Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH UTS

Menggali dan menginpretasikan metabolisme


karbohidrat

Disusun oleh :
Riska habsari (2101008)

Dosen pembimbing : yulia hariani, SST.M,bmd

Mata kuliah : ilmu biomedik Dasar

Program studi S1 kesehatan masyarakat


Stikesmas abdi nusa Palembang
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan anugerah serta rahmat
dan karunia-Nya sehingga proses dalam pembuatan makalah ini berjalan dengan lancar
dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis berkaitan dengan tugas mata kuliah
Ilmu biomedik dasar dengan dosen koordinator adalah Ibu yulia Hariani SST. M,bmd.
makalah yang merupakan tugas dari mata kuliah Ilmu biomedik dasar ini dapat
terselesaikan. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik yang konstruktif agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini. Akhirnya Penyusun mengharapkan semoga makalah "metabolisme
karbohidrat" ini dapat bermanfaat dan juga memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 25 oktober 2021

Riska habsari

Penyusun
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .........................................................................................................

ii Kata Pengantar ..............................................................................................................

iii Daftar Isi ......................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................................

1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................

1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................

1 1.3 Tujuan penulisan ....................................................................................................

Bab 2 Pembahasan ........................................................................................................

2 2.1 Definisi Karbohidrat .............................................................................................

2 2.2 Jenis karbohidrat ..................................................................................................

2 2.3 Metabolisme Karbohidrat ....................................................................................

Tahapan Dalam Metabolisme Karbohidrat .......................................................

Glikolisis .................................................................................................................

Dekarboksilasi Oksidatif.......................................................................................

Siklus Krebs ...........................................................................................................

Transpor Elektron .................................................................................................

2 2.4 Fungsi karbohidrat dalam tubuh ........................................................................

Bab 3 Penutup .................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................................

3.3 Daftar Pustaka ..........................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

masalah Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di
dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal
dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh
tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot
serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Contoh dari karbohidrat sederhana
adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa
dan laktosa jenis-jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk
pangan seperti madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks
adalah pati (starch), glikogen (simpanan enegi di dalam tubuh), selulosa, serta (fiber) atau dalam
konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan
seperti nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dan sebagainya. Metabolisme mempunyai
pengertian yang sangat luas, yang pada prinsipnya dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia
atau perubahan kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme yang terjadi
dalam tubuh makhluk hidup melibatkan berbagai reaksi kimia yang saling berkaitan satu dengan
yang lain yang saling menunjang. Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh
penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat
mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks seperti lambung, usus halus,
hati, dan pankreas. Salah satunya adalah metabolisme karbohidrat yang umumnya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi. Metabolisme karbohidrat sebagai hasil pencernaan dan
absorpsi jenis gula dan jenis zat tepung ada di dalam darah sebagai glukosa. Kadar gula darah
yang normal adalah 100 mg glukosa setiap ccm darah. Glukosa dapat segera didifusikan ke dalam
sel, dan konsentrasi glukossa yang sama terdapat di dalam cairan tubuh. Glukossa disimpan di
dalam hati dan otot tulang-tulang sebagai glikogen. Proses ini menghendaki kegiatan insulin.
Glikogen dalam otot digunakan sewaktu aktifitas otot dan diisi kembali dengan glukosa gula darah
menurut kebutuhan, dan dalam banyak penyakit diperlukan tambahan kalori oleh badan, dan
karena karbohidrat termasuk jenis makanan yang paling mudah dicerna dan asimilasikan, maka
makanan tambahannya lebih banyak berupa karbohidrat daripada protein ataupun lemak.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang
berjudul “metabolisme karbohidrat”.
1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat?

2. Bagaimana proses glikolisis?

3. Apakah yang dimaksud dengan glikogenesis dan glikogenolisis?

4. Bagaimanakah siklus asam sitrat?

5. Berapakah energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian metabolisme karbohidrat.

2. Mengetahui proses glikolisis.

3. Mengetahui proses glikogenesis dan glikogenolisis.

4. Mengetahui proses siklus asam sitrat.

5. Mengetahui energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.


BAB II PEMBAHASAN

2.1 definisi karbohidrat


Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Karbohidrat di dalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan . Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot
dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Karbohidrat pada
tumbuh-tumbuhan di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam
sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber
dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

2.2 Jenis karbohidrat


Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-
beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga
senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam
tiga golongan, yaitu golongan mnosakarida, golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan
dihidroksiaseton. Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan
mempunyai gugus aldehida. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom
karbon dan mempunyai gugus keton.monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut
tetrosa dengan rumus C 4H8O4. Eritrosa adalah contoh aldotetrosa dan eritrulosa adalah suatu
ketotetrosa. Pentosa ialah monosakarida yang mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa ialah
ribosa dan ribulosa. Ribosa adalah suatu aldopentosa, sedangkan ribulosa adalah suatu
ketopentosa. Pentosa dan heksosa (C6H12O6) merupakan monosakarida yang penting dalam
kehidupan. Monosakarida yang 3 dapat dianggap derivat D-gliseraldehida, untuk mengenal
monosakarida lebih lanjut,

berikut ini akan dibahas beberapa monosakarida yang penting :

a. Glukosa Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Glukosa di alam, terdapat dalam buah-
buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau
konsentrasi yang tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat
bertambah setelah kita makan-makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu.
Jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes
mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah.
Glukosa di alam dihasilkan dari reaksi antara karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari dan klorofil dalam daun. Proses ini disebut fotosintesis dan glukosa yang terbentuk
terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa. Amilum terbentuk dari glukosa
dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang membentuk rantai lurus maupun
bercabang dengan melepaskan molekul air.Sirup glukosa dalam dunia perdagangan dikenal,
yaitu suatu larutan glukosa yang sangat pekat, sehingga mempunyai viskositas atau kekentalan
yang tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum melalui proses hidrolisis dengan asam

b. Fruktosa Madu lebah selain glukosa juga mengandun fruktosa. Fruktosa adalah suatu
ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri da karena nya disebut
juga levulosa . pada umunya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa
mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa.
Fruktosa dapat dibedakan darin glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3
dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi
hidroksimetilfurfural yang senjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang
berwarna merah. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa
berkaitan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu sugar yantg biasa digunakan sehari-hari
sebagai pemanis, yang berasal dari tebu atau bit.

c. Galaktosa Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berkaitan dengan
glukosa dalalm bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktos mempunyai rasa
kurang manis daripada glukkosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa 4 mempunyai sifat
memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam
keadaan panas glaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan
dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Pembentukan asam musat ini dapat
dijadikan cara identifikasi galaktosa, karena Kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui
bentuk Kristal maupun titik leburnya.

d. Pentose Beberapa pentose yang penting diantaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa dan
2deoksiribosa. Keempat pentose ini adalah aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan bebas
dialam. Arabinose diperoleh dari gom arab dengan jalan hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh
dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu. Xilosa terdapat di urine seseorang yang
disebabkan oleh suatu kelainan pada metabolisme karbohidart. Kondisi seseorang sedemikian itu
disebut pentosuria. Ribose dan deoksiribosa merupakan komponen dari molekul asam nukleat
dan dapat diperoleh dengan cara hidrolisis. Dari rumusnya tampak bahwa deoksiribosa
kekurangan satu atom oksigen dibandingkan dengan ribose. 2.2.2. Oligosakarida Senyawa yang
termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul yang terdiri atas
bebrapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang
lain , membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain ialahh trisakarida yaitu yang
terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul
monosakarida.

Oligasakarida yang paling banyak terdapat dialam adalah disakarida. Berikut golongan-
golongan oligosakarida :

a. Sukrosa Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun bit.
Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah nanas
dan wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbon
nomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Ke 2
atom karbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus –OH glikosidik, atau atom
karbon yang merupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton fruktosa. Oleh Karena itu
molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas, atau tidak mempunyai
gugus –OH glikosidik. Dengan demikian sukrosa tidak mempunyai sifat dapat mereduksi ion-ion
CU2+ atau Ag+ dan 5 juga tidak membentuk osazon. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis ialah glukosa dan fruktosa
dalam jumlah ekuimolekular.

b. Laktosa Hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itub laktos
aadalah suatu disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara karbon nomor1 pad
agalaktosa dan atom karbon nomor 4 pglukosa. Oleh karenanya melekul laktosa masih
mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempuyai sifat mereduksi dan
mutarotasi. Biasanya laktosa mengkristal dalam bentuk α.

c. Maltose Maltose adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan
yang terjadi adalah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4 , oleh karenanya
maltose masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat
mereduksi. Maltos merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam maupun
dengan enzim. Hidrolisis amilum akan memberikan hasil akhir glukosa. Amilum dalam tubuh
kita mengalami hidrolisis menjadi Matosa oleh enzim amylase.

