Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PENILAIAN

KERANGKA ACUAN ANDAL

PENDAHULUAN

 Dokumen KA-ANDAL sangat penting artinya karena merupakan kunci pembuka


apakah rencana terhadap analisis dampak yang akan dilakukan memenuhi
kebutuhan yang diinginkan.
 Apabila penilai menyatakan dokumen KA-ANDAL diterima, berarti penyusun
AMDAL telah mendapatkan jalan untuk menyusun ANDAL, RKL dan RPL. Hal
ini logis karena KA-ANDAL adalah Term of Reference, Proposal Penelitian. Bila
proposal diterima berarti jalan untuk selanjutnya berpegangan pada proposal
tersebut.
 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL) adalah
dokumen yang antgara lain berisi :
 hasil pelingkupan terhadap rencana kegiatan yang potensial menimbulkan
dampak,
 komponen lingkungan yang akan terkena dampak,
 batas wilayah studi,
 metode analisis dampak yang akan digunakan (prakiraan dan evaluasi dampak),
rencana lokasi pengambilan sampel,
 metode pengambilan dan analisis sampel, dll.
KIAT-KIAT PENILAIAN KA-ANDAL
Waktu yang tersedia untuk menilai dokumen KA-ANDAL biasanya selalu singkat
(meskipun dalam aturan dinyatakan < 75 hari) sehingga kemungkinan kalau penilai
akan membaca seluruh isi dari awal sampai akhir akan kekurang waktu. Untuk itu
disajikan pada makalah ini beberapa kiat-kiat penilaian dokumen KA-ANDAL yang
dapat dijadikan acuan dan dikembangkan oleh para penilai dokumen AMDAL 1.

Sebelum membaca keseluruhan isi dokumen, maka secara berurutan dapat


dilakukan penilaian awal dokumen KA-ANDAL seperti dicantumkan dalam Kep.Men LH
No. 2 tahun 2000 tentang Penilaian Dokumen AMDAL.

1. Penilaian terhadap kelengkapan administrasi


 Kelengkapan dokumen perijinan (setiap Kabupaten/kota mempunyai
ketentuan).
 Surat Keputusan terkait, dokumen ijin lokasi, kesesuaian dengan peruntukan
(tata ruang), dll.
 Peta terkait (bukan denah), dengan skala memadai sesuai peraturan yang
berlaku di kabupaten tsb.
 Penyusun AMDAL telah bersertifikat dan kesesuaian keahlian tim penyusun.

2. Penilaian isi dokumen, sifatnya sangat relatip. Pada baris berikut disampaikan
beberapa pedoman singkat.

Penilaian awal terhadap isi dokumen RKL


1. Apakah penulisan dokumen KA-ANDAL telah sesuai dengan Sistematika
Penulisan yang seharusnya digunakan.
2. PENDAHULUAN apakah telah sesuai dengan yang semestinya dituliskan ? (lihat
keterangan dalam panduan).

1
Eko sugiharto, Teknik Penilaian Kerangka Acuan ANDAL, hlm 2 dari 3.
3. RUANG LINGKUP STUDI, apakah daftar rencana kegiatan telah disusun secara
sistematis untuk setiap tahap(pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca
operasi) sesuaikan dengan pedoman yang ada.
4. BATAS WILAYAH STUDI, apakah benar-benar telah mengikuti kaidah batas
wilayah studi (batas tapak proyek, batas ekologi, batas sosial, batas
administrasi). Apakah peta telah dibuat dengan skala memadai sesuai dengan
pedoman (misalnya skala 1 : 25000).
5. METODE STUDI, apakah lokasi pengambilan sampel, metode pengambilan
sampel, metode analisis untuk setiap komponen telah mencerminkan keperluan
untuk AMDAL ? Bagaimana metode setiap komponen lingkungan yang akan
digunakan apakah sudah jelas ? Metode prakiraan dampak, evaluasi dampak
yang akan digunakan apakah telah sesuai dengan kondisi lingkungan dan jenis
rencana kegiatan ?
6. Apakah pada lampiran terdapat peta lokasi rencana kegiatan, peta batas wilayah
studi, peta lokasi pengambilan sampel yang direncanakan dan berbagai hal lain
yang dipandang perlu.

Teknik Penilaian Dokumen KA-ANDAL

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 24 Tahun 2009 tentang Panduan
Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan bahwa setiap dokumen KA-ANDAL yang
diajukan oleh pemrakarsa kepada Komisi Penilai Amdal, harus dinilai sesuai dengan peraturan tersebut
disamping panduan-panduan yang sudah ada sebelumnya seperti panduan kajian aspek sosial dalam
AMDAL, panduan aspek kesehatan masyarakat dalam AMDAL, dan panduan pelingkupan dalam
AMDAL2.

Penilaian dokumen KA-ANDAL terdiri dari 3 (tiga) aspek penilaian yang meliputi:

1. Uji Administrasi
2. Uji Tahap Proyek
3. Uji Kualitas Dokumen yang meliputi:
a. Uji Konsistensi
b. Uji Keharusan dan
c. Uji Kedalaman.

1. Uji Administratif

Kelengkapan administratif merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyusun KA-
ANDAL. Apabila persyaratan administrasi belum lengkap, maka pemrakarsa harus melengkapinya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi antara lain: dokumen perizinan, peta-peta terkait, bukti
dokumentasi pengumuman rencana kegiatan, bukti konsultasi/diskusi dengan masyarakat
berkepentingan, bukti registrasi kompetensi lembaga penyedia jasa penyusunan dokumen AMDAL, bukti
sertifikasi kompetensi ketua dan anggota tim penyusun dokumen AMDAL, daftar riwayat hidup dan
pekerjaan penyusun, surat pernyataan benar-benar menyusun dokumen AMDAL, penjelasan proses
pelingkupan, foto-foto rona lingkungan hidup awal, serta sistematika bab yang terdiri dari
PENDAHULUAN, RUANG LINGKUP STUDI, METODE STUDI, PELAKSANA SUDI, DAFTAR PUSTAKA,
LAMPIRAN.

Apabila dokumen KA-ANDAL yang diserahkan ke Komisi Penilai AMDAL secara administrasi sudah
lengkap, maka dokumen tersebut siap dan layak untuk dinilai isinya dalam rapat komisi AMDAL,
sebaliknya apabila persyaratan administrasi belum lengkap, maka pemrakarsa harus melengkapinya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Uji Tahap Proyek

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan
tidak bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah, serta dilakukan pemeriksaan apakah rencana
kegiatan masih dalam tahap perencanaan (studi kelayakan) atau pada tahap desain teknis rinci (detailed
engineering design).

2
https://trianggoro.wordpress.com/2010/03/08/teknik-penilaian-dokumen-ka-andal/
3. Uji Kualitas Dokumen

a. Uji Konsistensi

Pemeriksaan uji konsistensi dapat dilakukan dengan bantuan matrik uji konsistensi yang meliputi
dampak penting hipotetik, parameter/data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, metode
analisis data, metode prakiraan besaran dampak, metode prakiraan sifat penting dampak, dan metode
evaluasi. Pada setiap kolom harus terisi, apabila tidak terisi maka dokumen KA-ANDAL masih belum
konsisten.

b. Uji Keharusan

Pemeriksaan uji keharusan dilakukan terhadap keberadaan proses pelingkupan dengan hasil berupa
dampak penting hipotetik, batas wilayah studi dan batas waktu kajian. Dampak penting hipotetik
tersebut dilengkapi dengan metode studi yang akan digunakan dalam melakukan penentuan besaran
dampak, sifat penting dampak dan evaluasi dampak.

c. Uji Kedalaman

Pemeriksaan uji kedalaman dilakukan terhadap keabsahan dan relevansi metode studi yang digunakan
meliputi metode pengumpulan dan analisis data, metode prakiraan besaran dampak, metode prakiraan
sifat penting dampak dan metode evaluasi dampak. Uji kedalaman lazimnya dilakukan oleh penilai
dengan keahlian di bidang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai