Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

PERKEMBANGAN ARSTEKTUR II

DISUSUN OLEH :

MARIA DALETHA – F221 18 124

DOSEN :

Luthfia S.T, M.sc

Dr. Ir. Fuad Zubaidi S.T, M.sc

PRODI S1 ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

GANJIL 2020
A. Pengertian Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah suatu bangunan dengan gaya karakteristik serupa yang
mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Menurut
Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of the Master : A Personal view of
Modern Architecture”, tahun 1978, perkembangan arsitektur modern menekankan pada
kesederhanaan suatu desain dengan menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti
fungsi) Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis. Arsitektur modern pertama
kali muncul pada tahun 1900, pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenal
dengan gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan dalam abad ke 20.

Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis dan ekomonis.
Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional yang
artinya bangunan tersebut harus mewadahi aktifitas penghuninya dan efisiensi harus
mampu diterapkan ke berbagai hal seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan
aspek free maintenance pada bangunan.

Pengertian pengertian modern menurut para ahli :

1) Agustus Welby Northmore Pugin (1812-52) dalam bukunya yang berjudul


„Contrasts‟ terbit tahun 1836 menjelaskan bahwa pada jaman pertengahan
(mediaeval) Gereja di Kota Khatolik mulai digantikan oleh pabrik, penjara dan
pergantian fungsi lainnya. Penjelasan ini membuktikan bahwa pada zaman itu muncul
bangunan-bangunan dengan fungsi baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
2) John Ruskin (1819-1900) seorang arsitek Inggris dalam bukunya yang berjudul
Ketujuh Lampu dalam Arsitektur “Les Sept Lampes de l‟architecture (1849)
menyebutkan pentingnya suatu bentuk hommogen atau keseragaman untuk seluruh
masyarakat. Pernyataan ini merupakan tanda berakhirnya arsitektur gotik dan eklektik
yang memiliki ciri khas daerah masing-masing. Disebutkan juga bahwa Ruskin
merupakan tokoh ideologi functionalism dan menganggap aliran arsitektur gotik
hanya dekorasi semata.
3) Sementara William Morris (1834-96) yang juga murid Ruskin menulis buku yang
berjudul „Les arts decoratifs, leur relation avec la vie moderne‟ atau yang artinya
berbagi seni, dan hubungannya dengan kehidupan modern. Buku inilah yang menjadi
cikal bakal „art noveau‟ dan „modern style‟.
4) Eugen Emmanuel Violet-le-Duc dalam bukunya yang berjudul „Dictionnarie raisonn
de l‟archtecture fancaise du XI au XVI siecle‟ (Kamus pemikiran arsitektur perancis
abad XI hingga XVI) menjelaskan bahwa arsitektur hendaknya mengungkapkan
„kekuatan‟ seperti halnya mesin uap, listrik dan dapat memanfaatkan material baru
seperti halnya baja. Pernyataan ini sekaligus menjelaskan munculnya ide terhadap
bentuk yang fungsional dan pemanfaatan material berteknologi baru dalam arsitektur.
Dari pernyataan-pernyataan tokoh diatas dapat dipetik suatu gambaran bahwa arsitektur
modern merupakan suatu aliran/gaya arsitektur yang berkembang setelah arsitektur
klasik. Arsitektur modern berusaha meninggalkan dekorasi yang dianggap tidak
fungsional pada bangunan dan lebih menekankan kepada fungsi sehingga sering disebut
juga fungsionalisme.

Karena hanya mengikuti fungsi, maka bentuk-bentuk pada arsitektur modern umumnya
tidak memiliki makna atau mengacu pada hal-hal tertentu maupun ciri khas suatu daerah.
Hal inilah yang kemudian menjadikan arsitektur modern bersifat homogen dan
diharapkan bisa menjadi gaya yang diterapkan semua orang dalam internasional atau
international style.

Berdasarkan pernyataan tokoh-tokoh di atas juga dapat dikatakan bahwa arsitektur


modern berusah lepas dari pengaruh masa lalu dan berjalan menuju masa depan yang
penuh dengan kecanggihan teknologi serta penggunaan material baru.

Ciri-Ciri Arsitektur Modern

 Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditiadakan. Penambahan ornamen


dianggap suatu hal yang tidak efisien karena dapat dianggap tidak memiliki fungsi.
 Bentuk arsitektur yang mengikuti fungsi
 Nihilism, penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, sederhana dan
bidang-bidang kaca lebar.
 Kejujuran bahan jenis bahan atau material yang digunakan diekspos secara polos,
ditampilkan apa adanya dan tidak ditutup-tutupi sedemikian rupa hingga hilang karakter
aslinya.

Pemahaman Bentuk dan Ruang Dalam Arsitektur Modern

Ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata, terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki
ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa
itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan
hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi
dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton
bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk
bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (Le corbusier) karena bangunan
ditekankan pada fungsinya.

a. Bentuk Arsitektur Modern

Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul
menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan
bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena
teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.

Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama sangat
kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–
bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.

b. Ruang Arsitektur Modern

Konsep ruang pada arsitekur modern yaitu ruang yang tidak terbatas, ruang terukur, terbatasi dan
terlihat dari strukturnya (segi empat) yang dapat dipahami dalam tiga dimensi. Ruang dibentuk
melalui analisis terhadap fungsi ruang tersebut dan pola perletakan ruang lebih mengalir dan
berurutan berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya, arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap, bagian fisik
dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional;
yang tidak dapat hilang karena merupakan bagian dari estetika. Berikut ini contoh tentang
konsep bentuk ruang dalam arsitektur modern

Villa Savoye

Ruang yang tercipta haruslah efisien sesuai dengan kebutuhan dan fungsi. Keindahan suatu
bangunan didapat melalui purisme (kemurnian) diama bentuk-bentuk yang digunakan adalah
bentuk yang polos dan sederhana. Pembentukan ruang dimulai baru suasana, kemudian beralih
pada fungsi.

Falling Water

Ruang terbentuk karena interaksi dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan bisa
merespon faktor-faktor alam atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempuranaan dari
alam. Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualisme dengan merespon kondisi alam,
korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Ruang yang terbentuk dengan lingkungan alam
diwujudkan dalam bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk lokasi tapak.

Karakteristik Arsitektur Modern


Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :

1. Suatu penolakan terhadap gaya lama


2. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil
dalam suatu bangunan.
3. Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi
4. Suatu yang menyangkut tentang mesin dan teknologi bangunan
5. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.
6. Menyederhanakan bangunan sehingga format detail dan ornamen menjadi tidak perlu.
Arsitektur modern muncul pada akhir abad ke-19 dari revolusi dalam teknologi, teknik dan
bahan bangunan, dan dari keinginan untuk melepaskan diri dari gaya arsitektur historis dan untuk
menciptakan sesuatu yang murni fungsional dan baru.

Revolusi dalam material datang pertama kali, dengan menggunakan besi cor, plat kaca, dan
beton bertulang untuk membangun struktur bangunan yang lebih kuat, lebih ringan dan lebih
tinggi. Proses pelat kaca diciptakan pada tahun 1848, memungkinkan pembuatan jendela yang
sangat besar.

Istana Kristal oleh Joseph Paxton di Pameran Besar tahun 1851 adalah contoh awal konstruksi
besi dan pelat kaca, diikuti pada tahun 1864 oleh dinding tirai kaca dan dinding logam pertama.
Perkembangan ini bersama-sama membuat gedung pencakar langit dengan struktur rangka baja
pertama, yaitu Gedung Asuransi Rumah sepuluh lantai di Chicago, dibangun pada tahun 1884
oleh William Le Baron Jenney.

Ada juga konstruksi rangka besi Menara Eiffel, yang saat itu merupakan struktur tertinggi
di dunia, memikat imajinasi jutaan pengunjung pada Pameran Universal Paris 1889.

Debut material dan teknik konstruksi baru menginspirasi arsitek untuk melepaskan diri
dari model neoklasik dan eklektik yang mendominasi arsitektur Eropa dan Amerika pada
akhir abad ke-19, terutama eklektisme, arsitektur Victoria dan Edwardian, dan gaya
arsitektur Beaux-Arts.

Anda mungkin juga menyukai