Anda di halaman 1dari 13

AFoSJ-LAS, Vol.1, No.4, 15 Desember 2021 (hal:299-301) ISSN.

2776-2408 ; p-ISSN 2798-9267

All Fields of Science J-LAS


Jurnal Penelitian
Availabel Online: http://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFOSJ-LAS

Pengaruh Pengembangan Profesional dan Kompetensi Terhadap


Prestasi Kerja Dosen pada Universitas Graha Nusantara
Padangsidimpuan
Fitri Romaito Lubis1*, Martua Siregar2
1,2Universitas
Graha Nusantara Padang Sidimpuan
Corresponding Author*: fitriromaitolubis89@gmail.com

Abstrak
Menurut hasil wawancara dan pengamatan sementara yang penulis lakukan kepada
beberapa dosen Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan bahwa pengembangan
profesional dosen dalam bekerja sudah berjalan tetapi belum maksimal. Begitu juga dengan
kompetensi dosen belum termanfaatkan secara maksimal sesuai dengan kemampuan
kompetensi yang dimiliki dosen. Dari hasil temuan tersebut berpengaruh terhadap prestasi
kerja dosen yaitu belum tercapai secara optimal. tujuan penelitian ini yaitu Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh pengembangan profesional dan kompetensi dosen
terhadap prestasi kerja dosen pada Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Metode
penelitian yang digunakan yakni metode survey eksplanatory dengan menggunakan jalur.
Berdasarkan hasil penelitian ini Pengembangan profesional berpengaruh secara signifikan
terhadap Prestasi kerja Dosen sebesar 24,0% . Kompetensi berpengaruh secara signifikan
terhadap Prestasi kerja Dosen 35,7% dan pengaruh Pengembangan profesional dan
Kompetensi terhadap Prestasi kerja Dosen sebesar 27,6% dan sisanya sebesar 72,4%
dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian.
Kata Kunci: Pengaruh, Profesional, Kompetensi, Prestasi Kerja, Dosen

Abstract
According to the results of interviews and temporary observations the authors made to several
lecturers at Graha Nusantara Padangsidimpan University that the professional development of
lecturers in work was already underway but not yet maximum. Likewise, the competency of the
lecturer has not been maximized in accordance with the competency abilities held by the
lecturer. From the results of these findings it affects the work achievements of the lecturer that
is not yet achieved optimally. the purpose of this research is to find out whether there is an
influence of professional development and lecturer competence on the work achievements of
lecturers at Graha Nusantara Padangsidimpa University. The research method used is the
explosive survey method using pathways. Based on the results of this study Professional
development significantly affected the work achievements of the Lecturer by 24.0% .
Competence significantly affected the Work Achievement Lecturer 35.7% and the influence of
professional Development and Competence on Work Achievements Lecturers by 27.6% and the
remainder by 72.4% are influenced by other factors or variables not addressed in the research
model.
Keywords: Influence, Professional, Competence, Job Performance, Lecturer.

289
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (2) mendefinisikan bahwa dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Seorang dosen akan menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya
dengan baik, namun bila tugas yang dibebankan kepada dosen tidak bisa terlaksana
dengan baik, maka pimpinan perlu menganalisis apa penyebabnya. Dalam hal ini,
kemungkinan yang dapat terjadi adalah, pertama, dosen memang tidak mempunyai
kompetensi untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan, kedua, bidang tugas dosen
tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga kurang mempunyai motivasi untuk
bekerja dengan baik, dan yang ketiga, bisa jadi merupakan kombinasi atau gabungan
dari kedua faktor tersebut.
Pemanfaatan kemampuan dosen dengan optimal mampu menyatukan
pandangan dari sifat dan karakter yang berbeda-beda dari setiap dosen untuk mencapai
satu tujuan yang sama yakni mendukung komitmen dan kebijakan manajemen guna
meningkatkan kinerja dosen. Berkaitan dengan hal itu, tugas pimpinan adalah
memotivasi para dosen agar bekerja sesuai dengan upaya pencapaian tujuan Universitas
Graha Nusantara Padangsidimpuan. Kemampuan pimpinan memotivasi, mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya atau menentukan sejauh
mana efektifitas leadership pimpinan.
Dosen yang bekerja dengan profesional yang tinggi merupakan harapan setiap
dosen. Dosen yang memiliki profesional yang kurang baik tidak sama dengan orang yang
bekerja dengan profesional yang bagus. Dosen yang bekerja dengan perjalanan
profesional yang kurang baik ini pada umumnya beranggapan bahwa bekerja hanya
karena harus mematuhi kebutuhan yang vital bagi diri dan keluarganya. Hal inilah yang
disebut dengan pengembangan profesional ekstrinsik (Romli Sy-Zain, 2016). Dosen
dengan perilaku seperti ini tidak termotivasi untuk bekerja semaksimal mungkin dan
memiliki Quality of Work Life yang mempengaruhi kualitas kehidupannya. Dengan
demikian, yang dibutuhkan organisasi adalah dosen yang bekerja dengan
pengembangan profesional yang tinggi yaitu merasa senang mendapat kepuasan dalam
pekerjaannya.
Dosen di Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan merupakan sumber
daya manusia yang penting karena mereka bertanggungjawab dalam melaksanakan Tri
Darma Perguruan Tinggi, Oleh karena itu, dosen merupakan sumber daya manusia yang
perlu mendapat perhatian kerana mereka merupakan penentu kepada kemajuan suatu
generasi muda sebagai penerus bangsa.
Pengembangan profesional yang dilaksanakan dan dikembangkan di lingkungan
Dosen melalui pengembangan profesional pada umumnya melalui kenaikan pangkat,
mutasi jabatan serta pengangkatan dalam jabatan. Oleh sebab itu setiap dosen dalam
meniti profesionalnya, diperlukan adanya perencanan profesional untuk menggunakan
kesempatan profesional yang ada.
Selanjutnya pemgembangan profesional adalah suatu pendekatan atau kegiatan
yang tersusun secara formal untuk meningkatkan pertumbuhan, kepuasan kerja,
pengetahuan dan kemampuan dosen agar organisasi dapat memastikan bahwa orang -
orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang cocok tersedia dalam perguruan tinggi.
Unsur profesional yang baik adalah adanya penghargaan yang wajar terhadap
masa kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, sehingga sumber daya manusia yang
290
berpengalaman, setia mengabdi kepada Universitas dan tugas kewajibannya akan
mendapat penghargaan selayaknya. Selain itu, dalam sistem profesional seseorang
dapat naik pangkat dan jabatan berdasarkan masa kerja sudah tentu memperhatikan
kecakapan, prestasi kerja, kesetiaan dan sebagainya.
Kemudian kompetensi merupakan karakteristik dasar seorang dosen yang
menggunakan bagian kepribadiannya yang paling dalam, dan dapat mempengaruhi
perilakunya ketika ia menghadapi pekerjaan yang akhirnya mempengaruhi kemampuan
untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
Menurut hasil wawancara dan pengamatan sementara yang penulis lakukan
kepada beberapa dosen Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan bahwa
pengembangan profesional dosen dalam bekerja sudah berjalan tetapi belum maksimal.
Begitu juga dengan kompetensi dosen belum termanfaatkan secara maksimal sesuai
dengan kemampuan kompetensi yang dimiliki dosen. Dari hasil temuan tersebut
berpengaruh terhadap prestasi kerja dosen yaitu belum tercapai secara optimal.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya
terletak di awal laporan atau proposal dan biasanya terletak setelah latar belakang yang
dijelaskan dalam laporan tersebut. Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan
masalah atau isu yang dibahas dokumen tersebut kepada para pembaca. Masalah yang
diangkat dalam penelitian ini adalah pengaruh pengembangan profesional dan
kompetensi terhadap prestasi kerja dosen di Universitas Graha Nusantara
Padangsidimpuan.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh pengembangan profesional dan kompetensi dosen
terhadap prestasi kerja dosen pada Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan.

METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini penulis akan menguraikan bagaimana pengumpulan
data akan dilaksanakan, analisis apa yang harus digunakan, dan bagaimana hasil analisis
data harus diinterpretasikan, untuk itu semua dalam bagian ini akan penulis rinci
berdasarkan kegiatan uraian penelitian yang dilakukan.
Metode penelitian yang digunakan yakni metode survey eksplanatory dengan
menggunakan jalur.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Universitas Graha Nusantara
Padangsidimpuan berjumlah 154 orang. Sampel yang akan diambil 25% dari seluruh
populasi yaitu 154 dosen. Sehingga sampel ditetapkan 38 orang dosen.
Untuk menganalisis data penelitian ini digunakan deskriptif dan uji regresi.
Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang pengembangan profesional
dan prestasi kerja yang akan disajikan dalam bentuk tabel. Regresi digunakan untuk
mengetahui atau menguji apakah ada pengaruh yang positif atau tidak antara
pengembangan profesional dengan prestasi kerja.
Selanjutnya, diterima atau tidak diterimanya hipotesis yang diajukan dilakukan
dengan uji F (F-test) dan uji t (T-test).
Pembuktian kebenaran hipotesis I, menggunakan uji F (F-test) yaitu untuk
menguji keberartian koefisiensi secara simultan (keseluruhan) dengan formulasi
operasional hipotesis sebagai berikut:
291
Ho:bl=b2 = 0
Ha: bl ≠ b2 ≠ 0
Pengujian uji F adalah dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada α = 0,05.
Kesimpulan diperoleh melalui hasil perhitungan sebagai berikut :
a) F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
independennya secara simultan mempengaruhi variabel dependennya.
b) F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
independennya secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependennya.

Selanjutnya untuk melihat kemampuan variabel independen dalam


menerangkan variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi
berganda (R2). Dengan kata lain, nilai koefisien R2 digunakan untuk mengukur besarnya
sumbangan variabel independen terhadap variasi variabel dependennya. Jika R2
diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan
bahwa sumbangan dari variabel independen terhadap variasi variabel dependen
semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
variabel dependennya. Sebaliknya jika (R2) semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat
dikatakan bahwa sumbangan dari variabel independen terhadap variasi variabel
dependen semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk
menerangkan variasi variabel dependennya. Secara umum dapat dikatakan bahwa
besarnya koefisien determinasi berganda (R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ (R2) ≤1.
Pengujian hipotesis ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Data Penelitian
Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu akan dilakukan pembahasan
deskripsi responden yang terdiri dari analisis deskriptif responden. Analisis deskriptif
responden meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan
kepemimpinan kepala sekolah di perusahaan lain yang sejenis. Berdasarkan jawaban
angket yang diterima dapat diketahui karakteristik/identitas responden.

1) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Dilihat dari jenis kelamin responden ternyata laki – laki lebih banyak
disbanding perempuan yang bekerja di Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan.
Perbandingan responden laki – laki dengan perempuan dapat dilihat pada Tabel 1.

Table 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 22 57,89
2 Perempuan 16 42,11
Jumlah 38 100
Sumber : Kuesioner bagian Identitas Responden, 2021

Tabel 1 menunjukkan komposisi jumlah laki – laki dalam responden berjumlah 22 orang
atau 57,89% sedangkan jumlah perempuan dalam responden berjumlah 16 orang atau
42,11%.

2) Responden Berdasarkan Usia


Umur responden pada saat penelitian berlangsung dibedakan menjadi tiga
292
yakni di bawah 21 tahun, 21 tahun sampai dengan 41 tahun serta di atas 41 tahun.
Dengan demikian maka persentase umur responden dapat diperhatikan pada Tabel 2.

Table 2. Umur Responden


No Umur Jumlah Persentase
1 20 – 40 20 52,63
2 Diatas 40 Tahun 18 47,37
Jumlah 38 100%
Sumber : Kuesioner bagian Identitas Responden, 2021

Dari data pada Tabel 2 maka tampak komposisi umur responden pada saat penelitian ini
berlangsung, 20 – 40 tahun sebanyak 20 orang atau 52,63% dan 18 orang atau 47,37%
berumur di atas 40 tahun. Hal ini menunjukkan komposisi umur responden yang
didominasi oleh kelompok umur diatas 40 tahun. Berdasarkan asumsi umum yang
berlaku di masyarakat bahwa usia produktif seseorang adalah di bawah 40 tahun maka
komposisi tersebut menunjukkan bahwa guru Universitas Graha Nusantara
Padangsidimpuan masih bisa dikatakan tergolong kedalam kelompok yang produktif
tetapi sudah perlu untuk diperhatikan regenerasi berikutnya.

3) Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan responden dibedakan menjadi empat kategori yakni SLTP,
SLTA, S1, dan S2. Dengan demikian maka persentase responden pada kategori tersebut
dapat diperhatikan pada Tabel 3:

Table 3. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No Tingkat Jumlah Persentase
Pendidikan
1 S2 38 100
2 S3 0 0
Jumlah 38 100%
Sumber : Kuesioner bagian Identitas Responden, 2021

Tabel 3 menunjukkan komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan S2


sebanyak 38 orang atau 100%, berpendidikan S3 tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa
sebenarnya Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan pendidikan sangat
diutamakan khusus untuk tenaga pengajar minimal berpendidikan S2 untuk dapat
memahami dan menjalankan tugas. Hal tersebut dibuktikan dengan data pada Tabel 4.3,
dimana responden berpendidikan S2.

4) Responden Berdasarkan Masa Kerja


Tingkat masa kerja responden dibedakan menjadi empat kategori yakni bekerja
lebih dari 10 tahun, 7 – 10 tahun, 4 – 6 tahun, dan 1 – 3 tahun.
Dengan demikian maka persentase responden pada kategori tersebut dapat
diperhatikan pada Tabel 4:

Table 4. Responden Berdasarkan Masa Kerja


No Masa Kerja Jumlah Persentase

293
1 10 Tahun keatas 5 13,15
2 7 – 10 11 29,95
3 4–6 15 39,47
4 1–3 4 10,53
Jumlah 38 100%
Sumber : Kuesioner bagian Identitas Responden, 2021

Tabel 4 menunjukkan komposisi responden berdasarkan masa kerja 13,15% bekerja


lebih dari 10 tahun, 29,95% bekerja 7 – 10 tahun, 39,47% bekerja 4 – 6 tahun dan
10,53% bekerja 1 – 3 tahun.

Uji Validitas Data


Pada uji coba alat ukur ini menggunakan sejumlah 38 responden, yang terdiri
dari variabel bebas yaitu Pengembangan profesional (X1), Kompetensi (X2), dan
variabel bergantung (kreterium) yaitu variabel Prestasi kerja Dosen (Y). Uji ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang akan dipakai apakah sudah
benar-benar bisa digunakan mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengukur validitas
alat ukur diperlukan kriteria sebagai alat pembanding. Dalam penelitian ini digunakan
pembanding dari dalam, untuk menguji alat ukur yang berupa angket digunakan
korelasi antara tiap butir angket dengan total butir angket. Angka korelasi (r) hitung
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka korelasi (r) yang terdapat pada
tabel dengan tingkat kesalahan 5 % dan jumlah n = 38 maka diperoleh r tabel = 0,320.
Jika r hitung positip, serta r hitung > r tabel maka butir instrumen tersebut valid. Jika r
hitung tidak positip dan r hitung < r tabel maka maka butir instrumen tersebut tidak
valid.