d. Rafinosa Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul
monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galaktosa
berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon satu pada glukosa
berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa. Apabila dihidrolisis sempurna, rafinosa akan
menghasilkan galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Kenyataannya rafinosa tidak mempunyai sifat
mereduksi. Hal ini disebabkan karena dalam molekul rafinosa tidak terdapat gugus –OH
glikosidik.
e. Stakiosa Stakiosa adalah suatu tetrasakarida. Dengan jalan hidrolisis sempura, stakiosa
menghasilkan dua molekul galaktosa, satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Hidrolisis
parsial dapat dihasilkan fruktosa dan manotriosa suatu trisakarida. Stakiosa tidak mempunyai
sifat mereduksi. Polisakarida Polisakarida memempunyai molekul besar dan lebih kompleks dari
pada monosakarida dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul
monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut 6
homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain yang disebut heteropolisakarida.
Polisakarida berupa senyawa bewarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa
manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi.

Golongan-golongan yang termasuk polisakarida adalah sebagai berikut :

a. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan.
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-
bijian. Amilum teridiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28 %) dan sisanya amilopektin. Molekul amilopektin lebih
besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Amilum dapat
dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis
juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang
dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam
makanan kita. Oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β maltose.

b. Glikogen Glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses hidrolisis. Glikogen terdapat
dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempat pembentuk glikogen dari glukosa. Apabila
kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar
glukosa dalam darah normal kembali. Apabila kadar glukosa darah menurun, glikogen dalam
hati diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa darah normal kembali. Glikogen
yang ada didalam otot digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

c. Dekstrin Reaksi hidrolisis parsial amilum terpecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil
yang dikenal dengan nama dekstrin. Dekstrin adalah hasil antara proses hidrolisis amilum
sebelum terbentuk maltose.

d. Selulosa Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai pembentuk dinding sel. Serat kapas boleh
dikatakan seluruhnya adalah selulosa. Dalam tubuh kita selulosa tidak dapat dicerna karena tidak
mempunyai enzim yang dapat menguraikan selulosa. Meskipun selulosa tidak dapat digunakan
sebagai bahan makanan oleh tubuh, namun selulosa terdapat sebagai serat-serat tumbuhan,
sayuran, atau buah-buahan berguna untuk memperlancar pencernaan makanan.

e. Mukopolisakarida Mukopolisakarida adalah suatu heteropolisakarida, yaitu polisakarida yang


terdiri atas dua jenis derivat monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk
mukopolisakarida tersebut adalah gula amino dan asam uronat. Sebagai contoh asam hialuronat
yang merupakan komponen jaringan ikatan yang terdapat pada otot, terbentuk dari kumpulan
unit N-asetilglukosamina yang berikatan dengan asam glukuronat. Heparin, suatu senyawa yang
berfungsi sebagai antikoagulan darah, adalah mukopolisakarida.

2.3 metabolisme karbohidrat


Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di
usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan
fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam
bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan laktosa dalam
urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya berbagai jenis karbohidrat
diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme. Glikolisis Glikolisis
adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam
piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina
Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber
elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap
pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. proses glikolisis, pada setiap 1 molekul glukosa
diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP .

Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain:

glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan
ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari
molekul yang satu ke molekul yang lain. Sel eukariotik pada glikolisis terjadi di sitoplasma
(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan
5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap, dari skema tahapan
glikolisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2
ATP.

Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH.
Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH. Proses
pembentukan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat
(molekul organic dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat
substrat Pada saat tahapan glikolisis tersebut.

Dekarboksilasi Oksidatif Tahapan dekarboksilasi oksidatif


yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan O2 sebagai
penerima elektronnya. Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum masuk
ke tahapan siklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan sambungan
(junction) antara glikolisis dengan siklus Krebs. Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil
glikolisis dari sitosol diubah menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria.
Molekul piruvat (3 atom C) pada tahap 1 melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2
(piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2). Kemudian pada tahap 2, NAD+
direduksi 9 (menerima elektron) menjadi NADH + H+. Selanjutnya pada tahap 3, molekul
berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil
akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH.

