Anda di halaman 1dari 4

1

LAPORAN PENDAHULUAN
VERTIGO
A.    Konsep Vertigo

1.      Definisi
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita berputar, bergerak atau seolah-
olah benda disekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai
dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo dapat berlangsung hanya
beberapa saat atau berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Lebih dari dua
juta orang pertahun mengunjungi dokter karena vertigo dengan penggunaan
keseimbangan (sumarliyah, 2008)
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala,
penderita merasakan benda-benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau
bergerak naik turun karena gangguan pada sistem keseimbangan. (Arsyad
Soepardi efiaty dan Nurbaiti, 2012)

2.      Etiologi Vertigo
Menurut Michael, 2005 etiologi dari antara lain :
a.       Perifer
Lebih kurang 80% pasien dengan pusing mengalami disfungsi labirin.
1)      Penyakit menierre
Biasanya timbul pada usia pertengahan dan disertai dengan
tinitus,kehilangan pendengaran, dan vertigo serta pucat, mual dan
muntah. Serangan berakhir dalam beberapa menit sampai satu jam,
dan biasanya menghilang secara mendadak. Sering kali bilateral,
dengan persistensi beberapa gejala selama beberapa tahun.
2)      Neuronitis vestibular
Timbul pada dewasa muda dan kelompok usia pertengahan biasanya
unilateral dengan serangan mendadak hebat berupa vertigo, mual
muntah,. Vertigo hilang secara spontan sesudah beberapa hari
sampai beberapa minggu dan sering berhubungan dengan infeksi
viral yang terbaru.
3)      Vertigo postional benigna
Berakhir dalam waktu kurang dari 1 menit dan dipresitasi oleh
gerakan dan posisi tertentu. Biasanya timbul pada orang muda dan
sering berhubungan dengan infeksi saluran nafas bagian atas.
4)      Penyebab lain
Obat-obatan, alergi, sifilis kongenital dan infeksi bakterial dan viral.
2

b.      Sentral
Pusing dalam keadaan ini jauh lebih sedikit rasional dan tidak intermiten.
Mual dan muntah biasanya tidak ditemukan.
1)      Tumor fossa posterior
Yang paling sering adalah neuro akustika.
2)      Insufisiensi arteri vertebrobasiler
Penyakit ateroklerotik menyebabkan iskemia dan konsekensinya
timbul gejala. Serangannya singkat, biasanya berhubungan dengan
perubahan mendadak pada posisi kepala.
3)       Pusing pada trauma
Hal ini sering terjadi sesudah cidera kepala dan sering berhubungan
dengan nyeri kepala. Mekanisme tidak diketahui secara pasti.

3.      Klasifikasi vertigo
Menurut Yayan A., 2008 klasifikasi dari vertigo adalah :
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular
yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral.
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang
senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk
menjaga keseimbangan,
a)       Vertigo perifer terjadi jika terdapat gangguan disaluran yang disebut
kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas
mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan vertigo perifer antara lain penyakit-penyakit seperti benign
parozysmal positional vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman
pesan), penyakit menierre (gangguan keseimbangan yang sering kali
menyebabkan hilang pendengaran), vestibuler neuritis (peradangan pada
sel-sel saraf keseimbangan keseimbangan), dan labyrinthitis (radang
dalam pendengaran).
b)      Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di
dalam otak, khususnya dibagian saraf keseimbangan yaitu daerah
percabangan otak dan screbellum (otak kecil).

4.      Patofisiologi
Vertigo disebabkan dari berbagai hal antara lain dari otologi seperti meniere,
parese N VIII, otitis media. Dari berbagai penyakit yang terjadi pada telinga
tersebut menimbulkan gangguan keseimbangan pada saraf ke VIII, dapat
terjadi karena penyebaran bakteri maupun virus (otitis media).
3

Selain dari segi etiologi, vertigo juga disebabkan karena neurologik lainnya.
Selain saraf ke VIII yang terganggu, vertigo juga diakibatkan oleh
terganggunya saraf III, IV, dan VI yang menyebabkan terganggunya
penglihatan sehingga mata menjadi kabur dan menyebabkan sempoyongan
jika berjalan dan merespon saraf ke VIII dalam mempertahankan
keseimbangan.
Hipertensi dan tekanan darah yang tidak stabil (tekanan darah naik turun).
Tekanan fungsi telinga akan keseimbangan terganggu dan menimbulkan
vertigo. Begitulah dengan tekanan darah yang rendah dapat mengurangi
pasokan darah ke pembuluh darah di telinga sehingga dapat menyebabkan
parese N VIII psikiatrik meliputi depresi, fobia, ansietas, psikomatis yang
dapat mempengaruhi tekanan darah pada seseorang. Sehingga menimbulkan
tekanan darah naik turun dan dapat menimbulkan vertigo dengan perjalannya
seperti diatas. Selain itu faktor fisiologi juga dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan. Karena persepsi orang berbeda-beda.

5.      Manifestasi klinis
Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan
reak yang lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun,
lelah, lidah pucat dengan selaput putih, lengket, nadi lemah, puyeng, nyeri
kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah
tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput putih.

6.      Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan CT-scan MRI kepala kepala dapat menunjukkan kelainan tulang
atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga infeksi maka bisa di ambil
contoh cairan dari sinus atau dari tulang belakang. Sedangkan jika diduga
terjadi penurunan aliran darah ke otak maka dilakukan pemeriksaan
angiogram. Untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
menuju ke otak.

7.      Penatalaksanaan
Langkah-langkah untuk meningkatkan atau mencegah gejala vertigo :
         Tarik nafas dalam-dalam dan pejamkan mata
         Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
         Dibuka mata pelan-pelan, meningkatkan badan atau kepala kekiri dan
kekanan
         Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat
tidur
         Hindari
4

         posisis membungkuk bila mengangkat barang


         Gerakan kepala secara berhati-hati

8.      Komplikasi
1)     Cedera fisik
Pasien dengan vertigo ditandai dengan kehilangan keseimbanag akibat
terganggunya saraf VIII (vestibularis), sehingga pasien tidak mampu
mempertahankan diri untuk tetap berdiri berjalan.
2)      Kelemahan otot
Pasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktifitas.
Mereka lebih sering untuk berbaring atau tiduran, sehingga berbaring yang
terlalu lam dan gerak yang terbatas dapat menyebabkan kelemahan otot.

Anda mungkin juga menyukai