Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi
Penelitian
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Abstrak Sub-CPMK

Materi Metode Penelitian Mahasiswa dapat memahami tentang


berisikan Penyusunan Penyusunan kerangka konsep dan
kerangka konsep dan kerangka teoritis penelitian.
kerangka teoritis penelitian.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEKNIK TEKNIK SIPIL


07 W572100005
Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc.
Penyusunan Kerangka Konsep dan kerangka Teoritis Penelitian

Pendahuluan

Terbentuknya kerangka konsep dan definisi operasional diawali sejak topik


penelitian ditentukan. Setelah peneliti memperoleh topik penelitian, maka langkah
selanjutnya ia harus mencari landasan teori atau konsep-konsep yang
melatarbelakanginya. Teori-teori tersebut jika digabungkan dan diringkas dalam satu
bagan akan menghasilkan kerangka teori. Dari kerangka teori inilah peneliti menentukan
jenis variabel yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut kemudian ditentukan
hubungannya dalam sebuah kerangka yang disebut kerangka konsep, dan agar dapat
dioperasionalkan dalam sebuah penelitian, variabel tersebut didefinisikan dalam sebuah
bagan/tabel yang disebut definisi operasional. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka
konsep, peneliti menentukan hipotesis penelitian.

Gambar 1. Kaitan topik penelitian dengan kerangka konsep dan definisi operasional

2021 Metodologi Penelitian


2 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Teori adalah sekumpulan interrelasi berbagai pernyataan (atau konsep) yang
terorganisasi dan sistematik yang secara khusus menjelaskan hubungan antara dua atau
lebih variabel, yang bertujuan untuk memahami permasalahan atau latar belakang
masalah. Sementara itu “konsep” adalah pernyataan simbolis yang menjelaskan suatu
fenomena atau sub fenomena tertentu (Fain, 2004 dalam Green H, 2014).
Dalam praktik penyusunan laporan penelitian, istilah kerangka teori sering
diartikan dengan istilah lain seperti model konseptual, paradigma, metapradigma,
persepektif teori, atau kerangka berfikir. Bahkan ada yang mempertukarkannnya dengan
kerangka konsep. Brink (2009) membedakan istilah kerangka teori dan kerangkan konsep
sebagai berikut:
• Kerangka teori, disusun berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berasal dari teori
yang ada.
• Kerangka konsep, disusun melalui identifikasi dan penentuan konsep-konsep dan
hubungan antar konsep yang disarankan.
Kerangka teori pada dasarnya adalah garis besar atau ringkasan dari berbagai
konsep, teori, dan literatur yang digunakan oleh peneiti. Penentuan kerangka teori harus
sesuai dengan topik/permasalahan penelitian dan tujuan dari penelitian. Tidak terdapat
perbedaan yang khusus untuk menyusun kerangka teori pada penelitian kualitatif maupun
kuantitatif. Keduanya menggunakan pedoman dan aturan yang sama.
Misalnya pada penelitian kualitatif jika topik penelitian adalah implementasi
promosi kesehatan di RS (PKRS) yang bertujuan ingin mengevaluasi pelaksanaannya,
maka kerangka teori yang dipakai bisa menggunakan konsep promosi kesehatan, konsep
evaluasi program kesehatan, atau konsep evaluasi kinerja organisasi. Sementara pada
penelitian kuantitatif jika topik penelitian adalah masalah pembukaan pelayanan
kesehatan yang baru di RS yang bertujuan ingin menilai kelayakan pelayanan tersebut,
maka pemilihan kerangka teori bisa menggunakan konsep studi kelayakan, konsep
manajemen pelayanan, atau konsep manajemen keuangan.
Definisi konseptual merupakan sebuah konsep yang didefinisikan dengan konsep
yang lain. Dengan definisi ini, pengertian teoritis sebuah konsep disampaikan kepada
pembaca dengan menggunakan kata-kata yang mendeskripsikan variabel tersebut.
Misalnya: “orang yang lapar adalah seseorang yang membutuhkan makanan” dan “nyeri
sesudah operasi adalah rasa tidak nyaman yang dialami seseorang setelah menjalani
operasi”.

2021 Metodologi Penelitian


3 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Esensi dari definisi konseptual bukanlah salah atau benar, melainkan berguna
atau tidak bergunakah terhadap komunikasi dalam penelitian. Sehingga sebuah definisi
konseptual harus (Brink, 2009):
1. Menunjukkan karakter yang berbeda atau paling berbeda, misalnya pada
definisi “orang yang lapar adalah seseorang yang membutuhkan makanan”
2. Tidak menjelaskan seseuatu yang dipakai oleh konsep yang sama, misalnya
“rasa nyeri setelah operasi” sebaiknya jangan didefinisikan dengan rasa nyeri
yang dirasakan pasien setelah menjalani operasi
3. Harus eksplisit dan jelas untuk menghindari misinterpretasi. Misalnya
mendefinisikan sesuatu sebagai obat, harus bisa membedakannya dengan
definisi narkotika atau obat tradisional
4. Mencakup seluruh aspek/ide yang akan disampaikan oleh peneliti
5. Memiliki arti dan pengertian dengan konteks atau teori lainnya
6. Merefleksikan teori yang dipakai dalam penelitian
7. Sesuai dengan penelitian, sehingga bukan hanya sekedar meng-copy dari
sebuah kamus
8. Konsisten dengan penggunaan secara umum, literatur dan praktik penelitian.
Definisi konseptual memiliki kelebihan yaitu mampu menyampaikan perspektif
peneliti sesuai dengan konsep yang digunakan dalam penelitian. Namun definisi
konseptual juga memiliki kelemahahan yaitu tidak cukup menjelaskan bagaimana variabel
tersebut diukur atau dihitung atau diamati karena definisi ini tidak menjelaskan langkah-
langkah yang harus peneliti lakukan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Hal ini
diatasi dengan bentuk definisi lain yaitu definisi operasional
Kerangka Konsep adalah hubungan antara konsep yang dibangun berdasarkan
hasil-hasil studi empiris terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Konsep
merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh
karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau
diukur. Konsep hanya dapat diamati dan diukur melalui konstruk yang dikenal dengan
istilah variabel. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi.

Kerangka teoretis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana


seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang
dianggap penting untuk masalah. Secara singkat, kerangka teoritis adalah membahas
saling ketergantungan antarvariabel yang dianggap perlu untuk melengkapi situasi yang
akan diteliti. Penyusunan kerangka yang berkonsep akan membantu kita untuk
menghipotesiskan dan menguji hubungan tertentu.

2021 Metodologi Penelitian


4 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kerangka teoritis akan memberikan dasar konseptual bagi penelitian, dan kerangka
teoritis adalah mengidentifikasikan jaringan hubungan antarvariabel yang dianggap
penting bagi studi terhadap situasi masalah apapun. Oleh karena itu, sangat penting
untuk kita mengetahui apa arti variabel dan apa saja jenis variabel yang ada (Sekaran,
2014).

Variabel menurut Depdiknas (2008: 1605), variabel diartikan sesuatu yang dapat
berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan.Secara teoretis Hacth dan
Farhady (dalam Sugiyono, 2014: 89) menyatakan bahwa variabel dapat difenisikan
sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Jadi, kesimpulannya bahwa
variabel adalah besaran yang bisa diubah dan selalu berubah sehingga mempengaruhi
kejadian dari hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel ini kita bisa menghitung
data apa saja yang masih dibutuhkan.

Cara Membuat Kerangka Berfikir

Cara membuat kerangka berfikir, sebagaio berikut:

1. Membuat Variabel

Cara pertama tentu saja Anda terlebih dahulu menentukan variabel apa yang akan
diangkat. Jika bingung bagaimana cara menentukan variabel Anda cukup lihat
judul yang dibuat. Bisa juga melihat topic yang akan diangkat. Kemudian dari hal
tersebut, barulah ditentukan variable-variabel bisa ditentukan.

2. Mengumpulkan Referensi

Cara selanjutnya adalah mengumpulkan referensi. Referensi banyak membantu


penulis dalam mendapatkan ide, gagasan, dan membukakan perspektif. Dari sisi
sudut pandang pun akan lebih luas. Pilih referensi yang relevan dengan topic atau
tema yang diangkat. Bentuk Referensi bisa berupa hasil penelitian seperti jurnal
atau karya ilmiah. Bisa juga berbentuk buku bacaan. Termasuk buku kamus, atau
hasil skripsi, tesis, berita di televisi atau di surat kabar.