Gambar 1.2 Reaksi Dekarboksilasi Oksidatif

Gambar.1.3 Siklus Krebs

SiklusKrebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam trikarboksilat. Hal ini
disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus karboksil,
seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil koenzim A hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki
matriks mitokondria untuk bergabung dengan asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk
asam sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya
membentuk asam oksaloasetat lagi Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus krebs :

1. Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat (4 atom C) sehingga


dihasilkan asam sitrat (6 atom C).
2. Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H2O dan menerima H2O kembali.

3. Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5 atom C).

4. Ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau penerima elektron) untuk
membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4 atom C).

5. Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (guanosin trifosfat) dan terbentuk
suksinat (4 atom C). 6. Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2. 7. Fumarat
terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga membentuk malat (4 atom C). 8. Pembentukan
oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. satu siklus Krebs tersebut hanya untuk satu
molekul piruvat saja. Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1
molekul glukosa). Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya.
Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini
untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa.

Transpor Elektron Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang berada dalam mitokondria,
8 pasang atom H yang dibebaskan selama berlangsungnya siklus Krebs akan ditangkap oleh
NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat masuk ke rantai transpor elektron,
molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi (Redoks) yang terjadi 11 secara
berantai dengan melibatkan beberapa zat perantara untuk menghasilkan ATP dan H2O. Beberapa
zat perantara dalam reaksi redoks, antara lain flavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom yaitu
sitokrom a, a3, b, c, dan c1. Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa
hidrogen/pembawa elektron (electron carriers) untuk 1 molekul NADH2 yang masuk ke rantai
transpor elektron dapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari 1 molekul FADH2 dapat
dihasilkan 2 molekul ATP.

Molekul pertama yang menerima elektron berupa avoprotein, dinamakan avin


mononukleotida (FMN). Selanjutnya, elektron dipindahkan berturut-turut melewati molekul
protein besi-sulfur (Fe-S), ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst). Elektron melewati
sitokrom b, Fe-S, sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3, dan oksigen sebagai
penerima elektron terakhir. Akhirnya terbentuklah molekul H2O (air). Pada sistem transportasi
elektron, NADH dan FADH2 masing-masing menghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2 ATP.
Sebanyak 2 NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif masing-masing
menghasilkan 6 ATP. Sementara itu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil siklus Krebs masing-masing
menghasilkan 18 ATP dan 4 ATP. Jadi, sistem transportasi elektron menghasilkan 34 ATP .

Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini berbeda
dengan respirasi pada organism prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi NADH atau
NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada NADH yang dibentuk
di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada organism eukariotik, untuk memasukkan setiap 1
NADH dari sitoplasma ke dalam mitokondria diperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH
dari glikolisis menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada
organisme prokariotik, karena tidak memiliki sistem membran 12 dalam maka tidak diperlukan
ATP lagi untuk memasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2 NADH menghasilkan 6
ATP. Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan respirasi aerob pada organisme
prokariotik, yaitu 38 ATP.

2.4 fungsi karbohidrat


Dalam tubuh Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik
bahan makanan, seperti rasa, warna dan tekstur. Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah :

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi
kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi
untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi
yang berasal dari karbohidrat saja.

2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh akan energi
merupakan prioritas pertama, bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk
kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan
lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan
energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

4. Berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu dalam hepar.

5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang
penting dalam asam nukleat. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pembahasan mengenai metabolisme karbohidrat ini adalah :
1. Metabolisme karbohidrat merupakan suatu proses perubahan-perubahan kimiawi yang secara
umum menghasilkan energi bagi kebutuhan, baik dari sel maupun sampai ke suatu individu.

2. Proses glikolisis merupakan proses yang menyebabkan terjadinya konversi satu molekul
glukosa mejadi dua molekul piruvat yang menghasilkan asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.

3. Proses dekarboksilasi karbohidrat merupakan proses sambungan antara glikolisis dan siklus
krebs yang terjadi di dalam mitokondria dan menghasilkan asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH

4. Energi yang dihasilkan pada metabolisme karbohidrat yang meliputi beberapa tahap adalah 36
ATP dan pada sel prokariotik menghasilkan 38 ATP.

3.2 Saran
Saran yang didapat dari makalah yang telah dibuat mengenai metabolisme karbohidrat ini adalah
:

1. Sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus bisa memahami materi mengenai metabolisme
karbohidrat ini.

2. Penulis juga berharap saran dari para pembaca sangat yang bertujuan agar pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

3.3 Daftar Pustaka


Https://idWikipedia. Org Metabolisme karbohidrat

Htpps://www.kompas.com metabolisme karbohidrat

Https://brainly.Id Metabolisme karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai