Anda di halaman 1dari 7

JARINGAN SELULER

(1G, 2G, 3G, 4G, 5G)

1st Nurjanna 3rd Andi Hanifah Putri Rani


Teknik Informatika 2ndAndres Andika Momongan Teknik Informatika
Universitas Dipa Makassar Teknik Informatika Universitas Dipa Makassar
Makassar, Indonesia Universitas Dipa Makassar Makassar, Indonesia
nurjannaoja@gmail.com Makassar, Indonesia haniran011@gmail.com
aand.andrez01@gmail.com
4th Ikhwan Fauzan 6th Eskiel lines
Teknik Informatika 5th Ayu Auriel Anugrah Arif Teknik Informatika
Universitas Dipa Makassar Teknik Informatika Universitas Dipa Makassar
Makassar, Indonesia Universitas Dipa Makassar Makassar, Indonesia
ikhwanfauzan15@gmail.com Makassar, Indonesia Kielmho122@gmail.com
angginugrah987@gmail.com

Abstract—Teknologi informasi dan jaringan telah dan akan II. 2G (SECOND GENERATION/GENERASI KEDUA)
menjadi salah satu inti dalam membantu evolusi umat manusia
dan teknologi itu sendiri. Jika bukan karena teknologi 2G (atau 2-G) adalah singkatan dari teknologi generasi
komunikasi dan transmisi data ini, kita mungkin masih berada kedua telepon seluler. Teknologi seluler ini hadir
di era di mana teknologi tidak semaju sekarang. Teknologi menggantikan teknologi seluler pertama, 1G yang
informasi dan komunikasi nirkabel di dalam ponsel dan menggunakan sistem analog seperti AMPS (Advanced
perangkat seluler lainnya telah berkembang dalam beberapa Mobile Phone System). 2G merupakan jaringan
dekade terakhir. Dimulai dengan teknologi 1G yang telekomunikasi seluler yang diluncurkan secara komersial
revolusioner hingga kemampuan 4G yang saat ini lazim
pada jaringan GSM standar di Finlandia oleh Radiolinja
digunakan dan teknologi 5G yang mungkin akan menyapa kita
dalam waktu dekat. kehadiran generasi pertama / first
(sekarang bagian dari Elisa) pada tahun 1991. Berbeda
generation 1g sampai sekarang yang memasuki 5G merupakan dengan 1G, 2G menggunakan sistem digital. Selain
kemajuan besar bagi industri seluler. (Abstract) melayani komunikasi suara, 2G juga dapat melayani
komunikasi teks, yakni SMS.
Keywords—evolusi jaringan seluler, 1G-5G, Perkembangan
jaringan (key words)
A. Sejarah 2G - GSM
I. 1G (FIRST GENERATION/GENERASI PERTAMA) Pada awalnya, GSM adalah singkatan dari Groupe
1G atau Generasi Pertama (First Generation) adalah Speciale Mobile, aslinya adalah merupakan sebuah group
sebuah istilah untuk menyebutkan generasi pertama kerja di Eropa yang bertugas untuk merumuskan sebuah
teknologi-teknologi yang digunakan pada sistem komunikasi standard komunikasi bergerak (mobile communication).
seluler. Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi Namun pada tahun 1987 seiring dengan perkembangan
ponsel pertama yang menggunakan sistem analog, yang teknologi, GSM sepakat untuk memakai standard digital dan
umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone sistem yang dibangun dikenal sebagai Global System for
System) NMT, TACS 14.4 kbps. Teknologi ini mulai Mobile Telecommunication (juga disingkat GSM). GSM
digunakan tahun 1970 seiring penemuan mikroprosesor untuk sering juga dikenal dengan Cellular System, hal ini
komunikasi nirkabel. Teknologi sistem analog pada 1G berkaitan dengan struktur dari GSM sendiri yang area
menggunakan Digital Signaling. Analog adalah metode yang layanannya dibagi-bagi berdasarkan “cell”. GSM
digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jaringan merupakan sebuah teknologi komunikasi seluler bersifat
telekomunikasi mobile tersebut. Teknologi 1G hanya bisa
digital.
melayani komunikai via suara. Teknologi 1G sudah tidak
digunakan lagi karena telah digantikan oleh 2G, 3G, 4G, dan
5G. Teknologi komunikasi seluler berkembang sejak tahun
1980-an. GSM muncul secara resmi dan dijadian standar
Teknologi generasi pertama (1G) memiliki banyak telekomunikasi seluler di eropa pada tahun 1991 oleh ETSI
kekurangan, seperti kapasitas sistem yang terbatas. Hal ini (European Telecomunication Standard Institute). Pada tahun
karena teknologi multiple accessnya masih menggunakan 1992 GSM mulai dioperasikan secara komersil. Pada tahun
FDMA, di mana selama pembicaraan berlangsung, 1994 GSM mulai digunakan di Indonesia.
