Kelas: 1C – BKI
Matkul: Dasar-dasar ilmu komunikasi
Model Komunikasi
MODEL LASWELL
Harold D. Lasswell, adalah seorang ilmuwan politik yang juga tertarik mendalami komunikasi. Bidang
studi yang ditekuninya terutama yang menyangkut propaganda dan komunikasi politik. Karena
kontribusinya yang besar terbadap perkembangan ilmu komunikasi, sebagaimana telah dijelaskan
oleh Wilbur Schramm dipandang sebagai salah seorang dari empat tokoh yang mendapat sebutan
The Founding Fathers.
Model komunikasi Lasswell dikelompokkan ke dalam bentuk model komunikasi linear. Dalam model
komunikasi linear, komunikasi dipandang sebagai proses yang berjalan secara satu arah (one way
communication) dimana pengirim pesan atau sender adalah satu-satunya elemen komunikasi yang
mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan digambarkan tidak memberikan
umpan balik atau tanggapan terhadap pesan yang dikirimkan. Sinyal pesan di-encode dan dikirimkan
melalui media. Umumnya, model komunikasi linear diterapkan dalam konteks komunikasi massa
seperti televisi, radio, dan lain-lain.
Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik komunikasi massa yaitu komunikasi berlangsung satu
arah. Namun, tak jarang pula model ini diterapkan dalam konteks komunikasi lainnya. Model
komunikasi linear dipandang tidak dapat diterapkan dalam komunikasi manusia secara umum
karena pada prinsipnya dalam komunikasi manusia bersifat sirkular sehingga terdapat umpan balik
atau tanggapan, misalnya adalah komunikasi asertif.
Menurut Lasswell, komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui
media kepada komunikate yang menimbulkan efek tertentu. Model komunikasi Lasswell
menggambarkan kajian proses komunikasi secara ilmiah yang menitikberatkan pada berbagai
turunan dari setiap elemen komunikasi dan sekaligus merupakan jawaban dari pertanyaan yang
telah ia kemukakan.
Menurut Lasswell, persoalan komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan tersebut sebagai berikut:
- WHO? (siapa?) , merujuk pada komunikator atau sumber yang mengirimkan pesan.
Dalam setiap bentuk komunikasi selalu ada seseorang atau sesuatu yang memainkan peran dalam
melakukan komunikasi. Para ahli komunikasi sepakat bahwa yang dimaksud dengan komunikator
adalah source/transmitter/sender atau pengirim pesan. Terkait dengan studi media, maka elemen
Who dalam model komunikasi Lasswell dapat dikaji melalui analisis kontrol atau control analysis.
Yang dimaksud dengan analisis kontrol atau control analysis adalah studi atau kajian yang
menitikberatkan pada hal-hal yang terkait dengan kepemilikan media massa, ideologi media, dan
lain sebagainya.
- IN WHICH CHANNELS? (melalui saluran apa?) , merujuk pada media atau saluran yang digunakan
untuk mengirimkan pesan.
Terkait dengan studi media, penelitian yang menitikberatkan pada media massa seperti radio dan
lain-lain dinamakan analisis media atau media analysis. Sama halnya dengan analisis isi, dalam
analisis media penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai pertanyaan terkait ketersediaan
media yang sesuai yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan, misalnya media apakah yang
sesuai bagi khalayak. Kesalahan dalam pemilihan media yang tepat dapat mempengaruhi efek
komunikasi yang diharapkan.
- WITH WHAT EFFECT? (dengan akibat apa?) , merujuk pada efek media yang ditimbulkan.
Kajian terhadap elemen efek media disebut dengan analisis efek atau effect analysis. Kita melakukan
komunikasi karena ada tujuan yang ingin dicapai. Lasswell tidak menekankan pada komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi namun pada efek media massa. Tema penting yang
dikaji dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media memiliki efek terhadap khalayak
serta bagaimana media massa mempengaruhi khalayak sasaran. Kajian tentang efek media massa
telah melahirkan berbagai teori efek media massa, diantaranya adalah teori jarum hipodermik, teori
agenda setting, teori spiral keheningan, teori uses and gratifications, analisis framing dan lain-lain.
2. Pesan (message)
3. Media (channel)
5. Efek ( effect )
Model komunikasi klasik dari Lasswell ini menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan
(komunikator) pasti mempunyai suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima (komunikasi),
dan karenanya komunikasi harus dipandang sebagai upaya persuasi. Setiap upaya penyampaian
pesan dianggap akan menghasilkan akibat, baik positif ataupun negatif. Dan hal ini, menurut
Lasswell banyak ditentukan oleh bentuk dan cara penyampaiannya. Salah satu kelemahan dari
model Lasswell ini adalah tidak digambarkannya unsur feedback (umpan balik) sehingga proses
komunikasi yang dijelaskan bersifat linear/searah.
Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
- Mudah dipahami.
Rasel sedang menonton seorang vlogger yang mereview sebuah barang atau produk di
youtube, kemudian ia tertarik untuk memiliki barang tersebut sehingga ia membelinya juga.
Identifikasi: seorang vlogger (komunikator/sumber), review sebuah prodek (pesan), youtube
(media/saluran), Rasel (komunikan/penerima pesan), membeli sebuah barang atau prouk
(efek/pengaruh)
Masyarakat sedang mendengarkan penyiar berita di radio dalam berita tersebut
disampaikan bahwa gempa bumi telah terjadi di suatu daerah. Oleh karena itu masyarakat
menjadi waspada akan adanya gempa bumi susulan.
Identifikasi: penyiar berita (sumber), bencana gempa bumi di suatu daerah (pesan), radio
(media/saluran), masyarakat (penerima pesan), waspada akan adanya gempa susulan
(efek/pengaruh)
Jokowi (siapa: sumber/komunikator). Berbicara mengenai perubahan yang harus dilakukan
pemimpin daerah untuk kemajuan daerahnya (apa: pesan). Melalui kampanye yang
disiarkan melalui Televisi (media/saluran), kepada khalayak atau masyarakat (kepada siapa:
komunikan/penerima pesan) dengan pengaruh yang terjadi khalayak mendapat pesan
terhadap calon Gubernur memilihnya atau tidak memilihnya (efek).