Anda di halaman 1dari 4

Nama :Aziz Malikuz Zahir

NIM :19520088
Kelas :Auditing I-A

Penugasan, perencanaan dan program audit menyeluruh

Dalam melakukan segala sesuatu perlu adanya sebuah kesiapan, tidak terkecuali dengan
Audit. Suatu audit, secara garis besar sama seperti proses-proses lainnya, menggunakan sumber
daya yang terbatas untuk menyediakan suatu jasa/layanan yaitu berupa audit.Persiapan dan
perencanaan yang matang juga seksama sangat diperlukan sehingga sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara efektif dan optimal untuk menyediakan pelayanan jasa yang terbaik,
berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang menggunakan hasil audit
dan pihak-pihak yang membayar auditor untuk waktu dan usahanya.

Output yang dicapai dari perencanaan audit antara lain :

• Rencana audit tertulis untuk melakukan pekerjaan lapangan.

• Pernyataan tujuan audit berupa apa yang akan dihasilkan dari audit dan karenanya
menunjukan apa yang akan dilaporkan oleh auditor.

Formulasi ujuan-tujuan audit dilakukan melalui proses langkah demi langkah yang
meliputi pemilihan aspek-aspek keuangan dan/atau kinerja dan/atau aspek lain yang secara khusus
diidentifikasikan dalam tahapan survei awal, kemudian mengonfirmasikan apa yang auditor
inginkan atau ingin pelajari, dan menetapkan tujuan-tujuan audit.

Tahapan persiapan audit berisi berbagai kegiatan berkenaan dengan penerimaan penugasan audit
dan perolehan berbagai informasi yang diperlukan untuk mengembangkan perencanaan audit dan
program audit secara menyeluruh.

Perencanaan audit dapat dikategorikan dalam dua kelompok utama perencanaan :

• Perencanaan organisasi audit

• Perencanaan penugasan audit


Perencanaan organisasi audit dapat dirinci menjadi dua jenis perencanaan, yaitu :

• Perencanaan jangka panjang, yang sering disebut sebagai rencana strategis

• Perencanaan jangka pendek yang biasanya dalam jangka waktu satu tahun, yang disebut
perencanaan operasional

Perencanaan penugasan audit adalh perencanaan untuk setiap penugasan yang dilakukan oleh tim
audit. Sedangkan perencanaan organisasi merupakan metode yang digunakan auditor untuk
membagi waktunya pada masing-masing penugasan dan pada masing-masing auditan. Setiap
organisasi audit memiliki kewajiban lain yang harus dipenuhi untuk seiap auditan. Serta lembaga
audit harus memastikan bahwa lembaga ini memiliki sumber daya yang cukup untuk melayani
para auditanya, baik saat ini maupun di masa depan, yang dituangkan dalam rencana operasional.

Perencanaan Lembaga Audit

Lembaga audit pemerintah, baik internal maupun eksternal, umumnya memiliki tugas yang
lebih luas daripada akuntan publik. Oleh karena itu , sifat akuntan publik (Pemerintahan) yang
beragam mengharuskan suatu rencana strategis dirancang untuk menetapkan audit prioritas pada
jangka menengah (1- 5 tahun ). Dengan melakukan perencanaan strategis, pekerjaan-pekerjaan
prioritas dapat ditetapkan, sehingga sumber daya yang ada dan kebutuhan pelatihan sumber daya
kemudian dapat dikombinasikan untuk menghasilkan input yang memadai untuk menghasilkan
output audit yang diinginkan.

Manfaat yang diperoleh auditor jika perencanaan audit dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, yaitu:

a). Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup Dengan merencanakan audit sebaik-
baiknya, auditor dapat menentukan kecukupan bahan bukti yang diperlukannya sesuai dengan
risiko dan materialitas tiap-tiap pos laporan keuangan. Bahan bukti yang kompeten dan cukup
dapat digunakan auditor untuk mendukung pendapat yang dikeluarkannya.

b). Membantu menentukan sumber daya yang diperlukan dan biaya audit Dengan perencanaan,
auditor dapat menentukan prosedur audit yang hendak dilakukan sehingga lama pemeriksaan dan
biaya audit dapat diperkirakan. Selain itu perencanaan yang jelas dapat menghindarkan tumpang
tindih prosedur audit, yang merupakan penyebab membengkaknya biaya audit.
c). Menentukan prioritas Jika auditor ingin menyelesaikan audit sebelum waktu yang ditetapkan,
maka teknik yang digunakan adalah menetapkan prioritas pada prosedur audit individual. Tiap-
tiap prosedur diselesaikan sesuai dengan urutan prioritas dan tidak melakukan prosedur audit pd
pos-pos yg dianggap aman.

d). Meningkatkan disiplin dalam penyelesaian proses audit Sebagaimana hutang yang memiliki
tanggal jatuh tempo, audit juga memiliki target yang hendak dicapai baik dari segi waktu, biaya,
maupun pencapaian. Perencanaan audit merupakan gambaran target yang harus dicapai oleh
auditor.

e). Membangun saling pengertian dengan auditan Rencana audit dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan gambaran proses audit yang akan dilakukan terhadap
perusahaan/instansinya. Diharapkan dapat terjalin saling pengertian dan kerja sama antara auditor
dengan auditan.

Hambatan dalam perencanaan audit yang harus dihindarkan oleh auditor:

a). Perencanaan audit terlalu rumit dan tidak efisien

Perencanaan audit dapat menjadi rumit jika sebagian besar waktu dialokasikan untuk melengkapi
kertas kerja secara detail dan hanya sedikit alokasi waktu untuk prosedur audit yang sebenarnya.

b). Perencanaan audit yang kaku

Perencanaan audit yang tidak fleksibel akan membuat auditor melanggar rencana audit yang telah
ditetapkan. Kegagalan dalam melaksanakan audit sesuai rencana berisiko menghilangkan semua
manfaat yang bisa didapat dari perencanaan audit

Dalam hal melanjutkan penugasan dari auditan yang tahun sebelumnya diaudit (auditan lanjutan),
kantor akuntan publik harus secara rutin melakukan evaluasi ulang terhadap auditannya untuk
menentukan apakah mereka tetap melanjutkan penugasan audit.

Bentuk dan Isi Program Audit

1. Beberapa atribut berikut penting dimiliki oleh suatu program audit, yaitu:
2. Mengikuti pola perencanaan yang logis.
3. Dalam bentuk terketik.
4. Memiliki bukti telah ditelaah oleh manajer audit.
5. Harus berisi rincian penting dari setiap aspek pekerjaan yang penting.
6. Harus memiliki judul-judul dan subjudul-subjudul yang jelas.
7. Disusun sependek mungkin.

Judul/subjudul yang pada umumnya ada dalam suatu program audit sebagai berikut:

1. Auditan/Judul/Tanggal. Informasi ini merupakan informasi mendasar yang harus ada


dalam program audit.
2. Tujuan-tujuan audit dan ranking tujuan-tujuan tersebut.
3. Format pelaporan.
4. Rincian staf audit
5. Staf auditan.
6. Jadwal
7. Hal-hal penting berkenaan dengan audit.
8. Angka-angka yang akan diaudit.
9. Materialitas
10. Prosedur audit rinci.

Anda mungkin juga menyukai