penggunaan suatu kanal akan diperuntukkan bagi satu teknologi 2G juga memungkinkan intensitas akses yang
subscriber saja. Walaupun subscriber itu tidak sedang lebih besar, teknologi 2G mengaktifkan berbagai jaringan
mengirimkan informasi, maka kanal yang dia duduki tidak
telekomunikasi berbasis mobile untuk melayani servis
dapat digunakan oleh subscriber lain. Hal ini berlangsung
seperti pesan teks, pesan gambar, atau pesan multimedia
terus sampai pembicaraan selesai. Teknologi yang
berkembang tidak kompatibel satu dengan yang lainnya (MMS).
sehingga hal ini membatasi mobilitas subscriber yang hanya
bisa digunakan di dalam areanya saja (tidak memungkinkan B. Arsitektur dan Komponen 2G
roaming ke dalam jaringan lain). Service yang ditawarkan
Jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen utama
hanya sebatas suara. Sistem keamanan pada 1G tidak terlalu
yang memiliki fungsi masing-masing. Setiap hubungan antar
baik baik karena modulasinya masih menggunakan modulasi
perangkat terdapat sebuah interface, setiap interface antar
analog (FM).
perangkat berbeda-beda. Jaringan GSM secara umum dibagi b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi
menjadi tiga bagian utama yaitu Radio Sub System (RSS), sebagai sebuah database untuk menyimpan semua
Network and Switching Subsystem (NSS), dan Operation and data dan informasi mengenai pelanggan agar
Maintanance Subsystem (OMS). tersimpan secara permanen.
c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi
untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan
untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk
memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga
pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat
dihindarkan.
e. Equipment Identity Registration atau EIR, yang
Gambar 1. Arsitektur 2G memuat data-data pelanggan.
3. Operation and Maintanance Subsystem (OMS)
1. Radio Sub System (RSS)
Bagian ini mengizinkan network provider untuk
Radio Subsystem merupakan bagian dari struktur
jaringan GSM yang terdiri dari: membentuk dan memelihara jaringan dari lokasi
sentral.
a. Mobile Station (MS)
Mobile Station (MS) merupakan suatu perangkat C. Alokasi Frekuensi 2G Indonesia
yang berfungsi untuk menerima atau mengirimkan data.
Teknologi 2G di Indonesia bergerak pada frekuensi
perangkat mobile seperti telepon seluler atau modem
900MHz dan 1800Mhz. Di mana pada frekuensi 900MHz
seluler. Pada MS terbagi menjadi 2 yaitu :
terdapat 3 operator yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL.
• Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan Masing-masing operator memiliki bandwidth yang berbeda-
perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau beda, Indosat memiliki bandwidth 10MHz, Telkomsel dan
pelanggan yang berfungsi sebagai terminal XL memiliki bandwidth 7,5MHz. Lebar bandwidth
transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk keseluruhan pada frekuensi 900MHz adalah 25MHz.
berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
• Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card,
merupakan kartu yang berisi seluruh informasi
pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME
tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya,
kecuali untuk panggilan darurat.
Gambar 2. Alokasi Spektrum GSM 900MHz
b. Base Station Subsystem (BSS)
Pada frekuensi 1800MHz layanan GSM 2G digunakan
Base Station Subsystem (BSS) merupakan oleh 5 operator. Lebar bandwidth keseluruhan pada
subsystem dari jaringan GSM yang secara langsung frekuensi ini adalah 75MHz. Untuk masing-masing operator
berhubungan dengan MS melalui air interface. BSS terdiri memiliki bandwidth yang berbeda, Telkomsel memiliki
dari 2 bagian yaitu: bandwidth 22,5 MHz dengan 3 blok frekuensi, Indosat
• BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM memiliki bandwidth 20MHz dengan 2 blok frekuensi yang
yang berhubungan langsung dengan MS dan terpisah, XL memiliki bandwidth 7,5MHz, HCPT-3
berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. memiliki bandwith 10MHz, dan Axis memiliki bandwidth
• BSC (Base Station Controller), perangkat yang 15MHz.
mengontrol kerja BTS- BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

2. Network and Switching Subsystem (NSS)

Network and Switching Subsystem merupakan


subsystem yang berfungsi sebagai interface antara Gambar 3. Alokasi Spektrum GSM 1800MHz
jaringan GSM dengan jaringan luar lainnya. Terdapat
lima komponen pokok dalam NSS yaitu:
a. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan
sebuah network element central dalam sebuah
jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan
seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi
hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan
jaringan data.
III. 3G (THIRD GENERATION/GENERASI KETIGA) • Support untuk multiple cell layer.
Pada generasi ini masih menggunakan teknologi digital • Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume
namun jauh lebih tinggi dibandingkan generasi kedua (2G). data, kualitas service dan waktu.
Dengan kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi
mencapai 2 mbps (mega bit per detik), kita dapat menikmati A. Arsitektur Jaringan 3G
layanan broadband seperti internet, video, musik, game, video 1. User Equipment
conference, video streaming, hingga channel televisi. Selain User Equipment merupakan perangkat yang digunakan
itu, telepon selular yang mendukung teknologi 3G untuk oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan
mampu melakukan roaming secara global sehingga batas- komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart card
batas negara tidak terlalu menjadi kendala dalam yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber
berkomunikasi. Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan
dan juga algoritma security untuk keamanan
Beberapa jenis 3G adalah W-CDMA (Wideband-CDMA),
seperti authentication algorithm dan algoritma enkripsi.
UMTS (universal mobile telecommunications system) dan
CDMA 2000. WCDMA yang diadaptasi dari standar ITU Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan
(International Telecommunication Union) dengan nama ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai
IMT-2000 direct spread telah dipilih sebagai sistem telepon terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat
seluler 3G di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. UMTS radio.
adalah standar telepon seluler 3G di Eropa yang ditetapkan
oleh ETSI.

International Telecommunication Union (ITU) pada tahun


1999 telah mengeluarkan standar yang dikenal sebagai IMT-
2000 (International Mobile Telecommunications-2000) yang
meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT dan WiMAX,
di mana 3G berada di bawah standar IMT-2000 tersebut.[1]
Secara umum, ITU, sebagaimana dikutip oleh FCC
mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa
memberikan kecepatan akses Sebesar 128 Kbps untuk
kondisi bergerak cepat atau menggunakan kendaraan Gambar 4. Arsitektur 3G UE
bermotor. Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak. Paling
sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna 2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access
stasioner. Penggunaan General Packet Radio Service (GPRS) Network)
mencapai 114 Kbps. Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen
jaringan yang baru dibandingkan dengan teknologi
Setelah masuk ke Indonesia, 3G menjadi incaran 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B
perusahaan telekomunikasi. Setelah melalui perlelangan dan RNC (Radio Network Controller).
oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terpilih 3 • RNC (Radio Network Controller)
perusahaan seluler yang memiliki lisensi untuk RNC bertanggung jawab mengontrol radio resources
mengembangkan 3G di Indonesia, diantaranya: Telkomsel, pada UTRAN yang membawahi beberapa Node B,
Indosat, Excelcomindo Pratama. menghubungkan CN (Core Network) dengan user, dan
merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio
Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya : Resource Control) yang mendefinisikan pesan dan
• Kualitas suara yang lebih bagus. prosedur antara mobile user dengan UTRAN.
• Node B
• Keamanan yang terjamin. Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan
• Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk GSM. Node B merupakan perangkat pemancar dan
lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk penerima yang memberikan pelayanan radio kepada
wide area access. UE. Fungsi utama node B adalah melakukan proses
pada layer 1 antara lain : channel coding, interleaving,
• Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai spreading, de-spreading, modulasi,
contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan demodulasi dan lain-lain. Node B juga melakukan
dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management),
berbeda. seperti handover dan power control.
• Roaming nasional dan internasional.
• Bisa menangani packet-and circuit-switched service
termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga
high data rate communication services dan asymetric
data transmission.
• Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat
menggunakan secara maksimum bandwidth yang
terbatas. Gambar 5. Arsitektur UTRAN
3. CN (Core Network) 4G merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini
akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan
UMTS, memanajeman jaringan serta 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang
sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan dengan kualitas premium dan keamanan tinggi.
yang lainnya. Komponen Core Network UMTS Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE,
terdiri dari : CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat
• MSC (Mobile Switching Center) berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan
MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5
circuit switch seperti video, video call. 5.8Ghz, bluetooth, dan seluler.
• VLR (Visitor Location Register)
A. Four Generation LTE (4G LTE)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara
mengenai pelanggan terutama mengenai lokasi Long term Evolution (LTE) adalah jaringan akses
dari pelanggan pada cakupan area jaringan. radio evolusi jangka panjang keluaran dari 3rd
• HLR (Home Location Register) Generation Partership Project (GPP). LTE merupakan
HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan kelanjutan dari teknologi generasi ketiga (3G)
yang tetap. Data-data tersebut antara lain berisi WDCMA-UMTS. Teknologi ini telah sukses diuji
layanan pelanggan, service tambahan serta informasi
cobakan secara komersial sejak tahun 2009 dan diharap
mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (Update
Location) menjadi standar evolusi komunikasi data pita lebar
• SGSN ( Serving GPRS Support Node) bergerak untuk dasawarsa mendatang. Semenjak
SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS Desember 2007, 3GGP melakukan studi kelayakan
ke jaringan GPRS. Fungsi SGSN adalah sebagai untuk LTE dengan mengeluarkan Release-7. Akhirnya
berikut : konsep LTE terbentuk pada 2008 dengan
• Mengantarkan packet data ke MS
dikeluarkannya Realase-8.
• Update pelanggan ke HLR
• Registrasi pelanggan baru Pada LTE kecepatan transfer data mencapai 100Mbps
• GGSN ( Gateway GPRS Support Node )
pada sisi downlink dan 50Mbps pada sisi uplink.
GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan
GPRS ke jaringan paket data standard (PDN). Berikut adalah gambar yang menunjukkan
GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas perkembangan 3GPP dari release 99 hingga release 8
internetworking dengan eksternal packet-switch network [2]
dan dihubungkan dengan SGSN via Internet Protokol (IP).
GGSN akan berperan antarmuka logik bagi PDN,
dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data
dari SGSN atau PDN.

Gambar 1. Perkembangan Teknologi Seluler

Tabel 1 . Evolusi Teknologi Telekomunikasi Seluler

Gambar 6. Arsitektur CN

IV. 4G (FOURTH GENERATION/GENERASI EMPAT)


4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris
(fourth-generation technology). Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari
teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari
teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita
lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya
telepon pintar dan laptop menggunakan modem USB.
melacak keberadaan pelanggan dengan
melakukan tracking dan paging. Saat
UE aktif, MME berfungsi bertugas
B. Arsitektur Jaringan 4G LTE untuk memilihkan S-GW yang tepat
selama berlangsungnya komunikasi.
3. PCRF (Policy and Charging Rules Function),
berfungsi menentukan Quality of Service
(QoS) dan charging untuk masing-masing UE.
HSS (Home Subscriber Server), berupa sistem database
yang bertugas membantu MME dan melakukan
manajemen pelanggan dan pengamanan. Penerimaan
atau penolakan UE pada saat autentikasi bergantung
Gambar 2. Arsitektur 4G LTE pada database HSS.

Arsitektur LTE terdiri atas dua bagian utama yakni LTE V. 5G (FIVE GENERATION/GENERASI LIMA)
itu sendiri yang dikenal juga dengan E-UTRAN 5G merupakan istilah yang digunakan untuk
(Envolved Universal Terrestrial Radio Access menyebut generasi kelima dari standar jaringan
Network) dan SAE (System Architecture Evolution ) telekomunikasi seluler setelah 4G. Perubahan yang
yang merupakan jantung dari sistem LTE. Berikut ini dilakukan pada teknologi 5G terutama pada kecepatan
adalah penjelasan masing-masing bagian dari arsitektur data 10 hingga 100 kali lebih cepat dari 4G. Dengan
LTE diatas: kecepatan yang sangat tinggi, penggunaan teknologi ini
tidak hanya terbatas pada ponsel pintar saja, peralatan
1. Bagian Akses Radio (LTE): rumah tangga bahkan mobil otonom dapat terkoneksi
a) UE (User Equipment), adalah dengan teknologi 5G.
perangkat komunikasi pengguna. Teknologi 5G ini mengunakan gelombang millimeter
perangkat ini dapat berupa telepon (mmWave) yang memungkinkan pengiriman data lebih
genggam, komputer, tablet, maupun besar dari 100 Mbps pada mobilitas yang tinggi serta
segala perangkat cerdas yang dapat bisa mencapai lebih dari 1 Gbps pada mobilitas yang
terhubung dengan internet. rendah.[1]
b) eNodeB (envolved NodeB) adalah
Korea menjadi negara pertama yang menawarkan
antar-muka jaringan (LTE) dengan
teknologi 5G pada Maret 2019 oleh LG Uplus, KT, dan
pengguna. kemampuannya untuk SK Telecom. Sedangkan di Indonesia teknologi ini baru
melakukan fungsi kontrol sambungan saja diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2021 di Jakarta.
dan handover. Beberapa provider telekomunikasi juga telah
2. Bagian sentral (SAE) melakukan uji coba kelayakan di sejumlah lokasi DKI
a) S-GW (Serving Gateway), betugas Jakarta dan kota besar lainnya.
mengatur jalan dan meneruskan data
A. Fifth Generation (5G)
yang berupa paket dari setiap UE. S-
GW berfungsi sebagai penghubung Teknologi 5G menawarkan kemajuan diseluruh
antara LTE dengan teknologi 3GPP arsitektur jaringan. Radio Baru 5G, standar global untuk
lainnya seperti GSM/EDGE Radio antarmuka udara nirkabel 5G yang lebih mampu, akan
Access Network (GERAN) dan UTMS mencakup spektrum yang tidak digunakan dalam 4G.
Terrestrial Radio Access Network Antena baru akan menggabungkan teknologi yang
(UTRAN) dikenal sebagai Massive MIMO (beberapa masukan,
