REV : 00
Percobaan No.3
Karakteristik Low Pass Filter (LPF)
Oleh :
Kelompok 6/Kelas 3A
1. Nurul Zahra Nafila/191331021
2. Putri Anna Fitriya/191331022
3. Raihan Muhammad Ramdhani/191331023
4. Ramadhani Dwi Nugroho/191331024
Dosen Pengampu:
Sutrisno, BSEE., M.T.
Hanny Madiawati, S.ST, M.T.
Vitrasia, S.T., M.T.
2. Judul Percobaan
Karakteristik Low Pass Filter (LPF)
3. Tujuan
Di akhir percobaan mahasiswa dapat :
1) Memahami karakteristik Low Pass Filter (LPF)
2) Mengukur response frekuensi
3) Mengukur Insertion Loss
4) Mengukur flaness pada daerah pass band
5) Mengukur pass band
6) Mengukur 3 dB Bandwidth dan 40 dB Bandwidth
7) Menghitung Shape Factor
4. Teori Pendahuluan
Band Pass Filter hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja dimana
memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Filter ini disusun dari dua buah
Low Pass Filter atau sering disingkat dengan LPF adalah Filter atau Penyaring
yang melewatkan sinyal Frekuensi rendah dan menghambat atau memblokir
sinyal Frekuensi tinggi. Dengan kata lain, LPF akan menyaring sinyal frekuensi
tinggi dan meneruskan sinyal frekuensi rendah yang diinginkannya. Sinyal yang
dimaksud ini dapat berupa sinyal listrik seperti sinyal audio atau sinyal
perubahan tegangan. LPF merupakan sebuah komponen di dalam elektronika
yang berfungsi untuk menyaring sinyal listrik yang berfrekuensi tinggi dan hanya
meloloskan sinyal listrik frekuensi rendah. Contoh sinyal yang disaring oleh LPF
yaitu sinyal perubahan tegangan dan audio. [1] LPF yang ideal adalah LPF yang
sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc)
atau tegangan OUPUT pada sinyal frekuensi diatas frekuensi cut-off sama
dengan 0V. Dalam bahasa Indonesia, Low Pass Filter ini sering disebut dengan
Penyaring Lolos Bawah atau Tapis Pelewat Rendah.
Gambar 1. Kurva Karakteristik Low Pass Filter
Low Pass Filter ini dapat dibuat dengan menggunakan beberapa macam
komponen pasif seperti Resistor dan Kapasitor atau Induktor. Low Pass Filter
yang dibuat dengan Resistor dan Kapasitor disebut dengan Low Pass RC Filter
sedangkan Low Pass Filter yang dibuat dengan Resistor dan Induktor disebut
dengan Low Pass RL Filter. Filter yang hanya menggunakan komponen pasif ini
sering disebut dengan Filter Pasif, Filter Pasif ini tidak memiliki elemen penguat
seperti Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki perolehan penguatan
sinyal, oleh karena itu tingkat OUTPUT-nya selalu kurang dari tingkat
INPUT-nya. [2]
2) Spectrum Analyzer
3) Komputer (PC)
2) Konfigurasi LPF
Konfigurasi LPF dilakukan sama seperti dengan konfigurasi pengukuran,
akan tetapi ada perbedaan pada bagian depan spectrum analyzer dan tracking
generator yaitu pada konfigurasi LPF ini terminal input pada spectrum
analyzer dan terminal output pada tracking generator dihubungkan ke DUT
(Device Under Test) yaitu berupa 100 MHz. Kemudian, jalankan software
Signal Hound. Pada software dilakukan setup frekuensi yaitu frekuensi start
sebesar 10 MHz; frekuensi center 100 MHz dan frekuensi stop 200 MHz.
Dilakukan setup amplitude dan referensi sinyal sebesar 10 dB/div. Setelah
dilakukan setup, maka akan didapatkan kurva fiter hasil Low Pass Filter 100
MHz.
Gambar 11. Kurva Respon Frekuensi LPF
8. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1) Low Pass Filter memiliki insertion loss sebesar 0.94 dB dimana cukup baik
dengan pada kurva karakteristik memiliki ripple sebesar 3 dB.
2) LPF meloloskan sinyal dengan frekuensi sampai dengan 157 MHz, dimana
setelah frekuensi tersebut maka sinyal akan ditahan.
3) Low pass filter memiliki nilai shape factor sebesar 1,57 dengan nilai ideal
sebuah filter memiliki nilai shape factor adalah 1<Shape Factor<2
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Kho, "Pengertian Low Pass Filter (LPF) atau Tapis Lolos Bawah," [Online].
Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-low-pass-filter-lpf-atau-tapis-lolos-bawa
h/. [Accessed 23 Oktober 2021].
[2] Unknown, "Pengertian Low Pass Filter (LPF) dan Jenis-Jenisnya," 21 September
2020. [Online]. Available:
https://www.pengadaan.web.id/2020/09/low-pass-filter-lpf.html. [Accessed 23
Oktober 2021].
LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI
REV : 00
Percobaan No.4
Penalaan Band Pass Filter (BPF) Cavity
Oleh :
Kelompok 6/Kelas 3A
5. Nurul Zahra Nafila/191331021
6. Putri Anna Fitriya/191331022
7. Raihan Muhammad Ramdhani/191331023
8. Ramadhani Dwi Nugroho/191331024
Dosen Pengampu:
Sutrisno, BSEE., M.T.
Hanny Madiawati, S.ST, M.T.
Vitrasia, S.T., M.T.
2. Judul Percobaan
Penalaan Band Pass Filter (BPF) Cavity.
3. Tujuan
Di akhir percobaan mahasiswa dapat :
1) Memahami konsep, prinsip kerja, dan karakteristik dari Band Pass Filter
(BPF).
2) Melakukan penalaan (tunning) pada Band Pass Filter (BPF).
3) Mengukur karakteristik transmisi BPF diantaranya seperti respon frekuensi,
ripple, insertion loss, shape factor, bandwidth, dan frekuensi cut-off.
4. Teori Pendahuluan
Band Pass Filter hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja dimana
memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Filter ini disusun dari dua buah
filter low-pass dan filter high-pass yang disusun secara seri. Filter ini juga
berfungsi untuk meredam frekuensi diantara frekuensi cut off bawah dan
frekuensi cut off atas dan meloloskan semua frekuensi lainnya. Selisih antara
frekuensi cut-off atas dan bawah disebut dengan bandwidth. Pada bidang
telekomunikasi, band pass filter yang digunakan pada range frekuensi audio
untuk modem dan pemrosesan suara adalah 0 – 20 kHz.
5. Setup Pengukuran
1) Setup Kalibrasi
2) Spectrum Analyzer
3) Komputer (PC)
Oleh karena itu, pada BPF terdapat faktor kualitas (Q) karena memiliki
frekuensi pusat dan bandwidth, yaitu frekuensi cut off (-3 dB) pada frekuensi
rendah (FL) sebesar 1890,5 MHz, frekuensi cut off (-3 dB) pada frekuensi
tinggi (fH) sebesar 1910,7 MHz, sehingga bandwidth (-3 dB) sebesar 1910,7
MHz - 1890,5 MHz = 20,2 MHz. Lalu mendapat frekuensi tengah adalah
dengan membagi dua bandwidth dan ditambah dengan frekuensi rendah (FL)
sehingga didapat fo sebesar 10,1 MHz + 1890,5 sama dengan 1900,6 MHz.
Adapun faktor kualitas (Q) yang didapat adalah :
fo 1900,6 MHz
Q 94,08
Bandwidth 20,2 MHz
8. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1) Pengukuran karakteristik BPF terbukti bahwa BPF adalah suatu filter yang
melewatkan sinyal berfrekuensi tertentu, jadi frekuensi cut off atas dan
bawah akan dibuang/diredam.
2) Range frekuensi yang digunakan pada percobaan ini adalah 1,8505 GHz
sampai 1,9505 GHz. Jika range frekuensi yang digunakan terlalu kecil, maka
untuk menala BPF ini memerlukan waktu yang lebih lama karena cavity
resonator filter ini memiliki frekuensi resonansi sebesar 1867,5 MHz.
3) Insertion loss yang didapatkan sebesar -0,4 dBm, sehingga filter tersebut
terbilang baik karena nilai dari insertion loss kurang dari 1.
4) Bandwidth pada -3 dB sebesar 20,2 MHz, sehingga bandwidth kurang baik
karena bandwidth yang diinginkan sebesar-besarnya adalah 16 Mhz.
5) Shape factor yang didapatkan sebesar 1,64 sehingga memenuhi standar
karena standar dari shape factor ialah 1<SF<2 dan shape factor dikatakan
ideal ketika bernilai 1.
6) Band Pass Filter memiliki faktor kualitas (Q) sebesar 94,08, sehingga filter
memiliki tingkat selektivitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA