Kebijakan kriminal atau politik kriminal juga dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang rasional dari masyarakat dalam menanggulangi kejahatan.
Dari berbagai definisi yang dikemukan oleh berbagai ahli dapat disimpulkan
bahwa kebijakan sosial merupakan salah satu kebijakan publik. Kebijakan sosial
merupakan ketetapan pemerintah yang dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat
publik, yakni mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan masyarakat banyak
guna menciptakan kesejahteraan sosial.
Kebijakan sosial (social policy) dapat diartikan sebagai segala sesuatu usaha yang
rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan
masyarakat. Jadi di dalam pengertian “social policy”, sekaligus tercakup didalamnya
“social welfare policy” dan “social defence policy”.
NON-PENAL
CRIMINAL POLICY
PENAL
Tujuan akhir dari politik kriminal atau kebijakan kriminal ialah perlindungan
masyarakat untuk mencapai tujuan utama yang sering disebut dengan berbagai istilah,
seperti kebahagian warga masyarakat/penduduk (happiness of the citizen); kehidupan
kultural yang sehat dan menyegarkan (a wholesome and cultural living), kesejahteraan
masyarakat (social welfare) atau untuk mencapai keseimbangan (equality). Secara
sederhana tujuan kebijakan kriminal itu sendiri adalah untuk memberikan perlindungan
kepada masyarakat akan rasa aman, tenteram, adil, makmur, dan sampai pada
kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kebijakan penanggulangan kejahatan atau
penegakan hukum secara politik kriminal dapat meliputi ruang lingkup yang luas,
sebagaimana teori G. Peter Hoefnagels ”criminal policy”, menurut teori G. Peter
Hoefnagels, upaya penanggulangan kriminal dapat ditempuh dengan:
Usaha dan kebijakan untuk membuat peraturan hukum pidana yang baik pada
hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari tujuan penanggulangan kejahatan. Jadi kebijakan
atau politik hukum pidana juga merupakan bagian dari politik kriminal. Dengan
perkataan lain, dilihat dari sudut politik kriminal, maka politik hukum pidana identik
dengan pengertian “kebijakan penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana”
Usaha penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana pada hakikatnya juga
merupakan bagian dari usaha penegakan hukum (khususnya penegakan hukum pidana).
oleh karena itu, sering pula dikatakan bahwa politik atau kebijakan hukum pidana
merupakan bagian pula dari kebijakan penegakan hukum (law enforcement policy).
Disamping itu, usaha penangglangan kejahatan lewat pembuatan undang-
undang (hukum) pidana pada hakikatnya juga merupakan juga merupakan bagian integral
dari usaha perlindungan masyarakat (social welfare). Oleh karena itu, wajar pula apabila
kebijakan atau politik hukum pidana juga merupakan bagian integral dari kebijakan atau
politik sosial.