Askep Ispa Pada Anak
Askep Ispa Pada Anak
Kesuksesan itu dapat kita raih dengan segala upaya dengan segala
upayah dan usaha yang sungguh – sungguh dan disertai doa, karena
A. Identitas
1. Nama : Herianton
2. Nim : P00320015068
5. Agama : Islam
Sampolawa
B. Riwayat pendidikan
sampai sekarang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................iii
KEASLIAN PENELITIAN.........................................................................iv
ABSTRAK...................................................................................................v
MOTTO.......................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................5
A. HASIL..............................................................................................28
1. Pengkajian..................................................................................28
2. Analisa data................................................................................34
3. Diagnosa keperawatan...............................................................35
4. Rencana keperawatan................................................................36
5. Implementasi keperawatan.........................................................37
6. Evaluasi......................................................................................40
B. PEMBAHASAN..............................................................................42
1. Pengkajian..................................................................................42
2. Diagnosa keperawatan...............................................................43
3. Rencana keperawatan.................................................................43
4. Implementasi..............................................................................44
5. Evaluasi......................................................................................44
A. KESIMPULAN................................................................................46
B. SARAN............................................................................................47
Daftar pustaka
Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas, mulai dari hidung
pernapasan akut (ISPA) sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu infeksi
saluran pernapasan bagian atas yang terdiri dari rhinitis, faringitis, tonsilitis,
Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak dan orang lanjut usia,
Proporsi kematian yang di sebabkan oleh ISPA pada anak nusia < 5
tahun Eropa adalah sekitar 1,357 orang, namun di Afrika dan Asia masing-
kurang lebih 20%. Kematian karena ISPA sebagian besar disebabkan oleh
(Riskesdes, 2012).
hunian dan status sosial ekonomi. Faktor individu anak terdiri dari umur,
jenis kelamin, berat badan lahir, status gizi, vitamin A dan imunisasi. Faktor
perilaku yang dilakukan oleh ibu dan anggota keluarga lain misalnya
Peran orang tua dalam pencegahan ISPA pada balita termasuk dalam
peran orang tua dalam perawatan anak. Peran orang tua dalam pecegahan
ISPA sangat diperlukan karena yang biasa terkena dampak ISPA adalah usia
balita dan anak - anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan terkena
infeksi. Sehingga diperlukan peran orang tua dalam menangani hal ini.
Orang tua harus mengerti tentang dampak negatif dari penyakit ISPA ringan
jika tidak segera ditangani. Pencegahan kejadian ISPA ini tidak terlepas
dari peran orang tua yang harus mengetahui cara - cara pencgahan ISPA.
kebutuhan dasar manusia hal dikarenakan nutrisi sebagai zat gizi yang
(waryana, 2012).
Masalah yang muncul pada anak dengan ISPA salah satunya yaitu
keadaan status gizi/nutrisi (Raharjoe dkk, 2012). Status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi yang
dibedakan atas gizi buruk, gizi kurang, baik, dan lebih (alamatcier, 2010).
Zat gizi yang diperoleh dari asupan makanan memiliki efek kuat untuk
terganggu dan akan terjadi infeksi, sedangkan salah satu determinan utama
dalam mempertahankan keseimbangan tersebut adalah status gizi
(Rodriguez, 2011).
2015, sebanyak 206 orang, tahun 2016 sebanyak 311 orang, dan tahun 2017
B. Rumusan Masalah
dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak dengan ISPA
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
kota kendari
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi masyarakat
3. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
renik atau bakteri , virus, maupun reteksia tanpa atau disertai dengan
a) Pilek biasa
d) Sakit tenggorokan
e) Batuk
f) Sakit kepala
h) Demam
i) Nausea
j) Muntah
k) Anoreksia
3. Etologi
Etiologi ispa lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Bakteri
mikroplasma, herpesvirus.
yang diudara bebas akan masuk dan menempel [ada saluran pernafasan
batuk – batuk.
b) Melalui areosol yang lebih keras terjadi pada waktu batuk – batuk
dan bersin.
a) Ringan
b) Sedang
Batuk dan nafas cepat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari
servikal)
c) Berat
kejang, apnea, dehidarasi berat atau tidur terus, tidak ada sianosis.
d) Sangat Berat
Batuk dengan nafas cepat, stridor dan siaanosis serta tidak dapat
minum.
6. Faktor Risiko
a) Usia
anak yang usianya lebih tua karena daya tahan tubuhnya lebih
rendah.
b) Status Imunisasi
Anak dengan status imunisasi yang lengkap, daya tahan tubuhnya
tidak lengkap.
c) Lingkungan
7. Pencegahan
cukup gizi.
penyakit ISPA
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien ISPA.
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan:
pernafasan.
1) Inspeksi
2) Palpasi
a) Adanya demam.
4) Auskultasi
sisi paru
2. Diagnosa Keperawatan
anoreksia
anoreksia.
1) Tujuan (noc)
yang diharapkan
b) Kriteria hasil :
menelan
a) Nutrion management
b) Nutrion monitoring
1) Tujuan ( nic)
(1) Thermoreguler
pusing
a) Fever treatment
b) Temperatur regulation
tubuh
1) Tujuan (noc)
b) Kriteria hasil :
a) Airway suction
1. Kebutuahan nutrsi
kebutuhan dasar manusia hal dikarenakan nutrisi sebagai zat gizi yang
Saluran pencernaan di mulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,
4. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan tidak berpuasa (normal) atau
a. Tanda klinis :
standar
laktosa
5. Kelebihan nutrisi
a. Tanda klinis:
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
wanita
6. Pengkajian keperawatan
a. Riwayat makanan
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara
e. Tingkat aktivitas
7. Diagnosa Keperawatan
nutrisi adalah :
pengeluaran lainnya
7) Kesulitan mengunyah.
5) Kelebihan asupan
a. Tujuan:
b. Rencana tindakan:
nutrisinya .
tindakan lainnya.
dilakukan secara:
kontra indikasi.
a) Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau
pasien.
adekuat.
BAB III
yang terjadi pada studi kasus asuhan keperawatan pada pasien ISPA di
kendari..
a. Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
c. Cepat kenyang.
Kendari.
F. PENGUMPULAN DATA
dalam kegiatan observasi secara langsung pada anak dengan ISPA di rumah
G. PENYAJIAN DATA
dusajikan dalam bentuk narasi dan mengambil kesimpulan dari suatu data,
data yang dicantum dalam bentuk narasi atau tekstuler. Penyajian data
dan data dari observasi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
H. ETIKA PENELITIAN
persetujuan dari direktur rumah sakit dan kepala ruangan tempat penelitian.
maksud dan tujuan studi kasus. Kedua responden remaja putri setuju
persetujuan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
A. Hasil Peneltian
Nama : An. D
Umur : 8 tahun
Dx medis : ISPA
Ruang : arafah
No. RM : 035433
1. Pengkajian
a) Identitas anak:
1) Nama : An. D
2) Umur : 8 Tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
1) Nama : Tn. B
2) Umur : 30 Tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaaan : Wiraswasta
1) Keluhan utama
DS:
dihabiskan.
DO:
24 kali per menit, N: 106 kali per menit, S: 38,3oC, dan porsi
2) Riwayat kesehatan
12 juli 2018.
3) Riwayat sosial
a. Pengasuh
d. Lingkungan rumah
a. Nutrisi
3. Pola makan
sakit.
4. Istrahat / tidur
jam.
5. Personal haygine
6. Aktivitas
7. Eliminasi
b. Kesadaran : composmentis
x/menit, BB: 24 kg
2) Pemeriksaan sistematis
pada leher.
Dx medis : ISPA
-BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
128cm x100=18,7.
TTV:
P: 24 kali permenit
N: 106 kali permenit
S : 38,3 oC
3. Diagnosa keperawatan
Pada tanggal 15 juli 2018 jam 17:20 wita diperoleh data subjektif
An. D, orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai demam sejak dua
hari yang lalu, orang tua klie mengatakan anaknya malas makan selama dirumah
dan porsi makannya tidak dihabiskan. Respon objektif klien tampak kurus,klien
tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan tampak tidak dihabiskan BB: 24
kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128
cm x 100=18,7.
klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai demam sejak 3 hari yang lalu,
orang tua klien mengatakan anaknya malas makan selama dirumah sakit dan porsi
tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan tanpak tidak dihabiskan BB: 24
kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128
cm x 100=18,7.
4. Rencana asuhan keperawatan
Dx medis : ISPA
demam sejak 2 hari sesuai dengan tujuan, tinggi serat untuk nutrisi yang
-BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
128cm x100=18,7
-BB dan TB tampak
tidak ideal.
-TTV: P : 24 kali
per menit, N: 106
kali per menit, S:
38,3 oC.
5. Implementasi keperawatan
Dx medis : ISPA
DS: alergi.
08:00 wita
-Orang Tua klien 2. memberikan makan
diberikan.
(Hari kedua) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya alergi
mengatakan anaknya
alergi.
08:00 wita 2. memberikan makan
sering.
mengatakan anaknya
makan menghabiskan 3
08:00 wita.
08:15wita
3. meyakinkan orang tua
dimakan mengandung
tinggi serat..
apa yang
diinformasikan oleh
perawat.
08:15wita 4. berkolaborasi dengan
menentukan jumlah
dibutuhkan pasien.
terpenuhi.
09:00 wita 5. memberikan permainan
yg diberikan.
(Hari ketiga) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya alergi
mengatakan anaknya
alergi.
08:00 wita 2. memberikan makan
sering.
mengatakan anaknya
makan menghabiskan 3
08:00 wita
08:15 wita
3. meyakinkan orang tua
dimakan mengandung
tinggi serat..
apa yang
diinformasikan oleh
perawat.
08:15 wita
4. berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
dibutuhkan pasien.
terpenuhi.
09:00 wita 5. memberikan permainan
yg diberikan.
6. Evaluasi keperawatan (catatan perkembangan)
Dx medis : ISPA
-BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
128cm x100=18,7
-porsi makan tampak
tidak dihabiskan.
(Jam) dihabiskan.
-BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
128cm x100=18,7
- porsi makan tampak
hampir
dihabiskan.
-TTV: P : 24 kali per menit,
38,0 oC.
ketiga
telah dihabiskan
lemas lagi.
-BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
128cm x100=18,7
- porsi makan tampak
sudah dihabiskan.
37,3 oC.
B. Pembahasan
keperawatan.
1. Penkajian
pada anak adalah status gizi, dimana status gizi yang kurang merupakan
lebih mudah terpapar penyakit infeksi. Salah satu Masalah yang sering
keluhan utama yang dirasakan oleh klien yaitu batuk, pilek disertai
demam dan malas makan selama dirumah sakit, dihari pertama disaat
2. Diagnosa keperawatan
karakteristik yang ditemukan peneliti pada An.D yaitu kurang minat pada
metabolisme.
3. Intervensi keperawatan
dengan anoreksia.
nutrisi klien.
dalam porsi kecil tapi sering lebih sehat dan dapat melancarkan
4. Implementasi keperawatan
dalam porsi kecil tapi sering. Pemberian terapi ini diberikan dihari
5. Evaluasi keperawatan
dalam porsi kecil tapi sering diberikan tiga kali sehari, dan hasilnya An.
D masih kurang nafsu makan dan porsi makan belum dihabiskan,
kepada orang tua klien untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat
dan pemberian obat(vitamin C), hasilnya nafsu makan An. D sudah mulai
makan dalam porsi kecil tapi sering disertai kolaborasi dengan ahli gizi
hasilnya An. D sudah mulai nafsu makan dan porsi makan telah
A. Kesimpulan
menyerang salah satu dari bagian dari saluran nafas, mulai dari hidung
yaitu terdapat keluhan utama batuk, pilek disertai demam dan malas
vital: pernapasan: 24 x/menit, nadi: 106 x/menit, suhu: 37,8 oC, berat
badan: 26 kg.
ditandai dengan orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai
demam sejak 3 hari yang lalu dan malas makan selama dirumah sakit,
kg.
3. Rencana keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah
sering.
keperawatan.
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D sudah dapat teratasi
B. Saran
Utama.
Prabu Putra. 2009. Faktor Resiko Ispa Pada Balita. Diunduh dari http//Prabu
Rahajoe. Dkk. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Cetakan Ketiga Dokter
Indonesia.
Http://www.mdpi.com/Journal/Ijerph.
Http://www.WHO.Int/Csr/Resources/Publications/WHO_CDS_EPR_2
011.
Lampiran 1