Anda di halaman 1dari 5

RESENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Evolusi

Dosen Pengampu : 1. Muh. Muttaqin,Drs.,M.Pd.

2. Iwan Ridwan Yusuf ,M.Pd.

Disusun oleh:

Chintya Adi Kusumah (1192060018)

5A – Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
MATERI 2
PEMISAHAN PANGEA, TEORI TENTANG TERJADINYA KEPULAUAN
INDONESIA, DAN BIOGEOGRAFI DAN INTEGRASINYA DENGAN AYAT-AYAT
AL-QURAN
1. Sejarah Terbentuknya Daratan

Turunnya temperatur bumi terjadi secara tidak serempak, sehingga banyak daratan yang

terpisah-pisah. Hal ini disebabkan oleh komposisi batuan yang terbentuk dari magma panas

tidak sama. Ada batuan yang mudah membeku dan ada yang tidak.

Pada proses pergerakan benua ada dua kemungkinan, yaitu:

a. Berbenturan dan terangkat, menghasilkan gunung non-vulkanik

b. Subduksi, salah satu terangkat dan yang lain masuk ke perut bumi,biasanya

menyebabkan terbentuknya gunung berapi.

Data fosil praktis tidak ada, karena kehidupan pada masa itu baru ada organisme bersel

tungggal. Adanya kehidupan organisme bersel tunggal dan yang berklorofil, dapat

ditelusuri dengan adanya batuan tua yang berbelang-belang. Akumulasi oksigen diudara,

menyebabkan timbulnya lapisan ozon (O3). Lapisan Ozon tersebut sangat penting karena

menghambat sebagian besar cahaya matahari yang masuk ke atmosfer bumi. (Tercantum

dalam Al-Quran Surat An Nazi’at:27-33)

2. Pemisahan Pangea

Teori Pangea dan Gondwana adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun

lampau, semua bergabung dalam daratan besar yang disebut Pangea. Pangea merupakan

super benua selama era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum, sekitar 300 juta tahun

yang lalu. Sekitar 135 juta tahun lalu, Pangea pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di

sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Hipotesis
tentang pemisahan Pangea yaitu adanya meteor jatuh diujung Amerika Selatan, sehingga

bumi hilang keseimbangan dan terjadilah pengeseran benua Pangea. Laurasia dan

Gondwana dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Kemudian

kedua benua terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak

beraturan, dengan kecepatan gerak berkisar antara 1 – 10 cm pertahun (teori tektonik

lempeng). Harry Hass menjelaskan bahwa Pangea pecah dan menjadi benua–benua yang

kecil karena arus konveksi yang berasal dari inti bumi yang amat sangat panas. Arus

konveksi ini menyebabkan lempeng-lempeng bumi saling bertabrakan, sehingga

menyebabkan peristiwa Konvergen, Divergen dan Sesar. Pergerakan lempengan –

lempangan bumi yang saling bertubrukan itu mengakibatkan Pangea pecah dan menjadi

beberapa daratan yang lebih kecil yang disebut sebagai benua – benua yang ada pada saat

ini, yaitu benua Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia

3. Teori tentang terbentuknya Kepulauan Indonesia

Indonesia muncul dari dasar laut (1960-an) Indonesia berasal dari paparan Sunda yang

bersatu dengan Asia dan paparan Sahul yang bersatu dengan Australia. Teori ini ditunjang

oleh adanya jenis Flora/Fauna Asia dan Australia (Sudargo, 2019). Secara geologi, Paparan

Sunda adalah landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Malaya,

Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarya dan laut di sekitarnya,

seperti Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam dan bagian selatan Laut Cina

Selatan. Bukti bahwa pulau-pulau Sunda Besar pernah bersatu dengan benua Asia adalah

sebara jenis mamalia Asia seperti beberapa jenis kera, gajah, macan dan harimau yang

ditemukan di benua Asia, Sumatera, Jawa, dan Bali; serta adanya Orangutan patut di

Sumatera dan Kalimantan. Paparan ini terbentuk dampak aktivitas vulkanik beribu-ribu
tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir

seiring naik dan turunnya permukaan laut. Bukti pernah adanya sistem sungai yang

mempersatukan pulau pulau Sunda Besar dan benua Asia adalah ditemukannya bebagai

spesies ikan air tawar Asia Tenggara di bermacam pulau yang sekarang terpisah oleh laut,

misalnya ikan mas, gurame, dan ikan gabus. (Anonim, 2019) Paparan Sahul adalah bagian

dari lempeng landas kontinen benua Sahul (benua Australia-Papua) yang terletak di lepas

pantai utara Australia dan lautan selatan pulau Papua. Paparan Sahul adalah dataran terbuka

di atas permukaan laut.

Bukti tepi pantai pada masa ini ditandai dengan lokasi yang sekarang terletak pada

kedalaman antara 100 sampai 140 meter di bawah permukaan laut. Paparan Sahul juga

dinamakan Paparan Arafura, membentuk jembatan daratan antara Australia dengan pulau

Papua, serta Kepulauan Aru. Kawasan ini adalah habitat penyebaran marsupial (hewan

mamalia berkantung), burung darat yang tak mampu terbang seperti emu dan kasuari, serta

ikan air tawar yang sama jenisnya. Garis Lydekker adalah garis biogeografi yang ditarik di

tepi perbatasan Paparan Sahul dimana landasan laut turun curam di kawasan biogeografi

Wallacea. Wallacea terletak antara celah yang terbentuk antara Paparan Sahul dengan

Paparan Sunda, bagian dari paparan benua Asia Tenggara.

4. Biogeografi

Biogeografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan geografi,

dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara

penyebarannya, atau dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang penyebaran

organisme di muka bumi. Biogeografi terbagi atas: Zoografi (Biogeografi Hewan) dan

Fitografi (Biogeografi Tumbuhan. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang


masih hidup dan organisme yang sudah punah. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu,

curah hujan, jenis tanah dan topografi menjadi pengaruh pola distribusi dari suatu makhluk

hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk hidup

dengan daerah/ wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel Wallace. Wallace

membagi bumi menjadi 6 wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki

tumbuhan dan hewan yang khas dan unik. Pada tahun 1800-an Alfred Russel Wallace

menerbitkan buku yang mengungkapkan tentang adanya pola penyebaran makhluk hidup di

bumi, dan sejak tahun 1858 telah menyadari bahwa perubahan-perubahan geologi yang

terjadi di wilayah Indonesia pada bagian tengah ini dan juga implikasinya kepada

penyebaran fauna. Distribusi organisme telah dipengaruhi secara kuat oleh posisi benua-

benua terdahulu dan juga oleh sawar (rintangan) masa sekarang sampai ke penyebarannya.

Sejumlah spesies dalam suatu daerah merupakan hasil dari keseimbangan antara imigrasi

spesies baru dan kepunahan speisies yang telah ada

Anda mungkin juga menyukai