Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi
daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi
desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan salah satunya
berupa wewenang satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum
mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan (school-based
management) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi
satuan pendidikan yang sedang dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini antara lain adalah mengambil
keputusan berkenaan dengan pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.Sebagaimana
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar
Isi, Lulusan, Proses, dan Penilaian telah diubah dengan PP nomor 32
tahun 2013 dan PP nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Menurut studi Bank Dunia (1999) yang dikutip Santo (2002: 132)
terdapat tiga pilar pendukung sistem pendidikan yang ideal.
Pertama,akses; terdiri atas murid yang siap belajar, dukungan lingkungan
pembelajaran, peluang pendidikan.Kedua,kualitas; terdiri atas kurikulum
yang relevan, dukungan kepada staf, dan proses belajar mengajar yang
baik. Ketiga,dukungan; terdiri atas pemerintah yang baik, sumber daya
manusia yang memadai, sarana prasarana yang memadai, serta evaluasi
yang baik. Yang patut digarisbawahi, kurikulum dan sumberdaya manusia
adalah penggerak utama dalam sistem pendidikan, maka pengelolaan
pendidikan sebagai sektor unggulan wajib memperhatikan sumberdaya
manusia yang terlibat dalam keseluruhan proses pendidikan.
Terkait dengan pernyataan tersebut, kurikulum sebagai salah satu
pilar pendukung sistem pendidikan yang ideal, perlu dipersiapkan
sedemikian rupa. Terutama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan

1
pendidikan, dan peserta didik.Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan.Oleh karena itu,
kurikulum perlu diperbaiki agar tetap sesuaidengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, standar pendidikan serta kebutuhan
stakeholders, khususnya peserta didik.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, Madrasah Tsanawiyah
Negeri 7 Tasikmalaya telah menggunakan KTSP yang disusun oleh tim
pengembang kurikulum sejak tahun 2007. Kurikulum tersebut direview
dan direvisi setiap tahun pelajaran, menuju kearah kesempurnaan, dalam
arti sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, dalam
penyempurnaan tahun ini diarahkan pada proses penyusunan yang lebih
realistis, dikerjakan oleh tim dan berdasarkan saran dari berbagai pihak.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
dikembangkan dengan memperhatikan keadaan peserta didik, baik dari
aspek latar belakang pendidikan, tempat tinggal, kondisi ekonomi serta
harapan mereka terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya.
Didasarkan pula pada kondisi internal Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalayayang meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana serta
kesiapan bekerjasama dengan berbagai pihak. Dengan demikian,
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya merupakan
implementasi dari kebijakan pemerintah tentang pengembangan
kurikulum, dipadukan dengan kondisi riil peserta didik dan lingkungan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya.
Pada tataran ideal, dengan disusunnya kurikulum oleh satuan
pendidikan, maka potensi yang dimiliki satuan pendidikan, termasuk di
dalamnya Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya dapat
dikembangkan secara optimal. Warganya mampu menampilkan kinerja
yang tinggi, produktif, efektif, dan efisien sebagai institusi pendidikan yang
dikelola secara profesional.
Agar kondisi ideal tersebut dapat terealisasi, maka pelaksanaannya
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berdasar pada 1)
rencana yang matang (planning excellent); tidak asal jadi atau asal ada;2)
sistematis; diurutkan berdasarkan prosedur yang benar; 3) integral;
menyeluruh dengan menggabungkan semua komponen yang dibutuhkan;
4) berkesinambungan; diturunkan dari rencana-rencana yang lebih luas
(rencana induk pengembangan madrasah, rencana strategi, dan rencana
operasional), serta dengan ketentuan lainnya; 5) transparansi dalam arti
dapat dianalisis, dikaji dan dilihat oleh semua pihak yang berkepentingan;
6) akuntabilitas; dapat dipertanggungjawabkan di hadapan manusia
maupun dihadapan Allah subhanahu wata’ala. Didasarkan pula pada
analisis potensi dan karakteristik yang ada pada satuan pendidikan.

2
Secara umum dapat diuraikan menjadi:
1. Analisis Lingkungan Internal
Berdasarkan hasil analisis terhadap keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya dengan menggunakan analisis SWOT
(Strenght, Weakness, Opportunity, Treatment),diketahui potensi dan
karakteristik Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya sebagai berikut:
a. Dukungan masyarakat terhadap keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya merupakan potensi yang perlu
terus dipelihara dan dikembangan. Hal ini terbukti dengan jumlah
peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya yang
setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
meskipun padatahun-tahun tertentu mengalami fluktuasi yang
disebabkan oleh berbagai faktor. Tantangan ke depan, jumlah
peserta didik perlu terus ditingkatkan dengan memperbaiki
pelayanan dan memberikan jaminan kualitas kepada semua
stakeholders.
b. Orang tua peserta didik yang mayoritas kalangan ekonomi
menengah ke bawah, mempunyai harapan anak-anaknya memiliki
keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.Harapan tersebut perlu dijawab dengan menyediakan
program-program keterampilan yang sekaligus mendukung
pengembangan potensi akademik.
c. Lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya memberi
kenyamanan untuk melakukan proses pembelajaran kepada
peserta didik. Berada di lingkungan dekat dengan pondok
pesantren Almanshuriyah dengan masyarakat yang agamis dan
lingkungan madrasah jauh dari keramaian kota atau pasar. Lokasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di pinggir
jalan desa di Kp. Nangerang yang berada sekitar 500 meter dari
jalan raya Garut Tasik.
d. Jumlah peserta didik yang ada, memungkinkan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya tampil dalam berbagai lomba,
olimpiade, dan kejuaraan dengan mengutus peserta didik terpilih
yang memiliki potensi pada bidangnya masing-masing. Mereka
memiliki potensi untuk menjadi winner setelah dilakukan
pembinaan dan pengembangan oleh guru-guru.
e. Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di tempat
strategis yang mudah dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi, roda dua maupun roda
empat.Jarak dengan Madrasah atau sekolah lain lebih dari 2 KM.
f. Pendidik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
seluruhnya ( 34 orang) memiliki pendidikan sesuai dengan standar
kualifikasi akademik yang ditetapkan pemerintah, yakni minimal S1,
dan 10 orang berpendidikan, S2. Potensi tersebut dapat

3
dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada
peserta didik.
g. Sarana prasarana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalaya menjadi salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pencapaian kualitas peserta didik. Jumlah
ruang kelas dibiayai oleh pemerintah dan swadaya masyarakat,
belum dilengkapi dengan laboratorium Bahasa, laboratorium
Komputer, laboratorium IPA beserta peralatannya, sedangkan
untuk kegiatan keagamaan menggunakan fasilitas mesjid yang
berada di komplek pondok pesantren Almanshuriyah. Dengan
harapan terus berkembang dan semakin berkualitas dengan
memanfaatkan alumni dan melakukan promosi sekolah-sekolah
dijenjang SD/MI.
h. Dukungan pemerintah (pusat dan daerah), baik berupa kebijakan,
pendanaan, dan pembinaan yang dilakukan dalam bentuk diklat,
menjadi salah satu potensi yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah
Negeri 7 Tasikmalaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya yang dilahirkan dari
pesantren memiliki karakteristik unik.Keunikan tersebut terlihat dari
otoritas penuh dalam arti ada campur tangan yayasan sebagai
induk yang melahirkannya. Hubungan harmonis terus terjalin
dengan pesantren, antara lain melalui pembinaan bersama
terhadap peserta didik dalam bidang agama.
i. Perubahan kurikulum sangat mendukung terhadap inovasi yang
dilakukan Madrasah.Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
menyusun kurikulum agar segala potensi yang dimiliki dapat
teroptimalkan, dapat melaksanakan program pendidikan sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk
itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga madrasah
dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan
sekitar Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya

2. Analisis Lingkungan Eksternal


a. Kondisi Geografis
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya memberi
kenyamanan untuk melakukan proses pembelajaran kepada
peserta didik. Berada di lingkungan dekat dengan pesantren Al-
Manshuriyah dengan masyarakat yang agamis dan lingkungan
madrasah jauh dari keramaian kota atau pasar. Lokasi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di pinggir jalan desa di
Kp. Nanggerang yang berada sekitar 500 meter dari jalan raya
Salawu- Singaparna
Secara geografis madrasah ini dibatasi oleh pesawahan, rumah
penduduk dan juga pesantren Al-manshuriyah yang dihuni oleh
sekitar 150 santriwan dan santriwati di sebelah utara. Di sebelah
selatan dibatasi oleh pesawahan dan perkebunan. Di sebelah

4
Timur dan barat dibatasi oleh perumahan penduduk dan juga
sekolah SMK Al-Manshuriyah.. Sebelah Selatan ada SMPN 3
Salawu dan arah Jalan Raya terdapat SMP Negeri 1 Salawu.
Wilayah yang strategis dan juga iklim sekolah yang baik,
menjadikan madrasah sebagai pilihan untuk menyekolahkan
anaknya.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya berada di
tempat strategis yang mudah dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi, roda dua maupun roda empat
Dari arah jalan raya Salawu Garut untuk menuju lokasi madrasah
berjarak sekitar 300 meter, infrastruktur jalan sudah ditembok yang
berasal dari PNPM dan sebagin dari masyarakat. Sebagian besar
siswa berjalan kaki ke sekolah dikarenakan di sepanjang jalan di
tumbuhi dengan tanaman yang besar dan perumahan penduduk
yang tidak terlalu sempit yang membuat udara di sepanjang jalan
terasa segar.
Kondisi tersebut memberi kenyamanan untuk melakukan
proses pembelajaran kepada peserta didik karena berada di
lingkungan dekat dengan pesantren Al-Manshuriyah, masyarakat
yang agamis dan jauh dari keramaian kota atau pasar.
b. Kondisi Sosiologis
Secara sosiologis masyarakat di sekitar madrasah sangat
religius didukung dengan adanya pesantren sebagai basis
pembinaan masyarakat sekaligus sebagai keunggulan madrasah ini
dari sisi sosiologis. Juga masyarakat yang ramah, para pemuda
dan juga pemudi banyak yang sebagai alumni dari madrasah ini
dan bahkan hampir sebagain besar adalah alumni dari madrasah
ini. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang untuk menerapkan
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat agamis di madrasah seperti
shalat duha, shalat berjamaah, tahfidz alquran, membaca surat dari
al-Quran sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
Tantangan di madrasah sekarang ini adalah masih banyak
orang tua siswa tidak begitu peduli terhadap pendidikan anaknya,
mereka tidak menyadari bahwa pendidikan terhadap anak bukan
hanya merupakan tanggung jawab madrasah tetapi orangtua juga
terlibat.
c. Kondisi Demografis
Secara demografi jumlah penduduk atau masyarakat di sekitar
madrasah tidak terlalu padat, ada daerah-daerah kosong yang diisi
dengan pesawahan jalan, kolam dan lain-lain, sehingga kondisi ini
cukup jauh dari keramaian. Persebaran penduduk tidak merata di
setiap arah madrasah kabanyakan perumahan penduduk berada di
wilayah barat madrasah.

5
B. Landasan Hukum
Landasan pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri
7 Tasikmalaya berdasarkan:
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733);
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Dasar di
Kabupaten/Kota;
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;

6
11)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun
2014 tentang Kepramukaan;
12)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2014 jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru
TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
dalam Implementasi Kurikulum 2013;
13)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun
2014 tentang Muatan Lokal;
14)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
15)Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah;
16)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti;
17)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
18)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
19)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
21)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
22)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada
Kurkulum 2013;
23)Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun
2018 tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
24)Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi Dasar (KD)
pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
26)Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Panduan Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab;
27)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun
2016 tentang linearitas mata pelajaran;

7
28)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada
Madrasah Tsanawiyah.
29)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada
Madrasah.
30)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada Madrasah.
31)Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor ….. Tahun
2019 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2019 / 2020.
32)Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah
Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
33)Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat Nomor ….. Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Buku I, II, dan III Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;

C. Tujuan Penyusunan KTSP


Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalaya ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh MTs Negeri 7 Tasikmalaya.
2. Memenuhi tantangan internal dalam mengembankan pendidikan
sesuai dengan delapan standar nasional pendidikan
3. Meningkatkan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan.
4. Menguatkan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru
melalaui penjaminan mutu pendidikan
5. Menguatkan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
6. Membangun kerjasama antara stakeholder pendidikan madrasah
untuk membagun prinsip-prinsip manajemen berbasis madrasah.

D. Prinsip Penyusunan KTSP


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
dikembangkan sesuai dengan relevansi setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tasikmalaya
Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7
Tasikmalaya mengacu pada Standar Kelulusan (SKL) dan Kompetensi Inti
(KI), serta berpedoman pada penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, dan petunjuk teknis dari Kantor Wilayah Kementerian Agama

8
Provinsi Jawa Barat, serta memperhatikan pertimbangan Komite
Madrasah.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya.
Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan potensi peserta
didik yang berbeda-beda, oleh karena itu proses pembelajarannya
dilaksanakan secara individual, kelompok dan klasikal.
Bahan ajar dikemas dengan menggunakan pendekatan tematik
yang dapat mengembangkan seluruh potensi dan aspek
perkembangan anak usia dini berdasarkan kebutuhan peserta didik
serta tuntutan di lingkungan Madrasah Tsanawiyah.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah dengan menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya dan
adat istiadat serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal
dan pengembangan diri yang dilaksanakan dengan menggunakan
pembelajaran terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan menyenangkan.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,


tekhnologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan seni berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta
didik untuk mengenal dan dapat memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan para
pemerhati pendidikan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan hidup. Oleh karena itu
pengembangan kurikulum berdasarkan kecakapan hidup atau life
skill, dengan memperhatikan pengembangan integritas pribadi,
kemandirian, keterampilan berfikir (thinking skill), kecerdasan
spiritual, emosional, sosial, musical, kinestetik dan natural.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan bidang pengembangan yang
direncanakan,disajikan secara terpadu dan berkesinambungan.

9
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Hal ini ditanamkan sejak dini agar peserta didik senang
belajar sepanjang hayat, karena kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
global, nasional dan lokal untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan global,
nasional dan lokal harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan perkembangan era globalisasi dengan tetap
berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pelaksanaan kurikulum MTs Negeri 7 Tasikmalaya menggunakan


prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik
dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia
mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa,
di depan memberikan contoh dan teladan).

10
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

E. Acuan Operasional KTSP


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya disusun
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan


tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional
dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan
pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan
keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap

11
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus
ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus
terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara
toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global


Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

12
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

F. Profil Madrasah
I. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Sekolah : MTs Negeri 7 Tasikmalaya
2. Alamat : Kp. Nanggerang No. 335 RT 027
RW 04
Desa : Salawu
Kecamatan : Salawu
Kabupaten : Tasikmalaya
3. Penyelenggara sekolah : -
4. NSM : 121132060011
5. NPSN :
6. Jenjang Akreditasi : Madrasah Tsanawiyah
7. Tahun didirikan : 1997
8. Tahun beroperasi : 1997
9. Kepemilikan tanah :
a. Status tanah : Negara
b. Luas tanah : 620 m2
10. Status Bangunan : Milik Negara
11. Sumber dana Operasional : DIPA MTsN 7 Tasikmalaya
No. Rekening :
13. Komite Madrasah : H. Ugas Komarudin, B.A.

II. KEPALA MADRASAH


a. MTs. Negeri 7 Tasikmalaya saat ini telah dibina oleh 5 kepala
madrasah, yaitu :
1. Drs. Abdul Hobir Tahun 1997 s.d 2005
2. Drs. H. Atjef Effendi Tahun 2005 s.d 2006
3. Drs. H. Ridwan Fuad, M.A. Tahun 2007 s.d 2013
4. Drs. H. R. Dadang Iskandar, M.M.Pd. Tahun 2014 s.d 2016
5. Drs. H. Ridwan Fuad, M.A. Tahun 2017 s,d sekarang
b.Biodata Kepala Madrasah periode sekarang
NUPTK : …………………………………..

13
Nama Lengkap : Drs. H. RIDWAN FUAD, M.A.
Ijazah Tertinggi : S2
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Bidang Sertifikasi : Bahasa Arab
Tahun Sertifikat : 2008
Diklat Kepsek : Tahun 2005
Tahun Mulai Tugas : 1993
Masa Kerja : 26 tahun

III. SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR (3 TAHUN TERAKHIR)

Tabel 1.1
Siswa dan Rombongan Belajar (3 tahun terakhir)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Total
Tahun
No Siswa R Siswa Siswa R Siswa
Pelajaran R R
L P L P L P L P
1. 2018/2019 5 90 93 5 90 96 6 105 104 16 285 293 578
10 517
2. 2017/2018 5 90 96 6 104 6 108 114 17 203 314
5
10 628
3. 2016/2017 6 105 104 6 114 5 89 108 17 302 326
8
Catatan R = Rombongan Belajar

IV. REKAPITULASI DATA ORANG TUA SISWA

Tabel 1.2
Rekapitulasi Data Orangtua Siswa
Pendidikan
Jumlah
Kelas SMA/
Siswa SD SMP / D1-
SMK / S1 S2
/MI MTs D4
MA
VII 150
VIII 182
IX 184

Tabel 1.3
Rekapitulasi data Pekerjaan Orangtua
Pekerjaan  Penghasilan

Kelas Kary. 1-2


POL Wiras <1
PNS TNI Swast Buruh Lainnya Juta > 2Juta
RI wasta Juta
a

VII
VIII

14
IX

V. UJIAN NASIONAL (3 TAHUN TERAKHIR)

Tabel 1.4
Nilai Ujian Nasional (3 tahun terakhir)

NILAI 2016/2017 2017/2018 2018/2019


UJIAN NASIONAL TT TR RT TT TR RT TT TR RT
Bahasa Indoneia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
Jumlah Peserta 197 222 209
Jml Peserta lulus 197 222 209
Presentase lulus 100 % 100 % 100 %
Catatan : TT= Tertinggi, TR= Terendah, RT= Rerata

VI. PRESTASI MADRASAH (3 TAHUN TERAKHIR)

Tabel 1.5
Prestasi Madrasah (3 tahun terakhir)
Tahun Jenis / Kriteria
Tingkat Juara ke
Pelajaran Prestasi
2018-2019
2017-2018 KKM
Kabupaten Tasikmalaya 1 Tahfidz al Quran
2016-2017
Priangan Timur 1 Pemula Paskibra dan Pramuka

Kecamatan Salawu Regu Favorit Pramuka

Pelajar se Kab. Tasikmalaya Harapan 1 Bola Voli

Se Pulau Jawa 2 Perisai Diri (KONI Jawa


Barat)
Se-Pulau Jawa 3 Perisai Diri (KONI Jawa
Barat)
Kab. Tasikmalaya 3 BKC

15
VII. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Tabel 1.6
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
PENDIDIKAN JML TUGAS
NO NAMA LENGKAP NUPTK L/P STATUS TMT SRTFKT
TINGGI JURUSAN JAM TAMBAHAN
  Drs. H. RIDWAN FUAD, M.A. 2446744646200022 L S2 Pend. Bahasa Arab PNS   0   Kepala
  YULIARTO, B.A. 0246738640200023 L D3 Pend. IPS PNS   24    
  ASEP TATANG, S.Ag., M.Pd. 9441750651200012 L S2 Manajemen Pend. PNS   25   Wali kelas VIIIE
Islam
  SOFYAN SAORI, M.Pd. 8158755657200023 L S2 Pendidikan IPA PNS   17   WKurikulum
  ERWAN SUWANDA, S.Pd. 9633745647200042 L S1 Pend. IPS PNS   24   Wali kelas VII A
  Drs. EDI SUPRIADI 6560746647200002 L S1 Pendidikan Olah raga PNS   24    
  H. YAYAN SUHERMAN, M.Pd. 1442749651200043 L S2 Pend. Bhs. Indonesia PNS   25   Wali kelas VIIIF
  AULIA AMINI, S.Pd. 2938758659300042 P S1 Pend. Matematika PNS   25   Wali kelas VIIIA
  Drs. UUS RUSMANA 0542746648200033 L S2 Man. Pend. Islam PNS   16   Sarana
  Dra. Hj. EUIS NAHDIAH ALIM 4538746648300072 P S1 Syariah PNS   24   Wali kelas IXA
  TITA PATMAWATI, S.Pd. 2554753654300022 P S1 Pend. Bhs. Indonesia PNS   25   Wali kelas IXE
  ANI WAHYUNI, S.Ag. 3645753654300022 P S1 Pend. Bhs. Arab PNS   17   Kesiswaan
  AI YUDANINGSIH, S.Pd. 1148748649300013 P S1 Pend. Bhs. Arab PNS   25    
  Hj. AI DINI ROSDIANI, S.Ag., M.Pd. 9948754656300052 P S2 Manajemen Pend. PNS   24   Wali kelas VIIE
Islam
  Hj. LILIS ROHIMAH, S.Pd. 1644768668300002 P S2 Manajemen Pend. PNS   26   Wali kelas VIIIC
Islam
  R. HILMAN YUSMANSYAH, S.Pd. 4941758660200012 L S1 Pend. Matematika PNS   25   Wali kelas VIIID
  M. FAISAL, S.PdI. 4439759661200013 L S1 Tarbiyah PNS   26   Wali kelas VIID
  NURLAELI HASANAH, S.Pd. 1955761661300002 P S1 Pend. Bhs. Inggris PNS   24   Wali kelas VIIIB
  N. YEYEN SURYANI, S.Ag., M.PdI. 9860744648300002 P S2 Manajemen Pend. PNS   24    
Islam
  ADHI IRAWAN S, S.PdI. 1549759661200012 L S1 Tarbiyah PNS   26   Wali kelas VIID

16
  M. TAUFIQULLAH, S.Ag 9456755657200023 L S1 Pend. Bhs. Arab PNS   16   Humas
  APIPUDIN MANSUR, M.PdI. 5352756658200030 L S2 Manajemen Pend. PNS   28    
Islam
  ASEP MIFTAHULHUDA, M.PdI. 7656760662200012 L S2 Manajemen Pend. PNS   28    
Islam
  FITRIA, S.Pd. 3956760662300072 P S1 Pend. Bhs. Inggris PNS   20    
  GUPRON SUGILAR, S.PdI.   P S1 Pend. Bhs. Arab GTT   27   Wakamad IXC
  SITI NURONIAH, S.Pd.   P S1 Pend. Matematika GTT   20    
  MELYSA RACHMAT, S.Pd.   P S1 Pend. Matematika GTT   20    
  RITA ROSITA, S.Pd.   P S1 Pend. Bhs. Sunda GTT   16    
  DZIKRY HILMAN NUGRAHA, S.Pd.   L S1 Pend. Bhs. Sunda GTT   21    
  INDRA MAULANA, S.Pd.I.   L S1 Tarbiyah GTT   20   Wali kelas IXD
  ELIS MULYATI, S.Pd.   P S1 Pend. Biologi GTT   25   Wali kelas IXB
  ROFI MUTAMAM, S.Pd.   L S1 Pend. Biologi GTT   25    
  M. FREZI FARIZAL HILMI, S.Pd.   L S1 Pend. Olahraga GTT   24    
  DEDE ROSWATI, S.Pd.   P S1 Pend. Matematika GTT   10    
  SITI NURASIAH, S.Sn.   P S1 Sarjana Seni GTT   22    
  TITIN SURYANI, S.Pd. 9743751653300012 P S1 Pend. Olahraga PNS      
  ERLANG JATNIKA, S.Pd. 9859759660200002 L S1 Tarbiyah PNS      
  AIDA NURKOMALA, S.Ag. 2848746647300012 P S1 Tarbiyah PNS      
  HANDI NURJAMAN 4862759661200022 L SMA   PNS      
  DANI ABDILLAH, S.Pd.I.   L S1 Tarbiyah PTT      
  SYAHRUL IMAM   L SMA   PTT      
  DEDEH BADRIAH, S.Pd.I.   P S1 Tarbiyah PTT      

Gambar 1.1

17
STRUKTUR ORGANISASI MTs. NEGERI 7 TASIKMALAYA

Komite Kepala Madrasah


H. Ugas Komarudin, B.A. Drs. H. Ridwan Fuad, M.A

Kepala TU Bendahara
Erlang Jatnika, S.Pd.I. Titin Suryani, S.Pd.
Kepala Perpustakaan
Erlang Jatnika, S.Pd.I.

Wakamad Kurikulum Wakamad Sarpras Wakamad Kesiswaan Wakamad Humas


Sofyan Saori, M.Pd. Drs. Uus Rusmana, M.Pd. Ani Wahyuni, S.Ag. Taufiqullah, S.Ag.

Koodinator BK Masy. Pesantren Guru Bidang Studi Wali kelas


Adhi Irawan, S.Ag. .
Wali kelas VII A : Erwan Suwanda
Wali kelas VII B : M. Faisal
Wali kelas VII C : M. Frezi
Wali kelas VII D : Adhi Irawan
Wali kelas VII E : Hj. Ai Dini
Wali kelas VIII A: Aulia Amini
Wali kelas VIII B : Nurlaeli Hasanah
OSIS Wali kelas VIII C : Hj. Lilis Rohimah
Wali kelas VIII D : R. Hilman Y
Wali kelas VIII E : Asep Tatang
SISWA Wali kelas VIII F : H. Yayan S
Wali kelas IX A : Hj. Euis N.H.
Wali kelas IX B : Elis Mulyati
Wali kelas IX C : Gupron Sugilar
Wali kelas IX D: Indra Maulana
Wali kelas IX E : Tita Patmawati

18
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional dan Kelembagaan


1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional ditegaskan dalam Undang-undang nomor
2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II pasal 3 bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 
Penjelasan "manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia." Dinyatakan: "manusia yang beriman
dan bertaqwa" adalah manusia yang percaya kepada Tuhan Yang
MahaEsa dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Sedangkan
"manusia yang berakhlak dan berbudi mulia"adalah manusia yang
berperilaku sesuai dengan norma agama dan nilai-nilai budaya.
Manusia beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur atau berakhlak
mulia adalah kenyataan yang sejak awal menjadi proyeksi disajikannya
pendidikan agama, karena secara ikhtiar dapat dicapai dengan pendidikan
di Madrasah. Secara normatif, karena itu adalah kewajiban umat Islam
untuk melakukan regenerasikader-kader Islam yang faham terhadap
ajaran Islam.
2. Tujuan Pendidikan Madrasah
Tujuan pendidikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang
berciri khas agama Islam adalah membangun keimanan, meningkatkan
taqwa, membentuk akhlak, menguasai ilmu dan teknologi, serta gemar
beramal sholeh. Selaras dengan fungsi pendidikan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa; bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujan kelembagaan tertera dalam sebagaimana tencantum dalam
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, Peraturan Menteri
Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama
Nomor 60 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 90 Tahun 2013; Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun
2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah serta Peraturan

19
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Kelulusan

B. Visi dan Misi Madrasah


Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya sebagai lembaga
pendidikan dasar perlu mempertimbangkan harapan siswa, orang tua
murid, dan masyarakat dalam merumuskan visi madrasahnya. Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya juga diharapkan merespon
perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat.
Visi Madrasah :
Adapun visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya secara
umum diilhami dari dasar filosofi Kementerian Agama yaitu Islami,
Populis dan Berkualitas. Dari Filosofi tersebut Visi Madrasah
Tsanawiyah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya secara umum adalah
diilhami dari dasar filosofi Kementerian Agama yang berbunyi Islami,
Populis dan Berkualitas. Dari Filosofi tersebut Visi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya adalah “Menjadi Madrasah Unggul,
Terampil, Prestatif, Beriman, Bertaqwa, dan Berakhlaqul Karimah
(ULTRA PRATAMA)”.

dengan indikator sebagai berikut:


1) Terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan non
akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih
tinggi dan atau hidup mandiri.
2) Terwujudnya siswa yang mampu menjalankan ajaran agama
secara utuh, berakhlaqul karimah yang dilandasi keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
3) Terwujudnya KBM yang kreatif, inovatif dan menyenangkan
Misi Madrasah
Untuk mencapai visi madrasah, misi dari penyelenggara pendidikan
dan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya
sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
b. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik.
c. Mengoptimalisasi sarana dan prasarana untuk mendukung KBM.
d. Mengembangkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
menjalankan ajaran agama secara utuh serta meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
e. Mengembangkan potensi siswa yang mampu diaktualisasikan di
masyarakat.

C. Tujuan Madrasah

20
Setelah memperhatikan Tujuan Pendidikan Nasional dan
Kelembagaan serta visi dan misi madrasah, selanjutnya rumusan tujuan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya adalah:
1. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (dluha dan zhuhur) di
madrasah.
2. Meningkatkan kemampuan berdakwah melalui kultum sebelum
berjamaah dzuhur dan hutbah Jum’at.
3. Mewujudkan peserta didik sebagai hafidz quran minimal 3 juz.
4. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun) pada seluruh warga madrasah.
5. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.
6. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris
dan bahasa Arab secara aktif.
7. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di
tingkat provinsi dan nasional.
8. Mewujudkan tim olimpiade PAI, MIPA, ilmu sosial, bahasa, teknologi
dan yang berhubungan dengan ekstrakurikuler yang mampu bersaing
di tingkat nasional.
9. Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah.
10. Meningkatkan kepedulian terhadap pemeliharaan dan pengadaan
sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung
peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
11. Mewujudkan madrasah sebagai rujukan di tingkat Kabupaten dan
provinsi dalam pengembangan potensi peserta didik.

E. Rencana Strategis Madrasah


1. Penataan Madrasah
Penataan madrasah meliputi kegiatan :
a. lingkungan hijau berih dan rindang
b. Penataan ruang kelas dan lingkungan
2. Peningkatan Mutu Sumber Daya
Peningkatan sumber daya meliputi kegiatan :
c. Kegiatan DDTK
d. Penyediaan alat dan bahan pemebelajaran
3. Peningkatan Kualitas Profesi
Peningkatan Kualitas Profesi meliputi kegiatan :
a. Workhsop pembuatan administrasi buku kerja guru
b. Pelatihan TIK yang diintegrasikan dengan proses
pembelajaran pembuatan soal online, pengolahan
perpustkaan digital
c. Pengembangan PKB melalui MGMP di tingkat KKM atau
kabupaten

BAB III

21
STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM


Kurikulum Madarasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya ini
disusun berdasarkan landasan Filosofis, Sosiologis, Psikopedagogis,
Yuridis dan Psikologis pada permendikbud No 58 tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah yang
meliputi

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar
bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang

22
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi,
nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa
ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari

23
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta
didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam
konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa
kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh
karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi
kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

24
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Standar Isi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan
Undang-Undang Republik Indonesia.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Pasal 2), berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di
antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
telah
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan
tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan
menyongsong Generasi Emas Indonesia Tahun 2045, telah

25
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis pada
Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi Indonesia, dan Potensi
Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi Terbesar Dunia, dan
sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan
peradaban dunia.
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang
harus
dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam
jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi
untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan
nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar
Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta
proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut
memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui
aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan.

2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), maka struktur
kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya memuat 5
(lima) kelompok mata pelajaran, yaitu:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel di
bawah ini :
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

26
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan


Akhlak Mulia akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

27
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran
2. Kewarganega-
kewarganegaraan dan kepribadian
raan dan
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
Kepribadian
dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan


Pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs dimaksudkan
dan Teknologi untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SMP/MTs dimaksudkan
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membentuk kompetensi,
kecakapan, dan kemandirian kerja.
Kelompok mata pelajaran estetika
4. Estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

28
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
5. Jasmani,
dan kesehatan pada SMP/MTs
Olahraga dan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
Kesehatan
fisik serta membudayakan sikap sportif,
disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan


bagian integral dari struktur kurikulum, namun dikembangkan sendiri oleh
madrasah. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, keunggulan daerah, termasuk ciri khas organisasi
pengelola dan pengembang institusi satuan pendidikan yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.

TABEL 1.5
STRUKTUR KURIKULUM
MTS NEGERI 7 TASIKMALAYA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX

29
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
3. Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika*) 2 2 2

Jumlah 46 46 46
Muatan Lokal
- Bahasa Sunda 1 1 1
- BTQ 1 1 1
Jumlah 48 48 48
Pengembangan Diri **) **) **)
1. Shalat berjamaah
2. Lietarasi madrasah...
3.
*) Mapel informatika hanya untuk kelas VII berdasarkan Permen 37 tahun 2018
**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar sesuai dengan
Permendikbud No 24 Tahun 2016 kls 8 dan 9, Permendikbud No. 37
tahun 2018 kls 7, dan PMA 165 tahun 2014 KI dan KD mulok juga
dituliskan. (bahasa Sunda Pergub 69 tahun 2013 ada di lampiran.

D. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran di MTs Negeri 7 Tasikmalaya berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi (SI), yaitu
sebagai berikut :

30
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab

5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Bahasa Inggris
Kelompok B

1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga madrasah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan lokal di MTs Negeri 7 Tasikmalaya yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa Sunda; disajikan di kelas VII, VIII, dan IX.
Tujuan muatan lokal ini untuk mengambangkan kompetensi
Bahasa Sunda peserta didik sekaligus melestarikan Bahasa dan
Budaya Sunda.
2. BTQ disajikan di kelas VII, VIII dan IX
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga

31
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling, ekstrakurikuler, dan pembiasaan.
Pengembangan Diri di MTs Negeri 7 Tasikmalaya meliputi program
berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Pelayanan Konseling, memiliki tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar peserta didik
2) Melayani pengembangan karir
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
4) Membantu dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
social
(Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah)

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Pramuka
Kegiatan Pramuka, memiliki tujuan:
1) Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri
2) Melatih untuk berorganisasi dan kepemimpinan
3) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

2. Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah

c. Pembiasaan
Kegiatan pembiasaan meliputi Disesuaikan dengan kebutuhan
madrasah yang memiliki tujuan :
1) Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah
2) .................................................................

4. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal merujuk pada Permendikbud Nomor 53
tahun 2015 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Ketuntasan belajar
dikembangkan dari setiap indikator sebagai suatu pencapaian hasil belajar
dari suatu kompetensi dasar. Madrasah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(D) sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Tabel Kompetensi Sikap

Nilai Ketuntasan Predikat


Sangat Baik A

32
Baik B
Cukup C
Kurang D

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan


dituangkan dalam bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100
(seratus).

TABEL TARGET PENCAPAIAN KKM


MTs. NEGERI 7 TASIKMALAYA

Nilai KKM
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kompo

Psikomotor

Psikomotor

Psikomotor
Isi Kurikulum

Kognitif

Kognitif

Kognitif
nen
Afektif

Afektif

Afektif
Kelompok A
1. Pendidikan Agama      
Islam;
a. Al-Qurán Hadits B B B
b. Aqidah Akhlaq B B B
  c. Fiqih B B B
d. SKI B B B
1. Pendidikan
Pancasila dan B B B
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan
Alam
7. Ilmu Pengetahuan
Sosial
8. Bahasa Inggris
Kelompok B
  1. Seni Budaya
3. Pendidikan
Jasmani, Olah
raga, dan
Kesehatan
3. Prakarya

33
Muatan Lokal
Bahasa Sunda

KKM Tingkat
Afektif : ………..
Kognitif : …………
KKM Madrasah Dibulatkan menjadi
Dibulatkan menjadi …..

  
Pengembangan Diri :
 
  a. …………………… B B B
b. …………………… B B B
c. …………………… B B B

Setelah menentukan KKM ditentukan, madrasah membuat interval


predikat untuk menggambarkan kategori kualitas madrasah. Kategori
kualitas madrasah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai KKM
merupakan nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap madrasah
meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu satuan
pendidikan. Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan
berdasarkan interval angka pada skala 0-100 yang disusun dan ditetapkan
oleh madrasah.
Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat seperti pada
tabel berikut.
Penetapan Interval Predikat

Predikat
KKM
D C B A
N < N N ≤ .... ...... ..... ≤ 100

Program Remedial dan Pengayaan


1. Definisi Pembelajaran Remedial dan Remedial Tes
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui
belum mencapai KKM, baik aspek pengetahuan maupun keterampilan.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta
didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik
untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri,
mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.

34
2. Mekanisme Pelaksanaan Remedial
Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi
peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar.
Pelaksanaan remedial meliputi langkah – langkah berikut ini;
a) Melakukan analisis hasil belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar
c) Menentukan teknik pembelajaran remedial
d) Memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
e) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang, pada materi
materi atau indikator yang gagal dicapai pada tes sebelumnya.

3. Pelaksanaan Remedial
Pelaksanaan remedial bisa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pelaksanaan remedial di dalam kelas apabila peserta didik di kelas
tersebut sebagian besar hasil belajarnya di bawah KKM, sehingga perlu
pembelajaran ulang. Pelaksanaan pembelajaran remedial di luar kelas,
apabila terdapat sebagian kecil peserta didik yang mengikuti remedial.

4. Definisi, Pelaksanaan dan Program pengayaan


Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya. Peserta didik yang dapat mengikuti program pengayaan
adalah peserta didik yang pencapaian hasil belajarnya sudah melewati
atau sama dengan KKM, dan berbasis minat.
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan dapat berupa; 1) Belajar
kelompok, 2) Belajar mandiri, 3) Pembelajaran berbasis tema, dll.
Pemberian pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/ materi
yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi
peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja
dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas
masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan
kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri .

4. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas yang dilaksanakan pada setiap akhir tahun
Pelajaran. Kriteria tersebut mengacu pada Permendikbud No 53
Tahun 2015, Permendikbud No 23 Tahun 2016, Tentang Standar
Penilaian dan secara teknis diuraikan di Panduan Penilaian
SMP/MTs Tahun 2017 dan SK Dirjen Pendis No 5162 tahun 2018
tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar Pada MTs. Kriteria kenaikan
kelas didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh pendidik pada
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

35
Syarat kenaikan kelas yang tertuang di panduan penilaian dan
juknis penilaian adalah sebagai berikut;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM
pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap
aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.

b. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah
memenuhi kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
3. Lulus ujian madrasah (UM) dan ujian sekolah berstandar
nasional (USBN);
4. Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN).

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (life skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu
mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah
memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di
masa mendatang secara menyeluruh.
Kecakapan hidup sesungguhnya telah terintegrasi dalam setiap mata
pelajaran maupun muatan lokal dan pengembangan diri. Adapun
kecakapan hidup yang dikembangkan di MTs Negeri 7 Tasikmalaya
adalah:
Uraikan Pendidikan Kecakapan hidup di madrasahnya

2) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global

36
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang
dilaksanakan MTs ………………… adalah sebagai berikut:
Uraikan Pendidikan Berbasis Keungguan Lokal dan Global di
madrasahnya

37
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar
Beban belajar di MTs Negeri 7 Tasikmalaya ditentukan berdasarkan
penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di
madrasah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan.
Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Adapun pengaturan beban belajar di MTs Negeri 7 Tasikmalaya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Jumlah Jam Minggu


Satuan jam Jumlah
Kelas Pelajaran/ Efektif
pelajaran (menit) Jam/Tahun
Minggu /Tahun
VII 40 48 34 - 38 1.632 – 1824
VIII 40 48 34 - 38 1.632 – 1824
IX 40 48 34 – 38 1.632 – 1824

Beban belajar di MTs Negeri 7 Tasikmalaya terdiri atas


pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

38
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN MADRSAH

Kalender Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tasikmalaya Tahun


Pelajaran 2018/2019 disusun dengan berpedoman Surat Keputusan
Dirjen Pendis Kementrian Agama No. ……………. Tahun 2019 tanggal
……………. 2019 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun
Pelajaran 2019/2020.

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin
minggu ke 3 Bulan Juli 2019. Adapun kegiatan pada awal tahun
pelajaran baru 2019/2020 adalah sebagai berikut :

Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 2019/2020


N Tanggal Keterangan
o
1 …… s.d 10 Juli 2019 Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)
2 Daftar Ulang Kelas VIII dan IX
3 Tes Kemampuan Dasar Siswa Baru
4 MATSAMA
5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar
6 Hari Pertama Masuk Madrasah
7 Rapat Orang Tua / Wali Murid
8 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop I)
9 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop II)

B. Minggu Efektif Belajar

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Perincian Minggu Efektif
No Bulan HK MTE ME HL HE
SEMESTER I
1 JULI 2019 31
2 AGUSTUS 2019 31
3 SEPTEMBER 30
2019
4 OKTOBER 2019 31

39
5 NOPEMBER 2019 30
6 DESEMBER 2019 31
Jumlah 184
SEMESTER II
7 JANUARI 2020 31
8 PEBRUARI 2020 29
9 MARET 2020 31
10 APRIL 2020 30
11 MEI 2020 31
12 JUNI 2020 30
Jumlah 182
Jumlah Total 366

C. Pengaturan Waktu Belajar Efekti


Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun


pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :

Perincian Waktu Belajar Jam Efektif Tiap Minggu


(Sesuaikan dengan alokasi waktu KBM madrasahnya)
NO HARI WAKTU BELAJAR
1 Senin 07.00 – 13.45
2 Selasa 07.05 – 13.45
3 Rabu 07.05 – 13.45
4 Kamis 07.05 – 13.45
5 Jum’at 07.05 – 10.45
6 Sabtu 07.05 – 13.45

Alokasi Waktu Kegiatan Belajar Mengajar

JAM SELASA –
PUKUL SENIN PUKUL
KE- KAMIS
1 07.00 – 07.45 Upacara 07.05 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM

40
4 09.06 – 09.45 KBM 09.06 – 09.45 KBM
09.46 – 10.05 Shalat 09.46 – 10.05 Shalat
Dhuha Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 10.46 – 11.25 KBM 10.46 – 11.25 KBM
7 11.26 – 12.05 KBM 11.26 – 12.05 KBM
12.06 – 12.25 Shalat Dzuhur Berjamah
8 12.26 – 13.05 KBM 12.26 – 13.05 KBM
9 13.06 – 13.45 KBM 13.06 – 13.45 KBM

JAM
PUKUL JUMAT PUKUL SABTU
KE-
1 07.05 – 07.45 KBM 07.00 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM
4 09.06 – 09.25 Shalat Dhuha 09.06 – 09.45 KBM
09.26 – 10.05 KBM 09.46 – 10.05 Shalat Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 Shalat Jumat 10.46 – 11.25 KBM
Berjamaah
7 11.26 – 12.05 KBM
8 12.06 – 12.25 Shalat Dhuhur
Berjamaah
12.26 – 13.05 KBM
13.06 – 13.45 KBM

D. Pengaturan Waktu Libur


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan


lainnya tertera pada Tabel berikut ini.
ALOKAS
NO KEGIATAN I KETERANGAN
WAKTU
Minggu efektif belajar … Digunakan untuk
1
reguler setiap tahun minggu kegiatan
2 Minggu efektif semester … pembelajaran efektif
ganjil tahun terakhir minggu pada ……………
setiap satuan

41
ALOKAS
NO KEGIATAN I KETERANGAN
WAKTU
pendidikan
Minggu efektif semester
genap tahun terakhir …
3
kelas IX MTs minggu
……………..
2 Satu minggu setiap
4 Jeda tengah semester
minggu semester
2 Antara semester I
5 Jeda antarsemester
minggu dan II
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan

6 Libur akhir tahun ajaran dan administrasi
minggu
akhir dan awal tahun
ajaran
Libur awal

7 Hari libur keagamaan Ramadhan dan Hari
minggu
Raya Iedul Fitri
Hari libur umum /
nasional
Hari libur …
8 berdasarkan
umum/nasional minggu
peraturan
pemerintah
Tidak terdapat hari
9. Hari libur khusus - libur khusus MTs
…………..
Kegiatan
pertandingan olah
raga antar kelas /
Kegiatan khusus …
10 pentas seni di akhir
madrasah minggu
semester menjelang
pembagian buku
laporan pendidikan.

E. Rencana Kegiatan Pendidikan di Madrasah


Tsanawiyah .................... Tahun Pelajaran 2019/2020
NO Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) …… s.d 10 Juli 2019
2 Daftar Ulang Kelas VIII dan IX 10 s.d 14 Juli 2019
3 Tes Kemampuan Dasar Siswa Baru Diisi sesuai dengan kaldik
4 MOPD
5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar

42
6 Hari Pertama Masuk Madrasah
7 Rapat Orang Tua / Wali Murid
8 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop I)
9 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop II)
11 Libur Idhul Adha
12 Penilaian Tengah Semester
13 Penilaian Akhir Semester
14 Class Meeting dan Remedial
16 Pembagian Raport Semester I
17 Libur Semester Gasal
18 Awal KBM Semester II
19 Kegiatan Pemantapan Kelas IX
20 Uji Coba / Try Out UAN
21 Penilaian Tengah Semester 2
22 Ujian Praktek
23 UAMBN
24 USBN
25 Ujian Nasional
26 Penilaian Akhir Tahun
27 Class Meeting dan Remedial
28 Pembagian Raport Semester II
29 Libur Akhir Semester II / PPDB 2020/2021
30 Awal tahun Pelajaran 2020/2021

Prakiraan Ujian Tahun Pelajaran 2019/2020


NO Waktu Uraian
1 Diisi sesuai kaldik Penilaian Tengah Semester Ganjil
2 Penilaian Akhir Semester Ganjil
3 Penilaian Tengah Semester Genap
4 Try Out Kelas IX
5 Ujian Praktek
6 UAMBN
7 USBN
8 Ujian Nasional
9 Penilaian Akhir Tahun

F. Kalender Pendidikan Madrasah Tsanawiyah


Kalender pendidikan Madrasah Tsanawiyah .................... Tahun
Pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut
ini.

43
BAB VI
PENUTUP

A. Harapan
Tuliskan harapan yang diinginkan pada tahun pelajaran 2019 / 2020

B. Permasalahan
Tuliskan permasalahan yang dihadapi untuk mencapai harapan di
atas.

C. Solusi
Tuliskan solusi yang akan dilakukan terhadap permasalahan
tersebut.

D. Rencana Tindak Lanjut


Tuliskan rencana tindak lanjut dari permasalahan dan solusi yang
akan dilakukan.

44
Lampiran-lampiran yang harus dilampirkan pada Buku I KTSP :
Bagian ini dilampirkan yang berhubungan dengan Buku KTSP :
a. SK TPKM,
b. SK Penetapan Mulok beserta KI/KD-nya,
c. SK Penetapan Ketuntasan Belajar,
d. SK. Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler,
e. Berita Acara masing-masing kegiatan Penyusunan KTSP,
f. Daftar Hadir Kegiatan dan foto kegiatan penyusunan Buku I KTSP,
g. Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
h. Lampiran Struktur Kurikulum
i. dokumen lainnya yang dianggap perlu

45
Contoh Surat Permohonan Pengesahan Buku I KTSP :

KOP SURAT MADRASAH

Nomor : ……………. Kab/Kota, ................


Lampiran : 1 (Satu) bundel
Perihal : Permohonan Pengesahan
Buku I Kurikulum Madrasah ………….

Kepada Yth;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota …….
Up. Kasi Pendidikan Madrasah

BUKU I
Di Tempat

Assalamu’alaikum wr wb.

KURIKULUM
Sehubungan telahMADRASAH
selesainya ...........
penyusunan dan
pengambangan kurikulum madrasah ...............................
TAHUN
tahun pelajaranPELAJARAN ...........
……. maka dengan ini kami mohon kiranya
Bapak dapat mengesahkan Buku Kurikulum dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan
Buku I, Buku II dan Buku III Kurikulum Madrasah …..…..
yang telah selesai kami susun.
Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan
terima kasih.

Wasalmu’alaikum wr, wb.

Kepala Madrasah,

..............................
NIP. ……………….

Contoh Lembar Cover/Jilid Buku I KTSP

Kementerian Agama (Madrasah Negeri)


Yayasan ( Madrasah Swasta)
MADRASAH ……..
Alamat46lengkap ……..
Kab/Kota ……..
Tahun ……..
Logo
Madrasah
(Logo Kemenag untuk
Madrasah Negeri dan
Madrasah swasta
menyesesuaikan)

Contoh Lembar Pengesahan KTSP :

KOP SURAT MADRASAH

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,


setelah mempertimbangkan masukan dari Komite Madrasah, Buku I
Kurikulum Madrasah ……………. Tahun Pelajaran ……... tekah
ditetapkan dan disahkan pemberlakuannya terhitung mulai tanggal
………… Juli 20…….
Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan kurikulum ini
akan dievaluasi dan atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan madrasah yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar
dalam melakukan penyususunan, pengembangan dan penetapan
kurikulum untuk tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : 10 Juli 2019

47
Mengetahui,

Ketua Komite, Kepala Madrasah,

………………………………
……………………..............
NIP. ..…………………........

Mengetahui,

Pengawas Madrasah Pengurus Yayasan

……………………………… ...……………………………
NIP. ………..………….........

Mengesahkan,

An. KEPALA
Kantor Kementerian Agama Kab./Kota
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah,

……………………………………
NIP. ..……………………………

Contoh SK Kamad tentang Pembentukan TPKM

KOP MADRASAH

KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH ………………….


KABUPATEN/KOTA …………….
Nomor : ………………………………………
Tentang
Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah …............
Tahun Pelajaran ……..

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


Kepala Madrasah ………………….. Kecamatan ……………………
Kabupaten/Kota …….

48
Menimbang : a. Bahwa untuk menyusun dan memgembangkan Buku
I, II dan III Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu
ditunjuk Tim Pengembang Kurikulum
Madrasah………………… Tahun Pelajaran ……….;
b. Bahwa nama-nama yang tersebut dalam lampiran surat
keputusan ini dianggap mampu dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas dimaksud.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang ….


2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang ….
3. Permendiknas No. …. Tahun .… Tentang ….
4. Peraturan Menteri Agama No. .… Tahun .… Tentang
….
5. Keputusan Menteri Agama No. .… Tahun …. Tentang
….
6. SK Dirjen Pendis No. …. tahun …. Tentang ….
dst ….

Memperhatikan : 1. Program kerja yayasan/Komite ……………


2. Program kerja kepala madrasah tahun pelajaran ..
………..
3. Hasil rapat kepala dengan guru madrasah ……. tgl …......

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala Madrasah ……... tentang Penunjukan
Tim Pengembang Kurikulum Madrasah ….…… Tahun
Pelajaran …...
KEDUA : Menujuk nama-nama tersebut dipandang cakap sebagai
TPKM yang untuk menyusun dan mengembangkan Buku
I Kurikulum Madrasah Tahun Pelajaran …... yang tidak
terpisahkan dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : TPKM melaksanakan tugas dan tanggunggjawabnya
sesuai dengan ketentuan dan berpedoman pada
Panduan penyusunan dan pengembangan Buku I,II dan
III KTSP pada madrasah di Jawa Barat.
KEEMPAT : Segala sesuatu akibat pembiayaan dari kegiatan TPKM
ini dibebankan kepada kemampuan anggaran yang ada
dalam RAPBM Madrasah Tahun …..
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perbaikan seperlunya bila
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini

49
Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : ... Mei 2019
Kepala Madrasah

.........................................................
NIP.
…………………………………..

Tembusan Yth :
1. Ketua Komite ……………….
2. Ketua yayasan ………………
3. Pengawas Madrasah ……….

Contoh Penulisan Tim Pengembang Kurikulum Satuan Kerja


KOP MADRASAH
Lampiran :
Keputusan Kepala Madrasah ……….
Nomor …..….. Tanggal …..
Tentang : PENUNJUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MADRASAH........................ TAHUN
PELAJARAN ....... / .............

JABATAN
NO NAMA UNSUR
DALAM TIM

50
1 Yayasan (swasta) Pembina
2 Komite Pembina
3 Pengawas Madrasah Pembina
4 Kapala Madrasah Ketua
5 Wk. Bid Akademik Sekretaris
6 Kepala Tata Usaha Anggota
7 Guru (MGMP/KKG) Anggota
8 Guru (unsur PAI) Anggota
9 Guru (Unsur Bahasa) Anggota
10 Guru (Unsur Umum) Anggota
11 Guru (Unsur Umum) Anggota
12 Guru (Unsur Umum Anggota
13 Guru (unsur mulok) Anggota
14 Guru BP/BK Konselor
15 .............. Narasumber
Dst Dst. Dst.

............, ..................
..
Kepala Madrasah,

..................................
NIP. ..........................

Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
bimbingan taufik dan hidayah-Nya, Tim Pengembang Kurikulum Madrasah
...................................... tahun Pelajaran dapat menyelesaikan
penyusunan dan pengembangan kurikulum ini untuk digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pendidikan dan menentukan berbagai
kebijakan proses kegiatan belajar mengajar, agar terencana, terarah,

51
terprogram dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya dalam
mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil sebagai bekal hidup dan
bekal membangun negeri tercinta Indonesia.
Dalam penyusunan Buku I, II, dan III kurikulum
Madrasah ............................. Tahun pelajaran .............
Kabupaten ................. Propinsi Jawa Barat ini, kami berupaya semaksimal
mungkin untuk menyajikan konsep, perangkat, serta strategi yang ideal,
namun kami pun menyadari sepenuhnya karena berbagai keterbatasan
yang ada pada kami dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan,
potensi dan tantangan yang ada, sehingga kurikulum yang kami susun ini
masih perlu penyempurnaan sesuai dengan perkembangan dan peraturan
yang berlaku.
Semoga kurikulum yang telah kami susun ini dapat dijadikan landasan
dan pedoman bagi peningkatan mutu lembaga, mutu peserta didik dan
mutu para pendidik, sehingga harapan yang ingin dicapai menuju
Madrasah Ibtidaiyah yang unggul, berdaya guna dan berhasil guna dalam
menunjang pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi dan
standar proses pendidikan yang dilaksanakan di madrasah kami.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
bimbingan demi terselesaikannya Buku I, II dan III Kurikulum
Madrasah ........................ Tahun Pelajaran ...... ini, kami ucapkan terima
kasih. Hanya kepada Allah lah kita memohon petunjuk dan pertolongan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

................................
20....
Kepala Madrasah

...............................
.........

NIP. ..........................

52
53
54

Anda mungkin juga menyukai