Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah adalah tulisan yang mengandung fenomena atau peristiwa yang ditulis
menurut kenyataan.

Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat
dengan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Tulisan karya ilmiah dapat menyangkut banyak tema, seperti mengenai ilmu pengetahuan,
alam sekitar, teknologi dan seni yang didapat melewati studi kepustakaan, penelitian atau
pengalaman di lapangan dan pengetahuan orang lain sebelumnya.

Bentuk Karya Ilmiah


Dibawah ini terdapat tiga bentuk karya ilmiah, antara lain:

• Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk ini dapat pernyataan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya
bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer biasanya ditemui dalam media massa,
contohnya koran ataupun majalah.

Kata populer digunakan untuk menyebutkan topik yang akrab, menyenangkan bagi masrakyat
atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah
dimengerti. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, tetapi tidak berbentuk senda gurau dan
tidak pula bersifat rekaan.

• Bentuk Semiformal

Dibawah ini terdapat beberapa bagian dari bentuk semiformal pada karya ilmiah, antara lain:

1. Halaman judul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Pendahuluan
5. Pembahasan
6. Simpulan
7. Daftar pustaka
8. Bentuk Formal

Dibawah ini terdapat beberapa bagian dari bentuk formal pada karya ilmiah, antara lain:

1. Judul
2. Tim Pembimbing
3. Kata Pengantar
4. Abstrak
5. Daftar Isi
6. Bab Pendahuluan
7. Bab Telah Kerangka Teoritis
8. Bab Metode Penelitian
9. Bab Pembahasan Hasil Penelitian
10. Bab Simpulan dan Rekomendasi
11. Daftar pustaka
12. Lampiran
13. Riwayat Hidup

Struktur Karya Ilmiah


Dibawah ini terdapat beberapa struktur karya ilmiah, antara lain:

1. Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul
mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai
makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsisten
dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

2. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau
kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan
sistematika penulisan.

3. Latar Belakang Masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah
dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun
dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

• Perumusan Masalah

Masalah merupakan segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada
umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa atau bagaimana. Berangkat dari
pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan,
misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahsan di
dalam karya ilmiah tersebut.

• Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah
tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai
dengan masalah pada karya imiah itu.

• Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya
ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-
lembaga tertentu.

• Kerangkan Teoritis

Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam
bagian ini merupakan kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan
mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipoteisi.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-
penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna
menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya.
Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga memberikan
perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan
ilmu secara keseluruhan.

4. Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang
disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau
tahap-tahap penelitian, mulai persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan
pelaporannya.

Setiap penelitian mempunya metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung


pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, antara lain:

1. Metode deskriptif, ialah metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan


fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun. Data yang dimaksud
dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
2. Metode eksperimen, ialah metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran
atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
3. Metode penelitian kelas, ialah metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki
persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar
dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan

Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan
masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh
melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut
pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti
tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan
ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi.
Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan
tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih
menarik daripada penyajian secara verbal.
Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka
teoritis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu
tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul,
keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan
data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang
digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.

6. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur
penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan),
kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan
penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian
secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-
pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikira yang
mengarah kepada simpulan.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang
dirimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan
ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal
tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya
ilmiah yang diambil dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen
resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya,
sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis tetapi tidak digunakan dalam penulisan karya
ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut.
Sumber tulisan atau tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis
dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah
dua spasi.

Susunan penulisan daftar pustaka: nama pengarang yang disusun dibalik, tahun terbit, judul
pustaka, kita terbit dan nama penerbit.

Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis karya ilmiah, antara lain:

• Makalah

Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. disusun melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
• Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang didukung oleh data dan fakta empiris objektif (dari studi lapangan
atau studi kepustakaan).

• Tesis

Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis
membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argumen yang dapat
dipertanggungjawabkan.

• Disertasi

Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuk1kan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah


Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri karya ilmiah, antara lain:

1. Reproduktif
2. Tidak samar
3. Tidak emotif
4. Menggunakan Bahasa baku
5. Menggunakan kaidah keilmuan
6. Bersifat dekoratif
7. Terdapat kohesi
8. Bersifat objektif
9. Menggunakan kalimat efektif

Syarat-Syarat Karya Ilmiah


Dibawah ini terdapat beberapa syarat-syarat karya ilmiah, antara lain:

1. Bagian awal

Pada bagian ini secara umum memuat halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti mengenai lambang maupun
singkatan, dan intisari dari karya ilmiah tersebut.

2. Bagian inti

Pada bagian ini memuat bab-bab, pendahuluan, kajian teori, pembahasan, kesimpulan dan
saran hasil dari penelitian. Dalam bagian bab tersebut terdapat beberapa sub bab penelitian
mengenai tema yang di bahas, misalnya seperti latar belakang permasalahan, pokok
permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, waktu
dan tempat penelitian, sistematika penulisan dan sebagainya. Hal ini tergantung tema apa yang
di teliti.

3. Bagian akhir

Dan pada bagian ini biasanya terdiri dari daftar pustaka tentang teori atau materi yang
digunakan dari mana saja di dapatnya dan lampiran dokumen (jika di butuhkan).

Berikut contoh karya tulis sederhana bertema kesehatan

Cara Menjaga Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan sesuatu yang harus dijaga oleh setiap insan. Seseorang tidak akan bisa
melakukan aktivitas apapun ababila tubuhnya tidak sehat.

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Salah satunya dengan
cara menjaga asupan gizi yang dimakan

Selain itu, olahraga juga sangat perlu untuk dilakukan. Sebagai tambahan, Tidur pada siang
hari juga mempunyai beberapa manfaat.

2. rumusan Masalah

• Apa saja yang bisa kita lakukan dalam menjaga kesehatan?


• Bagaimana pengaruh tidur siang terhadap kesehatan tubuh?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui cara yang bisa dilakukan menjaga tubuh serta memahami pengaruh tidur
siang bagi kesehatan tubuh

BAB II

PEMBAHASAN

1. Cara Menjaga Kesehatan

Menjaga Kesehatan merupakan sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Cara-cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan diantaranya sebagai berikut:

• Penuhi kebutuhan mineral dan juga vitamin tubuh


• Konsumsi makanan yang memenuhi empat sehat lima sempurna
• Olahraga teratur
• Tidur yang cukup
• Jauhi minuman yang beralkohol

2. Pengaruh Tidur Siang

Tidur siang sering dilakukan seseorang pada usia dini. Akan tetapi, aktivitas tersebut juga
banyak dilakukan oleh usia dewasa. Pengaruh tidur siang terhadap lesehatan tubuh
diantaranya yaitu:

• Bisa menurunkan tekanan darah rendah


• Bisa menurunkan rasa gelisah dan juga sedih
• Menghilangkan rasa lelah.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tidur siang adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Kegiatan tersebut mempunyai beberapa manfaat. Akan tetapi, tidur siang harus dilakukan
seuai dengan waktu yang tepat.

Jika aktivitas tersebut dilakukan dengan berlebihan maka akan menimbulkan efek buruk lain.
Sehingga, segala aktivitas haruslah dilakukan sesuai dengan porsinya masing-masing. Jangan
sampai justru akan menurunkan kebugaran tubuh.

Anda mungkin juga menyukai