Analisis Rasio
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampuh : Sitti Zulaeha, S.pd.,M.Si
Oleh Kelompok 3:
- Adi Saputra M. (105731108019)
- Wahidah Cahyani (105731110519)
- Widya Sari (105731109419)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Rasio ini tepat pada waktuya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Sitti Zulaeha, selaku dosen pengampuh pada
mata kuliah analisis laporan keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuan nya
sehingga kami dapat menyelesikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
1.1 Pengertian Rasio Keuangan ............................................................................................. 3
2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuagan Beserta Rumus dan Contohnya ........................................... 4
A. Liquidity Ratio ................................................................................................................... 4
B. Profitability Ratio ............................................................................................................... 6
C. Solvability Ratio .............................................................................................................. 11
D. Activity Ratio (Rasio Aktivitas) ....................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuagan Beserta Rumus dan Contohnya
A. Liquidity Ratio
Rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi utang pada saat jatu tempo (Bringham & Houston, 2013). Menurut horned
dan Wachowicz (2009), Pengertian rasio likuiditas yaitu suatu pengukuran yang
menunjukkan kemampuan asset lancer perusahaan untuk membiayai kewajiban
(utang) jangka pendek. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek (utang lancer)
Contoh Soal:
Berikut angka-angka dalam neraca PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per
desember 2019 (dalam jutaan rupiah):
Total asset lancar : 16.624.925
Total liabilitas jangka pendek : 6.556.359
Rasio lancar tersebut mengindikasikan bahwa Indofood memiliki 2,5 kali lebih
banyak dari asset lancar yang dibutuhkan untuk menutupi kewajiban lancarnya
selama periode 2019. 2,5 kali (×) Setara dengan 250%
4
b) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio), menurut Sherman (2015) adalah rasio keuangan yang
mengukur kesanggupan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan
menggunakan aset lancar (current assets) yang tidak liquid. Istilah liquid mengacu
pada aset yang bisa dikonversi menjadi uang tunai/kas dalam jangka pendek < 1
tahun.
Quick ratio juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar
utang jangka pendek tanpa bergantung pada penjualan persediaan. Dengan
demikian, formula untuk menghitung rasio cepat yaitu dengan mengurangi
persediaan dari aset lancar kemudian dibagi dengan utang jangka pendek.
Contoh soal:
PT. Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk per desember 2019 memiliki data neraca
sebagai berikut:
Total aset lancar : 16.624.925
Total inventories : 3.840.690
Total liabilitas jangka pendek : 6.556.359
Berdasarkan data tersebut maka hitunglah rasio cepat
Jawab:
Quick ratio : (16.624.925 - 3.840.690) / 6.556.359
Quick ratio : 12.784.235 / 6.556.359
Quick ratio : 1,95 atau di genapkan 2 kali (×)
Nilai rasio 2 kali artinya aset lancar paling liquid dari indofood memiliki nilai 2
kali lebih banyak daripada utang jangka pendeknya. Secara persentase, quick ratio
PT. Indofood bernilai 200%.
5
Rumus rasio kas (Cash ratio = cash / current liabilities
Keterangan:
Cash : Kas atau setara kas
Current liabilities : utang jangka pendek
Contoh soal:
Data yang diperoleh dari neraca PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per
desember 2019:
Rotal kas dan setara kas : 8.359.164
Total utang jangka pendek : 6.556.359
Jawab:
Hasil perhitungan rasio CR
Cash ratio : 3.359.164 / 6.556.359
Cash ratio : 1,28 × (kali)
Artinya kas ICBP 1,28 kali lebih banyak yang diperlukan untuk menutupi utang
lancar
B. Profitability Ratio
Rasio profitabilitas (Profitability ratio) adalah rasio keuangan yang digunakan oleh
analis dan investor untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan (laba) relatif terhadap pendapatan, aset neraca, biaya
operasi, dan ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu.
Rasio ini menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk
menghasilkan laba dan nilai bagi pemegang saham.
6
Rumus perhitugan laba kotor:
Gross profit margin = (laba kotor/total pendapatan) × 100%
Contoh rumus rasio profitabilitas gross profit margin:
Laba kotor perusahaan PT Megah Sejahtera: Rp48.000.000
Total pendapatan perusahaan: Rp55.000.000
Maka Gross Profit Margin perusahaan PT Megah Sejahtera adalah sebagai berikut:
(Laba Kotor : Total Pendapatan) x 100%
= (48.000.000 : 55.000.000) x 100%
= 87%
7
Contoh perhitungan rumus profitabilitas ROA:
Diketahui:
- laba bersih perusahaan sebesar Rp180.000.000
- total aset Rp20.000.000,
ROE = 62,5%
8
e) Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)
Return on Sales adalah merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat
keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi seperti
upah pekerja, bahan baku, dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan bunga.
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah
penjualan yang juga disebut margin operasional (operating margin) atau Margin
pendapatan operasional (operating income margin).
Rumus ROCE:
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Modal Kerja
atau
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / (Total Aset – Kewajiban)
9
g) Return on Invesment (ROI)
Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva.
Return on investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva secara
keseluruhan yang tersedia pada perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.
10
Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per lembar sahamnya ?
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) : Jumlah Saham
yang Beredar
Laba per Saham (EPS) = (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900.000.000 : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900,-
C. Solvability Ratio
Rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar semua hutang-nya, baik hutang
jangka pendek atau jangka panjang jika perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.
Dengan kata lain rasio tersebut dipakai untuk mengukur sejauh mana asset perusahaan
dibiayai dari kewajiban. Hal tersebut berarti besarnya kewajiban yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktiva-nya.
Apabila aktiva perusahaan lebih banyak dimiliki oleh pemilik perusahaan, maka
perusahaan tersebut dikatakan kurang leverage. Apabila pihak pemberi utang yang
memiliki aktiva secara dominan, maka perusahaan tersebut mempunyai tingkat
leverage yang tinggi.
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka akan semakin tinggi resiko kerugian yang akan
terjadi, namun terdapat kesempatan memperoleh profit yang besar pula.
11
Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas:
a) Debt to equity ratio (rasio utang terhadap ekuitas)
Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai
untuk membiayai aset perusahaan. Debt to equity ratio atau DER membandingkan
total liabilitas dan ekuitas (equity).
Utang tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban perusahaan tidak
bertambah. Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi perusahaan semakin baik
karena porsi utang terhadap modal semakin kecil.
Semakin kecil rasio ini berarti kondisi perusahaan semakin baik karena modal
untuk menjamin utang lancar masih cukup besar. Batas terendah dari rasio ini
adalah 100% atau 1:1.
Rumus: Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%
Aset dan ekuitas adalah dua hal yang berbeda, jadi kita harus mengetahui terlebih
dahulu tentang aset dan ekuitas.
Aset perusahaan adalah sumber daya yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan
lain di masa lalu sehingga menjadi milik perusahaan. Sementara, ekuitas
merupakan hak residual atas aset perusahaan setelah pengurangan seluruh liabilitas
sesuai hakikat akuntansi.
Besaran presentasi rasio ini minimum 100% atau 1:1. Artinya, Rp1 utang jangka
panjang bisa dijamin Rp1 aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Utang yang dihitung dalam hal ini adalah semua utang perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi
perusahaan semakin aman (solvable).
12
c) Times interest earned ratio
Rasio ini disebut juga interest coverage ratio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk melunasi beban bunga pada masa yang akan datang.
Rasio ini membandingkan laba sebelum pajak dan bunga terhadap biaya bunga
yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi.
Rumus: Times Interest Earned Ratio = Laba Sebelum Pajak dan Bunga /
Beban Bunga x 100%
Contoh Soal:
1. Perusahaan DEF memiliki total aktiva sebesar Rp. 8.000.000, hutang lancar
sebesar Rp. 15.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar 23.000.000. Maka
berapa rasio hutang terhadap ekuitas nya?
Diketahui:
Total aktiva : Rp. 8.000.000
Total hutang : hutang lancar + hutang jangka panjang = 15.000.000 + 23.000.000 =
38.000.000
13
Ditanya: Rasio modal dengan aktiva?
Jawab:
Rasio modal dengan aktiva = (Modal Sendiri/ Total Aktiva) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = (565.000.000/1.000.000.000) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = 56,5%
Diketahui:
Harga Pokok Penjualan atau Cost of Goods Sold = 20.893.870
Persediaan atau Inventories = 2.429.234
14
Jawab:
Inventory Turnover Ratio = 20.893.870 / 2.429.234
Inventory Turnover Ratio = 6,6 kali (x)
Risiko dari pemberian kredit yaitu adanya kemungkinan gagal bayar – pelanggan
tidak mampu membayar utang atau liabilitas sesuai perjanjian. Rumus atau cara
menghitung receivables turnover ratio yaitu sebagai berikut.
Diketahui:
Penjualan Bersih atau Net Sales = 42.922.563
Persediaan atau Receivables = 5.335.489
Jawab:
Receivable Turnover Ratio = 42.922.563 / 5.335.489
Receivable Turnover Ratio = 8 kali (x)
Rasio perputaran piutang menunjukkan berapa kali piutang telah dialihkan atau
diubah menjadi uang tunai selama tahun tersebut. Semakin tinggi nilai receivable
15
turnover ratio perusahaan, maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh uang tunai dari penjualan kredit. Pada kasus Unilever, perputaran
piutang yaitu 8 x selama periode 2019.
Dengan kata lain, Unilever telah melalui 8 siklus penjualan kredit menjadi uang
tunai sepanjang 2019. Biasanya, semakin besar pendapatan perusahaan (omset),
semakin singkat waktu antara penjualan dan penerimaan tunai
Diketahui:
Total Penjualan atau Sales = 42.922.563
Aset Tetap atau Fixed Assets = 12.119.037
Jawab:
Fixed Asset Turnover Ratio = 42.922.563 / 12.119.037
Fixed Asset Turnover Ratio = 3,5 kali (x)
Nilai rasio perputaran aset tetap (fixed asset turnover ratio) dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola aset tetap untuk meraih pendapatan
(revenues) dan penjualan (sales). Diketahui nilai rasio perputaran aset tetap
Unilever yaitu 3,5 x. Artinya, pada tahun 2019, setiap rupiah yang diinvestasikan
pada aset tetap akan menghasilkan pendapatan 3,5 kali lipat. Semakin tinggi nilai
rasio ini, semakin baik kinerja perusahaan dalam memaksimalkan aset tetap untuk
meraih pendapatan.
d) Rasio Perputaran Total Aset
enis rasio aktivitas yang terakhir yaitu rasio perputaran total aset (total asset
turnover ratio). Menurut Brigham & Houston (2013), rasio perputaran total aset
adalah ukuran untuk menunjukkan seberapa efektif pengelolaan aset perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan. Aset yang digunakan mencakup aset tetap (fixed
assets) dan aset lancar (current assets), atau disebut juga sebagai total aset
16
perusahaan secara keseluruhan. Rumus atau formula untuk menghitung rasio
perputaran aset yaitu dengan membandingkan penjualan dengan total aset.
Diketahui:
Penjualan atau Sales = 42.922.563
Total Akvita atau Total Assets = 20.649.371
Jawab:
Total Asset Turnover Ratio = 42.922.563 / 20.649.371
Total Asset Turnover Ratio = 2,1 kali (x)
Nilai rasio perputaran total aktiva (total asset turnover ratio) dapat menunjukkan
kinerja perusahaan dalam mengelola semua aset yang dimiliki untuk meriah
pendapatan (revenues) atau penjualan (sales). Unilever memiliki nilai rasio
perputaran total aset sebesar 2,1 x pada tahun 2019. Itu mengindikasikan bahwa
setiap rupiah yang diinvestasikan untuk membeli total aset perusahaan, akan
menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 2,1 kali lipat. Semakin tinggi nilai
rasio ini, semakin bagus perusahaan dalam memaksimalkan aset.
Langkah pertama, cari nilai rata-rata industri untuk setiap jenis rasio aktivitas.
Bagaimana caranya? Jumlahkan nilai rasio aktivitas semua perusahaan di industri
tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah perusahaan secara keseluruhan.
Langkah kedua, bandingkan nilai rasio keuangan dari rata-rata industri (industry
average) dengan nilai rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk. Berikut
contohnya:
1. Rasio Perputaran Persediaan Unilever = 6,6 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 3,5 x.
2. Rasio Perputaran Piutang Unilever = 8 x. Sedangkan nilai rata-rata industri yaitu
5 x.
3. Rasio Perputaran Aset Tetap Unilever = 3,5 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 2 x.
4. Rasio Perputaran Total Aset Unilever = 2,1 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 1,5 x.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rasio Keuangan (Financial Ratio) merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan
yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus
kas).
2. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
3. Raso likuiditas merupakan perbadingan antara aktiva atau harta lancar dengan
kewjiban jangka pendek
4. Rasio profitabilitas menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba.
5. Rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar semua hutang-nya, baik hutang
jangka pendek atau jangka panjang
6. Rasio aktivitas merupaka rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/
https://accurate.id/akuntansi/rasio-profitabilitas-dalam-akuntansi/
https://mastahbisnis.com/rasio-solvabilitas-leverage/
https://lifepal.co.id/media/rasio-solvabilitas/
https://accurate.id/akuntansi/activity-ratio-pengertian-lengkap-jenis-dan-rumus-
menghitungnya/
https://www.pinterpandai.com/rasio-aktivitas-activity-ratio-akuntansi-rumus-soal-
jawaban/
https://www.invesnesia.com/rasio-likuiditas/
https://haloedukasi.com/rasio-solvabilitas
https://www.invesnesia.com/rasio-aktivitas/
19