Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


(PENGKAJIAN)

OLEH :
KELOMPOK 1
1. AHMAD TAUHID
2. AKHMAD HARYADI
3. ANISA TIARA PUTRI
4. ARDIANSYAH
5. ASMITA SUARNI
6. DEA ANGGRAINI
7. SULISITYANA
8. UMNIATI

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM
2021
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa,
karena berkat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Keluarga
yaitu tentang “Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga (pengkajian)”. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada Dosen pembimbing
kami Mira Utmai Ningsih M. NSc.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan saran yang
dapat membangun dari pihak manapun demi perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang. Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Mataram, 4 Agustus 2021


Penyusun

Kelompok I

1
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................1

Daftar Isi...........................................................................................................................2

BAB I................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................3

A.LatarBelakang......................................................................................................3

B.RumusanMasalah.................................................................................................4

C.Tujuan...................................................................................................................4

BAB II..............................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................5

A.KonsepKeluarga...................................................................................................5

B.Pengkajian............................................................................................................5

C. Hal-hal perlu dikaji pada tahap pengkajian.........................................................6

BAB III...........................................................................................................................17

PENUTUP......................................................................................................................17

A. Kesimpulan.......................................................................................................17

Daftar Pustaka................................................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini keluarga sudah menjadi hal yang fenomenal dalam kehidupan
seseorang. Menurut Mubarak (2011), suatu kumpulan beberapa individu baik
dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan, hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
serta masing-masing berperan dalam menciptakan dan mempertahankan suatu
kehidupan disebut keluarga.
Selain itu, keluarga juga sebagai unit pelayanan perawatan, sebab keluarga
sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat (Mubarak & Chayatin, 2011). Keluarga bisa sebagai
kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki
masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Oleh sebab itu, ketika
keluarga menghadapi masalah tersebut adalah indivdu yang berperan penting
dalam keluarga disamping dengan bantuan dari individu lain yang memiliki
profesi dalam berperan mengatasi masalah contohnya keperawatan dalam
keluarga.
Dengan demikian peran perawat keluarga juga memiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Perawat keluarga juga memiliki
peran untuk memandirikan keluarga dan merawat anggota keluarganya, sehingga
keluarga mampu menjalakan fungsi dan tugas kesehatan.

3
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian konsep keluarga ?
2. Jelaskan pengkajian dalam keperawatan keluarga ?
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang dapat dikaji dalam keperawatan keluarga ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian konsep keluarga
2. Menjelaskan pengkajian dalam keperawatan keluarga
3. Mengetahui hal-hal yang dapat dikaji dalam keperawatan keluarga

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga

Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat


oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam
masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat
menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi),
tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.

B. Pengkajian
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengumpulkan informasi
secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis
besar data dasar yang dipergunakan mengkaji status keluarga adalah.
1. Struktur dan karakteristik keluarga;
2. Sosial, ekonomi dan budaya ;
3. Faktor lingkungan;
4. Riwayat kesehatan dan medis dari setiap anggota keluarga;
5. Psikososial keluarga.

5
C. Hal-hal perlu dikaji pada tahap ini adalah sebagai berikut.
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga, umur, alamat dan telepon jika ada, pekerjaan
dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas
nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan
dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota
keluarga dan genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi).
b. Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
c. Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku
bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
terkait dengan kesehatan.
1) Latar belakang etnik keluarga atau anggota keluarga.
2) Tempat tinggal keluarga bagaimana (uraikan bagian dari sebuah
lingkungan yang secara etnik bersifat homogen).
3) Kegiatan-kegiatan social bidaya, rekreasi dan pendidikan. Apakah
kegiatan-kegiatan ini ada dalam kelompok kultur atau budaya
keluarga.
4) Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana, baik tradisional ataupun
modern.
5) Bahasa yang digunakan di dalam keluarga (rumah).
6) Penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah
keluarga mengunjungi praktik, terlibat dalam praktik-praktik
pelayanan kesehatan tradisional, atau mempunyai kepercayaan
tradisional dalam bidang kesehatan.
d. Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat memengaruhi kesehatan seperti:
1) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda dalam keyakinan
beragamanya;
2) Bagaimana keterlibatan keluarga dalam kegiatan agama atau
organisasi keagamaan;
3) Agama yang dianut oleh keluarga;

