian dari perdagangan antar daerah atau antar pulau ?
2. Sebutkan tujuan perdagangan antar daerah atau antar pulau ?
3. Sebutkan manfaat perdagangan antar daerah atau antar pulau ?
4. Jelaskan pengertian ekspor dan impor ?
5. Sebutkan 3 faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara !
6. Jelaskan pengertian ekonomi kelautan (maritim) ?
7. Sebutkan 4 tujuan pembangunan di bidang kelautan ?
8. Jelaskan pengertian dari aglikultur ?
9. Sebutkan 3 hambatan dalam pembangunan agrikultur di Indonesia ?
10. Sebutkan dan jelaskan strategi pengembangan agrikultur di Indonesia !

105
Kunci Jawaban
1. Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/ lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau
pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.
2. A. Memperoleh keuntungan
B. Memperluas jangkauan pasar
3. A. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
B. Meningkatkan Produktivitas
C. Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
4. A. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan
oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini disebut eksportir. Tujuan utama kegiatan
ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan.
B. Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang
melakukan impor disebut importir.
5. A. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
B. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
C. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6. Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di
wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan
jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi maritim
(maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut,
industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan
beserta industri dan jasa terkait.
7. A. Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
B. Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan,
pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil.
C. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
D. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.
8. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk

106
mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok
tanam, atau pembesaran hewan ternak. Agrikultur dapat pula berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan.
9. A. Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil
B. Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah
C. Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga
akan merugikan petani
10. A. Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan peningkatkan sistem budidaya di sektor pertanian yang
ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia.
B. Distribusi Pupuk Secara Merata
Strategi yang kedua ini, berupa distribusi pupuk secara merata di seluruh wilayah
Indonesia. Langkah yang ditempuh dalam strategi ini adalah petanidiminta
menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama satu
tahun. Dengan cara ini pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama satu
tahun sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.
C. Perbaikan Irigasi
Pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh
karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian
dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik.

107
Muhammad Daffa Firzatullah 19130055

Sub-Bab D: Pendistribusian Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional

Kompetensi Inti

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(toleransi, gotong royong), dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Pengetahuan KD Ketrampilan
3.3 Menganalisis keunggulan dan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
keterbatasan ruang dalam keunggulan dan keterbatasan ruang
permintaan dan penawaran, dalam permintaan dan penawaran,
teknologi serta pengaruhnya teknologi serta pengaruhnya
terhadap interaksi antarruang terhadap interaksi antarruang bagi
bagi kegiatan ekonomi, sosial, kegiatan ekonomi, sosial, budaya, di
budaya, di Indonesia dan negara- Indonesia dan negara-negara
negara ASEAN ASEAN

108
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.4 Menganalisia Pendistribusian 4.3.4 Menyajikan hasil analisis tentang
kembali (Redistribusi) retribusi pendapatan
pendapatan 4.3.4.1 Menjelaskan hasil analisis
3.3.4.1 Menjelaskan pengertian tentang pengertian
retribusi pendapatan retribusi pendapatan
3.3.4.2 Menjelaskan program 4.3.4.2 Menjelaskan hasil analisis
redistribusi untuk tentang program
pemerataan distribusi redistribusi untuk
pendapatan di Indonesia pemerataan distribusi
3.3.4.3 Menjelaskan beberapa pendapatan di Indonesia
anternatif praktik 4.3.4.3 Menjelaskan hasil analisis
redistribusi pendapatan tentang beberapa anternatif
praktik redistribusi
pendapatan

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

1) Menganalisis pendistribusian kembali pendapatan nasional.

2) Menjelaskan pengertian retribusi pendapatan

3) Menjelaskan program redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapatan di


Indonesia
4) Menjelaskan beberapa anternatif praktik redistribusi pendapatan

109
1. Pengertian Redistribusi Pendapatan Redistribusi (pendistribusian kembali)
Adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada
masyarakat kelompok miskin baik berasal dari pajak ataupun pungutan-pungutan lain.
Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk jaminan sosial yang
dilakukan negara kepada masyarakat. Jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang
sia-sia, melainkan sebuah bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka
panjang yang dilandasi dua pilar utama, yakni redistribusi pendapatan dan solidaritas
sosial.
2. Jenis Jenis Redistribusi
a. Redistribusi vertikal adalah transfer uang dari orang kaya kepada orang miskin yang
merupakan bentuk dukungan masyarakat yang kuat kepada masyarakat yang lemah
secara ekonomi. Redistribusi ini dilakukan oleh pemerintah atau pribadi.
b. Redistribusi horizontal adalah transfer uang “antarkelompok”, misalnya dari laki-
laki ke perempuan, dari orang dewasa ke anak-anak. Redistribusi ini dapat bersifat
siklus kehidupan. Misalnya, saat masih anak-anak dia mendapat transfer dari orang
dewasa dan ketika dewasa dia akan melakukannya kepada anak-anak.
3. Program Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia

Dalam rangka mewujudkan program redistribusi pendapatan di Indonesia untuk


dapat memeratakan pembangunan, pemerintah telah melakukan beberapa strategi,
antara lain dengan merealisasikan beberapa program pemerintah. Program-program
pemerintah tersebut dapat diaplikasikan pada program-program berikut ini:

a. Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah Langkah
awal dalam upaya pemerataan pendapatan di masyarakat adalah dengan memenuhi
kebutuhan rakyat terlebih dahulu. Kebutuhan tersebut adalah mencakup kebutuhan
dasar (sandang, pangan, papan), akses kesehatan, dan pendidikan. Strategi
pemenuhan kebutuhan dasar rakyat yang dilakukan pemerintah di antaranya
Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rakyat,
Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) atau disebut juga Program Keluarga Harapan
(PKH), Jaminan sosial (social

110
security), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Beasiswa untuk memenuhi
akses pendidikan bagi mereka yang kurang mampu, serta Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan yang gratis.

b. Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas Pada tanggal 5
November 2007 telah diresmikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan
initentunya merupakan angin segar yang sudah lama ditunggu oleh masyarakat,
khususnya usaha mikro dan usaha kecil.
c. Pengembangan Usaha atau Industri Kecil Ada beberapa alasan mengapa usaha kecil
perlu dikembangkan, yaitu:
Pertama, usaha kecil menyerap banyak tenaga kerja. Berkembangnya usaha
kecil menengah akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah
tenaga kerja serta pengurangan jumlah kemiskinan.
Kedua, pemerataan dalam distribusi pembangunan. Lokasi UKM banyak di
pedesaan dan menggunakan sumber daya alam lokal. Dengan berkembangnya
UKM, terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan dan juga pemerataan
pembangunan sehingga akan mengurangi diskriminasi spasial antara kota dan desa.
Ketiga, pemerataan dalam distribusi pendapatan. UKM sangat kompetitif dengan
pola pasar hampir sempurna; tidak ada monopoli dan mudah dimasuki.
Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya akan
mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya
pemerataan pendapatan yang pada gilirannya akan mengentaskan kemiskinan.
Upaya pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui penerapan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri
Perdesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat
yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat pemerataan pendapatan,
penanggulangan kemiskinan, dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.
Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup,
kesejahteraan, dankemandirian masyarakat di pedesaan.
d. Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan adanya program
pemerintah yangbekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk menjalankan
program Corporate

111
Social Responsibility (CSR), diharapkan golongan masyarakat bawah, buruh, dan
usaha-usaha bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam kegiatan ekonomi
yang produktif secara keseluruhan, bukan hanya segelintir pengusaha yang
mendapat perlakuan khusus (corner of 186 Kelas VIII SMP/MTs previledge). Untuk
keperluan tersebut, pemerintah hendaknya melaksanakan prinsip tanggung jawab
sosial yang menjadi tumpuan dan jaminan bahwa segenap lapisan masyarakat secara
keseluruhan bisa menikmati hasil-hasil pembangunan ekonomi yang tengah
dilakukan. Untuk itu, pemerintah harus mampu bekerja sama dengan swasta lokal
dan asing untuk menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bahkan kalau perlu, mewajibkan persentase laba bersih tertentu perusahaan untuk
kegiatan CSR melalui pola bapak angkat dalam kegiatan ekonomi. CSR selanjutnya
dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tanggung jawab sosial untuk membantu
mengembangkan dunia usaha kecil menenganhdan koperasi. Program ini
menjadikan CSR sebagai tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan
untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
e. Pemerintah Konsisten dalam Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan
KeadilanEkonomi Dalam hubungan ini, peran pemerintah sangatlah besar sebagai
pembuat strategi dan kebijakan-kebijakan dalam menciptakan pembagian
pendapatan di golongan masyarakat yang lebih merata, dan berperan secara aktif
dalam pelaksanaan program pemerataan pendapatan di masyarakat, serta secara
konsisten mewujudkan penegakan hukum sehingga dunia usaha nasional dan asing
dapat melakukan usaha secara berkesinambungan untuk menciptakan lapangan
kerja secara luas demi terciptanya pemerataan pendapatan. Hukum dan keadilan
ekonomi yang tidak mendiskriminasikan golongan miskin merupakan modal awal
sehingga kebijakan redistribusi yang diambil pemerintah menjadi efektif untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan ketimpangan pendapatan yang ada di
Indonesia.

112
4. Beberapa Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan telah mengusahakan beberapa halterkait


dengan alternatif pendistribusian pendapatan, yaitu sebagai berikut
a. Subsidi Dalam rangka pendistribusian pendapatan

pemerintah berupaya untuk mendorong usaha kecil dan menengah agar tetap
hidup dan memiliki daya saing. Maka dari itu, pemerintah memberikan subsidi
baik berupa potongan harga ataupun memberikan tambahan modal kepada
produsen.
b. Pengenaan Pajak

Selain pemberian subsidi, cara lain yang digunakan pemerintah untuk


mendistribusikan pendapatan adalah dengan pengenaan pajak. Terdapat banyak
jenis pajak di Indonesia, antara lain pajak penghasilan, pajak kendaraan
bermotor, pajak terhadap barang mewah, dan sebagainya. Contohnya, seseorang
yang membeli mobil mewah dari luar negeri dikenakan pajak sebesar 10% dari
harga barang mewah tersebut. Pajak penghasilan adalah pajak yang dibayarkan
oleh seseorang yang sudah berpenghasilan dengan batas minimal penghasilan
sebesar angka yang telah ditentukan pemerintah. Pajak kendaraan bermotor
biasanya satu paket dengan perpanjangan masa berlaku STNK.

113
Latihan Soal

1. Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas!


2. Jelaskan yg dimaksud dengan Redistribusi Pendapatan Nasional!
3. Berikan 2 contoh wujud Redistribusi Pendapatan Nasional!
4. Berikan 2 alasan usaha kecil perlu dikembangkan!
5. Mengapa pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya
akan mempertinggi daya beli ?
6. Sebutkan 3 penyebab ketidakmerataan redistribusi pendapatan !

Kunci Jawaban

1. Redistribusi pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat


kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin, baik yang berasal dari pajak,
maupun pungutan-pungutan lain
2. Pajak dan asuransi
3. -karena dengan usaha tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dapat
mengurangi pengangguran.
4. -dapat menambah kesejahteraan masyarakat.
5. Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya akan
mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya
pemerataan pendapatan yang pada gilirannya akan mengentaskan kemiskinan.
6. -Pertumbuhan penduduk suatu negara yang masih tinggi;
7. -ketidakmerataan pembangunan antar daerah;
8. -Masih berpusatnya penduduk di pusat-pusat kota, dll.

114
BAB IV

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN DAN


TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN

Peta Konsep

1. Latar belakang
Kedatangan bangsa 2. Proses kedatngan
barat dan reaksi bangsa
Indonesia

1. Monopoli dan adu


domba
2. Kerja paksa
Perubahan 3. Sewa tanah
masyarakat 4. Tanam paksa
masa penajajhan 5. Perlawanan
Kondisi masyarakat
dan tumbuhnya terhadap
masa penjajahan
semangat kolonialisme dan
kebangsaan imperialisme

1. Latar belakang
2. Tekat sumpah
pemdua
3. Pergerakan nasional
Semangat kebangsaan
masa penjajahan
Jepang
4. Perubahan
masyarakat
penjajahan

115
Dahlia Khoirina Rosyada – 19130057

A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia


1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Kompetensi Inti
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3) Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian kasat mata
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan mmebuat) dan ranah abstrak
(menulis, ,e,baca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang diplajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan ruang (geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) dari masa penjajahan sampai
tumbuhnya semangat kebangsaan
4.4 Menyajikan kronologi, perubahan, dan kesinambungan ruang (geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) dari masa penjajahan sampai
tumbuhnya semangat kebangsaan
2. Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, eserta didik diharapkan mampu:
a. Menjelaskan latar belakang, proses, dan reaksi bangsa Indonesia terhadap
kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia

116
b. Mendeskirpsikan kondisi bangsa Indonesia akibat monopoli dan adu domba
penajajah
c. Mendeskirpsikan pengaruh kebijakan kerja paksa, sistem sewa tanah, dan
sistem tanam paksa pada masa penjajahan
3. Prawancara

Sumber:
http://static.vovworld.vn/w450/Uploaded/huongtra/2012_05_22/images%20(9).jp
g
Gambar 4.1 Peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan Australia.
Perhatikan gambar peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan
Australia di atas! Bandingkan luas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
negara-negara tetangga. Indonesia adalah negara yang besar. Wilayah Indonesia
sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan berbagai budaya. Kondisi inilah
yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Hubungan dagang
dan interaksi budaya merupakan contoh hubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa
asing. Hubungan dengan bangsa-bangsa asing tidak hanya berdampak positif, tetapi
juga negatif. Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa asing
adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu. Penjajahan telah menyebabkan
perubahan dalam aspek geografi, sosial, budaya, dan politik.
4. Materi
a. Latar belakang kedatangan bangsa Belanda
1) Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)
Gold, Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat
melakukan penjelajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena
memang semboyan tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni Gold,
Glory, dan Gospel. Apa yang dimaksud dengan Gold, Glory, dan Gospel?
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini

117
menggambarkan bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk
mencari kekayaan. Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan
penjelajahan. Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan
bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani
khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika
Selatan
2) Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme
modern. Sudah sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara
(Indonesia) sebagai sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum Masehi.
Mengapa mereka tidak mencari sendiri ke Indonesia? Pada masa tersebut,
mereka masih kesulitan terutama masalah transportasi, kondisi politik, dan
keamanan. Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850
merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia. Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri? Revolusi Industri
adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi
barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi
tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih
efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam
jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan
bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka
juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.
Sumber: http://micobima.blogspot.com/2013/11/perkembangan-kapal-dari-
masa-ke-masa.html

Gambar 4.2 Perahu mesin uap


Salah satu pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam
kegiatan transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin

118
penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu
dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong
penjelajahan bangsa-bangsa Barat. Penggunaan mesin uap dapat
memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, Revolusi
Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal,
dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsabangsa Barat
untuk melakukan berbagai petualangan.
b. Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia

Sumber: Kemendikbud
Gambar 4.3 Ilustrasi rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
Perhatikan peta rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia di atas!
Belanda adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia. Selain Belanda,
bangsa-bangsa Barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah
Portugis, Spanyol, dan Inggris.
1) Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku
Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali
dari kota Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan
pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan
pelayaran ke India, namun gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun
1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai
Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis menjalin hubungan dagang
dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis telah berhasil sampai di
Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao.
2) Ekspedisi Bangsa Inggris
Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama EIC (East Indian
Company). Di dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun
Inggris tiba di Kepulauan Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak

119
seperti halnya Belanda. Hal ini disebabkan EIC terdesak oleh Belanda,
sehingga Inggris menyingkir ke India/Asia Selatan dan Asia Timur.
3) Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang
kemudian menjadi markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di
Indonesia? Seorang pelaut Belanda Cornelis de Houtman memimpin
ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595, armada de Houtman mengarungi
ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke arah timur melewati
Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di Pelabuhan
Banten melalui Selat Sunda. Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian
disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda
di Indonesia maka muncullah persaingan di antara mereka sendiri. Untuk
mencegah persaingan yang tidak sehat, pada tahun 1602 didirikan
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai Hindia
Timur) yang merupakan merger (penggabungan) dari beberapa perusahaan
dagang Belanda.
c. Pembahasan
1) Aspek Geografis
a) Letak strategis
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki wilayah sangat
strategis sehingga dilalui jalur perdagangan dan pelayaran dunia. Antara
lain negara-negara Asia Timur dengan negara-negara Eropa, Timur
Tengah, dan India. Serta jalur perdagangan antara Asia ke Australia dan
Selandia Baru. Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran utama dunia. Jalur
utama ini adalah jalur pelayaran perdagangan paling penting dan
melayani pasar utama dunia.
b) Iklim tropis

120
Sumber:
www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&
biw=1366
Gambar 4.4 Cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil
bumi Indonesia yang sangat dibutuhkan bangsa-bangsa Barat.
Daerah di bangsa barat tidak terdapat tumbuhan rempah-rempah.
Maka dari berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa
Indonesia itulah yang menjadi incaran bangsa-bangsa Barat. Berbagai
hasil bumi Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi bangsa-bangsa
Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsa-bangsa Barat.
Karena Indonesia dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki perbedaan
kondisi alam. Lokasi ini memengaruhi perbedaan iklim dan kondisi
tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan hasil bumi yang
diperoleh juga berbeda.
Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur karena dianugerahi
Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis yang subur. Keberadaan
musim hujan dan kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai
tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanaman
kebutuhan sehari-hari dapat ditanam di setiap waktu. Hal ini berbeda
dengan bangsa-bangsa Eropa yang memiliki empat musim, yakni musim
panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur.
Sehingga bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-
rempah. Namun pada waktu itu persediaan di Eropa sangat terbatas.
Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk
mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan. Negara-
negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah maka bangsa-
bangsa Barat berusaha memperolehnya.
2) Aspek Politik
a) Sistem tanam paksa
Sistem pemerintahan pada masa kependudukan Belanda di
Indonesia menerapkan sistem tanam paksa. Karena persaingan dengan
para pedagang Inggris, Perang Napoleon di Eropa, dan Perang Jawa
mengakibatkan beban keuangan yang berat bagi pemerintah Belanda.
Diputuskan bahwa Jawa harus menjadi sebuah sumber pendapatan

121
utama untuk Belanda dan karena itu Gubernur Jenderal Van den Bosch
mendorong dimulainya era Tanam Paksa (para sejarawan di Indonesia
mencatat periode ini sebagai era Tanam Paksa namun pemerintah
kolonial Belanda menyebutnya Cultuurstelsel yang artinya Sistem
Kultivasi) di tahun 1830.
Dengan sistem ini, Belanda memonopoli perdagangan komoditi-
komoditi ekspor di Jawa. Terlebih lagi, pihak Belanda yang
memutuskan jenis (dan jumlah) komoditi yang harus diproduksi oleh
para petani Jawa. Secara umum, ini berarti bahwa para petani Jawa
diwajibkan menyisihkan 20% wilayah tanahnya untuk menanam kopi,
tebu ataupun nila, untuk menyerahkan seperlima dari hasil panen
mereka yang kemudian dijual dan diberikan pada pemerintah Belanda.
Sistem kerja sama dan gotong royong menjadi teralihkan dan diganti
dengan sistem upah. Karena para petani menerima kompensasi dalam
bentuk uang dengan harga yang ditentukan Belanda tanpa
memperhitungkan harga komoditi di pasaran dunia. Para pejabat
Belanda dan Jawa menerima bonus bila residensi mereka mengirimkan
lebih banyak hasil panen dibanding waktu sebelumnya, maka
mendorong intervensi top-down dan penindasan.
Sistem Tanam Paksa menghasilkan kesuksesan keuangan. Antara
tahun 1832 dan 1852, sekitar 19 persen dari total pendapatan pemerintah
Belanda berasal dari koloni Jawa. Antara tahun 1860 dan 1866, angka
ini bertambah menjadi 33 persen. Dengan adanya sistem tanam paksa
ini kemudian menyebabkan dikeluarkannya UU Agraria1870 dan UU
Gula 1870 sebagai awal liberalisasi ekonomi. Dan sistem ini
memperkenalkan penduduk Indonesia akan satuan uang. Sistem tanam
paksa juga memberikan pengaruh bagi penduduk Indonesia untuk
melaksanakan sistem sewa menyewa tanah.
b) Terdapat dua bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan
imperialisme modern.
(1) Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah imperialisme yang
berkembang pada masa sebelum Revolusi Industri dengan
semboyan Gold, Gospel, and Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama,
dan Kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk

122
menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah
kejayaannya. Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal.
Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal
seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda, adalah bentuk imperialisme
kuno. Fungsi tanah jajahan pada masa tersebut adalah untuk diambil
keuntungannya.
(2) Imperialisme modern (modern imperialism) bertujuan memperoleh
kemajuan ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam rangka
mencari bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka
mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar
bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman
modal bagi kapital surplus. Adapun di Indonesia, imperialisme
modern berkembang setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik
Pintu Terbuka.
Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi
untuk memiliki dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta.
Pengusaha dapat menyewa tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu
75 tahun. Sejak tahun 1870, Indonesia menjadi negeri bahan-bahan
mentah untuk pabrik Eropa. Indonesia juga menjadi negeri tempat
menjual hasil produksi dan tempat penanaman modal asing. Sejak saat
itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini disebut
Politik Pintu Terbuka. Banyak negara menanamkan modalnya, seperti
Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, imperialisme Indonesia telah bersifat internasional.
Modal asing terutama ditanamkan dan dikembangkan dalam sektor
pertanian, karet, teh, tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi.
3) Aspek Ekonomi
Adanya VOC. Perdagangan rempah-rempah yang dilakukan Bangsa
Belanda diIndonesia semakin ramai dilakukan, sehingga terbentuk
persekutuan dagang (Vereenigde OostIndische Compagnie). Didirian pada
tanggal 20 Maret 1602 oleh Belanda. Di negeri Belanda VOC dipimpin oleh
17 orang pemilik kekuasaan (bewindhebbers) yang sering disebut "De
Heren Zeventien" artinya Tuan-tuan Yang Tujuh belas orang. Tujuan
pendirian VOC adalah untuk memonopoli perdagangan pada saat itu, ketika

123
terjadi perlombaan dan perebutan hegemoni perdagangan terutama
perdagangan rempah-rempah dari Timur termasuk Indonesia di antara
penjajah Barat, seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis, dan Belanda.
Sehingga, perusahaan yang juga dikenal dengan sebutan kompeni atau
Kompania Belanda ini dibentuk sebagai perusahaan yang melakukan
perdagangan secara monopoli antara Asia dan Belanda. Para pedagang
Belanda yang hendak berdagang di Asia harus bergabung dalam VOC
melalui pembelian saham atau membeli barang di pusat pelelangan di negeri
Belanda, dengan komoditi utamanya rempah-rempah.
Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both. Ia mendirikan
pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, pusat
dagang dipindahkan ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang bahwa
Jawa lebih strategis sebagai lalu-lintas perdagangan. Selain itu, Belanda
ingin menyingkirkan saingan mereka, yaitu Portugis di Malaka.
Perdagangan bangsa Belanda di Indonesia dan di Asia pada umumnya tidak
berbeda dari perdagangan bangsa-bangsa lainnya. Bagi VOC, kedudukan
Batavia semula hanya sebagai pangkalan untuk menyuplai kapal-kapal
dalam perdagangan rempah dengan makanan, air, juga perbaikan. Namun,
VOC terus mengembangkan kongsi dagangnya. Sejak tahun 1619, VOC
mendirikan tiga buah pangkalan di Indonesia, yakni di Jayakarta, Ambon,
dan Banda. Pada saat terjadi kemerosotan perdagangan di kota-kota pesisir
Jawa, VOC dengan cepat memanfaatkan kesempatan ini dengan
memusatkan kegiatan perdagangannya di Jayakarta, sehingga kota tersebut
cepat berkembang menjadi bandar terpenting di Jawa. Dengan makin
majunya perdagangan di Jayakarta, VOC yang sebelumnya berdagang di
Asia termasuk di India, Burma, Siam, dan China mulai memusatkan
perhatiannya ke Jawa. Meski demikian, perdagangan di negeri-negeri
lainnya di Asia masih tetap dilakukan tapi tidak menjadi prioritas utamanya.
Di Indonesia terutama di Jawa, Ambon, dan Banda dijadikan pusat perhatian
VOC. Lalu, pada tahun 1641, VOC berhasil merebut Malaka dari tangan
Portugis. Dengan direbutnya Malaka, kedudukan VOC semakin kuat karena
daerah ini dapat dijadikan pangkalan angkatan lautnya. Setelah berhasil
merebut Malaka tahun 1641, VOC memusatkan perdagangannya di
Indonesia. Dari Malaka, VOC mengadakan pengawasan terhadap jalannya

124
perdagangan di Selat Malaka. Segala arus perdagangan Malaka disalurkan
ke Batavia, sehingga kota itu menjadi bandar yang semakin ramai.
Setelah beberapa kurun waktu menguasai perdangan. Ternyata VOC
memiliki hutang. Untuk biaya menumpas pemberontakan-pemberontakan
yang terjadi dan korupsi menyebabkan VOC tidak mampu lagi dengan
beban utang tersebut. Para pengkritiknya memperolok VOC sebagai
kependekan dari Vergaan Ondeer Corruptie atau "runtuhnya karena
korupsi". Akhirnya VOC meminta bantuan kepada pemerintah Belanda.
Pada akhir abad ke-18 VOC mengalami kebangkrutan dan keruntuhan.
Segala milik dan hutang VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Maka
VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799.
4) Aspek Pendidikan
a) Sistem pendidikan yang ada di Belanda pada waktu itu. juga diterapkan
di Indonesia. Yakni:
(1) Tempat duduk: di sekolah peserta didik duduk dalam formasi
berbanjar menghadap ke depan dan seorang guru berdiri di depan
kelas. Sistem seperti ini serupa dengan struktur kelas di era skolastik
Eropa.
(2) Jenjang pendidikan: sekolah dasar enam tahun, sekolah menengah
pertama dan atas tiga tahun
(3) Mendirikan sekolah dan perguruan tinggi yang lebih terstruktur:
(a) ELS (Europeesche Lagere School) – Sekolah dasar bagi orang
eropa.
(b) HIS (Hollandsch-Inlandsche School) – Sekolah dasar bagi
pribumi.
(c) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) – Sekolah
menengah.
(d) AMS (Algeme(e)ne Middelbare School) – Sekolah atas.
(e) HBS (Hogere Burger School) – Pra-Universitas.
(f) School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) –
Sekolah kedokteran di Batavia.
(g) Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah
kedokteran di Surabaya.
(h) Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia.

125
(i) De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di
Bandung.
Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan
diterapkan oleh Belanda semata-mata hanya untuk kepentingan
pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat
negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan dampak
positif, dengan sebagian penduduk di Indonesia khususnya di Jawa
sudah tidak menderita tuna aksara atau buta huruf lagi. Karena
penduduk Indonesia telah mengenal pendidikan atau sekolah.
b) Sistem pendidikan portugis yang diterapkan di Indonesia
Pendidikan berawal dengan agama. Karena sekolah pertama kali
yang didiran portugis di Maluku, dengan kurikulum pendidikan agama
katolik, membaca, menulis, dan berhitung.
c) Aspek Sosial Budaya
Sifat: sifat ramah dan terbuka masyarakat Indonesia kepada orang
lain khususnya orang-orang baru tentu juga menjadi salah satu faktor
pendukung Belanda dapat dengan mudah masuk di wilayah Indonesia.
Pertama kali Belanda datang ke Indonesia yakni di daerah Banten pada
tahun 1596, dan disambut baik oleh kesultanan Banten karena dengan
alasan perdagangan. Namun, karena sifat sombongnya maka Belanda di
usir. Kemudian datang untuk kedua kalinya pada tahun 1968. Pada
waktu pun juga masih disambut dengan baik, karena keramah
katamahan masyarakat Indonesia, Belanda dnegan mudah menguasai
satu persatu kepemimpinan Indonesia. Hingga terjadilah kebebasan
Belanda untuk mengatur apa yang ada di Indonesia.
d) Bahasa: terdapat beberapa kata serapan bahasa Indonesia
(1) Bahasa belanda. Yakni: Kantor – Kantoor, Buncis – Boontjes,
Karcis – Kaartjes, Saklar – Schakelaar, Gaji – Gage, Kulkas –
Koelkast
(2) Bahasa portugis: Akta – Acta, Bendera – Bandeira, Dadu – Dado,
Gereja – Igreja, Jendela – Janela, Kereta – Carreta.
(3) Bahasa inggris: Depresi – Depression, Dissertation – Disertasi,
Innovation – Inovasi, Pollution - Polusi

126
e) Sastra dan agama: belanda pertama kali yang mengenalkan mengenai
surat kabar (koran). Koran tersebut digunakan untuk menyebarkan
informasi mengenai berita harian. Serta termasuk infromasi mengenai
agama katolik dan protestan
f) Kesenian: musik keroncong pada awalnya berasal dari Portugis. Di
portugis ada pertunjukan tarian morisco dengan irama gitar kecil yang
dinamakan Cavaquinho. Karena bunyinya seperti crong crong, maka
masyarakat Indonesia menyebutnya dengan music keroncong
g) Menyalakan petasan: masyarakat Indonesia gemar menyalakan petasan
di momen-momen tertentu seperti bulan puasa, dan lebaran. Dan
menurut Djoko Soekiman dalam Kebudayaan Indis (2014:126),
menyebut menyalakan petasan adalah salah satu kegemaran orang
Belanda ketika merayakan momen-momen tertentu, salah satunya dalam
upacara pernikahan.
5. Evaluasi
Soal
1) Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia membawa perubahan
masyarakat dalam berbagai aspek, kecuali .....
A. Keamanan
B. Budaya
C. Pendidikan
D. Ekonomi
2) Salah satu perubahan yang terjadi akibat kolonialisme dan imperialisme dalam
bidang ekonomi adalah ......
A. Didirikannya sekolah-sekolah
B. Perluasan lahan perkebunan di indonesia
C. Peninggalan bangunan yang bisa dilihat sampai sekarang
D. Sistem pemerintahan yang terstruktur
3) Tujuan transmigrasi pada masa penjajahan Belanda .....
A. Persebaran penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang penduduknya
B. Penyebaran tenaga murah di berbagai perkebunan di Sumatra dan
Kalimantan
C. Peningkatan ekonomi penduduk di daerah yang padat
D. Pemerataan penghasilan di semua daerah

127
4) Negara yang menjadi tujuan perpindahan penduduk ususnya pulau Jawa pada
masa kolonial Belanda adalah ......
A. Sri Lanka
B. Suriname
C. Haiti
D. Filipina
5) Pembangunan jalan pada masa pemerintahan Daendels membawa dua dampak
yang nyata terhadap kehidupan bangsa Indonesia yaitu dampak positif dan
negatif. Berikut ini dampak positif dari pembangunan jalan tersebut adalah .....
A. Menaggulangi serangan bangsa lain
B. Mempermudah jalur transportasi dan komunikasi masyarakat
C. Melancarkan akses komunikasi
D. Jawaban B dan C benar
6) Sekolah pribumi yang menjadi salah satu pelopor gerakan pendidikan modern
di Indonesia adalah .....
A. ELS
B. MULO
C. Taman siswa
D. HIS
7) Salah satu perguruan tinggi yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda
dan masih ada hingga sekarang adalah .....
A. Universitas brawijaya
B. Institute pertanian bogor
C. Institute teknologi bandung
D. Jawaban B dan C benar
8) Dikenalnya sistem pemerintahan baru dalam masa kolonial Belanda membawa
perubahan dalam bidang .....
A. Ekonomi
B. Geografi
C. Politik
D. Sosial
9) Di bawah ini adalah perubahan dalam bidang budaya pada masa pemerintah
kolonial Belanda, kecuali .....

128
A. Peningalan bangunan belanda dengan teknologi ranvang bangun yang
modern
B. Perilaku masyarakat kalangan atas dalam kebiasaan seperti pesta-pesta
C. Penyebaran agama Kristen di indonesia yang dibawa bangsa belanda
D. Ditemukannya tambang-tambang baru
10) Tanaman yang banyak dikembangkan oleh Jepang untuk mendukung dalam
perang dunia kedua adalah .....
A. Tanaman teh
B. Tanaman kopi
C. Tanaman jarak
D. Tanaman cengkeh
Jawaban
1) A 6) C
2) B 7) D
3) B 8) C
4) B 9) D
5) D 10) C

129
Sabita Aprista Hapsari – 19130064

B. Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan


I. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
danmengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Menganalisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan ruang


(geografis politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa
penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.
3.4.4 Mendeskripsikan kondisi bangsa Indonesia akibat monopoli dan
adu domba penjajah.
3.4.5 Mendeskripsikan pengaruh kebijakan kerja paksa, sistem sewa
tanah, dan sistem tanam paksa pada masa penjajahan.
3.4.6 Menjelaskan perjuangan rakyat Indonesia di berbagai daerah
dalam menentang Kolonialisme dan Imperialisme Barat.
4.4 Menyajikan kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan
sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.
4.4.3 Keterampilan melaksanakan diskusi dan presentasi tentang
Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan.

130
4.4.4 Keterampilan membuat poster perlawanan rakyat
Indonesia dalam melawan persekutuan dagang bangsa-bangsa
Barat.
II. Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan kondisi bangsa Indonesia akibat monopoli dan adu domba


penjajah.
2. Mendeskripsikan pengaruh kebijakan kerja paksa, sistem sewa tanah, dan dan
sistem Tanam Paksa pada masa penjajahan.
3. Menjelaskan perjuangan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam menentang
kolonialisme dan imperialisme Barat.
III. Peta Konsep

Monopoli dan
Adu Domba

Kerja Paksa

Perubahan Masyarakat
Masa Penjajahan dan Kondisi Masyarakat
Sewa Tanah
Tumbuhnya Semangat Masa Penjajahan
Kebangsaan

Tanam Paksa

Perlawanan
IV. Materi Pembelajaran Terhadap
Kolonialisme
Adanya perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
dan
Indonesia telah membuat banyak perubahan pada masyarakat Indonesia di
Imperialisme
berbagai segi bidang. Pada masa penjajahan pemerintah kolonial membuat
berbagai kebijakan yang telah merugikan bangsa Indonesia, sebab itu terjadilah
perlawanan masyarakat Indonesia untuk mengusir penjajah. Maka dari itu untuk

131
mengetahui apa saja kebijakan pemerintah kolonial terhadap bangsa Indonesia
simak penjelasan dibawah ini!
1. Pengaruh Monopoli Dalam Perdagangan

Sumber: https://sumbersaripetung.com/cengkeh-komoditi-unggulan-pt-
ssp/
Gambar 4.1 Perkebunan cengkih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia.
Tanaman cengkih pada gambar diatas adalah salah satu produk yang
dimonopoli oleh bangsa Barat disaat menjajah Indonesia. Monopoli
perdagangan yang terjadi disaat jaman penjajahan telah merugikan rakyat
Indonesia, karena pada saat itu para petani yag ingin menjual hasil pertaniannya
dengan bebas justru dipaksa untuk menjual hanya pada VOC yang memiliki
daya tawaryang begitu rendah. Ketika awal datangnya bangsa-bangsa Barat
disambut dengan baik oleh rakyat Indonesia, hubungan perdagangan yang
diinginkan berjalan dengan baik justru berubah menjadi hubungan penguasaan,
karena VOC berusaha memperoleh kekuasaan tidak hanya sekedar jual lebih
saja. Hal itulah yang membuat kekecewaan, marah, dan rasa benci yang memicu
adanya perlawanan fisik.

Ketahuilah

Hak Oktroi / Hak Istimewa VOC sebagai berikut:


a. Hak mencetak uang.
b. Hak memiliki angkatan perang.
c. Hak memerintah daerah yang diduduki.
d. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja.
e. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.

132
Mulanya VOC hanya meminta adanya keistimewaan hak-hak dagang,
namun kelamaan perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli).
Tidak hanya itu saja VOC juga memaksa para raja untuk memberikan kebijakan
perdagangan yang hanya dilakukan dengan VOC saja. Oleh karena itu VOC
tidak hanya menguasai perdagangan melainkan juga menguasai politik atau
pemerintahan.
Sedikit penjelasan diatas, jawablah beberapa pertanyaan sederhana
berikut ini:
1. Apakah yang disebut dengan istilah monopoli?
2. Bagaimana dampak adanya monopoli?
3. Mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan VOC
memonopoli perdagangan?
4. Apa yang disebut dengan politik adu domba?
5. Siapa yang diadu domba oleh VOC?
6. Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?
7. Mengapa Belanda melakukan hal itu?
VOC telah mempersiapkan untuk meluaskan kekuasannya dengan cara perang
(militer). Tokoh-tokoh pencetus dasar politik ekspansi VOC antara lain:
Antonio van Diemon (1635- 1645, Johan Maatsuyeker (1653-1678), Rijklof van
Goens (1678-1681), Cornellis Janzoon Speelman (1681-1684).
Pada akhir abad ke XVIII VOC mengalami kebangkrutan, korupsi dan
manajemen yang buruk menjadi penyebab utama alasan kebangkrutan VOC.
Pada tanggal 13 Desember 1799 VOC resmi dibubarkan dan pada tanggal 1
Januari 1800 Indonesia telah menjadi jajahan Pemerintah Belanda atau sering
disebut masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada periode inilah Belanda secara
resmi menjalankan pemerintahan kolonial yang sebenarnya di Indonesia.

PENUGASAN
KELOMPOK

1. Bentuklah sebuah kelompok dengan anggota 4-5 orang.


2. Perhatikan teks bacaan berikut.
Cengkih merupakan salah satu hasil utama masyarakat
Maluku. Hasil perkebunan tersebut merupakan tanaman
ekspor yang sangat dibutuhkan masyarakat Eropa.
Perusahaan dagang Belanda VOC berusaha menguasai
perdagangan tersebut. Rakyat hanya diperbolehkan
menjual hasil perkebunan tersebut kepada VOC. Para 133
pedagang lain tidak diperbolehkan membeli hasil
perkebunan dari rakyat tersebut. VOC telah melakukan
penguasaan perdagangan di Maluku, atau disebut praktik
2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Sumber:https://carubannagari.radarcirebon.com/daendels-biang-kerja-
paksa-para- bupati-dalang-korupsi-proyek-kerja-rodi/
Gambar 4.2 Suasana kerja paksa masa penjajahan Belanda

Apakah kalian pernah mendengar istilah kerja rodi atau kerja paksa?
Pernahkah kalian bayangkan bila harus bekerja karena terpaksa? Hal itulah yang

134
dialami rakyat Indonesia pada masa penjajahan, karena pemerintah Belanda
ingin mendapatkan keuntungan yang banyak dari bangsa Indonesia sehingga
menerapkan kebijakan kerja paksa.

Sumber: https://buguruku.com/kerja-paksa-hindia-belanda/
Gambar 4.3 Peta Jalur Anyer-Panarukan

Peta jalur diatas merupakan jalur Anyer Panarukan, jalur tersebut


memanjang lebih dari 1.000 km dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor,
Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan
(Jawa Timur). Jalur tersebut saat ini menjadi salah satu jalur transportasi utama
bagi masyarakat di Pulau Jawa yang telah dibangun 200 tahun yang lalu oleh
pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang merupakan bagian dari Repulik
Bataaf (Prancis).
Dari sedikit penjelasan diatas jawablah beberapa pertanyaan secara
individu berikut ini :
1. Mengapa jalan tersebut dibangun?
2. Bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?
Gubernur Jenderal Daendels yang memerintah pada tahun 1808-1811, telah
membuat berbagai kebijakan antara lain yaitu pembangunan militer, jalan raya,
perbaikan pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Salah satu kebijakan yang
terkenal dan sampai saat ini masih terdapat buktinya adalah pembangunan jalan
Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos). Pembangunan jalan ini memiliki tujuan
utama untuk kepentingan militer pemerintah kolonial, jalan tersebut menjadi
sarana transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi.
Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh
tenaga manusia. Puluhan ribu penduduk dipaksa untuk membangun jalan

135
tersebut tanpa digaji, dan tidak menerima makanan dengan layak. Akibatnya
puluhan ribu rakyat saat itu yang bekerja meninggal baik kelaparan ataupun
penyakit yang diderita. Proyek Belanda ini disebut dengan kerja rodi atau kerja
paksa.

Sebagian jalan kereta api, jalan raya, dan saluran irigasi merupakan salah satu
peninggalan masa lalu. Fasilitas tersebut dikerjakan melalui kerja paksa.

PENUGASAN

1. Cari dan bacalah buku, majalah, ataupun internet yang menceritakan


kegiatan kerja paksa pada masa Belanda.
2. Lalu tuliskan hasil bacaanmu dalam tabel berikut ini.
3. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
4. Setelah itu buatlah catatan kesimpulan di buku kalian masing-
masing.
No. Nama Proyek Tempat Bentuk Kerja Paksa
1.
2.
3.

3. Pengaruh Sistem Sewa Tanah

Sumber:https://buguruku.com/menganalisis-pengaruh-sistem-sewa-
tanah-masa- pendudukan-belanda/

136
Gambar 4.4 Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor adalah salah satu tempat sebagai pusat pengetahuan
yang didalanya terdapat berbagai jenis tanaman. Kebun Raya Bogor ini sudah
dibngun sejak awal abad XIX. Selain itu Kebun Raya Bogor ini merupakan
salah satu bukti adanya pengaruh kekuasaan Inggris di Indonesia pada saat itu.
Ketika Inggris menguasai Indonesia, Gubernur Jenderal Lord Minto membagi
daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement, yakni Malaka,
Sumatra, Jawa, dan Maluku. Lord Minto selanjutnya menyerahkan tanggung
jawab kekuasaan atas seluruh wilayah itu kepada Letnan Gubernur Thomas
Stamford Raffles.
Sistem kebijakan Raffles yakni sistem sewa tanah atau landrent-system
atau landelijk stelsel, yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah
tersebut.
b. Harga sewa tanah tegantung kepada kondisi tanah.
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Bagaimana pendapatmu tentang sistem sewa tanah diatas?

Ada beberapa kelemahan yang dimiliki pelaksanaan sistem sewa tanah ini
diterapkan di Indonesia atau penyebab kegagalannya antara lain:
a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak
semua rakyat memiliki tanah yang sama.
b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
c. Keterbatasan jumlah pegawai.
d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
Sistem sewa tanah ini dilakukan di daerah-daerah Pulau Jawa, kecuali daerah
Batavia dan Parahyangan, karena daerah Batavia telah menjadi milik swasta
sedangkan Parahyangan adalah daerah wajib tanaman kopi yang memberikan
keuntungan besar bagi pemerintah.

Ketahuilah
137
Dalam melaksanakan sistem sewa tanah, Gubernur Jenderal Raflles
menggunakan Teori Domein. Rafles berpendapat bahwa tanah
yang dimiliki petani pada dasarnya adalah tanah para raja. Karena
kekuasaan para raja telah berpindah dari pemerintah Inggris, maka
4. Pengaruh Sistem Tanam Paksa

Sumber:https://www.studentterpelajar.com/2021/03/pengaruh kebijakan-
pemerintah- kolonial-terhadap-indonesia.html
Gambar 4.5 Tanaman The, Kopi, dan Kakao merupakan tanaman ekspor utama
Belanda dari Indonesia ketika jaman penjajahan.

Ketika masa penjajahan tanaman diatas adalah komoditas utama ekspor


Indonesia. tahun 1830, Johannes Van Den Bosh adalah tokoh yang menerapkan
sistem tanam paksa ini atau cultuur stelsel. Kebijakan yang diambil ini karena
saat itu Belanda menghadapi kritis keuangan yang disebabkan perang Jawa atau
Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-1831). Adapun
penekanan dan pemaksaan yang diterapkan dalam kebijakan ini adalah :
a. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang
dimiliki rakyat, tetapi selalu lebih dari angka tersebut.
b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayar.
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari dan tanpa diberi imbalan
yang pantas.
d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
Akibat dari kebijakan ini banyaknya jumlah kematian rakyat Indonesia
sehingga sistem ini mendapat kecaman karena praktik Tanam Paksa ini, selain

138
mendapat kecaman dari rakyat Indonesia juga mendapat kecaman dari orang-
orang Belanda.
Pada tahun 1870 keluarlah Undang-Undang yang mengatur tentang
prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan ataupun tanah penduduk yaitu
Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet). Selain itu di tahun yang sama pula
keluarlah Undang-Undang Gula (Suiker Wet) yang berisikan larangan
mengangkut tebu keluar dari Indonesia.
5. Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Sumber:https://intisari.grid.id/read/033007639/yuk-cek-gambar-peta-dunia-
ada daratan-dan-lautan-serta-titik-tertinggi-bumi-dalam-peta-fisik-dunia
tersebut?page=all

Gambar 4.6 Peta Dunia

Bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia antara lain:

a. Perlawanan Terhadap Persekutuan Dagang


1) Sultan Baabullah Mengusir Portugis
Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore dan
Portugis, penyebab utama ialah Portugis menghalangi
perdagangan Banda dengan Tidore. Dalam perang tersebut
Portugis telah berhasil mengadu domba Kerajaan Ternate dan
Tidore. Namun Sultan Hairun berhasil menyatukan rakyat dan
mengobarkan perlawanan pada tahun 1565. Ketika Portugis
menawarkan perundingan kepada Sultan Hairun sehingga Sultan
Hairun menerima ajakan Portugis, tetapi ketika perundingan
berlangsung Portugis justru menangkap Sultan Hairun dan

139
membunuhnya seketika itu yang bertempat di Benteng Sao Paolo
pada tahun 1570. Akibat peristiwa itu membuat marah rakyat
Maluku. Sultan Baabullah putera dari Sultan Hairun
melanjutkan perjuangan dan memimpin perlawanan. Pada tahun
1575, Portugis berhasil diusir dari Ternate dan melarikan diri ke
Ambon namun tahun 1605, Portugis diusir oleh VOC dari
Ambon.

Sumber:https://www.donisetyawan.com/benteng-
portugis-di- ternate/
Gambar 4.7 Benteng Sao Paolo
2) Perlawanan Aceh
Masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639),
pasukan Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan
Portugis di Malaka. Ketika itu Aceh telah memiliki armada laut
yang bisa membawa 800 prajurit. Tahun 1629 Aceh mencoba
menaklukan Portugis, namun belum berhasil mendapat
kemenangan tetapi Aceh masih tetap berdiri sebagai kerajaan
yang merdeka.
3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”
Sultan Hassanuddin adalah Raja Gowa di Sulawesi
Selatan. Ketika Kerajaan Gowa dan Bone berseteru hal itulah
yang dimanfaatkan oleh VOC untuk mengadu domba kedua
tersebut. Sultan Hassanuddin dipaksa menandatangani
Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667. Isi perjanjian itu
sebagai berikut:
a) Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah
di Makasar.
b) Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makasar.

