Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : TRI AYU PUJI ASTUTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855724408

Tanggal Lahir : 26 Januari 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : PGDK4407/ PENGANTAR KEBUTUHAN ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS
Kode/Nama Program Studi : 119/ PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 20/ BANDAR LAMPUNG

Hari/Tanggal UAS THE : 21 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : TRI AYU PUJI ASTUTI


NIM : 855724408
Kode/Nama Mata Kuliah : PGDK4407/ PENGANTAR KEBUTUHAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : 119/PGSD S1
UPBJJ-UT : 20/ BANDAR LAMPUNG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
12 DESEMBER 2021

Yang Membuat Pernyataan

TRI AYU PUJI ASTUTI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Faisya, balita berusia 4 tahun menggunakan alat bantu dengar sejak usia 2
tahun atas rekomendasi dokter. Orang tuanya baru menyadari Faisya
mengalami masalah pendengaran saat usia 3 bulan karena Faisya tidak
merespon pada sebagian besar sumber bunyi. Selain itu Faisya
berkomunikasi dengan menggunakan isyarat dan gesture karena tidak bisa
berbicara
a. Jelaskan mengenai beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab hambatan pendengaran yang

dialami Faisya berdasarkan waktu terjadinya!


JAWAB:
1. Tipe konduktif
a. gangguan yang terjadi pada telinga luar yang dapatdi seabkan tidak terbentuknya lubang telinga
bagian luar & terjadi peradangan pada lubang telinga bagian luar
b. bagian kerusakan yang terjadi pada bagian tengah yg di sebabkan : ruda paksa, terjadinya peradangan,
Otosclerosis, Tympanisclerosis, anomaly congenital, disfungfsi tuba eustachii
2. Tipe Sensorineural (terjadi karena faktor genetikdan nongenetik)
a. Ketunarunguan yg di sebabkan oleh faktor genetic maksutnya adalah keturunan tersebut di
sebabkankan oleh gen orangtua kepada anknya
b. Ketunarunguan yg di sebabkan oleh faktor nongenetik
1). Rubella campak jerman yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang sering berbahaya dan sulit
di diagnose secara klinis.
2). Ketidak sesuaian antara darah ibu dan anak.
3) Meningitis , yaitu radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang telinga dalam
melalui sel-sel udara pada telinga bagian tengah.
4) Trauma akustik, yang disebabkan oleh adanya suara bising dalam waktu yang lama

b. Bagaimana dampak kebutuhan khusus yang dialami Faisya tersebut dalam kemampuan komunikasi dan
sosialnya!
JAWAB:
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara dan Bahasa. Fase 0-6 Minggu, fase 6 minggu 6 bulan,
fase 6-9 bulan, fase 9-12 Bulan, fase 12-18 bulan
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan akademis.
Anak tunarungu yang tidak disertai kelainan lain mempunyai intelegensi yang lain, namun sering di temui
prestasi akademik mereka lebih rendah di bandingkan dengan anak mendengan seusiany, dalam mata
pelajaran Verbal seperti Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN, Matematika, dan seni suara, tetapi pada mata
pelajaran non verbal seperti pelajaran olahraga dan ketrampilan, pada umumnya relative sama dengan
teman yang mendengar.
3. Dampak Tuna Rungu Terhadap Aspek Sosial-Emosional
a. pergaulan yang terbatas pada sesame tunarungu
b. memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
c. Memiliki perasaan takut terhadap lingkungan sekitar
d. perhatian anak tunarungu sering dialihkan
e. memiliki sifat polos

2. Sekolah Dasar Mandiri Berdikari memiliki siswa berkebutuhan khusus tipe lamban belajar, hambatan
intelektual (tunagrahita) ringan, tunarungu-wicara, dan autism spektrum ringan. Total siswa berkebutuhan
khusus sekitar 20% dari keseluruhan siswa. Mereka tersebar di berbagai kelas dan belajar bersama siswa
lainnya. Sekolah memiliki layanan di ruang khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa yang tidak bisa dipenuhi
dalam kelas reguler.
a. Berilah penjelasan mengenai bentuk layanan pendidikan di sekolah tersebut dilihat dari bergabung atau
terpisahnya siswa berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya!
JAWAB:
Pada sekolah tersebut 20% siswa yang bergabung akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar karena
anak yang berkebutuhan khusus agak lamban dalam menerima penjelasan dari guru. Dan cenderung
mereka harus diperhatikan secara khusus dari siswa lainnya. Sehingga sekolah tersebut memiliki layanan di
ruang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak tunagrahita, yang mana anak berkebutuhan khusus
memiiki waktu belajar yang lama dan perhatian yang lebih.

b. Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut, jelaskan!
Jenis pelayanan khusus yang di berikan adalah :
a. waktu pembelajaran yang cukup panjang di bandingkan dengan anak normal lainnya
b. Media yang di gunakan lebih banyak, seperti alat bantu belajar untuk siswa ABK lebih mengingat foam
board, puzlle dan lainnya.
c. sarana yang di gunakan perlu dimodifikasi, missal kursi dan meja untu tunagrahita hiperaktif di buat
secara khusus agar anak tidak bergerak terus

c. Temukan masing-masing minimal tiga (3) kelebihan dan kekurangan model atau jenis layanan ini!
a) Kelebihan
1. setiap anak memiliki program pembelajaran individual
2. merupakan lingkungan belajar yang kodusif
3. menyediakan perhatian penuh dr guru terhadap anak ABK
b) Kekuranga
1. Harapan guru terhadap kemampuan siswa cenderung rendah
2. Memodelkan prilaku yang tida diharapan karena mereka berkumpul dengan sesame ABK
3. kurang sesuai untuk ABK Normal dan ABK Sedang

3. Salah satu tugas guru bagi anak berkebutuhan khusus adalah menyusun rencana intervensi yang sesuai dengan
kebutuhan khusus anak. Hasil asesmen menunjukkan seorang siswa berkesulitan membaca di kelas 3 SD sudah
bisa mengeja semua alphabet, namun mengalami kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata, terutama
untuk kata yang mengandung kombinasi huruf yang mirip dan kata yang mengandung konsonan rangkap.
Intervensi kesulitan membaca pada kasus tersebut akan dirancang melalui teknik Fernald¸ dengan panduan
sebagai berikut :
a. Jelaskan secara singkat prinsip dari teknik Fernald!
JAWAB:
adalah suatu metode pengajaran membaca multisensori yang sering dikenal sebagai metode VAKT.
Metode ini menggunakan materi bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak, dan tiap kata
diajarkan secara utuh.
Metode Fernald merupakan metode untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca dengan
menggunakan media yang sederhana dan aplikati.

b. Susunlah prosedur pelaksanaan intervensi ‘merangkai huruf menjadi kata’ dengan teknik Fernald dalam 4
tahapannya, serta contoh aktivitas kongkrit dengan memperhatikan kasus anak tersebut!
JAWAB:
(1) Tahap 1, anak memilih kata yang akan dipelajarinya, guru menuliskannya besar-besar. Anak kemudian
menelusuri kata dengan jarinya. Sambil menelusuri, anak mengucapkan kata itu keras-keras. Di samping itu,
anak juga melihat kata dan mendengarkan suaranya sendiri saat membaca. Jika anak membuat kesalahan, ia
harus mengulanginya dari depan lagi. Jika sudah benar, kata itu akan disimpan dalam bank kata anak. Anak
dapat membuat cerita dari kata yang sudah dikuasainya (2) Tahap 2, anak tidak lagi menelusuri kata. Ia
belajar dengan melihat kata yang ditulis guru, mengucapkannya, dan menyalinnya. Anak terus didorong
menyusun cerita dan mempertahankan bank kata
(3) Tahap 3, guru tidak lagi harus menulis kata. Anak belajar membaca dari kata-kata atau kalimat yang sudah
dicetak. Ia melihat kata, mengucapkannya, dan menyalinnya. Guru harus memantau apakah semua kata
masih diingatnya
(4) Tahap 4,anak sudah mampu mengenal kata-kata baru dengan membandingkannya dengan kata-kata yang
sudah dipelajarinya. Anak dapat dimotivasi untuk memperluas materi bacaan.

4. Carilah satu kasus anak berusia antara 6 sampai 15 tahun yang menunjukkan gejala kebutuhan khusus di kelas
atau di lingkungan sekitar, atau analisis kasus dari media massa (media sosial, website pada internet, koran,
televisi, dan sebagainya), kemudian lakukan asesmen terhadap anak dalam kasus yang ditemukan.
Berdasarkan aktivitas tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Deskripsikan hasil identifikasi kebutuhan khusus anak dari kasus yang Anda temukan!
JAWAB:
Alifia Kamelia, siswi kelas 4 SDN Karangrejo 3 adalah salah satu siswa kebutuhan khusus. Sejak bayi, dia
mengalami gangguan pendengaran sehingga kesulitan saat belajar berbicara. Baru saat masuk sekolah
TK, Alifia mengenakan alat bantu dengar di kedua telinganya hingga saat ini, dia duduk di kelas 4 SD.
Alifia bercerita bahwa dia senang bisa bersekolah dan memiliki banyak teman yang baik. Dia mengaku
sangat menyukai pelajaran matematika. Hobinya juga membuat pernak Pernik dari bahan bekas seperti
kain bekas dan botol bekas, selain itu juga dia sering mengikuti lomba menggambar dan mewarnai.
Keadaan Alifa diterima oleh teman-teman lainnya karena tidak hanya lifa saja tetapi terdapat beberapa
anak ABK juga seperti alifa. Awal sekolah inklusi sudah dilakukan sejak 8 tahun lalu. Saat itu siswa
pertama inklusi yang terima adalah siswa yang mengalami kelainan fisik pada kaki.

b. Deskripsikan secara singkat dan jelas hasil asesmen dari minimal dua aspek kemampuan anak (fisik-motorik,
kognisi, bahasa, komunikasi, emosi-sosial) yang muncul pada kasus!
JAWAB:
1. pandai berhitung
2. memiliki motoric yang baik seperti membuat pernak Pernik kerajinan tangan, menggambar dan juga
mewarnai.

Anda mungkin juga menyukai