NIM : C1C018080
Kelas : R13
"Dengan adanya tax amnesty maka ada potensi penerimaan yang akan
bertambah dalam APBN kita baik di tahun ini atau tahun-tahun sesudahnya
yang akan membuat APBN kita lebih sustainable," ujar Bambang seperti
dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"APBN lebih sustainable dan kemampuan pemerintah untuk spending atau
untuk belanja juga semakin besar sehingga otomatis ini akan banyak
membantu program-program pembangunan tidak hanya infrastruktur tapi
juga perbaikan kesejahteraan masyarakat," jelas dia. Adapun
(https://money.kompas.com/read/2021/05/23/115230326/mengenal-arti-tax-
amnesty-dan-tujuannya?page=all )
(https://pajak.go.id/id/amnesti-pajak-10 )
Ketua DPN IAI, Prof. Mardiasmo dalam launching PSAK 70 di BEI hari
ini mengatakan, sebagai asosiasi profesi yang menaungi akuntan di seluruh
Indonesia, IAI senantiasa meningkatkan peran profesi akuntan dalam upaya
mencapai pertumbuhan ekonomi nasional untuk kesejahteraan rakyat. Sebagai
organisasi profesi dan standard setter, IAI selalu berupaya memberikan
sumbangsih terbaiknya dalam mendukung setiap program pemerintah yang
bertujuan memberikan kemaslahatan bagi rakyat Indonesia.
Terkait sosialisasi PSAK 70, IAI pada jumat lalu telah menyelenggarakan
seminar dengan tema PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan
Pajak dan Isu-Isu Terkini Tax Amnesty. Sosialisasi itu diikuti lebih dari 220
orang dari berbagai latar belakang, baik praktisi akuntan publik, akademisi,
perusahaan, dan lainnya. Sosialisasi ini akan terus dilakukan sebagai bagian
dari upaya IAI mendukung kesuksesan Tax Amnesty.
(http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailberita-948=dukung-program-
tax-amnesty-iai-luncurkan-psak-70 )
(https://pengampunanpajak.com/2016/09/26/psak-70-jadi-panduan-akuntansi-
aset-dan-liabilitas-tax-amnesty/ )
C. Perbedaan Tax Amnesty Jilid II dan Tax Amnesty Jilid I
Terdapat dua kebijakan yang bisa masyarakat ikuti dalam Tax Amnesty
Jilid II ini. Pertama, kebijakan untuk wajib pajak orang pribadi (WP OP) dan
badan yang sudah pernah menjadi peserta Tax Amnesty Jilid II, dengan basis
aset yang diperoleh sebelum 31 Desember 2015.
Klasifikasi keringanan tarif pada amnesti pajak pertama dan kedua juga
akan berbeda. Pada amnesti pajak pertama, tarif lebih murah diberikan
kepada wajib pajak yang ingin menempatkan investasinya di luar negeri ke
dalam negeri di berbagai instrumen. Pemerintah juga hanya memberikan
batasan penempatan instrumen selama tiga tahun.
(https://www.cnbcindonesia.com/news/20211008172834-4-282550/tax-
amnesty-ii-mulai-januari-2022-apa-bedanya-sama-jilid-i )
(https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/05/25/menkeu-sri-mulyani-
beberkan-perbedaan-tax-amnesty-jilid-ii-dengan-tahun-2016-lalu )