LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Konsep Sehat
Terwujudnya keadaan sehat adalah ditentukan semua pihak, tidak hanya
perorangan, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat (Mansjoer,
2001). Kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan
lingkungan, dan faktor pelayanan kesehatan. Faktor biologi merupakan faktor yang
berasal dari individu yang bersangkutan dan disebut juga faktor keturunan. Faktor
keturunan ini misalnya pada penyakit alergi dan kelainan jiwa (Mansjoer, 2001).
dengan kesehatan meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan
b. Batasan perilaku
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
(Notoatmodjo, 2003).
2) Olahraga teratur.
3) Tidak merokok.
5) Istirahat cukup.
6) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya dengan
a) Mandi dengan air bersih dua kali sehari pagi dan sore.
b) Menggosok gigi dengan air bersih setelah makan dan setelah tidur.
oleh seorang individu yang berpendapat bahwa dirinya sehat dengan maksud untuk
2008).
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi
manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap), maupun bersifat
aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan
terdiri dari empat unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sistem pelayanan
2. Gizi Seimbang
Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan
manfaat untuk kesehatan. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari cara
perilaku penunjang dari para orang tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
anak haruslah seimbang di antara zat gizi lain, mengingat adanya berbagai
masalah dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang tidak seimbang seperti tidak
suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal yang tidak
disukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang (Hidayat, 2004).
(protein), dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral). Pangan yang
beraneka ragam sangat penting karena tidak ada satu jenis pangan apapun yang
memperbaiki pola konsumsi pangan sehingga kita terhindar dari masalah gizi
lebih ataupun kurang. Sementara itu, Empat Sehat Lima Sempurna adalah food
guide atau petunjuk umum tentang ragam makanan yang sebaiknya kita
konsumsi.
Adapun 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yaitu :
sama bagi semua orang, tetapi tergantung pada umur, jenis kelamin,
tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi
gizi kurang ke masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih.
3. Status Gizi
Anak usia sekolah sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular
kelompok umur ini sangat peka terhadap gizi kurang (Suhardjo, 2003).
jelek selama masa anak-anak, begitu juga berat badan lahir rendah,
yaitu :
1) Faktor internal
terjamin.
d. Metode penilaian status gizi
Menurut Supariyasa dkk (2002), metode penilaian status gizi dapat
e. Antropometri gizi
1) Indikator BB/U
(severe). BBR tingkat berat atau sangat berat (berat badan sangat
2) Indikator TB/U
terlihat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu indikator
3) Indikator BB/TB
Sosial Ekonomi
Status Gizi
Proses Belajar
Prestasi
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
C. Hipotesis
2. Ada hubungan antara gizi seimbang dengan status gizi anak Sekolah