Anda di halaman 1dari 4

Azizah Khiriyati, Perawatan Spiritual dalam Keperawatan: Sebuah Pendekatan Sistematik.............

Perawatan Spiritual dalam Keperawatan : Sebuah Pendekatan Sistematik

Spiritual Care in Nursing : a systematic approach

Azizah Khoiriyati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract
Spiritual needs, and psychosocial needs are much less tangible than physical needs
because they are often abstract, complex and more difficult to measure. Spiritual care can be
a natural part of total care which fits easily into the nursing process of assessment, nursing
diagnosis, planning, implementation and evaluation. Placing spiritual need and spiritual care
within this framework, has proved to be very helpful, for both philosophical and practical
reason.
In reality though, nurses are in the best position to deliver this important aspect of
nursing care, particularly when caring for the patient with a life-threatening illness. Nurses
learn early to become good listeners and communicators. By helping patients express their
beliefs and by staying with them during the events of their illness, they are providing spiritual
care. The challenge for nurses is to embrace holism and a holistic view of life and self and
then convey this into caring for others.

Key words: holistic care, nursing process, spiritual care

Abstrak
Kebutuhan spiritual dan psikososial kurang menjadi hal yang prioritas daripada kebutuhan
fisik karena kebutuhan tersebut seringkali abstrak, kompleks dan lebih sulit untuk diukur. Perawatan
spiritual menjadi bagian dari perawatan secara menyeluruh yang cukup mudah diterapkan dalam
proses keperawatan dari mulai pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Kebutuhan dan perawatan spiritual di dalam kerangka kerja proses keperawatan ini telah
terbukti sangat membantu baik dari segi filosofis maupun praktis.
Faktanya, perawat berada dalam posisi terbaik dalam memberikan asuhan keperawatan,
terutama ketika merawat klien yang mempunyai penyakit yang mengancam jiwa. Perawat belajar
sejak dini untuk menjadi komunikator dan pendengar yang baik. Dengan membantu klien
mengekspresikan kepercayaannya dan berada di dekat klien selama proses penyakitnya maka
perawat sedang memberikan perawatan spiritual. Tantangan bagi perawat adalah menerapkan
pandangan secara menyeluruh pada kehidupan dan dirinya dan kemudian ide ini diterapkan dalam
pemberian perawatan pada orang lain.

Kata kunci: perawatan holistic, proses keperawatan, perawatan spiritual

48
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:48-51, Januari 2008

Pendahuluan anaknya yang nyeri, membutuhkan lebih


Dalam memberikan asuhan banyak informasi medis tentang penyakit
keperawatan secara holistik, seorang anaknya, bertanya tentang makna dari
perawat harus mempertimbangkan penderitaan yang dialaminya dan rasa
berbagai aspek baik aspek fisik, sosial, bersalah. Banyak perawat menyetujui
emosional, kultural maupun spiritual dalam bahwa perawatan spiritual merupakan hal
rangka pemenuhan kebutuhan klien. yang penting tetapi sebagian besar tidak
Perawat juga harus mempertimbangkan mampu untuk memberikan perawatan
respon pasien terhadap penyakit yang spiritual secara tepat. 3
dideritanya dan kemampuan klien dalam Tujuan dari penulisan naskah ini
pemenuhan kebutuhan perawatan dirinya.1 adalah untuk memberikan gambaran
Profesi keperawatan yang tentang perawatan spiritual sebagai
terdahulu telah memandang individu secara pendekatan sistematik dalam memberikan
holistik. Meskipun istilah holistic belum ada asuhan keperawatan.
di dalam literatur keperawatan hingga tahun
1980an oleh Roger, Parse, Neuman dan Aplikasi di dalam praktek keperawatan
yang lainnya. Kebutuhan akan spirit sebagai
hal yang penting untuk tetap terjaganya Perawatan dan pengkajian spiritual
kesehatan pada semua individu. Perawat menjadi hal yang sensitif dan seharusnya
dapat mengobservasi bahwa kondisi fisik didasarkan pada hubungan salling percaya
dapat mempengaruhi mind dan spirit. diantar klien dan perawat.2 Pengkajian yang
Selain itu, kita juga bias memperhatikan jika akurat pada klien sangat penting untuk
seseorang mengalami goncangan membantu menentukan intervensi yang
emosional ataupun spiritual lambat laun yang akan digunakan. Pengkajian
bisa memunculkan gejala/gangguan secara kebutuhan spiritual seharusnya dilakukan
fisik. Kebutuhan spiritual dan psikososial dengan pendekatan secara sistematik
kurang menjadi hal yang prioritas daripada dimana perawat melakukan pendekatan
kebutuhan fisik karena kebutuhan tersebut pengakajian di semua aspek. Pengkajian
seringkali abstrak, komplek dan lebih sulit yang efektif tergantung pada terciptanya
untuk diukur. Perawatan spiritual menjadi hubungan saling percaya dan
bagian dari perawatan secara menyeluruh penghormatan terhadap nilai dan
yang cukup mudah diterapkan dalam kepercayaan yang ada pada klien.
proses keperawatan dari mulai pengkajian, Observasi keperawatan meliputi lingkungan
diagnosa keperawatan, perencanaan, disekitar klien, perasaan, kemampuan
implementasi dan evaluasi. Kebutuhan dan fungsi tubuh dan observasi data
perawatan spiritual di dalam kerangka kerja keperawatan.
proses keperawatan ini telah terbukti sangat Pendekatan holistik untuk
membantu baik dari segi filosofis maupun melakukan pengkajian spiritual diperlukan
praktis. 2 untuk lebih memahami kesehatan spiritual
Sebuah studi di Amerika klien dan mengidentifikasi kebutuhan
menyebutkan bahwa dari beberapa pasien spiritualnya. Spiritualitas merupakan faktor
yang telah dikunjungi, 34% mengalami yang terintegrasi di dalam diri individu. Hal
penyakit kronik dan 21% berada dalam ini dipengaruhi oleh proses fisiologis dan
kondisi terminal. Separuh lebih dari pasien psikologis, latar belakang budaya,
membutuhkan perawatan spiritual lingkungan dan faktor yang lain. Semua area
mengenai rasa ketakutan atau cemas, dari pengkajian keperawatan akan
koping terhadap nyeri atau gejala fisik yang didapatkan data yang diperlukan untuk
lain, hubungan dengan orang tuanya atau merumuskan diagnosa keperawatan.5
antar orang tuanya. Sejumlah orang tua Perawat seharusnya mulai
pasien 60% sampai 80% diperkirakan melakukan pengkajian riwayat kesehatan
mempunyai rasa ketakutan atau cemas, klien dengan pertanyaan-pertanyaan
mengalami kesulitan dalam menghadapi tentang pandangan klien tentang masalah

49
Azizah Khiriyati, Perawatan Spiritual dalam Keperawatan: Sebuah Pendekatan Sistematik.............

utama yang dihadapi kemudian melangkah Apakah kepercayaan/agam yang dimiliki


ke area yang lebih sensitive sebagai wujud memberikan adanya harapan, ketenangan
pemahaman dari kondisi klien. Pertanyaan atau rasa bersalah, malu takut atau marah?
langsung berhubungan dengan spiritualitas Apakah dengan kondisi sakit berpengaruh
secara umum yang ditanyakan oleh terhadap kepercayaan/ibadah
perawat seharusnya merupakan sebuah Apakah cara yang digunakan untuk
pemahaman yang lebih baik dari kondisi mengekspresikan perasaan? 3
klien dan mampu membuat pokok-pokok
pertanyaan dalam sebuah format yang tepat Ada sebuah konsep yang
disesuaikan dengan bahasa klien dan menjelaskan bahwa kebutuhan perawatan
dengan cara memperhatikan kenyamanan spiritual dapat dilihat dari beberapa domain.
baik dari perawat dank lien. Dibawah ini Domain yang pertama yaitu domain fisik,
merupakan contoh pengakajian spiritual contohnya dengan adanya pengalaman
yang dapat digunakan. Respon klien yang terhadap nyeri dapat menyebabkan individu
ditampakkan dapat menjadi petunjuk untuk lebih berfokus pada spiritualitasnya jika
menentukan tingkat perkembangan berpikir tentang makna penderitaan atau
spiritualnya. rasa sakit yang dihadapinya. Sama halnya
dengan harapan, rasa takut, permasalahan
Petunjuk pengkajian spiritual yang diakibatkan oleh hubungan di dalam
Tanyakan pada klien tentang hal-hal dibawah keluarga atau teman sekolah, masalah
ini: financial, stigma adat dan perawatan medis
Kepercayaan terhadap Tuhan merupakan contoh dari pengalaman yang
Pentingnya ibadah pada klien biasa dijumpai dan dapat dihubungkan
Apakah ada perubahan di dalam dengan konsep spiritulitas (bagian dari
kepercayaan atau ibadahnya akhir-akhir ini? transcendent concern). 3

Fig. 1 A model of spiritual, religious, or other beliefs, activities, and relationships mediating
between domains of ordinary experience and transcendent concerns.

50
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:48-51, Januari 2008

Diagnosa Keperawatan dari praktek keperawatan jika kita


Menurut NANDA Nursing Diagnosis 2005- memandang klien sebagai individu secara
2006 ada 3 diagnosa keperawatan yang komprehensif. Oleh karena itu, Perawat
berkaitan masalah spiritual yang masing- harus mengembangkan identitas
masing merupakan 1 diagnosa spiritualnya supaya lebih sensitif terhadap
keperawatan aktual, 1 diagnosa risiko dan kebutuhan spiritual klien.
1 diagnosa keperawatan wellness atau Tantangan bagi perawat adalah
kesejahteraan. antar lain distress spiritual, menerapkan pandangan secara holistik
risiko distress spiritual dan potensial pada kehidupan dan dirinya. Selanjutnya,
peningkatan spiritual yang lebih baik.6 ide ini diterapkan dalam pemberian
Hubungan perawat–klien dibangun perawatan pada orang lain secara nyata
berdasarkan rasa percaya, proses menggunakan pendekatan yang sistematik
perawatan, komitmen serta menunjukkan dengan menggunakan proses keperawatan
rasa hormat merupakan hal yang penting mulai dari tahap pengkajian, penentuan
untuk memberikan intervensi spiritual yang diagnosa keperawatan yang tepat,
efektif. perencanaan, implementasi dan evaluasi
Pengembangan spiritualitas yang berkesinambungan.
perawat merupakan hal yang penting dalam
memberikan perawatan spiritual. Untuk Daftar Pustaka
memahami spiritualitas klien, perawat 1. Govier I, 2000, Spiritual care in nursing,
harus melakukan pengkajian secara Nursing Standard, 14, 17, 32-36
personal perkembangan spiritualitas dirinya. 2. Hutcison M, 1997, Holism and spiritual
Perawat harus mengembangkan identitas care in nursing practice, Sydney,
spiritualnya supaya lebih sensitif terhadap Australia http://members.tripod.com/
kebutuhan spiritual klien. Hubungan ~Marg_Hutchison/nurse-4.html
terapeutik terjalin seiring dengan pemberian 3. Feudtner C, dkk, Spiritual care needs
perawatan spiritual yang tepat.2 of hospitalized children and their
. families: a natural survey of pastoral
Kesimpulan care provider’s perception, Pediatrics
Perawat berada dalam posisi vol 111 no 1 Januari 2003 pp e67-e72
terbaik dalam memberikan asuhan http://pediatrics.aappublications.org/
keperawatan, terutama ketika merawat klien cgi/content/full/111/1/e67?ck=nck
yang mengalami penyakit yang mengancam 4. Johnson, Adaptation and Growth
jiwa, penyakit kronis dan kondisi terminal. Psychiatric-Mental Health Nursing
Perawat belajar sejak dini untuk menjadi 4th ed. (Philadelphia: Lippincott) http:/
komunikator dan pendengar yang baik. /www.muw.edu/nursing/tupelo/
Dengan membantu klien mengekspresikan Culture.Spirituality.html
kepercayaannya dan hadir secara fisik di 5. Craven & Hirnle, (2000), Fundamental
dekat klien selama proses penyakitnya of Nursing human health and function,
maka perawat sedang memberikan Lippincott, Philadelphia
perawatan spiritual. 6. NANDA 2005, Nursing Diagnoses:
Perawatan spiritual pada klien Definition and Classifications 2005-
merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan 2006, Philadelphia, USA

51

Anda mungkin juga menyukai