Anda di halaman 1dari 3

BAHASA YANG SERING DI PERKULIAHAN

NO BAHASA KETERANAGAN
Akulturasi percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruh
Ekspansi suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan menjadi lebih besar, atau bisa juga menjadi lebih luas
hierarkis urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan);. Lihat arti dan definisi di jagokata
Estestis Adalah suatu cabang filsafat yang membahas keindahan, estetika merupakan ilmu yang membahas keindahan bisa terbentuk dan dapat merasakanya.
Justivikasi putusan (alasan, pertimbangan) berdasarkan hati nurani
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah
buku.
skeptis (sikap) ragu2/tidak percaya
1 a umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat (melingkupi) seluruh dunia; ruang lingkup tanggung jawab mahasiswa adalah personal,
universal nasional, dan --; kebudayaan itu bersifat --; 2 n Ling kategori keilmubahasaan yang berlaku untuk semua bahasa;
eksploitasi pengusahaan; pendayagunaan: -- nikel di daerah itu dilakukan oleh perusahaan asing; 2 pemanfaatan untuk keuntungan sendiri; pengisapan; pemerasan (tentang
tenaga orang): -- atas diri orang lain merupakan tindakan yang tidak terpuji;
Berelasi berelasi adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai pihak berelasi bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai
pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Cara Berfikir berpikir untuk melaksanakan ajaran agama yang menekankan pada semua aspeknya secara berimbang dan proporsional seperti pemahaman, hafalan, penghayatan,
Sitematis pengamalan ibadah ritual, pengamalan ibadah dalam kehidupan sehari-hari pada kehidupan bermasyarakat, dan sebagainya
Cara Berfikir cara berpikir untuk melaksanakan ajaran agama itu hanya menekankan pada aspek tertentu dengan menomorduakan atau bahkan mengabaikan aspek-aspek yang
Nonsistematis lain, maka cara berpikir yang demikian ini dapat dikatakan sebagai cara berpikir nonsistematis. Misalnya, mengutamakan aspek ritual dengan mengabaikan aspek
sosial, mengutamakan aspek hafalan dengan mengabaikan aspek pemahaman, megutamakan aspek pengmalan dengan mengabaikan aspek pemahaman dan
sebagainya.
Supra+sistem sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem. Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar,
(suprasistem)
Aktualisasi Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan
diri
integritas mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;
kejujuran.
Contoh Nilai Estetis Bersifat Objektif dan Subjektif

Sifat objektif dalam nilai estetis berkaitan dengan suatu keindahan yang dihasilkan dari suatu karya seni dari mata wujud fisik suatu benda.

Sedangkan, kalo

Subjektif merupakan sifat yang tergantung pada individu memandang nilai estetika suatu karya seni tersebut dan setiap individu mempunyai penilaian yang
berbeda-beda.

 Objektif: Seseorang menilai karya seni karena memang bagus dan bernilai jual tinggi. Hal tersebut berdasarkan pendapat yang gak didapat cuma
oleh satu orang. Tapi, dengan dukungan fakta yang menyatakan kalo barang tersebut emang bagus.
 Subjektif: Seseorang menilai suatu karya seni yang bagus dari segi warna yang gelap, sedangkan pendapat orang lain menyatakan kalo suatu
karya seni tersebut gak bagus karena, gak menyukai warna yang gelap tersebut.

Perbedaan Objektif Subjektif

Berdasarkan pada Penelitian terhadap fakta terukur Kepercayaan pribadi, pendapat, asumsi, dan interpretasi
Umumnya ditemukan pada Ensiklopedi, laporan berita, buku teks Blog, review, komentar di Internet,editorial surat kabar, biografi

Cocok untuk penentuan keputusan? Cenderung iya Cenderung tidak

Cocok untuk laporan berita? Iya Tidak

Anda mungkin juga menyukai