Anda di halaman 1dari 3

WOC CEDERA KEPALA

KELOMPOK 2

1. ARI DWI KAMALUDIN ( C1120002 )


2. DENNY SUCI SARASWATI ( C1120004 )
3. MOCH CHAMDAN ( C1120011 )
4. NOVA NINA ROSYANA ( C1120014 )
5. YUNIAR ARIANI ( C1120025 )

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI 2021


Gejala :

Trauma kepala adalah suatu gangguan trumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa 1. Jika klien sadar ----- sakit kepala hebat.
disertai perdarahan interstiil dalam subtansi otak tanpa diikuti terputusnya kontiunitas WOC CEDERA KEPALA 2. Muntah proyektil.
otak.
3. Papil edema.

Terkena peluru/benda tajam Truma tajam Truma kepala Truma tumpul Kecelakaan,terjatuh,penyalahgunaan alkohol

Pemeriksaan CT SCAN (kontras/tanpa


Penatalaksanaan konservatif (bedrest
kontras),angiografi cerebral,X-
Extra kranial/kulitkepala total,pemberian obat2an,observasi TTV &tingkat
Ray,AGD,elektrolit Tulang kranial Intra kranial/jar.otak kesadaran.

Breath Blood Brain Bowel Bladder Bone

Perdarahan,hema Penurunan Penurunan kesadran & Perdarahan


Perdarahan Robeknya arteri meningen Penumpukan Gangguan Fr.tulang
tome,kerusakan kesadaran peningkatan TIK
darah diotak saraf motorik tengkorak
jaringan
Penurunanan
Bedres Kompensasi tubuh Hematome Penurunan Penurunan nafsu sirkulasi volume
lama (vasodilatasi&bradikardi) epidural kesadaran sensori makan,mual,muntah,disfagia Terputusnya
darah keginjal Penurunan
Anemia kesadran kontiunutas tulang
Penekan
an saraf Aliran darah
Penurunan intake Penurunan produksi
sistem Penurunan keotak mnrun Perubahan Penurunan kemampuan
makanan dan cairan urin
pernafas kemmpuan sirkulasi CSS mengenali,stimulus
Resiko cedera
an batuk Nyeri akut
Hipoksia
Hipoksia jaringan
Peningkatan Resiko defisit oliguria
Kesalahan interpretasi volume cairan
TIK
Perubahan Ga Akumulasi Gangguan perfusi jaringan
pola nafas ngguan mukus cerebral Resiko nutrisi kurang Perub.pola eliminasi
pertukar
Gangguan persepsi dari kebutuhan urine
an gas
sensori
RR
meningkat, Batuk tidak
hiperventil efektif,rochi,RRmeni
asi ngkat
Kategori cedera kepala berdasarkan penilaian GCS
Bersihan jalan nafas
Pola 1. Ringan ( GCS 13-15)
nafas tidak efektif
2. Sedang ( GCS 9-12 )
tidak
efektif
3. Berat ( GCS 3-8 )
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Pola nafas tidak efektif Tidak efektifnya kebersihan jalan
napas Intervensi
Intervensi
Intervensi
1) Monitor dan catat status
1) Hitung pola pernafasan neuroliogis dengan
pasien 1. kaji dengan ketat
menggunakan metoda GCS
2) Observasi rasio kelancaran jalan nafas
2) Monitor TTV tiap 30 menit
ekspirasi dan inspirasi 2. evaluasi pergerakan
3) Pertahankan posisi kepala
3) Perhatikan kelembaban dada dan auskultasi dada
yang sejajar dan tidak
dan suhu 3. lakukan pengisapan
menekan
4) Kolaborasi pemberian lendir jika produksi
4) Kolaborasi untuk pemberian
oksigen sesuia dengan sputum banyak
oksigen secara adekuat
kebutuhan 4. lakukan fisioterapi dada
tiap 2 jam

DAFTAR PUSTAKA

Arifin M Z, Risdianto A (2013). Teori dan penanganan cedera kepala. Jakarta:Sagung Seto


Dawodu S (2013). Traumatic brain injury (TBI) – definition, epidemiology, pathophysiology. http://emedicine.medscape.com/article/326510-
overview#showall – Diakses September 2014.

Ghufron A A (2013). Hubungan gambaran CT-Scan dengan nilai Glasgow coma scale pada pasien cedera kepala. Skripsi. FK UMY, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai