Anda di halaman 1dari 3

Sesi 7

1. Metode penyusutan untuk harta berwujud selain/bukan bangunan, memakai metode


penyusutan garis lurus (straight-line method) atau metode saldo menurun (declining balanced
method) asalkan dilakukan secara taat asas. Sebagai berikut :
- Metode garis lurus (straight-line method) yaitu metode yang digunakan untuk menghitung
penyusutan yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut. Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian,
penambahan, perbaikan atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak
milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu (1) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut.
- Metode saldo menurun (declining-balance method) yaitu metode yang digunakan untuk
menghitung penyusutan dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif
penyusutan atas nilai sisa buku dan nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan
sekaligus. Metode ini tidak dapat digunakan untuk menghitung penyusutan atas bangunan.
Penggunaan metode penyusutan tersebut harus dilakukan secara taat azas.

Metode amortisasi

Metode garis lurus yaitu metode dalam bagian-bagian yang sama setiap tahun selama masa
manfaat.

Metode saldo menurun yaitu dalam bagian-bagian yang menurun setiap tahun dengan cara
menerapkan tarif amortisasi atas nilai sisa buku.

Metode satuan produksi yaitu metode penyusutan yang digunakan untuk usaha penambangan
dan penebangan hutan yang dihitung berdasarkan besarnya jumlah produksi.

syarat-syarat suatu biaya dapat diamortisasikan :

a. Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara


penghasilan bruto tetapi tidak berupa barang yang berwujud seperti hak dan sebagainya.

b. Mempunyai masa manfaat lebih dari setahun.

2. Perbedaan dari masing-masing metode penyusutan yang saya ketahui, yaitu :

1) metode penyusutan garis lurus (straight line method) :

a. Penyusutan dihitung dari harga perolehan

b. Besarnya penyusutan setiap tahun sama


c. Penyusutan dapat habis

2) metode saldo menurun ( declining balance method) :

a. Penyusutan dihitung dari nilai sisa buku

b. Besarnya penyusutan setiap tahun semakin kecil

c. Penyusutan tidak bisa habis apabila harta yang bersangkutan dijual.

Sesi 8

Terlebih dahulu kita harus tahu bahwa ada dua kategori wajib pajak, yaitu wajib pajak orang pribadi dan
wajib pajak badan. Wajib pajak orang pribadi yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP adalah
orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, sedangkan orang pribadi yang tidak
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan diatas penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya.

Wajib pajak mempunyai hak untuk mendapat perlindungan kerahasiaan atas segala sesuatu informasi
yang telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka menjalankan ketentuan
perpajakan.

Hak-hak wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan:

- Kerahasiaan Wajib Pajak, Wajib pajak memiliki hak untuk mendapat perlindungan kerahasiaan atas
segala sesuatu informasi yang telah disampaikannya kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka
menjalankan ketentuan perpajakan.

- Penundaan Pembayaran, Dalam hal-hal atau kondisi tertentu, wajib pajak dapat mengajukan
permohonan menunda pembayaran pajak.

- Penundaan Pelaporan SPT Tahunan, Dengan alasan-alasan tertentu, wajib pajak dapat menyampaikan
perpanjangan penyampaian SPT Tahunan baik PPh Badan maupun PPh Pasal 21.

- Pengurangan PBB, Wajib pajak orang pribadi atau badan karena kondisi tertentu objek pajak yang ada
hubungannya dengan subjek pajak atau karena sebab-sebab tertentu lainnya serta dalam hal objek
pajak yang terkena bencana alam dan juga bagi wajib pajak anggota veteran pejuang kemerdekaan dan
veteran pembela kemerdekaan, dapat mengajukan permohonan pengurangan atas pajak terutang.

- Pengangsuran Pembayaran, Dalam hal-hal atau kondisi tertentu, wajib pajak dapat mengajukan
permohonan mengangsur pembayaran pajak.

- Pembebasan pajak
Kewajiban Wajib Pajak:

Wajib pajak memiliki kewajiban mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor
Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayahnya meliputi temput tinggal atau
kedudukan wajib pajak dengan tujuan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak atau lebih dikenal
dengan NPWP dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi.

Secara umum, ada tiga kelompok kewajiban pajak yang wajib dilaksanakan oleh setiap wajib pajak,
yaitu:

a. kewajiban pajak sendiri (seperti PPh Pasal 25 atau 29);

b. kewajiban memotong atau memungut (pot/put) pajak atas penghasilan orang lain (misalnya: PPh
Pasal 21 dan 26, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23/26, dan PPh Final);

c. kewajiban memungut PPN dan atau PPn BM (jika ada) yang khusus berlaku bagi Pengusaha Kena Pajak
(PKP).

Kewajiban Wajib Pajak Badan umumnya meliputi seluruh jenis pajak, baik atas pajak sendiri,
pemotongan atau pemungutan pajak atas penghasilan pihak lain, maupun pemungutan PPN dan atau
PPnBM (jika ada), tergantung dari bentuk badan, jenis usaha yang dilakukan, serta status wajib pajak
yang bersangkutan.

Sanksi bagi wajib pajak yang melakukan pelanggaran pajak:

Sanksi pajak terdiri menjadi dua jenis, yakni sanksi administratif dan sanksi pidana. Sanksi administratif
bentuknya berupa denda, bunga dan kenaikan dikenakan sesuai dengan tingkat pelanggaran atau
kesalahan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Sedangkan sanksi pidana bentuknya berupa denda
pidana, pidana kurungan dan pidana penjara dikenakan sesuai dengan tindak pelanggaran dan tindak
kejahatan yang dilakukan pihak-pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai