Kep Gerontik DG Hipertensi 3B
Kep Gerontik DG Hipertensi 3B
Kelompok :
Dosen Pembimbing :
Ns. Misniarti,M.Kep
Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN MASALAH
HIPERTENSI”
Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin dengan kerjasama kelompok,
walaupun masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang harus kami perbaiki. Karena
manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu untuk memperbaiki
makalah ini kami mengharapkan saran dari teman-teman semua. Jika terdapat kesalahan atau
kekeliruan yang terdapat di dalam makalah kami ini, kami mohon bantuannya untuk
memberbaiki atau mengkritik makalah yang kami buat.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing kami Ibu Ns.
Misniarti,M.Kep yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok
kami untuk menyampaikan materi ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..........................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Definisi Hipertensi......................................................................................................
2.3 Klasifikasi..................................................................................................................
2. Patofisiologi.................................................................................................................
2. 6 Pemeriksaan Diagnostik............................................................................................
3.1 Pengkajian..................................................................................................................
3.3 Diagnosa....................................................................................................................
3.4 Intervensi....................................................................................................................
4.2 saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi di dalam arteri- arteri dan
suatu tekanan darah dari 140/90 atau diatasnya dianggap tinggi. (Muhammadun, 2010 dalam
Riyadi, 2014).
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolic yang tidak normal,
batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai
dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik yang berkisar antara 140-
190 mmHg dan diastolic antara 90-95 mmHg diaanggap merupakan garis batas dari
hgipertensi (Pierce, 19999 dalam Riyadi, 2011).
2.5 PATOFISIOLOGI
Meningkatnya tekanan darah dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara
yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya. Arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku
sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui
arteri tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh darah yang sempit dan menyebabkan kenaikan tekanan. Inilah yang
terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arterosklerosis, dengan cara yang sama, yaitu arteri kecil sementara
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormone didalam darah.
Bertambanya cairan dalam cairan bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah volume dalam darah meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat,
sebaliknya apabila aktivitas jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran,
banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka ginjal akan mengurangi pengeluaran
garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali
normal. Ginjal merupakan organ penting daam mengendalikan tekanan darah,
oleh karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal padat menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi. Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari
sistem saraf otonom yang untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan
darah selama respon Ifight-or- flight (reksi fisik tubuh terhadap ancaman dari
luar), meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung, dan juga
mempersempit sebagian besar arteriola tetapi memperlebar arteriola didaerah
tertentu (misalnya, otot rangka yang memerlukan pasokan darah yang lebih
banyak). Faktor stress juga merupakan satu faktor pencetus terjadinya
peningkatan tekanan darah (Triyanto,2014).
1. Obesitas: berat badan meningkat pada anak atau usia pertengahan
dapat. Menyebabkan resiko mengidap tekanan darah tinggi
2. Serum lipid : terjadi peningkatan kadar cholestrol.
5. Pada mata fundus copy (pembuluh darah pada retina menjadi tipis).
6. Pemeriksaan darah yang terdiri dari (cholestrol, urin acid, gula darah,
kreatinin, clearance, trigliserida, elektrolit)pemeriksaan ini berujuan
menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko lain atau mencari
penyebab hipertensi
PENGKAJIAN LANSIA
B. RIWAYAT KELUARGA
STATUS IMUNISASI K
N Nama J Hubun Umu Pendidi Pekerja E
O k gan Dg r kan an T
Kk B Polio Dpt Hepatiti Cam
C s pak
G
1 Ny. P P Anak 45 Sma Ibu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kandun Th Rumah
g Tangga
45
2 Tn. P L Menant Th Sma Wira √ √ √ √ √ √ √ V V V √ √
u Swasta
X X
X X
X X X Ny.R X X
X X X X
Keterangan:
: laki-laki : perempuan
s: serumah : klien
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Tidak Ada
Alamat pekerjaan : Tidak Ada
Berapa jarak dari rumah : Tidak Ada
Alat transportasi : Tidak Ada
Pekerjaan sebelumnya : PNS(Guru)
Sumber pendapatan &Kecukupan terhadap : Dana Pensiun
Kebutuhan
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Minat : Tidak Ada
Keanggotaan Organisasi : Tidak Ada
Liburan Perjalanan : Tidak Ada
G. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga: keluarga biasanya berkomunikasi dengan bahasa Batak
dan Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga: saat ini dalam keluarga Ny.R Yang berperan sebagai ayah
serta kepala keluarga bagi anak nya yaitu Tn. P
3. Struktur peran (Formal dan Informal): peran Tn. P sebagai Ayah dan juga kepala
keluarga adalah sebagai pelindung, pemberi rasa aman untuk anak-anaknya dan juga
sebagai pengambil keputusan jika terdapat suatu masalah. Ny P sebagai ibu berperan
untuk mengurus anak serta menggurus rumah tangga.
4. Nilai dan norma keluarga: sebagai orang Indonesia dan beragama islam keluarga
memiliki norma yang dianut seperti sopan santun dan melakukan ibadah sholat 5
waktu.
H. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif: keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antara
anggota keluarga terutama hubungan antara anak, menantu dan cucu, serta saling
menyayangi dan menghormati.
2. Fungsi sosial: untuk memperoleh status social di masyarakat hubungan antara Ny.R
terhadap keluarga dan tetangga sekitar baik.
3. Fungsi perawatan keluarga: Keluarga menerapkan fungsi perawatan yang cukup baik
dengan membawa ke pelayanan kesehatan.
4. Fungsi reproduksi: Fungsi reproduksi Ny. R sudah tidak lagi karena menoupausue
5. Fungsi ekonomi: Keekonomian keluarga stabil dengan penghasilan dari Ny.R yang
bekerja sebagai guru dengan dana pensiunan serta penghasilan tambahan dari anak
dan menantu nya.
J. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Bidan Dan Perawat
Jarak dari rumah : 200M
Rumah Sakit : 7 Km
Klinik : 4 Km
Pelayanan Kesehatan dirumah : Tidak ada
Makanan yang dihantarkan : Tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan : Minum obat, Memandikan, Memberikan
keluarga Makan dan Minum
K. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual :Tidak ada
Yang Lainnya : Tidak ada
L. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun : Klien menderita Hipertensi dan Kejang –
yang lalu Kejang
N. OBAT-OBATAN :
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1 Paracetamol 500mg/tablet
STATUS IMMUNISASI :
Tetanus, Difteri : -
Influensa :-
Pneumothoraks : -
Psikologi
5. Telinga
a. Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, tidak ada edema,
tidak ada lesi, tidak ada pengeluaran
cairan.
6. Mulut
a. Inspeksi :Mukosa bibir kering, tidak ada kelainan
kongenital.
b. Gigi :Gigi bersih
7. Leher
a. Inspeksi :Tidak terdapat edema, dan lesi
b. Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
P. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Kerusakan Intelektual Sedang
Mini mental state examination (MMSE): Gangguan Kognitif Sedang
Inventaris Depresi Beck: klien mengalami depresi Berat
APGAR Keluarga : Baik
Q. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. Radiologi :-
INDEKS KATZ
○SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A kamar kecil, berpakaian dan mandi
SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
- 1. Tanggal Berapa Hari Ini ? Tgl 7 Thn 2020
- 2. Hari Apa Sekarang Ini ? Selasa
+ 3. Apa Nama Tempat Ini ? Rumah
- 4. Berapa Nomor Telpon Anda ? Tidak Ada
4.A. Dimana Alamat Anda ?
(Tanyakan Bila Tidak Memiliki Telpon) Jakarta
- 5. Berapa Umur Anda ? 100 Tahun
+ 6. Kapan Anda Lahir ? Tahun 1940
- 7. Siapa Presiden Indonesia Sekarang ? Tidak Tahu
- 8. Siapa Presiden Sebelumnya ? Tidak Tahu
+ 9. Siapa Nama Kecil Ibu Anda ? R. Siregar
+ 10. Kurangi 3 Dari 20 Dan Tetap Pengurangan 3 17, 14, 11, 8,5
Dari Setiap Angka Baru, Semua Secara
Menurun ?
Jumlah Kesalahan Total 6
KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh*
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
Kesimpulan
Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Fungsi intelektual klien Keruskaan
Intelektual Sedang Karena terdapat 6 Kesalahan Saat, menjawab semua pertanyaan dari
perawat
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental
30 20 Nilai Total
KETERANGAN :
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau √
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan √
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal √
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas √
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga √
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan √
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali √
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu √
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya √
KETERANGAN :
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5–7 Depresi Ringan
8 – 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat √
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
APGAR Keluarga : 10
Analisa Data
Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
segera ditangani
Adanya masalah tetapi
tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Hipertensi dapat
diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setidaknya, orang dewasa
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah, termasuk tekanan darah setiap lima tahun
sekali.
Asuhan keperawatan gerontik pada lansia menggunakan pendekatan proes yang terdiri
dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian ini merupakan langkah
awal yang bertujuan mengumpulkan data tentang status kesehatan klien. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada
klien.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Pelaksanaan
3. Metode : wawancara
4. Waktu dan tempat : dirumah lansia (Ny. R) pada tanggal 31 juli pukul
15:00 WIB
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan kunjungan
Memvalidasi keadaan klien dan
keluarga
Interaksi ( Kegiatan inti )
Melakukan pengkajian
Mengidentifikasi masalah
keperawatan
Mengidentifikasi pemahaman
keluarga terhadap masalah kesehatan
Mengidentifikasi kemampuan
keluarga utuk memprioritaskan
masalah
Terminasi (evaluasi)
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Laporan pendahuluan kunjungan keluarga disiapkan
2. Proses
3. Hasil
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di
130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan
munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung,
penyakit ginjal dan stroke. Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh
tubu, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum
kembali memompa darah. Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Tekanan darah yang melebihi
angka tersebut merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani.
4.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata kuliah keperawatan
gerontik ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembelajar.
2. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk memperhatikan dan memahami mengenai
masalah kesehatan pada lansia, untuk itu dalam hal ini peran keluaga sangat penting
dalam hal ini.
3. Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan
asuhan keperawatan gerontik dengan hipertensi agar dapat menerapkan dan
memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada lansia/orang tua yang mungkin
mengalami masalah yang ditimbul oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan
lansia mengenai hipertensi
DAFTAR PUSTAKA