Anda di halaman 1dari 52

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Antibiotik merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang
PENGERTIAN digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi.
Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik dengan
spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang
adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat.
1. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak di
TUJUAN RSUD Tipe Kelas D Minas
2. Penurunan resistensi antibiotik di RSUD Tipe Kelas D Minas
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah Sakit
melalui penggunaan antibiotik bijak di lingkungan RSUD Tipe Kelas D
Minas
PROSEDUR
1. Antibiotik empiris diberikan di RSUD Tipe Kelas D Minas
berdasarkan :
a. Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
b. Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah
ditetapkan
c. Formularium RSUD Tipe Kelas D Minas
2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
3. Pemberian dengan indikasi, yaitu
a. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia,
serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
b. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi dan
infeksi non bakterial.
c. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan
spektrum sempit.
d. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter dan
diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik
(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau
memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan
Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin generasi III
PROSEDUR
untuk kuman bentuk batang gram negatif dan
Tigecycline untuk Acinetobacter MDRO.
e. Automatic stop order dilakukan dengan cara: Setiap ada resep
antibiotik terutama antibiotik khusus, farmasi akan meminta
hasil salinan kultur dan pola kepekaan antibiotik yang telah
disetujui oleh spesialis mikrobiologi klinik. Salinan tersebut
akan diteruskan ke komite farmasi dan dikonsultasikan ke
tim PPRA ataupun komite PPI yang akan bekerja lewat IPCO
(Infection Prevention Control Officer). Hasil konsultasi
disampaikan ke dokter penanggung jawab pasien.
a) pelayanan untuk mendapatkan
pengesahan.
b) Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
c) Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6
bulan menggunakan kriteria
d) Gyssens dan disusun peta medan kuman.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
4 Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
a. Peta medan kuman RSUD Tipe Kelas D Minas
PROSEDUR b. Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
c. Usulan spesialis mikrobiologi klinik.

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Farmasi
TATALAKSANA ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Penentuan penggunaan antiseptik dan disinfektan adalah proses
PENGERTIAN mengidentifikasi, mengindikasikan , memilih dan mengevaluasi
antiseptik dan disinfektan yang dipakai di RSUD RSUD Tipe Kelas D.
Antiseptik adalah germisida kimia yang diformulasikan untuk digunakan
pada kulit atau jaringan tubuh lainnya .
Cairan antiseptik yang mengandung chlorhexidin gluconat 4%
digunakan untuk mencuci tangan di Instalasi Bedah sedangkan cairan
antiseptik yang mengandung chlorhexidin gluconat 2% digunakan untuk
mencuci tangan di ruang pelayanan pasien.
Cairan antiseptik handrub berbasis alkohol 95% atau ethanol 100%
dipakai untuk menggosok tangan bila tidak tampak kotor.
Disinfektan adalah germisida kimia yang digunakan pada alat-alat untuk
menginaktivasi mikroorganisme patogen yang telah dikenal namun
tidak membunuh endospora bakteri.
Ruang lingkup PROSEDUR ini adalah mulai dari pemilihan
produk sampai dengan pemantauan penggunaan antiseptik dan disinfektan.
1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penentuan
TUJUAN penggunaan antiseptik di RSUD Tipe Kelas D Minas.
2. Terlaksanya pemakaian antiseptik dan disinfektan sesuai standar
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Tipe Kelas D Minas
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam
Kewaspadaan Isolasi melalui Tekhnik aseptic dan desinfektan.
TATALAKSANA ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
1. Pengkajian produk antiseptik dan disinfektan yang akan digunakan di
RSUD Tipe Kelas D Minas oleh KPPI.
2. Penetapan produk antiseptik dan disinfektan yang sesuai standar
pencegahan dan pengendalian infeksi yang akan di RSUD Tipe
Kelas D Minas oleh KPPI.
3. Pembuatan daftar penggunaan antiseptik dan disinfektan yang akan
dipakai di satuan kerja sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh
KPPI
4. Pengajuan daftar jenis antiseptik dan disinfektan yang akan dipakai
disatuan kerja di RSUD Tipe Kelas D Minas kepada Direktur
RSUD Tipe Kelas D Minas berupa rekomendasi untuk disahkan.
5. Penyerahan daftar jenis antiseptik dan disinfektan yang akan dipakai
di satuan kerja di RSUD Tipe Kelas D Minas
6. Panjang oleh KPPI kepada Instalasi Farmasi.
PROSEDUR 7. Penyediaan antiseptik dan disinfektan oleh Instalasi Faramasi sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan KPPI.
8. Pendistribusian antiseptik dan disinfektan oleh Instalasi Farmasi
kepada satuan kerja yang membutuhkan.
9. Penggunaan antiseptic dan disinfektan di satuan kerja sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh KPPI.
10. Pemantauan penggunaan antiseptik dan disinfektan di satuan kerja
dilakukan oleh KPPI
11. Pelaksanaan evaluasi hasil pemantauan penggunaan antiseptik dan
disinfektan di satuan kerja dilakukan oleh
KPPI
• Bila hasilnya memenuhi kaidah PPI, maka antiseptik
dan disinfektan akan digunakan kembali di RSUD Tipe D Minas
• Bila hasilnya tidak memenuhi kaidah PPI maka antiseptic dan
disinfektan tidak digunakan kembali di RSUD Tipe D Minas
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Instalasi di RSUD Kelas Minas
PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/4
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk
PENGERTIAN melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah,
semua jenis cairan tubuh , sekret , ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien. APD digunakan selama melakukan tindakan
yang memungkinkan risiko perpindahan mikroorganisme dari pasien
ke petugas kesehatan dan sebaliknya. Termasuk APD adalah Sarung
tangan, masker, pelindung wajah/ mata, penutup kepala, gaun
pelindung, apron, sepatu boot.
1. Sarung Tangan
1.1. Indikasi Jenis Sarung Tangan
1.1.1. Sarung tangan steril
Indikasi semua tindakan invasif aseptik, misalnya:
PROSEDUR tindakan pembedahan,
persalinan, pasang CVP.
1.1.2. Sarung tangan bersih
Indikasi kontak dengan darah atau cairan tubuh dan
semua benda yang terkontaminasi dengan cairan
tubuh misalnya: mengambil darah intravena ,
melepas kateter urine , pemeriksaan vagina , suction
endotracheal tube sistem terbuka.
1.1.3. Sarung tangan rumah tangga
Indikasi membersihkan alat kesehatan dan lingkungan.
PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/4
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
2.Masker
2.1. Masker bedah
2.1.1. Indikasi pemakaian masker bedah
2.1.1.1. Semua tindakan yang berisiko menyebabkan percikan
darah/cairan tubuh pasien memasuki hidung, mulut
, mata petugas atau sebaliknya
2.1.1.2. Semua petugas yang akan masuk kamar operasi dan
selama kontak dengan pasien yang menular melalui
droplet.
2.2. Masker efisiensi tinggi N95 Indikasi N 95 :
2.2.1. Pemakaian masker efisiensi tinggi N 95 : Setiap kontak
dengan pasien yang menular melalui udara
3. Tutup Kepala
3.1. Indikasi pemakaian tutup kepala
3.1.1. Setiap tindakan yang berisiko jatuhnya
PENGERTIAN mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat atau daerah steril dan
sebaliknya setiap tindakan yang menyebabkan percikan
bahan-bahan dari pasien terhadap rambut atau kulit
kepala petugas.
3.1.2. Pada tindakan sterilisasi alat, PROSEDUR operasi,
masuk kamar isolasi penularan melalui udara .
4. Baju pelindung
4.1. Indikasi pemakaian baju pelindung.
4.1.1. Baju/ gaun steril
Indikasi pada tindakan bedah di kamar operasi.
4.1.2. Apron
Indikasi pada tindakan berisiko terkontaminasi darah,
cairan tubuh, sekresi dan eskreta, misalnya pada
perawatan luka bakar.
PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD )

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 3/4
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
5. Kacamata/ pelindung wajah
5.1 Indikasi pemakaian pelindung wajah
5.1.1. Dipakai sebelum melakukam tindakan yang
memungkinkan terkena percikan cairan tubuh pasien.
5.1.2. Tindakan operasi, PROSEDUR gigi dengan
memakai bor berkecepatan tinggi .
6. Sepatu/ pelindung kaki
6.1. Indikasi pakai sepatu/pelindung kaki
6.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang berisiko kaki
PENGERTIAN
petugas terkena tumpahan/ percikan darah atau cairan
tubuh lainnya dan berisiko tertusuk benda tajam atau
kejatuhan
alat kesehatan selama melakukan tindakan.
6.1.2. Tindakan operasi high risk

Ruang lingkup PROSEDUR ini adalah mulai pengadaan APD sampai


pelaksanaan monitoring dan evaluasi

1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah


TUJUAN pengelolaan alat pelindung diri.
2. Tercapainya upaya pencegahan infeksi silang.
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam
Kewaspadaan Isolasi melalui Pengunaan Alat Pelindung Diri
PROSEDUR 1. Pengadaan APD untuk petugas yang memberikan pelayanan kepada
pasien sesuai jenis risiko pajanan berupa sarung tangan , topi , dan
masker aleh Instalasi Farmasi , gaun , sepatu spoot , pelindung
wajah disediakan oleh bagian rumah tangga.
2. Pendistribusian APD ke satuan kerja yang membutuhkan, sesuai
dengan kebutuhan dan permintaan dilakukan oleh Instalasi Farmasi
dan bagian rumah tangga.
PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD )

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 4/4
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
3. Penggunaan APD oleh petugas yang memberikan pelayanan
kepada pasien di satuan kerja , berdasarkan risiko pajanan.
PROSEDUR 4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan APD oleh
petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien dilakukan
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.s
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Istalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Kamar Bedah
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Rehabilitasi Medik
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG ISOLASI
PENULARAN MELALUI UDARA

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk
PENGERTIAN melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir pasien. APD untuk petugas di area
pelayanan pasien digunakan sesuai dengan jenis risiko pajanan .
Ruang isolasi adalah Ruangan khusus yang terdapat di Rumah Sakit
yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari
pasien lain ketika mereka mendapat perawatan medis dengan
TUJUAN mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada
pasien dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan .
APD terdiri dari: Sarung tangan, masker, pelindung wajah/ kaca
mata, penutup kepala, gaun pelindung, apron, sepatu boot . Ruang
lingkup PROSEDUR ini adalah mulai penyiapan APD sampai
penggunaan masker bedah oleh pasien .
1. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah
TUJUAN penggunaan alat pelindung diri di ruang isolasi
penularan melalui udara.
2. Terhindarnya penyebab penyakit infeksi.
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit dalam
kewaspadaan Isolasi melalui Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD )
1. Penyakit dengan penyakit menular melalui udara dirawat di ruang
terpisah menggunakan system kohort di dalam ruangan dengan
ventilasi alami bertekanan negative + HEPA filter.
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG ISOLASI
PENULARAN MELALUI UDARA

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
5. Penempatan pasien imunosupresi dengan hasil pemeriksaan
laboratorium neuthropil
6. Pasien dengan dugaan emerging infectious disease harus
ditempatkan di ruangan terpisah dari pasien lain.
7. Pasien dengan Avian Influenza ditempatkan diruang isolasi
bertekanan negatif , sebelum dirujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas perawatan yang memadai.
8. Pasien Suspek TB Paru dan pasien TB Paru BTA positif dirawat
KEBIJAKAN
dengan system kohort secara terpisah menggunakan ventilasi
alami dan HEPA Filter sampai 2 minggu terapi Obat Anti TB
(AOT) efektif .
9. Jika pasien infeksi yang membutuhkan ruang isolasi melebihi
kapasitas rumah sakit , maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit
rujukan sesuai dengan fasilitas yang membutuhkan . Sementara
menunggu di rujuk ke rumah sakit lain , pasien diperlakukan
sebagai pasien yang menular melalui udara .
1. Persiapan APD di ruang isolasi oleh petugas satuan kerja meliputi:
tutup kepala , masker bedah , masker N-95 , kaca mata pelindung
, gaun.
2. Penggunaan APD aleh petugas/pengunjung dilakukan di luar kamar
atau di anteroom dengan menerapkan prinsip penggunaan APD yaitu
menilai fungsi APD dan risiko pajanan , dengan urutan sebagai
berikut:
PROSEDUR 2.1 Pelaksanaan handrub
2.2 Penggunaan tutup kepala
2.3 Penggunaan masker N-95
2.4 Penggunaan baju pelindung
2.5 Penggunaan kaca mata pelindung
2.6 Pelaksanaan handrub
3. Pelaksanaan melepas APD oleh petugas/pengunjung segera setelah
meninggalkan pasien di anteroom dengan urutan sebagai berikut:
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG ISOLASI
PENULARAN MELALUI UDARA

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 3/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
3.1 Lepaskan baju pelindung, masukkan ke container linen kotor
3.2 Lepaskan kaca mata pelindung, simpan pada tempat yang telag
disediakan
3.3 Lepas masker N-95, buang ke tempat sampah infeksius
KEBIJAKAN 3.4 Lepas tutup kepala, buang ke tempat sampah
infeksius
3.5 Pelaksanaan handrub
3.6 Penggunaan masker bedah pada pasien penyakit menular
melalui udara, bila keluar ruangan/ ditransfer
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kamar Bedah
PELAYANAN CSSD

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Pelayanan Sterilisasi Sentral adalah pusat kegiatan sterilisasi di rumah
PENGERTIAN sakit melayani semua unit pelayanan yang menggunakan bahan/ alat
dalam kondisi steril
Terpenuhinya kebutuhan bahan/ alat dalam kondisi steril pada
TUJUAN seluruh unit pelayanan di rumah sakit meliputi :
 Keabsahan hasil sterilisasi
 Kecepatan dan ketepatan pelayanan
 Ketertiban Admnistrasi
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Unit peminta menyerahkan bahan/ alat yang akan disterilkan
dan menuliskan pada buku serah terima alat
2. Petugas loket penerimaan CSSD menerima bahan/ alat dengan
mencocokkan dengan yang tertulis pada buku .
3. Bahan/ alat tersebut selanjutnya dikirim ke bagian proses

PELAYANAN CSSD
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
sterilisasi untuk diberi label dan disterilkan
4. Petugas proses CSSD, menyeterilkan bahan/ alat tersebut sesuai
PROSEDUR yang berlaku dengan memperhatikan jenis bahan/ alat
yang disterilkan
5. Bahan/ alat yang sudah disterilkan disimpan di ruang
penyimpanan barang steril
6. Petugas penyimpanan dan distribusi barang steril CSSD,
menyerahkan bahan/ alat steril kepada unit peminta dengan
mencocokkan pada buku serah terima alat
7. Petugas unit peminta menerima bahan/ alat yang sudah disterilkan
serta membubuhkan tanda tangan dan nama
jelas pada buku serah terima alat
UNIT TERKAIT Semua unit pengguna jasa sterilisasi
PENYIMPANAN BAHAN/ ALAT YANG TELAH
DISTERILKAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/1
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Menempatkan bahan/ alat yang telah disterilkan pada tempat dan
PENGERTIAN dengan cara khusus
1. Menjaga bahan yang telah disterilkan tetap steril dan tidak
TUJUAN terkontaminasi dari lingkungan
2. Memudahkan dalam pendistribusian
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Pastikan AC ruang penyimpanan berfungsi dengan baik untuk
mempertahankan suhu 19 – 24 0C
2. Pastikan proses sterilisasi sudah berhasil dengan melihat tape
indicator berubah warna
3. Rempatkan barang steril pada rak yang telah disediakan
4. Pilih penyimpanan sesuai dengan kemasan dan
kepemilikan
5. Cek tanggal kadaluarsa setiap hari pada semua barang yang
disimpan
6. Steril ulang untuk setiap barang yang sudah kadaluarsa
UNIT TERKAIT Hanya berlaku di Instalasi Sterilisasi Sentral
PENANGANAN KEJADIAN INFEKSI
DAERAH OPERASI

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Infeksi Daerah Operasi Superfisial: Infeksi yang terjadi pada
PENGERTIAN daerah insisi dalam waktu 30 hari pasca bedah dan hanya meliputi
kulit, subkutan atau jaringan lain di atas fascia.
Infeksi Daerah Operasi Profunda : Infeksi yang terjadi pada daerah
insisi dalam waktu 30 hari pasca bedah atau sampai satu tahun pasca
bedah (bila ada implant berupa non- human derived implant) dan
meliputi jaringan lunak di bawah fascia.
Infeksi Luka Operasi Organ/ Rongga : Infeksi timbul dalam waktu
30 hari setelah PROSEDUR pembedahan, bila tidak dipasang
implant atau dalam waktu satu tahun biia dipasang implant dan
Infeksi tidak mengenai bagian tubuh manapun, kecuali insisi kulit,
fascia atau lapisan-lapisan otot yang dibuka atau dimanipulasi
selama PROSEDUR pembedahan
1. Untuk menanggulangi KLB yang sedang berlangsung
TUJUAN
2. Untuk mencegah berulangnya KLB
3. Untuk menyediakan pelayanan yang diwajibkan Untuk memutus
rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas

PENANGANAN KEJADIAN INFEKSI


DAERAH OPERASI

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
1. Tim PPI melakukan investigasi KLB :
a. Penemuan kasus
b. Menetapkan situasi KLB
c. Menetapkan penyebab, sumber penularan dan cara penularan
penyakit
d. Membentuk Tim Pengendali KLB
2. Verifikasi kasus
a. Telusuri hasil laboratorium
b. Telusuri rekam medic pasien
c. Diskusi dengan dokter yang merawat
3. Evaluasi besar masalah (Morbiditas dan mortallitas)
PROSEDUR
4. Definisi kasus
a. Kasus Confirm/ pasti (definisi kasus tepat dan ada hasil
laboratorium positif)
b. Kasus probable/ kemungkinan (Klinis positif tapi tanpa da
hasil lab yang pasti)
c. Suspect/tersangka (hanya beberapa gejala)
5. Lakukan upaya pengendalian dengan menerapkan
kewaspadaan berdasarkan transmisi kuman
a. Kewaspadaan kontak
b. Kewaspadaan droplet
c. Kewaspadaan airborn
6. Buat laporan harian ke direktur utama
PENANGANAN KEJADIAN INFEKSI
DAERAH OPERASI

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 3/3
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
7. Jika diperlukan melakukan pertemuan dengan media
8. Lakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
penganganan KLB
a. Pelaksanaan Kewaspadaan berdasarkan tramsmisi
b. Memberikan Imunisasi jika diperlukan
c. Memberikan antibiotika propilaksis jika dibutuhkan
d. Pertemuan rutin Tim Penanganan KLB
9. Bila KLB sudah berakhir
a. Umumkan KLB telah berakhir secepatnya
b. Buat laporan yang lengkap tentang KLB kepada Komite
PPI dan Direktur Utama
UNIT TERKAIT 1. Direktur
2. Komite Medik
3. Komite PPI
4. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
5. Dokter PPI (IPCD)
6. Perawat PPI (IPCN)
7. Tim Patient Safety
8. Dokter spesialis sesuai dengan kasus
PENGIRIMAN ALAT – ALAT MEDIS HABIS PAKAI DARI
RUANG PERAWATAN KE CSSD

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses pengiriman alat – alat medis yang sudah selesai digunakan
PENGERTIAN merawat pasien di ruang perawatan ke CSSD
2. Alat – lat medis adalah alat – alat yang digunakan dalam bidang
kedokteran yang fungsinya untuk pemeriksaan, pemeliharaan
ataupun pengobatan pasien
1. Mengurangi resiko kontaminasi alat –alat medis ke lingkungan
TUJUAN sekitar pada saat pengiriman ke CSSD
2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat :
a. Trolley tertutup/ trolley tanpa tutup tetapi ada fasilitas
untuk menutup atau membungkus instrument
b. Buku pengiriman san blanko pengiriman/ penerimaan
c. Pulpen
2. Pastikan alat – alat medis yang sudah digunakan untuk
merawat pasien sudah dibilas untuk menghilangkan sisa darah
atau jaringan
3. Pastikan alat – alat medis yang digunakan untuk merawat
pasien sudah dibungkus dengan plastic berwarna kuning
PENGIRIMAN ALAT – ALAT MEDIS HABIS PAKAI DARI
RUANG PERAWATAN KE CSSD

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
4. Tulis semua alat – alat medis yang mau dikirim di buku pengiriman
alat dan di blanko pengiriman barang (rangkap dua)
5. Tulis tanggal pengiriman dan nama pengirim barang pada kolom yang
sudah disediakan di blanko pengiriman/ penerimaan barang
6. Kirim alat – alat medis ke Instalasi Sterilisasi Sentral jalur yang
sudah ditetapkan oleh rumah sakit dalam keadaan tertutup
7. Setelah tiba di CSSD, serahkan alat medis kepada petugas di Instalasi
Sterilisasi Sentral dengan menghitung terlebih dahulu
8. Minta petugas CSSD untuk tanda tangan di blanko pengiriman/
penerimaan barang rangkap 2, bila alat – alat medis yang dikirimkan
sesuai jumlahnya
9. Bila jumlah alat – alat medis yang diterima tidak sesuai jumlahnya
dengan apa yang dituli, maka petugas ruangan harus memperbaiki
jumlah yang ditulis dengan cara mencoret angka yang salah dengan
garis dua (=) dan membubuhkan paraf dan nama pada coretan
tersebut, kemudian menulis jumlah yang sesuai disebelah kanan angka
yang dicoret.
10. Serahkan 1 blanko pengiriman/ penerimaan barang kepada petugas
CSSD dan 1 blanko pengiriman/ penerimaan barang di bawa petugas
dari ruang perawatan.
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas CSSD
PENGAMBILAN ALAT – ALAT MEDIS DI CSSD

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses pengambilan alat –alat medis yang sudah selesai diproses
PENGERTIAN (sterilisasi, desinfeksi tingkat tinggi) di CSSD untuk dibawa ke
ruang perawatan
2. Alat – alat medis adalah alat – alat yang digunakan dalam
bidang kedokteran yang fungsinya untuk pemeriksaan,
pemeliharaan ataupun pengobatan pasien
1. Mengurangi resiko kontaminasi alat – alat medis dari lingkungan
TUJUAN sekitar pada saat pengambilan di CSSD sampai di ruang
perawatan
2. Mengurangi resiko kehilangan atau tertukarnya alat – alat
medis
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR Siapkan alat :
1. Serahkan blanko pengiriman/ penerimaan barang pada petugas
di Instalasi Sterilisasi Sentra
2. Bila ruangan tidak membawa blanko maka barang dianggap
sudah diambil oleh ruangan
3. Pastikan alat – alat medis yang sudah diproses sudah ada
tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa
4. Tulis alat – alat medis yang sudah diterima pada buku
PENGAMBILAN ALAT – ALAT MEDIS DI CSSD

