Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN EMPON-EMPON PASCAPANEN

DALAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA JUAL PRODUK


UNTUK MENUNJANG KESEJAHTERAAN KELUARGA

Triastuti Sulistyaningsih, Sri Mursiti

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Email: triastuti.s@gmail.com

Abstrak. Telah dilakukan kegiatan pengolahan empon-empon pascapanen dalam


upaya meningkatkan daya jual produk untuk menunjang kesejahteraan keluarga
di Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Masyarakat
Pakintelan banyak menanam tanaman empon-empon tetapi belum dapat
mengolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis pasca panennya. Saat ini
telah banyak dijual ekstrak kunyit-asam, ekstrak temulawak, ekstrak jahe, dan
ekstrak beras kencur yang digunakan sebagai minuman penyegar, dapat diminum
dengan air panas ataupun dengan air dingin. Ekstrak-esktrak tersebut merupakan
hasil pengolahan rimpang empon-empon dengan metode tertentu. Produk
tersebut dikemas dalam kantong plastik yang menarik dan higienis serta memiliki
harga jual yang lebih tinggi dibanding bila masih dalam bentuk rimpang, namun
kesemuanya ini bukan hasil produksi petani di wilayah Kelurahan Pakintelan
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, maka perlu diadakan kegiatan untuk
mengolah empon-empon menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis yaitu
menjadi esktrak bergula. Kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah:
1) merancang prosedur pengolahan empon-empon; 2) uji coba hasil nomor 1;
3) pengenalan prosedur pengolahannya kepada khalayak sasaran. Metode yang
digunakan adalah ujicoba, pelatihan dan diskusi. Para peserta sangat antusias
dalam kegiatan ini , terlihat pada acara diskusi dan kehadiran peserta pada
pelatihan yang mencapai 90%. Respon peserta sangat positip sehingga jika ada
kesempatan lain kegiatan pengadian seperti ini dilanjutkan lagi terutama kegiatan
yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kata kunci : empon-empon, pasca panen

PENDAHULUAN buah-buahan ini biasanya dikelola oleh para


penduduk asli yang masih tinggal di sekitar
Lahan di wilayah Kelurahan Pakintelan
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang kebun. Sebagian besar kebun-kebun ini su-
umumnya masih berupa kebun yang dita- dah bukan milik para petani, sehingga para
nami tanaman keras seperti rambutan, ace, petani ini sebagai penggarap. Oleh para pe-
durian, jengkol, pete dan sengon. Tanaman tani disela-sela tanaman buah-buahan ini di-

132
Triastuti Sulistyaningsih, Sri Mursiti Pengolahan Empon-Empon Pascapanen 133

tanami empon-empon, seperti kunyit, temu merancang prosedur pengolahan empon-


ireng, temu giring, dan temulawak. Mereka empon, uji coba hasil, pengenalan prosedur
menanam pada permulaan musim penghujan pengolahan empon-empon menjadi ekstrak
dan memanen pada musim kemarau. Pada bergula kepada khalayak sasaran, dan evaluasi
saat memanen sebagian rimpang empon- serta deseminasi.
empon ini ditanam kembali sebagai bibit se- Bentuk kegiatannya adalah perancangan
hingga pada saat memanen sekaligus mena- prosedur kerja serta uji coba di laboratorium.
nam kembali. Hasil panen empon-empon ini Kegiatan dilakukan dengan metode demon-
oleh para petani ada yang langsung dijual strasi pengolahan empon-empon menjadi
ke pasar sebagai bumbu masak dan sebagai ekstrak bergula dan diskusi terhadap kemung-
bahan baku membuat jamu gendong. Dalam kinan bahan empon-empon yang digunakan,
keadaan seperti ini harga empon-empon san- serta diskusi tentang prosedur kerjanya. Deng-
gat murah. Namun ada sebagian para petani an demikian metode yang digunakan meliputi
yang mengolah empon-empon ini menjadi ceramah bervariasi, demonstrasi, dan latihan.
criping empon-­empon kering kemudian di- Sedangkan khalayak sasaran antara yang
beli oleh tengkulak yang nantinya disetor- strategis untuk tercapainya tujuan kegiatan ini
kan ke pabrik jamu seperti pabrik Sidomun- adalah Ibu-ibu PKK khususnya para pengurus
cul atau pabrik yang lain. Criping empon- PKK RT se-Kelurahan Pakintelan Kecamatan
empon ini mempunyai harga jual yang Iebih Gunungpati Kota Semarang. Sasaran ini dipi-
tinggi bila dibandingkan dengan harga jual lih karena mereka memiliki potensi yang be-
empon-empon yang belum diolah. Ekstrak sar untuk menyebarluaskan pengetahuan dan
empon-empon bergula merupakan cam- keterampilan tentang materi kegiatan ini.
puran antara serbuk ekstrak empon-empon
yang telah dikeringkan dan diberi serbuk HASIL DAN PEMBAHASAN
gula halus. Ekstrak empon-empon bergula Kegiatan secara umum mendapatkan re-
ini biasanya diminum sebagai minuman pe- spon yang baik dari Ibu-ibu PKK khususnya
nyegar. Ekstrak ini dapat diminum dengan para pengurus PKK kelurahan Pakintelan Ke-
cara melarutkannya dalam air panas atau air camatan Gunungpati Kota Semarang. Untuk
dingin. merealisasikan pemecahan masalah yang di-
Berdasarkan hal tersebut maka diper- hadapi, telah dilakukan berbagai kegiatan se-
lukan adanya kegiatan untuk memberikan bagai berikut: (1) Tahap persiapan, (2) Tahap
pengetahuan, wawasan, dan keterampilan ke- pelaksanaan, (3) Tahap program aksi, (4) Ta-
pada Ibu-ibu PKK di Kelurahan Pakintelan hap evaluasi dan penusunan laporan. Tahap
mengenai proses pengolahan empon-empon persiapan meliputi:(a) Koordinasi dengan
pasca panen menjadi ekstrak bergula. Hal khalayak sasaran, (b) Persiapan alat-alat bahan
ini didasarkan juga pada hasil observasi dan sampai dengan uji coba untuk mencari kondi-
wawancara awal terhadap para ibu PKK tera- si terbaik, (c) Diskusi hasil uji coba, (d) Pem-
sa bahwa mereka menginginkan pengetahuan buatan materi pelatihan. Tahap pelaksanaan
tentang proses pengolahan empon-empon meliputi pemberian informasi semua materi
menjadi ekstrak bergula yang pada akhirnya yang berkaitan dengan program ke-giatan
dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. pengabdian kepada masyarakat. Tahap pro-
METODE gram aksi meliputi :(a) Demonstrasi pengo-
lahan empon-empon menjadi ekstrak bergula,
Langkah-langkah yang ditempuh adalah (b) Pelatihan atau praktek mandiri, (c) Peman-
134 ABDIMAS Vol. 18 No. 2, Desember 2014

tauan hasil pelatihan. Tahap evaluasi dan pe- mengolah empon-empon dapat menjadi ser-
nyusunan laporan meliputi: (a) Diskusi hasil buk minuman bergula. Berarti penyuluhan ini
kegiatan, (b) Analisis hasil evaluasi dan pem- memiliki ketepatgunaan yang tinggi. Dari ha-
buatan laporan. sil praktek diketahui bahwa:
Para peserta sangat antusias mengikuti Tekstur serbuk empon-empon bergula
program pengabdian ini, karena baru pertama yang dihasilkan 95 % baik. Tampilan ser-
kali ini mereka mengikuti kegiatan pelatihan buk empon-empon bergula hasil pengolahan
tentang pengolahan empon-empon menjadi adalah 90 %.
ekstrak bergula. Pada acara diskusi, para peser- Hampir 100% peserta meminta kepada
ta sangat ingin mendapatkan pengetahuan ten- tim penyuluh untuk memberikan penyuluhan
tang pemanfaatan pengolahan empon-empon tentang hal-hal lain selain yang telah diberi-
menjadi ekstrak bergula. Para peserta juga kan.
sangat tertarik dengan keuntungan pengolah- Keberhasilan penyuluhan ini dapat di-
an empon-empon menjadi ekstrak bergula. ulangi lagi ditempat lain karena menyangkut
Evaluasi digunakan untu melihat keber- kegiatan sehari-hari ibu-ibu rumah tangga.
hasilan pelaksanaan kegiatan. Beberapa hal 70% peserta akan mempraktekkan hasil
yang digunakan untuk mengevaluasi adalah kegiatan. Terhadap ibu-ibu PKK yang berke-
kehadiran peserta, aktivitas dan tanya ja- inginan mengolah mengolah empon-empon
wab dalam diskusi serta kesungguhan dalam menjadi serbuk minuman bergula diberikan
melakukan kegiatan. informasi tambahan yang menunjang ke-
Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat giatan, sedangkan penyebarluasan informasi
diketahui bahwa: dapat melalui pertemuan PKK RT masing-
Secara keseluruhan dari 30 peserta yang masing.
diundang untuk mengikuti kegiatan, yang Faktor pendorong kegiatan ini adalah
hadir sebanyak 27 orang. Dengan demikian para peserta sangat berkepentingan dengan
kehadiran peserta 90 % sehingga dapat dika- kegiatan ini dan karena statusnya sebagai ibu
tegorikan baik. Partisipasi daan kesungguhan yang tidak bisa lepas dari kegiatan pengolah-
para peserta sangat tinggi. an bahan-bahan menjadi produk yang dapat
Hampir 100 % dari peserta menyatakan menambah penghasilan untuk menunjang ke-
belum mengetahui tentang pengolahan em- sejahteraan keluarga.
pon-empon menjadi serbuk minuman bergula. Sedangkan faktor penghambatnya adalah
Berarti penyuluhan ini relevan karena ibu-ibu karena kesibukan sebagian ibu-ibu anggota
PKK sudah seharusnya mengetahui bahwa PKK sehingga kehadiran tidak bisa sesuai jad-
empon-empon dapat diolah menjadi serbuk wal yang disepakati.
minuman bergula.
Hampir 80% peserta memperoleh pe- SIMPULAN DAN SARAN
ngetahuan baru tentang manfaat serbuk em- Simpulan
pon-empon bergula dan merasa perlu memi-
liki pengetahuan tentang proses pengolahan Dari hasil pelaksanaan pengabdiaan ke-
empon-empon menjadi serbuk minuman ber- pada masyarakat ini dapat disimpulkan bah-
gula serta akan menyebarluaskan pengetahuan wa: Pelaksanaan kegiatan memotivasi ibu-ibu
yang diterimanya kepada ibu-ibu yang lain. PKK untuk mengolah empon-empon menjadi
Berarti penyuluhan ini diterima dan diperlu- serbuk minuman bergula di Kelurahan Pak-
kan oleh masyarakat. intelan Kecamatan Gunungpati Kota Sema-
Hampir 70 % peserta akan mencoba rang berjalan dengan baik dan lancar. Respon
Triastuti Sulistyaningsih, Sri Mursiti Pengolahan Empon-Empon Pascapanen 135

peserta pada kegiatan ini sangat positif se- Obat. Jakarta: Depkes RI.
hingga jika ada kesempatan lagi meminta agar Rahmat Rukmana. 2004. Kunyit. Yogyakarta:
kegiatan pengabdian seperti ini dilanjutkan Kanisius.
terutama kegiatan yang langsung menyentuh ______________. 2004. Kencur. Yogyakarta:
kehidupan masyarakat. Kanisius.
Sutrisno Koswara. 2004. Jahe dan Hasil Olah-
DAFTAR PUSTAKA annya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Dekpkes RI. 2005. Pemanfaatan Tanaman

Anda mungkin juga menyukai