Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Analisis Rasio
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampuh : Sitti Zulaeha, S.pd.,M.Si

Oleh Kelompok 3:
- Adi Saputra M. (105731108019)
- Wahidah Cahyani (105731110519)
- Widya Sari (105731109419)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Tahun Akademik 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Rasio ini tepat pada waktuya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Sitti Zulaeha, selaku dosen pengampuh pada
mata kuliah analisis laporan keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuan nya
sehingga kami dapat menyelesikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
1.1 Pengertian Rasio Keuangan ............................................................................................. 3
2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuagan Beserta Rumus dan Contohnya ........................................... 4
A. Liquidity Ratio ................................................................................................................... 4
B. Profitability Ratio ............................................................................................................... 6
C. Solvability Ratio .............................................................................................................. 11
D. Activity Ratio (Rasio Aktivitas) ....................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan adalah organisasi yang melakukan suatu kegiatan usaha. Pada
umumnya setiap perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah, swasta lokal maupun
swasta asing yang bergerak dibidang industri, perdagangan, maupun jasa memiliki
tujuan utama yaitu mengembangkan usahanya dan memperoleh laba yang optimal
guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Guna
mewujudkan hal tersebut, perusahaan memerlukan perencanaan yang akurat,
penetapan kebijakan-kebijakan yang tepat serta pengelolaan keuangan yang baik
dalam menjalankan aktifitasnya sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat
berjalan dengan optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai semaksimal
mungkin. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting
bagi perusahaan. Untuk melihat sehat atau tidaknya suatu perusahaan tidak hanya
dapat dinilai dari keadaan fisiknya saja.

Faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan


terletak dalam unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat
mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu perusahaan sudah tepat atau
belum. mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat
menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang akhirnya
gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat. Dengan keadaan sekarang
ini, dimana persaingan semakin ketat dibidang perekonomian sudah mulai masuk
ke negara Indonesia, maka seorang manajer perusahaan tidak memperhatikan
faktor kesehatan keuangan dalam perusahaannya, mungkin saja akan terjadi
kebangkrutan.

Bekaitan dengan hal tersebut, akuntansi dijadikan suatu media yang


dapat digunakan untuk menyediakan informasi keuangan suatu entitas bisnis yang
dapat berupa laporan tentang posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode. Informasi tersebut dikenal dengan sebutan laporan keuangan
yang umumnya terdiri dari: laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas,laporan
perubahan ekuitas serta catatan atas laporan keuangan.
1
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam rangka
pengambilan keputusan baik oleh pihak internal yang ada dalam perusahaan maupun
pihak eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan. Bagi pihak internal
perusahaan dalam hal ini pihak manajemen, laporan keuangan tersebut dapat dijadikan
sebagai suatu bentuk

pertanggungjawaban atas wewenang yang telah diberikan oleh para pemilik


perusahaan untuk mengola sumber daya berupa dana yang telah investor
tanamkan dalam perusahaan tersebut. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan,
laporan keuangan dapat berfungsi sebagai informasi untuk mengambil keputusan
keputusan bisnis dibidang keuangan, misalnya investasi dan pemberian kredit.

Dalam menginterpretasikan kondisi keuangan dan kinerja dari suatu


perusahaan, maka perlu diadakan suatu analisis terhadap hubungan dari pos-pos
dalam laporan keuangan. oleh karena itu, pada makalah ini pembahasan kami adalah
terkait rasio keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan?
b. Jelaskan pengertian, rumus serta contoh dari:
 Liquidity ratio
 Profitability ratio
 Solvability ratio
 Activity ratio

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
b. Pemenuhan tugas mata kuliah analisis laporan keuangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Rasio Keuangan


Rasio Keuangan (Financial Ratio) merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk
menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat
pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat
keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa
datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang
dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu
antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai
dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio
keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang.

Pengertian rasio keuangan menurut para ahli:


a. Menurut Sutrisno (2012:212) Menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan
keuangan seperti elemenelemen dari berbagai aktiva satu dengan lainnya, elemen-
elemen pasiva yang satu dengan lainnya. Elemen-elemen aktiva dan pasiva, elemen-
elemen neraca dengan elemen-elemen laporan laba atau rugi.
b. Menurut Halim (2016:74) analisis rasio keuangan merupakan rasio yang pada
dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan
laba-rugi dan neraca.
c. MenurutSamryn (2015:363) analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yang
membuat perbandingan, data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti

3
2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuagan Beserta Rumus dan Contohnya
A. Liquidity Ratio
Rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi utang pada saat jatu tempo (Bringham & Houston, 2013). Menurut horned
dan Wachowicz (2009), Pengertian rasio likuiditas yaitu suatu pengukuran yang
menunjukkan kemampuan asset lancer perusahaan untuk membiayai kewajiban
(utang) jangka pendek. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek (utang lancer)

Hubungan Rasio Likuiditas dengan Neraca:


Rasio likuiditas sangat berkaitan dengan neraca, karena semua data atau angka-angka
untuk menghitung nilai rasio likuiditas berasal dari neraca atau laporan posisi
keuangan perusahaan. Secara singkat terdapat tiga komponen utama dalam laporan
neraca, diantaranya: Aset, Liabilitas dan Ekuitas.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas:


a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Menurut Sherman (2015), Rasio lancar adalah cara paling sederhana untuk melihat
cara paling sederhana untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban (Utang) Jangka pendeknya. Menurut Fabozzi & Drake (2009), Current
ratio mengindikasikan seberapa besar kemampuan aset lancar (Current assets)
dalam membiaya utang jangka pendek (Current Liabilities)

Rumus rasio lancar (CR=CA/CL)


Keterangan:
CR: Current Ratio
CA: Current Assets
CL: Current Liabilities

Contoh Soal:
Berikut angka-angka dalam neraca PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per
desember 2019 (dalam jutaan rupiah):
Total asset lancar : 16.624.925
Total liabilitas jangka pendek : 6.556.359

Berdasarkan data tersebut hitunglah rasio lancar nya:


Jawab:
 Current Ratio: 16.624.925/6.556.359
 Current Ratio: 2,5 kali (×)

Rasio lancar tersebut mengindikasikan bahwa Indofood memiliki 2,5 kali lebih
banyak dari asset lancar yang dibutuhkan untuk menutupi kewajiban lancarnya
selama periode 2019. 2,5 kali (×) Setara dengan 250%

4
b) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio), menurut Sherman (2015) adalah rasio keuangan yang
mengukur kesanggupan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan
menggunakan aset lancar (current assets) yang tidak liquid. Istilah liquid mengacu
pada aset yang bisa dikonversi menjadi uang tunai/kas dalam jangka pendek < 1
tahun.
Quick ratio juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar
utang jangka pendek tanpa bergantung pada penjualan persediaan. Dengan
demikian, formula untuk menghitung rasio cepat yaitu dengan mengurangi
persediaan dari aset lancar kemudian dibagi dengan utang jangka pendek.

Rumus Quick ratio: QR = (CA -Inventories) / CL


Keterangan:
QR : Quick ratio
CA : Current assets
CL : Current liabilities

Contoh soal:
PT. Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk per desember 2019 memiliki data neraca
sebagai berikut:
Total aset lancar : 16.624.925
Total inventories : 3.840.690
Total liabilitas jangka pendek : 6.556.359
Berdasarkan data tersebut maka hitunglah rasio cepat

Jawab:
Quick ratio : (16.624.925 - 3.840.690) / 6.556.359
Quick ratio : 12.784.235 / 6.556.359
Quick ratio : 1,95 atau di genapkan 2 kali (×)

Nilai rasio 2 kali artinya aset lancar paling liquid dari indofood memiliki nilai 2
kali lebih banyak daripada utang jangka pendeknya. Secara persentase, quick ratio
PT. Indofood bernilai 200%.

c) Rasio Kas (Cash ratio)


Rasio kas adalah metrik likuiditas tang menggunakan kas (cash) atau setara kas
untuk kemudian di bandingkan dengan liabilitas jangka pendek atau utang lancar.
Menurut para ahli, definisi cash ratio adalah metode penilaian kemampuan
likuiditas yang merupakan hasil dari aset lancar berupa kas (cash) dibagi dengan
kewajiban jangka pendek. Perusahaan dalam melunasi utang (kewajiban) jangka
pendek. Kreditur jangka pendek sangat tertarik dengan rasio kas (Ross et al,..
2013).

5
Rumus rasio kas (Cash ratio = cash / current liabilities
Keterangan:
Cash : Kas atau setara kas
Current liabilities : utang jangka pendek

Contoh soal:
Data yang diperoleh dari neraca PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per
desember 2019:
Rotal kas dan setara kas : 8.359.164
Total utang jangka pendek : 6.556.359

Jawab:
Hasil perhitungan rasio CR
Cash ratio : 3.359.164 / 6.556.359
Cash ratio : 1,28 × (kali)
Artinya kas ICBP 1,28 kali lebih banyak yang diperlukan untuk menutupi utang
lancar

B. Profitability Ratio
Rasio profitabilitas (Profitability ratio) adalah rasio keuangan yang digunakan oleh
analis dan investor untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan (laba) relatif terhadap pendapatan, aset neraca, biaya
operasi, dan ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu.
Rasio ini menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk
menghasilkan laba dan nilai bagi pemegang saham.

Jenis-jenis rasio Profitabilitas (Profitability ratio)


a) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba
kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Gross profit margin
mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi.
Semakin besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional
perusahaan yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada
penjualan (sales) yang berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka
perusahaan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional.

6
Rumus perhitugan laba kotor:
Gross profit margin = (laba kotor/total pendapatan) × 100%
Contoh rumus rasio profitabilitas gross profit margin:
Laba kotor perusahaan PT Megah Sejahtera: Rp48.000.000
Total pendapatan perusahaan: Rp55.000.000
Maka Gross Profit Margin perusahaan PT Megah Sejahtera adalah sebagai berikut:
(Laba Kotor : Total Pendapatan) x 100%
= (48.000.000 : 55.000.000) x 100%
= 87%

b) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk
menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap
pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Semakin tinggi net profit margin
semakin baik operasi suatu perusahaan.

Rumus net profit margin:


Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan
Contoh rumus rasio profitabilitas net profit margin :
Pendapatan Penjualan Bersih (Net Sales) = Rp27.063.310.000.000.
Laba Bersih setelah Pajak (Net Profit after Tax) = Rp2.064.650.000.000.
Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) : ??
Jawab:
Margin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak : Pendapatan Penjualan bersih
Margin Laba Bersih = Rp2.064.650.000.000 : Rp27.063.310.000.000
Margin Laba Bersih = 7,63%

c) Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)


Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase
keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total aset
sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari
persentase rasio ini.
Rumus rasio pengembalian aset:
ROA = Laba Bersih : Total Aset

7
Contoh perhitungan rumus profitabilitas ROA:
Diketahui:
- laba bersih perusahaan sebesar Rp180.000.000
- total aset Rp20.000.000,

maka hitunglah ROA perusahaan:

ROA = Laba Bersih : Total Aset

ROA = 180.000.000 : 20.0000.000 = 9%

d) Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)


Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham
perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. ROE dihitung dari
penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh para
pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen).
Return on equity menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya
(net worth), sehingga tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau
pemegang saham perusahaan. ROE yaitu rentabilitas modal sendiri atau yang
disebut rentabilitas usaha.

Rumus return on Equity:


ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham
Contoh Perhituganya:
Diketahui:
- Laba bersih setelah pajak Rp500 Juta
- Total ekuitas pemegang saham Rp800 Juta

Berdasarkan data tersebut, hitunglah rasio pegembalian ekuitas:

ROE = Laba bersih setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham

ROE = Rp500.000.000 : Rp800.000.000

ROE = 62,5%

8
e) Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)
Return on Sales adalah merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat
keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi seperti
upah pekerja, bahan baku, dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan bunga.
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah
penjualan yang juga disebut margin operasional (operating margin) atau Margin
pendapatan operasional (operating income margin).

Rumus perhitungan Return on Sales Ratio:


ROS = (Laba sebelum Pajak dan Bunga / Penjualan) x 100%
Contoh perhitungannya:
PT Megah Sejahtera menghasilkan Laba sebelum Pajak dan Bunga sebesar Rp100
juta sedangkan Penjualan adalah sebesar Rp1,5 miliar.
Jawab:
ROS = (Laba sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan) x 100%
ROS = (Rp. 100.000.000 : Rp. 1.500.000.000) x 100%
ROS = 6,7%

f) Pengembalian Modal Yang Digunakan (Return on Capital Employed)


Return on Capital Employed (ROCE) merupakan rasio profitabilitas yang
mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk
persentase (%).
Modal yang dimaksud adalah ekuitas suatu perusahaan ditambah kewajiban tidak
lancar atau total aset dikurangi kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi
dan profitabilitas modal atau investasi perusahaan.

Rumus ROCE:
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Modal Kerja
atau
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / (Total Aset – Kewajiban)

9
g) Return on Invesment (ROI)
Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva.
Return on investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva secara
keseluruhan yang tersedia pada perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.

Rumus Return on Investment:


ROI = ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) / Investasi ) x 100 %
Contoh perhitungannya:
Perusahaan Maju Bersama melakukan investasi sebesar Rp500.000.000 kepada
sebuah usaha penjualan produk kendaraan.
Perusahaan Maju Bersama ternyata mendapatkan penjualan sebesar 1.000 unit
kendaraan.
Dan dari penjualan tersebut perusahaan mendapat keuntungan sebesar
Rp600.000.000.
Diketahui : keuntungan (laba) investasi sebesar Rp100.000.000
Dan modal (investasi) awal sebesar Rp500.000.000
Maka perhitungannya sebagai berikut:
ROI = (Rp600 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 20%

h) Earning Per Share (EPS)


Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan
per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan.

Rumus earning per share:


EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham
Biasa yang Beredar
Contoh Perhitungannya:
Perusahaan Setia Merdeka mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar
pada tahun 2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar.
Perusahaan Setia Merdeka kemudian memutuskan untuk membagikan 10% dividen
atau sekitar Rp100 juta kepada pemegang sahamnya.

10
Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per lembar sahamnya ?
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) : Jumlah Saham
yang Beredar
Laba per Saham (EPS) = (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900.000.000 : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900,-

C. Solvability Ratio
Rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar semua hutang-nya, baik hutang
jangka pendek atau jangka panjang jika perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.

Dengan kata lain rasio tersebut dipakai untuk mengukur sejauh mana asset perusahaan
dibiayai dari kewajiban. Hal tersebut berarti besarnya kewajiban yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktiva-nya.

Apabila aktiva perusahaan lebih banyak dimiliki oleh pemilik perusahaan, maka
perusahaan tersebut dikatakan kurang leverage. Apabila pihak pemberi utang yang
memiliki aktiva secara dominan, maka perusahaan tersebut mempunyai tingkat
leverage yang tinggi.

Semakin tinggi rasio solvabilitas maka akan semakin tinggi resiko kerugian yang akan
terjadi, namun terdapat kesempatan memperoleh profit yang besar pula.

Sebaliknya jika perusahaan mempunyai rasio solvabilitas yang rendah tentunya


perusahaan tersebut memiliki resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak tersebut juga
bisa mengakibatkan rendahnya hasil pengembalian ketika perekonomian sedang
tinggi.

Pengertian menurut Para ahli:


 Sutrisno (2009:15), Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh hutangnya jika
perusahaan dilikuidasi.
 M Hanafi dan Abdul Salim (2012:233), Rasio solvabilitas adalah rasio yang
mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban
jangka panjangnya.
 Bringham dan Houston (2010:140), Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur
sejauh mana perusahaan memakai pendanaan melalui hutangnya.

11
Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas:
a) Debt to equity ratio (rasio utang terhadap ekuitas)
Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai
untuk membiayai aset perusahaan. Debt to equity ratio atau DER membandingkan
total liabilitas dan ekuitas (equity).

Utang tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban perusahaan tidak
bertambah. Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi perusahaan semakin baik
karena porsi utang terhadap modal semakin kecil.

Semakin kecil rasio ini berarti kondisi perusahaan semakin baik karena modal
untuk menjamin utang lancar masih cukup besar. Batas terendah dari rasio ini
adalah 100% atau 1:1.

Rumus: Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%

b) Debt ratio (rasio utang)


Debt ratio atau rasio utang menilai seberapa besar perusahaan berpatokan pada
utang untuk membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan total utang (liabilities)
dengan total aset yang dimiliki.

Aset dan ekuitas adalah dua hal yang berbeda, jadi kita harus mengetahui terlebih
dahulu tentang aset dan ekuitas.

Aset perusahaan adalah sumber daya yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan
lain di masa lalu sehingga menjadi milik perusahaan. Sementara, ekuitas
merupakan hak residual atas aset perusahaan setelah pengurangan seluruh liabilitas
sesuai hakikat akuntansi.

Besaran presentasi rasio ini minimum 100% atau 1:1. Artinya, Rp1 utang jangka
panjang bisa dijamin Rp1 aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Utang yang dihitung dalam hal ini adalah semua utang perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi
perusahaan semakin aman (solvable).

Rumus: Rasio Utang = Total Utang / Total Aset x 100%

12
c) Times interest earned ratio
Rasio ini disebut juga interest coverage ratio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk melunasi beban bunga pada masa yang akan datang.

Rasio ini membandingkan laba sebelum pajak dan bunga terhadap biaya bunga
yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi.

Rumus: Times Interest Earned Ratio = Laba Sebelum Pajak dan Bunga /
Beban Bunga x 100%

Contoh Soal:
1. Perusahaan DEF memiliki total aktiva sebesar Rp. 8.000.000, hutang lancar
sebesar Rp. 15.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar 23.000.000. Maka
berapa rasio hutang terhadap ekuitas nya?
Diketahui:
Total aktiva : Rp. 8.000.000
Total hutang : hutang lancar + hutang jangka panjang = 15.000.000 + 23.000.000 =
38.000.000

Ditanya: Rasio hutang terhadap ekuitas?


Jawab:
Rasio hutang terhadap ekuitas = (Total hutang / Total aktiva) x 100%
Rasio hutang terhadap ekuitas = (38.000.000 / 8.000.000) x 100%
Rasio hutang terhadap ekuitas = 47,5 %.

2. Jika perusahaan ABC memiliki nerasa seperti berikut:


 Saham : Rp.420.000.000
 Laba ditahan: Rp.145.000.000
 Kas: Rp.25.000.000
 Piutang Dagang: Rp.75.000.000
 Barang dagangan: Rp. 200.000.000
 Mesin: Rp.250.000.000
 Bangunan: Rp.350.000.000
 Tanah: Rp.100.000.000
 Obligasi: Rp.180.000.000

Maka berapa solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva?


Diketahui:
Modal sendiri: Saham + Laba ditahan = 420.000.000 + 145.000.000 = 565.000.000
Total altiva : Kas + Piutang dagang + Barang dagangan + Mesin + Bangunan +
Tanah = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 +
100.000.000 = 1.000.000.000

13
Ditanya: Rasio modal dengan aktiva?
Jawab:
Rasio modal dengan aktiva = (Modal Sendiri/ Total Aktiva) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = (565.000.000/1.000.000.000) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = 56,5%

D. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)


Menurut Brigham & Houston (2013), rasio aktivitas atau rasio manajemen aset (asset
management ratio) adalah suatu ukuran untuk melihat seberapa efektif suatu
perusahaan dalam mengelola aset, tentu saja dalam rangka untuk meraih manfaat
ekonomis. Itulah kenapa rasio keuangan ini juga disebut sebagai rasio pemanfaatan
(utilization ratios).
Seperti yang diungkapkan oleh Sherman (2015), utilization ratios mengacu pada
pemanfaatan aset perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profit), khususnya
bagi pemegang saham yang telah mengeluarkan modal untuk membeli aset tersebut.
Jika aset tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan biaya (beban) sehingga
menekan keuntungan. Sebaliknya, jika aset digunakan secara efektif, maka akan
menghasilkan laba maksimal sehingga dapat mengontrol biaya.

Jenis-Jenis Rasio Aktivitas (Activity Ratio)


a) Rasio Perputaran Persediaan
Menurut Sherman (2015), rasio perputaran persediaan atau inventory turnover ratio
adalah suatu rasio keuangan yang merepresentasikan hubungan antara harga pokok
persediaan barang dagangan (the cost of merchandise inventory sold) dan
persediaan akhir periode (the ending inventory for the period). Pada intinya, rasio
perputaran persediaan mengukur seberapa efisien keseluruhan persediaan yang
dijual.
Perputaran persediaan dapat juga disebut sebagai rasio harga pokok penjualan
dengan persediaan (ratio of the cost of goods sold to inventory). Dengan demikian,
rumus atau cara menghitung nilai rasio perputaran persediaan yaitu sebagai berikut.

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan

Contoh Soal Rasio Perputaran Persediaan:


Sebagai contoh soal dari rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio),
invesnesia akan mengambil contoh kasus data keuangan perusahaan Tbk di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan yaitu PT Unilever Indonesia Tbk
(UNVR), periode per Desember 2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:
Harga Pokok Penjualan atau Cost of Goods Sold = 20.893.870
Persediaan atau Inventories = 2.429.234

14
Jawab:
Inventory Turnover Ratio = 20.893.870 / 2.429.234
Inventory Turnover Ratio = 6,6 kali (x)

Contoh kasus PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menghasilkan nilai perputaran


persediaan sebanyak 6,6 kali (x). Artinya, pengembalian persediaan Unilever
sebanyak 6,6 kali di tahun 2019.

Sebagian besar perusahaan menginvestasikan uang (dana) dalam bentuk


persediaan. Produk (barang dan jasa) diproduksi kemudian dijual sebanyak 6,6 kali
setahun. Dengan kata lain, rata-rata perputaran persediaan Unilever sebanyak 1,8
bulan dalam setahun yang dihasilkan dari (12 bulan / 6,6 x). Jadi setiap 1,8 bulan,
Unilever akan mempersiapkan persediaan baru yang siap untuk dijual kembali.

Menurut Sherman (2015), perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan


bahwa jumlah persediaan perusahaan terlalu kecil, dan perusahaan tidak mampu
memenuhi permintaan pelanggan.

b) Rasio Perputaran Piutang


Rasio perputaran piutang atau receivables turnover ratio adalah suatu ukuran untuk
menilai seberapa efektif perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan. Alasan
pemberian kredit adalah untuk meningkatkan penjualan (Fabozzi & Drake, 2009).

Risiko dari pemberian kredit yaitu adanya kemungkinan gagal bayar – pelanggan
tidak mampu membayar utang atau liabilitas sesuai perjanjian. Rumus atau cara
menghitung receivables turnover ratio yaitu sebagai berikut.

Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit / Piutang

Contoh Soal Rasio Perputaran Piutang:


Masih menggunakan contoh kasus yang sama, yaitu data keuangan PT Unilever
Indonesia Tbk (UNVR) dengan periode per Desember 2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:
Penjualan Bersih atau Net Sales = 42.922.563
Persediaan atau Receivables = 5.335.489

Jawab:
Receivable Turnover Ratio = 42.922.563 / 5.335.489
Receivable Turnover Ratio = 8 kali (x)

Rasio perputaran piutang menunjukkan berapa kali piutang telah dialihkan atau
diubah menjadi uang tunai selama tahun tersebut. Semakin tinggi nilai receivable

15
turnover ratio perusahaan, maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh uang tunai dari penjualan kredit. Pada kasus Unilever, perputaran
piutang yaitu 8 x selama periode 2019.

Dengan kata lain, Unilever telah melalui 8 siklus penjualan kredit menjadi uang
tunai sepanjang 2019. Biasanya, semakin besar pendapatan perusahaan (omset),
semakin singkat waktu antara penjualan dan penerimaan tunai

c) Rasio Perputaran Aset Tetap


Menurut Brigham & Houston (2013), rasio perputaran aset tetap atau fixed assets
turnover ratio adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa efektif suatu
perusahaan dalam memanfaatkan aset tetap (pabrik dan peralatannya). Rumus atau
formula untuk menghitung nilai rasio perputaran aset tetap yaitu dengan
membandingkan total penjualan (total sales) dengan aktvita tetap (fixed assets).

Rasio Perputaran Aset Tetap = Penjualan / Aset Tetap

Contoh Soal Rasio Perputaran Aset Tetap:


Berikut data keuangan dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) per Desember
2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:
Total Penjualan atau Sales = 42.922.563
Aset Tetap atau Fixed Assets = 12.119.037

Jawab:
Fixed Asset Turnover Ratio = 42.922.563 / 12.119.037
Fixed Asset Turnover Ratio = 3,5 kali (x)

Nilai rasio perputaran aset tetap (fixed asset turnover ratio) dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola aset tetap untuk meraih pendapatan
(revenues) dan penjualan (sales). Diketahui nilai rasio perputaran aset tetap
Unilever yaitu 3,5 x. Artinya, pada tahun 2019, setiap rupiah yang diinvestasikan
pada aset tetap akan menghasilkan pendapatan 3,5 kali lipat. Semakin tinggi nilai
rasio ini, semakin baik kinerja perusahaan dalam memaksimalkan aset tetap untuk
meraih pendapatan.
d) Rasio Perputaran Total Aset
enis rasio aktivitas yang terakhir yaitu rasio perputaran total aset (total asset
turnover ratio). Menurut Brigham & Houston (2013), rasio perputaran total aset
adalah ukuran untuk menunjukkan seberapa efektif pengelolaan aset perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan. Aset yang digunakan mencakup aset tetap (fixed
assets) dan aset lancar (current assets), atau disebut juga sebagai total aset

16
perusahaan secara keseluruhan. Rumus atau formula untuk menghitung rasio
perputaran aset yaitu dengan membandingkan penjualan dengan total aset.

Rasio Perputaran Total Aset = Penjualan / Total Aset

Contoh Soal Rasio Perputaran Total Aset:


Data keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk periode per Desember
2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:
Penjualan atau Sales = 42.922.563
Total Akvita atau Total Assets = 20.649.371

Jawab:
Total Asset Turnover Ratio = 42.922.563 / 20.649.371
Total Asset Turnover Ratio = 2,1 kali (x)

Nilai rasio perputaran total aktiva (total asset turnover ratio) dapat menunjukkan
kinerja perusahaan dalam mengelola semua aset yang dimiliki untuk meriah
pendapatan (revenues) atau penjualan (sales). Unilever memiliki nilai rasio
perputaran total aset sebesar 2,1 x pada tahun 2019. Itu mengindikasikan bahwa
setiap rupiah yang diinvestasikan untuk membeli total aset perusahaan, akan
menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 2,1 kali lipat. Semakin tinggi nilai
rasio ini, semakin bagus perusahaan dalam memaksimalkan aset.

Langkah pertama, cari nilai rata-rata industri untuk setiap jenis rasio aktivitas.
Bagaimana caranya? Jumlahkan nilai rasio aktivitas semua perusahaan di industri
tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah perusahaan secara keseluruhan.
Langkah kedua, bandingkan nilai rasio keuangan dari rata-rata industri (industry
average) dengan nilai rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk. Berikut
contohnya:
1. Rasio Perputaran Persediaan Unilever = 6,6 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 3,5 x.
2. Rasio Perputaran Piutang Unilever = 8 x. Sedangkan nilai rata-rata industri yaitu
5 x.
3. Rasio Perputaran Aset Tetap Unilever = 3,5 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 2 x.
4. Rasio Perputaran Total Aset Unilever = 2,1 x. Sedangkan nilai rata-rata industri
yaitu 1,5 x.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Rasio Keuangan (Financial Ratio) merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan
yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus
kas).
2. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
3. Raso likuiditas merupakan perbadingan antara aktiva atau harta lancar dengan
kewjiban jangka pendek
4. Rasio profitabilitas menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba.
5. Rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar semua hutang-nya, baik hutang
jangka pendek atau jangka panjang
6. Rasio aktivitas merupaka rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/

https://accurate.id/akuntansi/rasio-profitabilitas-dalam-akuntansi/

https://mastahbisnis.com/rasio-solvabilitas-leverage/

https://lifepal.co.id/media/rasio-solvabilitas/

https://accurate.id/akuntansi/activity-ratio-pengertian-lengkap-jenis-dan-rumus-
menghitungnya/

https://www.pinterpandai.com/rasio-aktivitas-activity-ratio-akuntansi-rumus-soal-
jawaban/

https://www.invesnesia.com/rasio-likuiditas/

https://haloedukasi.com/rasio-solvabilitas

https://www.invesnesia.com/rasio-aktivitas/

19

Anda mungkin juga menyukai