BIOLOGI PERIKANAN
Mengetahui
Koordinator Dosen Mata Kuliah
waktunya. Penulis tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua
yang selalu menyemangati, memberi doa. Dosen yang telah banyak membimbing
dari segi isi, penulisan dan lain-lain untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
laporan selanjutnya.
Demikian laporan lengkap ini penulis buat semoga bermanfaat bagi para
Penulis
RIWAYAT HIDUP
agama islam, anak ke-2 dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak Sainuddin dan
Rianyoma Kajuara dan lulus pada tahun 2007, dan melanjutkan Sekolah Dasar
Negeri 1 Oko-oko dan lulus pada tahun 2013, pada tahun yang sama penulis
pada tahun 2016. Selanjutnya penulis masuk Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Pomalaa dan lulus pada tahun 2019. Pada tahun yang sama penulis diterima pada
salah satu Universitas ternama di Sulawesi tenggara dengan jalur Beasiswa PT.
A. Latar Belakang
Cabang pertama ialah studi mengenai Natural History, yaitu tentang keadaan
biologi ikan dalam suatu perairan yang meliputi daur hidup ikan mulai dari sejak
hidup sampai mati secara wajar atau karena sebab-sebab lain. Keadaan induk pada
lagi dan seterusnya sampai mati. Cabang kedua membahas dinamika populasi,
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
Family : Sphyraenidae
Genus : Sphyraena
Species : Sphyraena flavicauda
lebar dengan gigi taring (Canine) yang kuat, rahang bawah lebih menonjol ke
depan (superior). Sirip ekor berbentuk emarginate dan kedua ujung sirip ekor
hubungan panjang dan berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan
sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungannya yang terdapat pada
ikan seberanya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda
(Effendi, 2002).
tubuh (y) dari ikan berkelamin jantan, setiap pertambahan panjang tubuh ikan
lolosi merah jantan berkaitan dengan pertambahan berat tubuhnya (Gobel dkk.,
2017).
D. Faktor Kondisi
dimana perhitungannya didasarkan pada panjang dan berat ikan. Faktor kondisi
merupakan hal yang penting dari pertumbuhan ikan karena faktor kondisi dapat
Faktor kondisi atau Ponderal index ini menunjukkan keadaan ikan, baik
dilihat dari segi kapasitas fisik, maupun dari segi survival dan reproduksi. Dalam
menentukan kualitas dan kuantitas daging yang tersedia agar dapat dimakan
bertambah panjang dimana perbandingan liniernya akan tetap. Dalam hal ini
dianggap bahwa berat yang ideal sama dengan pangkat tiga dari panjangnya dan7
berlaku untuk ikan kecil atau besar. Bila terdapat perubahan berat tanpa diikuti
Rasio kelamin adalah perbandingan antara jumlah ikan jantan dan betina
dalam satu wilayah pada satu waktu tertentu (Mardjilah dkk., 2012). Nisbah
suatu perairan, seperti pendugaan ukuran ikan pertama kali matang gonad
dan apakah ikan sudah memijah atau belum Ikan yang dipelihara dengan
Untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina dapat di lihat dari ciri
seksual primer dan sekunder. Ciri seksual primer pada ikan ditandai dengan
dapat dilihat dari tanda-tanda selain sifat seksual primer, seperti bentuk
dapat dilakukan dengan mengamati bentuk fisik tubuh ikan dengan penampakan
panjang tubuh. Apabila ciri fisik tidak bisa dilakukan, pembedaan jenis
tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui ikan ikan yang akan
melakukan reproduksi dan yang tidak. Dari pengetahuan tahap kematangan gonad
ini juga akan diperoleh keterangan bilama ikan itu akan memijah, baru memijah
dan atau sudah selesai memijah. Dengan mengetahui ukuran ikan untuk pertama
kali gonadnya menjadi masak, ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan itu
Ikan yang didapat tidak semua gonadnya sudah matang untuk itu perlu
dibuat preparat histologi yang bisa untuk menentukan tingkat kematangan gonad,
biasanya juga dipengaruhi oleh musim. Untuk menghitung jumlah telur dalam
gonad ikan biasanya diambil tingkat kematangan gonadnya sudah tinggi, kalau
dilihat secara visual adalah yang sudah terlihat butiran-butiran telur yang terpisah-
pisah. Apabila dilihat dalam sediaan histologi dibawah mikroskop terlihat adanya
gonad (TKG) skala I terbesar pada panjang rata-rata 14,5 cm, TKG II pada
panjang rata-rata 15,5 cm, TKG III pada panjang rata-rata 15,5cm, TKG IV
9
diperoleh terbesar pada panjang 20,5 cm sedang TKG V hanya dijumpai 1 ekor
Faktor yang mempengaruhi ikan saat pertama kali mencapai matang gonad
yaitu faktor dalam (internal) dan luar (eksternal). Faktor dalam yang berpengaruh
adalah perbedaan spesies, umur dan ukuran serta sifat-sifat fisiologis masing
masing individu. Sedangkan faktor luar yang sangat berpengaruh adalah suhu,
dengan berat tubuh ikan dalam persen (%). Gonad semakin bertambah berat
dengan semakin bertambah ukurannya dan ukuran diameter telur. Berat gonad
akan mencapai maksimum sesaat sebelum ikan akan memijah, dengan demikian
nilai IKG akan mencapai maksimum pada saat akan terjadi pemijahan
(Apriliyanti, 2012).
Faktor kondisi merupakan salah satu derivat dari pertumbuhan yang sering
disebut pula sebagai Faktor K. Faktor kondisi ini menunjukkan keadaan baik dari
ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untuk survival dan reproduksi. Untuk mencari
Harga satuan K sendiri tidak berarti apa-apa, tetapi akan terlihat kegunaanya
apabila dibandingkan dengan individu lainnya antara satu kepada grup yang lain
Harga K itu berkisar antara 2-4 apabila badan ikan itu agak pipih, Ikan-ikan yang
badannya kurang pipih itu berkisar antara 1-3. Variasi harga K itu tergantung
kepada makanan, umur jenis dan sex dan kematangan gonad (Prihartini, 2011).
10
H. Fekunditas
mutlak, sedangkan fekunditas nisba adalah jumlah telur per satuan berat atau
menentukan atau dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan
menentukan jumlah ikan dalam kelas umur yanga bersangkutan. Ada lima cara
gravimetrik, metode gabungan dan von bayer. Kegunaan fekunditas adalah bagian
(Harianti, 2013).
memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Arti fekunditas secara tidak
langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan
(Pralampita, 2010).
kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Nutrien yang dibutuhkan dalam hal ini
yaitu berupa protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Nutrien yang
dibutuhkan tersebut umumnya berasal dari makanan. Makanan merupakan faktor
optimal diperlukan jumlah dan mutu makanan dalam keadaan cukup serta
2021 pada pukul 07.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Fakultas
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan
No. Alat dan Bahan Satuan Kegunaan
1. Alat
- Pisau bedah/cater buah Membedah organisme
- Loyang buah Menyimpan organisme
- Pinset buah Menjepit organ
- Alat tulis - Untuk mencatat
- Lap kasar - Membersihkan
- Mistar cm Mengukur
- Hp - Mengambil Dokumentasi
- Mikroskop buah Mengamati isi lambung
- Timbangan digital gram Menimbang
- Pipet tetes ml Untuk mengambil aquades
- Kaca preparat - Meletakan sampel
2. Bahan
- Ikan Bara Kuda ind Objek pengamatan
- Alkohol 70 % ml Untuk mensterilkan
- Tissue buah Membersihkan
- Akuades ml Untuk mengencerkan
- Kertas Label buah Pemberian label
C. Prosedur Kerja
ketelitian 0,01 g.
sediakan.
a. Ikan segar (ikan barakuda) yang telah di ukur terlebih dahulu panjang dan
ujung terdepan dari rongga perut bagaian atas (belakang kepala), gunting
tergunting tersebut.
4. Fekunditas
menghitung langsung telur dan ikan yang matang gonad (III-V) dan
gravimetrik.
c. Telur di ambil sebgaian (10-20%) dari bobot gonad pada bagian anterior,
5. Kebiasaan Makanan 15
sampel.
dalam gelas ukur yang berisi air yang telah diketahui volumenya.
d. Mencatat volume setiap jenis makanan ikan tersebut dan semua data yang
diperlukan.
C. Analisis Data
Menurut Hile (1936) dalam Yasidi dkk. (2005) bahwa formulasi umum
W =a + Lb
Dimana : W = Berat ikan
L = Panjang ikan
a = Konstanta.
Log W = Log a + b
yaitu :
4. Kebiasaan makan
f
Vi = × 100%
n