Judul Pengawasan dan pengelolaan displasia kolorektal dan
kanker pada penyakit radang usus: Praktik saat ini dan perspektif masa depan Jurnal European Journal of Internal Medicine Volume dan Halaman Vol. 93, Hal. 35-34 Tahun 2021 Penulis Anouk M. Wijnands, Remi Mahmoud, Maurice WMD Lutgens B, Bas Oldenburg Reviewer Kristiana Yuliatika Tanggal 19 Desember 2021 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran terkini tentang patofisiologi CRC terkait kolitis, epidemiologi, praktik pengawasan, dan manajemen displasia. adalah sumber daya intensif dan tidak dapat menghalangi terjadinya karsinoma interval. Untungnya, kemajuan dalam teknik endoskopi untuk visualisasi mukosa, bersama dengan kontrol inflamasi yang lebih baik, telah menghasilkan penurunan insiden CRC pada pasien dengan IBD Subjek Penelitian Pasien dengan penyakit radang usus (IBD) Assement Data Studi kasus Metode Penelitian Pedoman terkemuka merekomendasikan untuk melakukan surveilans pada pasien dengan IBD kolon. Kolonoskopi pengawasan pertama harus dijadwalkan pada semua pasien dengan IBD kolon baik 8 sampai 10 tahun setelah timbulnya gejala. Pengawasan lanjutan dianjurkan jika keterlibatan kolon melebihi proktitis (UC) atau lebih dari 30% (CD). Pedoman Eropa dan Inggris mengelompokkan pasien dalam salah satu dari tiga kategori risiko (kelompok risiko tinggi, menengah, atau rendah) dengan interval pengawasan mulai dari setiap tahun hingga setiap lima tahun. Objek Penelitian Displasia kolorektaal dan kanker Hasil Penelitian Resiko CRC pada pasien dengan IBD kolon meningkat, terutama di antara mereka dengan beban inflamasi (sebelumnya) yang tinggi, PSC bersamaan, atau riwayat displasia. Praktik pengawasan kolonoskopi saat ini bertujuan untuk mendeteksi dan menghilangkan lesi prekursor CRC dan dengan demikian mengurangi risiko CRC berlebih pada pasien dengan IBD. Beberapa penelitian, tetapi tidak semua, menunjukkan bahwa risiko CRC pada IBD telah menurun selama beberapa dekade terakhir, yang dianggap berasal dari penerapan kolonoskopi pengawasan yang luas, teknik endoskopi canggih untuk visualisasi mukosa dan reseksi lesi, dan peningkatan manajemen peradangan. Andalan dalam pengelolaan pasien ini tetap pengawasan kolonoskopi. Prosedur intensif sumber daya ini memberikan beban yang signifikan pada pasien, sementara CRC interval masih terlalu sering terjadi. Kelebihan Penelitian Dasar teorinya tepat, serta pemaparan materiyang sangat detail dan lengkap sehingga mudah untuk dipahami. Kekurangan Penelitian Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan yakni : Masih terdapat rangkuman teori yang berlebihan, metode yang digunakan tidak dipaparkan secara detail. Sebaiknya dalam pembahasan benar-benar murni mencantumkan hasil agar lebih mudah dipahami. Kesimpulan pada jurnal kurang detail sehingga sulit untuk dipahami. Review/Komentar Jurnal penelitian ini, secara konten keseluruhan jurnal ini sudah baik dalam hal mendeskripsikan apa yang ingin disampaikan oleh peneliti. Hasil yang detail dan akurat merupakan sebuah keharusan bagi peneliti, kemudian secara keseluruhan walaupun ditemukan berbagai kelebihan dan kekurangan dalam jurnal ini, namun sudah terlihat sangat baik dan layak di publikasikan. Jurnal Penelitian ini telah memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan pengembangan pada instansi terkait serta pada bidang ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan.