Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1

MAKALAH

WAQAF DAN HIBAH

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah: Fiqih SMA / MA


Dosen Pengampu: Drs. Uswatun Hasanah, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Khofidotun Mardotillah : 1911010285

Maftuhah : 1911010368

Kelas F Semester V ( Lima )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TP.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’alaa atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “WAQAF
DAN HIBAH “ yang Insyaa Allah telah diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Drs Uswatun Hasanah, M.Pd.I. selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Fiqih SMA / MA yang telah memberikan tugas ini, sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambahkan pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini.

Bandar Lampung,8,September 2021-09-08

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................

C. Tujuan Masalah ........................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. ...................................................................................................................

B. ...................................................................................................................

C. ...................................................................................................................

D. ...................................................................................................................

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................

B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Waqaf Merupakan salah satu tuntunan ajaran islam yang Menyangkut kehidupan
bermasyarakat dalam rangka Ibadah Ijtima’iyah ( ibadah social ), karena waqaf adalah
ibadah, maka tujuan utamanya adalah pengabdian kepada Allah SWT dan ikhlas karena
mencari Ridha-Nya. salah satu alasan pembentukan Undang Undang Nomor 41 2002 4
tentang waqaf adalah praktik waqaf yang ada di masyarakat blm sepenuhnya berjalan
tertib dan efesien, salah satu buktinya adalah di antara harta benda waqaf tidak
terperlihara denagan baik, terlantar bahkan beralih ketangan pihak ketiga dengan cara
melawan hukum. disamping itu, karena tidak adanya ketertiban pendataan, banyak benda
wakaf yang karena tidak di ketahui datanya, jadi tidak terurus bahkan wakaf masuk
dalam siklus perdagangan. keadaan demikian itu tidak selaras dengan mksud tujuan
waqaf yang sesungguhnya dan juga akan mengakibatkan kesan kuat terhadap islam
sebagai ekses penyelewengan wakaf, sebab tidak jarang sengketa wakaf terpaksa di
selesaikan di pengadilan .
Waqaf dalam islam sudah di kenal sejak era kenabian Muhammad Saw di tsndai
dengan pembangunan Masjid Quba, kemudian di susul dengan pembangunan masjid
nabawi yang di bangun di atas tanah anak yatim Bani Najjar yang di beli oleh Rosulallah
Saw. Rosulallah Saw terlah berwaqaf untuk pembangunan masjid dan para sahabat
memberi dukungan untuk menyelesaikan Konstruksi
Sejak di undangkannya Undang Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang waqaf ,
terdapat perkembangan, yakni adanya ketentuan mengenai waqaf benda tidak bergerak .
hal ini di atur dalam pasal 16 undan undang No 41 tahun 2004 tentang waqaf yang
berbunyi : harta benda waqaf terdiri dari a) benda tidak bergerak b) benda bergerak .
menurut ketentuan pasal 16 ayat (3)salah satu yang termasuk benda bergerak adalah
uang.

Sedangkan Hibah merupakan pemberian seseorang kepada orang lain dimana


pemberi tersebut dalam kondisi masih hidup. secara Materi, Eksitensi hibah ada
hubungannya dengan kewarisan. shal ini secara gamblan di tegaskan dalam hukum positif
di Indonesia seperti; Kompilasi Hukum islam, Hukum adat dan KUH perdata. selain itu,
adanya posibilitas pembatalan hibah yang telah di berikan oleh seseorang pemberi hibah
kepada yang menerima hibah sebagaimna di jelaskan dalam kompilasi hukum islam,
hukum adat dan KUH perdata.
Salah satu sebab perpindahan hak milik menurut pandangan hukum islam adalah
dengan hibah. dengan menghibahkan suatu benda berarti keluarlah sesuatu itu dari wahib
( yang menghibahkan ) dan berpindah kedalam milik mawhub (yang menerima hibah ).
dalam islam, seseorang dianjurkan untuk suka member. sekurangnya ada dua yang
hendak di capai oleh hibah. pertama, dengan beri member akan menimbulkan suasana
akrab dan kasih sayang di antara sesame manusia serta akan mempererat hubungan
silaturahim. sedangkan menyambung dan mempererat silaturahim adalah salah satu
ajaran islam. di dalam suatu pemberian harta selain warisan adapula yang di berikan
karena hibah, hibah di berikan kepada seseorang yang bukan ahli waris tetapi ia berhak
untuk mendapatkan seperti anak angkat, anak angkat bukanlah ahli waris asli tetapi ia
mendapatkan sepertiga dari harta atau wasiat wajibah.

Anda mungkin juga menyukai