Anda di halaman 1dari 52

BUKU I KTSP

Buku I KTSP atau disebut juga dengan Buku I secara garis besar terdiri dari
3 bagian, yaitu bagian muka, bagian isi dan bagian lampiran. Komponen-komponen
yang harus ada pada setiap bagian sebagai berikut :

A. Bagian Muka
Pada bagian ini ada komponen-komponen sebagai berikut : 1) halaman sampul,
2) kata pengantar, 3) Permohonan Pengesahan 4) lembar pengesahan, 5) daftar
isi, 6) daftar tabel, dan 7) daftar gambar, 8) daftar lampiran serta dapat
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan (daftar hadir dan foto kegiatan
workshop).
1. Halaman sampul terdiri dari: Judul Buku, nama instansi, logo, nama kota dan
tahun. Contoh dapat dilihat pada lampiran.
2. Kata pengantar yang berisi ungkapan tentang rasa syukur, tujuan Penyusunan
Buku, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dirasakan
membantu penyelesaian Buku. Kata Pengantar dibuat secara singkat dan
ditandatangani oleh Kepala Madrasah. Contoh dapat dilihat pada lampiran.
3. Permohonan Pengesahan
adalah surat yang berisi permohonan kepada pihak terkait untuk pengesahan
pemberlakuan Buku KTSP
4. Lembar Pengesahan adalah lembaran yang berisi keberlakukan Buku yang
berisi kata-kata pengesahan dan keberlakuan Buku dengan dilengkapi tempat
ditetapkannya, tanggal ditetapkan dan pihak-pihak yang harus membubuhkan
tanda tangan pada lembar pengesahan, yaitu kepala madrasah, komite
madrasah, ketua yayasan (bagi madrasah swasta), pengawas madrasah dan
pejabat yang berwenang. Contoh dapat dilihat lampiran.
5. Daftar isi, yaitu berisi bagian-bagian Buku serta penunjukan halaman. Daftar
isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi Buku.
1
Sebelah kanan atas ditulis kata “Halaman”. Angka-angka petunjuk halaman
ditempatkan sedemikian rupa sehingga membentuk garis lurus vertikal
sejajar dengan huruf ”n” dari kata “halaman”. Contoh dapat dilihat
lampiran.
6. Daftar Tabel dibuat bila ada berisi nomor urut tabel, judul tabel, dan nomor
halaman tempat pemuatan setiap tabel. Penomoran tabel menunjukan bab
dan nomor urut tabel dalam bab. Misal Tabel 2.1 Jumlah Guru dan Tingkat
Pendidikannya. Artinya, tabel yang dimaksud berada pada bab 2 nomor 1.
Contoh Dapat dilihat pada lampiran.
7. Daftar Gambar (bila ada) berisi nomor urut gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatan setiap gambar. Penomoran gambar
menunjukan bab dan nomor urut dalam bab. Misal Gambar 2.1 Jumlah Guru
dan Tingkat Pendidikannya. Artinya, gambar yang dimaksud berada pada
bab 2 nomor 1. Contoh dapat dilihat lampiran.
8. Daftar Lampiran, yaitu nomor, judul, halaman, dan tempat lampiran itu
berada. Judul lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Contoh dapat dilihat pada lampiran.

2
KETENTUAN PENULISAN
 
1. Format Pengetikan
Kertas.
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
tebal kerta 80 gram.
 
2. Bidang Pengetikan
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas, kanan, bawah
adalah 4,4,3,3 cm (lihat Lampiran 11 Contoh Ukuran Bidang Pengetikan). Hasil
pengetikan adalah tepi kanan rata (full justification).
 
3. Awal Paragraf
Awal paragraf dimulai 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan.
Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, dan titik koma hendaknya diberi jarak
satu ketukan kosong.

4. Penomoran Halaman
Bagian awal Buku diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil
(misalnya i, ii, iii, iv) di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman pada
bagian inti dan bagian penutup Buku menggunakan angka Arab di tengah
bagian bawah halaman. Nomor untuk lampiran ditulis dengan menggunakan
angka Arab melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

5. Jenis Huruf dan Ukuran


Buku hendaknya diketik dengan komputer menggunakan program Windows
dengan jenis huruf (font) resmi. Dalam hal menulis Buku ini digunakan jenis
huruf Arial ukuran 12 point. Jenis huruf ini disebut huruf proporsional karena
jarak antar huruf bergantung pada besar-kecilnya huruf. Misalnya huruf m
berukuran lebih besar daripada huruf i, sehingga jarak antara dua huruf selalu
rapat.

3
6. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), dan tebal (bold) diatur sebagai berikut:
Normal. Jenis huruf normal digunakan untuk: 1) Teks induk, 2) Tabel, 3)
Gambar, 4) Bagan, 5) Catatan dan 5) Lampiran.
Miring (Italic). Jenis huruf miring digunakan untuk: 1) kata nonbahasa Indonesia
yang masih asing, 2) kata berasal dari bahasa daerah, 3 istilah belum lazim dan 4)
bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi
boleh bold-miring)
Tebal (Bold). Jenis huruf tebal digunakan untuk: 1) judul bab, 2) judul subbab
dan 3) bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic

7. Spasi
Antar baris dalam Buku diketik dengan spasi 1,5. Jarak antara akhir judul bab
dengan awal teks adalah 3 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul adalah 3
spasi. Jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya adalah 1,5 spasi. Spasi
antar kata tidak boleh terlalu renggang dalam teks. Contoh Jarak Antar baris dan
Pengetikan Teks sebagai tersebut di bawah ini;
Contoh salah:
Bidang pengetikan berjarak masing - masing dari tepi kiri, atas, kanan,
bawah adalah 4,4,3,3. Hasil pengetikan adalah tepi kanan rata (full
justification). Meskipun demikian, harap diupayakan spasi antar kata cukup
rapat.
 
Contoh benar:
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas, kanan, bawah
adalah 4, 4, 3, 3 cm . Hasil pengetikan adalah tepi kanan rata (full justification).
Meskipun demikian, harap diupayakan spasi antarkata cukup rapat.

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuliskan alasan Penyusunan dan pengembangan KTSP minimal mencakup:
tuntutan terhadap adanya Buku KTSP ( dasar pemikiran pengembangan dok 1
KTSP), Kondisi objektif madrasah dan kebutuhan madrasah terhadap KTSP dalam
upaya peningkatan mutu satuan pendidikan.
Deskripsikan kondisi riil satuan pendidikan dan idealnya bagaimana,
selanjutnya satuan pendidikan akan bagaimana untuk menyesuaikan kondisi riil
yang ada agar bisa mencapai yang ideal yang diinginkan dan diuraikan juga bagian-
bagian informasi keunggulan madrasah dan berbagai potensi tantangannya.
Secara umum dapat diuraikan menjadi:
a) Analisis Lingkungan Internal merupakan uraian kondisi madrasah yang
mencerminkan kekuatan dan kelemahan madrasah berdasarkan hasil Evaluasi
Diri Madrasah (EDM) yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan. .
b) Analisis Lingkungan Eksternal merupakan uraian kondisi madrasah yang
mencerminkan peluang dan tantangan di madrasah. Analisis lingkungan eksternal
meliputi :
1) Kondisi Geografis
2) Kondisi Sosiologis
3) Kondisi Demografi

B. Landasan Hukum
Landasan pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah …………….
Kabupaten Sukabumi berdasarkan:
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

5
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733);
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan dan Dasar di Kabupaten/Kota;
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
6
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kepramukaan;
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan
Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013;
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
15) Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah;
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Pendidikan Budi Pekerti;
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

7
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada Kurkulum 2013;
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi Dasar (KD) pada jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah.
26) Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Panduan
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab;
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun 2016
tentang linearitas mata pelajaran;
28) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah
Tsanawiyah.
29) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah.
30) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada Madrasah.
31) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor ….. Tahun 2019
tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2019 / 2020.

8
32) Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
33) Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Nomor ….. Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Buku I, II,
dan III Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Madrasah di
Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;

C. Tujuan Penyusunan KTSP

Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ……………………..


Kabupaten Sukabumi ini bertujuan untuk mewujudkan kurikulum implementatif
sebagai :
1. ................................................................................................................
2. ................................................................................................................
3. dsb
Tuliskan tujuan dari penyusunan KTSP

D. Prinsip Penyusunan KTSP


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ……………………… dikembangkan
sesuai dengan relevansi setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah
koordinasi dan supervisi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.
Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ………………………
mengacu pada Standar Kelulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta
berpedoman pada penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, dan
petunjuk teknis dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat,
serta memperhatikan pertimbangan Komite Madrasah.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ……………………… dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik
dan lingkungannya.

9
Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan potensi peserta didik yang
berbeda-beda, oleh karena itu proses pembelajarannya dilaksanakan secara
individual, kelompok dan klasikal.
Bahan ajar dikemas dengan menggunakan pendekatan tematik yang dapat
mengembangkan seluruh potensi dan aspek perkembangan anak usia dini
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta tuntutan di lingkungan Madrasah
Tsanawiyah.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah dengan menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri yang dilaksanakan
dengan menggunakan pembelajaran terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan menyenangkan.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan


seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengenal dan dapat
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi
dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan para pemerhati
pendidikan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup. Oleh karena itu pengembangan kurikulum berdasarkan
kecakapan hidup atau life skill, dengan memperhatikan pengembangan

10
integritas pribadi, kemandirian, keterampilan berfikir (thinking skill),
kecerdasan spiritual, emosional, sosial, musical, kinestetik dan natural.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan bidang pengembangan yang direncanakan,disajikan
secara terpadu dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Hal ini
ditanamkan sejak dini agar peserta didik senang belajar sepanjang hayat,
karena kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,
nasional dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan global, nasional dan lokal harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan dengan perkembangan era globalisasi dengan
tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pelaksanaan kurikulum MTs ……………………… menggunakan prinsip-


prinsip sebagai berikut.

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan


kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

11
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b)
belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama
dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan


yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan


pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi


dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip
alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di
masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan


budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,


muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam

12
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

E. Acuan Operasional KTSP

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ……………………… disusun dengan


memperhatikan hal-hal sebagai berikut;

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.

13
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan
dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

14
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih
dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.

11. Kesetaraan Jender


Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan ciri khas satuan pendidikan.

15
F. Profil Madrasah
I. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Sekolah : ………………………
2. Alamat : ………………………
Desa : ………………………
Kecamatan : ………………………
Kabupaten : ………………………
3. Penyelenggara Sekolah : ………………………
………………………
4. NSM : ………………………
5. NPSN : ………………………
6. Jenjang Akreditasi : ………………………
7. Tahun didirikan : ………………………
8. Tahun beroperasi : ………………………
9. Kepemilikan tanah : ………………………
a. Status tanah : ………………………
b. Luas Tanah : ………………………
10. Satus Bangunan : ………………………
11. Sumber dana Operasional : ………………………
12. No. Rekening : ………………………
13. Komite Madrasah : ………………………

II. KEPALA MADRASAH


1. MTs. …………… saat ini telah dibina oleh …... kepala madrasah, yaitu :
1. ……………………… Tahun …………. sampai dengan ………….
2. ……………………… Tahun …………. sampai dengan ………….
3. dst.

16
2. Biodata Kepala Madrasah periode sekarang
NUPTK : …………………………………..
Nama Lengkap : …………………………………..
Ijazah Tertinggi : …………………………………..
Jurusan : …………………………………..
Bidang Sertifikasi : …………………………………..
Tahun Sertifikat : …………………………………..
Diklat Kepsek : …………………………………..
Tahun Mulai Tugas : …………………………………..
Masa Kerja : …………………………………..

III. SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR (3 TAHUN TERAKHIR)


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Tahun Tota
No Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa
Pelajaran l
Bel L P Bel L P Bel L P Bel L P
1. 2018/2019
2. 2017/2018
3. 2016/2017

IV. REKAPITULASI DATA ORANG TUA SISWA

Pendidikan
Jumlah
Kelas SMA/
Siswa SD/ SMP / D1-
SMK / S1 S2
MI MTs D4
MA
VII
VIII
IX

17
Pekerjaan
penghasilan
 
Kelas Kary. 1-2
TN POL Wiras <1
PNS Swast Buruh Lainnya Juta > 2Juta
I RI wasta Juta
a
VII
VIII
IX

V. UJIAN NASIONAL (3 TAHUN TERAKHIR)

NILAI 2016/2017 2017/2018 2018/2019


UJIAN
NASIONAL TT TR RT TT TR RT TT TR RT
Bahasa Indoneia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
Jumlah Peserta
Jml Peserta lulus
Presentase lulus
Catatan : TT= Tertinggi, TR= Terendah, RT= Rerata

VI. PRESTASI MADRASAH (3 TAHUN TERAKHIR)

Jenis / Kriteria
Tingkat Juara ke
Tahun Pelajaran Prestasi
2018-2019
2017-2018
2016-2017

18
VII. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN JML TUGAS


NO NAMA LENGKAP NUPTK L/P STATUS TMT TUGAS MENGAJAR SRTFKT
TINGGI JURUSAN JAM TAMBAHAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

STRUKTUR ORGANISASI MTs. ………………………………. KAB. SUKABUMI


19
Yayasan / Komite

Kepala Madrasah
…………………

Bendahara Kepala TU
………………… …………………

Kaur Kurikulum & Kaur Sarana Prasarana Kaur Kesiswaan dan Kaur Humas BP / BK
………………… ………………… …………………

Guru Mata Pelajaran Wali Kelas


No Nama Kelas No Nama Kelas
Siswa - Siswi 1 15
2 16
3 17
4 18
5 19
6 20
7 21
8 22
9 23
10 24
11 25
12 26
13 27
14

20
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional dan Kelembagaan


Tuliskan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam UU No. 20 / 2003
tentang Sisdiknas.

B. Visi dan Misi Madrasah


Madrasah ………………………….. sebagai lembaga pendidikan dasar perlu
mempertimbangkan harapan siswa, orang tua murid, dan masyarakat dalam
merumuskan visi madrasahnya. Madrasah ………………………….. juga
diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat.
Visi Madrasah :

…………………………………………………………………………………
dengan indikator:
Tuliskan indikator visi tersebut

Misi Madrasah
Untuk mencapai visi madrasah, misi dari penyelenggaran pendidikan dan
pembelajaran di Madrasah …………………….. sebagai berikut:

a. …………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………..
d. dst

C. Tujuan Madrasah

Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di MTs


………………………. adalah:
a. …………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………..
d. dst

21
E. Rencana Strategis Madrasah
1. Penataan Madrasah
Penataan madrasah meliputi kegiatan :
a. …………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………..
d. dst

2. Peningkatan Mutu Sumber Daya


Peningkatan sumber daya meliputi kegiatan :
a. ……………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………
d. dst
3. Peningkatan Kualitas Profesi
Peningkatan Kualitas Profesi meliputi kegiatan :
a. ……………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………
d. dst

22
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM


Poin ini dapat disalin dari lampiran 1 Permendikbud Nomor 58 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah,
yang meliputi:
1) Landasan Filosofis
2) Landasan Sosiologis
3) Landasan Psikopedagogis
4) Landasan Yuridis

B. STRUKTUR KURIKULUM

1. Standar Isi
(disalin dari Permendikbud No 21 Tahun 2016);
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah
ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), maka struktur kurikulum Madrasah
Tsanawiyah …………….. memuat 5 (lima) kelompok mata pelajaran, yaitu:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

23
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel di bawah ini :
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Cakupan


Pelajaran

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
2. Kewarganega-
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
raan dan
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
Kepribadian
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


Pengetahuan pada SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
dan Teknologi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMP/MTs dimaksudkan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi,
kecakapan, dan kemandirian kerja.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
4. Estetika
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Jasmani,
pada SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
Olahraga dan
fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama,
Kesehatan
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk

24
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
mewabah.

Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral


dari struktur kurikulum, namun dikembangkan sendiri oleh madrasah. Muatan lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, keunggulan daerah, termasuk ciri khas
organisasi pengelola dan pengembang institusi satuan pendidikan yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.

TABEL STRUKTUR KURIKULUM


MTS …………………….
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelompok A

25
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan / atau Informatika*) 2 2 2

Jumlah 46 46 46
Muatan Lokal
- Bahasa Sunda 2 2 2
- Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah * * *
Jumlah 48 48 48
Pengembangan Diri **) **) **)
1. Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah
2. ..............................................................
3. Dsb
*) Mapel informatika hanya untuk kelas VII berdasarkan Permen 37 tahun 2018
**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


(Permendikbud No 24 Tahun 2016 kls 8 dan 9, Permendikbud No. 37 tahun
2018 kls 7, dan PMA 165 tahun 2014).
KI dan KD mulok juga dituliskan. (bahasa Sunda Pergub 69 tahun 2013)

D. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran

26
Mata pelajaran di MTs …………….. berpedoman pada struktur kurikulum
yang tercantum dalam Standar Isi (SI), yaitu sebagai berikut :
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab

5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Bahasa Inggris

Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga madrasah harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Muatan lokal di MTs ………………. yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa Sunda; disajikan di kelas VII, VIII, dan IX.
Tujuan muatan lokal ini untuk mengambangkan kompetensi Bahasa Sunda
peserta didik sekaligus melestarikan Bahasa dan Budaya Sunda.
2. Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah

3. Pengembangan Diri

27
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibawah bimbingan konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling, ekstrakurikuler, dan pembiasaan.
Pengembangan Diri di MTs ............................ meliputi program berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Pelayanan Konseling, memiliki tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar peserta didik
2) Melayani pengembangan karir
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
4) Membantu dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
social
(Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah)

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Pramuka
Kegiatan Pramuka, memiliki tujuan:
1) Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri
2) Melatih untuk berorganisasi dan kepemimpinan
3) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

2. Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah

c. Pembiasaan
Kegiatan pembiasaan meliputi Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah
yang memiliki tujuan :
1) Disesuaikan dengan kebutuhan madrasah
2) .................................................................

4. Kriteria Ketuntasan Minimal

28
Kriteria Ketuntasan Minimal merujuk pada Permendikbud Nomor 53 tahun
2015 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Ketuntasan belajar dikembangkan
dari setiap indikator sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi
dasar. Madrasah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D) sebagaimana tertera
pada tabel berikut.
Tabel Kompetensi Sikap

Nilai Ketuntasan Predikat


Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan


dalam bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus).

TABEL TARGET PENCAPAIAN KKM


MTs ....................................

Nilai KKM
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kompon
Psikomotor

Psikomotor

Psikomotor

Isi Kurikulum
Kognitif

Kognitif

Kognitif

en
Afektif

Afektif

Afektif

Kelompok A
1. Pendidikan Agama      
  Islam;
a. Al-Qurán Hadits B B B

29
b. Aqidah Akhlaq B B B
c. Fiqih B B B
d. SKI B B B
1. Pendidikan Pancasila
B B B
dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan
Alam
7. Ilmu Pengetahuan
Sosial
8. Bahasa Inggris
Kelompok B
  1. Seni Budaya
2. Pendidikan
Jasmani, Olah raga,
dan Kesehatan
3. Prakarya
Muatan Lokal
Bahasa Sunda

KKM Tingkat
Kognitif : ………… Afektif : ………..
KKM Madrasah
Dibulatkan menjadi ….. Dibulatkan menjadi …
  
Pengembangan Diri :
 
  a. …………………… B B B
b. …………………… B B B
c. …………………… B B B

Setelah menentukan KKM ditentukan, madrasah membuat interval predikat


untuk menggambarkan kategori kualitas madrasah. Kategori kualitas madrasah
dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk
predikat C dan secara bertahap madrasah meningkatkan kategorinya sesuai dengan
peningkatan mutu satuan pendidikan. Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan
ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-100 yang disusun dan ditetapkan
oleh madrasah.

