PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari glukosa darah
2. Untuk mengetahui bagaimana proses metabolisme glukosa darah
3. Untuk mengetahui bagaimana absorbs glukosa darah
4. Untuk mengetahui apa itu glikolisis
5. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang berhubungan dengan glukosa darah
6. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan glukosa darah.
7. Untuk mengetahui bagaimana metode pemeriksaan glukosa darah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk
sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam
asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan
proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk dibakar agar mendapatkan
kalori atau energy. Sebagian gula yang ada dalam darah adalah hasil penyerapan dari usus dan
sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Gula yang ada di usus bisa
berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan
dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan lain-lain (Djojodibroto, 2001).
Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam
makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi menjadi gugus gula tunggal
(monosakarida) misalnya glukosa dan fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri dari
disakarida (sukrosa, laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen).
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James, Baker, & Swain,
2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa berkisar antara 80 mg%-
120 mg%, sedangkan satu jam sesudah makan akan mencapai 170 mg%, dan dua jam sesudah
makan akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati, 2001).
2. METABOLISME GLUKOSA DARAH
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup.
Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya,
sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh
yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
a. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-hari, dan sebagian
besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam metabolisme
adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses-proses
metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 2009 ). Karbohidrat dalam makanan terutama adalah
polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa dan galaktosa
Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari
metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. (William F. Ganong,
2010 ).
Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi membentuk
glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim
yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya hexokinase,
akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-
6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang dapat
disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama dalam hati dan otot
rangka. ( William F. Ganong, 2010 )
b. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah masuk ke hati,
dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon insulin yang
tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga
glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal,
maka glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ) ( Depkes RI, 2008 ).
Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah, bergantung pada
glukosa untuk memperoleh energi. Dalam jangka panjang, sebagian besar jaringan juga
memerlukan glukosa untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus ribose pada nukleotida atau
bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar dapat bertahan hidup manusia harus
memiliki mekanisme untuk memelihara kadar gula darah.
Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber utama glukosa darah.
Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa dalam 2 jam setelah makan,
glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga
dihasilkan melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa adalah
glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis dan glukoneogenesis
memiliki peran yang sama dalam memelihara glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan,
simpanan glikogen di dalam hati habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya
sumber glukosa darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai bahan
bakar utama dan yang memungkinkan kadar glukosa darah dipertahankan selama masa
kekurangan makanan menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia
dapat bertahan hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi satu
bulan bahkan lebih.
Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak,
kadar glucagon relatif tetap sedangkan kadar insulin meningkat.
Glukosa (mg/dL)
Glukosa, 700 g/hari iv 100
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
Kelaparan 5-6 minggu 65
1. INSULIN yang dihasilkan PANKREAS tubuh. Insulin mengubah glucose darah menjadi enerji
2. GLUKAGON yang dihasilkan PANKREAS; apabila kadar glucose berlebih akan diubah
menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar glucose darah rendah akan mengubah glikogen
menjadi glucose
3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh menjadi glucose darah
apabila kadar glucose darah rendah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar
mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah hasil penyerapan
dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Glukosa yang
ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung
yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti atau dari yang lain..
Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam aliran darah.
Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa. Glukosa merupakan hasil
akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa
dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan, akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan
akan menjadi turun bila tidak ada makanan yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat
lewat dengan bebas keluar dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-
mata sebagai sumber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin
(suatu hormon yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa
oleh aksi dariglukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu
hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenalin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mark DB, Mark AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
Jakarta : EGC; 2000. Pg 462-471
2. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC; 2006