b) P-GW (Packet Data Network banyak keluaran), yang memungkinkan banyak
Gateway), bertugas mengatur pemancar dan penerima untuk mentransfer lebih banyak
hubungan jaringan data antara UE data pada waktu yang sama. Namun, teknologi 5G tidak
dengan jaringan paket data lain diluar terbatas pada spektrum radio baru. Teknologi ini
3GPP seperti WLAN, Wimax dirancang untuk menambah bandwidth yang tersedia
c) MME (Mobility Management Entity), untuk pengguna.
merupakan pengatur utama setiap
bagian dari LTE/SAE. Pada saat UE
tidak aktif , MME bertugas untuk
Fitur utama yang diberikan teknologi ini antara lain: khusus membuat mereka berguna untuk berbagai
aplikasi termasuk transmisi data dalam jumlah besar
• 5G memiliki kecepatan data yang sangat tinggi. pada jaringan komputer, komunikasi seluler, dan radar.
kapasitas yang sangat tinggi dan biaya per bit yang Dimungkinkannya penggunaan kanal bandwidth yang
rendah.[2]. lebih besar: 2GHz, 4GHz, 10GHz bahkan 100GHz
• 5G mendukung interaktif multimedia, suara,
video, internet dan layanan broadband broadband menyebabkan kecepatan yang setara dengan
yang lainnya [2]. penggunaan kabel (fiber)[3].
• Lebih efektif dan lebih menarik.
• Memiliki bidirectional dan statistic lalu lintas yang A. Software Define Network (SDN)
akurat [2].
• Teknologi 5G menawarkan akses secara global dan Teknologi software define radio (SDR) akan
layanan portable [2]. memberikan fleksibilitas, power dan biaya yang efisien.
• Teknologi 5G menawarkan layanan berkualitas Berdasarkan The SDR Forum dalam IEEE working
tinggi [2]. group, SDR merupakan kesatuan dari teknologi
• Teknologi 5G menyediakan kapasitas hardware dan software dimana sebagian atau semua
broadcasting yang besar up to Gigabit yang fungsi operasional radio (termasuk proses physical
layer) diimplementasikan dalam software maupun
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui firmware yang dapat dimodifikasi yang bekerja pada
gelombang radio kemudian terbagi menjadi frekuensi- programmable processing technologies (Ulversoy,
frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan Ulversøy, Software, & Sdr, 2010). Yang perlu
untuk tipe komunikasi yang berbeda, seperti diperhatikan dalam SDN adalah value chain yang akan
aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, menjamin kesuksesan teknologi ini. Dalam value chain
dan mobile data. tersebut perlu adanya dukungan dari pihak lain diluar
industri telekomunikasi seperti lembaga pendidikan,
B. Massive MIMO kesehatan, pemerintah dan lain-lain, dukungan
organisasi ini yang akan memungkinkan sebuah
Salah satu teknologi yang digunakan dalam 5G adalah jaringan bersifat ubiquitous sehingga pengguna dapat
Massive MIMO. MIMO sendiri sudah dipakai dalam menikmati seluruh layanan tersebut (Wireless
teknologi 4G, dimana dalam tiap stasiun Innovation Forum, 2011).
pemancar/penerima menggunakan antena lebih dari
satu. Misal konfigurasi MIMO 2x2 berarti disisi D. Cognitive Radio Network (CRN)
pemancar dan penerima masing-masing memiliki 2
antena. Pada LTE-A, konfigurasi MIMO paling banyak Radio kognitif pertama kali dikemukakan pada tahun
yakni 8 antena (Björnson, 2014). 1999 oleh Mitola. Radio kognitif dapat meningkatkan
utilisasi spektrum dengan cara mencari secara terus
menerus frekuensi (spectrum sensing) yang kosong
(tidak terpakai) secara real time. Dalam radio kognitif,
hal yang diperhatikan adalah: spectrum sensing;
manajemen spektrum dan handoff; serta alokasi
spektrum dan sharing spektrum .

Gambar 1. Sistem MIMO (Björnson, 2014)

C. Beyond 6 GHz (mmWave)

Gelombang millimeter / Millimetre Wave (mmWave)


atau disebut juga millimetre band merupakan frekuensi
dengan panjang gelombang antara 10 sampai dengan 1
milimeter. Gelombang millimeter menempati spektrum
30 – 300 Ghz, sehingga dikategorikan sebagai
Extremely High Frequency (EHF). Tingginya frekuensi
gelombang milimeter serta karakteristik propagasi yang Gambar 2. Gambaran radio kognitif (Kaiser, Perez-Guirao, &
Wilzeck, 2009)
VI. KESIMPULAN GSM DAN UMTS. [Online] Available at: https://www.academia.edu
/22010528/KONSEP_DASAR_TEKNOLOGI_TELEKOMUNIKASI
Berkembangnya jaringan internet tidak sebatas pada _SELULER_SERTA_ALOKASI_ SPEKTRUM_GSM_DAN_UMTS
kecepatan yang lebih baik, namun juga proses digitalisasi di [Accessed 9 Maret 2018].
berbagai sektor. Dimulai dari teknologi generasi pertama [6] http://p2k.itbu.ac.id/id1/1-3052-2950/3g_124619_3g-itbu.html.
yang hanya bisa digunakan secara lokal, kini telah [7] https://id.wikipedia.org/wiki/3G
berkembang pesat menjadi generasi keempat yang bahkan [8] https://sis.binus.ac.id/perkembangan-teknologi-1g-2g-3g-3-5g-4g-
dan-5g/
dipakai untuk mengoperasikan mesin.
[9] https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/T
eknologi-3G-dan-Manfaatnya-31/konten2.html
Proses digitalisasi tersebut juga turut merubah berbagai pola [10] https://id.wikipedia.org/wiki/4G
bisnis yang sudah ada. Mereka yang mampu bertransformasi [11] Ulfah. Maria, (2016), “Analisis Jumlah e Node B LTE untuk kota
dan menemukan solusi digital bagi bisnisnya akan mampu Balikpapan”, Jurnal Sains Terapan. Politeknik Negeri Balikpapan Vol
bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini. 2 No.1 halaman 56-59.
[12] Irtawati.Andi Sri, Ulfah.Maria, (2018), “Optimasi Jaringan 4G lTE
REFERENCES (Long Term Evolution) pada Kota Balikpapan” link :
https://core.ac.uk/download/pdf/229876092.pdf
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/1G [13] Usman. Uke Kurniawan, (2017), “Mengenal Teknologi 5G” link:
https://citisee.amikompurwokerto.ac.id/assets/proceedings/2017/TE05
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/2G .pdf
[3] https://studyinformatics.blogspot.com/2012/07/jaringan-seluler-2g- [14] Akhilesh Kumar, “5G Tchnology – Redefinig Wireless
3g-lte.html Communication in Upcoming Years”, Volume 1
[4] Alfin Hikmaturokhman, W. P. M. A. S. M., 2013. Analisis Kualitas [15] Febian Surya Admaja. Awangga, (2015), “Kajian Awal 5G
Jaringan 2G Pada Frekuensi 900MHz Dan 1800MHz Di Area Indonesia”, Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No.2 97-114
Purwokerto. Infotel, 2(5), p. 3.4
[5] Hindami, I. F.,n.d. KONSEP DASAR TEKNOLOGI
TELEKOMUNIKASI SELULER SERTA ALOKASI SPEKTRUM

Anda mungkin juga menyukai