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
5. pengambilan/ penerimaan barang steril di Instalasi Sterilisasi
Sentral
6. Pastikan pengiriman barang dari Instalasi Sterilisasi Sentral ke
ruang perawatan dalam keadaan tertutup.
UNIT TERKAIT 4. Dokter
5. Perawat
6. Petugas CSSD
PENGEMASAN BAHAN/ ALAT YANG AKAN DISTERILKAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Adalah membungkus bahan/ alat yang akan disterilkan
PENGERTIAN secara efektif dengan menggunakan teknik khusus
1. Agar penetrasi sterilan berlangsung efektif terhadap isi
TUJUAN kemasan
2. Agar sterilisasi kemasan tetap terjamin sampai kemasan tersebut
dibuka untuk digunakan
3. Agar tidak terjadi kontaminasi terhadap isi kemasan setelah
kemasan tersebut di sterilkan
Waktu kedaluarsa adalah :
 Pengemasan dengan linen = 2 x 24 jam
 Pengemasan dengan tromol = 1 minggu
 Pengemasan dengan kertas krep = 2 minggu
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Pengemasan dengan linen :
Susun dua linen pembungkus, tarus bahan/ alat di atas linen
tersebut dengan rapid an tidak berjejal, bungkus dengan lipatan
linen terpisah antara pembungkus dalam dan pembungkus luar,
sehingga bila pembungkus luar dibuka kemasan masih dalam
posisi terbungkus, kemudian ikat kemasan dengan tali
2. Pengemasan dengan tromol:
PENGEMASAN BAHAN/ ALAT YANG AKAN DISTERILKAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
Lapisi bagian dalam tromol dengan linen satu lapis dan lubang tromol
dalam posisi terbuka, letakkan bahan/ alat di dalam tromol dengan
rapid an tidak berjejal, kemudian tromol ditutup dan dikunci.
3. Pengemasan dengan kertas krep :
Pilih ukuran kertas sesuai ukuran alat yang akan dikemas, potong
kertas sesuai ukuran alat, segel dengan menggunakan segel panas dan
pastikan segel tertutup rapat
UNIT TERKAIT Semua unit pengguna jasa sterilisasi
PENGUJIAN PROSES STERILISASI UAP PANAS DENGAN
INDIKATOR BIOLOGI

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Adalah suatu cara untuk membuktikan terbunuhnya mikro organisme
PENGERTIAN dengan menggunakan sediaan berisi populasi mikro organisme
spesifik dalam bentuk spora yang besifat resisten terhadap beberapa
parameter yang terkontrol dan terukur dalam proses sterilisasi uap
panas.
Upaya mengetahui tercapai tidaknya kondisi steril pada proses
TUJUAN sterilisasi dengan uap panas.

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Persiapan :
a. Indikator biologi yang berisi jutaan spora hidup yaitu :
Bacillus Stearothermophyllus
b. Mesin inkubator khusus
c. Mesin sterilisasi (autoclave) yang proses kerjanya akan dites
PENGUJIAN PROSES STERILISASI UAP PANAS DENGAN
INDIKATOR BIOLOGI

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
2. Pelaksanaan :
a. Masukan barang yang akan disterilkan ke dalam chamber mesin
b. Bungkus indikator dengan gaas seperlunya
c. Letakkan indikator dekat pintu loading mesin
3. Hidupkan mesin sesuai program yang dibutuhkan
4. Setelah proses sterilisasi selesai, keluarkan barang dan ambil
ndikatornya
5. Tunggu sampai indikator dingin
6. Hidupkan mesin inkubator
7. Patahkan ampul indikator pada tempat khusus di mesin inkubator
sehingga media dan spora tercampur
8. Masukkan indikator pada mesin inkubator dan tunggu sampai
keluar hasil (kurang lebih 3 jam)
Catat hasil yang ditampilkan pada inkubator. (Positif = spora masih
hidup berarti proses
UNIT TERKAIT Hanya berlaku di Instalasi Sterilisasi Sentral
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN PANAS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Proses menghilangkan mikroorganisme pada permukaan benda mati,
PENGERTIAN kecuali mikroorganisme yang bisa membentuk spora dengan
menggunakan air panas
1. Membunuh kuman di alat medis yang sudah selesai digunakan.
TUJUAN 2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
a. Sterilisator
b.Air steril
c. Korentang
2. Cuci tangan
3. Pakai APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata,
penutup kepala, pelindung kaki
4. Nyalakan sterilisator
5. Bilas alat medis yang sudah digunakan dengan
menggunakan air mengalir.
6. Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN PANAS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
7. Sikat perlahan-lahan alat medis di setiap permukaan termasuk
gerigi dan lekukan
8. Bilas sampai bersih dalam air mengalir
9. Bersihkan, sikat bak pencuci
10. Keringkan alat medis dengan kain yang tidak ada bulu halus
11. Masukkan alat medis dalam sterilisator yang airnya sudah
dalam keadaan mendidih.
12. Biarkan alat dalam sterilisator yang sudah mendidih minimal
20 menit.
13. Angkat alat medis dengan menggunakan korentang steril.
14. Keringkan alat medis dengan menggunakan handuk steril.
15. Kemas alat medis sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
16. Buka alat pelindung diri
17. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
PEMBERSIHAN DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN
HELYZIM 1 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses menghilangkan sisa protein, lemak, darah yang masih
PENGERTIAN menempel di alat – alat medis yang sudah digunakan
2. Larutan helyzim 1 % adalah larutan enzim yang digunakan untuk
mengangkat sisa protein, lemak, darah yang masih menempel di
alat – alat medis yang sudah digunakan
1. Mengangkat sisa protein, lemak, darah yang masih menempel
TUJUAN di alat – alat medis yang sudah digunakan
2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
2. Cuci tangan
3. Pakai APD : sarung tangan , apron, masker, kaca mata,
penutup kepala, pelindung kaki
4. Bila alat medis yang sudah digunakan dengan
menggunakan air mengalir
5. Lepaskan/ buka alat medis yang dapat dilepas
6. Rendam alat medis yang sudah digunakan dalam larutan
helyzim 1 % selama 5 menit
7. Setelah 5 menit angkat alat medis dan bilas sampai bersih
dengan air mengalir
PEMBERSIHAN DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN
HELYZIM 1 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
8. Lanjutkan proses desinfeksi tingkat tinggi dengan larutan stabimed
2% ,clorin 0,5 % , air panas

UNIT TERKAIT 1. Perawat


2. Farmasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN LARUTAN
NATRIUM HIPOKLORIT 0.5 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses menghilangkan mikroorganisme pada permukaan benda
PENGERTIAN mati, kecuali mikroorganisme yang bisa membentuk spora dengan
menggunakan bahan desinfektan.
2. Larutan natrium hipoklorit 0,5% adalah desinfektan yang
digunakan untuk melakukan desinfeksi pada alat-alat medis yang
sudah selesai digunakan.
1. Membunuh kuman di alat medis yang sudah selesai digunakan.
TUJUAN 2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
a. Kontainer plastik kapasitas minimal 20 liter
b. Larutan natrium hipoklorit 0,5%
c. Spuit 20 cc
d. Pistol angin
2. Cuci tangan
3. Pakai APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata, penutup
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN LARUTAN
NATRIUM HIPOKLORIT 0.5 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
4. kepala, pelindung kaki
5. Bilas alat medis yang sudah digunakan dengan
menggunakan air mengalir.
6. Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas
7. Rendam alat medis yang sudah digunakan dalam larutan natrium
hipoklorit 0,5% selama 10 menit
8. Setelah 10 menit angkat alat medis dan sikat perlahan- lahan alat
medis di setiap permukaan termasuk gerigi dan lekukan
9. Bilas sampai bersih dalam air mengalir
10. Bersihkan, sikat bak pencuci
11. Keringkan alat medis dengan kain yang tidak ada bulu halus
12. Kemas alat medis sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
13. Buka alat pelindung diri
14. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
MEMBUAT LARUTAN STABIMED 2 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses menghilangkan mikroorganisme pada permukaan benda
PENGERTIAN mati, kecuali mikroorganisme yang bisa membentuk spora dengan
menggunakan bahan desinfektan.
2. Larutan stabimed 2% adalah desinfektan yang digunakan untuk
melakukan desinfeksi pada alat-alat medis yang sudah selesai
digunakan.
1. Membunuh kuman di alat medis yang sudah selesai digunakan.
TUJUAN 2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Kontainer plastik kapasitas minimal 20 liter
 Larutan stabimed
 Spuit 20 cc
2. Cuci tangan
3. Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, masker, scoot, goggle)
4. Ambil 1 liter air bersih dan tuangkan dalam konteiner plastik yang
sudah disiapkan sebelumnya.
MEMBUAT LARUTAN STABIMED 2 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
5. Buang 20 cc air bersih yang sudah dituangkan dalam konteiner
plastic (poin 3) dengan menggunakan spuit 20 cc.
6. Tuangkan 20 cc cairan stabimed kedalam konteiner (poin 3).
7. Buat cairan stabimed 2 % sesuai dengan keperluan. Cairan
dibuat minimal 20 liter.
7. Simpan cairan stabimed 2 % dalam keadaan tertutup
8. Buka alat pelindung diri
9. Cuci tangan.

( Cairan stabimed 2 % bisa digunakan maksimal 7 x 24 jam, bila tidak


berubah warna dan volumennya tidak bertambah)
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
MEMBUAT LARUTAN HELYZIME 1 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Tata cara untuk membuat larutan helyzime menjadi konsentrasi
PENGERTIAN 1%
2. Larutan helyzime 1 % adalah larutan enzim yang
digunakan untuk proses precleaning pada alat –alat medis yang
sudah selesai digunakan
1. Mengangkat sisa lemak dan protein yang menempel pada alat
TUJUAN alat medis setelah dipergunakan
2. Mencegah karat
3. Mencegah pembentukan biofilm di alat – alat medis
4. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Kontainer plastik kapasitas minimal 20 liter
 Larutan helyzime
 Spuit 10 cc
2. Cuci tangan
3. Ambil 1 liter air bersih dan tuangkan dalam konteiner plastik yang
MEMBUAT LARUTAN HELYZIME 1 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
sudah disiapkan sebelumnya
4. Buang 10 cc air bersih yang sudah dituangkan dalam konteiner plastic
(poin 3) dengan menggunakan spuit 10 cc
5. Tuangkan 10 cc cairan helyzime kedalam konteiner (poin 3)
6. Buat cairan helyzime 1 % sesuai dengan keperluan.
Cairan dibuat minimal 20 liter.
7. Simpan cairan helyzime 1 % dalam keadaan tertutup
8. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
MEMBUAT LARUTAN SURFANIOS 0,25 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Tata cara untuk membuat larutan surfanios menjadi konsentrasi
PENGERTIAN 0,25 %
2. Larutan surfanios 0,25% adalah larutan desinfektan yang
digunakan untuk proses dekontaminasi permukaan
lantai.
1. Mencegah terjadinya infeksi silang
TUJUAN
2. Membunuh kuman/mikroorganisme pada permukaan
lantai
3. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Double bucket
 Larutan surfanios
 Spuit 20 cc
2. Cuci tangan
3. Ambil 8 liter air bersih dan tuangkan dalam Double bucket yang
akan digunakan untuk membersihkan (mengepel) permukaan
MEMBUAT LARUTAN SURFANIOS 0,25 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
lantai.
4. Buang 20 cc air bersih yang sudah dituangkan dalam Double bucket
(poin 3) dengan menggunakan spuit 20 cc.
5. Tuangkan 20 cc cairan surfanios kedalam Double bucket (poin 3).
6. Buat cairan surfanios 0,25 % sesuai dengan keperluan. Cairan dibuat
sesuaikan dengan besar Double bucket. (Isi Double bucket ½
bagian)
7. Ganti cairan surfanios 0,25 % bila sudah tampak kotor
8. Cuci tangan.

Cairan surfanios 0,25 % bisa digunakan untuk desinfeksi permukaan


lantai ruangan yang lain tetapi masih dalam katagori ruangan sama
( lebel kuning, biru, atau hijau), bila tidak berubah warna dan volumennya
tidak bertambah. Segera ganti cairan surfanios 0,25% bila sudah tampak
kotor dan volumnya bertambah serta bila pindah ke ruangan lain dengan
kategori berbeda.
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
MEMBUAT LARUTAN NATRIUM HIPOCLORIT 0,5 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Tata cara untuk membuat larutan natrium hipoklorit menjadi
PENGERTIAN konsentrasi 0,5 %
2. Larutan natrium hipoklorit 0,5 % adalah desinfektan yang
digunakan untuk melakukan desinfeksi pada alat- alat medis
yang sudah selesai digunakan dan permukaan yang
terkontaminasi cairan tubuh pasien.
1. Membubuh kuman di alat medis yang sudah selesai
TUJUAN digunakan.
2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Kontainer plastik kapasitas minimal 20 liter
 Larutan natrium hipoklorit 5 %
 Gelas ukur
2. Cuci tangan
3. Pakai alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scoot dan
goggle)
MEMBUAT LARUTAN NATRIUM HIPOCLORIT 0,5 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
4. Ambil 9 liter air bersih dan tuangkan dalam konteiner plastik yang
sudah disiapkan sebelumnya.
5. Tuangkan 1 liter cairan natrium hipoklorit kedalam konteiner
(poin 4).
6. Buat cairan natrium hipoklorit 0,5 % sesuai dengan keperluan.
7. Simpan cairan natrium hipoklorit 0,5 % dalam keadaan tertutup
8. Buka alat pelindung diri
9. Cuci tangan.

