Anda di halaman 1dari 14
Salinan BUPATI BOJONEGORG PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR 41 TABOM 2021 TENTANG POLA PROMOSI DAN MUTASI PRGAWAI NEGERI SIPIL D] LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONDGORO Menimbang DENGAN RABMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, a.bahwa dalam rangke pembinaan karier dun tertib administrasi peleksanaan promosi dan mutasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rojonegoro, maka perl: membentuk pedoman pola promosi dan mutasi Pegawai Negeti Sipil di Lingkungan Pomerintah Kabupaten Bojonegoto guna menjamin obyoktifitas dan transparansi proses promosi dan mutasi Pegewai Negeri Sipil antar instansi Tingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro; b.bahwa herdasarkan pertimbangan —_sebaguimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pola Promosi dan Mutasi Pogawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro: 1,Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pombentukan Dacrab-Dacrah Kabupalen/Kota Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 9) sebagaimana (eluh diubah dengan Undang-Undeng Nomor 2 Tahun 1965 tentany Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat 1 Surabaya Dengan Mengubsh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan. Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, sJawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaren Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2.Undang-Undang Nomor 12 ‘Tahun 011 tentang Pembentukan Peraniran Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5284) scbagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undeng Nomor 12 ‘abun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undaagan (Lembaran Negara Republik Indouesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaren ‘Negara Republik Indonésia Nomor 6398}; -2. 3. Undang-Undang Nomor 5 ‘Tehun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaren Negara Republik indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahar. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5484); 4.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587] sebagaimana telah diubah bebcrapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubshan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik indonesia Tain 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia NomorSG79); 5. Peraturan Pemerintah Nemor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Dacrah (Lembaran Negata Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahaan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887] sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerinteh Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pomerintah Nomor i8 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (lemberan Negars Republi: Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 6402); 6.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2017 Nomer 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037} sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pomerintal Nemor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawei Negeri Sipil {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477); 7.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan —Pengowasan —_Penyclenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2617 Nomor 73, Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 6041) ; 8,Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pogawai Negeri Sipil (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77 ‘Tambahan. Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 6249); 9.Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disipiin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6718); 10, Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Takun 2015 tentang Pembentuken Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036} sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalata Negeri Nomor 320 ‘Tahun 2018 tentang Perubahan Ates Peraturan Menteri Delam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Fembentukan Produk Hukum Daerah [Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomar 187}; Menelapken -3 - 11. Peraturan Menteri Pendayagunaen Aparatar Negera dan Reformasi Birokrasi Nomer 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabaten Pimpinan ‘Tinggi Secara Terbuka dan Kompetitif di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tatu 2019 Nomor 835); 12. Peraturan Menterl Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2019 tentang Mutasi Pegawai Negeri. Sipil Antar Kabupaten/Kota dan antar Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1034); 13.Peraturan Daerah Kebupaten Bojonegoro Nomor 13 Tehun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegora (Lembaran Decrah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 Nomor {6} sebagaimana telah diubah beberapa kali, toraxhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun. 2021 tentang Perubahan Kedua Ates Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentuken dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2021 Nomor 8); MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI TENTANG POLA PROMOSI DAN MUTAS] PEGAWAL NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1, Daerah adalah Kabupaten Bojonegoro. 2,Pemerinteh Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. 3, Bupati adalah Bupati Bojonegoro. 4, Sekretaris Duerah adalah Sckretaris Dactah Kabupaten Bojonegoro. 5. Badan Kepcgawaian, Pendidixan dan Pelatihan yang selanjutnya disingkat BKPP adalah Racan Kepegawaian, Pendidikan dan Polatinan Kabupaten Bojonegora. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembanta Bupati Bojoncgoro’-dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Bojonegoro. 7. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingket ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, dan disestai tugas dalam suatu jabatan pemeriniahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan perevutan perundang- undangan. 8, Pegawai Negeri Sipil yang selanjumnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil. =o di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Hojonegoro. 19, ll. 12, 13. 14 18 lo. 17. 18. 19. 20, 21. 22. ~ 4. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyci kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindakan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan ketentian peraturan perundang-undangan. Standar Kompetensi Jabatan adalah persyaratan kompetensi jabatan minimal yang harus dimiliki oleh seorang PNS dalam molaksanaian tugas jabatan. Soleksi Terbuka adalah proses penilaian dan evaluasi kecocokan antara lompetensi yang dimiliki seorang PNS dengan kompetensi yang dipersyaratkan pada Jabatan Pimpinan Tinggi Pratarna dimana proses pendaftaran lersebut diinfoonasikan tau diumumikan secara terbuka. Seleksi_ Administrasi adalah penelition _terhadap kelengkapan dan keabsahan berkas kepegavaian don/ateu berkes adminisirasi lain yang dipersyaratkan untuk suatu jabatan, Jabatan adalah kecuduican yang menunjukkan. fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai PNS dalam suatu satuan organisasi, Jabatan Pampinan ‘Tinggi Pratama yang selanjutnye disingkat JPT Pratarna adalah JPT Pratama pada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pejabal Pimpinan Tinggi Pratama adalah Pegawai ASN yang menduduki JPT Prazama paca Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pengisian JPT Pratama secara terbuka yang selanjutnya disebut Seleksi Terbuka adalah proses pengisian JPT Pratama yong dilakuken melelui kompetensi secara terbuka. -Jabatan Administrator yang selanjutnya disingkat JA adaiah jabaten administrasi setara dengan Eselum Dl. Jabatan Pengawas adalah Struktural setara Jabaten Eselon IV yang memiliki tanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana. Jabatan Pelaksana adalah jabatan yang memilixi tanggungjawab mclaksanakan kegiatan pelayanan publi serta administrasi pemerintahan dan pembangunan, Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah sckelompok jabatan yang berisi fungsi dan wgas berkaitan dengan pelayanan fungsional_ yang berdasatkan pada keahlian dan keterampilan tertenta. Pejabat Pembina Kepegawaian yang — selanjutnya disingkat PPK adalah Bupati yang mempunyai kewenangan menetapkan penyangkatan, pemindahen dan pemberhentian Pegawei ASN serta pembinaan Mamajemen ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pangket adalah Kedudukan yang menunjukan tangga jabatan berdasarkan tingkat kesuliian, tanggung jawab, dampak dan persyaratan tualifkes! pekerjann yang digunakan sebagai dasar penggajien. 24, . Promosi 25 28. aq e a dalah perpindahan dari satu posisi jabatan le posisi jabatan Jain yang lebih tinggi dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Muzasi adalah proses perpindahan PNS antar Instansi Pemerintoh meupun antar satuan kerja bail secara horizontal maupun diagonal. Analisa Kebutuhan merupakan bentux kebutuhan pegawai yang didasarian pada Analisa jabatan, Analisa beban kerja dan peta jabataa. . Peta Jabaten adalah susunan jabatan yang digambarsan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur tanggung jawab jabatan seria persyaratan jabatan, .Tim Penilai Kincrja adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan Unit Kerja Eselon Hi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menyelenggaraken ji kelayakan dan kepatuten dalam rangka mengevaluasi kelayakan pegawai untuk mengisi jabalen. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajomen ASN yang berdesarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belalkang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, statis pernikahen, umur atan kondisi kecacatan, BAB IL MAKSUD DAN TUJUAN SERTA AZAS Bagian Kesatu Maksud dan Tujuan Pasal 2 Peraturan Bupati ini sebagai pedornan promosi dan mutasi PNS pada lingkungan Pemerintah Daerah. Tujuan Penyusunan Peraluren Bupati a. mengisi kekosongan formasi 2NS pada lingkungen Pemerintah Daerah; b, mewujudkan proses perbinean karier yang terencana, bertahap, terarah, obyektif, dan berkeadilan sehingga akan berimplikasi positif terhadap peningkaten motivasi kerja dan kiner} ©. mewujudkan transparansi dan eluntabilitas promosi dan mutasi PNS pada lingkungan Pemerintah Daerah; dan d.sebagai hentuk pelaxsanaan prinsip reward and punishment, Pasal 3 Penyelenggaraan Mutasi PNS berdasarken ezas; a. profesional; b, obyektif dan transparan; ©. prosedural; . mudah diakses; dan e. tanpa biaya. -6 - (2) Azas profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huraf a, yaitu mutasi PNS dilakukan tanpe intervensi dari pihak manapun dan dilayani oleh petugas yang berkorpeten. (9) Azas abyektif dan transparan sebagaimana dimaleud pada ayat (1} huruf b, yaim mutasi PNS dilaksanakan berdasarkan pectimbangan yang jelas, terukur dan dapat dipantau prosesnya. (4} Azas prosedurel ebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurof c, yaita mutasi PNS dileksanakan sesuai tabapan yang ditetapkan, {5} Azas mudah diskses sebagaimana dimaksud pada ayat (l) buruf d, yaitu mutasi PNS dapat diakses dengan mudah melalui saharan informasi yang ditetapkan atau herbasis ontine. (6) Azas tanpa biaya sebagaimana dimakeud pada ayat (1) hurut e, yaitu mutasi PNS tidak dipungut biaya apapun, Bagian Kedua Ruang Linglup Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi selurah proses promosi dan mutasi PNS di Hagkunger: Pemerintah Kabupaten Rojonegoro yang terdiri dari: a. persyaretan umum; b. persyaratan administrasi; ©, proseduy; dan d. ketentuan lain yang mengatur pola promosi dan mutasi PNS di Lingkungan Pemeriatah Kabupaten Bojonegoro. BAB IIL POLA PROMOSI Baglan Kesatu Pasal S {1} Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertilel atau diagonal, (2) PNS dapet dipromosikan di daiam dan/atau antar JA dan JF keterampilan, JIf abii pertama, dan JF ahli muda sepanjang memenuhi pereyaratan jabatan dengan memperhatikan kebutuhan organisasi. (3) Promosi diakukan berdasarcan perbandingan obyektif antara kompetensi, kualifikasi, syarat jabatan, ponilaian atas prestasi Kerja, kepemimpinan, kerja sama, ieatifitas tanpa membedalan jencer, suku, agama, ras dan golongan. (4) PNS yang menduduld Ja dan JF ahli madya dapat dipromosikan ke dalam JPT pratama di lingkungan Pemerintah Daerah sepanjang metenuhi persyaratan jabatan, mengikuti danfatau lulus seleksi dengan memperhatikan kebutuhan organisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. ~7% - (3) PNS yang menduduki JF ahii utama dapat dipromosikan ke dalam JPT pratama di lingkungan Pernerintah Dacrah sepanjang memenubi persyaratan jabatan, mengiluti dan/atau lulus seleksi dengan memperhatikan kebutuhan oyganisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (6) Bupati selaku PPK dapat menerima pertimbangan dari tim penilai Kinerja PNS dalam rangka pelaksanaan promosi JA dan/atau JF sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (7) Tim Penilai Kinerja metekukan penilaian kinerja PS berdasarkan perbandingan obyelctif antara kinerja, kuelifiiasi dan kompetensi, Bagian Kedua Fola Promosi Vertilial dan Diagonal Pasal 6 {1} Promosi vertikal dilekukan melalui perpindahan satu i jabatan ke posisi jabatan lain yang lebih tinggi a. promosi di dalam satuan kerja Pimpinan Tinggi Pratama; den b, promosi antar satuan kerja Pimpinan Tinggi Pratama. (2) Promosi diagonal dilakulen melalui perpindahan dari