Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MORTALITAS DAN MORBIDITAS


Tugas Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Epidemiologi
Yang dibimbing Oleh Bapak Syaiful Bachri, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh :
Mega Fitria Carnos (P17331215016)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
2021/2022
MORBILITAS adalah kondisi seseorang dikatakan sakit apabila keluhan
kesehatan yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari yaitu tidak dapat
melakukan kegiatan seperti bekerja, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya
secara normal sebagaimana biasanya.
MORTALITAS adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu
daerah atau wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah
kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian alami. Mortalitas merupakan
salah satu komponen penting dalam kependudukan
Harus Jelas dengan Siapa (populasi yang diukur), Apa (kejadian yang diukur), Kapan
(waktu kejadian yang dukur).
UKURAN MORBIDITAS
1. Rate adalah besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan
penduduk dimana peristiwa itu berlangsung dalam satu batas waktu tertentu.
Insiden Rate : jumlah kelompok individu yang terdapat dalam suatu wilayah yang
semula sehat menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang dalam
jumlah kasus baru.
d
P= x k Contoh : Pada tahun 2020 terdapat kasus tuberkulosis paru sebesar 90
n
orang yang dilaporkan terjadi di kota berpenduduk 200.000 orang. Berapakah
angka insidensi per 100.000 penduduk di kota tersebut?
Penyelesaian: Insidence rate= 90/200.000 x 100.000 = 45 Jadi Insidence rate
tuberkulosis paru di kota tersebut pada tahun 2020 adalah 45 per 100.000
penduduk
Attack Rate : Angka insiden yang terjadi dalam waktu singkat. Rumus AR =

penderita baru
x k Contoh soal : 46 dari 75 orang yang makan di suatu
jumlah penduduk sakit
pesta menderita diare beberapa jam kemudian setelah makan, maka Attack rate =
(46/75) x 100% = 61% Setelah diteliti lebih lanjut ditemukan bahwa 43 dari 54
orang mengkonsumsi olahan hati dan 3 orang dari 18 orang tidak mengkonsumsi
olahan hati, maka attack rate untuk yang mengkonsumsi: (43/54) x 100% = 80%,
attack rate untuk yang tidak mengkonsumsi: (3/18) x 100% = 17%
2. Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Terdiri dari
Period Prevalens Rate : Perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat

P
dengan jumlah penduduk selama 1 periode. Rumus PePR = x k Contoh : Pada
R
suatu daerah penduduk pada 13 juli 1999 100.000 orang dilaporkan keadadaan
penyakit A . Januari 50 kasus lama dan 100 kasus baru. Maret 75 kasus lama dan
75 kasus baru. Juli 25 kasus lama dan 75 kasus baru. September 50 kasus lama dan
50 kasus baru. Dan desember 200 kasus lama dan 200 kasus baru.
Jadi PePR = (50+100)+(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200)/100.000x100% =
0,9%
Point Prevalens Rate : Nilai Prevalensi pada saat pengamatan yaitu perbandingan
antara jumlah semua kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk tertentu.

Po
Rumus : PoPR = x k Contoh : Satu sekolah dengan jumlah 100 murid 5 orang
R
sakit campak dan hari ini 5 orang lainnya sakit campak. PoPR = 10/100 x 1000%
= 100%.
3. Rasio adalah nilai relative yang dihasilkan dengan perbandingan dua nilai

x
kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan dari penyebut. Rumus Rasio = x
y
Contoh : Jumlah kejadian keracunan makanan di desa X adalah 100 orang, dengan
rincian pria sebesar 25 dan wanita 75. Berapakah rasio kasus keracunan makanan
laki-laki terhadap wanitadi desa X tersebut?
Penyelesaian: Rasio kasus laki-laki : wanita = 25/75 = 1/3 Jadi rasio jenis kelamin
laki-laki dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan adalah 1:3
4. Proporsi adalah bagian dari suatu peristiwa atau ukuran yang membandingkan
suatu peristiwa sebagai numerator (x) dan peristiwa lainnya sebagai denominator
(y) yang mengandung peristiwa numerator (x+y). Proporsi digunakan untuk

x
melihat komposisi suatu variabel dalam populasi. Rumus : P = x k Contoh
(x + y )
soal : Dalam suatu KLB penyakit Leptospirosis, jumlah penderita laki-laki
sebanyak 25 orang dan jumlah penderita perempuan sebanyak 10 orang. Berapa
proporsi penderita laki-laki?
Penyelesaian : Proporsi penderita laki-laki = 25/(25+10) x 100% = 71,43%
UKURAN MORTALITAS
1. Case Fatality Rate : Perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit
tertentu yang terjadi dalam tahun tertentu dengan jumlah penduduk yang

P
menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Rumus CFR = xk
T
Contoh soal : Tahun 2015 di kota A dilaporkan 9.000 kasus DBD. 100 orang
diantaranya meninggal dunia, dengan jumlah penduduk 40.000 orang. CFR =
40.000/100 x 1000 = 400.000
2. Crude Death Rate : Angka kematian kasar dihitung secara menyeluruh tanpa
memperhatikan kelompok tertentu dan penyebab. Rumus CDR = P/D xk
Contoh Soal : Di Turki (1990) jumlah penduduk 61.644.000 dan jumlah kematian
405.000 maka CDRnya adalah 405.000/61.644.000 x 1000 = 6,6 jadi angka
kematian di Turki (1990) adalah 6,6 per 1000 penduduk.
3. Age Specific Death Rate : Angka kematian menurut golongan umur. Rumus
ASDR = dx/px x k
Contoh Soal : Di Indonesia (1999) jumlah kematian usia 40-44 = 1.440 orang
dengan jumlah penduduk usia 40-44 tahun = 236.472 jiwa. ASDR =
1.050/236.472 x 1000 = 4,4, jadi kasus kematian yang terjadi di Indonesia (1999)
dengan usia 40-44 tahun ialah 4,4 per 1000 penduduk
4. Under Five Mortality Rate : Angka kematian Balita gabungan antara angka
kematian bayi dengan angka kematian anak usia 1-4 tahun. Rumus UFMR = M/R
x k.
Contoh Soal : Di daerah Sukorejo ditahun 2018 terdapat jumlah kematian balita
usia 1-4 tahun sebanyak 210.598. jumlah penduduk balita usia 1-4 tahun pada
tahun yang sama sebanyak 1.306.199 orang. Maka UFMR = 210.598/1.306.199 x
1000 = 161,2 atau 161 kematian
5. Neonatal Mortality Rate : Angka Kematian Neonatal bayi yang berumur kurang
dari 28 hari selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup ditahun yang sama. Rumuas
NMR = dl/B x k
6. Perinatal Mortality Rate : Angka kematia perinatal jumlah kelahiran janin yang
dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu/lebih. Rumus PMR = (P+M)/R x k.
7. Infant Mortality Rate : Angka kematian bayi penduduk usia yang berumur
<1thn. Rumus IMR = Do/B x k.
Contoh soal : Di Indonesia (2000) terdapat 10.016 <1thn meninggal, dengan
jumlah kelahiran bayi hidup 595.816 bayi. IMR= 10.016/595.816 x 1000 = 16,8.
Jadi terdapat 16,8 / 7 kematian bayi setiap 1000 kelahiran bayi hidup di Indonesia
(2000)
8. Specific Death Rate : Angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian
spesifik oleh penyakit tertentu. Rumus SDR = SDR/jumlah penduduk pertengahan
tahun x 1000.
9. Maternal Mortality Rate : Angka Kematian ibu jumalh kematian wanita yang
disebabkan komplikasi kehamilan dan kelahiran anak per 100.000 kelahiran hidup.
Rumus MMR = Jumlah kematian ibu/jumlah kelahiran hidup x k
Contoh soal : Di Rusia (2001) jumlah kematian ibu pada kehamilan/kelahiran =
185 dengan jumlah kelahiran hidup 1.408.159. MMR = 185/ 1.408.159 x 100.000
= 13,1 Jadi terdapat 13 ibu meninggal selama kehamilan/kelahiran per 100,000
lahir hidup.

Anda mungkin juga menyukai