Penjelasan Garis Sempadan Bangunan Beserta Dasar Hukum
Penjelasan Garis Sempadan Bangunan Beserta Dasar Hukum
Kamu juga harus melihat kiri dan kanan agar dapat sampai di seberang jalan dengan aman.
Demikian juga dalam membangun rumah, ada aspek “kiri-kanan” yang perlu diperhatikan agar
calon penghuni aman dan juga nyaman.
Aspek “kiri-kanan” itu menjadi salah satu persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang
sesuai dengan fungsi rumah.
Segala persyaratan itu tertuang di dalam aturan tentang tata bangunan dan lingkungan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Jika kamu sedang membangun atau mencari rumah, penting untuk memahami apa itu Garis
Sempadan Bangunan (GSB).
Hal ini berguna agar rumah kamu terhindar dari segala macam risiko.
Secara sederhana, GSB adalah soal pengaturan jarak antar suatu bangunan dengan bangunan
yang lainnya.
Misalnya, jarak antara rumah yang kamu bangun dengan rumah tetangga ataupun muka jalan.
Setiap daerah, memiliki aturan tersendiri berapa jarak ideal GSB sesuai rencana detil tata ruang.
Baca Juga: 9 Obat Flu Alternatif yang Bisa Ditemukan di Rumah, Dijamin Ampuh!
Aturan GSB berada pada Pasal 13 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
GSB adalah garis yang membatasi jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa
bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai.
Kemudian, GSB juga disebutkan pula pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
Berdasarkan PMPU, GSB merupakan aturan yang harus dikeluarkan oleh penguasa wilayah
seperti gubernur, bupati, atau wali kota.
Dengan adanya payung hukum, maka pembangunan suatu bangunan tak bisa sembarangan.
Secara sederhana, fungsi GSB adalah untuk menjamin kemanan dan kenyamanan di sekitar.
Jika tidak ada jarak antar suatu bangunan, maka risiko yang dihadapi akan jauh lebih besar.
Bayangkan jika hunianmu mengalami kebakaran, namun mobil pemadam kebakaran tidak bisa
menjangkau area kawasan rumahmu.
Lalu, berapa jarak ideal batasan untuk sebuah garis sempadan bangunan?
Ini artinya tidak ada batas sedikitpun antara bangunan dengan sekitarnya.
Secara umum, besaran GSB sama dengan setengah dari lebar jalan.
Untuk pemukiman perumahan, standar yang ditetapkan dapat berkisar antara tiga hingga lima
meter.
Sementara bangunan yang terletak di pinggir jalan, maka GSB ditentukan berdasarkan fungsi
dan kelas jalan.
Selain itu, juga dilihat dari dari sisi depan dan samping bangunan.
Baca Juga: 15 Inspirasi Taman Minimalis dalam Rumah | Yuk, Dilihat Seperti Apa Desainnya
Sebab, jika kamu mengabaikannya, akan ada sanksi berlaku sesuai aturan tiap daerah.
Sanksi yang diberikan dapat berupa peringatan tertulis, denda, hingga maupun pembongkaran.
Hal ini juga sudah tertuang berdasarkan Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
Selain itu, jika ketahuan membangun bangunan yang melebihi GSB, maka bisa dikenakan sanksi
lain.
Sanksinya terdiri dari 10 persen dari nilai bangunan yang sedang atau telah dibangun.