1. Sebutkan dan jelaskan cara penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman jahe,
lengkuas dan kunyit
A. Penyiangan
a. Jahe
Proses penyiangan pada budidaya jahe juga berfungsi untuk memperbaiki struktur
tanah, terutama membuat pori-pori tanah menjadi lebih subur dan memperkuat posisi
tanaman untuk menyerap unsur hara. Penyiangan perlu dilakukan secara rutin dari
tanaman masih kecil hingga menjelang masa panen. Sudah menjadi hal yang wajar jika
pertumbuhan tanaman jahe akan diiringi oleh gulma yang dapat menurunkan produksi
jahe. Gulma tersebut tidak boleh dibiarkan tumbuh begitu saja karena bisa mengambil
unsur hara, air, serta sinar matahari yang dibutuhkan oleh tanaman jahe.
Kegiatan penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi gulma. Usahakan pada umur
3-6 bulan tanaman bebas dari gulma, setelah berumur 6 bulan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan. Penyiangan dilakukan dengan mekanis/manual, tidak boleh menggunakan
herbisida. Untuk tanaman yang berumur 4 bulan, penyiangan dilakukan dengan hati-hati
agar tidak merusak akar tanaman dan mencegah masuknya penyakit.
Tanaman yang masih dalam periode kritis hingga berumur enam bulan masih
kesulitan untuk bersaing dengan gulma. Jika gulma dibiarkan begitu saja tanpa disiangi,
malah akan menyebabkan pertumbuhan tanaman yang masih kecil menjadi terhambat.
Pada umumnya penyiangan pada budidaya jahe dilakukan setiap dua bulan sekali sejak
penanaman pertama. Namun, penyiangan juga bisa dilakukan sesuai dengan kondisi
tanamannya. Penyiangan lebih bagus dilakukan pada siang hari ketika cuaca sedang
cerah dan tidak hujan. Penyiangan yang dilakukan pada musim hujan dapat
menyebabkan tanah terbawa oleh aliran air hujan.
b. Lengkuas
Penyiangan gulma dilakukan ketika tanaman berumur 2-4 minggu dan dilakukan secara
terus menerus hingga tanaman 3-6 minggu, dan dihentikan ketika tanaman berumur 6-7
bulan.
c. Kunyit
Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput liar (gulma)
yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu perkembangan tanaman.
Kegiatan ini dilakukan 3 -5 kali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan
tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan dan
bersamaan dengan ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar
tumbuh besar dan tanah tetap gembur.
B. Pengendalian hama dan penyakit
a. Jahe
Hama
A. Lalat Rimpang Mimegralla coeruleifrons Macquart
Gejala Serangan :
- Gejala serangan lalat rimpang sulit dibedakan dengan serangan penyakit layu;
- Setelah 8-10 hari tanaman terlihat menguning dan mengering, dimulai dari
daun sebelah bawah kemudian diikuti seluruh daun;
- Serangan berat mengakibatkan tanaman layu dan kering, sedangkan
rimpangnya keropos;
Gambar 1. Hama rimpang Mimegralla coeruleifrons a. Telur b. Larva c. Pupa
d. Serangga dewasa
Pengendalian :
1. Kultur teknis
- Tidak menanam jahe tumpang sari dengan kunyit atau tanaman lain
keluarga Zingiberaceae yang merupakan tanaman inang hama ini;
- Sortasi rimpang sebelum tanam;
- Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat, bebas dari serangan
penyakit layu atau penyakit lainnya;
- Penggunaan tanaman nilam sebagai barier dan tumpang sari dengan jahe
dapat menekan populasi lalat rimpang;
- Sanitasi dengan membersihkan pertanaman dari sisa-sisa tanaman dan
memusnahkannya.
2. Biologis
Memanfaatkan musuh alami yaitu parasitoid larva-pupa Trichopria sp.
(Diapriidae, Hymenoptera), dan cendawan Beauveria bassiana yang
menginfeksi larva.
3. Kimiawi
Penggunaan insektisida untuk mengendalikan lalat dewasa. Insektisida yang
terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian untuk OPT jahe belum ada.
B. Hama Kutu Perisai Aspidiella hartii Gr.
Gejala serangan
- Serangan hama tampak dari kutu-kutu berbentuk perisai yang menempel di
permukaan rimpang dan di bawah sisik rimpang sehingga nampak kusam.
- Umumnya menyerang di pertanaman kemudian dapat berkembang dengan baik
di tempat penyimpanan.
D. Kunyit
Hama
1. Ulat Penggerek Akar (Dichcrosis puntifera.)
Gejala : pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu dan lama kelamaan
tunas menjadi kering lalu membusuk.
Pengendalian : tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3
Penyakit
1. Busuk Bakteri Rimpang
Penyebab : oleh kurang baik sistem pengairan (drainase) atau disebabkan oleh
rimpang yang terluka akibat alat-alat pertanian, sehingga luka rimpang kemasukan
cendawan.
Gejala : kulit akar tanaman menjadi keriput dan mengelupas, kemudian rimpang
lama kelamaan membusuk dan keropos.
Pengendalian :
Mencegah terjadi genangan air pada lahan, mencegah terlukanya rimpang dan
Penyemprotanfungisida dithane M-45.
2. Karat daun kunyit
Penyebab : Taphrina macullans Bult dan Colletothrium capisici atau oleh kutu
daun
yang disebut Panchaetothrips.
Gejala :
- Timbulnya warna coklat (karat) pada helaian daun; bila penyakit ini
menyerang tanaman dewasa/daun yang tua maka tidak akan mempengaruhi
produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun muda, menyebabkan
tanaman tersebut menjadi mati.
Pengendalian :
- Dilakukan dengan mengurangi kelembaban
- Penyemprotan insektisida, seperti dengan agrotion 2 cc/liter atau dengan
fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu sekali.