997-Article Text-3237-2-10-20210103
997-Article Text-3237-2-10-20210103
Budi Yanti1, T Andi Syahputra2, Fitri Amalia Rahma3, Rauzatil Aula Katuri4, Rosi Mega Safitri5
1
Dept Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
2,3,4,5
1
byantipulmonologis@unsyiah.ac.id*,
* corresponding author
coronavirus juga ternyata dapat bereplikasi seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam
di enterosit sehingga menimbulkan juga beberapa hewan liar seperti kelelawar,
manifestasi klinis seperti diare (Dong et al., tikus bambu, unta dan musang yang
2020; PDPI, 2020; Zhang et al., 2020) (Yanti & berfungsi sebagai host dan vektor
Hayatun, 2019). Lebih dari 16% pasien penularan. Banyak referensi menunjukkan
mengalami sindroma gangguan pernapasan bahwa host alamiah coronavirus adalah
akut dengan rasio kematian sekitar 1-2% kelelawar tapal kuda (horseshoe bars). Rute
(Rabaan et al., 2020). penularan coronavirus dimulai dari hewan
Patogen penyebab penyakit ini awalnya ke manusia dan manusia ke manusia
disebut 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) melalui kontak langsung, droplet, feses
tetapi kemudian oleh WHO secara resmi maupun oral (PDPI, 2020) (Yanti et al.,
dinamakan dengan Severe Acute 2020).
Respirqtory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- Coronavirus (CoV) adalah virus RNA
CoV-2). Pada 30 Januari 2020, WHO yang menginfeksi hewan dan manusia dan
menyatakan wabah SARS-CoV-2 sebagai digolongkan menjadi Alphacoronavirus,
Public Health Emergency of International Betacoronavirus, Deltacoronavirus dan
Concern. Dibandingkan dengan SARS-CoV Gammacoronavirus. Terdapat tujuh jenis
yang menyebabkan wabah SARS pada tahun virus CoV seperti 229E dan NL63 (Genus
2003 di Guangdong, China dan MERS-CoV Alphacoronavirus), OC43, HKU1, MERS dan
yang menyebabkan wabah pada tahun 2012 SARS (Genus Betacoronavirus). Jenis 229E,
di Saudi Arabia. SARS-CoV-2 kurang NL63, OC43, dan HKU1 umumnya
patogen di banding SARS dan MERS. menginfeksi manusia dan menjadi
Struktur genom SARS -CoV-2 75% -80% penyebab wabah SARS dan MERS pada
identik dengan SARS-CoV, dan memiliki tahun 2002 dan 2012 dan menyebabkan
lebih banyak kemiripan dengan beberapa kematian yang signifikan (Lu et al., 2020).
coronavirus lainnya yang berkembang biak SARS CoV-2 memiliki beragam protein
pada kelelawar. Protein yang dikodekan dengan fungsi yang berbeda. S protein
oleh SARS-CoV-2, kelelawar-SL-CoVZC45, adalah protein yang terletak di permukaan
dan kelelawar-SL-CoVZXC21 hampir sama virus dan berfungsi untuk perlekatan pada
panjangnya. Satu-satunya perbedaan yang host. Protein ini memiliki kekerabatan
signifikan adalah protein S pada SARS-CoV- dengan virus HIV-1. Hubungan ini terdapat
2 lebih panjang dibandingkan dengan pada gp120 dan protein Gag HIV dengan
protein S yang dikodekan oleh kelelawar glikoprotein spike SARS CoV-2. Protein ini
kelelawar-SL-CoVZC45, dan kelelawar-SL- sangat penting bagi virus untuk
CoVZXC21 hampir sama panjangnya. Satu- mengidentifikasi dan menempel pada sel
satunya perbedaan yang signifikan adalah inang dan kemudian melakukan replikasi.
protein S pada SARS-CoV-2 lebih panjang Karena protein permukaan ini bertanggung
dibandingkan dengan protein S yang jawab atas setiap keunikan host tropisme.
dikodekan oleh kelelawar coronavirus, Perubahan protein ini menyiratkan adanya
SARS-CoV, dan MERS-CoV (Lu et al., 2020) perubahan spesifisitas virus (Pradhan et al.,
(Meyer et al., 2014). 2020). Berikut ini beberapa ganguan pada
Masa inkubasi pada COVID-19 selama sistem organ tubuh yang menimbulkan
7-14 hari, SARS selama 2-7, dan MERS keanekaragaman manifestasi klinis pada
selama 5-6 hari. Gejala klinis yang COVID-19.
ditimbulkan pada COVID-19 dan SARS
memiliki banyak kesamaan, mulai dari 1. Manifestasi Klinis Pada Sistem
demam, fatigue, batuk, myalgia, sesak Vaskuler
napas, nyeri tenggorokan, diare, nause, Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)
pusing, nyeri kepala hingga muntah. MERS menjadi penyebab krisis kesehatan
juga menimbulkan gejala klinis pada masyarakat secara global. Gejala pada
saluran napas berupa demam, batuk, nyeri system pernapasan sering ditemukan
tenggorokan dan nausea atau muntah. karena virus dapat berlekatan dengan sel
Tingkat kematian SARS berupa 10% dan inang yang mengekspresikan reseptor
MERS 34,4% (Meyer et al., 2014). Angiotensin-Converting Enzyme 2 (ACE2)
COVID-19 memiliki tingkat penyebaran yang sangat berlimpah di paru. Sel endotel
yang sangat tinggi, virus ini bersifat pada vaskuler juga mengekspresikan
zoonosis karena dapat diperantarai oleh reseptor ACE2 , sehingga pada beberapa
hewan dan ditularkan ke manusia. Hewan pasien COVID19 dapat ditemukan gangguan
klinis seperti tekanan darah tinggi, edema interstisial tanpa merusak epitel
trombosis, emboli paru (Sardu et al., 2020). mukosa (Zhang et al., 2020).
Disfungsi endotel mengacu pada suatu SARS CoV-2 juga bereplikasi di usus
kondisi sistemik di mana endotelium halus sehingga RNA virus terdeteksi pada
kehilangan sifat fisiologis, termasuk sampel tinja pasien. ACE-2 berperan sebagai
kecenderungan terjadi vasodilatasi, transporter asam amino, homeostasis asam
fibrinolisis, dan pengenceran darah. amino, kekebalan bawaan, dan memelihara
Jaringan paru memiliki aktivitas Renin mikrobiota di usus sehingga kejadian
Angiotensin Aldosterone System (RAS) yang malnutrisi dipikirkan kemungkinan adanya
tinggi dan merupakan tempat utama peradangan usus melalui ACE-2. (Zhang et
sintesis Angiotensin II (Ang II) yang bersifat al., 2020).
vasokonstriktor vaskuler paru. RAS akan Mekanisme lain yang dapat terjadi
menjadi aktif selama hipoksia. Ang II tidak adalah respon inflamasi sistemik yang
hanya dapat memicu respon pertumbuhan terjadi pada pasien COVID-19. Infeksi
sel otot polos di pembuluh darah tetapi juga COVID-19 dapat berkembang menjadi
dapat menyebabkan terjadinya remodeling kondisi Systemic Inflammatory Response
pembuluh darah dan pirau yang berkahir Syndrome (SIRS) dimana badai sitokin dapat
dengan t dengan cedera paru. Ang II juga secara langsung menyebabkan kerusakan
dapat memicu edema paru dan merusak pada epitel usus. Pada hepar kerusakan
fungsi paru (Cheng et al., 2020; Sardu et al., langsung yang disebabkan oleh virus juga
2020). dapat diperparah dengan antibody
ACE2 memainkan peran penting pada dependent enchancement of infection (ADE)
aktivitas RAS. Ang II memicu aterosklerosis dimana interaksi antibodi spesifik virus
pada sistem kardiovaskular, peradangan, dengan Fc reseptor malah justru
stres oksidatif, dan migrasi sel-sel endotel meningkatkan kemampuan virus memasuki
dan sel otot polos pembuluh darah (Sardu granulosit, monosit dan makrofag (Behzad
et al., 2020), karena ACE2 menyediakan jalur et al., 2020)
bagi SARS‐CoV-2 untuk menyerang tubuh,
ACE2 memungkinkan seseorang rentan 3. Manifestasi Klinis Pada Sistem
terinfeksi. Prognosis COVID-19 derajat Penciuman
berat berhubungan dengan penurunan
aktivitas ACE2 pada usia lanjut disertai Perhimpunan Telinga, Hidung, dan
dengan penyakit kronis yang mendasarinya. Tenggorokan Inggris dan Lembaga
Infeksi SARS-CoV‐2 mengurangi aktivitas Rhinologi Inggris menegaskan bahwa
ACE2 dan semakin memperburuk terdapat hubungan antara infeksi SARS
mekanisme ketidakseimbangan regulasi CoV-2 dengan anosmia / hiposmia
Ang II / ACE2 (Cheng et al., 2020). berdasarkan dari berbagai laporan kasus
pasien COVID19. Laporan ini lebih lanjut
2. Manifestasi Klinis Pada Sistem menyatakan bahwa individu dengan
Gastrointestinal anosmia onset baru harus melakukan
Gangguan gastrointestinal yang paling isolasi mandiri berdasarkan dugaan
umum ditemukan pada COVID-19 adalah terinfeksi SARS-CoV-2. American Academy
mual/muntah dan diare, dengan prevalensi of Otolaryngology mengusulkan bahwa
masing-masing 5,0% dan 3,8%. SARS-CoV-2 anosmia, Hiposmia dan dysgeusia (tanpa
dapat menyebabkan infeksi pada sistem adanya penyakit pernapasan lainnya) harus
pencernaan karena pelepasan virus di usus dipikirkan kemungkinan sebagai gejala
lebih banyak dan bertahan lebih lama dari tambhan pada skrining infeksi SARS-CoV-2,
pada saluran pernapasan. Sehingga sehingga masyarakat dapat segera
menimbulkan gejala gastrointestinal dan melakukan isolasi sebagai pencegahan
memungkinkan terjadinya penularan penularan penyakit secara dini (Brann et al.,
COVID-19 melalui fecal-oral (Dong et al., 2020).
2020). Terjadinya disfungsi bau pada infeksi
Pada saluran cerna dan enterosit usus virus bukan hal baru dalam otolaringologi.
halus ditemukan ekspresi ACE-2 yang tinggi Banyak virus dapat menyebabkan disfungsi
di permukaan saluran cerna sehingga penciuman atau Olfactory Disorder (OD)
rentan terjadinya peradangan. pada saat melalui reaksi inflamasi pada mukosa
inflamasi ditemukan Infiltrat pada sel-sel hidung dan rhinorrhea. Beberapa patogen
plasma dan limfosit di lamina propria yang paling dikenal penyebab anosmia
duodenum dan rectum disertai dengan seperti rhinovirus, parainfluenza Epstein-
Barr virus, dan beberapa coronavirus. Akan untuk mengakses sistem saraf pusat. Hal ini
tetapi disfungsi penciuman pada infeksi ditunjukkan pada tikus transgenik yang
COVID-19 diduga tidak berhubungan diinfeksi SARS-CoV, virus ini dapat masuk
dengan rhinorrhea (Lechien et al., 2020). ke otak melalui penyebaran transneuronal
Strain coronavirus sebelumnya telah yang cepat dan mempengaruhi sistem
terbukti menyerang sistem saraf pusat penciuman. (Lechien et al., 2020).
melalui neuroepithelium penciuman Penelitian terbaru menunjukkan
kemudian menyebar di seluruh sistem bahwa beberapa varian ACE2 dapat
penciuman. Sel-sel epitel hidung juga mengurangi mekanisme infeksi dengan
memiliki reseptor ACE2 (Association, 2020). protein S-SARS-CoV. Dapat dikatakan bahwa
Gangguan penciuman timbul dikarenakan jumlah ekspresi ACE2 dalam jaringan yang
perubahan konduksi bau karena proses berbeda menjadi penentu perbedaan
inflamasi, diduga SARS-CoV-2 menginfeksi kerentanan terhadap infeksi, keluhan
dan merusak sel-sel dalam epitel hidung penyakit, dan outcome penyakit itu sendiri
yang diperlukan untuk fungsi penciuman COVID-19 (Lechien et al., 2020).
normal. SARS-CoV-2 menginfeksi sel
melalui interaksi antara protein S dan 4. Manifestasi Klinis Pada Sistem
protein ACE2 pada sel target; interaksi ini Kardiovaskuler
membutuhkan pembelahan protein S oleh
protease TMPRSS2 pada permukaan sel. Meskipun manifestasi klinis COVID-19
Infeksi pada sel epitel di saluran didominasi oleh gejala pernapasan,
pernapasan juga bertanggung jawab beberapa pasien memiliki kerusakan
terhadap kejadian anosmia dan gangguan kardiovaskular yang berat. Sehingga
terkait persepsi bau pada pasien COVID-19 memahami kerusakan yang disebabkan oleh
(Brann et al., 2020). SARS-CoV-2 pada sistem kardiovaskular
Banyak mekanisme yang dan mekanisme yang mendasari adalah
memungkinkan virus dapat menggangu yang paling penting, sehingga pengobatan
fungsi penciuman, termasuk penurunan pasien ini dapat tepat waktu dan efektif dan
dalam konduksi bau dan kerusakan primer mortalitas berkurang (Dong et al., 2020;
pada epitel penciuman, hal ini juga Huang, Wang, Li, Ren, Zhao, Hu, Zhang, Fan,
disebabkan oleh disfungsi sentral dalam Xu, & Gu, 2020).
struktur penciuman. Coronavirus menyebar Angiotensin-converting enzyme 2
dari epitel hidung melewati cribriform plate (ACE2) adalah ikatan membran
dan piriform cortex bahkan tanpa adanya aminopeptidase yang memiliki peran
kerusakan olfactory ephitelium (OE) untuk penting pada sistem kardiovaskular dan
mempengaruhi aktivitas penciuman dan kekebalan tubuh. Kadar ACE2 dapat
menimbulkan defisit penciuman. Masih meningkat melalui inhibitor sistem renin-
belum dapat dipahami sepenuhnya tentang angiotensin-aldosteron. Mengingat bahwa
infeksi SARS-CoV-2 yang dapat ACE2 adalah reseptor fungsional untuk
mempengaruhi struktur penciuman pusat, SARS-CoV-2, keamanan dan efek potensial
mengingat bahwa SARS-CoV-2 tidak dari terapi antihipertensi dengan ACE
mungkin secara langsung menginfeksi inhibitor atau penghambat reseptor
Olfactory Sensory Neurons (ONS) sebagai angiotensin pada pasien dengan COVID-19
transporter sinyal melalui akson ke otak harus dipertimbangkan dengan cermat.
(Brann et al., 2020). (Huang et al., 2020).
Coronavirus dapat dideteksi pada SARS-CoV-2 memiliki patogenisitas
sekret hidung pasien dengan gangguan pada kerusakan miokard sehingga
penciuman. Selain itu, pada pemeriksaan menyulitkan tatalaksana pasien secara
rhinometri akustik yang normal tidak menyeluruh. Miokard injury karena infeksi
menyingkirkan kemungkinan adanya SARS-CoV-2 ditemukan pada 5 dari 41
gangguan penciuman, karena peradangan pasien pertama yang didiagnosis dengan
dan obstruksi di hidung bukan satu-satunya COVID-19 di Wuhan dengan peningkatan
faktor etiologis yang mendasari gangguan high-sensitivity cardiac troponin I (hs-cTnI)
penciuman pada infeksi virus (Lechien et al., yakni (>28 pg/ml). Manifestasi gejala
2020). kardiovaskular sering ditemukan karena
Dari sudut pandang biomolekul, virus respons inflamasi sistemik dan gangguan
dapat menginfeksi neuron perifer dan sistem kekebalan tubuh selama proses
menggunakan mesin transportasi aktif infeksi berlangsung (Wang et al., 2020).
dunia. Keluhan pada sistem pernapasan Brann, D., Tsukahara, T., & Weinreb, C.
merupakan manifestasi klinis yang paling (2020). Non-neural expression of SARS-
sering ditemukan pada pasien COVID-19. CoV-2 entry genes in the olfactory
Hal ini tentu saja disebabkan jumlah epithelium suggests mechanisms
ekspresi reseptor ACE2 yang berlimpah di underlying anosmia in COVID-19
saluran napas dan paru. Manifestasi klinis patients. BioRxiv, 1(1), 1–25.
lainnya yang dapat ditemukan seperti Burhan, E., Isbaniah, F., Susanto, A., Yoga, Y.,
keluhan gastrointestinal, keluhan Tjandra, A., Sugiri, T., & Tantular, R.
penciuman, keluhan kardiovaskuler dan (2020). Pneumonia COVID-19 Diagnosis
keluhan pada penglihatan. Manifestasi & Penatalaksanaan di Indonesia.
klinis yang beragam ini dapat muncul secara Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
bersamaan pada COVID-19. Sehingga sangat (PDPI).
diperlukan pemahaman yang luas terkait
Chan, J. F.-W., Yuan, S., Kok, K.-H., To, K. K.-
keanekaragaman manifestasi klinis COVID-
W., Chu, H., Yang, J., Xing, F., Liu, J., Yip,
19 agar dapat membantu pengendalian
C. C.-Y., Poon, R. W.-S., Tsoi, H.-W., Lo,
peenularan penyakit dan penegakkan
S. K.-F., Chan, K.-H., Poon, V. K.-M.,
diagnosis COVID-19.
Chan, W.-M., Ip, J. D., Cai, J.-P., Cheng,
V. C.-C., Chen, H., … Yuen, K.-Y. (2020).
Daftar Pustaka A familial cluster of pneumonia
Alhogbani, T. (2016). Acute myocarditis associated with the 2019 novel
associated with novel Middle East coronavirus indicating person-to-
respiratory syndrome coronavirus. person transmission: a study of a
Annals of Saudi Medicine, 36, 78–80. family cluster. The Lancet, 395(10223),
https://doi.org/10.5144/0256- 514–523.
4947.2016.78 https://doi.org/https://doi.org/10.10
Association, A. M. (2020). Alterations in 16/S0140-6736(20)30154-9
Smell or Taste in Mildly Symptomatic Cheng, H., Wang, Y., & Wang, G.-Q. (2020).
Outpatients With SARS-CoV-2 Organ-protective Effect of Angiotensin-
Infection. Journal American Medical converting Enzyme 2 and its Effect on
Association., 1–2. the Prognosis of COVID-19. Journal of
https://doi.org/10.1093/cid/ciaa330 Medical Virology, 92.
Badawi, A., & Gwan, S. (2016). International https://doi.org/10.1002/jmv.25785
Journal of Infectious Diseases Dong, X., Cao, Y., Lu, X., Zhang, J., Du, H.,
Prevalence of comorbidities in the Yan, Y., Akdis, C. A., & Gao, Y. (2020).
Middle East respiratory syndrome Eleven faces of coronavirus disease
coronavirus ( MERS-CoV ): a systematic 2019. Allergy, n/a(n/a).
review and meta-analysis. International https://doi.org/10.1111/all.14289
Journal of Infectious Diseases, Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J.,
49(January), 129–133. Hu, Y., Zhang, L., Fan, G., Xu, J., & Gu, X.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2016.06 (2020). Articles Clinical features of
.015 patients infected with 2019 novel
Badawi, A., & Ryoo, S. G. (2016). Prevalence coronavirus in Wuhan , China.
of comorbidities in the Middle East 6736(20), 1–10.
respiratory syndrome coronavirus https://doi.org/10.1016/S0140-
(MERS-CoV): a systematic review and 6736(20)30183-5
meta-analysis. International Journal of Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J.,
Infectious Diseases, 49, 129–133. Hu, Y., Zhang, L., Fan, G., Xu, J., Gu, X.,
https://doi.org/https://doi.org/10.10 Cheng, Z., Yu, T., Xia, J., Wei, Y., Wu, W.,
16/j.ijid.2016.06.015 Xie, X., Yin, W., Li, H., Liu, M., … Cao, B.
Behzad, S., Aghaghazvini, L., Radmard, A. R., (2020). Clinical features of patients
& Gholamrezanezhad, A. (2020). infected with 2019 novel coronavirus
Extrapulmonary manifestations of in Wuhan, China. The Lancet,
COVID-19: Radiologic and clinical 395(10223), 497–506.
overview. In Clinical Imaging (Vol. 66, https://doi.org/10.1016/S0140-
pp. 35–41). Elsevier Inc. 6736(20)30183-5
https://doi.org/10.1016/j.clinimag.20 Lechien, J., Estomba, C., De Siati, R. D.,
20.05.013
52| Journal Of Health Science
Budi Yanti dkk| Keanekaragaman Manifestasi Klinis Pada …..
Horoi, M., Le Bon, S.-D., Rodriguez, A., CoV, and MERS-CoV: a comparative
Dequanter, D., Blecic, S., Afia, F., overview. Le Infezioni in Medicina:
Distinguin, L., Chekkoury-Idrissi, Y., Rivista Periodica Di Eziologia,
Hans, S., Delgado, I., Calvo-Henriquez, Epidemiologia, Diagnostica, Clinica e
C., Lavigne, P., Falanga, C., Barillari, M. Terapia Delle Patologie Infettive, 28,
R., Cammaroto, G., Khalife, M., & 174–184.
Saussez, S. (2020). Olfactory and Sakabe, M., Yoshioka, R., & Fujiki, A. (2013).
gustatory dysfunctions as a clinical Sick sinus syndrome induced by
presentation of mild-to-moderate interferon and ribavirin therapy in a
forms of the coronavirus disease patient with chronic hepatitis C.
(COVID-19): a multicenter European Journal of Cardiology Cases, 8(6), 173–
study. European Archives of Oto-Rhino- 175.
Laryngology, 277. https://doi.org/https://doi.org/10.10
https://doi.org/10.1007/s00405-020- 16/j.jccase.2013.08.002
05965-1
Sardu, C., Gambardella, J., & Morelli, M. B.
Lu, R., Zhao, X., Li, J., Niu, P., Yang, B., Wu, (2020). Is COVID-19 an endothelial
H., Wang, W., Song, H., Huang, B., Zhu, disease ? Clinical and basic evidence.
N., Bi, Y., Ma, X., Zhan, F., Wang, L., Hu, April, 1–26.
T., Zhou, H., Hu, Z., Zhou, W., Zhao, L., https://doi.org/10.20944/preprints20
… Tan, W. (2020). Genomic 2004.0204.v1
characterisation and epidemiology of
Scalinci, S. Z., & Trovato, B. E. (2020).
2019 novel coronavirus: implications
Conjunctivitis can be the only
for virus origins and receptor binding.
presenting sign and symptom of
The Lancet, 395(10224), 565–574.
COVID-19. IDCases, 20, e00774.
https://doi.org/10.1016/S0140-
https://doi.org/https://doi.org/10.10
6736(20)30251-8
16/j.idcr.2020.e00774
Martinc, D., Bremond, G., & Daruich, D.
Wang, D., Hu, B., Hu, C., Zhu, F., Liu, X.,
(2020). Ocular manifestation as first
Zhang, J., Wang, B., Xiang, H., Cheng, Z.,
sign of Coronavirus Disease 2019
Xiong, Y., Zhao, Y., Li, Y., Wang, X., &
(COVID-19): Interest of telemedicine
Peng, Z. (2020). Clinical Characteristics
during the pandemic context. Journal
of 138 Hospitalized Patients with 2019
Français d’Ophtalmologie.
Novel Coronavirus-Infected Pneumonia
https://doi.org/https://doi.org/10.10
in Wuhan, China. JAMA - Journal of the
16/j.jfo.2020.04.002
American Medical Association, 323(11),
Meyer, B., Müller, M., Corman, V., Reusken, 1061–1069.
C., Ritz, D., Godeke, G.-J., Lattwein, E., https://doi.org/10.1001/jama.2020.15
Kallies, S., Siemens, A., van Beek, J., 85
Drexler, J., Muth, D., Bosch, B. J.,
Wu, Q., Zhou, L., Sun, X., Yan, Z., Hu, C., Wu,
Wernery, U., Koopmans, M., Wernery,
J., Xu, L., Li, X., Liu, H., Yin, P., Li, K.,
R., & Drosten, C. (2014). Antibodies
Zhao, J., Li, Y., Wang, X., Li, Y., Zhang,
against MERS Coronavirus in
Q., Xu, G., & Chen, H. (2017). Altered
Dromedary Camels, United Arab
Lipid Metabolism in Recovered SARS
Emirates, 2003 and 2013. Emerging
Patients Twelve Years after Infection.
Infectious Diseases, 20, 552–559.
Scientific Reports, 7.
https://doi.org/10.3201/eid2004.1317
https://doi.org/10.1038/s41598-017-
46
09536-z
Pradhan, P., Pandey, A., Mishra, A., Gupta, P.,
Yanti, B., & Hayatun, U. (2019). Peran
Tripathi, P., Menon, M., Gomes, J.,
pemeriksaan radiologis pada diagnosis
Perumal, V., & Kundu, B. (2020).
Coronavirus disease 2019. Jurnal
Uncanny similarity of unique inserts in
Kedokteran Syiah Kuala Volume, 20(1),
the 2019-nCoV spike protein to HIV-1
53–57.
gp120 and Gag.
https://doi.org/10.1101/2020.01.30.9 Yanti, B., Wahyudi, E., Wahiduddin, W.,
27871 Novika, R. G. H., Arina, Y. M. D.,
Martani, N. S., & Nawan, N. (2020).
Rabaan, A., Al-Ahmed, S., Haque, S., Sah, R.,
Community Knowledge, Attitudes, and
Tiwari, R., Malik, Y., Dhama, K., Yatoo,
Behavior Towards Social Distancing
D. M., Bonilla-Aldana, D., & Rodriguez-
Policy As Prevention Transmission of
Morales, A. (2020). SARS-CoV-2, SARS-