Table 5. Uji Validitas Instrumen


Variabel Instrumen rhitung r tabel Keterangan
X1.1 0,710 0,320 Valid
X1.2 0,817 0,320 Valid
X1.3 0,831 0,320 Valid
X1.4 0,777 0,320 Valid
X1.5 0,736 0,320 Valid
X1 X1.6 0,571 0,320 Valid
X1.7 0,483 0,320 Valid
X1.8 0,580 0,320 Valid
X1.9 0,375 0,320 Valid
X1.10 0,372 0,320 Valid
X2.1 0,476 0,320 Valid
X2.2 0,782 0,320 Valid
X2.3 0,699 0,320 Valid
X2.4 0,693 0,320 Valid
X2.5 0,729 0,320 Valid
X2.6 0,626 0,320 Valid
X2 X2.7 0,679 0,320 Valid
X2.8 0,748 0,320 Valid
294
X2.9 0,385 0,320 Valid
X2.10 0,483 0,320 Valid
Y1.1 0,412 0,320 Valid
Y1.2 0,751 0,320 Valid
Y1.3 0,655 0,320 Valid
Y1.4 0,518 0,320 Valid
Y1.5 0,686 0,320 Valid
Y1.6 0,596 0,320 Valid
Y Y1.7 0,746 0,320 Valid
Y1.8 0,434 0,320 Valid
Y1.9 0,664 0,320 Valid
Y1.10 0,687 0,320 Valid
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap item instrumen yang digunakan
dalam penelitian, menunjukan bahwa semua item instrumen penelitian yang dinyatakan
valid, telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan dan
digunakan untuk analisis berikutnya.

Uji Reliabilitas Data


Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat itu dalam mengukur suatu gejala
yang berlainan senantiasa mengukur sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan dapat
diandalkan, untuk mengukur reliabilitas dalam suatu instrumen menggunakan Alpha
Cronbach yang didasarkan pada rata-rata korelasi butir data instrumen pengukuran.
Suatu instrumen dikatakan handal apabila nilai Alpha C'ronbach lebih besar atau sama
dengan nilai r tabel "
Hasil uji reliabilitas item instrument dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Table 6. Uji Reliabilitas Item Instrumen


Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

X1 0,649 Reliabel
X2 0,547 Reliabel
Y 0,371 Reliabel
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap item instrumen yang
digunakan dalam penelitian menunjukan bahwa semua item instrumen penelitian dapat
dikatakan reliabel, karena telah memenuhi kriteria pengujian reliabilitas item
instrument yang digunakan.

Tanggapan Responden terhadap Variabel Pengembangan profesional,


Kompetensi dan Disiplin Kerja Dosen
Mengetahui penilaian responden atas masing-masing item, maka semua
jawaban yang diberikan responden akan dideskripsikan. Kemudian dicari rata-
ratanya dengan cara membagi total skor dengan jumlah responden. Kemudian rata-
rata skor tersebut diberi penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :

295
1. Nilai 1 : Sangat tidak setuju
2. Nilai 2 : Tidak setuju
3. Nilai 3 : Netral
4. Nilai 4 : Setuju
5. Nilai 5 : Sangat Setuju

Uji Asumsi Klasik


Model pengujian hipotesis berdasarkan analisis regresi yang digunakan dalam
penelitian ini harus memenuhi asumsi klasik agar menghasilkan nilai parameter yang
sahih. Asumsi klasik tersebut antara lain tidak terdapat adanya multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah menunjukkan adanya pengaruh linear diantara
variabel independen. Pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini akan
menggunakan nilai varian inflation factor (VIF) yang diperoleh dan pengujian hipotesis.
Kriteria terjadinya multikolinearitas adalah apabila nilai VIF lebih besar dari 10 berarti
terjadi masalah yang berkaitan dengan multikolinearitas, sebaliknya apabila nilai VIF
nya dibawah 10 maka model regresi tidak mengandung multikolinearitas (Gujarati
1992:293).
Hasil pengujian asumsi multikolinearitas ini disajikan pada tabel dibawah ini:

Table 7. Hasil Pengujian Multikolinieritas


No Variabel Nilai VIF Keputusan

1 Pengembangan 1,001 Tidak terjadi


profesional Multikolinearitas
2 Kompetensi 1,001 Tidak terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa model regresi
dalam penelitian ini tidak mengandung gejala (masalah) multikolinearitas, karena nilai
varian Inflation Factor (VIF) adalah dibawah batas kriteria tentang adanya masalah
multikolinearitas, yaitu 10. Dengan demikian, data tersebut dapat memberikan
informasi yang berbeda untuk setiap variabel independennya.

Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Korelasi
Spearman's rho antara nilai residu (disturbance error) dari hasil regresi dengan masing-
masing variabel independennya. Kriteria ada tidaknya gejala Heteroskedastisitas adalah
apabila nilai korelasi Spearman's rho dibawah 0,7 berarti model regresi menunjukkan
tidak adanya permasalahan heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai korelasi
Spearman's rho diatas 0,7 berarti model regresi menunjukkan adanya permasalahan
296
heteroskedastisitas.
Hasil pengujian asumsi Heteroskedastisitas ini disajikan pada tabel di bawah ini.

Table 8. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas


Pengem Kompetensi Prestasi
bangan
profesio
nal
Spearman's Pengembanga Correlation 1.000 .689 .493
rho n profesional Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .001
N 38 38 38
Kompetensi Correlation .689 1.000 .566
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000
N 38 38 38
Prestasi Correlation .493 .566 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .001 .000 .
N 38 38 38
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer Diolah 2021

Hasil analisis korelasi Spearman'rho pada tabel diatas menunjukkan bahwa antara
varian pengganggu (unstandardized residual) dengan setiap variabel independen tidak
ada yang menunjukkan nilai diatas 0,7. Ini berarti bahwa varian faktor pengganggu
variabel prediktor adalah sama atau konstan. Dan Heterokedastisitas tidak terjadi dalam
model regresi penelitian ini.

Uji Regresi Linier


Uji regresi linier ini untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel bergantung
dengan menggunakan variabel bebas, yang mana variabel bebas tersebut telah
diketahui besarnya dari jawaban responden. Dari analisis SPSS didapatkan output dan
dapat disimpulkan sebagai berikut :

Table 9. Hasil Uji t


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.885 5.806 3.425 .002
Pengembangan .240 .120 .287 1.996 .054
Profesional
Kompetensi .357 .122 .422 2.935 .006
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber : Data Primer Diolah 2021

Koefisien regresi Pengembangan profesional sebesar 0,240 menunjukkan bahwa


297
variable Pengembangan profesional memiliki pengaruh positif terhadap prestasi kerja
Dosen, artinya semakin baik Pengembangan profesional yang terdiri dari kemampuan
pimpinan dalam memberikan contoh atau tauladan, kemampuan pimpinan dalam
memberikan bimbingan, kemampuan pimpinan dalam memberikan delegasi,
kemampuan memberi Kompetensi dan kemampuan dalam berlaku adil dan bijaksana
kepada bawahannya, akan berpengaruh terhadap peningkatan Prestasi kerja Dosen.
Koefisien regresi Kompetensi sebesar 0,357 menunjukkan bahwa Kompetensi
memiliki pengaruh positif terhadap prestasi kerja Dosen, artinya semakin tinggi tingkat
Kompetensi yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan fisiologis, pemenuhan kebutuhan
akan keselamatan dan keamanan kerja, pemenuhan kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan serta kebutuhan aktualisasi diri akan menyebabkan peningkatan prestasi
kerja Dosen.

Table 10. Koefisien Determinasi (R2)


Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
1 .561a .315 .276 2.83803
a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pengembangan Profesional
Sumber : Data Primer Diolah 2021

Besarnya nilai koefisien korelasi berganda (R) adalah 0.276, hal ini menunjukan bahwa
besarnya pengaruh variabel Pengembangan profesional dan Kompetensi terhadap
Prestasi kerja Dosen sebesar 0,276 atau 27,6%.
Besarnya nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,276, hal ini menunjukan bahwa
besarnya pengaruh variabel Pengembangan profesional dan Kompetensi terhadap
Prestasi kerja Dosen sebesar 0,276 atau (27,6%) dan sisanya sebesar 72,4%
dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian.
1. Pengujian Hipotesis Pertama

Table 11. Hasil Uji F


ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 129.675 2 64.837 8.050 .001
b

Residual 281.904 35 8.054


Total 411.579 37
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Pengembangan Profesional
Sumber : Data Primer Diolah 2021

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda seperti tampak pada tabel diatas
menunjukan nilai F hitung sebesar 8,050 dengan tingkat Sig. F sebesar 0.001. Nilai Fhitung
tersebut lebih besar dibandingkan F table sebesar 3,529 dan nilai Sig. F lebih kecil dari
nilai  = 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis
alternatif diterima, yang berarti bahwa variabel Pengembangan profesional dan
Kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap Prestasi kerja Dosen di Universitas
298
Graha Nusantara Padangsidempuan .

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Table 12. Hasil Regresi


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.885 5.806 3.425 .002
Pengembangan .240 .120 .287 2.996 .044
Profesional
Kompetensi .357 .122 .422 2.935 .006
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber : Data Primer Diolah 2021
1) Pengembangan profesional (X1)
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi sebesar 0,240 dengan nilai
thitung = 2,996 sedangkan nilai pada taraf α = 0,05 nilai t tabel = 2,030 sehingga thitung > ttabel
dengan probabilitas sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05, jadi teruji bahwa variable
Pengembangan profesional yang terdiri dari Pendidikan, Pembelajaran, Penelitian,
Forum Ilmiah terprogram, Publikasi ilmiah, Forum komunikasi, Penguasaan IT, Program
Induksi/ Magang, dan Penunjang, berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi kerja
Dosen sebesar 0,240 atau 24,0% .
2) Kompetensi (X2)
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi Kompetensi
sebesar 0,357 dengan nilai thitung = 2,935 sedangkan nilai pada taraf α = 0,05 nilai t tabel =
2,030 sehingga thitung > ttabel dengan probabilitas sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05, jadi
teruji bahwa Kompetensi yang terdiri dari : Semangat untuk berprestasi dan bertindak,
Kemampuan pelayanan, Kemampuan mempengaruhi orang lain, Kemampuan
manajerial, Daya fikir, berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi kerja Dosen
sebesar 0,357 atau 35,7%.
Berdasarkan analisis diatas dan apabila dibuktikan dengan hipotesis kedua yang diuji
secara parsial maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa, variabel
Pengembangan profesional dan Kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap
Prestasi kerja Dosen dapat diterima.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga


Berdasarkan nilai koefisien regresi () antara variabel Pengembangan
profesional dan Kompetensi, maka variabel yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap tingkat Prestasi kerja Dosen di Universitas Graha Nusantara
Padangsidempuan . adalah variabel kompetensi dimana nilai koefisien regresinya ()
sebesar 0,357. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi merupakan
variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Prestasi kerja Dosen di
Universitas Graha Nusantara Padangsidempuan sebesar 35,7% .
299
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini Pengembangan profesional berpengaruh secara
signifikan terhadap Prestasi kerja Dosen sebesar 24,0% . Kompetensi berpengaruh
secara signifikan terhadap Prestasi kerja Dosen 35,7% dan pengaruh Pengembangan
profesional dan Kompetensi terhadap Prestasi kerja Dosen sebesar 27,6% dan sisanya
sebesar 72,4% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak dimasukan dalam
model penelitian.

Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan
antara lain
1. Karena ada pengaruh antara Pengembangan profesional dan kompetensi kerja
terhadap Prestasi kerja dosen yang positif dan kuat, maka disarankan bagi
Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. agar menyiapkan pimpinan yang
berpotensi dalam pengembangan keprofesionalan dosen dan kompetensi yang
tepat sehingga dosen mempunyai hasil prestasi kerja yang maksimal dan
berkualitas.
2. Bagi dosen, agar dapat meningkatkan prestasi kerja sebagai tenaga pendidik
supaya mendukung upaya pimpinan dalam melakukan pengembangan dan
kompetensi dalam pekerjaan sehari-hari.
3. Bagi peneliti agar mengusahakan untuk mengadakan penelitian dalam topik yang
sama, namun dalam jumlah variabel dan sampel yang lebih banyak.
4. Bagi peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel lain yang tidak terdeteksi
dalam penelitian ini misalnya memasukkan inisiatif dari dosen, gaya
Pengembangan karir, iklim organisasi, dan budaya organisasi yang belum dibahas
dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010. Manajemen Penelitian, edisi revisi, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Ardana, Komang, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.
Danim, Sudarwan. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Harijono, David, 2016, “Pengembangan karir dosen,” dalam www.
widyasatwikamgbj.com.
Kindsvatter, Richard, Wilen William, Ishler Margaret. 1996. Dynamics of Effective
Teaching (3rd). USA: Longman.
Kusumastuti, 2014:69, Perilaku Organisasi. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Program
Pendidikan Pascasarjana Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Kubr & Proponenko, 1989; Wentling, 1996; Deakin, 1994. (edisi terjemahan oleh
Sudarsono Sudirjo, Lily Rompas, dan Koyo Kartasurya, 2011). Jakarta : CV Rajawali.
Notoatmojo, Soekijo, 2012, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rieneka
Cipta.
Prawirosentono, Suyadi, 2014, Kebijakan Kinerja Dosen. Yogyakarta, BPFE.
300
Redjeki Sri, 2015, “Pengembangan Profesional Dosen dan Inovasi Pembelajaran” dalam
jurnal ilmiah Pawiyatan, Vol XXII No. 3 Oktober 2015.
Sy-Zain, Romli, 2016, “Strategi Pengembangan Profesional Dosen”, dalam
http://www.atdikcairo.org/file/makalah_romli_sy_zain.doc.
Sugiono, 2011. Metode Penelitian Administrasi, edisi revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Statuta Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan Tahun 2015.
Suprihanto John, dkk., 2013. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN.
Sudijarto. 2011. Pendidikan Sebagai Sarana Reformasi Mental Dalam Upaya
Pembangunan Bangsa. Jakarta : Balai Pustaka.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
Wijaya, David, “Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Berbasis Kompetensi
Guru dalam Rangka Membangun Keunggulan Bersaing Sekolah”, dalam Jurnal
Pendidikan Penabur No.12 Tahun ke-8 Juni, 2016.
Muhammad Rajali, Elazhari, Khairuddin Tampubolon, (2021). Pencocokan Kurva
Dengan Metode Kuadrat Terkecil dan Metode Gauss. AFoSJ-LAS: Journal All Field of
Science J-LAS, 1(1), 14-22. From: https://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFOSJ-
LAS/article/view/9
Elazhari, 2021. Pengaruh Motivasi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri
2 Tanjung Balai, AFoSJ-LAS: Journal All Field of Science J-LAS, 1(1), 44-53.
From: https://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFOSJ-LAS/article/view/7
Khairruddin Tampubolon, & Koto, F. R. (2019). Analisis Perbandingan Efisiensi Kerja
Mesin Bensin Pada Mobil Tahun 2000 Sampai Tahun 2005 Dan Mobil Tahun 2018
Serta Pengaruh Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Dan Cara Perawatannya Sebagai
Rekomendasi Bagi Konsumen. Jmemme: Journal Of Mechanical Engineering,
Manufactures, Materials And Energy, 3(2), 76-83.
From Http://Ojs.Uma.Ac.Id/Index.Php/Jmemme/Article/View/2773
Wispi Elbar, Khairuddin Tampubolon, (2020), Pengaruh Campuran Silikon Pada
Aluminium Terhadap Kekerasan Dan Tingkat Keausannya, Jmemme: Journal Of
Mechanical Engineering, Manufactures, Materials And Energy, 4(2), 183-196.
From: http://ojs.uma.ac.id/index.php/jmemme/article/view/4070
Khairuddin Tampubolon, Fider Lumbanbatu (2020), Analisis Penggunaan Knalpot
Berbahan Komposit Untuk Mengurangi Tingkat Kebisingan Pada Motor Suzuki
Satria, Jmemme: Journal Of Mechanical Engineering, Manufactures, Materials And
Energy, 4(2), 174-182.
From: http://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jmemme/article/view/4065
Mahyudin Situmeang, Khairuddin Tampubolon (2020), Pengaruh Etika Administrasi
Terhadap Pelananan Aparat Desa Pada Kantor Desa Sei Rotan Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Jurnal Prosiding Seminar Nasional Hasil
Penelitian, 3(1), 99-107.
From: https://e-prosiding.umnaw.ac.id/index.php/penelitian/article/view/514.

301

Anda mungkin juga menyukai