Anda di halaman 1dari 12

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PLTS Atap: Mendorong Pengalaman Pelanggan


di Era Electricity 4.0
Sambutan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan pada
Sosialisasi Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018
Tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh
Konsumen PT. PLN (Persero)

Oleh:
Dr. Andy N. Sommeng
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
Jakarta, 28 November 2018
TIGA TREND TRANSFORMASI “GRID EDGE”

Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge

2
SISTEM KELISTRIKAN KEDEPAN
The Future Energy System will provide additional roles for the grid and
incorporate many customer technologies

Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge

3
AKSI YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENUJU “GRID EDGE”
1. Mendesain ulang paradigma pengaturan (Redesign regulatory paradigm)
• Melaksanakan deregulasi yang selaras dgn perkembangan transformasi Grid Edge dan
Digitalisasi;
• Menetapkan regulasi yang transparan dan seimbang untuk semua pelaku bisnis
(Seller, Buyer and Customer).
2. Memastikan penyebaran infrastruktur secara tepat waktu (Deploy enabling
infrastructure)
• Mengembangkan infrastruktur listrik yang menuju ke transformasi grid edge (smart grid
and metering);
• Merevisi Grid Code untuk mengakomodasi penggunaan energi terbarukan intermiten.
3. Mendefinisikan kembali pengalaman pelanggan (Redefine customer experience)
• Memperkenalkan PV Atap (roof\-top) untuk pelanggan PLN;
• Mendorong pengembangan kendaraan listrik dan IoT.
4. Mengembangkan model bisnis (Embrace business models)
• Menyambut pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam bisnis penyediaan tenaga listrik;
• Mengembangkan Distributed Generation, Micro-grid dan Distributed Storage;
• Mengembangkan bisnis pendukung IoT.

4
PENUTUP
• Pesatnya teknologi ICT yang mendorong meningkatnya konektivitas, interaksi, dan
batas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen telah
mendorong terjadinya revolusi Industry 4.0. be changed or be replaced, sehingga
revolusi Industry 4.0 harus disikapi dengan bijak untuk perubahan yang lebih baik.
• Perkembangan ICT yang sangat cepat juga telah mengubah sistem ketenagalistrikan
model tradisional yang dikenal saat ini (pembangkit, transmisi dan distribusi) menjadi
“grid beyond meter”, dengan adanya 3 trend, yaitu Electrification, Decentralization
dan Digitalization.
• Ketiga trend “grid edge” tersebut mendorong revolusi Electricity 4.0. Dalam
Electricity 4.0, masyarakat dapat menjadi prosumen (produsen dan konsumen) untuk
saling bertukar energi atau jasa satu sama lain dengan dukungan smart meter.
Pembangkit EBT intermiten tidak menjadi kendala untuk dikembangkan, dan
penggunaaan listrik menjadi lebih efisien dengan terintegrasinya pembangkit listrik
dan storage dengan perilaku pengguna listrik.
• Semua pihak sesuai dengan perannya masing-masing harus menyiapkan diri dalam
menghadapi revolusi Electricity 4.0. Bisnis model PLN selama ini akan berubah, dan
PLN harus segera menyesuaikan dirinya dalam menghadapi Electricity 4.0.
Terima Kasih

Follow Kami di:


InfoGatrik
www.djk.esdm.go.id

@infogatrik Info Gatrik

direktorat jenderal ketenagalistrikan

611
INDONESIA TRILEMMA OF ENERGY
Pengelolaan dan pemanfaatan energi termasuk energi listrik harus dilakukan secara
seimbang di antara 3 (tiga) aspek tersebut, yaitu Energy Security, Energy Equity, dan
Energy Sustainability, tanpa ada salah satu yang lebih diutamakan.
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI “GRID EDGE”
The Grid Edge Technologies will likely follow an adoption S-curve similar to
other innovative products

Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge

8
PENURUNAN BIAYA TEKNOLOGI DIGITAL
DI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

Source: IEA, Digitalization & Energy (2017)

9
INOVASI DISRUPTIF LISTRIK 4.0 (1)

• 1882-1885, munculnya teknologi listrik arus • 1880 dan 1890-an, munculnya teknologi listrik arus
searah (DC) oleh Thomas Alva Edison. bolak balik (AC) oleh George Westinghouse dan
• Model bisnis Listrik 1.0: hanya pelanggan- Nikola Tesla, serta teknologi transformator yang
pelanggan lokal yang tinggalnya dekat memungkinkan daya listrik dapat disalurkan dalam jarak
perusahaan listrik yang bisa mendapatkan jauh secara terinterkoneksi.
listrik. • Perusahaan-perusahaan listrik kecil bergabung
• Pelanggan hanya dapat mengakses listrik dari menjadi perusahaan besar dan menguasai jaringan
perusahaan-perusahaan penyedia listrik tersebut transmisi dan distribusi yang luas secara terinterkoneksi
dan tidak memiliki pilihan lain. untuk menyalurkan listrik ke banyak pelanggan.
• Model bisnis Listrik 2.0: perusahaan penyuplai listrik
hanya ada satu yang menguasai seluruh sistem
kelistrikan (pembangkit, transmisi, dan distribusi tenaga
listrik) dan pelanggan tidak mempunyai pilihan lain
untuk mendapatkan listrik.
*Source : Reza, Muhamad. PhD (2018). Inovasi Disruptif Listrik 4.0
• Pembangkit masih menggunakan bahan bakar fosil,
utamanya batubara.

10
INOVASI DISRUPTIF LISTRIK 4.0 (2)

• Penggunaan pembangkit yang ramah • Berkembangnya teknologi panel surya atau photovoltaic
lingkungan, yaitu pembangkit EBT. (PV) dengan efisiensi panel yang tinggi dan biaya produksi dan
• Berkembangnya teknologi pembangkit listrik pengoperasian yang rendah (kedepan genteng rumah juga
bersumber energi baru (bersih) dan merupakan panel surya).
terbarukan berkapasitas besar dan • Konsep dasar listrik 4.0:
murah, utamanya PLTB dan PLTS. o Masyarakat memiliki kebebasan untuk memenuhi
• Penerapan elektronika daya dan sistem kebutuhan listriknya sendiri dan dapat menjual listriknya
kontrol yang lebih kompleks untuk kepada pihak lain (Prosumen Listrik).
menangani intermiten PLTB dan o Dimungkinkan antara prosumen listrik untuk saling
PLTS, mengubah sistem perencanaan dan bertukar energi atau jasa antara mereka dengan dukungan
pengoperasian sistem tenaga listrik. smartmeter.
• Konsep listrik 3.0: jaringan listrik yang o Majunya teknologi IoT memungkinkan setiap beban listrik
terinterkoneksi dengan PLTB dan PLTS memiliki ”identitas” dan catatan penggunaan listrik (big data)
berskala besar dengan karakter intermiten. sehingga penggunaan listrik lebih efisien ketika pembangkit
listrik dan teknologi penyimpan energi dapat diintegrasikan
*Source : Reza, Muhamad. PhD (2018). Inovasi Disruptif Listrik 4.0
dengan perilaku pengguna listrik.

11
AKSI YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENUJU “GRID EDGE”

Principle 1 Principle 2
Redesign regulatory paradigm Deploy enabling infrastructure
Change the rules of the game, Ensure timely deployment of the
advancing and reforming infrastructure to enable
regulation to enable new roles for new business models and the future
distribution network energy system
operators, innovation and full
integration of distributed
energy resources

Principle 4
Principle 3 Embrace new business models
Redefine customer experience Pursue new revenue sources from
Incorporate the new reality of a digital, innovative distribution
customer empowered, and retail services, and develop
interactive electricity system facilitating business models to adapt
customer engagement by making the to the Fourth Industrial Revolution
experience easier,
convenient and economical

Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge

12

Anda mungkin juga menyukai