5380 10408 1 SM
5380 10408 1 SM
6/Juli/2014
138
Lex et Societatis, Vol. II/No. 6/Juli/2014
140
Lex et Societatis, Vol. II/No. 6/Juli/2014
142
Lex et Societatis, Vol. II/No. 6/Juli/2014
penuntutan oleh Penuntut Umum yang korupsi dilakukan di pengadilan tipikor yang
dikendalikan oleh KPK dan penuntutan oleh berada di ibukota propinsi.
Penuntut Umum yang berada di bawah Kelima, kesejahteraan aparat penegak
kendali Kejaksaan. hukum. Diskriminasi kesejahteraan antara
penyidik dan penuntut umum sebagai
3. Sarana dan Prasarana aparat penegak hukum dari berbagai
Berkaitan dengan terbentuknya institusi, padahal mereka mempunyai tugas
Pengadilan Tipikor, menuntut pula yang sama dalam penanganan perkara TPK,
pembenahan terhadap permasalahan dapat menimbulkan kecemburuan dan
teknis serta sarana dan prasarana, yang menurunkan semangat serta etos kerja,
menyangkut beberapa hal. Pertama, dan lain-lain.
persoalan teknis yuridis yang seharusnya
diperkirakan diantaranya menyangkut 4. Peran Serta Masyarakat
kewenangan pemberian ijin dan Terminologi peran serta atau partisipasi
persetujuan penggeledahan/penyitaan, memperoleh wujud elaborasi dalam bentuk
perpanjangan penahanan pengadilan kongkrit pada tahun 1970-an ketika
negeri, pemeriksaan pra peradilan perkara- beberapa lembaga internasional
perkara tindak pidana korupsi terjadi mempromosikannya sebagai metode
apakah berada pada pengadilan negeri perencanaan dan pelaksanaan
setempat dimana tindak pidana korupsi pembangunan. Pemerintahan yang baik
terjadi ataukah pada pengadilan Tipikor. dan bersih mempunyai delapan unsur, yang
Hal ini memunculkan permasalahan dalam salah satunya adalah adanya peran serta
praktik karena belum ada aturan yang masyarakat dalam laju pemerintahan.
tegas. Dalam praktik saat ini, Kejaksaan Peran serta masyarakat dimulai dari proses
mengambil langkah bahwa kewenangan- mengenali masalah, merencanakan,
kewenangan tersebut tetap berada pada kegiatan, melaksanakan kegiatan.
pengadilan negeri di mana tindak pidana Adapun kedua strategi mendasar yang
korupsi terjadi. dilakukan oleh kejaksaan dalam penegakan
Kedua, permasalahan tenaga, waktu dan hukum, khususnya penanggulangan dan
biaya persidangan perkara tindak pidana pemberantasan korupsi, yaitu:
korupsi. Contoh sederhana dapat 1. Tindakan Represif
disampaikan adalah Penuntut Umum di Pendekatan represif berupa penindakan
Kejaksaan Negeri Kota Manado melakukan dan penanganan terhadap terjadinya tindak
penuntutan di Pengadilan Tipikor di Kota pidana korupsi dilakukan secara profesional
Kotamobagu tentunya akan menguras dan proporsional. Dalam melakukan
tenaga, waktu dan biaya Jaksa Penuntut penindakan hukum terhadap tindak pidana
Umum. korupsi tersebut, Kejaksaan menerapkan
Ketiga, asas Rutan/Lapas yang terbatas. prinsip optimalisasi dan berkualitas serta
Dengan penahanan tahap persidangan memprioritaskan kasus-kasus korupsi yang
untuk kasus-kasus korupsi adalah di Rutan big fish dan still going on yaitu dengan
atau Lapas dimana Pengadilan Tipikor mendahulukan penindakan untuk perkara
berada, maka setidaknya pihak besar dan perbuatan pidana yang dilakukan
Rutan/Lapas akan kebanjiran tahanan yang secara terus menerus serta mengusahakan
mau tidak mau akan menimbulkan semaksimal mungkin pengembalian atau
permasalahan baru. penyelamatan keuangan negara. Upaya
Keempat, anggaran penegakan hukum represif yang dilakukan Kejaksaan tersebut,
yang minim. Minimnya anggaran pun akan setelah melalui serangkaian kegiatan
terjadi apabila persidangan tindak pidana penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan
143
Lex et Societatis, Vol. II/No. 6/Juli/2014
144
Lex et Societatis, Vol. II/No. 6/Juli/2014
146