Laporan Praktikum Mpi Hendri Alamsyah q1b117039
Laporan Praktikum Mpi Hendri Alamsyah q1b117039
OLEH
HENDRI ALAMSYAH
Q1B1 17 039
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana berkait Rahmat
dan Hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Tak
lupa shawalat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
mana berkat beliau kita bisa menjadi manusia yang berada di jalan yang di ridhoi oleh Allah.
Saya telah menyelesaikan tugas laporan praktikum Metode Penangkapan Ikan sesuai dengan
Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Namun, kami tetap berharap agar supaya laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.
Hendri Alamsyah
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Obserwasi Alat Tangkap
Nama : HENDRI ALAMSYAH
Stambuk : Q1B1 17 039
Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan
Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Menyetujui
Koodinator Dosen
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Hasil Perikanan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan ...........................................................................................................4
C. Manfaat .........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Alat Tangkap ...................................................................7
B. Daerah dan Musim Penangkapan...................................................................8
C. Metode Penangkapan.....................................................................................8
D. Hasil Tangkapan.............................................................................................8
BAB III METODE PRAKTEK
A. Waktu dan Tempat.........................................................................................9
B. Alat dan Bahan Yang Digunakan...................................................................9
C. Data yang Dikumpulkan................................................................................9
D. Metode Pengumpulan Data............................................................................10
E. Analisa Data...................................................................................................10
BAB IV HASIL PENGAMATAN
A. Hasil...............................................................................................................11
B. Gambaran Umum Hasil Tangkapan...............................................................11
C. Hasil Tangkapan.............................................................................................12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN .............................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat luas yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.290km.
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km². Dengan luasnya lautan yang
rakyat Indonesia. Selain ikan, berbagai sumber daya lain juga terdapat di dalam laut
seperti rumput laut, terumbu karang dan lain sebagainya. Semuanya memiliki nilai
ekonomi yang sangat besar untuk kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan dan
terkadang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Banyak diantaranya
melakukan penangkapan ikan secara ilegal atau bahkan karena untuk mendapatkan
hasil yang banyak, mereka menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak,
pukat harimau, cantrang dan lain sebagainya yang mana alat tersebut mampu merusak
Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan
oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia Neanderthal
perlahan dengan menggunakan alat yang sederhana dan mulai membuat perahu yang
1
ilmu yang dapat menyokong pengetahuan teknik penggunaan alat tangkap dan cara
yang disebut dengan Manajemen Operasi Penangkapan Ikan. Alat tangkap dan teknik
tradisional, namun menurut Ayodhoa (1981) pendapat tersebut tidak semuanya benar.
Jika ditinjau dari prinsip teknik penangkapan ikan diIndonesia terlihat telah banyak
memanfaatkan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan. Selain
itu nelayan juga telah mengetahui ada sifat-sifat ikan yang berukuran besar
memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil ditempat penangkapan maka
ikan-ikan besar pun akan mendatangi ke tempat tersebut. Hal tersebut membuktikan
Kemajuan dari fishing gears dapat ditandai dengan hal-hal berikut ini:
Gillnet sering diterjemahkan sebagai jaring insang, jaring rahang, dan lain
sebagainya. Gillnet adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, memiliki
mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika
ikan-ikan tertangkap Gillnet terjerat di sekitar operculumnya pada mata jaring. Jenis
2
ikan yang umumnya tertangkap dengan Gillnet ialah jenis ikan yang berenang pada
permukaan laut (cakalang, tuna, saury, fying fish, dan lain-lain), jenis ikan demersal
(flat fish, katamba, sea bream dan lain-lain), juga jenis udang, lobster, kepiting dan
jenis-jenis Gillnet.
mengikuti arus dan salah satu ujungnya diikatkan pada perahu/kapal motor.
permukaan perairan).
2. Jaring insang tetap Jaring insang yang dipasang tetap untuk sementara waktu
3. Jaring insang lingkar Jaring insang yang cara pemasangannya dengan cara
Salah satu alat tangkap yamg ramah lingkungan yakni jaring insang atau gill
net. Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari jenis alat penangkapan ikan
3
dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang dibentuk menjadi empat
persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (floats)
dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat (singkers) sehingga
perairan. Jumlah mata jaring ke arah horisontal atau ke arah mesh length (ML) jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mata jaring kearah vertikal atau ke arah
mesh depth (MD) (Martasuganda, 2008). Penelitian Supardjo et al. (2012) mengenai
pengaruh musim terhadap komposisi hasil tangkap ikan menggunakan jaring insang
ukuran mata jaring 1 inci, 1,5 inci, dan 2 inci di Waduk Sermo. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tangkapan ikan didominasi oleh jenis red devil. Jenis ikan
lainnya yang tertangkap yakni ikan nila, mujair, dan wader jumlahnya relatif sedikit.