Cairan natrium hipoklorit 0,5 % bisa disimpan maksimal 1 x 24 jam


dalam keadaan tertutup.
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN LARUTAN
STABIMED 2 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Proses menghilangkan mikroorganisme pada permukaan benda
PENGERTIAN mati, kecuali mikroorganisme yang bisa membentuk spora
dengan menggunakan bahan desinfektan.
2. Larutan stabimed 2% adalah desinfektan yang digunakan untuk
melakukan desinfeksi pada alat-alat medis yang sudah selesai
digunakan.
1. Membunuh kuman di alat medis yang sudah selesai
TUJUAN digunakan.
2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN 1. Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Kontainer plastik kapasitas minimal 20 liter
 Larutan stabimed 2 %
 Spuit 20 cc
 Pistol angin, sikat dan detergen
2. Cuci tangan
3. Pakai APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata, penutup
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN LARUTAN
STABIMED 2 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
kepala, pelindung kaki
4. Bilas alat medis yang sudah digunakan dengan menggunakan air
mengalir.
5. Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas
6. Rendam alat medis yang sudah digunakan dalam larutan stabimeb 2
% selama 15 menit
7. Setelah 15 menit angkat alat medis dan sikat perlahan- lahan alat
medis di setiap permukaan termasuk gerigi dan lekukan
8. Bilas sampai bersih dalam air mengalir
9. Bersihkan, sikat bak pencuci
10. Keringkan alat medis dengan kain yang tidak ada bulu halus
11. Kemas alat medis sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya
12. Buka alat pelindung diri
13. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
MEMBUAT LARUTAN NATRIUM HIPOCLORIT 0,05 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
1. Tata cara untuk membuat larutan natrium hipoklorit menjadi
PENGERTIAN konsentrasi 0,05 %
2. Larutan natrium hipoklorit 0,05 % adalah desinfektan yang
digunakan untuk melakukan desinfeksi pada permukaan yang
tidak terkontaminasi cairan tubuh pasien.
1. Membunuh kuman yang ada pada permukaan
TUJUAN 2. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Siapkan alat
 Kontainer plastik
 Larutan natrium hipoklorit 0,5 %
 Gelas ukur
2. Cuci tangan
3. Pakai alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scoot dan
goggle)
4. Ambil 9 liter air bersih dan tuangkan dalam konteiner plastik yang
sudah disiapkan sebelumnya.
5. Tuangkan 1 liter cairan natrium hipoklorit 0,5 % kedalam
MEMBUAT LARUTAN NATRIUM HIPOCLORIT 0,05 %

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
konteiner (poin 4).
6. Buat cairan natrium hipoklorit 0,05 % sesuai dengan keperluan.
7. Cairan natrium hipoklorit 0,05 % dibuat bila diperlukan
8. Jangan menyimpan larutan natrium hipoclorit 0,05%
9. Buka alat pelindung diri
10. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Farmasi
KEBERSIHAN TANGAN
(CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Suatu proses secara mekanik melepaskan kotoran dari kulit
PENGERTIAN dengan menggunakan sabun dan air
Sebagai acuan dalam melakukan kebersihan dengan
TUJUAN menggunakan sabun dan air mengalir.

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Pelayanan Klinis RSUD Tipe Kelas D Minas
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR Lima saat melakukan praktek membersihkan tangan :
 Sebelum kontak dengan pasien.
 Sebelum melakukan tindakan asepsis.
 Setelah terpapar/kontak cairan tubuh pasien.
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.

Lakukan Kebersihan tangan dengan cara


 Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
 Tuangkan sabun secukupnya, ± 3 – 5 cc pilih sabun cair. (Cukup
1 x tekan pada pompa conteiner sabun)
 Ratakan sabun pada kedua telapak tangan.
KEBERSIHAN TANGAN
(CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
 Gosokkan punggung, sela-sela jari dan punggung jari bagian bawah
tangan kiri tangan dengan tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
 Gosokkan kedua talapak tangan dan sela-sela jari saling menyilang.
 Gosok punggung jari bagian atas dengan cara jari-jari sisi dalam dari
kedua tangan saling mengunci, kemudian gosokkan.
 Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
 Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri ke arah ibu jari dan lakukan sebaliknya.
 Bilas kedua tangan dengan air mengalir, pada saat membilas tangan
dibawah air bersih, ulang 6 langkah hand hygiene.
 Keringkan dengan handuk sekali pake atau tissue towel. (gunakan
tisue cukup satu lembar saja)
 Bila kran dengan handle pendek, tutup keran denga n mengunakan
tisue yang digunakan untuk mengeringkan tangan diatas atau siku
tangan
Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan diatas
40 – 60 detik
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan di RSUD Kelas D Minas
CUCI TANGAN BEDAH

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Proses menghilangkan atau mematikan mikroorganisme transien dan
PENGERTIAN mengurangi mikroorganisme residen di tangan petugas dengan
menggunakan larutan antiseptik di bawah air steril yang mengalir.
Sebagai Acuan dalam kebersihan tangan Bedah dengan sabun
TUJUAN antiseptik dan air mengalir.

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Pelayanan Klinis RSUD Tipe Kelas D Minas
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR
1. Tarik ke atas lengan baju ( bila seragam berlengan panjang)
2. Buka keran air, atur air supaya tidak terlalu besar/kecil
3. Basahi tangan dengan lengan bawah dengan air mengalir
4. Taruh sbun antiseptik dibagian telapak tangan yang telah basah
5. Sikat bagian bawah kuku dengan sikat lembut
6. Buat gerakan mencuci tangan seperti mencuci tangan 6 langkah
dengan waktu yang lebih lama. Gosok tangan dan lengan stu
persatu secara bergantian dengan gerakan melingkar
7. Sikat lembut hanya digunakan untuk membersihkan kuku dan
CUCI TANGAN BEDAH

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
1. spons steril untuk menggosok kulit
8. Proses mencuci tangan bedah berlangsung selama 3 – 5 menit dengan
prinsip sependek mungkin tapi cukup memadai untuk mengurangi
jumlah bakteri yang menempel di tangan
9. Selama mencuci tangan jaga agar letak tangan lebih tinggi dari siku
agar air mengalir dari arah lengan ke wastafel
10. Tutup keran air dengan siku dan keringkan tangan dengan lap steril
11. Gosok tangan dengan alkohol dan keringkan
12. Kenakan sarung tangan steril
13. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
UNIT TERKAIT Seluruh Petugas Medis di Instalasi Kamar Operasi
KEBERSIHAN TANGAN (MENGGUNAKAN LARUTAN
BERBASIS ALKOHOL 60 – 90% / HANDRUB)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Suatu proses secara kimia untuk membunuh
PENGERTIAN mikroorganisme pada tangan dengan menggunakan larutan berbasis
alkohol 60 – 90%.
Sebagai Acuan dalam membersihkan tangan menggunakan cairan Anti
TUJUAN septik berbasis Alkohol/ hand rub

Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :


KEBIJAKAN Tentang Pelayanan Klinis RSUD Tipe Kelas D Minas
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR Lima saat melakukan praktek membersihkan tangan:
a. Sebelum kontak dengan pasien.
b. Sebelum melakukan tindakan asepsis.
c. Setelah terpapar/kontak dengan cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan pasien.
e. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.
Lakukan Kebersihan tangan dengan cara:
1. Tuangkan handrub secukupnya, ± 3 – 5 cc (dengan 1 x tekan
pada pompa container handrub)
2. Ratakan handrub pada kedua telapak tangan.
3. Gosokkan punggung dan sela-sela jari tangan dengan
KEBERSIHAN TANGAN (MENGGUNAKAN LARUTAN
BERBASIS ALKOHOL 60 – 90% / HANDRUB)

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
tangan kanan dan sebaliknya.
4. Gosokkan kedua talapak tangan dan sela-sela jari.
5. Gosok punggung jari bagian atas dengan cara jari- jari sisi dalam dari
kedua tangan saling mengunci, kemudian gosokkan.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
7. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri ke arah ibu jari dan sebaliknya.
8. Tunggu sampai kering baru melakukan kegiatan selanjutnya.

Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan diatas 20 – 30


detik Setelah dibuka cairan handrub bisa digunakan sampai
dengan 1 tahun
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan di RSUD Kelas D Minas
PELAKSANAAN AUDIT HAND HYGIENE

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 1/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
TGL TERBIT Ditetapkan oleh :
STANDART Direktur RSUD Kelas-D Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Uswatun Hasanah


NIP : 197308222006042007
Audit hand hygiene adalah suatu proses pengamatan/observasi yang
PENGERTIAN sistematis, independen dan terdokumentasi terhadap petugas
kesehatan yang terdiri dari Dokter (dokter, PPDS, Co-Ass), Perawat/
Bidan (perawat, bidan, mahasiswa) pekarya kesehatan dan petugas
kesehatan lain (terapis, radiographer, analis, farmasis, mahasiswa)
yang sedang memberikan pelayanan di area pasien,dalam
melaksanakan kepatuhan hand hygiene, yaitu sebelum kontak pasien,
sebelum tindakan bersih/ aseptis,setelah kontak dengan cairan tubuh,
setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan
pasien.
Ruang lingkup PROSEDUR ini adalah mulai dari persiapan audit
hand hygiene sampai pemberian umpan balik kepada
satuan kerja terkait
1. Tersedianya acuan penerapan langkah – langkah
TUJUAN
pelaksanakan audit hand hygiene
2. Diperolehnya kepastian kepatuhan pelaksanaan hand Hygiene
Keputusan Direktur RSUD Tipe Kelas D Minas Nomor :
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
lingkungan RSUD Kelas D Minas
PROSEDUR 1. Persiapan audit hand hygiene
a. Tetapkan auditor terlatih yaitu IPCN
b. Tetapkan metode audit dengan metode sampling
c. Siapkan formulir Observasi Hand Hygiene Compliance
d. Tentukan lokasi sesuai area supervise IPCN
PELAKSANAAN AUDIT HAND HYGIENE

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN

440/RSUD-MN/ 00 2/2
PPI/SPO/2021/…

UPTD RSUD
KELAS-D
MINAS
2. Pelaksanaan audit terhadap kepatuhan pelaksanaan
Hand Hygiene
a. Lakukan audit setiap hari pada jam kerja
b. Gunakan formulir Observasi Hand Hygiene
Complience
c. Observasi selama 10 – 30 menit terhadap setiap
petugas kesehatan
d. Observasi berdasarkan “ 5 saat “ melakukan hand
hygiene
3. Beri tanda ceklist sesuai petunjuk tesnis pengisian Formulir
Observasi Hand higiene compliance
4. Masukan data kedalam program komputer oleh petugas Komite PPI
5. Beri tanda ceklist sesuai petunjuk tesnis pengisian
Formulir Observasi Hand higiene compliance
6. Masukan data kedalam program komputer oleh petugas
Komite PPI
7. Lakukan analisa oleh petugas Komite PPI segera setelah observasi
Berikan umpan balik kepada satuan kerja terkait
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Bidang Pelayanan Medis
5. Bidang Pelayanan Keperawatan
6. Komite Keperawatan
7. Komite PPI

Anda mungkin juga menyukai