Anda di halaman 1dari 35

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 742/Pendidikan Bahasa Inggris

USULAN
(Penelitian
Dosen Senior)

Pengembangan Bahan Ajar Teoritik untuk Guru Bahasa Inggris Pendidikan Dasar
NAMA
NIDN

UNIVERSITAS JAMBI
FEBRUARI 2018

i
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengembangan Bahan Ajar Teoritik untuk Guru Bahasa


Inggris Pendidikan Dasar
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 742/Pendidikan Bahasa Inggris
Ketua Peniliti :
a. Nama Lengkap : Urip Sulistiyo, S.Pd, M.Ed, Ph.D
b. NIDN : 0004037603
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Nomor HP : 082177715228
e. Alamat Email : urip.sulistiyo@unja.ac.id
Anggota Peneliti :
a. Nama Lengkap : Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D
b. NIDN : 0031126433
c. Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
Mahasiswa :
a. Nama : Ridho Praja Dinata
b. NIM : P2A416004
Lama Penelitian : 6 bulan
Lokasi : Universitas Jambi
Biaya Total : 40.000.000.,
DIPA-PNP Universitas Jambi : -
No. Rek. Gaji Bank Mandiri : 900-00-4107478-3
Cabang Jambi
NPWP : 78.104.716.2.331.000

Mengetahui Jambi, Februari 2018


Ketua Prodi Ketua Peneliti

Delita Sartika, SS., Ph.D Urip Sulistiyo, Ph.D


NIP. 19811023200501002 NIP. 197603042003121001

Menyetujui
Dekan FKIP

Prof. Dr. Rer.nat. Asrial, M.Si


NIP. 196308071990031002

ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

Judul Penelitian: Pengembangan Bahan Ajar Teoritik untuk Guru Bahasa Inggris Pendidikan
Dasar
Tim Peneliti

NO Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi Alokasi Wkt


Asal (jam/minggu)
1 Ketua Kurikulum/Pengajaran Universitas 8 jam/minggu
Bahasa Inggris Jambi
2 Anggota Kurikulum/Pengajaran Universitas 6 jam/minggu
Bahasa Jambi
Inggris/Pendidikan
Dasar
3 Anggota Mahasiswa S2 Universitas 3 jam/minggu
Pendidikan Bahasa jambi
Inggris

1. Objek Penelitian: Kurikulum


2. Masa Pelaksanaan:
Mulai : bulan: April tahun: 2018
Berakhir : bulan: Oktober tahun: 2018
3. Usulan Biaya: Rp. 40.000.000
4. Lokasi Penelitian: Sekolah Dasar
5. Instansi lain yang terlibat: Tidak ada
6. Temuan yang ditargetkan:
Bahan ajar yang akan digunakan guru Bahasa Inggris pada tingkat Pendidikan Dasar.
7. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu:
Penelitian ini akan menghasilkan bahan ajar yang dikembangkan sesuai teori pengajaran
bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal di tingkat Pendidikan Dasar.
8. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran: Indonesian Journal of Applied Linguistics (IJAL
with ISI Thomson and Scopus index) dan International Journal of Language Teaching
and Education (IJoLTE).

3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………… ii
Identitas dan Uraian Umum ................................................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Ringkasan............................................................................................................................ v
Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
Bab 2. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 6
Bab 3. Metode Penelitian .................................................................................................... 12
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 17
Lampiran-Lampiran ............................................................................................................ 20

4
RINGKASAN

Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris untuk Guru Pendidikan Dasar sangat
dibutuhkan mengingat kedudukan Bahasa Inggris sebagai Mata pelajaran muatan lokal
dimana tujuan dan pengembangan pembelajarannya diserahkan kepada guru Bahasa Inggris
di sekolah masing masing. Sejak ditetapkannya Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran muatan
lokal atau mata pelajaran pilihan di tingkat sekolah dasar berakibat pada ketidakefektifan
pembelajaran Bahasa Inggris tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
kurang tesedianya bahan ajar dan kurang mampunya guru dalam melaksanakan pengajaran
dengan baik.
Penelitian ini ingin mengembangkan bahan ajar berdasarkan kebutuhan anak didik dan
guru sehingga bisa membantu mengatasi masalah masalah yang ada. Bahan ajar teoritik yang
dikembangkan akan membantu guru guru dalam memperbaiki mutu pembelajaran sesuai
dengan teori teori pengajaran bahasa Inggris untuk anak anak usia dini yang notabene berbeda
dengan pengajaran bahasa Inggris untuk anak anak sekolah Menengah dan mahasiswa
perguruan tinggi. Selain itu bahan ajar ini bisa dijadikan sebagai sumber belajar bagi anak
anak didik dan sebagai sumber referensibagi para guru di tingkat Pendidikan dasar.

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Departemen Pendidikan Nasional, Depdiknas pada tahun 2006 mengeluarkan

Keputusan No. 22/2006 yang menetapkan bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolah

dasar (Departemen Pendidikan Nasional, 2006) yang berarti bahasa Inggris adalah mata

pelajaran dalam kurikulum sekolah yang dilaksanakan berdasarkan pada kebutuhan

masyarakat. Pengajaran Bahasa sebagai muatan lokal di Sekolah Dasar ditujukan pada

kemampuan anak didik dalam mengucapkan kalimat kalimat bahasa Inggris sederhana. Anak

didik juga diharapkan mampu mengakomodasi aspek sosial budaya dari lingkungan

belajarnya (Faridi, 2010).

Penyebaran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah menimbulkan

antusiasme belajar bahasa Inggris di beberapa negara dimana bahasa Inggris berkedudukan

sebagai bahasa asing seperti di China, Korea, dan Jepang (Chao, et al, 2014). Pengajaran

Bahasa Inggris untuk sekolah dasar menjadi sebuah kebutuhan baru di Negara Negara

tersebut. Selain itu, Harmer (2007) menyebutkan alasan lain mengapa popularitas pengajaran

bahasa Inggris bagi young learners adalah karena bahsa Inggris digunakan sebagai alat

komunikasi antara dua orang yang mempunyai latar belakang bahasa berbeda.

Pandangan terhadap pentingnya pengajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini dan

pendidikan dasar juga terjadi di Indonesia dimana terdapat kelompok masyarakat yang

antusias menginginkan pengajaran bahasa Inggris diterapkan di tingkat sekolah dasar (zein,

2016). Sejalan dengan itu, semakin banyak anak-anak yang belajar bahasa Inggris di usia dini

1
di sekolah negeri didukung oleh kesediaan orang tua mereka untuk memberi anak-anak

pelajaran bahasa Inggris tambahan di luar sistem sekolah (Cameron, 2004). Selain itu, di

antara negara-negara Asia, pada tingkat kebijakan bahasa, ada keyakinan bahwa kompetensi

bahasa asing sangat berguna untuk mempersiapkan sebuah negara dengan daya saing global

dan untuk mempertahankan pembangunan nasionalnya (Hamid dan Kirkpatrick, 2016).

Terlepas dari kenyataan bahwa pelaksanaan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah

dasar masih diperdebatkan, banyak sekolah dasar, baik sekolah negeri dan swasta di kota

Jambi menerapkan bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal dalam kurikulum mereka.

Banyak orang tua sangat mendukung bahwa bahasa Inggris harus diajarkan pada level

pendidikan dasar. Dikarenakan mereka ingin anak-anak mereka memiliki pengetahuan bahasa

Inggris untuk persiapan melanjutkan pelajaran di sekolah menengah.

Kebutuhan terhadap pengajaran bahasa Inggris pada level pendidikan dasar tidak

dibarengi dengan peningkatan kualitas guru Bahasa Inggris yang mengajar pada level tersebut.

Beberapa guru masih mengalami kesulitan dalam memahami status bahasa Inggris sebagai

muatan local di kurikulum. Diperlukan upaya peningkatan kemampuan guru dalam mengolah

kurikulum terutama mengembangkan materi ajar Bahasa Inggris.

Memahami keterbatasan guru bahasa Inggris pada tingkat dasar dalam mengembangkan

bahan ajar, maka penelitian ini mencoba mengembangkan materi ajar Mata pelajaran Bahasa

Inggris pada tingkat pendidikan dasar berdasarkan teori pembelajaran bahasa Inggris untuk

young learners yang relevan dan terkini, sehingga nantinya para guru dapat menggunakan bahan

ajar ini dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di dalam Kelas.

2
1.2 Target Capaian

Indikator Capaian
No Jenis Luaran Bulan Bulan Bulan
Kesat kedua kelima
u s.d. dan
keempa keena
t m
1 Artikel Ilmiah dimuat di Jurnal Internasional Tidak Tidak Ada
terindeks ada ada
Nasional Tidak Tidak Tidak
terakreditasi ada ada ada
2 Artikel ilmiah dimuat di Prosiding Internasional Tidak Tidak Ada
terindeks ada ada
Nasional Tidak Tidak Tidak
terakreditasi ada ada ada
3 Pemakalah dalam temu ilmiah Internasional Tidak Tidak Ada
ada ada
Nasional Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
4 Invited speaker dalam temu ilmiah Internasional Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Nasional Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
5 Visiting Lecturer Internasional Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Paten Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Paten Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Hak cipta Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Merek dagang Tidak Tidak Tidak
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) ada ada ada
7 Rahasia dagang Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
Desain produk Tidak Tidak Tidak
industri ada ada ada
Desain produk Tidak Tidak Tidak
industri ada ada ada
8 Model/Purwarupa/Desain/Karyaseni/Re Tidak Tidak Tidak
kayasa social ada ada ada
9 Buku Ajar (ISBN) Tidak Tidak Tidak
ada ada ada

3
10 Tingkat KesiapanTeknologi (TKT) Tidak Tidak Tidak
ada ada ada

1.3 Rumusan Masalah

Tingginya permintaan pelajaran dan pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar telah

menjadi perhatian banyak peneliti, beberapa penelitian telah dilakukan untuk

mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh guru Bahasa Inggris sekolah dasar dalam

menerapkan bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal di Indonesia. Namun, penelitian

yang bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar teoritik untuk Guru Bahasa Inggris

Pendidikan dasar masih sedikit dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin

mengembangkan bahan ajar untuk guru Bahasa Inggris Pendidikan Dasar di dalam usaha

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di Pendidikan Dasar. Bila

dijabarkan lebih terperinci, maka dapat dimunculkan beberapa pertanyaan penelitian antara

lain:

(1) Bagaimana model Bahan ajar yang digunakan oleh Guru Sekolah Dasar di Jambi?

(2) Bagaimana deskripsi peta kebutuhan Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Muatan Lokal

Di Sekolah Dasar di Jambi?

(3) Bagaimana desain pengembangan bahan ajar Bahasa Inggris sebagai muatan local di

sekolah dasar di Jambi?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan model bahan ajar yang digunakan oleh guru Sekolah Dasar di Jambi

4
2. Mendeskripsikan Peta kebutuhan pembelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan local di

Sekolah Dasar di Jambi

3. Mendeskripsikan desain bahan ajar yang akan digunakan oleh guru dalam

pembelajaran Bahasa Inggris sebagai ,uatan local di Sekolah Dasar di Jambi

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan

manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini akan memberi gambaran tentang kebutuhan

pembelajaran bahasa inggris sebagai muatan local. Gambaran ini bisa digunakan oleh

prodi pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNJA dalam mengembangkan silabus mata kuliah

yang berkaitan dengan pengajaran Bahasa Inggris untuk anak anak pendidikan dasar.

Seperti pengembangan syllabus mata kuliah Teaching English for young learners

(TEYL).

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru Bahasa

Inggris di pendidikan dasar di dalam meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Inggris di

Sekolah Dasar misalnya. Melalui pengembangan bahan ajar Bahasa Inggris ini

diharapkan mutu pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional dapat

terwujud. Bahan ajar yang dikembangkan ini juga bisa dijadikan model bagi guru untuk

mengembangkan materi ajarnya sendiri sesuai dengan kebutuhan

5
BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Teori Pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar ( Teaching English for

young Learners).

Sebagian besar teori berurusan dengan isu bagaimana peserta didik memperoleh

bahasa ibu mereka terhubung dengan dua pandekatan terkenal yang diusulkan oleh Skinner

dan Chomsky. Menurut pendekatan Skinner (1957) tidak melihat bahasa sebagai fenomena

mental melainkan sebagai perilaku sehingga dipelajari oleh proses pembentukan kebiasaan.

Mengenai teori ini, anak-anak dipandang sebagai Peniru suara dan pola yang mereka dengar

di sekitar mereka, mereka mencoba mengulangi suara serupa setelah orang dewasa ucapkan,

misalnya oleh orang tua atau guru mereka yang berarti bahwa perilaku verbal anak dibentuk

atau dikondisikan. Di samping itu, Chomsky (1965) mengemukakan bahwa kemampuan

untuk memperoleh bahasa lahir dalam diri kita. Anak-anak memiliki "perangkat akuisisi

bahasa bawaan" (LAD) yang didefinisikan sebagai mekanisme yang memungkinkan anak-

anak untuk memecahkan kode bahasa lisan yang dapat mereka dengar "untuk mengungkapkan

aturan dan prinsip dasar."

Saat ini, pandangan penting yang mendasari pengenalan Bahasa Inggris di sekolah

dasar adalah faktor usia. Pandangan ini menunjukkan bahwa lebih muda siswa belajar bahasa

asing, maka lebih baik ia/dia dalam memproduksi bahasa. Peserta didik yang lebih muda

memiliki kapasitas khusus untuk belajar bahasa baru. Penelitian tentang kepercayaan orang

tua terhadap pembelajaran awalBahasa Inggris yang dilakukan oleh Chodidjah (2008) dan

6
Rachmajanti (2008) menunjukkan bahwa orang tua percaya akan pentingnya pendidikan

bahasa Inggris dasar untuk perolehan bahasa lebih awal. Gagasan lebih awal lebih juga

muncul dalam temuan penelitian Zein (2009). Mayoritas respondennya percaya bahwa lebih

awal belajar bahasa Inggris akan memberi manfaat bagi anak-anak dalam belajar untuk

mendapatkan bahasa asing.

Namun, anggapan bahwa 'lebih awal lebih baik' tidak selalu sesuai dengan fakta

bahwa ketidakmatangan kognitif anak-anak dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk

mengatasi pengajaran bahasa secara bersamaan. Ini menyiratkan bahwa anak-anak perlu

membangun kompetensi linguistik mereka dalam bahasa pertama sebelum mereka belajar

bahasa asing (Zein, 2016). Selain itu, pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di

Indonesia jauh dari sukses, sehingga perlu mengajar bahasa Inggris di sekolah menengah atas

dan sederajat dimana guru dan peserta didik siap untuk mengajar dan belajar lebih intensif

dalam kegiatan kelas (Alwasilah, 2012).

Gagasan melawan 'lebih awal lebih baik' juga diusulkan oleh cameron (2004). Dia

menunjukkan bahwa pembelajaran tampak lebih mudah bagi anak-anak karena orang dewasa

telah melupakan pembahasan yang mereka peroleh saat mereka pelajari di masa lalu. Lebih

lanjut dia menyatakan bahwa belajar membaca dan menulis dalam bahasa Inggris itu rumit

dan tidak mudah, jadi ketika pengajaran di kelas bergantung pada kemampuan membaca dan

menulis, beberapa anak akan tertinggal dan gagal.

2.2 Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Inggris

Tujuan utama pelajaran bahasa Inggris pada tahap awal ini adalah mengenalkan siswa

usia dini kepada gagasan bahwa selain bahasa ibu dan bahasa nasional mereka, mereka juga

7
dapat memiliki bahasa asing. Lebih khusus lagi, pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar

ditujukan untuk pengembangan kemampuan memahami bahasa lisan dan tulisan sederhana

(Huda 1999 ). Mengajar bahasa Inggris untuk siswa usia dini cukup menantang bagi para

guru. Guru sekolah dasar umumnya bersedia mengajar bahasa Inggris, namun kemauan

mereka didasarkan pada asumsi yang salah bahwa ini adalah masalah yang sederhana. Guru

sekolah dasar ini sebenarnya tidak siap untuk mengajar bahasa Inggris pada umumnya, belum

lagi bahasa Inggris untuk siswa usia dini pada khususnya. Pengajaran bahasa Inggris tidak

pernah menjadi bagian dari kurikulum program pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia

(Huda 1999 ; Zein, 2012 ).

Kebijakan hukum yang memungkinkan pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan di

sekolah dasar sebagai pelajaran muatan lokal diterbitkan oleh KEMENDIKBUD pada tahun

1993 (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 1993). Dalam Keputusan Menteri ESDM No.

060/U/1993 menyatakan bahwa sebuah sekolah dasar dapat mengajar bahasa Inggris sebagai

muatan lokal padamurid di kelas 4, 5, dan 6 (Zein, 2012). Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (1993) menyatakan bahwa tujuan mengajar pelajaran bahasa Inggris di sekolah

dasar adalah untuk mengembangkan kompetensi komunikasi lisan untuk bertindak

menyertainya bahasa dalam konteks sekolah. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang

perlu diajarkan untuk memperoleh dan mengembangkan sains, teknologi, seni dan budaya,

dan pengembangan hubungan internasional.

Bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan alat bagi murdi untuk meningkatkan

pengetahuan tentang sains, teknologi, seni dan budaya.Bahasa Inggris sebagai pelajaran

muatan lokalberarti merupakan pelajaaran pilihan untuk murid di kelas 4, 5 dan 6 di sekolah

dasar. Pelajaran bahasa Inggris berhasil mengembangkan empat kemampuan bahasa termasuk

8
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, sehingga saat mereka lulus dapat

berkomunikasi dalam bahasa Inggris seperti mendengarkan dan berbicara.

Terlepas dari status bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah dasar di

Indonesia, banyak sekolah dasar memasukkan pelajaran bahasa Inggris dalam jadwal sekolah

mereka. Kesadaran besar terhadap pentingnya bahasa Inggris di kalangan orang tua telah

memberi tekanan pada kepala sekolah untuk memberikan pengajaran bahasa Inggris bagi para

siswa. Kepala sekolah menawarkan pelajaran bahasa Inggris kepada siswa sekolah dasar

untuk menarik minat orang tua untuk mengirim anak mereka belajar di sekolah mereka

(Chodidjah, 2007; Karani, 2006; Suyanto & Chodidjah, 2002).

2.3 Kurikulum Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Kurikulum muatan lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan karakteristik lokal yang unik dan potensial, termasuk keunggulan

lokal dimana isinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada dan wajib

dipelajari oleh siswa. Dalam kurikulum muatan lokal, keputusan memilih matapelajaran

menjadi pelajaranmuatan lokal dibuat oleh komite sekolah, atas nama masyarakat, bersama

dengan kepala sekolah (Faridi, 2010).

Kebijakan saat ini yang menetapkan bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal

telah menyebabkan banyak masalah.Kebijakan untuk mengenalkan bahasa Inggris sebagai

muatan lokal di sekolah dasar memiliki konsekuensi penting bagi para guru untuk

mengembangkan kompetensi pedagogis mereka. Namun, penelitian yang dilakukan oleh zein

(2012) menyatakan bahwa guru bahasa Inggris di sekolah dasar memiliki kompetensi

pedagogis yang tidak memadai karena mereka dididik untuk mengajar siswa sekolah

9
menengah pertama dan bukan siswa sekolah dasar dalam program pendidikan guru.Hal ini

menyebabkan banyak sekolah dapat menawarkan bahasa Inggris tanpa memiliki guru yang

berkualitas dan bahkan fasilitas pendukung (Rachmajanti, 2008).

Masalah lainnya adalah sebagai pelajaran muatan lokal, tidak ada kurikulum resmi

bahasa Inggris di sekolah dasar. Akibatnya, guru akan bingung untuk memahami tempat

bahasa Inggris di keseluruhan kurikulum. Kedudukan bahasa Inggris sebagai pelajaran

muatan lokal menciptakan kondisi yang kurang mendukung bagi mereka dalam hal fasilitas

dan sumber pengajaran (Hawanti, 2014). Ada beberapa masalah lagi. Singkatnya, setidaknya

ada empat masalah yang diidentifikasi sebagai konsekuensi pengajaran bahasa Inggris

sebagaipelajaran muatan lokal, yaitu kurangnya guru bahasa Inggris yang berkualitas,

pemahaman yang kurang baik tentang pedoman kurikulum dan pembelajaran, tidak

tersedianya materi pengajaran yang memadai, dan Kurangnya pengetahuan tentang

kompetensi pedagogis oleh guru bahasa Inggris (Astika, 1996).

2.4. Bahan Ajar

Bahan ajar atau buku teks merupakan instructional material yang digunakan untuk

membantu proses pembelajaran (Dick dan Carey, 2005). Bahan ajar atau buku teks bisa

berbentuk cetak yang membantu pengajar untuk mencapai tujuan kompetensi tertentu dalam

kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif dapat didukung oleh bahan ajar yang

memamdai sesuai dengan kebutuhan pembelajar dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi

pembelajar khususnya pembelajaran bahasa. Menurut Richards (2000) bahwa teks book atau

bahan ajar memberikan pandangan umum tentang isi dan struktur pengetahuan yang koherenn

dengan kebutuhan-kebutuhan individu yang beragam.

10
Pentingnya buku teks atau bahan ajar dam proses pembelajaran disampaikan oleh

Richard (2002) bahwa buku teks merupakan komponen yang sangat penting dalam

pembelajaran bahasa. Buku teks dianggap sebagai komponen utama untuk mengembangkan

kemampuan empat skill dalam bahasa Inggris. Dengan adanya buku teks untuk pembelajar

bahasa akan menstimulus mereka dalam berfikir dan mengembangkan ide-ide setiap individu.

Menurut Tomlinson ada dua kriteria buku teks yang dikategorikan baik, yakni:

1) Memberi kesempatan pada pembelajar untuk menggunakan bahasa sasaran untuk

mencapai tujuan komunikasi;

2) Memaksimalkan potensi pembelajaran serta memberi kesempatan pada pembelajar untuk

memperoleh masukan atas pengalaman belajarnya.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini di rancang dengan menggunakan penelitian pengembangan (research and

development), yang disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penelitian research and

development (R & D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah model atau produk baik perangkat

keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Sehubungan dengan penelitian ini, maka

peneliti merancang penelitian yang dapat menghasilkan produk atau berupa “Bahan ajar teoritik

untuk guru Bahasa Inggris pada tingkat pendidikan dasar”.

Pengembangan bahan ajar teoritik tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan

pembelajaran bahasa Inggris di tingkat pendidikan dasar terutama sebagai media pembelajaran

yang efektif yang membantu baik guru maupun siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Proses

penelitian pengembangan ini ditempuh melalui 10 langkah sebagaimana yang dikemukakan oleh

Borg dan Gall (2010:775-776), yakni (1)mengumpulkan informasi dan melakukan penelitian

awal (research andinformation collecting), (2) perencanaan (planning), (3) mengembangkan

formatatau model (developing preliminary form of product), (4) mempersiapkan uji cobates di

lapangan (preliminary field testing), (5) melakukan revisi terhadap tesberdasarkan hasil uji coba

di lapangan (main product revision), (6) melakukan tesdi lapangan (main field testing) (7)

melakukan revisi setelah mendapatkanmasukan dari tes lapangan (operational product

revisions), (8) melaksanakan tes uji coba model atau tes pembelajaran (operational field testing),

(9) melakukanrevisi terakhir (final product revision), (10) menyampaikan laporan penelitian

(dominition and implementation). Desain penelitian yang telah dikemukakan tersebut

12
kemudiandisederhanakan atas tiga tahap, yaitu (1) tahap eksplorasi, (2) tahappengembangan

prototipe, dan (3) tahap validasi model.

3.2 Prosedur Pengembangan

Borg and Gall menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang

berorientasi untuk mengembangan dan memvalidasi produk-produk dalam pendidikan.

Selanjutnya, penelitian pengembangan bukan berorientasi untuk menguji teori atau membuat

teori melainkan untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di institusi

pendidikan.

Studi Eksplorasi/Pendahuluan Pengembangan/Proto-type Pengujian

 PerPanecraanngacnabnukguan Pre test


Studi teks
Model Bahan

pustakaStudi Pustaka  Pre-test
Ajar
 Survey Lapangan Uji coba Perbaikan  Perlakuan
Penyusu terbatas1. Uji coba
dan wawancara
nan draft dan uji
 PostPerlakuan
test
terbatas

Survei
Penyusunan Draft coba lebih
luas
2. Uji coba
lapangan
(wawancara
lebih luas
dan  Perbaikan
Evaluasi dan Post test
observasi)
 Evaluasi
refleksi dan
refleksi

Rambu-rambu penyusunan model B.Ajar Pengembangan Bahan Ajar Model Bahan Ajar

Figure 1. Alur Kegiatan Pengembangan

13
Tahapan-tahapan pengembangan dapat dilihat dalam prosedur berikut ini:

1) Tahan Eksplorasi

Tahap ini untuk mengetahui gambaran secara holistik tentang Pengajaran Bahasa Inggris di

Sekolah Dasar, syllabus yang di pakai, materi ajar yang relevan berdasarkan kebutuhan

pengajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar. Untuk lebih jelas tujuan khusus dapat dirinci

sebagai berikut:

a) Bahan ajar yang digunakan untuk mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

b) Muatan isi dalam kurikulum dan silabus mata pelajaran Bahasa Inggris

c) Kelebihan dan kekurangan bahan ajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

2) Tahap Pengembangan

Dalam tahap ini ada beberapa langkah atau prosedur pengembangan, secara khusus yakni:

a) Perumusan prototype Bahan ajar berdasarkan kebutuhan yang dikembangkan;

b) Penyajian bahan ajar yg dikembangkan;

c) Analisa hasil penyajian;

d) Perbaikan prototype berdasarkan temuan.

3) Tahap Pengujian

Untuk menguji keefektifan Bahan ajar yang dikembangkan maka peneliti menggunakan

tinjauan validator dan komentar guru dan siswa. Hasil validasi ahli, komentar guru, dan para

siswa untuk melihat efektivitas dari rancangan bahan ajar yang telah dilakukan. Idealnya tahap

pengujian ini menggunakan metode ekperimen namun keterbatasan waktu sehingga peneliti

hanya menguji efektivitas berdasarkan uji analisis seperti yang telah disebutkan.

14
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah dasar yang menerapkan Bahasa Inggris

sebagai Mata pelajaran Muatan Lokal di kota Jambi. Waktu penelitian akan berlangsung selama

enam bulan mulai dari April 2018 sampai dengan Oktober 2018, namun tidak menutup

kemungkinan penelitian ini akan bersifat kontinu karena sifatnya longitudinal.

3.4 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah guru yang mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah dasar di Jambi

dan murid murid baik kelas tinggi maupun kelas rendah yang belajar Bahasa Inggris. Subyek

penelitian ditentukan secara purposive.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Wawancara yakni difokuskan pada lingkup eksplorasi, pengembangan dan pengujian.

Wawancara dilaksanakan secara terstruktur.

b) Pengamatan atau observasi melalui aktivitas Passive Particiant Observation yakni

peneliti secara passive melakukan pengamatan dikelas untuk mengetahui aktivitas

pembelajaran.

c) Analisa Dokumen yakni berupa analisis dokumen kurikulum Pembelajaran Bahasa

Inggris di Sekolah Dasar, khususnya kurikulum muatan local, tugas tugas siswa, dan

bahan bahan ajar yang digunakan.

15
3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dari tinjauan pertanyaan penelitian. Selanjutnya dari

analisis pertanyaan penelitian dijabarkan hasil data yang dibutuhkan serta dikembangkan dengan

analisis teori dan dilanjutnkan dengan pembahasan dan interpretasi data.

16
Daftar Pustaka

Alwasilah, A.C. (2012). It’s time to revitalize Indonesian teaching, The Jakarta Post, November 12, 7.

Astika, G. (1996). Proses Interaksi Belajar Mengajar dalam Pelajaran Bahasa Inggris di beberapa Sekolah
Dasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar. 1
Butler, G. Y. (2004). What Level of English Proficiency Do Elementary School Teachers Need to Attain
to Teach EFL? Case Studies from Korea, Taiwan, and Japan. TESOL QUARTERLY. 38(2), 245-
278
Cameron, L. (2003). Challenges for ELT from the expansion in teaching children. ELT Journal, 57(2).
105-112.
Chao, X., Xue, M. & Ming, X. (2014). Elementary English Education: An Arena of Social Struggle for
Professional Chinese Parents, Critical Inquiry in Language Studies, 11(4). 252-272.
Chodidjah, I. (2007). Teacher training for low proficiency level primary English language teachers-How
it is working in Indonesia, In British Council, Primary Innovations: A collection of papers (pp.
87-94). Hanoi: British Council.
Chodidjah, I. (2008). Scrutinizing the teaching of English in Elementary Schools in East Asian Countries.
Paper presented at the ASIA TEFL International Conference 2008,
Bali. 1-3 August 2008.
Chomsky, N. (1965). Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge, MA: MITPress.
Cresswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design: Chosing Among Five Approaches.
California: Sage Publication
Cresswell, J. W. (2009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mix Methods Appraoches.
California: Sage Publication
Departemen Pendidikan Nasional .(2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 20 Tentang Standar Isi Pendidikan.
Department Pendidikan dan Kebudayaan.(1993).Decree of Minister of Education and Culture No.
060/U/1993 concerning curriculum of basic education: foundation, program, and development.
Dick, C. and James, C. (2005). The systematic design of instruction. New York: Pearson
Faridi, A.(2010). The Development of context-Based English Learning Resources for Elementary Schools
in Central Java. Excellence in Higher Education. 1 (1&2), 23-30.

Hadisantosa, N.(2010). Insights from Indonesia. In R. Johnstone (eds). Learning Through English:
Policies, Challenges, and Prospects (pp. 24-46). London: British Council.

17
Hamid, M. O & A. Kirkpatrick. (2016). Foreign Language policies in Asia and Australia in the Asian
century. Language Problems and Language Planning. 40(1). 26-46.
Harmer, J. (2007). The Practice of English Language Teaching. (4th ed.). Harlow: Pearson Longman
Limited.
Hawanti, S. (2014). Implementing Indonesia’s English language teaching policy in primary schools: The
role of teachers’ knowledge and beliefs. International Journal of Pedagogies and Learning, 9(2),
162-170
Huda, N. (1999).Language learning and teaching, issues and trends. Penerbit IKIP Malang, Malang
Jamilah, S. (2008). English in Indonesia Primary Schools. Pendidikan Network.
Karani, E. (2006). The implementation of the teachung of English at Elementary schools in
Palangkaraya, Central Kalimantan. Unpublished master’s thesis. Graduate program in English
Language education, State University of Malang.
Kirkpactrick, A. (2012). English in Asean: Implications for regional multilingualism. Journal of
Multilingual and Multicultural Development. 33(4). 331-334.
Miles, M. B., Huberman, M. A. & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook.
California: Sage Publication.
Rachmajanti, S. (2008). Impact of English Instructuion at the primary schools on the students’
achievement of English at the lower secondary school. TEFLIN Journal, 19(2),160-185.

Rosnita, R. (2017).The Implementation of Teaching English as a Local Content Curricullum at


Elementary School in Jambi City: Implications for EFL Curricullum.Unpublished Master’s
Thesis. Graduate Program of English Education: Jambi University.

Skinner, B. F. (1957). Verbal Behavior. Acton, MA: Copley Publishing Group.


Spolsky, B. (2009). Language Management. Cambridge: Cambridge University Press.
Suherdi, D., & Kurniawan, E. (2005). Teaching –learning process in multilingual context: A detailed of
two different English classrooms in urban elementary school. Paper presented at the 53rd
TEFLIN International Conference, Yogyakarta, Indonesia.
Suyanto, K. K. E., & Chodidjah, I. (2002). The teaching of English in Primary Schools: The policy,
implementation, and future direction. Paper presented at the 50th TEFLIN International
Conference, Surabaya, 29-31 October 2002.

