PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi
daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi
desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan salah satunya
berupa wewenang satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum
mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan (school-based
management) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi
satuan pendidikan yang sedang dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini antara lain adalah mengambil
keputusan berkenaan dengan pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.Sebagaimana
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar
Isi, Lulusan, Proses, dan Penilaian telah diubah dengan PP nomor 32
tahun 2013 dan PP nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Menurut studi Bank Dunia (1999) yang dikutip Santo (2002: 132)
terdapat tiga pilar pendukung sistem pendidikan yang ideal.
Pertama,akses; terdiri atas murid yang siap belajar, dukungan lingkungan
pembelajaran, peluang pendidikan.Kedua,kualitas; terdiri atas kurikulum
yang relevan, dukungan kepada staf, dan proses belajar mengajar yang
baik. Ketiga,dukungan; terdiri atas pemerintah yang baik, sumber daya
manusia yang memadai, sarana prasarana yang memadai, serta evaluasi
yang baik. Yang patut digarisbawahi, kurikulum dan sumberdaya manusia
adalah penggerak utama dalam sistem pendidikan, maka pengelolaan
pendidikan sebagai sektor unggulan wajib memperhatikan sumberdaya
manusia yang terlibat dalam keseluruhan proses pendidikan.
Terkait dengan pernyataan tersebut, kurikulum sebagai salah satu
pilar pendukung sistem pendidikan yang ideal, perlu dipersiapkan
sedemikian rupa. Terutama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan
1
pendidikan, dan peserta didik.Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan.Oleh karena itu,
kurikulum perlu diperbaiki agar tetap sesuaidengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, standar pendidikan serta kebutuhan
stakeholders, khususnya peserta didik.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, Madrasah Tsanawiyah
Negeri 7 Tasikmalaya telah menggunakan KTSP yang disusun oleh tim
pengembang kurikulum sejak tahun 2007. Kurikulum tersebut direview
dan direvisi setiap tahun pelajaran, menuju kearah kesempurnaan, dalam
arti sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, dalam
penyempurnaan tahun ini diarahkan pada proses penyusunan yang lebih
realistis, dikerjakan oleh tim dan berdasarkan saran dari berbagai pihak.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
dikembangkan dengan memperhatikan keadaan peserta didik, baik dari
aspek latar belakang pendidikan, tempat tinggal, kondisi ekonomi serta
harapan mereka terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya.
Didasarkan pula pada kondisi internal Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalayayang meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana serta
kesiapan bekerjasama dengan berbagai pihak. Dengan demikian,
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya merupakan
implementasi dari kebijakan pemerintah tentang pengembangan
kurikulum, dipadukan dengan kondisi riil peserta didik dan lingkungan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya.
Pada tataran ideal, dengan disusunnya kurikulum oleh satuan
pendidikan, maka potensi yang dimiliki satuan pendidikan, termasuk di
dalamnya Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya dapat
dikembangkan secara optimal. Warganya mampu menampilkan kinerja
yang tinggi, produktif, efektif, dan efisien sebagai institusi pendidikan yang
dikelola secara profesional.
Agar kondisi ideal tersebut dapat terealisasi, maka pelaksanaannya
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berdasar pada 1)
rencana yang matang (planning excellent); tidak asal jadi atau asal ada;2)
sistematis; diurutkan berdasarkan prosedur yang benar; 3) integral;
menyeluruh dengan menggabungkan semua komponen yang dibutuhkan;
4) berkesinambungan; diturunkan dari rencana-rencana yang lebih luas
(rencana induk pengembangan madrasah, rencana strategi, dan rencana
operasional), serta dengan ketentuan lainnya; 5) transparansi dalam arti
dapat dianalisis, dikaji dan dilihat oleh semua pihak yang berkepentingan;
6) akuntabilitas; dapat dipertanggungjawabkan di hadapan manusia
maupun dihadapan Allah subhanahu wata’ala. Didasarkan pula pada
analisis potensi dan karakteristik yang ada pada satuan pendidikan.
2
Secara umum dapat diuraikan menjadi:
1. Analisis Lingkungan Internal
Berdasarkan hasil analisis terhadap keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya dengan menggunakan analisis SWOT
(Strenght, Weakness, Opportunity, Treatment),diketahui potensi dan
karakteristik Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya sebagai berikut:
a. Dukungan masyarakat terhadap keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya merupakan potensi yang perlu
terus dipelihara dan dikembangan. Hal ini terbukti dengan jumlah
peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya yang
setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
meskipun padatahun-tahun tertentu mengalami fluktuasi yang
disebabkan oleh berbagai faktor. Tantangan ke depan, jumlah
peserta didik perlu terus ditingkatkan dengan memperbaiki
pelayanan dan memberikan jaminan kualitas kepada semua
stakeholders.
b. Orang tua peserta didik yang mayoritas kalangan ekonomi
menengah ke bawah, mempunyai harapan anak-anaknya memiliki
keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.Harapan tersebut perlu dijawab dengan menyediakan
program-program keterampilan yang sekaligus mendukung
pengembangan potensi akademik.
c. Lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya memberi
kenyamanan untuk melakukan proses pembelajaran kepada
peserta didik. Berada di lingkungan dekat dengan pondok
pesantren Almanshuriyah dengan masyarakat yang agamis dan
lingkungan madrasah jauh dari keramaian kota atau pasar. Lokasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di pinggir
jalan desa di Kp. Nangerang yang berada sekitar 500 meter dari
jalan raya Garut Tasik.
d. Jumlah peserta didik yang ada, memungkinkan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya tampil dalam berbagai lomba,
olimpiade, dan kejuaraan dengan mengutus peserta didik terpilih
yang memiliki potensi pada bidangnya masing-masing. Mereka
memiliki potensi untuk menjadi winner setelah dilakukan
pembinaan dan pengembangan oleh guru-guru.
e. Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di tempat
strategis yang mudah dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi, roda dua maupun roda
empat.Jarak dengan Madrasah atau sekolah lain lebih dari 2 KM.
f. Pendidik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
seluruhnya ( 34 orang) memiliki pendidikan sesuai dengan standar
kualifikasi akademik yang ditetapkan pemerintah, yakni minimal S1,
dan 10 orang berpendidikan, S2. Potensi tersebut dapat
3
dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada
peserta didik.
g. Sarana prasarana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalaya menjadi salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pencapaian kualitas peserta didik. Jumlah
ruang kelas dibiayai oleh pemerintah dan swadaya masyarakat,
belum dilengkapi dengan laboratorium Bahasa, laboratorium
Komputer, laboratorium IPA beserta peralatannya, sedangkan
untuk kegiatan keagamaan menggunakan fasilitas mesjid yang
berada di komplek pondok pesantren Almanshuriyah. Dengan
harapan terus berkembang dan semakin berkualitas dengan
memanfaatkan alumni dan melakukan promosi sekolah-sekolah
dijenjang SD/MI.
h. Dukungan pemerintah (pusat dan daerah), baik berupa kebijakan,
pendanaan, dan pembinaan yang dilakukan dalam bentuk diklat,
menjadi salah satu potensi yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah
Negeri 7 Tasikmalaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya yang dilahirkan dari
pesantren memiliki karakteristik unik.Keunikan tersebut terlihat dari
otoritas penuh dalam arti ada campur tangan yayasan sebagai
induk yang melahirkannya. Hubungan harmonis terus terjalin
dengan pesantren, antara lain melalui pembinaan bersama
terhadap peserta didik dalam bidang agama.
i. Perubahan kurikulum sangat mendukung terhadap inovasi yang
dilakukan Madrasah.Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
menyusun kurikulum agar segala potensi yang dimiliki dapat
teroptimalkan, dapat melaksanakan program pendidikan sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk
itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga madrasah
dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan
sekitar Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
4
Timur dan barat dibatasi oleh perumahan penduduk dan juga
sekolah SMK Al-Manshuriyah.. Sebelah Selatan ada SMPN 3
Salawu dan arah Jalan Raya terdapat SMP Negeri 1 Salawu.
Wilayah yang strategis dan juga iklim sekolah yang baik,
menjadikan madrasah sebagai pilihan untuk menyekolahkan
anaknya.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di
tempat strategis yang mudah dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi, roda dua maupun roda empat
Dari arah jalan raya Salawu Garut untuk menuju lokasi madrasah
berjarak sekitar 300 meter, infrastruktur jalan sudah ditembok yang
berasal dari PNPM dan sebagin dari masyarakat. Sebagian besar
siswa berjalan kaki ke sekolah dikarenakan di sepanjang jalan di
tumbuhi dengan tanaman yang besar dan perumahan penduduk
yang tidak terlalu sempit yang membuat udara di sepanjang jalan
terasa segar.
Kondisi tersebut memberi kenyamanan untuk melakukan
proses pembelajaran kepada peserta didik karena berada di
lingkungan dekat dengan pesantren Al-Manshuriyah, masyarakat
yang agamis dan jauh dari keramaian kota atau pasar.
b. Kondisi Sosiologis
Secara sosiologis masyarakat di sekitar madrasah sangat
religius didukung dengan adanya pesantren sebagai basis
pembinaan masyarakat sekaligus sebagai keunggulan madrasah ini
dari sisi sosiologis. Juga masyarakat yang ramah, para pemuda
dan juga pemudi banyak yang sebagai alumni dari madrasah ini
dan bahkan hampir sebagain besar adalah alumni dari madrasah
ini. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang untuk menerapkan
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat agamis di madrasah seperti
shalat duha, shalat berjamaah, tahfidz alquran, membaca surat dari
al-Quran sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
Tantangan di madrasah sekarang ini adalah masih banyak
orang tua siswa tidak begitu peduli terhadap pendidikan anaknya,
mereka tidak menyadari bahwa pendidikan terhadap anak bukan
hanya merupakan tanggung jawab madrasah tetapi orangtua juga
terlibat.
c. Kondisi Demografis
Secara demografi jumlah penduduk atau masyarakat di sekitar
madrasah tidak terlalu padat, ada daerah-daerah kosong yang diisi
dengan pesawahan jalan, kolam dan lain-lain, sehingga kondisi ini
cukup jauh dari keramaian. Persebaran penduduk tidak merata di
setiap arah madrasah kabanyakan perumahan penduduk berada di
wilayah barat madrasah.
5
B. Landasan Hukum
Landasan pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri
7 Tasikmalaya berdasarkan:
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733);
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Dasar di
Kabupaten/Kota;
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
6
11)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun
2014 tentang Kepramukaan;
12)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2014 jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru
TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
dalam Implementasi Kurikulum 2013;
13)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun
2014 tentang Muatan Lokal;
14)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
15)Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah;
16)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti;
17)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
18)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
19)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
21)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
22)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada
Kurkulum 2013;
23)Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun
2018 tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
24)Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi Dasar (KD)
pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
26)Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Panduan Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab;
27)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun
2016 tentang linearitas mata pelajaran;
7
28)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada
Madrasah Tsanawiyah.
29)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada
Madrasah.
30)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada Madrasah.
31)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor ….. Tahun
2019 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2019 / 2020.
32)Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah
Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
33)Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat Nomor ….. Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Buku I, II, dan III Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;
8
Provinsi Jawa Barat, serta memperhatikan pertimbangan Komite
Madrasah.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya.
Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan potensi peserta
didik yang berbeda-beda, oleh karena itu proses pembelajarannya
dilaksanakan secara individual, kelompok dan klasikal.
Bahan ajar dikemas dengan menggunakan pendekatan tematik
yang dapat mengembangkan seluruh potensi dan aspek
perkembangan anak usia dini berdasarkan kebutuhan peserta didik
serta tuntutan di lingkungan Madrasah Tsanawiyah.
9
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Hal ini ditanamkan sejak dini agar peserta didik senang
belajar sepanjang hayat, karena kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
10
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
11
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus
ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara
toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
12
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
F. Profil Madrasah
I. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Sekolah : MTs Negeri 7 Tasikmalaya
2. Alamat : Kp. Nanggerang No. 335 RT 027
RW 04
Desa : Salawu
Kecamatan : Salawu
Kabupaten : Tasikmalaya
3. Penyelenggara sekolah : -
4. NSM : 121132060011
5. NPSN :
6. Jenjang Akreditasi : Madrasah Tsanawiyah
7. Tahun didirikan : 1997
8. Tahun beroperasi : 1997
9. Kepemilikan tanah :
a. Status tanah : Negara
b. Luas tanah : 620 m2
10. Status Bangunan : Milik Negara
11. Sumber dana Operasional : DIPA MTsN 7 Tasikmalaya
No. Rekening :
13. Komite Madrasah : H. Ugas Komarudin, B.A.
13
Nama Lengkap : Drs. H. RIDWAN FUAD, M.A.
Ijazah Tertinggi : S2
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Bidang Sertifikasi : Bahasa Arab
Tahun Sertifikat : 2008
Diklat Kepsek : Tahun 2005
Tahun Mulai Tugas : 1993
Masa Kerja : 26 tahun
Tabel 1.1
Siswa dan Rombongan Belajar (3 tahun terakhir)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Total
Tahun
No Siswa R Siswa Siswa R Siswa
Pelajaran R R
L P L P L P L P
1. 2018/2019 5 90 93 5 90 96 6 105 104 16 285 293 578
10 517
2. 2017/2018 5 90 96 6 104 6 108 114 17 203 314
5
10 628
3. 2016/2017 6 105 104 6 114 5 89 108 17 302 326
8
Catatan R = Rombongan Belajar
Tabel 1.2
Rekapitulasi Data Orangtua Siswa
Pendidikan
Jumlah
Kelas SMA/
Siswa SD SMP / D1-
SMK / S1 S2
/MI MTs D4
MA
VII 150
VIII 182
IX 184
Tabel 1.3
Rekapitulasi data Pekerjaan Orangtua
Pekerjaan Penghasilan
VII
VIII
14
IX
Tabel 1.4
Nilai Ujian Nasional (3 tahun terakhir)
Tabel 1.5
Prestasi Madrasah (3 tahun terakhir)
Tahun Jenis / Kriteria
Tingkat Juara ke
Pelajaran Prestasi
2018-2019
2017-2018 KKM
Kabupaten Tasikmalaya 1 Tahfidz al Quran
2016-2017
Priangan Timur 1 Pemula Paskibra dan Pramuka
15
VII. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Tabel 1.6
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
PENDIDIKAN JML TUGAS
NO NAMA LENGKAP NUPTK L/P STATUS TMT SRTFKT
TINGGI JURUSAN JAM TAMBAHAN
Drs. H. RIDWAN FUAD, M.A. 2446744646200022 L S2 Pend. Bahasa Arab PNS 0 Kepala
YULIARTO, B.A. 0246738640200023 L D3 Pend. IPS PNS 24
ASEP TATANG, S.Ag., M.Pd. 9441750651200012 L S2 Manajemen Pend. PNS 25 Wali kelas VIIIE
Islam
SOFYAN SAORI, M.Pd. 8158755657200023 L S2 Pendidikan IPA PNS 17 WKurikulum
ERWAN SUWANDA, S.Pd. 9633745647200042 L S1 Pend. IPS PNS 24 Wali kelas VII A
Drs. EDI SUPRIADI 6560746647200002 L S1 Pendidikan Olah raga PNS 24
H. YAYAN SUHERMAN, M.Pd. 1442749651200043 L S2 Pend. Bhs. Indonesia PNS 25 Wali kelas VIIIF
AULIA AMINI, S.Pd. 2938758659300042 P S1 Pend. Matematika PNS 25 Wali kelas VIIIA
Drs. UUS RUSMANA 0542746648200033 L S2 Man. Pend. Islam PNS 16 Sarana
Dra. Hj. EUIS NAHDIAH ALIM 4538746648300072 P S1 Syariah PNS 24 Wali kelas IXA
TITA PATMAWATI, S.Pd. 2554753654300022 P S1 Pend. Bhs. Indonesia PNS 25 Wali kelas IXE
ANI WAHYUNI, S.Ag. 3645753654300022 P S1 Pend. Bhs. Arab PNS 17 Kesiswaan
AI YUDANINGSIH, S.Pd. 1148748649300013 P S1 Pend. Bhs. Arab PNS 25
Hj. AI DINI ROSDIANI, S.Ag., M.Pd. 9948754656300052 P S2 Manajemen Pend. PNS 24 Wali kelas VIIE
Islam
Hj. LILIS ROHIMAH, S.Pd. 1644768668300002 P S2 Manajemen Pend. PNS 26 Wali kelas VIIIC
Islam
R. HILMAN YUSMANSYAH, S.Pd. 4941758660200012 L S1 Pend. Matematika PNS 25 Wali kelas VIIID
M. FAISAL, S.PdI. 4439759661200013 L S1 Tarbiyah PNS 26 Wali kelas VIID
NURLAELI HASANAH, S.Pd. 1955761661300002 P S1 Pend. Bhs. Inggris PNS 24 Wali kelas VIIIB
N. YEYEN SURYANI, S.Ag., M.PdI. 9860744648300002 P S2 Manajemen Pend. PNS 24
Islam
ADHI IRAWAN S, S.PdI. 1549759661200012 L S1 Tarbiyah PNS 26 Wali kelas VIID
16
M. TAUFIQULLAH, S.Ag 9456755657200023 L S1 Pend. Bhs. Arab PNS 16 Humas
APIPUDIN MANSUR, M.PdI. 5352756658200030 L S2 Manajemen Pend. PNS 28
Islam
ASEP MIFTAHULHUDA, M.PdI. 7656760662200012 L S2 Manajemen Pend. PNS 28
Islam
FITRIA, S.Pd. 3956760662300072 P S1 Pend. Bhs. Inggris PNS 20
GUPRON SUGILAR, S.PdI. P S1 Pend. Bhs. Arab GTT 27 Wakamad IXC
SITI NURONIAH, S.Pd. P S1 Pend. Matematika GTT 20
MELYSA RACHMAT, S.Pd. P S1 Pend. Matematika GTT 20
RITA ROSITA, S.Pd. P S1 Pend. Bhs. Sunda GTT 16
DZIKRY HILMAN NUGRAHA, S.Pd. L S1 Pend. Bhs. Sunda GTT 21
INDRA MAULANA, S.Pd.I. L S1 Tarbiyah GTT 20 Wali kelas IXD
ELIS MULYATI, S.Pd. P S1 Pend. Biologi GTT 25 Wali kelas IXB
ROFI MUTAMAM, S.Pd. L S1 Pend. Biologi GTT 25
M. FREZI FARIZAL HILMI, S.Pd. L S1 Pend. Olahraga GTT 24
DEDE ROSWATI, S.Pd. P S1 Pend. Matematika GTT 10
SITI NURASIAH, S.Sn. P S1 Sarjana Seni GTT 22
TITIN SURYANI, S.Pd. 9743751653300012 P S1 Pend. Olahraga PNS
ERLANG JATNIKA, S.Pd. 9859759660200002 L S1 Tarbiyah PNS
AIDA NURKOMALA, S.Ag. 2848746647300012 P S1 Tarbiyah PNS
HANDI NURJAMAN 4862759661200022 L SMA PNS
DANI ABDILLAH, S.Pd.I. L S1 Tarbiyah PTT
SYAHRUL IMAM L SMA PTT
DEDEH BADRIAH, S.Pd.I. P S1 Tarbiyah PTT
Gambar 1.1
17
STRUKTUR ORGANISASI MTs. NEGERI 7 TASIKMALAYA
Kepala TU Bendahara
Erlang Jatnika, S.Pd.I. Titin Suryani, S.Pd.
Kepala Perpustakaan
Erlang Jatnika, S.Pd.I.
18
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI MADRASAH
19
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Kelulusan
C. Tujuan Madrasah
20
Setelah memperhatikan Tujuan Pendidikan Nasional dan
Kelembagaan serta visi dan misi madrasah, selanjutnya rumusan tujuan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya adalah:
1. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (dluha dan zhuhur) di
madrasah.
2. Meningkatkan kemampuan berdakwah melalui kultum sebelum
berjamaah dzuhur dan hutbah Jum’at.
3. Mewujudkan peserta didik sebagai hafidz quran minimal 3 juz.
4. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun) pada seluruh warga madrasah.
5. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.
6. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris
dan bahasa Arab secara aktif.
7. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di
tingkat provinsi dan nasional.
8. Mewujudkan tim olimpiade PAI, MIPA, ilmu sosial, bahasa, teknologi
dan yang berhubungan dengan ekstrakurikuler yang mampu bersaing
di tingkat nasional.
9. Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah.
10. Meningkatkan kepedulian terhadap pemeliharaan dan pengadaan
sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung
peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
11. Mewujudkan madrasah sebagai rujukan di tingkat Kabupaten dan
provinsi dalam pengembangan potensi peserta didik.
BAB III
21
STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar
bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
22
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi,
nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
umat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa
ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
23
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta
didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam
konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa
kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh
karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi
kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
24
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Standar Isi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan
Undang-Undang Republik Indonesia.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Pasal 2), berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di
antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
telah
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan
tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan
menyongsong Generasi Emas Indonesia Tahun 2045, telah
25
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis pada
Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi Indonesia, dan Potensi
Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi Terbesar Dunia, dan
sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan
peradaban dunia.
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang
harus
dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam
jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi
untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan
nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar
Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta
proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut
memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui
aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), maka struktur
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya memuat 5
(lima) kelompok mata pelajaran, yaitu:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel di
bawah ini :
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
26
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
27
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran
2. Kewarganega-
kewarganegaraan dan kepribadian
raan dan
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
Kepribadian
dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
28
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
5. Jasmani,
dan kesehatan pada SMP/MTs
Olahraga dan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
Kesehatan
fisik serta membudayakan sikap sportif,
disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
TABEL 1.5
STRUKTUR KURIKULUM
MTS NEGERI 7 TASIKMALAYA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX
29
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
3. Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika*) 2 2 2
Jumlah 46 46 46
Muatan Lokal
- Bahasa Sunda 1 1 1
- BTQ 1 1 1
Jumlah 48 48 48
Pengembangan Diri **) **) **)
1. Shalat berjamaah
2. Lietarasi madrasah...
3.
*) Mapel informatika hanya untuk kelas VII berdasarkan Permen 37 tahun 2018
**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
D. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran di MTs Negeri 7 Tasikmalaya berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi (SI), yaitu
sebagai berikut :
30
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga madrasah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan lokal di MTs Negeri 7 Tasikmalaya yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa Sunda; disajikan di kelas VII, VIII, dan IX.
Tujuan muatan lokal ini untuk mengambangkan kompetensi
Bahasa Sunda peserta didik sekaligus melestarikan Bahasa dan
Budaya Sunda.
2. BTQ disajikan di kelas VII, VIII dan IX
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
31
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling, ekstrakurikuler, dan pembiasaan.
Pengembangan Diri di MTs Negeri 7 Tasikmalaya meliputi program
berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Pelayanan Konseling, memiliki tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar peserta didik
2) Melayani pengembangan karir
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
4) Membantu dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
social
(Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah)
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Pramuka
Kegiatan Pramuka, memiliki tujuan:
1) Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri
2) Melatih untuk berorganisasi dan kepemimpinan
3) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
c. Pembiasaan
Kegiatan pembiasaan meliputi Disesuaikan dengan kebutuhan
madrasah yang memiliki tujuan :
1) Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah
2) .................................................................
32
Baik B
Cukup C
Kurang D
Nilai KKM
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kompo
Psikomotor
Psikomotor
Psikomotor
Isi Kurikulum
Kognitif
Kognitif
Kognitif
nen
Afektif
Afektif
Afektif
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
Islam;
a. Al-Qurán Hadits B B B
b. Aqidah Akhlaq B B B
c. Fiqih B B B
d. SKI B B B
1. Pendidikan
Pancasila dan B B B
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan
Alam
7. Ilmu Pengetahuan
Sosial
8. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
3. Pendidikan
Jasmani, Olah
raga, dan
Kesehatan
3. Prakarya
33
Muatan Lokal
Bahasa Sunda
KKM Tingkat
Afektif : ………..
Kognitif : …………
KKM Madrasah Dibulatkan menjadi
Dibulatkan menjadi …..
…
Pengembangan Diri :
a. …………………… B B B
b. …………………… B B B
c. …………………… B B B
Predikat
KKM
D C B A
N < N N ≤ .... ...... ..... ≤ 100
34
2. Mekanisme Pelaksanaan Remedial
Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi
peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar.
Pelaksanaan remedial meliputi langkah – langkah berikut ini;
a) Melakukan analisis hasil belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar
c) Menentukan teknik pembelajaran remedial
d) Memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
e) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang, pada materi
materi atau indikator yang gagal dicapai pada tes sebelumnya.
3. Pelaksanaan Remedial
Pelaksanaan remedial bisa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pelaksanaan remedial di dalam kelas apabila peserta didik di kelas
tersebut sebagian besar hasil belajarnya di bawah KKM, sehingga perlu
pembelajaran ulang. Pelaksanaan pembelajaran remedial di luar kelas,
apabila terdapat sebagian kecil peserta didik yang mengikuti remedial.
35
Syarat kenaikan kelas yang tertuang di panduan penilaian dan
juknis penilaian adalah sebagai berikut;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM
pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap
aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
b. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah
memenuhi kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
3. Lulus ujian madrasah (UM) dan ujian sekolah berstandar
nasional (USBN);
4. Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN).
36
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang
dilaksanakan MTs ………………… adalah sebagai berikut:
Uraikan Pendidikan Berbasis Keungguan Lokal dan Global di
madrasahnya
37
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
Beban belajar di MTs Negeri 7 Tasikmalaya ditentukan berdasarkan
penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di
madrasah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan.
Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Adapun pengaturan beban belajar di MTs Negeri 7 Tasikmalaya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
38
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN MADRSAH
39
5 NOPEMBER 2019 30
6 DESEMBER 2019 31
Jumlah 184
SEMESTER II
7 JANUARI 2020 31
8 PEBRUARI 2020 29
9 MARET 2020 31
10 APRIL 2020 30
11 MEI 2020 31
12 JUNI 2020 30
Jumlah 182
Jumlah Total 366
JAM SELASA –
PUKUL SENIN PUKUL
KE- KAMIS
1 07.00 – 07.45 Upacara 07.05 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM
40
4 09.06 – 09.45 KBM 09.06 – 09.45 KBM
09.46 – 10.05 Shalat 09.46 – 10.05 Shalat
Dhuha Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 10.46 – 11.25 KBM 10.46 – 11.25 KBM
7 11.26 – 12.05 KBM 11.26 – 12.05 KBM
12.06 – 12.25 Shalat Dzuhur Berjamah
8 12.26 – 13.05 KBM 12.26 – 13.05 KBM
9 13.06 – 13.45 KBM 13.06 – 13.45 KBM
JAM
PUKUL JUMAT PUKUL SABTU
KE-
1 07.05 – 07.45 KBM 07.00 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM
4 09.06 – 09.25 Shalat Dhuha 09.06 – 09.45 KBM
09.26 – 10.05 KBM 09.46 – 10.05 Shalat Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 Shalat Jumat 10.46 – 11.25 KBM
Berjamaah
7 11.26 – 12.05 KBM
8 12.06 – 12.25 Shalat Dhuhur
Berjamaah
12.26 – 13.05 KBM
13.06 – 13.45 KBM
41
ALOKAS
NO KEGIATAN I KETERANGAN
WAKTU
pendidikan
Minggu efektif semester
genap tahun terakhir …
3
kelas IX MTs minggu
……………..
2 Satu minggu setiap
4 Jeda tengah semester
minggu semester
2 Antara semester I
5 Jeda antarsemester
minggu dan II
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan
…
6 Libur akhir tahun ajaran dan administrasi
minggu
akhir dan awal tahun
ajaran
Libur awal
…
7 Hari libur keagamaan Ramadhan dan Hari
minggu
Raya Iedul Fitri
Hari libur umum /
nasional
Hari libur …
8 berdasarkan
umum/nasional minggu
peraturan
pemerintah
Tidak terdapat hari
9. Hari libur khusus - libur khusus MTs
…………..
Kegiatan
pertandingan olah
raga antar kelas /
Kegiatan khusus …
10 pentas seni di akhir
madrasah minggu
semester menjelang
pembagian buku
laporan pendidikan.
42
6 Hari Pertama Masuk Madrasah
7 Rapat Orang Tua / Wali Murid
8 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop I)
9 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop II)
11 Libur Idhul Adha
12 Penilaian Tengah Semester
13 Penilaian Akhir Semester
14 Class Meeting dan Remedial
16 Pembagian Raport Semester I
17 Libur Semester Gasal
18 Awal KBM Semester II
19 Kegiatan Pemantapan Kelas IX
20 Uji Coba / Try Out UAN
21 Penilaian Tengah Semester 2
22 Ujian Praktek
23 UAMBN
24 USBN
25 Ujian Nasional
26 Penilaian Akhir Tahun
27 Class Meeting dan Remedial
28 Pembagian Raport Semester II
29 Libur Akhir Semester II / PPDB 2020/2021
30 Awal tahun Pelajaran 2020/2021
43
BAB VI
PENUTUP
A. Harapan
Tuliskan harapan yang diinginkan pada tahun pelajaran 2019 / 2020
B. Permasalahan
Tuliskan permasalahan yang dihadapi untuk mencapai harapan di
atas.
C. Solusi
Tuliskan solusi yang akan dilakukan terhadap permasalahan
tersebut.
44
Lampiran-lampiran yang harus dilampirkan pada Buku I KTSP :
Bagian ini dilampirkan yang berhubungan dengan Buku KTSP :
a. SK TPKM,
b. SK Penetapan Mulok beserta KI/KD-nya,
c. SK Penetapan Ketuntasan Belajar,
d. SK. Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler,
e. Berita Acara masing-masing kegiatan Penyusunan KTSP,
f. Daftar Hadir Kegiatan dan foto kegiatan penyusunan Buku I KTSP,
g. Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
h. Lampiran Struktur Kurikulum
i. dokumen lainnya yang dianggap perlu
45
Contoh Surat Permohonan Pengesahan Buku I KTSP :
Kepada Yth;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota …….
Up. Kasi Pendidikan Madrasah
BUKU I
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr wb.
KURIKULUM
Sehubungan telahMADRASAH
selesainya ...........
penyusunan dan
pengambangan kurikulum madrasah ...............................
TAHUN
tahun pelajaranPELAJARAN ...........
……. maka dengan ini kami mohon kiranya
Bapak dapat mengesahkan Buku Kurikulum dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan
Buku I, Buku II dan Buku III Kurikulum Madrasah …..…..
yang telah selesai kami susun.
Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan
terima kasih.
Kepala Madrasah,
..............................
NIP. ……………….
LEMBAR PENGESAHAN
47
Mengetahui,
………………………………
……………………..............
NIP. ..…………………........
Mengetahui,
……………………………… ...……………………………
NIP. ………..………….........
Mengesahkan,
An. KEPALA
Kantor Kementerian Agama Kab./Kota
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah,
……………………………………
NIP. ..……………………………
KOP MADRASAH
48
Menimbang : a. Bahwa untuk menyusun dan memgembangkan Buku
I, II dan III Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu
ditunjuk Tim Pengembang Kurikulum
Madrasah………………… Tahun Pelajaran ……….;
b. Bahwa nama-nama yang tersebut dalam lampiran surat
keputusan ini dianggap mampu dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas dimaksud.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala Madrasah ……... tentang Penunjukan
Tim Pengembang Kurikulum Madrasah ….…… Tahun
Pelajaran …...
KEDUA : Menujuk nama-nama tersebut dipandang cakap sebagai
TPKM yang untuk menyusun dan mengembangkan Buku
I Kurikulum Madrasah Tahun Pelajaran …... yang tidak
terpisahkan dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : TPKM melaksanakan tugas dan tanggunggjawabnya
sesuai dengan ketentuan dan berpedoman pada
Panduan penyusunan dan pengembangan Buku I,II dan
III KTSP pada madrasah di Jawa Barat.
KEEMPAT : Segala sesuatu akibat pembiayaan dari kegiatan TPKM
ini dibebankan kepada kemampuan anggaran yang ada
dalam RAPBM Madrasah Tahun …..
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perbaikan seperlunya bila
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
49
Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : ... Mei 2019
Kepala Madrasah
.........................................................
NIP.
…………………………………..
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite ……………….
2. Ketua yayasan ………………
3. Pengawas Madrasah ……….
JABATAN
NO NAMA UNSUR
DALAM TIM
50
1 Yayasan (swasta) Pembina
2 Komite Pembina
3 Pengawas Madrasah Pembina
4 Kapala Madrasah Ketua
5 Wk. Bid Akademik Sekretaris
6 Kepala Tata Usaha Anggota
7 Guru (MGMP/KKG) Anggota
8 Guru (unsur PAI) Anggota
9 Guru (Unsur Bahasa) Anggota
10 Guru (Unsur Umum) Anggota
11 Guru (Unsur Umum) Anggota
12 Guru (Unsur Umum Anggota
13 Guru (unsur mulok) Anggota
14 Guru BP/BK Konselor
15 .............. Narasumber
Dst Dst. Dst.
............, ..................
..
Kepala Madrasah,
..................................
NIP. ..........................
KATA PENGANTAR
51
terprogram dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya dalam
mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil sebagai bekal hidup dan
bekal membangun negeri tercinta Indonesia.
Dalam penyusunan Buku I, II, dan III kurikulum
Madrasah ............................. Tahun pelajaran .............
Kabupaten ................. Propinsi Jawa Barat ini, kami berupaya semaksimal
mungkin untuk menyajikan konsep, perangkat, serta strategi yang ideal,
namun kami pun menyadari sepenuhnya karena berbagai keterbatasan
yang ada pada kami dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan,
potensi dan tantangan yang ada, sehingga kurikulum yang kami susun ini
masih perlu penyempurnaan sesuai dengan perkembangan dan peraturan
yang berlaku.
Semoga kurikulum yang telah kami susun ini dapat dijadikan landasan
dan pedoman bagi peningkatan mutu lembaga, mutu peserta didik dan
mutu para pendidik, sehingga harapan yang ingin dicapai menuju
Madrasah Ibtidaiyah yang unggul, berdaya guna dan berhasil guna dalam
menunjang pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi dan
standar proses pendidikan yang dilaksanakan di madrasah kami.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
bimbingan demi terselesaikannya Buku I, II dan III Kurikulum
Madrasah ........................ Tahun Pelajaran ...... ini, kami ucapkan terima
kasih. Hanya kepada Allah lah kita memohon petunjuk dan pertolongan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
................................
20....
Kepala Madrasah
...............................
.........
NIP. ..........................
52
53
54