Tutorial 2.2 BMS5
Tutorial 2.2 BMS5
Cawson, R. A., & Odell, E. W. (2017). Cawson's essentials of oral pathology and oral medicine
e-book. Elsevier Health Sciences.
LO 2
Pengambilan sperimen dan penyimpanan
LO 3
Cara pengambilan sampel, indikasi, kekurangan dan kelebihan, jenis. perbedaan eksisi biopsi
insisi needle biopsi (biopsy)
a. Eksisi
Indikasi
- jaringan normal di sekeliling lesi dapat diambil 2-3 mm yang diperlukan pada lesi yang
dicurigai ganas
- lesi dengan diameter kurang dari 1 mm
Cawson, R. A., & Odell, E. W. (2017). Cawson's essentials of oral pathology and oral medicine
e-book. Elsevier Health Sciences.
Cara pengambilan
Indikasi
Cara pengambilan
Indikasi
lesi yang sulit diakses pada pemeriksaan histopatologi seperti tumor pada kelenjar parotid, nodus
limfa, kista.
Kelebihan
Kekurangan
- keterbatasan yang diantaranya jangkauan sitologi FNAB sangat terbatas,
- luas invasi tumor tidak dapat ditentukan,
- dapat terjadi negatif palsu,
- subtipe kanker tidak selalu dapat diidentifikasi,
- harus ada kerjasama klinis dan patologis,
- dibutuhkan pengalaman dan keahlian yang cukup untuk dapat mendiagnosa dengan tepat
karena terdapat banyak kemiripan morfologi gambaran histologi tumor jinak atau ganas
Norahmawati E, 2013. Fine Needle Aspiration Biopsy Has Important Role andHigh Accuracy as
Preoperative Diagnostic Method for Bone Tumors. Available At :
http://www.jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/viewFile/181/178
■ Siapkan jarum yang sudah terpasang pada spuit 10 cc dan dapat dibantu dengan
penyangga spuit untuk mempermudah aspirasi
■ Fiksasi massa menggunakan 2 jari dari tangan yang tidak dominan
■ Menggunakan tangan yang dominan, tusuk jarum hingga menembus kulit atau mukosa
secara cepat, lanjutkan hingga mencapai target
■ Pada target yang superfisial, jarum di introduksi pada sudut 30-45 derajat. Untuk massa
yang lebih dalam, gunakan sudut yang lebih tegak lurus
■ Setelah ujung jarum berada di dalam massa, lakukan suction dengan menarik kembali
plunger jarum suntik
■ Sambil mempertahankan suction, gerakkan jarum dengan cepat ke depan dan ke
belakang. Jarum dipertahankan di dalam target dan tidak keluar dari kulit.
■ Lepaskan tekanan negatif setelah pengambilan sampel selesai, sebelum menarik jarum
dari massa
■ Tarik jarum dari massa dan persiapkan apusan
■ Setelah ditarik, lepaskan spuit dari jarum. Isi spuit dengan udara dan pasang kembali ke
jarum yang mengandung spesimen
■ Keluarkan spesimen ke slide kaca
Boone J, Mullin DP. 2016. Biopsy, Fine Needle, Neck Mass. Medscape. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1520111-overview
LO 4
Kelebihan
- metode ini lebih mudah dan cepat untuk diagnosis penunjang dibandingkan histopatologi.
- dapat meningkatkan keakuratan pemeriksaan histopatologi di rongga mulut untuk
lesi-lesi jinak dan menjadi sarana screening untuk menentukan lesi-lesi ganas
Kekurangan
- perubahan morfologis satu sel tidak bisa dibandingkan dengan sel yang disebelahnya
karena pada saat pengambilan sel, jaringan akan terpisah.
- jika sel yang terambil tidak mencukupi, diagnosis harus tetap dikonfirmasi dengan
histopatologisnya. Karena gambaran sel manusia secara umum memiliki kemiripan,
jaringan (asal sel) terkadang tidak diketahui jika data tidak lengkap atau pada metode
washing.
Cara pengambilan
- Pengambilan sediaan dilakukan dengan mengerok atau menyikat mukosa yang akan
diambil sampelnya.
- Spatel kayu dapat digunakan untuk pengambilan sediaan dengan cara scraping.
- Cara scraping dilakukan dengan cara mengerok mukosa oral secara berulangulang dan
dilakukan dalam satu arah sampai terlihat kemerahan di daerah mukosa yang
menandakan lamina propria sudah mulai terekspos.
- Sedangkan dengan metode brushing, penyikatan mukosa dapat dilakukan menggunakan
cytobrush atau sikat gigi yang telah disterilisasi dengan merendamnya dalam cairan
Chlorhexidine 0,2%.
- Teknik penyikatan juga dilakukan secara berulang dan dengan arah yang sama.
- Setelah dilakukan pengambilan sampel, spatel kayu atau sikat diapus pada objek glass
yang sudah bersih dan sudah ditandai terlebih dahulu dengan nomor pasien atau regio
pengambilan sampel di rongga mulut.
- Objek glass yang sudah diapus harus segera dimasukkan ke larutan fiksasi dan tidak
boleh dikeringkan untuk mencegah pembusukan spesimen, perubahan sel, dan
kontaminasi.
- Bahan fiksasi untuk pewrnaan rutin yaitu alkohol 95%.
- Fiksasi juga berguna untuk mengkondisikan struktur sel agar dapat diwarna.
- Fiksasi dilakukan minimal selama 20-30 menit.
- Perendaman di larutan yang dilakukan kurang dari 20 menit akan menyebabkan sampel
mudah lepas dari objek glass.
- Preparat yang sudah difiksasi kemudian dikeluarkan dari alkohol dan dibilas dengan air
bersih kemudian dilakukan pewarnaan dengan metode Papanicolaou, ditutup dengan
entelan dan cover glass, dan langsung dapat dilihat secara mikroskopis
LO hadist
Ayat ini menerangkan bahwa setiap manusia yang diberikan penyakit itu dapat disembuhkan
karena kesehatan merupakan fitrah manusia dan tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan
karena Allah telah menunjukkan cara untuk menyembuhkan segala penyakit sesuai dengan
firman Allah dalam ayat – ayat Al Qur’an.
-