6
4) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut
dalam kehidupan keluarga, terutama dalam hal kesehatan.
e. Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga
ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala keluarga maupu anggota
keluarga lainnya. Selain itu, status ekonomi keluarga ditentukan pula
oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-
barang yang dimiliki oleh keluarga seperti:
1) Jumlah pendapatan per bulan;
2) Sumber-sumber pendapatan per bulan;
3) Jumlah pengeluaran per bulan;
4) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga;
5) Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluarannya.
f. Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak
hanya dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio
juga merupakan aktivitas rekreasi, selain itu perlu dikaji pula
penggunaan waktu luang atau senggang keluarga.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdasarkan
tahap kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga
ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana
keluarga melaksanakan tugas tahapan perkembangan keluarga. Sedangkan
riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan
riwayat kesehatan keluarga.
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b. ahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
bagimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendalanya.
c. Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga
inti, meliputi: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-

7
masing anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga
seperti perceraian, kematian dan keluarga yang hilang.
d. Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua (seperti
apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan
orang tua dari kedua orang tua.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar,
kontrak atau lainnya). Apakah keluarga memiliki sendiri atau
menyewa rumah untuk tempat tinggal.
2) Gambaran kondisi rumah meliputi bagian interior dan eksterior.
Interior rumah meliputi: jumlah kamar dan tipe kamar (kamar
tamu, kamar tidur); penggunaan-penggunaan kamar tersebut; dan
bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan
kecukupan perabot, penerangan, ventilasi, lantai, tangga rumah,
susunan, dan kondisi bangunan tempat tinggal. Termasuk
perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tinggalnya.
Apakah keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka.
3) Dapur, suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, apakah ada
fasilitas pengaman bahaya kebakaran.
4) Kamar mandi, sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk.
5) Kamar tidur, bagimana pengaturan kamar tidur. Apakah memadai
bagi anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya.
6) Kebersihan dan sanitasi rumah, apakah banyak serangga-serangga
kecil (khususnya di dalam), dan masalah-masalah sanitasi yang
disebabkan binatang-binatang peliharaan lainnya seperti ayam,
kambing, kerbau dan hewan peliharaan lainnya.
7) Pengaturan privasi. Bagimana dengan perasaan keluarga terhadap
pengaturan privasi rumah mereka memadai atau tidak. Termasuk
bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah atau lingkungan.

8
8) Perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan
rumah mereka.
b. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
1) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa.
2) Tipe tempat tinggal (hunian, industry, campuran hunian dan
industri kecil, agraris).
3) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, dalam
perbaikan atau lainnya).
4) Sanitasi jalan dan rumah. Bagaimana kebersihannya, cara
penanganan sampah dan lainnya.
5) Adakah jenis-jenis industry di lingkungan rumah (kebisingan,
polusi air dan udara).
6) Karakteristik demografi di lingkungan komunitas tersebut.
7) Kelas social dan karakteristik etnik penghuni.
8) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial, apa yang ada dalam
lingkungan dan komunitas (klinik, rumah sakit, penanganan
keadaan gawat darurat, kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
9) Kemudahan pendidikan di lingkungan dan komunitas, apakah
mudah diakses dan bagimana kondisinya.
10) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di komunitas tersebut.
11) Fasilitas-fasilitas ekonomi, warung, toko, pasar, wartel dan lainnya.
12) Transportasi umum. Bagaimana pelayanan dan fasilitas tersebut
dapat di akses (jarak, kecocokan, jam pemberangkatan dan lainnya)
untuk keluarga/komunitas.
13) Kejadian tingkat kejahatan di lingkungan dan komunitas, apakah
ada masalah n yang serius seperti tidak aman dan ancaman serius.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan, lama keluarga tinggal di
daerah ini, atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah
tempat tinggal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

9
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
e. Sistem pendukung keluarga meliputi:
1) Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki
keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik,
psikologis;
2) Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, maupun
swasta /LSM;
3) Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.
4. Struktur Keluarga
a. Pola-pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antaranggota keluarga, termasuk
pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi secara
langsung atau tidak, pesan emosional (positif atau negatif), frekuensi
dan kualitas komunikasi yang berlangsung. Adakah hal-hal yang
tertutup dalam keluarga untuk didiskusikan.
b. Sturktur kekuatan keluarga
1) Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat, yang
memutuskan dalam penggunaan keuangan, pengambil keputusan
dalam pekerjaan atau tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan
kegiatan dan kedisiplinan anak-anak.
2) Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam
membuat keputusan.
c. Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga, baik secara formal maupun informal.
1) Peran formal, posisi dan peran formal pada setiap anggota keluarga
(gambarkan bagaimana setiap keluarga melakukan peran masing-
masing) dan apakah ada konflik peran dalam keluarga.
2) Peran informal, adakah peran informal dalam keluarga, siapa yang
memainkan peran tersebut, berapa kali dan bagaimana peran
tersebut dilaksanakan secara konsisten.

10
3) Analisis model peran, siapa yang menjadi model dalam
menjalankan peran di keluarga, apakah status social memengaruhi
pembagian peran keluarga, apakah budaya masyarakat, bagaimana
agama memengaruhi pembagian peran keluarga, apakah peran yang
dijalankan sesuai tahap perkembangannya, bagaimana masalah
kesehatan memengaruhi peran keluarga, adakah peran baru,
bagaimana anggota keluarga menerima peran baru, respons
keluarga yang sakit terhadap perubahan peran atau hilangnya
peran, serta apakah ada konflik akibat peran.
d. Struktur nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan
kelompok atau komunitas. Apakah sesuai dengan nilai norma yang
dianut, seberapa penting nilai yang dianut, apakah nilai yang dianut
secara sadar atau tidak, apakah konflik nilai yang menonjol dalam
keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana latar belakang
budaya yang memengaruhi nilai-nilai keluarga, serta bagimana nilai-
nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
1) Pola kebutuhan keluarga. Apakah anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orang tua mampu
menggambarkan kebutuhan mereka, bagimana psikologis
keluarganya, apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang
dipercaya dalam keluarga, apakah dalam keluarga saling
menghormati satu sama lainnya, dan apakah setiap anggota
keluarga sensitive terhadap persoalan individu.
2) Mengkaji gambaran diri anggota keluarga. Perasaan memiliki dan
dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, kehangatan pada keluarga, serta keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
3) Keterpisahan dan keterikatan. Bagaimana keluarga menghadapi
keterpisahan dengan anggota keluarga lain, apakah keluarga merasa

11
adanya keterikatan yang erat antara anggota keluarga satu dengan
anggota keluarga yang lain.
b. Fungsi sosialisasi.
1) Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga.
2) Apakah saling ketergantungan.
3) Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi.
4) Adakah faktor social budaya yang memengaruhi pola-pola
membesarkan anak.
5) Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak.
6) Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk
bermain sesuai dengan tahap perkembangannya.
7) Apakah ada peralatan atau permainan yang cocok dengan usianya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian dan
perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga
mengenai konsep sehat sakit. Kesanggupan keluarga melakukan
pemenuhan tugas perawatan keluarga, diantaranya adalah sebagai
berikut.
Mengenai masalah kesehatan. Sejauh mana keluarga mengenal fakta-
fakta dari masalah kesehatan meliputi: pengertian, tanda dan gejala,
penyebab serta yang memengaruhi persepsi keluarga terhadap masalah.
1) Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat atau sakit bagi anggota
Keyakinan, nilai dan perilaku keluarga.
2) Nilai yang dianut terkait kesehatan.
3) Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai tersebut.
4) Bagaimana perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung
peningkatan kesehatan.
5) Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat
sakitkeluarga.
 Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi tanda dan gejala
pada anggota keluarga yang sakit.

12
 Sumber-sumber informasi yang diperoleh keluarga dalam
kesehatan.
 Masalah kesehatan yang dianggap serius dalam keluarga dan
tindakan apa yang diambil.
6) Praktik diet keluarga
 Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi.
 Riwayat pola makan keluarga.
 Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan. Keluarga
menyiapkan makanan dengan digoreng, direbus, dipanggang,
dimasak, atau disajikan mentah.
 Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari dan cara
menyimpannya.
 Bagaimana jadwal makan keluarga (utama dan selingan).
 Siapa anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan, belanja dan menyiapkan makanan.
 Kebiasaan tidur dan istirahat. Waktu tidur keluarga, kecukupan,
adakah kesulitan tidur dan di mana tempat keluarga tidur.
7) Latihan dan rekreasi
 Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara
aktif sangat diperlukan bagi kesehatan.
 Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota
keluarga.
 Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktivitas olahraga atau
rekreasi.

Mengambil keputusan mengenai keputusan yang tepat. Sejauh


mana keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah, bagaimana
masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami, takut
akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap
masalah kesehatan, dapatkah menjangkau fasilitas kesehatan yang
ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan, serta mendapat
informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.

13
8) Kebiasaaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
 Kebiasaan penggunaan alcohol, tembakau dan kopi.
 Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep atau
dengan resep.
 Kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka
waktu lama dan menggunakan kembali.
 Kebiasaan menyimpan obat dan memberi label.
9) Peran keluarga dalam praktik perawatan diri
 Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status
kesehatan.
 Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit atau penyakit.
 Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam hal kesehatan
keluarga.
 Pengetahuan keluarga tentang tata cara perawatan pada anggota
keluarga yang sakit.
10) Cara-cara pencegahan penyakit
 Pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit.
 Kebiasaan keluarga dalam pemeriksaan kesehatan.
 Status imunisai keluarga pada bayi, balita dan ibu hamil.
11) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan kesehatan.
 Perasaan keluarga terhadap jenis-jenis perawatan kesehatan.
 Pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan.
 Kepuasan dan kepercayaan keluarga terhadap pelayan
kesehatan.
 Harapan keluarga terhadap petugas pelayanan kesehatan.
Merawat anggota kelurga yang sakit. Sejauh mana keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan; menegtahui sumber-
sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial);

14
mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
12) Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan riwayat penyakit genetic dan penyakit keluarga pada
masa lalu dan masa sekarang separti diabetes mellitus, penyakit
jantung, hipertensi, kanker, stroke dan arthritis reumatis, penyakit
gagal ginjal, tiroid, asma, alergi, penyakit-penyakit darah, dan lain-
lain.
13) Sumber keuangan
Tanyakan bagaimana pola keluarga dalam pembayaran biaya
kesehatan dan asuransi kesehatan yang dimiliki oleh
keluarga.Memelihara lingkungan rumah yang sehat, sejauh mana
keluarga mengetahui sumber-sumber yang dimiliki,
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui
pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antaranggota
keluarga pada praktik lingkungan. Apakah saat ini keluarga
terpapar oleh polusi udara, air atau kebisingan dari lingkungan
tempat tinggalnya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
penyakit, siapa orang yang berperan membuat keputusan terkait
masalah keluarga, serta bagaimana pengetahuan keluarga cara
perawatan anggota keluarga yang sakit. Menggunakan fasilitas atau
pelayanan kesehatan di masyarakat, apakah keluarga mengetahui
keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang
diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga
terhadap petugas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh
keluarga.
14) Pelayanan kesehatan darurat
 Pengetahuan keluarga terkait tempat pelayanan kesehatan
darurat terdekat.
 Pengetahuan keluarga cara memanggil ambulan atau pelayanan
kesehatan darurat.

15
 Pengetahuan keluarga mengenai cara penanganan keadaan
darurat.
15) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan.
 Bagaimana jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah.
 Jenis alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk
mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
 Masalah apa yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara
transportasi dengan tempat fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga,
serta metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan
jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan. Bagaimana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat guna meningkatkan status kesehatan keluarga.
6. Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek, yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
b) Stressor jangka panjang, yaitu stressor yang saat ini dialami yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
c) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor,
mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
d) Strategi koping yang digunakan, strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
e) Strategi adaptasi disfungsional, menjelaskan adaptasi disfungsional
yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
8. Harapan keluarga

16
Pada akhir pengkajian ini, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) :
2. Umur :
3. Alamat Telepon :
4. Tipe Keluarga :
5. Suku :
6. Agama :
7. Status Sosek Keluarga :
8. Aktivitas Rekreasi :

NO Nama Hub Sek Umur Pendidikan Pekerjaan Status


(TTL) Krsehatan

17
18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan keluarga sangat berperan penting dalam membentuk


karakter tiap individu yang didalamnya. Oleh sebab itu, keluarga mempunyai
tugas dan fungsinya sendiri, dimana keluarga bukan hanya berfungsi sebagai
membentuk suatu keturunan akan tetapi keluarga mempunyai fungsi
ekonomi, psikologi, dan pendidikan. Masalah-masalah kesehatan dalam
keluarga saling berkaitan sehingga apabila salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya, serta keluarga tetap dan selalu berperan sebagai pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan para anggotanya. Jadi, yang dibutuhkan dalam
menangani masalah ini selain peran dari keluarga diperlukan juga profesi
yang bekerja dalam kesehatan keluarga, contohnya saja teori dalam
keperawatan keluarga.

19
Daftar Pustaka

Anisah Marga, Yudha dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi.


Jurnal Studi Kasus 2019

Mubarak, W. I., Chayatin, N. (2011). Ilmu keperawatan Komunitas Pengantar


dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Rahwani, dahlan dkk. (2013). Keperawatan Keluarga. Fakultas kedoteran


program studi ilmu keperawatan Universitas Hasanudin : Makassar
Diakses pada tanggal 4 Agustus 2021.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2130/1/KTI%20NI%20NYOMAN
%20PARWATI.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai