Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR

MATA KULIAH ANALITIKA BISNIS

KELOMPOK 4 - KELAS H20


Andre Tanuwijaya 2006552464

Indah Utami A 2006553353

Ratih Siswanina Putri 2006554085

Ririn Novita Panggabean 2006554160

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS INDONESIA

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid-19 yang mulanya terjadi di Wuhan, China dengan cepat menyebar
ke seluruh penjuru dunia, tak luput juga Negara Indonesia yang mengharuskan
pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan guna mengurangi penyebaran virus
covid-19 salah satunya adalah dengan memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) terutama di daerah DKI Jakarta. Kebijakan ini secara langsung
berdampak pada berbagai sektor industri terutama industry kesehatan yaitu salah satunya
Rumah Sakit. Dampak yang dapat dirasakan secara langsung adalah menurunnya jumlah
kunjungan pasien yang disebabkan oleh kebijakan untuk menjaga jarak dan mengurangi
pertemuan dengan orang lain serta adanya ketakutan pada masyarakat untuk mengunjungi
fasilitas kesehatan yang didukung oleh stigma bahwa di rumah sakit tingkat terpapar virus
covid-19 cukup besar.
Dampak menurunnya kunjungan pasien ke rumah sakit secara langsung
menyebabkan menurunnya profit rumah sakit, salah satunya rumah sakit X. Banyak cara
yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit untuk tetap mempertahankan profit rumah
sakit yaitu dengan promosi dan menyediakan layanan khusus covid-19, tetapi hal ini tidak
cukup mendongkrak profit rumah sakit X. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan rumah
sakit X yang membatasi jumlah jam praktek dokter di rumah sakit. Selain itu konstrain
dari pengaturan dokter untuk jumlah pasien dan target pasien disertai konstrain biaya
menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk menjaga profit rumah sakit.
Secara keseluruhan total penurunan profit pada rumah sakit X adalah sebesar
17%, dimana penurunan terbesar berasal dari Instalasi Rawat Jalan (IRJ) sebesar 34%
yang diakibatkan karena penurunan kunjungan pasien yang datang ke rumah sakit
contohnya untuk konsul atau pemeriksaan fisik. Dari berbagai grup spesialis rawat jalan
(poli) yang tersedia di rumah sakit X, salah satu yang mengalami penurunan terbesar
adalah Grup Spesialis Paru yaitu sebesar 29%, oleh karena itu makalah ini akan mencoba
memecahkan masalah yang terjadi serta solusi untuk peningkatan profit pada Grup
Spesialis Paru.
1.2 Rumusan Masalah
 Penurunan profit pada Grup Spesialis Paru
 Manajemen Grup Spesialis Paru untuk profit maksimum

1.3 Tujuan Penelitian


 Mengetahui situasi terkini untuk Grup Spesialis Paru melalui Analisa Deskriptif
 Mengetahui solusi maksimum profit yang tepat berdasarkan konstrain yang ada
untuk Grup Spesialis Paru dengan menggunakan Analisa Preskriptif

BAB 2
METODOLOGI
2.1 Analisa Deskriptif
Rumah sakit X memiliki beberapa dokter paru yang praktek setiap harinya, yaitu
dr. A, dr. B, dr. C, dan dr. D. Pada analisa deskriptif kami menganalisa jumlah pasien
rawat jalan, pendapatan dan profit yang dihasilkan dari grup spesialis paru, serta
jumlah dan rincian biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit untuk melayani pasien
rawat jalan ke dokter spesialis paru. Periode laporan yang digunakan untuk analisa
kami terdiri dari laporan tahun 2019 (sebelum pandemic) dan laporan tahun 2020
(selama pandemic).
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah pasien rawat jalan berbanding lurus
dengan jumlah pendapatan dan profit yang didapatkan serta biaya yang dikeluarkan
oleh rumah sakit. Rata-rata keseluruhan dokter mengalami penurunan pasien pada
tahun 2020 akibat adanya pandemic covid-19. Umumnya seluruh dokter mengalami
kenaikan jumlah pasien rawat jalan pada awal tahun 2020 kemudian mengalami
penurunan pada bulan Maret 2020, saat pandemic covis-19 mulai terjadi di Indonesia.
Pada akhir tahun 2020, dr. A, dr. B, dan dr. C mengalami kenaikan jumlah pasien
rawat jalan, sedangkan dr. D mengalami sedikit penurunan pasien rawat jalan.
Berdasarkan data, pasien rawat jalan dr. D lebih banyak dibandingkan dokter-
dokter lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah dr.
D merupakan dokter spesialis paru yang paling senior dan memiliki jadwal praktek
terbanyak dibandingkan dokter-dokter spesialis paru lainnya.
Berdasarkan hasil analisa, rata-rata rincian biaya yang dikeluarkan oleh rumah
sakit X untuk melayani tiap pasien rawat jalan ke poli paru terdiri dari biaya obat
(40%), jasa dokter (35%), biaya penunjang (12%), jasa perawat (1%), dan lainnya
(12%). Biaya penunjang berupa layanan penunjang pemeriksaan pasien, di antaranya
adalah pemeriksaan laboratorium, radiologi, alat medik, dan lain-lain. Biaya lainnya
di antaranya terdiri dari biaya administrasi rumah sakit, sterilisasi. dan lain-lain.

2.2 Analisa Preskriptif


Kasus yang terjadi pada grup spesialis paru di rumah sakit X adalah jumlah
kunjungan pasien untuk tiap dokter berbeda setiap hari, yang terkadang menyebabkan
penumpukan pasien terjadi hanya di salah satu dokter paru saja hal ini dapat
disebabkan oleh tingkat awareness pasien terhadap dokter satu dan yang lainnya lebih
tinggi atau karena jumlah jam praktek dokter satu lebih banyak dibandingkan dokter
lain tentu saja menjadi salah satu ancaman bagi rumah sakit X apabila hal ini
mengakibatkan pasien berpindah ke rumah sakit lain.
Walaupun terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien pada grup spesialis paru di
rumah sakit X pada tahun 2020 akibat pandemic covid-19, tetapi diprediksikan bahwa
pada periode yang akan datang setelah pandemic covid-19 maka akan terjadi lonjakan
pasien dikarenakan mulai gencarnya dilakukan vaksinasi bagi seluruh rakyat
Indonesia dan banyaknya perbaikan layanan rumah sakit yang menjaga keamanan
pasien sesuai protocol kesehatan saat ke rumah sakit serta kebutuhan pasien untuk
control kesehatan yang sempat tertunda akibat pandemic diprediksi akan
meningkatkan kunjungan pasien rawat jalan khususnya pasien paru. Hal ini menjadi
pertimbangan utama manajemen rumah sakit X untuk mulai memperhitungkan profit
maksimal dari grup spesialis paru dengan pertimbangkan meminimumkan biaya
rumah sakit yang harus dikeluarkan .
Terdapat 4 dokter spesialis paru di rumah sakit X yaitu Dr. A, Dr. B, Dr. C, dan
Dr. D dimana masing-masing dokter tersebut memiliki jam prakter perminggu yang
berbeda beda yaitu 4 Jam Dr. A, 6 Jam Dr. B, 4 Jam Dr. C, dan 12 Jam Dr. D. Pada
setiap pelayanan dokter terdapat biaya untuk jasa dokter, jasa perawat, biaya obat,
biaya penunjang medic (Lab, Radiologi, MRI, MSCT, Cathlab, Alat Medik, dan
lainnya), dan biaya lainnya (Administrasi, Cucian, Cetakan, Sterilisasi, dan lainnya)
yang harus dipenuhi. Sehingga fungsi objektifnya adalah memaksimalkan profit
dengan memperhitungkan jumlah maksimal pasien untuk setiap dokter dengan
meminimumkan biaya berdasarkan target biaya yang dikeluarkan untuk grup spesialis
paru adalah Rp. 3,1 M, dengan menggunakan solver pada excel maka diperoleh bahwa
jumlah pasien maksimal yang dapat dipenuhi oleh Dr. A sebanyak 416 pasien , Dr. B
sebanyak 642 Pasien, Dr,C sebanyak 2.428 Pasien, dan Dr. D sebanyak 1.248 pasien
sehingga diperoleh maksimal profit adalah Rp. 987.212.878.

BAB 3
SOLUSI & KESIMPULAN
Guna mendapatkan profit maksimum, maka sesuai dengan analisa berdasarkan
model analisa preskriptif maka diperoleh rekomendasi jumlah kunjungan pasien optimum
per dokter yaitu: Dr. A sebanyak 416 pasien , Dr. B sebanyak 642 Pasien, Dr,C sebanyak
2.428 Pasien, dan Dr. D sebanyak 1.248 pasien.
Ini berbeda dengan situsi jumlah kunjungan rumah sakit X saat ini dimana
diperoleh bahwa dokter D mempunyai jumlah pasien paling banyak diantara dokter lain.
Oleh karena itu, yang harus dilakukan rumah sakit untuk menyeimbangkan kombinasi
tersebut diantaranya adalah meningkatkan awareness dokter C kepada para pasien baru
agar kunjungan pasien dokter C semakin meningkat. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan awareness diantaranya adalah:
1. Memberikan exposure lebih banyak kepada dokter C di setiap komunikasi
rumah sakit
2. Memberikan promosi khusus untuk pasien kunjungan baru ke dokter C
3. Meningkatkan kepuasan pasien dengan cara pemberian layanan yang lebih
baik
4. Menyeimbangkan jumlah jam praktik diantara empat dokter lainnya

Dengan dilaksanakannya kombinasi diatas diharapkan tidak terjadi penumpukan


pasien hanya di satu dokter dan rumah sakit dapat memaksimalkan keuntungan di masa
new normal ini.
LAMPIRAN
 Analisa Deskriptif
- Jumlah pasien rawat jalan yang berobat ke dokter spesialis paru di Rumah Sakit
X

PASIEN RAWAT JALAN


300
250
200
JUMLAH

150
100
50
-

Nov-20
Nov-19
Agu-19

Agu-20
Mei-19
Jun-19

Mei-20
Jun-20
Jan-19
Feb-19

Sep-19

Jan-20
Feb-20

Sep-20
Jul-19

Des-19

Jul-20

Des-20
Apr-19

Okt-19

Apr-20

Okt-20
Mar-19

Mar-20
PERIODE

dr. A dr. B dr. C dr. D

- Pendapatan yang didapatkan oleh grup spesialis paru di Rumah Sakit X

PENDAPATAN RUMAH SAKIT


250.000.000
200.000.000
JUMLAH

150.000.000
100.000.000
50.000.000
-
Nov-19

Nov-20
Agu-19

Agu-20
Mei-19
Jan-19

Jun-19

Mei-20
Jun-20
Feb-19

Sep-19

Jan-20
Feb-20

Sep-20
Jul-19

Des-19

Jul-20

Des-20
Apr-19

Okt-19

Apr-20

Okt-20
Mar-19

Mar-20

PERIODE

dr. A dr. B dr. C dr. D


- Biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit X untuk pelayanan pasien yang berobat
ke dokter spesialis paru

BIAYA YANG DIKELUARKAN OLEH RUMAH SAKIT


200.000.000

150.000.000
Jumlah

100.000.000

50.000.000

Agu-19

Agu-20
Mar-19

Mar-20
Jul-19

Jul-20
Mei-19
Jun-19

Mei-20
Jun-20

Des-20
Okt-19

Des-19

Okt-20
Jan-19

Apr-19

Jan-20

Apr-20
Feb-19

Sep-19

Feb-20

Sep-20
Nov-19

Nov-20
Periode

dr. A dr. B dr. C dr. D

- Profit yang dihasilkan oleh grup spesialis paru di Rumah Sakit X

Profit Rumah Sakit X


50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
-
Nov-19

Nov-20
Agu-19

Agu-20
Mei-19
Jun-19

Mei-20
Jun-20
Jan-19
Feb-19

Sep-19

Jan-20
Feb-20

Sep-20
Jul-19

Jul-20
Apr-19

Okt-19

Des-19

Apr-20

Okt-20

Des-20
Mar-19

Mar-20

dr. A dr. B dr. C dr. D


- Rata-rata rincian biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit X tiap melayani
pasien yang berobat rawat jalan ke dokter spesialis paru

RINCIAN BIAYA YANG DIKELUARKAN OLEH RUMAH SAKIT


Lainnya
12%
Jasa Dokter
35%
Jasa Dokter
Jasa Perawat
biaya Penunjang

Biaya Obat Biaya Obat


40% Lainnya
Jasa Perawat
1%
biaya Penunjang
12%

 Analisa Preskriptif
- Asumsi setiap pasien mempunyai 30 menit untuk konsul pada setiap dokter
(Minimal jumlah pasien paru adalah 2.704 Pasien)
Dr. A Dr B Dr.C Dr. D Jumlah Pasien Max
Kunjungan Pasien
416 624 2.428 1.248 4.716
Tujuan
Profit per Pasien Rp 194.888 Rp 195.560 Rp 198.888 Rp 241.354 Rp 987.212.878
Batasan Biaya Tersedia
Jasa Dokter Rp 262.245 Rp 237.958 Rp 173.726 Rp 326.601 ≤ Rp 1.086.984.122
Jasa Perawat Rp 7.447 Rp 6.730 Rp 5.105 Rp 9.068 ≤ Rp 31.008.973
Biaya Penunjang Rp 90.663 Rp 80.533 Rp 71.241 Rp 99.491 ≤ Rp 385.107.035
Biaya Obat Rp 299.478 Rp 271.610 Rp 199.251 Rp 371.938 ≤ Rp 1.242.028.984
Biaya Lainnya Rp 84.830 Rp 76.200 Rp 61.184 Rp 99.659 ≤ Rp 355.768.144

Biaya Terpakai Rp 3.100.897.257


Target Biaya Rp 3.101.360.361
Sisa Rp 463.104

Jumlah Pasien Minimum 416 624 416 1.248 8.112


Total Jumlah Pasien Minimum 2.704
- Asumsi setiap pasien mempunyai 25 menit untuk konsul pada setiap dokter
(Minimal jumlah pasien paru adalah 3.245 Pasien)
Dr. A Dr B Dr.C Dr. D Jumlah Pasien Max
Kunjungan Pasien
499 749 1.700 1.498 4.445
Tujuan
Profit per Pasien Rp 194.888 Rp 195.560 Rp 198.888 Rp 241.354 Rp 943.221.330
Batasan Biaya Tersedia
Jasa Dokter Rp 262.245 Rp 237.958 Rp 173.726 Rp 326.601 ≤ Rp 1.093.491.306
Jasa Perawat Rp 7.447 Rp 6.730 Rp 5.105 Rp 9.068 ≤ Rp 31.013.604
Biaya Penunjang Rp 90.663 Rp 80.533 Rp 71.241 Rp 99.491 ≤ Rp 375.647.275
Biaya Obat Rp 299.478 Rp 271.610 Rp 199.251 Rp 371.938 ≤ Rp 1.248.559.324
Biaya Lainnya Rp 84.830 Rp 76.200 Rp 61.184 Rp 99.659 ≤ Rp 352.648.852

Biaya Terpakai Rp 3.101.360.361


Target Biaya Rp 3.101.360.361
Sisa Rp -

Jumlah Pasien Minimum 499 749 499 1.498 8.112


Total Jumlah Pasien Minimum 3.245

- Asumsi setiap pasien mempunyai 20 menit untuk dilayani oleh setiap dokter
(Minimal jumlah pasien paru adalah 4.056 Pasien)
Dr. A Dr B Dr.C Dr. D Jumlah Pasien Max
Kunjungan Pasien
624 936 624 1.872 4.056
Tujuan
Profit per Pasien Rp 194.888 Rp 195.560 Rp 198.888 Rp 241.354 Rp 880.575.601
Batasan Biaya Tersedia
Jasa Dokter Rp 262.245 Rp 237.958 Rp 173.726 Rp 326.601 ≤ Rp 1.106.170.921
Jasa Perawat Rp 7.447 Rp 6.730 Rp 5.105 Rp 9.068 ≤ Rp 31.106.323
Biaya Penunjang Rp 90.663 Rp 80.533 Rp 71.241 Rp 99.491 ≤ Rp 362.654.587
Biaya Obat Rp 299.478 Rp 271.610 Rp 199.251 Rp 371.938 ≤ Rp 1.261.702.534
Biaya Lainnya Rp 84.830 Rp 76.200 Rp 61.184 Rp 99.659 ≤ Rp 348.997.895

Biaya Terpakai Rp 3.110.632.259


Target Biaya Rp 3.101.360.361
Sisa -Rp 9.271.898

Jumlah Pasien Minimum 624 936 624 1.872 8.112


Total Jumlah Pasien Minimum 4.056

Anda mungkin juga menyukai