140
c) Makasar harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa
daerah di luar Makasar.
d) Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone

Sumber:https://www.biografiku.com/biografi-sultan-
hasanuddin/
Gambar 4.8 Sultan Hassanuddin
4) Serangan Mataram Terhadap VOC

Sumber:http://belajarxsis.blogspot.com/2021/03/kondisi-
masyarakat-indonesia-pada-masa.html
Gambar 4.9 Peta Pusat VOC di Batavia dan Pusat Kerajaan
Mataram
Mataram merupakan kerajaan besar di Jawa Tengah.
Keberadaan VOC di Batavia sangat membahayakan Mataram.
Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena
keinginan monopoli Belanda. Raja Mataram yaitu Sultan Agung
telah mempersiapkan penyerangan terhadap kedudukan VOC di
Batavia. Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628 dipimpin
oleh Tumenggung Baurekso tanggal 22 Agustus 1628 tiba di
Batavia, selanjutnya menyusul pasukan Tumenggung Sura

141
Agul-Agul dan kedua bersaudara Kiai Dipati Mandurejo dan
Upa Santa. Ada beberapa hal yang membuat serangan pertama
gagal antara lain kurangnya perbekalan, kurang matang dalam
memperhitungkan medan pertempuran, dan persenjataan
Belanda jauh lebih modern dibandingan dengan pasukan
Mataram. Serangan kedua pun juga gagal pada tanggal 1
Agustus dan berakhir 1 Oktober 1629, karena faktor yang sama
dengan serangan pertama.
Tahun 1799 terjadi peristiwa penting dalam sejarah
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia yaitu VOC
dinyatakan bangkrut dan dibubarkan pada tanggal 31 Deseber
1799. Setelah dibubarkan Indonesia berada langsung dibawah
pemerintah Hindia Belanda.
b. Perlawanan Terhadap Pemerintah Hindia Belanda
1) Perang Saparua di Ambon
Ketika Belanda kembali menguasai Indonesia tahun
1817, rakyat Ambon mengadakan perlawanan dengan dibawah
kepemimpinan Thomas Matulesi (Pattimura). Pattimura
memimpin perlawanan di Saparua dan berhasil merebut benteng
Belanda dan membunuh Residen Van Den Berg. Selain itu ada
pahlawan perempuan yaitu Christina Martha Tiahahu. Namun
perlawanan tersebut dapat dikalahkan ketika bantuan pasukan
Belanda dari Batavia datang dang menangkap Pattimura dan tiga
pengikutnyan dan dihukum gantung.

Sumber:https;https://www.merdeka.com/kapitan-
pattimura/profil/
Gambar 4.10 Thomas Matulesi (Pattimura)

142
Sumber:https://www.donisetyawan.com/tokoh-yang-
melanjutkan-perjuangan-pattimura/
Gambar 4.11 Christina Martha Tiahahu
2) Perang Paderi di Sumatera Barat (1821-1838)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Fort_de_Kock
Gambar 4.12 Benteng Fort De Kock
Perlawanan kaum Padri dengan Belanda tahun 1821,
kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol, Tuanku nan
Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan Alahan. Perlawanan
kaum Padri berhasil membuat Belanda terpojok. Sementara itu,
Belanda menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-
1830). Belanda pun mengajak kaum Padri berdamai, yang
diwujudkan di Bonjol tanggal 15 November 1825. Selanjutnya,
Belanda berkonsentrasi ke Perang Diponegoro. Belanda
menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel. Benteng Fort de
Kock di Bukit tinggi dan Benteng Fort van der Cappelen
merupakan dua benteng pertahanannya. Belanda akhirnya
menang, yang ditandai dengan jatuhnya benteng pertahanan
terakhir Padri di Bonjol tahun 1837. Tuanku Imam Bonjol
ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke
Ambon, dan terakhir di Manado hingga wafat tahun 1864.
3) Perang Diponegoro (1825-1830)

143
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Penangkapan_Pangeran_
Diponegoro
Gambar 4.13 Lukisan Raden Saleh tentang penangkapan
Pangeran Diponegoro.

Sumber:https://jogja.tribunnews.com/2014/11/14/sejarawan-
inggris-butuh-30-tahun-untuk-tulis-buku-tentang-diponegoro
Gambar 4.14 Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar
yang dihadapi Belanda. Campur tangan pemerintah Hindia
Belanda dalam urusan Keraton Yogyakarta merupakan salah
satu penyebab kegelisahan rakyat. . Pajak-pajak yang diterapkan
pemerintah Hindia Belanda dan kebijakan ekonomi lainnya
menjadi sumber penderitaan rakyat, yang ikut juga
melatarbelakangi Perang Diponegoro. Sebagai contoh, saat
membangun jalan baru pada bulan Mei 1825, Belanda dan Patih
Danurejo memasang patok-patok pada tanah leluhur
Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro

144
Patih Danureja IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda
segera mengutus serdadu untuk menangkap Pangeran
Diponegoro. Perang tidak dapat dihindarkan. Pada tanggal 20
Juli 1825, Tegalrejo yang menjadi basis pengikut Diponegoro
direbut dan dibakar Belanda. Diponegoro meninggalkan kota
dan menyusun strategi perlawanan di luar Kota Yogyakarta.
Perang Jawa dikumandangkan (1825-1830) untuk mengusir
Belanda. Perlawanan tersebut menular sampai Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Pada bulan Maret 1830, Diponegoro bersedia
mengadakan perundingan dengan Belanda di Magelang, Jawa
Tengah. Perundingan tersebut hanya sebagai jalan tipu muslihat
karena ternyata Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke
Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855.
Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi
perlawanan yang besar di Jawa.
4) Perang Aceh
Belanda membakar Masjid Baiturrahman yang menjadi
benteng pertahanan Aceh 5 April 1873. Semangat jihad (perang
membela agama Islam) menggerakkan perlawanan rakyat Aceh.
Belanda sama sekali tidak mampu menghadapi secara fisik
perlawanan rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda
mengutus Dr. Snouck Hurgronje yang memakai nama samaran
Abdul Gafar. Menurut Hurgronje, Aceh tidak mungkin dilawan
dengan kekerasan, sebab karakter orang Aceh tidak akan pernah
menyerah. Jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi. Taktik yang
paling mujarab adalah dengan mengadu domba antara golongan
Uleebalang (bangsawan) dan kaum ulama. Banyak tokohnya
yang gugur. Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh
pada 1899. Panglima Polem Mohammad Daud juga menyerah
pada tahun 1903. Cut Nyak Dien, tokoh pemimpin perempuan,
ditangkap tahun 1906, kemudian diasingkan ke Sumedang.
Belanda mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun
1904. Namun demikian, perlawanan seporadis rakyat Aceh
masing berlangsung hingga tahun 1930an.

145
Sumber: http://rindamiskandarmuda.mil.id/teuku-umar/
Gambar 4.15 Teuku Umar

Sumber:https://steemit.com/storry/@pahlawan-aceh/cut-nyak-
dhien-pahlawan-nasional-aceh-indonesia
Gambar 4.16 Cut Nyak Dien
5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatera Utara

Sumber:https://www.kompasiana.com/www.roysimamora.com/
55194e46a333110317b6598c/sisingamangaraja-xii-semangat-
pejuang-yang menginspirasi
Gambar 4.17 Sisingamangaraja
Perlawanan terhadap Belanda di Sumatra Utara
dilakukan oleh Sisingamangaraja XII. Perlawanan ini, yang
dinamakan juga Perang Batak, berlangsung selama 29 tahun.
Pertempuran diawali dari Bahal Batu, yang menjadi pusat

146
pertahanan Belanda tahun 1877. Untuk menghadapi Perang
Batak, Belanda menarik pasukan dari Aceh. Pasukan
Sisingamangaraja dapat dikalahkan setelah Kapten Christoffel
berhasil mengepung benteng terakhir Sisingamangaraja di
Pakpak. Kedua putra beliau Patuan Nagari dan Patuan Anggi
ikut gugur, sehingga seluruh Tapanuli dapat dikuasai Belanda.
6) Perang Banjar

Sumber:https://nasional.okezone.com/read/2020/10/11/337/229
1720/mengenal-pangeran-antasari-sultan-banjar-yang-gigih-
melawan-penjajah
Gambar 4.18 Pangeran Antasari
Perang Banjar berawal ketika Belanda campur tangan
dalam urusan pergantian raja di Kerajaan Banjarmasin. Belanda
memberi dukungan kepada Pangeran Tamjidillah yang tidak
disukai rakyat. Perlawanan dilakukan oleh Prabu Anom dan
Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859, Pangeran Antasari
memimpin perlawanan setelah Prabu Anom ditangkap Belanda.
Pasukan Pangeran Antasari dapat didesak. Pada tahun 1862,
Pangeran Hidayat menyerah, dan berakhirlah perlawanan Banjar
di Pulau Kalimantan. Perlawanan benar-benar dapat dipadamkan
pada tahun 1905.
7) Perang Jagaraga di Bali

147
Sumber:https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artike
l/sebab-sebab-meletusnya-perang-jagaraga-53
Gambar 4.19 Perang Jagaraga
Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di
Bali bersengketa tentang hak tawan karang. Hak tawan karang
menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di perairan Bali
menjadi hak penguasa di daerah tersebut. Pemerintah Belanda
memprotes Raja Buleleng yang menyita 2 (dua) kapal milik
Belanda. Raja Buleleng tidak menerima tuntutan Belanda untuk
mengembalikan kedua kapalnya. Persengketaan ini
menyebabkan Belanda melakukan serangan terhadap Kerajaan
Buleleng pada tahun 1846. Belanda berhasil menguasai
Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir ke
Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem. Setelah berhasil
merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi
militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali, yaitu Gianyar dan
Klungkung menjadi sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh
kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak Belanda setelah rakyat
melakukan perang habis-habisan sampai mati, yang dikenal
dengan Perang Puputan Jagaraga.
Adapun kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan ditinjau
dari kacamata bidang IPS ada 4 aspek, yaitu:
1. Aspek Geografi
Ada beberapa hal yang mampu menarik bangsa Barat, termasuk
Belanda, ke Indonesia antara lain:
a) Tanah Indonesia yang subur dapat menghasilkan banyak
rempah-rempah yang tidak mereka temukan di negara asal
mereka.
b) Indonesia memiliki keindahan alam sebagai negara kepulauan.
c) Iklim tropis dan suku hangat Indonesia sangat berbeda dengan
negara-negara Eropa yang mengalami empat musim.

148
d) Hasil alam non-rempah Indonesia juga melimpah, seperti tebu,
padi, minyak bumi, dan batu bara.
Selama masa penjajahan, Belanda melakukan monopoli
perdagangan. Monopoli perdagangan dapat didefinisikan sebagai
bentuk perdagangan di mana pasar dikuasai oleh satu penjual. Hal ini
mengakibatkan penentuan harga yang dilakukan oleh penjual. Meski
begitu, ada beberapa dampak positif dari monopoli perdagangan di masa
penjajahan. Pertama, aktivitas perdagangan di Indonesia semakin ramai.
Kedua, masyarakat Indonesia mengetahui tata cara perdagangan.
Ketiga, pedagang pribumi dapat membangun kerja sama dengan negara
lain. Terakhir, masyarakat Indonesia dapat memperoleh informasi
mengenai komoditas yang laku di pasaran.
2. Aspek Sosial
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak
dalam bidang sosial ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang
sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik
dan Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat
3G memengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.
Selain itu dengan adanya feodalisme, rakyat pribumi dipaksa patuh pada
tuan tanah bangsa Barat atau Timur Asing sehingga kehidupan
penduduk pribumi menurun, dampak penjajahan Belanda di bidang
sosial dapat dilihat pada kedudukan para raja dan keluarga istana sebagai
penguasa di berbagai kerajaan di Indonesia terpaksa berubah menjadi
apparat atau pegawai yang bekerja untuk membantu pemerintah kolonial
Belanda.
3. Aspek Ekonomi
Perubahan ekonomi pada masa kolonial Belanda kesengsaraan
dan penderitaan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda, tidak
bisa dilepaskan dari situasi politik yang terjadi di dunia saat itu. Adanya
persaingan negara-negara Eropa yang berujung pada peperangan,
ternyata banyak membawa pengaruh kepada daerah-daerah jajahan,
termasuk Indonesia. Menjelang tahun 1830, pemerintahan di negeri
Belanda mengalami krisis yang sangat parah dalam bidang ekonomi dan
keuangan. Sementara itu, kebutuhan di negeri Belanda semakin

149
mendesak untuk segera diatasi. Untuk mengatasi persoalan itu,
pemerintah di negeri Belanda mengeluarkan berbagai kebijakan yang
memiliki tujuan untuk membangun kembali kondisi perekonomian dan
keuangan negara yang stabil. Segala kebijakan yang dikeluarkan itu,
baik secara langsung atau tidak langsung pada akhirnya bermuara pada
daerah jajahannya, khususnya di Indonesia. Kebijakan tersebut antara
lain:
a) Penjualan tanah partikelir
b) Sistem pajak tanah
c) Sistem tanam paksa
4. Aspek Sejarah
Masa penjajahan di Indonesia dimulai ketika Portugis datang
pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada tahun 1509 tiba di
Malaka. Kala itu Portugis menguasai Malaka pada tanggal 10 Agustus
1511 dalam pimpinan Alfonso de Alburquerque. Sebelum Indonesia
merdeka ketika masa penjajahan Portugis selesai pad tahun 1602 proses
ketika penjajahan oleh bangsa Belanda masuk ke Indonesia, Banten di
bawah pimpinan Cornelis de Houtman adalah sebuah proses ekspansi
politik yang lambat, bertahap, dan berlangsung selama beberapa abad
sebelum mencapai batas-batas wilayah Indonesia. Ketika masa itu
Belanda ingin membuat VOC untuk menguasai rempah-rempah
Indonesia.
Namun karena pasar dikuasai oleh Tionghoa dan Inggris maka
kantor VOC pindah ke Sulawesi Selatan. Saat disana VOC mengalami
perlawanan oleh rakyat Maluku dibawah pimpinan Sultan Hassanuddin.
Berbagai upaya perjanjian telah dilakukn salah satuny yaitu Perjanjian
Bongaya. Setelah itu VOC berpindah tempat lagi sampai tiba di
Yogyakarta, saat disana VOC menandatangani Perjanjian Giyanti yang
berisi bahwa “Belanda harus mengakui Mangkubumi sebagai sultan
HamengkuBuwono yang pertama”, karena perjanjian ini yang embuat
perpecahan kerajaan Mataram yang saat ini menjadi Kasultanan
Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Maka itu VOC dibubarkan pada
1 Januari 1800 setelah Belanda kalah dari Perancis.

150
Tidak sampai itu saja usai VOC dibubarkan Belanda menunjuk
Herman William Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda
dan saat itu masyarakat Indonesia dipaksa membangun jalan dari Anyer
hingga Panarukan. Tidak lama dari itu ia digantikan oleh Johannes Van
Den Bosch yang menerapkan sistem tanam paksa.
Belanda menguasai Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad atau
350 tahun, pemerintah Belanda di Indonesia kemudian digantikan oleh
Jepang. Pada saat Belanda menyerang, mereka menyerah dengan syarat
apapun kepada Jepang dengan melakukan perjanjian Kalijati tanggal 8
Maret 1942. Untuk masa kedudukan Jepang di Indonesia selama 3,5
tahun dengan rentan waktu 1942-1945 tepatnya 17 Agustus 1945.

V. Evaluasi
Soal Pilihan Ganda dan Essay
1. Sejak VOC dibubarkan, kekuasaan kolonialisme Belanda di Indonesia dipegang
langsung oleh…
a. Pemerintah Daendels
b. Pemerintah Raffles
c. Pemerintah Hindia Belanda
d. Pemerintah Republik Bataaf
2. Rempah-rempah sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa karena…
a. Sebagai obat, pengawet makanan, dan bumbu masakan
b. Dagangan yang mahal harganya
c. Simbol status seseorang
d. Langkah awal untuk menguasai daerah lain
3. Tokoh pahlawan pergerakan nasional di Indonesia yang dijuluki “Ayam Jantan
dari Timur” adalah…
a. Sultan Hassanuddin
b. Pattimura
c. Imam Bonjol
d. Teuku Umar
4. Pada masa penjajahan terjadi perubahan besar pada kondisi geografis Indonesia.
Perubahan tersebut terlihat dari…
a. Kepunahan tanaman-tanaman ekspor akbat penebangan illegal

151
b. Perubahan bentuk permukaan tanah akibat penggalian tambang
c. Kepunahan biota laut akibat penjarahan
d. Perluasan jumlah lahan untuk tanaman ekspor
5. Sistem sewa tanah yang sangat memberatkan rakyat pribumi karena diharuskan
membayar kepada pemerintah Inggris atas tanah yang sebenarnya merupakan
milik mereka sendiri diberlakukan pada masa pemimpin...
a. Daendels
b. Raffles
c. Van den Bosch
d. Lord Minto
6. Terjadi perlawanan rakyat di berbagai daerah seperti Perang Paderi, Perang
Diponegoro, Perang Banjar, dan sebagainya yang terjadi pada masa penjajahan
gagal mengusir penjajah dari Indonesia yang disebabkan oleh beberapa hal. Hal
apa yang menyebabkan kegagalan perjuangan pada masa itu ?
7. Siapa Gubernur Jenderal pertama VOC ?
8. Apa salah satu faktor penyebab bangkrutnya VOC ?
9. Jelaskan latar belakang penerapan sistem tanam paksa di Indonesia !
10. Sebutkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda pada masa Daendels !
Kunci Jawaban
1. C. Pemerintah Hindia Belanda
2. A. Sebagai obat, pengawet makanan, dan bumbu masakan
3. A. Sultan Hassanuddin
4. D. Perluasan jumlah lahan untuk tanaman ekspor
5. B. Raffles
6. Tergantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat
kedaerahan.
7. Pieter Both.
8. Terjadinya korupsi diantara para pegawainya.
9. Sistem tanam paksa berlaku pada tahun 1830 hingga 1870. Sistem ini
dicetuskan oleh Johannes Van den Bosch pada tahun 1829. Latar belakang
penerapan sistem tanam paksa di Indonesia yaitu:
 Kekosongan kas kerajaan Belanda yang diakibatkan oleh Perang
Diponegoro (1825-1830) dan Revolusi Belgia.
 Utang kerajaan Belanda yang menumpuk.

152
 Kerajaan Belanda belum menemukn kebijakan politik dan ekonomi
yang tepat untuk diterapkan di tanah jajahan.
5. Pemerintahan Daendels di Indonesia berlangsung pada tahun 1808-1811,
berikut merupakan kebijakan pemerintah kolonil Belanda pada masa Daendels
antara lain:
 Memberlakukan sistem Kera Rodi untuk kaum pribumi.
 Membangun jalan raya Anyer-Panarukan.
 Melakukan sentralisasi kekuasaan dan modernisasi pemerintah.
Membangun benteng dan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya untuk bersiap
meng

153
Muhammad Adib Asyhari – 19130075

C. Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan


1. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 :Menghargai dan menghayat i ajaran


agama yang dianutnya
KI-2 :Menghargai dan menghayat i perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
.
K-3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunyatentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
K-4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, danmengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Pengetahuan KD Ketrampilan
3.3 Menganalisis kronologi, 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang

perubahan, dan kesinambungan keunggulan dan keterbatasan ruang


ruang (geografis politik, dalam permintaan dan penawaran,
ekonomi, pendidikan, sosial, teknologi serta pengaruhnya terhadap
budaya) dari masa penjajahan interaksi antarruang bagi kegiatan
sampai tumbuhnya semangat ekonomi, sosial, budaya, di Indonesia
kebangsaan. dan negara-negara ASEAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

154
3.4.3 Menganalisia tumbuh dan 3.4.4 Menyajikan hasil analisis
berkembangnya semangat kebangsaan tentang Tumbuh dan
3.4.7 Menganalisis pergerakan Berkembangnya Semangat
kebangsaan Indonesia dalam Kebangsaan
memperjuangkan. 4.4.4 Keterampilan
3.4.8 Mendeskripsikan perjuangan melaksanakan diskusi
pergerakan kebangsaan pada masa dan presentasi tentang Tumbuh
pendudukan dan Berkembangnya Semangat
Jepang.3.4.9Menjelaskan perubahan Kebangsaan
masyarakat Indonesia pada masa 4.4.5 Keterampilan bermain peran
penjajahan redistribusi pendapatan pelaksanaan Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928.
4.4.6 Menyajikan hasil
kunjungan lokasi benda-benda
peninggalan sejarah

3. T u ju a n P e m b e l a j a r a n
Melalui model pembelajaran bermain peran (Role Playing ), dan pembelajaran
luar ruangan (Outdoor Learning ) diharapkan peserta didik dapat:
1) Menganalisis pergerakan kebangsaan Indonesia dalam memperjuangkan
kemerdekaan kemerdekaansecara kritis;
2) Mendeskripsikan perjuangan pergerakan kebangsaan pada masa pendudukan
Jepang dengan tepat;
3) Menjelaskan perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dengan
benar;
4) Menyajikan hasil analisis perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan
dengan baik;
4. Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia
Adapun berbagai hal dari luar Indonesia (faktor eksternal) yang melatarbelakangi
terjadinya pergerakan nasional, antara lain munculnya paham-paham baru di dunia
seperti pan-Islamisme, nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi. Beberapa
peristiwa seperti kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 dan perkembangan
berbagai organisasi pergerakan nasional di berbagai negara juga menjadi faktor

155
eksternal pendorong pergerakan nasional di Indonesia. Uraian berikut akan
menjelaskan halhal yang telah disebutkan di atas.
a. Perluasan Pendidikan
Segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan.
Semakin banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang kemudian
mempelopori gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan inilah
yang melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia. Pendidikan
adalah investasi peradaban.
Melalui pendidikan akan tertanamkan pengetahuan dan kesadaran nasionalisme
bangsa Indonesia. Secara bertahap, mulai masuk abad XX, kesempatan
memperoleh pendidikan bagi rakyat Indonesia semakin besar. Hal ini dipengaruhi
kebijakan baru pemerintah Hindia Belanda melalui Politik Etis (Politik Balas Budi).
b. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah
Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat
kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia
menemukan identitas kebangsaan sebagai perekat perjuangan bersama. Paham
kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana
perjuangan yang sangat kuat. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai
dengan momentum penting, yaitu diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
c. Rasa Senasib Sepenanggungan
Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik,
ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada
bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia
sebagai bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk
menghimpun kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.
d. Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan
Beberapa contohnya antara lain Serikat Pasundan serta Perkumpulan Kaum
Betawi yang dipelopori oleh M Husni Thamrin. Selain organisasi etnis, muncul juga
beberapa organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915),
dan Jong Sumatranen Bond (1917). Berbagai organisasi bernapaskan keagamaan
pada awal abad XX sangat memengaruhi perkembangan kebangsaan Indonesia.
Beberapa organisasi bernapas keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX
antara lain Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.

156
e. Berkembangnya Berbagai Paham Baru
Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasoonalisme, liberalisme,
sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional
Indonesia.
f. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri Berbagai peristiwa di luar
negeri yang turut menjadi pendorong pergerakan kebangsaan Indonesia adalah
sebagai berikut
1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 Pada tahun 1904-1905
terjadi peperangan Jepang melawan Rusia.
2) Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara Pada abad XX, negara-
negara terjajah di Asia dan Afrika menunjukkan perjuangan pergerakan
kebangsaan
5. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
a. Budi Utomo
Pada awal abad XX, sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau
Jawa. Sekolah kedokteran bernama STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche
Artsen) terdapat di Batavia (Jakarta). Para tokoh mahasiswa kedokteran sepakat
untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan
rakyat. Pada tanggal 20 Mei 1908, mereka sepakat mendirikan sebuah organisasi
bernama Budi Utomo (BU) dan memilih dr Sutomo sebagai ketua. Tokoh lain
pendiri Budi Utomo adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT Ario
Tirtokusumo.
b. Sarekat Islam (SI)
Akibat persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang
Tiongkok, pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam (SDI) oleh KH
Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo. Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30
September 1912, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI). Perubahan nama
dimaksudkan agar kegiatan organisasi lebih terbuka ke bidang-bidang lain, tidak
hanya perdagangan.
c. Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia, pendiri IP yang
terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo
Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto Mangunkusumo. Indische
Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912.
d. Perhimpunan Indonesia (PI)

157
Semula bernama Indische Vereeniging, PI didirikan oleh orang-orang Indonesia di
Belanda pada tahun 1908. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah nama
menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatan utama politik. Pada tahun 1925
berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Nama majalahnya Hindia Putra,
yang kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.
e. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin
Ir Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia merdeka, dengan ideologi nasionalisme.
PNI mengadakan kegiatan konkret baik politik, sosial, maupun ekonomi.
6. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang
a. Proses Penguasaan Indonesia
Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan
ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan
sangat besar. Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang tersedia
banyak di Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Indonesia juga merupakan
daerah pemasaran industri yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan
dengan tentara bangsabangsa Barat. Untuk menyamakan jalur pelayaran bagi
bahan-bahan mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan
ambisinya menguasai wilayahwilayah baru, Jepang menggalang kekuatan
pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia
b. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang
Jepang menggunakan sistem pemerintahan berdikari dalam menjalankan
pemerintahan di daerah kependudukannya. Berdikari berarti “berdiri sendiri”.
Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin
Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat
Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam
melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan
bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu
kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”
Program yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh
sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang. Beberapa kebijakan
tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Membentuk Organisasi- Organisasi Sosial
2) Pembentukan Organisasi Semi Militer

158
3) Pengerahan Romusha
4) Eksploitasi Kekayaan Alam
c. Sikap Kaum Pergerakan
Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut;
1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
2) Gerakan Bawah Tanah
3) Perlawanan Bersenjata
ada pula perlawanan-perlawanan bersenjata yang dilakukan bangsa
Indonesia di antaranya sebagai berikut.
a) Perlawanan Rakyat Aceh, dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil,
seorang ulama di Cot Plieng Aceh, menentang peraturan-peraturan
Jepang. Pada tanggal 10 November 1942, ia melakukan perlawanan.
Dalam perlawanan tersebut ia tertangkap dan ditembak mati.
b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat Dipelopori oleh K.H. Zainal
Mustofa, yang menentang seikerei yakni perlawanan terhadap
tentara Jepang. Kiai Haji Zainal Mustofa dan beberapa pengikutnya
ditangkap Jepang, lalu dihukum mati.
c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat Pada bulan Juli 1944, rakyat
Lohbener dan Sindang di Indramayu memberontak terhadap Jepang.
Para petani dipimpin H. Madrian menolak pungutan padi yang
terlalu tinggi. Akan tetapi, pada akhirnya perlawanan mereka
dipadamkan Jepang.
d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur, Perlawanan PETA
merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia
pada masa penjajahan Jepang. Perlawanan ini dipimpin Supriyadi,
seorang Shodanco (Komandan pleton). Peta tanggal 14 Februari
1945, perlawanan dipadamkan Jepang karena persiapan Supriyadi
dkk. kurang matang
7. Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menyebabkan berbagai
perubahan masyarakat Indonesia baik aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan,
maupun politik. Perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada masa
kolonial? Mari lacak melalui uraian di bawah ini!
a. Perubahan pada Masa Kolonial Barat

159
1) Perluasan Penggunaan Lahan
2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi
3) Pengenalan Tanaman Baru
4) Penemuan Tambang-Tambang
5) Transportasi dan Komunikasi
6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi
7) Mengenal Uang
8) Perubahan dalam Pendidikan
9) Perubahan dalam Aspek Politik
10) Perubahan dalam Aspek Budaya
b. Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang
1) Perubahan dalam Aspek Geografi
2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi
3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan
4) Perubahan dalam Aspek Politik
5) Perubahan dalam Aspek Budaya
8. Evaluasi
Latihan Soal!
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas!
1) Jelaskan bagaimana penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan pada masa
VOC!
2) Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem Tanam
Paksa di Indonesia?
3) Bagaimanakah manfaat Sumpah Pemuda bagi kehidupan bangsa dan bernegara saat
ini?
4) Bagaimanakan sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang?
5) Bagaimanakah sikap kalian sebagai pemuda memaknai kemerdekaan yang telah
diperjuangkan oleh para pejuang?

160

Anda mungkin juga menyukai