Suyanto, K. K. E. (2009). English for Young Learners: Melejitkan potensi anak melalui English class
yang fun, asyik, dan menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

18
Yim, S. Y. (2016). EFL young learners: their imagined communities and language learning. ELT Journal,
70(1). 57-66.
Zein, M. S. (2009). Introducing English as a compulsory subject in primary schools in Indonesia:
teachers’ and educational practitioners’ beliefs about the benefits and challenges. Unpublished
master’s thesis. Canberra: University of Canberra.
Zein, M. S. (2012). Language Teacher Education for Primary School English Teachers in Indonesia:
Policy Recommendations. Unpublished Doctoral’s Thesis. Canberra: University of Canberra.
Zein, M. S. (2016). Elementary English education in Indonesia: Policy developments, current practices,
and future prospects. English Today.1-7 Cambridge University Press
Zein, M. S. (2017). To postpone or not to postpone? Examining access policy on early foreign language
learning from second language acquisition and language planning and policy perspectives.
Applied Linguistics Review. 1-21.

19
Lampiran 1
A. Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
9 Nomor Telepon/HP
10 Alamat Kantor Jalan Jambi-Ma.Bulian KM 15 Mendalo Darat
Muaro Jambi
11
12 Lulusan yang Telah S-1 = 40 orang
1. Speaking for Academic Purposes
2. TEFL
13. Mata Kuliah yg Diampu
3. Thesis Writing

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang S-1 S-2 S
Nama Perguruan Universitas Jambi La Trobe Univ. RMIT
Tinggi University
Bidang Ilmu Curriculum and
Teacher
Tahun Masuk-Lulus 1994-1999 2006-2008 2011-2016

Judul The Students’ The Students’ Improving EFL


Skripsi/Tesis/Disertasi Ability in Using Preferred Activities in Teacher
Punctuation Mark Learning English Education in

Nama Yulis Herman Dr. Peta Heywood Dr. Rachel


Pembimbing/Promotor Patrick
Isvet Amri Novera Assoc. Prof.
Geoff
Shacklock

20
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Indonesian Or English? EFL Student Mandiri Rp. 1.000.000
Teachers’preference And Perception On
The Language Use In The Classroom
2 2014 Indonesian Or English? EFL Student Mandiri Rp. 500.000
Teachers’ Preference And
Perception On The Language Use In
The Classroom
3 2015 In the Spirit of Quality Student Mandiri Rp. 500.000
Teachers’ English Proficiency and
P
aned aSgcohgoiocal lPSriknicllisp:aTlse’aPcehrecreEpdtiuocnators
4 2015 Good Language Learners: Who Are Mandiri Rp. 600.000
They And Why? A Case Study Of One
Successful Learner

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Sumber* Jml (Juta Rp)
Masyarakat
1 2016 Learning English As A Foreign Language PNBP Rp. 9.000.000
In An Indonesian University: A Study Of Universitas
Non-English Department Students’
2 2016 Pelatihan tentang qualitative inquiry LBPP LBPP LIA Rp. 500.000
LIA Jambi
3 2015 How to conduct a CAR LBPP LIA Rp. 500.000
4 2017 Sosialisasi Penggunaan Media Audio Mandiri Rp. 500.000
Visual Dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Pada Guru TK As- Shofa Jambi

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Nama Volume,
Journal No., Tahun
1 Learning English in an Indonesian University: La Trobe 2008
A Study of Learners' Preferred Activities University

21
Improving English as a foreign language RMIT 2015
2 teacher education in Indonesia: the case of University
Jambi University
3 Learning English As A Foreign Language In Indonesian Vol. 5, No.
An Indonesian University: A Study Of Non- Journal of 1 (2016)
English Department Students’ Preferred English
Activities Inside And Outside The Classroom Teaching
4 Indonesian Or English? EFL Student IJEE Vol. 46, No.
Teachers’ Preference And Perception On (Indonesian 2 (2016)
The Language Use In The Classroom Journal of
English
Education))
5 In the Spirit of Quality Student Teachers’ Turkish Vol. 5, No.
English Proficiency and Pedagogical Skills: Journal of 3 (2016)
Teacher Educators and School Principals’ Education
Perception
6 Good Language Learners: Who Are They 2012
And Why? A Case Study Of One
Successful Learner

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No. Nama Pertemuan Judul Waktu dan
Ilmiah/Seminar tempat

1. International Seminar in English Language Teaching


English Language and EFL Teacher Competence
Teaching in Indonesia Pukul 15.00-
16.00. 12 Mei
2016, UNP

2. The Language Center EFL Learners’ Perception and


of UPI And Indonesian Preference for Language Use
as the Medium of Instruction 5-7 Oktober
Association of Applied
in English Classroom 2016, UPI
Linguistics
Bandung
International Seminar

3. International Conference Language Proficiency and 28-30


on Teacher Language Teaching Skills of November,
Learning and Pre-service Teachers in Teachers training
Indonesia: A Study of An

22
development (ICTLD) EFL Teacher Education Institute, Penang
2016. Program Malaysia

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak -
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penugasan (Penelitian Pengembangan Karya Ilmiah/Seminar/Iptek dan Seni
(S2 Bahasa Inggris)

Jambi, Februari 2018


Yang Menyatakan

23
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
9 Nomor Telepon/HP
10 Alamat Kantor Jalan Jambi-Ma.Bulian KM 15 Mendalo Darat
Muaro Jambi
11 Nomor Telepon/Faks 081274310248
12 Lulusan yang Telah S-1 = 40 orang
1. Teaching English for young learners
2. TEFL
13. Mata Kuliah yg Diampu
3. Thesis Writing

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang S-1 S-2 S
Nama Perguruan IKIP Padang Deakin Univ. ACU
Tinggi University
Bidang Ilmu Curriculum and
Teacher
Tahun Masuk-Lulus 1984-1989 1995 - 1996 2011-2015

Judul Teaching English Primary school Indonesian


Skripsi/Tesis/Disertasi Grammar through teachers’ Secondary-Trained
Dialogues to SMA understanding of the EFL Teachers
Students whole language Teaching English to
Nama
Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2017 Analysis of Authentic Assessment Mandiri Rp. 1.000.000


Implementation in Primary Education Level
in Jambi City (2017).

24
2 2016 Analysis of Teachers’ Understanding on Mandiri Rp. 1000.000
Students’ Knowledge in Primary Education
Level in Jambi Province (2016).

3 2015 Pedagogical Knowledge of EFL teachers, Mandiri Rp. 500.000


presented in Eduticon 2015, English
Education Study Program, Jambi University

4 2015 Indonesian Secondary-Trained EFL Mandiri Rp. 1000.000


Teachers Teaching English to Primary-Age
Children: A Study of Motivational Factors

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Sumber* Jml (Juta Rp)
Masyarakat
1 2016 Learning English As A Foreign Language PNBP Rp. 9.000.000
In An Indonesian University: A Study Of Universitas
Non-English Department Students’
3 2015 How to conduct a CAR Mandiri Rp. 500.000
4 2017 Sosialisasi Penggunaan Media Audio Mandiri Rp. 500.000
Visual Dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Pada Guru TK As- Shofa Jambi

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Nama Volume,
Journal No., Tahun
1 Analysis of Authentic Assessment Implementation ACU 2017
in Primary Education Level in Jambi City (2017). University

Improving English as a foreign language ACU 2015


2 teacher education in Indonesia: the case of University
Jambi University
3 Learning English As A Foreign Language In Indonesian Vol. 5, No.
An Indonesian University: A Study Of Non- Journal of 1 (2016)
English Department Students’ Preferred English
Activities Inside And Outside The Classroom Teaching
4 Indonesian Or English? EFL Student IJEE Vol. 46, No.
Teachers’ Preference And Perception On (Indonesian 2 (2016)
The Language Use In The Classroom Journal of
English
Education))

25
5
6
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Judul Waktu dan
Ilmiah/Seminar tempat

1. International Seminar in English Language Teaching


English Language and EFL Teacher Competence
Teaching in Indonesia Pukul 15.00-
16.00. 12 Mei
2016, UNP

2.

3. Staff Research Symposium, What is Phenomenology?, 2012


ACU, Melbourne, presented at the Staff Research
Australia, (2012) Symposium, ACU, Melbourne,
Australia, (2012)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak -
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penugasan (Penelitian Pengembangan Karya Ilmiah/Seminar/Iptek dan Seni
(S2 Bahasa Inggris)

Jambi, Februari 2018


Yang Menyatakan

26
Lampiran 2: Format Justifikasi Anggaran
Anggaran Penggunaan Dana Desain Pengembangan Bahan Ajar Teoritik untuk Guru
Bahasa Inggris Pendidikan Dasar.

Harga
No URAIAN Satuan Vol. Satuan Jumlah (Rp)
I HONORARIUM PENELITI :

1. Ketua, 1 orang, 12 jam/minggu Bulan 6 25.000 7.200.000


2. Anggota, 1 orang, 10
jam/minggu Bulan 6 20.000 4.800.000
Jumlah (I) 12.000.000
II BAHAN HABIS PAKAI
1. Kertas HVS 80 g/m2 Rim 5 55.000 275.000

2. USB unit 1 125.000 125.000

3. Perbanyak Kuesioner Paket 240 10.000 2.400.000

4. Bahan Referensi Paket 2 1.000.000 2.000.000


5. Sewa Dokumentasi dan
Operator Paket 1 1.500.000 1.500.000
Jumlah (II) 6.300.000
III VALIDATOR AHLI
1. Validator 3 org dari ahli kali 1 300.000 900.000
2. Validasi Instrumen kali 1 3.000.000 900.000
Jumlah (III) 1.800.000
IV INDEPTH INTERVIEW

1. Insentif Enumerator Kali 18 50.000 900.000


2. Insentif responden (1 x 200
orang) Kali 200 25.000 5.000.000

Jumlah (IV) 5.900.000


V FGD
1. Insentif Enumator, 2 orang Kali 2 750.000 1.500.000
2. Insentif responden, 60 orang Kali 4 25000 6.000.000

3. Konsumsi, 60 orang Kali 4 20.000 2.400.000


Jumlah (V) 9.900.000
VI PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
1. Insetif Pengolahan Data Paket 1 3.500.000

27
3.500.000

2. Insentif Analisis Data Paket 1 3.500.000 3.500.000

Jumlah (VI) 7.000.000

VII PELAPORAN PENELITIAN


1. Seminar Paket 1 2.500.000 2.500.000

2. Pembuatan Laporan Akhir Paket 1 3.500.000 3.500.000

4. Penggandaan Laporan Akhir Eks. 10 100.000 1.000.000


Jumlah (VII) 7.000.000
TOTAL (I) + (II) + (III) + (IV) + (V) + (VI) + (VII) + (VIII) 40.00.000
Terbilang : Empat Puluh Juta Rupiah

28
Lampiran 3. Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6
1 Analisis kebutuhan X
2 Studi literatur X X
3 Desain instrumen materi ajar X
4 Pengembangan materi ajar X X
5 Validasi produk X
6 Ujicoba produk X
7 Implementasi produk X
8 Evaluasi produk X
9 Seminar hasil penelitian X
10 Penulisan draft dan laporan akhir X
penelitian

29
30

Anda mungkin juga menyukai