Penelitian ini lebih lanjut akan memberikan gambaran mengenai laju tangkap dan
komposisi hasil tangkapan jaring insang dengan ukuran mata jaring yang berbeda
B. Tujuan
4
C. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada perairan tawar maupun laut. Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari
jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang
dibentuk menjadi empat persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan
beberapa pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa
hanyut di perairan, baik itu dihanyutkan dipermukaan perairan, kolom perairan atau
ikan hasil tangkapan jaring insang pada berbagai shortening di Waduk Sermo yakni
40%, 50%, 60%, dan 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah individu
ikan dan berat dari ikan ditangkap dengan shortening 40%, 50%, 60% dan 70% tidak
secara signifikan berbeda. Paling banyak jumlah ikan yang ditangkap dalam jaring
pada Shortening 60%, yaitu 392,69 g/trip, kemudian pada Shortening 40%, yaitu
333,3 g / trip, berikutnya pada Shortening 50% sebanyak 285,9 g/trip dan setidaknya
6
Ardhalangit (2015) mengenai laju tangkap jaring insang di perairan waduk
sermo kabupaten kulonprogo. Laju tangkapan jaring insang menunjukkan nilai CPUE
tertinggi terdapat pada bulan Oktober trip 4 dengan nilai 68,2 gr/trip sedangkan bulan
September trip 2 memiliki nilai CPUE terkecil dengan 2,9 gr/trip. Nilai dari CPUE
lain adalah memiliki selektivitas yang tinggi, nelayan dapat menentukan ukuran mesh
size yang diinginkan, stok ikan dapat dieksploitasi lebih selektif dibanding alat
lebih sederhana, mudah dalam perawatannya, Tidak membutuhkan kapal khusus utuk
berenang/menyelam, kapal yang digunakan cukup dengan kekuatan yang relatif kecil,
hanya membutuhkan
Crew yang tidak terlalu banyak, biaya murah, jika menggunakan material
sintetis, kualitas ikan yang ditangkap akan lebih baik kualitasnya karena ikan lebih
cepat mati daripada ikan yang ditangkap dengan menggunakan material yang berasal
dari serat alami. Gillnet juga memiliki kekurangan antara lain ghost net karena
material sintetis tidak mudah busuk, sehingga jika gillnet terbuang di perairan akan
7
membahayakan organisme di perairan, serta hasil tangkapan dari gillnet dapat
Nelayan beroperasi pada musim puncak yaitu bulan Agustus sampai Desember,
musim biasa Mei dan Oktober dan musim kurang menurut nelayan tidak menentu
C. Metode Penangkapan
turunkan pada sisi kiri kapal, kemudian ABK (anak buah kapal) tetap menjalakn
mesin kapal guna membuat jaring tetap stabil pada saat diturunkan, ketika jaring telah
berada di dalam laut selama 5 jam maka jaring di tarik menggunakan tarikan manual
atau tenangga nelayan. Ketika menarik jaring posisi kapal berhenti guna untuk tidak
D. Hasil Tangkapan
pada bulan Agustus sampai Desember sebanyak 2 ton, musim biasa 500 kg, musim
kurang 250 kg yang dimana ikan yang di dapat ialah ikan lajang dan ikan katamba.
8
BAB III
METODE PRAKTEK
(PSP) kota Kendari, sedangkan waktu praktikum ini dilaksankan pada Hari Minggu,
27 Juni 2021.
Adapun alat yang digunakan yaitu, motor (untuk menuju lokasi wawancara)
wawancara)
9
D. Metode Pengumpulan Data
mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan baik itu otoritas atau
seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah (Nazir, 2011). Mahasiswa
melakukan tanya jawab atau wawancara dan diskusi dengan nelayan yang berada di
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatfi yang dimana hanya
melakukan turun lapangan dan melakukan wawancara tenag alat tangkap yang
10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil
pada perairan tawar maupun laut. Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari
jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang
dibentuk menjadi empat persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan
beberapa pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa
11
memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan
tegak menghadang biota perairan (Martasuganda, 2008). Jaring insang adalah jaring
insang yang cara pengoperasiannya dibiarkan hanyut di perairan, baik itu dihanyutkan
Agustus sampai Desember, musim biasa Mei sampai Oktober dan musim kurang
tergantung dari tahun, karna menurut nelayan setiap tahun memiliki perbedaan untuk
penangkapan.
D. Hasil Tangkapan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Teknik penangkapan ikan dengan gillnet dimulai dari menebar jaring pada
sore hari pukul 17.00 WIB pada daerah fishing ground yang sudah ditentukan,
kemudian keesokan harinya jaring diangkat pukul 06.00 WIB. Komposisi hasil
B. Saran
Saran saya dalam praktikum ini adalah tetap mematuhi protocol kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H. Z. 2002. Penetuan Posisi Dengan GPS Dan Aplikasinya. Pradnya Pramita. Jakarta
Affandi, R., D. S. Sjafei., M. F. Raharjo, & Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan Pencernaan dan
13
Penyerapan Makanan. Bogor : Ipb
Ardhalangit, D. 2015. Laju Tangkap Jaring Insang Di Perairan Waduk Sermo Kabupaten
Martasuganda, S. 2008. Jaring Insang (Gill Net). Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
14
Lampiran
15
Lampiran 1. Dokumentasi
16
17
18
Lampiran 2. Kuisioner
19
20