satu povisi jabatan ke posisi jahatan yang lebih tinggi antar kelompol JF, JA atau JPP. Bagian Ketiga Persyaratan Promosi Pasal 7 Syarat-syarat yang diperiuken mtuk promosi_ di lingkungan Pemetintah Daerah, yaiu: 1. Perayaratan untuk diangkat dalam JPT Pratama dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 2. Persyaratan untuk diangkat dalam JA, yaitu: a, berstatus PNS: b. memiliki kualifikasi dan tingkat Pendidikan poling rendah Sarjana atau Diploma IV; c. memiliki integritas dan moralitas yang baik; d.memiliki pengalaman peda jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan Pengawas sesuai dengan jabatan yang didudulis e. sctiap unsur penilaian prestasi Kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun toralchir; . memiliki kompetonsi teknis, kempetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural sesuai standar evaluasi oleh Tim Penilian Kinerja PNS; dan g. sehat jasmani dan rchani, -8. 3. Persyaratan untuk diaugkat dalam jabatan Pengawas, yedtu: a. berstats sebagai PNS; b. memiliki kualifikasi dan tingkat Pendidikan paling rendah diploma Ill atau yang sctara; . Memiliki integritas dan morelitas yang baile; -meriliki pengalaman Jabatan Pelaksena paling singkat 3 (tiga) tahun atau JP yang sctingkat dengan bidang tugas jabaten yang diduduki ©. sctiap unsur penilaian Prostasi Kerja paling sedikit bernilai buik dalam 2 (dua) tahun terakhin; f memiliki korapctensi teknis, kompetensi mangjerial den kompetensi sosial kuitural yeng dibuktikan berdasarkan hasil evahusi oleh Tim Peniloi Kinerje PNS; dan g, sehat jasmuni dan rohani. 4. Bagi PNS yang berasal dari JF untuk dapat dipromosikan menjadi JPT atau JA, harus diberhentikan dari JF, 5. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), ayat (2) dan ayat (3) tetap memperhatikan syarat pangkat dan golongan/ruang sampai dengan diberlakukannya ketentuan mengenai gaji dan tunjangan berdasarkan peraturen perundang-undangan mengenai gaji dan tunjangan sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparata: Sipil Negara. ae Bagian Keempat Prosedur Promesi Pasal 8 Promosi ci lingkungan Pemerintah Daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berilt: a.pengisian JA ditetapkan olch Bupati dengan memperhatikan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja dan/atex permohonan dati satuan kerja Pimpinan Tinggi Pratama/ Administrator yang bersengkutan; dan b. pengisian Jabatan Pengawes di lingkungan Pemerintah Deerah ditetapkan oleh Bupati dengan memporhatikan pertimbangan dari Tim Pentlai Kinerja dan/atau persetujuan dari eatnen kerja Pimpinan Tinggi Pratama/Administrator yang bersangkutan bila yang dipromosikan berasal dari satuan kerja Jain. Bagian Kelima Tim Penilai Kinerja Pasal 9 (1) Tim Penilei Kinerja ditetapkan dengan Keputusan Bupati. {2} ‘im Penilai Kinerja sebageiman dimakeud pada ayat (1), tmemberikan pertimbangan penilaian sesuai dengan ketentuen peraturen perundang-undangan, {3) a (ty e) @) a 6) 6 7) @) 19} - 9 - ‘Tim Penilai Kinerja sehagairaana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas: a. pojabat yang berwenang, b. pejabat yang menangani bidang kepegawaian; ©, pejabat yang menangani bidang pengawasan internal; dan d. pejabat yang menangani bidang kelembagaan. Susunan Tim Penilai Kinezja scbagaimana ayat (1), terdiri dari: a. pejabat Pimpinan Tinggi Pratema/Eselon H.a selaku ketua merangkap anggota; b. pejabat. Pimpinan Tinggi Pratama yang menangani urasan kepogawaian sclaku sckretaris; dan c.pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lainnya selaku anggota. Bagian Keenam ‘Jata Kerja Tim Penilei Kinezja Pasal 10 ‘Tim Ponilai Kinerja melaksanakan rapat paling sedikit 2 (dua) kali dafam setahun dan/atan sewakiu waktu apabila diperlukan, Ting Penilai Kinerja mempertimbengian usulan promesi dan mutasi berdasarkan Gaftar nominatif PNS yang telah, memenubi persyaratan jabatan dengan memperhatikan Peta Jabatan peda masing-masing satuan kerja. Apabila berdasarken hasil pertimbangan ‘Tim Ponilai Kinerja sebayaimana dimakeud pada ayat (2) tidak terdapat calon yang memenuhi kriteria, Tim Penilai Kinerja dapat mempertimbangkan calon lain. Dalam mempertimbangkan ysulan promosi dan mutesi bagi pejabat yang alan. memasuki masa penskm, rapat ‘Tim Penilai Kinesja dilaksanakan paling lambat 6 (enam} bulan sebelum memasuki masa pensiun, Rapat Tim Penilai Kinerja dinyatekan sah apabila sibadiri lebih dari %4 (satu per dua) dari jumiah anggota dan berjurnlah gasal. Apabila Ketua Tim Penilai Kinerja berbalangan tctap, maka salah satu anggota ditetapkan sebagai ketua, Pemberian pertimbangan pengangkatan dalam jabatan pada rapat ‘Tim Penilai Kinerja merekomendasikan paling sedikit 2 (dua) orang calon ccrbaik yang memenubi syarat. Hasil rapat Tim Penilai Kinerja dituangkan dalam Berita Acara dan disampaiken kepada pimpinan satuan kerja melalui surat rekemendasi usulan promosi/mnutasi jabatan paling lambat 8 (tiga) hari sctelah rapal dilaksanakan. Hasil rapat Tim Penilai Kinerja bersifat rahasia. 1 + BAB IV MUTABL agian Kesatu Pasal 11 Ketentuan mut yaitu: a PNS pada Tingkungan Pemerintah Daerah dapat. dilakukan mutasi berdasatkan kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaraten jabatan, kualilikasi jabatan dan pola karier dengan memperhatilean kebutuhan organisasi; b. kebutuhan pegawai tiap jabatan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan hasil analisis kKebutuhan; ¢. matasi dapat dilakulean kerena kepentingan organisesi atau permohonan PNS atas persetujuaa dari pimpinan; dan 4, mutasi sebagaimane dimaksud pata ayat (1), dilalican dengan memperhatikan pricsip larangan konflikc kepentingan. i PNS di lingkungan Pemerintah Daerah, Bagian Kedua Pola dan Jenis Mutasi Pasal 12 Pola mutasi PNS pada lingkungan Pererintah Deerah dilalukan melalui ketentuan scbagai berilmut: a, mutasi dapat dilalclzan melalui perpindahan dari satu posisi jabaten ke posisi jabatan lain dalam unit kerja yang sctara; dan b mulasi juga dapat dilakukan melaloi perpindahan dari organisasi Perangkat Dacrah ke lingleangan satuan kerja organisasi Perangkat Dacrah lainnya. Pagal 13 Jenis mutasi PNS pada lingkungan Pemcrintah Daerah dapat dilakukan melalui a. mutasi antar organisasi perangkat dacrah; b.mutasi dari instansi pemerintah lainnya ke Pemerintah Daerah; dan c. mutasi dari Pemerintah Daerah ke instansi Pemerintah Jainnys. Bagian Ketiga Mutasi Antar Organisasi Perangkat Dacrah Pasal 14 (1) Permohonan mutasi antar oryanisasi Perangkat Daerah di lingcungan Pemerintah Daerah, dapat dilaksanaken dengan cara melengiapi persyaratan atau melampirken colcamen sebagai berikut : a.asli sural usulan dari kepala Peranglat Daerah yang menerima kepada Bunati melalui Kepala BKPP; @) (2) (3) ( - dt - ». sli surat permohonan kepada Bupeti untak mutasi ke Perangkat Daerah atau Perangkat Daerah lainnys: ¢. asli surat persetujuan melepas dari kepala Peranglat Dacrah asal; dan 4. persyaraten/dolumen yang —berlaitan dengan mutasi/alasan mutasi ‘sesuai dengan etentuan. peraturan perundang-undangan, Kepala BKPP dapat memproses usul mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila pcrsyaraian telah lengkap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 15 Dalam hal usul mutasi mendapatkan persetujuan, dapat ditindaldanjuti dengan penetapan keputusan mutasi PNS yang bersangkutan. Dalam hal usui mutasi tidak mendapatkan persetujuan, maka berkas usul mutasi dapat dikembalikan ke Perangkat Daerah pengusul. Prosedur mutasi antar organisasi Perangkat Daerah di lingcangan Femerintah Daerah dilakeanakan sesuai dongan ketontuan sebagai berilcut; & permchonan mulasi disampeikan kepada Perangkat Daerah yang dituje secara berjeniang; b.jika disetujui, persctujuan kepala Perangkat Daerah yang ditnju disampaikan kepada kepala Perangkal Darah asal untuk mendepatkan persctujuen. c.apabila permehonan mutasi disetujui, pimapinan Perangkat Daerah yang dituju mencruskan permohoan mmutasi ke BKP?. 4. BKPP dengan mempertimbangkan kebutahan pegawai pada Perangkut Dacrah asal dan/atau Pcrangkat Daerah yang dituju dapat menyetujui atau menolak permohoan mutasi tersebut; dan ¢. BKPP menetapkan keputusan mutasi atau surat penclakan dalarn wakta paling lambat 30 {tiga pulah} hari sejak usulan diterima, Bagian Keempat Mutasi PNS dari Instansi Pemerintah Lainnya ke Pemerintah Daerah Pasal 16 PNS dari Instansi Pemerintah Lainnya dapat mengujukan permohonan mutasi ke lingkungan Pemerintah Daerah, apabila: a.mengilcuti dan/atau mendekati tempat penugasan suami/istri; b. mengiluti atau mengurus orang tua yang sudah lansia atau sakit; dan c.alasan lain yang dapat dipertimbangkan sesuai ketentuan peraturan perundang-uncangan. {2} (3) a +12 - Permohonan mutasi sehagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilaksanakan dengan cara sebagai beriiut: aterdapat jabatan yang lowong berdasarkan basil analisis jabatan dan analisis beban kerja; b.meagajuken surat peumchonan kepada Gubernur untuk mutasi ke lingkungan Pemerintah Provinsi, c mendapat persctujuan tertulis dari PPK dan/atau pejabat yang berwenang dari instansi asal; d. tidak sedang dalam proses penjatuhan hukuman atau sedang menjalani hukumen disiplin tingkat sedang atau berat; e. tidak sedang menjalankan tugas belajer atau wajib tugas paska menyelesailan (ugas berlajar atau ikatan dinas; f unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama 2 (dua) tahun teralchir; § memiliki kunlifikasi Pendidikan sesuai dengan kebutuhan formasi; h. tidak menuntut tunjangen kinerja/TPP pada tahun berjalan; dan i. melengkapi persyaralan/dokumen yang berkaitan dengan mutasifelasan mutasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Prosedur mutesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksunaken scsuai dengan ketentuan sebagai berikut : a permohonan mutasi disampaikan oleh pimpinan imstansi asal/PNS yang bersangkutan kepada Bupati melalui BKPP; b. berdasarkan Analisis Kebutuhan, BKPP dapat menyetujui mengelvarkan persetujuan atau penolalan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak berkas permohonan mmutasi diterima; ©. apabila disciujui, BKPP mengirim berkas permohonan tersebut lepada BKN untuk memperoleh persetujuan, leknis; dan d. berlasarkan persetujuan tekinis dari BEN, Pemerintal Daerah menetapkan keputusan penempatan paling jambat 14 [empat belas} hari sejak diterimanya persetujuan telus. Bagian Kelima Mutasi dari Pemerintah Daerah ke Instansi Pemerintah Lainnya, Pasal 17 PNS Pemerintah Daerah dapat mengajukan permohonan mutasi ke lingkungan Istansi Pomerintah lainnya, apab: a.mengikuti dan/ata mendekati tempat penugasan suami/istri; b. mengikuti ata mengurus orang tua yang sudah lansia atau sakit; dan calasan lain yang dapat dipertimbangkan sesuai kelentuan peraturan perundang-undangan. - 18 - (2) Permohonan mulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilaksanakan dengan care. sebagai berikut: a, mengajuken permohonan kepada Bupati; b. mengajuken suret permohonan kepada Gubernur untuk mutasi ke lingkungau Pemerintah Provinsi. ¢, mendapat porsevujuan tertulis deri PPK dan/ateu pejabat-yang berwenang deri instansi yang dituju; ¢, dal: scdaag dalam proses penjatuhan hukuman atau sedang menjalani hukuman disiplin tingket sedang alau herat; e. tidak sedang menjalanken tugas belajar atau wajib tugas paska menyelesaikan tugas berlajar atau ikatan dinas; dan £ metengkepi perayaratan/dokumen yang berkaitan dengan mutasifalasan mutasi sesuai ketentuen peraturan perundang-undangen. (5) Prosedur mutasi sebagaimana dimakeud peda ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagai berilaut: a permohonan niutasi disempaiken kepada Bupati melalui satuan kerja secara bexjenjang; b.dalam hai pimpinan satuan kerja menolak permohonan mutasi, permohenan dikembalikan kepada pemohon dengan disertai alasan penolakun; dan ¢, Bupati mencrbitkan persetujuan untuk diteraskan kepada instansi yang dituju atau mengembalikan ke satuan kerja pengusul apabila tidak disetujui, BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pagal 18 (1) Bupali selaku PPK dapat melakukan pembinaan dalam rangke, penyclenggaraan Peraturan Bupati ini (2) Delam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dapat dibantu oleh Sekretaris Daerah, Kepala BKP?, Perangkat Daerah dan/atau insvensi terkait, (3) Ponyelenggaraan pembinaan sebagaimana dimalsud pada ayat (i) dan ayat (2), dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BABY! KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Pada seal Peraturan Bupati ini mulai berlaku, peraturan perundang-undangen dan/ateu kebjakan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan pola promosi dan mutasi dinyataken telap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peratiran Bupati ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasa] 20 Peraturan Bupati ini mulaj berlaku pada tanggal diundangian, Ager sctipa orang mengetahuinya, memerintahken pengandengan Peraturan © Bupati. ini dengan Penempatannya ke delam Berita Dactah Kabupaten Bojonegoro. Ditetapkan di Bojonegoro pada tanggal 26 Oktober 2021 BUPATI BOJONEGORO, ted, ANNA MUAWANAH Diundangkan di Bojoncgoro pada tanggal 26 Oktober 2021 SEKRETARIS DAERAH KABUFATEN BOJONEGORO, ted. Dra. NURUL AZIZAH, MIM BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2021 NOMOR 41. Salinan sesuai dengan aslinya BSEKREFARIS Di KABUPATEN BOJONEGORO, Dra. URUL AZIZAH, MM Pembina Utama Muda. NIP. 19690405 198809 2 001

Anda mungkin juga menyukai