30
Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat seperti pada tabel
berikut.
Penetapan Interval Predikat

Predikat
KKM
D C B A
N < N N ≤ .... ...... ..... ≤ 100

Program Remedial dan Pengayaan


1. Definisi Pembelajaran Remedial dan Remedial Tes
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM, baik aspek
pengetahuan maupun keterampilan. Pembelajaran remedial dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik
membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara
mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.

2. Mekanisme Pelaksanaan Remedial


Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta
didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Pelaksanaan remedial
meliputi langkah – langkah berikut ini;
a) Melakukan analisis hasil belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar
c) Menentukan teknik pembelajaran remedial
d) Memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
e) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang, pada materi materi atau
indikator yang gagal dicapai pada tes sebelumnya.

3. Pelaksanaan Remedial
Pelaksanaan remedial bisa di dalam kelas maupun di luar kelas. Pelaksanaan
remedial di dalam kelas apabila peserta didik di kelas tersebut sebagian besar hasil
belajarnya di bawah KKM, sehingga perlu pembelajaran ulang. Pelaksanaan

31
pembelajaran remedial di luar kelas, apabila terdapat sebagian kecil peserta didik
yang mengikuti remedial.

4. Definisi, Pelaksanaan dan Program pengayaan


Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta
didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan
tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Peserta didik yang dapat mengikuti
program pengayaan adalah peserta didik yang pencapaian hasil belajarnya sudah
melewati atau sama dengan KKM, dan berbasis minat.
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan dapat berupa; 1) Belajar kelompok, 2) Belajar
mandiri, 3) Pembelajaran berbasis tema, dll.
Pemberian pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/ materi yang belum
diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk
memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri
sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. Pembelajaran
pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri .

3. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas yang dilaksanakan pada setiap akhir tahun Pelajaran.
Kriteria tersebut mengacu pada Permendikbud No 53 Tahun 2015,
Permendikbud No 23 Tahun 2016, Tentang Standar Penilaian dan secara
teknis diuraikan di Panduan Penilaian SMP/MTs Tahun 2017 dan SK Dirjen
Pendis No 5162 tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar Pada
MTs. Kriteria kenaikan kelas didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh
pendidik pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Syarat kenaikan kelas yang tertuang di panduan penilaian dan juknis
penilaian adalah sebagai berikut;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

32
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari
efektif.

b. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi
kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
3. Lulus ujian madrasah (UM) dan ujian sekolah berstandar nasional
(USBN);
4. Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN).

6. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup (life skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan
hidup adalah memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa
mendatang secara menyeluruh.
Kecakapan hidup sesungguhnya telah terintegrasi dalam setiap mata pelajaran
maupun muatan lokal dan pengembangan diri. Adapun kecakapan hidup yang
dikembangkan di MTs …………………. adalah:
Uraikan Pendidikan Kecakapan hidup di madrasahnya

33
2) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global. Bentuk
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilaksanakan MTs
………………… adalah sebagai berikut:
Uraikan Pendidikan Berbasis Keungguan Lokal dan Global di madrasahnya

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban Belajar

Beban belajar di MTs .......................... ditentukan berdasarkan penggunaan


sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di madrasah pada umumnya
saat ini, yaitu menggunakan sistem paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan mempelajari

34
materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku pada satuan pendidikan.
Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan.
Adapun pengaturan beban belajar di MTs ………………… dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :

Jumlah Jam
Satuan jam Minggu
Kelas Pelajaran/ Jumlah Jam/Tahun
pelajaran (menit) Efektif /Tahun
Minggu
VII 40 48 34 - 38 1.632 – 1824
VIII 40 48 34 - 38 1.632 – 1824
IX 40 48 34 – 38 1.632 – 1824

Beban belajar di MTs ………. terdiri atas pembelajaran tatap muka,


penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN MADRSAH

Kalender Pendidikan Madrasah Tsanawiyah ……………… Tahun Pelajaran


2018/2019 disusun dengan berpedoman Surat Keputusan Dirjen Pendis Kementrian
Agama No. ……………. Tahun 2019 tanggal ……………. 2019 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2019/2020.

A. Permulaan Tahun Pelajaran

35
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran dimulai pada hari Senin minggu ke 3 Bulan Juli 2019. Adapun
kegiatan pada awal tahun pelajaran baru 2019/2020 adalah sebagai berikut :

Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 2019/2020


No Tanggal Keterangan
1 …… s.d 10 Juli 2019 Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)
2 Diisi sesuai kegiatan di Daftar Ulang Kelas VIII dan IX
3 madrasah Tes Kemampuan Dasar Siswa Baru
4 MATSAMA
5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar
6 Hari Pertama Masuk Madrasah
7 Rapat Orang Tua / Wali Murid
8 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop I)
9 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop II)

B. Minggu Efektif Belajar

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk


setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Perincian Minggu Efektif
No Bulan HK MTE ME HL HE
SEMESTER I
1 JULI 2019 31
2 AGUSTUS 2019 31

36
3 SEPTEMBER 2019 30
4 OKTOBER 2019 31
5 NOPEMBER 2019 30
6 DESEMBER 2019 31
Jumlah 184
SEMESTER II
7 JANUARI 2020 31
8 PEBRUARI 2020 29
9 MARET 2020 31
10 APRIL 2020 30
11 MEI 2020 31
12 JUNI 2020 30
Jumlah 182
Jumlah Total 366

C. Pengaturan Waktu Belajar Efekti


Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran


menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :

Perincian Waktu Belajar Jam Efektif Tiap Minggu


(Sesuaikan dengan alokasi waktu KBM madrasahnya)

NO HARI WAKTU BELAJAR


1 Senin 07.00 – 13.45
2 Selasa 07.05 – 13.45
3 Rabu 07.05 – 13.45
4 Kamis 07.05 – 13.45
5 Jum’at 07.05 – 10.45
6 Sabtu 07.05 – 13.45

Alokasi Waktu Kegiatan Belajar Mengajar

37
JAM
PUKUL SENIN PUKUL SELASA – KAMIS
KE-
1 07.00 – 07.45 Upacara 07.05 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM
4 09.06 – 09.45 KBM 09.06 – 09.45 KBM
09.46 – 10.05 Shalat Dhuha 09.46 – 10.05 Shalat Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 10.46 – 11.25 KBM 10.46 – 11.25 KBM
7 11.26 – 12.05 KBM 11.26 – 12.05 KBM
12.06 – 12.25 Shalat Dzuhur Berjamah
8 12.26 – 13.05 KBM 12.26 – 13.05 KBM
9 13.06 – 13.45 KBM 13.06 – 13.45 KBM

JAM
PUKUL JUMAT PUKUL SABTU
KE-
1 07.05 – 07.45 KBM 07.00 – 07.45 KBM
2 07.46 – 08.25 KBM 07.46 – 08.25 KBM
3 08.26 – 09.05 KBM 08.26 – 09.05 KBM
4 09.06 – 09.25 Shalat Dhuha 09.06 – 09.45 KBM
09.26 – 10.05 KBM 09.46 – 10.05 Shalat Dhuha
5 10.06 – 10.45 KBM 10.06 – 10.45 KBM
6 Shalat Jumat 10.46 – 11.25 KBM
Berjamaah
7 11.26 – 12.05 KBM
8 12.06 – 12.25 Shalat Dhuhur
Berjamaah
12.26 – 13.05 KBM
13.06 – 13.45 KBM

D. Pengaturan Waktu Libur


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.

38
ALOKAS
NO KEGIATAN I KETERANGAN
WAKTU
Minggu efektif belajar … Digunakan untuk
1
reguler setiap tahun minggu kegiatan pembelajaran
Minggu efektif semester
… efektif pada
2 ganjil tahun terakhir setiap
minggu ……………
satuan pendidikan
Minggu efektif semester

3 genap tahun terakhir kelas
minggu
IX MTs ……………..
Satu minggu setiap
4 Jeda tengah semester 2 minggu
semester
5 Jeda antarsemester 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk
… penyiapan kegiatan dan
6 Libur akhir tahun ajaran
minggu administrasi akhir dan
awal tahun ajaran
Libur awal Ramadhan

7 Hari libur keagamaan dan Hari Raya Iedul
minggu
Fitri
Hari libur umum /

8 Hari libur umum/nasional nasional berdasarkan
minggu
peraturan pemerintah
Tidak terdapat hari libur
9. Hari libur khusus -
khusus MTs …………..
Kegiatan pertandingan
olah raga antar kelas /
… pentas seni di akhir
10 Kegiatan khusus madrasah
minggu semester menjelang
pembagian buku
laporan pendidikan.

E. Rencana Kegiatan Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah ....................


Tahun Pelajaran 2019/2020

NO Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) …… s.d 10 Juli 2019

39
2 Daftar Ulang Kelas VIII dan IX 10 s.d 14 Juli 2019
3 Tes Kemampuan Dasar Siswa Baru Diisi sesuai dengan kaldik
4 MOPD
5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar
6 Hari Pertama Masuk Madrasah
7 Rapat Orang Tua / Wali Murid
8 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop I)
9 Pelatihan Guru dan Staf (Work Shop II)
11 Libur Idhul Adha
12 Penilaian Tengah Semester
13 Penilaian Akhir Semester
14 Class Meeting dan Remedial
16 Pembagian Raport Semester I
17 Libur Semester Gasal
18 Awal KBM Semester II
19 Kegiatan Pemantapan Kelas IX
20 Uji Coba / Try Out UAN
21 Penilaian Tengah Semester 2
22 Ujian Praktek
23 UAMBN
24 USBN
25 Ujian Nasional
26 Penilaian Akhir Tahun
27 Class Meeting dan Remedial
28 Pembagian Raport Semester II
29 Libur Akhir Semester II / PPDB 2020/2021
30 Awal tahun Pelajaran 2020/2021

Prakiraan Ujian Tahun Pelajaran 2018 / 2019

NO Waktu Uraian
1 Diisi sesuai kaldik Penilaian Tengah Semester Ganjil
2 Penilaian Akhir Semester Ganjil
3 Penilaian Tengah Semester Genap
4 Try Out Kelas IX
5 Ujian Praktek
6 UAMBN
7 USBN
8 Ujian Nasional
9 Penilaian Akhir Tahun

F. Kalender Pendidikan Madrasah Tsanawiyah


Kalender pendidikan Madrasah Tsanawiyah .................... Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

40
BAB VI
PENUTUP

A. Harapan
Tuliskan harapan yang diinginkan pada tahun pelajaran 2019 / 2020

B. Permasalahan
Tuliskan permasalahan yang dihadapi untuk mencapai harapan di atas.

C. Solusi
Tuliskan solusi yang akan dilakukan terhadap permasalahan tersebut.

D. Rencana Tindak Lanjut


Tuliskan rencana tindak lanjut dari permasalahan dan solusi yang akan
dilakukan.

41
Lampiran-lampiran yang harus dilampirkan pada Buku I KTSP :
Bagian ini dilampirkan yang berhubungan dengan Buku KTSP :
a. SK TPKM,
b. SK Penetapan Mulok beserta KI/KD-nya,
c. SK Penetapan Ketuntasan Belajar,
d. SK. Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler,
e. Berita Acara masing-masing kegiatan Penyusunan KTSP,
f. Daftar Hadir Kegiatan dan foto kegiatan penyusunan Buku I KTSP,
g. Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
h. Lampiran Struktur Kurikulum
i. dokumen lainnya yang dianggap perlu

42
Contoh Surat Permohonan Pengesahan Buku I KTSP :

KOP SURAT MADRASAH

Nomor : ……………. Kab/Kota, ................


Lampiran : 1 (Satu) bundel
Perihal : Permohonan Pengesahan
Buku I Kurikulum Madrasah ………….

Kepada Yth;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota …….
Up. Kasi Pendidikan Madrasah

43
Di Tempat

Assalamu’alaikum wr wb.

Sehubungan telah selesainya penyusunan dan pengambangan


kurikulum madrasah ............................... tahun pelajaran ……. maka
dengan ini kami mohon kiranya Bapak dapat mengesahkan Buku
Kurikulum dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan Buku I, Buku
II dan Buku III Kurikulum Madrasah …..….. yang telah selesai kami
susun.
Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan terima
kasih.
BUKU I
Wasalmu’alaikum wr, wb.
KURIKULUM MADRASAH ...........
TAHUN PELAJARAN Kepala
...........
Madrasah,

..............................
NIP. ……………….

Contoh Lembar Cover/Jilid Buku I KTSP

Logo
Kementerian Madrasah
Agama (Madrasah Negeri)
Yayasan
(Logo(Kemenag
Madrasah Swasta)
untuk
MADRASAH
Madrasah ……..
Negeri dan
Alamat lengkap
Madrasah
44 swasta……..
Kab/Kota ……..
Tahun ……..)
menyesesuaikan
Contoh Lembar Pengesahan KTSP :

KOP SURAT MADRASAH

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, setelah


mempertimbangkan masukan dari Komite Madrasah, Buku I Kurikulum Madrasah
……………. Tahun Pelajaran ……... tekah ditetapkan dan disahkan
pemberlakuannya terhitung mulai tanggal ………… Juli 20…….
Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan kurikulum ini akan
dievaluasi dan atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
madrasah yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan
penyususunan, pengembangan dan penetapan kurikulum untuk tahun pelajaran
berikutnya.

45
Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : 10 Juli 2019

Mengetahui,

Ketua Komite, Kepala Madrasah,

……………………………… ……………………..............
NIP. ..…………………........

Mengetahui,

Pengawas Madrasah Pengurus Yayasan

……………………………… ...……………………………
NIP. ………..………….........

Mengesahkan,

An. KEPALA
Kantor Kementerian Agama Kab./Kota
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah,

……………………………………
NIP. ..……………………………

Contoh SK Kamad tentang Pembentukan TPKM

KOP MADRASAH

KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH ………………….


KABUPATEN/KOTA …………….
Nomor : ………………………………………
Tentang
Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah …............
Tahun Pelajaran ……..

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


Kepala Madrasah ………………….. Kecamatan ……………………
Kabupaten/Kota …….

46
Menimbang : a. Bahwa untuk menyusun dan memgembangkan Buku I, II dan
III Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu ditunjuk Tim
Pengembang Kurikulum Madrasah………………… Tahun
Pelajaran ……….;
b. Bahwa nama-nama yang tersebut dalam lampiran surat keputusan
ini dianggap mampu dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas dimaksud.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang ….


2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang ….
3. Permendiknas No. …. Tahun .… Tentang ….
4. Peraturan Menteri Agama No. .… Tahun .… Tentang ….
5. Keputusan Menteri Agama No. .… Tahun …. Tentang ….
6. SK Dirjen Pendis No. …. tahun …. Tentang ….
dst ….

Memperhatikan : 1. Program kerja yayasan/Komite ……………


2. Program kerja kepala madrasah tahun pelajaran ..………..
3. Hasil rapat kepala dengan guru madrasah ……. tgl …......

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala Madrasah ……... tentang Penunjukan Tim
Pengembang Kurikulum Madrasah ….…… Tahun Pelajaran …...
KEDUA : Menujuk nama-nama tersebut dipandang cakap sebagai TPKM
yang untuk menyusun dan mengembangkan Buku I Kurikulum
Madrasah Tahun Pelajaran …... yang tidak terpisahkan dalam
lampiran keputusan ini.
KETIGA : TPKM melaksanakan tugas dan tanggunggjawabnya sesuai
dengan ketentuan dan berpedoman pada Panduan penyusunan dan
pengembangan Buku I,II dan III KTSP pada madrasah di Jawa
Barat.
KEEMPAT : Segala sesuatu akibat pembiayaan dari kegiatan TPKM ini
dibebankan kepada kemampuan anggaran yang ada dalam
RAPBM Madrasah Tahun …..
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
akan diadakan perbaikan seperlunya bila ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini

Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : ... Mei 2019
Kepala Madrasah

.........................................................
NIP. …………………………………..

Tembusan Yth :

47
1. Ketua Komite ……………….
2. Ketua yayasan ………………
3. Pengawas Madrasah ……….

Contoh Penulisan Tim Pengembang Kurikulum Satuan Kerja


KOP MADRASAH

Lampiran :
Keputusan Kepala Madrasah ……….
Nomor …..….. Tanggal …..
Tentang : PENUNJUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MADRASAH........................ TAHUN PELAJARAN ....... / .............

JABATAN
NO NAMA UNSUR
DALAM TIM

48
1 Yayasan (swasta) Pembina
2 Komite Pembina
3 Pengawas Madrasah Pembina
4 Kapala Madrasah Ketua
5 Wk. Bid Akademik Sekretaris
6 Kepala Tata Usaha Anggota
7 Guru (MGMP/KKG) Anggota
8 Guru (unsur PAI) Anggota
9 Guru (Unsur Bahasa) Anggota
10 Guru (Unsur Umum) Anggota
11 Guru (Unsur Umum) Anggota
12 Guru (Unsur Umum Anggota
13 Guru (unsur mulok) Anggota
14 Guru BP/BK Konselor
15 .............. Narasumber
Dst Dst. Dst.

............, ....................
Kepala Madrasah,

..................................
NIP. ..........................

Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas bimbingan taufik
dan hidayah-Nya, Tim Pengembang Kurikulum Madrasah ......................................
tahun Pelajaran dapat menyelesaikan penyusunan dan pengembangan kurikulum ini
untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan menentukan
berbagai kebijakan proses kegiatan belajar mengajar, agar terencana, terarah,
terprogram dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya dalam mengantarkan
peserta didik menjadi insan kamil sebagai bekal hidup dan bekal membangun negeri
tercinta Indonesia.

49
Dalam penyusunan Buku I, II, dan III kurikulum Madrasah .............................
Tahun pelajaran ............. Kabupaten ................. Propinsi Jawa Barat ini, kami
berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan konsep, perangkat, serta strategi
yang ideal, namun kami pun menyadari sepenuhnya karena berbagai keterbatasan
yang ada pada kami dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, potensi dan
tantangan yang ada, sehingga kurikulum yang kami susun ini masih perlu
penyempurnaan sesuai dengan perkembangan dan peraturan yang berlaku.
Semoga kurikulum yang telah kami susun ini dapat dijadikan landasan dan
pedoman bagi peningkatan mutu lembaga, mutu peserta didik dan mutu para
pendidik, sehingga harapan yang ingin dicapai menuju Madrasah Ibtidaiyah yang
unggul, berdaya guna dan berhasil guna dalam menunjang pencapaian standar
kompetensi lulusan, standar isi dan standar proses pendidikan yang dilaksanakan di
madrasah kami.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi
terselesaikannya Buku I, II dan III Kurikulum Madrasah ........................ Tahun
Pelajaran ...... ini, kami ucapkan terima kasih. Hanya kepada Allah lah kita
memohon petunjuk dan pertolongan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

................................20....
Kepala Madrasah

.......................................
.
NIP. ..........................

50
51
52

Anda mungkin juga menyukai