3. Mendeskripsikan Penelitian

Adapun langkah lain, yaitu melakukan deskripsi teori. Teori dapat diambil dari
sumber referensi yang sudah dikumpulkan. Karena konteksnya adalah penelitian,
maka deskripsi memperhatikan pemilihan bahasa. Pilih bahasa yang baku, baik

2021 Metodologi Penelitian


5 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan benar. Karena diperuntukan untuk kalangan akademik, maka bahasa bisa
menggunakan bahasa ilmiah.

Akan berbeda cerita jika kerangka berfikir digunakan untuk penulisan buku
popular. Maka penggunaan bahasa bisa menyesuai segmentasi pasar. Jika
segmentasi pasar adalah orang-orang muda, maka Anda bisa menggunakan
bahasa gaul, bahasa non formal. Berlaku sebaliknya. Jika segmentasinya adalah
lembaga pendidikan, maka penggunaan bahasa juga menggunakan bahasa baku.

4. Pembahasan Teori Berdasarkan Hasil Penelitian

Di pembahasan teori, Anda dituntut jeli dan analitis. Karena Anda tidak sekedar
menuliskan teori-teori dari berbagai hasil referensi. Tetapi Anda juga perlu
melakukan analisis secara mendalam. Dimana teori yang diambil cukup garis
besar dan benang merahnya saja. Apakah ada keterkaitan atau tidak.

Jika semuanya dianggap cukup, langkah selanjutnya Anda bisa melakukan a nalisis
serta komparasi. Misalnya, anda bisa membandingkan teori satu dengan yang lain.
Kemudian anda bisa melakukan analisis komparatif tentang teori dari hasil
penelitian

5. Membuat Kesimpulan

Dari hasil analisis selesai, selanjutnya membuat kesimpulan. Kesimpulan ditulis


menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat dan jelas. Hindari
penjabaran yang bertele-tele. Dalam penelitian, ada yang disebut kesimpulan
sementara, nah kesimpulan sementara inilah yang nantinya diperlukan pengujian.

6. Kerangka Berpikir

Di dalam membuat kesimpulan sementara, terdapat hubungan antar variabel,


hubungan antar variable inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai kerangka
berpikir. Dimana kerangka berpikir inilah yang mengarahkan peneliti untuk
membuat skema. Setidaknya ada dua skema yang dapat Anda gunakan, yaitu
asosiatif dan komparatif.

Nah, itulah beberapa tahapan cara membuatnya bisa Anda coba praktekan. Jika
konteksnya untuk penulisan buku popular, maka hal ini dapat dibuat lebih
sederhana dan tidak terlalu teoritis.

2021 Metodologi Penelitian


6 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manfaat Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir memiliki manfaat yang banyak. Diantaranya membantu peneliti


untuk menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih luas. Selain itu hal ini juga
membantu peneliti dalam menguji rumusan masalah.

Padahal kita tahu, rumusan masalah tidak dapat diuji jika peneliti tidak tahu arah
penelitiannya kemana. Setidaknya hal ini menjawab masalah tersebut. Sehingga
peneliti lebih mudah dalam menguji rumusan masalah yang sudah diambil secara
masuk akal.

Manfaat yang terakhir adalah memudahkan peneliti menemukan konsep. Tentu saja
konsep yang dimaksud adalah konsep yang digunakan untuk masalah penelitian yang
akan dilaksanakan di lapangan.

Barangkali Anda masih bingung, sebenarnya kerangka pemikiran berbentuk apa sih?
Sebenarnya dilihat dari bentuknya, berisi teori pokok yang nantinya digunakan untuk
penelitian. Membantu pula dalam memilih atau menentukan model.

Bahkan, kerangka pemikiran bisa juga berisi tentang hasil penelitian sejenis yang
pernah dilakukan oleh orang lain. Bedanya, peneliti dan penelit iannya bertanggung
jawab untuk melihat apa saja aspek yang belum tuntas ditelaah dari penelitian-
penelitian sebelumnya.

Prosedur Penyusunan Kerangka Konsep dan Teori

Prosedur Penyusunan Kenangka Konsep Dan Teori sebagai berikut :


1) Kerangka Teori
• Melakukan kajian pustaka;
• Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang
lain;
• Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional;
• Merumuskan hipotesis;
• Melakukan penelitian untuk menguji hipotesis\
• Merumuskan teori baru.

2021 Metodologi Penelitian


7 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2) Kerangka Teori
• Seleksi dan definisikan konsep dalam penelitian. Konsep hanya dapat
diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan
variable.
• Identifikasi teori yang digunakan
• Gambarkan hubungan sebab akibat antar variabel

Karakteristik Yang Umumnya Dianjurkan Dalam Penyusunan Kerangka Konsep dan


Teori

Berikut ini Karakteristik yang dianjurkan:


• Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
• Bagian dari kerangka teori.
• Digunakan sebagai dasar dalam penyusunan hipotesis.
• Menunjukkan hubungan antara veriabel bebas dan tergantung.

Manfaat Penyusunan Kerangka Konsep dan Teori

Berikut ini adalah manfaat dalam penyusunan kerangka konsep dan teori:
• Secara cepat bisa mengetahui variable variable yang berpengaruh, serta
hubungan antar variable.
• Memberikan justifikasi yg tepat dalam menyusun kerangka konseptual.
• Memberikan tuntunan dalam menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi.
• Memberikan tuntutan dalam mendiskusikan hasil penelitian.

Kesalahan Dalam Penyusunan Kerangka Konsep dan Teori

Berikut ini adalah kesalahan dalam penyusunan kerangka konsep dan teori:
• Tidak didasarkan atas perkembangan mutkahir (state of the art) dalam bidang
permasalahan yang diteliti.
• Tidak mampu merumuskan conceptual definition sejumlah konsep utama yang
dibahas dalam kerangka teori.
• Tidak mampu menentukan conceptual definition mana yang dipergunakan
setelah membahas sejumlah conceptual definition.
• Memilih conceptual yang kurang sesuai dengan tujuan penelitian.

2021 Metodologi Penelitian


8 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Kurang melakukan tinjauan kepustakaan tentang studi- studi yang
mempergunakan konsep-konsep serupa, dan kemudian membuat definisi
konseptual sendiri yang ternyata kurang tepat.

Jenis Jenis Variable Dalam Kerangka Konsep dan Kerangka Teori

Sugiyono (2014: 91) menyebutkan hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4
macam:
1) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, krtiteria, konsekuen.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.
2) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebuah perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Gambar 1. Contoh hubungan variabel bebas – terikat

3) Variabel Moderator (Moderating Variable)


Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebagai contoh,
hubungan suami istri akan semakin kuat dengan hadirnya anak dalam
pernikahan mereka dan akan menjadi renggang jika ada pihak ketiga yang
mempengaruhi hubungan tersebut.

2021 Metodologi Penelitian


9 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. Contoh hubungan variabel bebas, terikat moderator

4) Variabel Antara (Intervening Variable)


Variabel antara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat msenjadi suatu hubungan yang
tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh yang dapat kami berikan yaitu bahwa tinggi rendahnya
penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan
hidup (panjang pendeknya umur). Hal ini menjelaskan adanya variabel antara,
yaitu berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel pengahasilan dengan
gaya hidup, terdapat variabel moderator, yang berupa budaya lingkungan
tempat tinggal.

Gambar 3. Contoh hubungan variabel bebas – moderator antara – terikat

2021 Metodologi Penelitian


10 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. https://moudyamo.wordpress.com/2016/02/01/bah-ajar-metlid-tinjauan-pustaka/
2. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/Modul%20MP_Kerangka%20teori%20_
%20kerangka%20konsep.pdf
3. file:///C:/Users/syafiadi/Downloads/5440-12005-1-SM.pdf
4. https://slideplayer.info/slide/12428674/
5. http://mp5unpam.blogspot.com/2016/01/kerangka-teoritis-dan-hipotesis.html
6. Brink, Hilla (2009). Fundamentals of Research Methodology for Health Care
Professionals. Cape Town: Juta Press.
7. Creswell, John W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed, edisi ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Green.
8. Helen Elise (2014). “Use of Theoretical and Conceptual Frameworks in Qualitative
Research” dalam Nurse Researcher Vol.21 No.6, Hal. 34-38.
9. Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter (2010). Dasar-dasar Ekonometrik, Edisi 5
(alih bahasa: Eugenia Mardanugraha.
10. Sita Wardhani, dan Carlos Mangunsong), Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

2021 Metodologi Penelitian


11 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai